25 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 15344

Curang, Nilai Unas Dihapus

JAKARTA- Kementerian Pendidikan Nasional (Kemendiknas) tidak bosan-bosan untuk mengajak siswa, guru, dan pejabat terkait untuk jujur dalam pelaksanaan Ujian Nasional (Unas). Meskipun kecurangan sulit dideteksi, Kemendiknas tetap yakin ancaman sanksi bisa membuat semua yang terkait lebih jujur. Ancaman sanksi tahun ini, nilai siswa yang curang akan dihapus.

Ancaman tersebut disampaikan langsung Mendiknas Mohamad Nuh. Dia menjelaskan, tahun ini pihaknya memiliki sistem baru untuk mendeteksi kecurangan pengerjaan unas. Setiap lembar jawaban siswa memiliki kode rahasia. Kode tersebut, hanya diketahui oleh kemendiknas, percetakan, dan pengawas.

Dengan kode rahasia tersebut, pelaksana Unas bisa mengetahui langsung siapa-siapa siswa yang melakukan kecurangan. “Semua harus mengikuti tema Unas tahun ini, prestasi yes, jujur harus,” tandasnya.
Selain mewanti-wanti siswa supaya mengerjakan soal dengan jujur, Kemendiknas juga masih mencium potensi sekolahan yang mendongkrak nilai unas siswanya. Tujuannya satu, yaitu untuk mencapai angka kelulusan 100 persen.

Untuk kasus ini, Nuh mengatakan, pihak sekolah yang curang akan mendapatkan sanksi administratif. Yaitu, Kemendiknas tidak menerima nilai ujian sekolah. Seperti diketahui, ketentuan kelulusan diambil dari dua aspek. Pertama, dari nilai ujian nasional sebesar 60 persen, dan kedua dari nilai ujian sekolah sebesar 40 persen. “Jika sekolah nakal, peresentase ujian sekolah kami hapus. Jadi murni kelulusan dari nilau unas saja,” tegas mantan rektor ITS tersebut. Jika nilai ujian sekolah yang diambil berdasarkan rapor dihapus, otomatis siswa berharap penuh pada hasil unas.

Sementara untuk wali murid yang akan menjalani unas, Nuh mengatakan jangan mudah terpengaruh isu jual beli bocoran naskah soal. Dia mengatakan, selama ini banyak sekali modus yang digunakan penipu untuk mencari duit menjelang detik-detik akhir pelaksanaan Unas. Nuh mencontohkan, ada penipu yang mengatakan jika lembar soal yang dijualnya 50 persen persis seperti naskah unas. Harga yang dipatok bisa sampai Rp 1 juta.

Ada juga yang memasang iming-iming jika naskah soal itu akurasinya adalah 75 persen bahkan seratus persen. “Semua itu bohong. Kalau dipercaya, risikonya besar,” sebut Nuh. Risiko muncul karena siswa bisa jadi ogah belajar karena merasa sudah memegang duplikat lembar soal Unas. Padahal, lembar duplikat tersebut bohongan.
Pintu kebocoran naskah Unas lainnya diduga muncul dari lembaga bimbingan belajar. Untuk menarik peminat, biasanya lembaga bimbingan belajar melobi percetakan untuk mendapatkan soal. Untuk kasus ini, Nuh mengatakan tahun ini tidak akan terjadi.(wan/pnn)

Lian Ditemukan di Puncak

JAKARTA- Pegawai Kementerian Perhubungan Lian Febriani yang hilang sejak Kamis (7/4) lalu sudah ditemukan. Lian ditemukan di sebuah masjid di kawasan Puncak, Bogor, Jawa Barat.

“Sudah (ditemukan), informasi yang saya dapat ditemukan di salah satu masjid di daerah Puncak, Bogor,” kata Kepala Puskom Publik Kementerian Perhubungan Bambang S Ervan, Minggu (10/4).

Menurut Bambang, kabar soal keberadaan Lian diterimanya sejak pukul 08.00 WIB. Ada warga yang melihat Lian pada dinihari dan langsung melapor ke petugas kepolisian setempat.

“Sekarang sudah di rumah bersama keluarga,” ucap Bambang.
Sementara itu, saat ditemukan kondisi psikologis ibu satu anak tersebut jadi linglung. Dia tak mengenal lagi keluarganya.

“Kondisinya kayak orang linglung tidak mengenal diri sendiri dan tak mengenal orang lain,” kata Bambang S Ervan.
Menurut Bambang, tak ada lagi orang yang dikenalnya. Termasuk sang suami tercinta yang mendampingi Lian selama ini. Meski begitu, Bambang belum bisa menceritakan kondisi terakhir Lian. Saat ini, kondisi kesehatannya sedang diperiksa. “Tadi sepengetahuan saya dibawa sama keluarga untuk diperiksa kesehatan,” imbuhnya.

Lian Febriani, adalah PNS di Bagian Tata Usaha, Direktorat Bandar Udara, Ditjen Perhubungan Udara Kementerian Perhubungan yang hilang sejak Kamis  (7/4) lalu. Sebelum hilang, Lian dan teman sekantornya sempat makan siang di kantin kantornya.(net/jpnn)

Vettel Paling Cool

Taklukkan Tantangan Grand Prix Boros Ban

SEPANG-Hujan tidak sempat mengguyur, hanya sempat mengancam, berlangsungnya Grand Prix Malaysia kemarin (10/4). Tapi bagi para pembalap, balapan mungkin berlangsung lebih simple kalau hujan benar-benar turun.
Di atas lintasan kering, para pembalap justru harus bekerja keras ngebut sambil menghemat ban, menyelesaikan lomba 56 putaran tanpa kesalahan.

Pada akhirnya, pembalap paling “dingin” meraih kemenangan. Sebastian Vettel, andalan Red Bull-Renault, berhasil merebut victory keduanya dari dua lomba pertama 2011.

Mengawali lomba dari pole position, Vettel tampil nyaris tanpa kesalahan. Dia melakukan tiga pit stopn
tanpa banyak drama, dan mampu tenang meski mobilnya mengalami masalah KERS (kinetic energy recovery system). Sistem “turbo boost elektrik” pada mobil RB7-nya itu sempat nyala-mati di tengah lomba.

Untung, para pembalap di belakangnya pada tampil belepotan. Sehingga Vettel tidak perlu khawatir berjuang keras membendung serangan lawan.

“Saya kira dia (Vettel, Red) adalah pembalap paling cool (dingin, tenang, Red) hari ini (kemarin, Red). Dia begitu tenang di dalam mobil, dia mampu mengontrol lomba dengan baik, merawat ban, dan melakukan segala hal yang harus dia lakukan,” puji Christian Horner, manajer Red Bull.

Horner menambahkan, Vettel tidak seperti pembalap yang baru berusia 23 tahun. “Dia seperti begitu berpengalaman,” tambahnya.

Tentu saja Vettel senang mengakhiri GP Malaysia di puncak podium. Namun dia tidak ingin merayakan terlalu lama. Sebab, lomba berikutnya, di Tiongkok, langsung diselenggarakan dalam hitungan hari (15-17 April ini).
“Dua kemenangan dari dua lomba. Perfect. Tidak bisa lebih baik dari ini. Tapi jalan masih panjang. Masih banyak poin yang harus diamankan. Jadi kami harus tetap membumi,” ucapnya usai lomba kemarin.

Vettel juga mengaku beruntung sistem KERS-nya tidak mati saat start, seperti yang dialami rekannya, Mark Webber. “Kalau start tanpa KERS, posisi saya pasti akan berbeda,” ungkapnya.

Kemarin, pembalap yang semestinya merepotkan Vettel, Lewis Hamilton, tampil cukup mengecewakan. Saat start dia kehilangan satu posisi, lalu sebagai tim McLaren-Mercedes kurang jitu dalam hal strategi, memaksa Hamilton masuk terlalu dini.

Akibatnya, sepanjang lomba, setiap kali melakukan stop untuk ganti ban, Hamilton selalu terlalu dini. Buntutnya, ban Hamilton selalu “habis” duluan bila dibandingkan dengan pesaing.

Di akhir lomba, setelah pit stop ketiga yang seharusnya jadi servis terakhir, Hamilton harus melahap putaran sisa terlalu banyak. Karena ban yang sudah tak sanggup dipaksa, dia pun kerepotan menjaga posisi. Dia bahkan sempat bersenggolan dengan Fernando Alonso (Ferrari), dan terpaksa melakukan pit stop keempat ketika bannya benar-benar sudah tak sanggup mencapai garis finis.

Sudah jatuh tertimpa tangga, Hamilton kena penalti 20 detik (bersama Alonso) setelah lomba dan melorot dari urutan tujuh ke delapan.

Rekannya di McLaren, Jenson Button, akhirnya finis kedua. Pembalap yang dikenal “halus” dalam mengemudi ini tidak butuh stop tambahan.

Di belakang mereka, Nick Heidfeld tampil memukau. Start di posisi keenam, bintang Lotus Renault GP itu langsung melonjak ke urutan dua di putaran pertama. Setelah itu konsisten bertahan dan sukses naik podium.
Di awal lomba itu, Heidfeld mengaku sempat khawatir. Sebab, tetesan hujan sempat turun. “Saya juga bilang ke tim kalau ban mulai habis. Tapi mereka meminta saya untuk terus bertahan di lintasan. Mereka tak ingin saya melakukan pit stop ekstra,” ungkapnya.

Bagi Renault, ini hasil memuaskan. Di Australia bulan lalu, mereka juga merasakan podium. Vitaly Petrov finis di urutan ketiga.

Meski gagal mencuri kemenangan dari Red Bull, pihak McLaren tetap optimistis. Kecepatan mereka tidaklah terpaut jauh dengan Red Bull. Kalau tidak membuat kesalahan, mereka seharusnya mampu “mengganggu” lagi di GP Tiongkok.

“Saya tak sabar ke Tiongkok. Kami sangat bersemangat dan semoga kami bisa menantang Red Bull lagi,” tandas Jenson Button. (*)

Bintang Porno Ngaku Kirimkan Videonya ke Arifinto

JAKARTA- Sindiran atas ulah anggota Fraksi Partai Keadilan Sejahtera Arifinto yang kedapatan menonton video porno saat paripurna, juga datang dari mancanegara. Seorang bintang porno kelahiran Norwegia, Vicky Vette, mengaku senang Arifinto telah membuka kiriman konten porno yang dia kirimkan.

Demikian pengakuan Vicky, dalam akun twitternya Minggu (10/4).  Awal mulanya, Vicky men-tweet ucapan selamat pagi, khusus kepada followers di Indonesia. Setelah itu, Vicky men-tweet pesan spesial kepada Arifinto bahwa dirinya lah yang mengirimkan konten porno itu.

“Aku sangat senang Mr Arifinto menerima email ku. Kukirimi dia foto terbaik milikku,” kata Vicky dalam akun twitternya. Meski begitu, terdapat keganjilan atas pesan spesial Vicky kepada Arifinto. Dalam sidang paripurna, yang dilihat oleh Arifinto bukanlah foto, melainkan video. Namun, tetap saja tweet dari Vicky itu mengundang reaksi dari para followersnya yang berjumlah ratusan ribu. Vicky yang juga memiliki perhatian khusus di kasus video porno vokalis Peterpan Ariel, menjelaskan bahwa ada seorang politisi Indonesia yang terjepret kamera jurnalis, tengah menonton video porno.  Sementara itu Dewan Syariah PKS dan Badak Kehormatan Dewan akan memanggil Arifinto, Senin (11/4), demi mengklarifikasi perbuatannya.

“Dewan Syariah selama ini menangani etik dan syar’i yang akan memanggil yang bersangkutan,” kata Abdul Hakim, Sekretaris Fraksi PKS di Jakarta, kemarin (9/4).

Dewan Syariah PKS yang diketuai Surahman Hidayat, kata Hakim, adalah lembaga internal PKS yang berhak untuk mengklarifikasi dugaan pelanggaran kode etik seperti yang dilakukan Arif. Keputusan dari Dewan Syariah itu nantinya yang jadi pertimbangan Fraksi untuk menindaklanjuti nasib anggota Komisi V itu.

“Nanti akan dilihat seberapa jauh yang bersangkutan melakukan kesalahan. Sanksi akan diberikan sesuai tingkat kesalahan,” tandasnya.

Tidak hanya internal PKS, Badan Kehormatan DPR RI juga tidak tinggal diam atas tindakan yang dilakukan Arif. Wakil Ketua BK Nudirman Munir menyatakan, bukti atas tindakan Arif yang menonton video porno melalui komputer tablet sudah kuat. Sesuai aturan kode etik baru, tanpa perlu aduan, BK bisa memproses dugaan pelanggaran kode etik itu. “Saya akan segera komunikasikan dengan anggota Badan Kehormatan lain,” kata Nudirman.

Menurut politisi Partai Golongan Karya itu, Arif diduga melanggar pasal 3 peraturan DPR tentang kode etik. Pasal tersebut pada intinya berbunyi, setiap anggota dewan harus menghindari perilaku tidak pantas yang dapat merendahkan citra dan kehormatan lembaga DPR. Apa yang dilakukan Arif tersebut bisa merusak citra kelembagaan DPR RI.(bay/jpnn)
(bay)

Izin Pemeriksaan Kepala Daerah Tertahan

JAKARTA- Ketua Mahkamah Konstitusi Mahfud MD mempertanyakan komitmen Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) dalam pemberantasan korupsi. Hal itu terkait dengan belum ditandatanganinya 61 izin pemeriksaan bagi kepala daerah yang sudah menjadi tersangka korupsi.

Mahfud menyindir, Presiden SBY hanya gesit menangani kasus korupsi yang dilakukan pejabat negara ketika baru menjabat, yakni pada 2004. Kala itu, waktu yang dibutuhkan untuk mengeluarkan izin pemeriksaan bagi pejabat paling lama dua Minggu. Tetapi, belakangan semangat presiden dalam pemberantasan korupsi mulai mengendur.

Buktinya, izin pemeriksaan kepala daerah mengendap sejak 2005 dan terus menumpuk hingga jumlahnya saat ini mencapai 61. Kepala daerah yang surat izin pemeriksaannya belum ditandatangani presiden, antara lain, Gubernur Kalimantan Timur Awang Faroek dan Gubernur Kalimantan Selatan Rudi Arifin.  Awang menjadi tersangka tindak pidana korupsi divestasi saham Pemda Kutai Timur, sedangkan Rudi menjadi tersangka dugaan korupsi pembebasan tanah eks pabrik kertas .(dri/ttg/jpnn)

Suka Lihat Norman

Aksi Briptu Norman Kamaru memang membius publik di Tanah Air. Sulit rasanya untuk tidak mengakui bahwa dia adalah entertainer berbakat. Bagi publik, Norman adalah pesohor yang berseragam polisi.
Tak terkecuali Wakil Gubernur DKI Prijanto. Diam-diam, Prijanto juga mengagumi anggota Brimob Gorontalo yang berjoget India di situs Youtube itu.

Tariannya bak aktor Bollywood Shanhrukh Khan dalam film Cha iya-chaiya membuatnya tak tahan untuk ikut bersuara mengenai polisi yang mendadak tenar itu. “Saya sudah menonton,” kata Prijanto di Balaikota DKI.

Tak hanya menonton, diam-diam Prijanto juga memperhatikannya, menganalisis apa jurus yang dipakai Norman hingga semua orang terpesona. “Dari nada, lagunya membuat orang itu senang. Gerakannya bagus, luwes, apalagi goyang patah-patahnya itu,” kata Prijanto.(net/jpnn)atanya tersenyum.(net/jpnn)

Belum Berencana Membeli Celana

Kisah Orangtua Rochman-Rochim Saat Menunggu Operasi

PERASAAN bahagia terpancar dari wajah pasangan Anis Mulyo-Supinah, orang tua Rochman-Rochim. Untuk kali pertama, mereka bisa melihat dua buah hatinya itu terpisah. Sebelumnya, selama 19 bulan mereka selalu menyaksikan mereka dempet di bagian pantat.  “Alhamdulillah. Operasinya berjalan lancar. Semoga proses penyembuhannya juga cepat,” kata Anis, sesaat setelah ditanya perasaannya.

Istrinya Supinah, juga merasakan hal yang tak jauh beda. Bahkan, ibu lima anak itu sudah bisa tersenyum lebar ketika diberi ucapan selamat. “Alhamdulillah, agak lega,” jawabnya, ketika ditanya tentang perasaannya.

Mereka tergolong kuat dan tabah. Sebab, suami istri asal Jombang tetap terus memantau pelaksanaan operasi buah hatinya hingga berakhir. Meski mereka berdua dalam kondisi mengantuk berat, namun tak beranjak dari tempat duduknya, kecuali untuk keperluan salat dan ke kamar mandi. “Tidak tega kalau mau meninggalkan,” kata Anis.
Terpisahnya Rochman-Rochim akan membawa konsekuensi tersendiri bagi Anis. Jika sebelumnya dia tidak pernah membelikan celana kedua buah hatinya itu, itu harus dia lakukan saat Rochman-Rochim pulih. Selama ini, karena dempet di pantat, Rochman-Rochim hanya menggunakan deker untuk menutupi kaki hingga pahanya.

Nah, apakah Anis sudah memiliki rencana untuk membelikan celana Rochman-Rochim? Pria berusia 44 tahun itu ternyata menyatakan belum tersirat dibenaknya untuk membelikan celana mereka.

Sekian lama tidak pernah membelikan celana Rochman-Rochim sepertinya membuat Anis tidak berpikir sejauh itu. Padahal, orang kebanyakan, sang anak belum lahir pun, mereka sudah membelikan pakaian untuk beberapa ukuran usia.

“Belum terbayangkan kalau sejauh itu. Yang penting mereka berdua selamat dulu. Dan bisa melewati masa-masa kritisnya dengan baik,” kata Anis.

Yang sudah ada dalam benak Anis saat ini adalah tasyakuran. Tapi, itu baru akan dilakukan setelah mereka diperbolehkan pulang ke Jombang.

Anis mengaku akan belajar banyak hal untuk merawat buah hatinya sekeluarnya dari ICU. Terutama, merawat luka bekas operasi. Dan, juga merawat anak laki-laki yang tanpa penis. “Mengenai cara kencingnya, dan sebagainya. Termasuk, menjaga luka bekas operasi agar tak terbuka akibat posisi tidurnya yang salah,” ucapnya.

Jangan sampai luka bekas operasi itu terbuka akibat gerakan dua balita tersebut. Ataupun tertekan benda tertentu. “Selama di ICU, perawat yang akan menjaga. Tapi, jika sudah boleh keluar dari ICU, tugas saya dan istri yang merawat mereka berdua,” pungkas Anis.(ai/ang/jpnn)

HGU PTPN 2 dan PTPN 3 Disoal

LUBUK PAKAM- Keberadaan HGU lahan PTPN 2  nomor 53/1997 yang diperpanjang menjadi HGU nomor 112 tahun 2003 Kebun Saentis Sei Jernih Kecamatan Percut Sei Tuan dan PTPN3 Kebun Sei Putih Kecamatan Galang diminta ditinjau ulang.

Permintaan itu disampaikan  DPRD Deli Serdang saat berkunjung ke kantor BPN Puast Jalan Sisingamangaraja Kebayoran Baru Jakarta Selatan, akhir pekan silam.

Tim rombongan DPRD diketuai Ketua DPRD Hj Fatmawati Takrim, Wakil Ketua H Wagirin Arman dan Komisi A masing-masing Benhur Silitonga, Mikael TP Purba, Rahmadsyah, Imran Obos, dan sejumlah anggota dewan launnya.
Di kantor BPN,  tim diterima Kasubdit Pertanahan Martina, Kepala Seksi Wilayah I, Tiru Marpaung dan Kasi Wilayah II, Suharna.

DPRD memaparkan, ada kejanggalan dalam penerbitan perpanjangan HGU PTPN2 nomor 112  tahun 2003 Kebun Saentis Sei Jernih kecamatan Percut Sei Tuan. Pasalnya lahan sekira 180 hektar telah diusahakan menjadi lahan pertanian warga semenjak tahun 1959. Bahkan di sana ada areal pesawahan dilengkapi irigasi teknis yang dibangun pemerintah setempat dengan mengunakan dana APBD.

Akibat adanya  penerbitan perpanjangan HGU PTPN2 nomor 112  tahun 2003 warga disana sangat resah, dan tidak dapat lagi bercocok tanam guna memenuhi kebutuhan hidup mereka.

Sementara itu,  permasalahan di PTPN3 Kebun Sei Putih Kecamatan Galang adalah sebahagian lahannya sebelumnya dikuasai masyarakat. “Silakan DPRD menyampaikan persoalan ini secara tertulis dengan melampirkan data-data akurat, ditujukan ke kepala BPN Pusat Cq Deputi Dua dan Deputi Lima, kami  segera menyikapi dan berkordinasi dengan Kanwil BPN Sumut,” jawab Martina. (btr)

Pelajar STM Sekarat Dibacok OTK

BANE- Kepala JM (17) pelajar kelas III, salah satu STM di Kota Pematangsiantar dibacok pria tidak dikenal, Sabtu (9/4) sekira pukul 22.00 WIB di kawasan Perladangan Sawit Jalan Pdt J Wismar Saragih Siantar Utara. Akibatnya, kepala pelajar yang ngekost di Gang Aman, Kelurahan Asuhan, Siantar Timur itu mendapatkan 12 jahitan oleh tim medis UGD RSUD Dr Djasamen Saragih.

Peristiwa itu bermula, saat JM dan R br S (15) pacarnya yang masih duduk di bangku kelas I SMK di Kota Pematangsiantar menghabiskan malam Minggu di kawasan perladangan sawit.

Setelah bercerita di bawah rindangnya pohon sawit dengan pujaan hati,  sekira pukul 21.30 WIB korban beranjak pergi. Sebelum pulang ke rumah, korban terlebih dahulu mengantarkan R br S kerumah kos nya yang ada di kawasan Jalan Bali.

Namun setelah sampai di kediaman kekasihnya ini, R br S rumanya baru sadar kalau sebelah anting-antingnya sudah tidak terpasang lagi di telinga. Kuat dugaan, anting-anting tersebut jatuh saat mereka berada di perladangan sawit sebelumnya.  Tak mau rugi,  R br  S pun menyuruh korban mencari anting-anting yang jatuh. Meski sudah menawarkan untuk membeli saja anting yang baru, tetap saja ia disuruh R br S mencari ke perladangan sawit.

Tak bisa menolak keinginan kekasih, korban beranjak pergi dan kembali ke lokasi mojok semula. Namun saat berada di sana dan mencari anting, secara mendadak tiga orang pria muncul mendadak. Tidak tahu apa maksudnya, namun ketiga orang yang tidak dikenal tersebut langsung memukuli dan menendang korban tanpa sepatah kata pun.
Bahkan yang lebih sadisnya, salah seorang dari pelaku yang membawa parang langsung membacokkan senjata tajam tersebut ke kepala korban dan membuatnya tersungkur. Lemas tak berdaya, korban kemudian dibawa dan digiring ke pinggir jalan dan didudukkan di beram jalan. Saat inilah korban berusaha menyelamatkan diri dan lari dari lokasi.
Kejadian ini pun langsung diberitahukannya kepada teman-teman. Selanjutnya korban dilarikan ke UGD RSUD Dr Djasamen Saragih untuk mendapat pertolongan medis dan visum.

“Mereka tidak ada yang kukenal bang, tiba-tiba mereka muncul dan mengejar aku. Selanjutnya aku di pukul dan ditendang serta dibacok satu kali pakai parang,” kata korban di Mapolsek Siantar Utara Minggu (10/4).
Sementara itu kapolsek Siantar Utara AKP M Nababan yang dikonfirmasi melalui ponselnya Minggu (10/4) sore mengatakan pihaknya mengarahkan korban untuk melapor ke Polresta Siantar.
“Diarahkan ke Polres, sudah jelas pak wartawan,” kata Nababan singkat.(hez/smg)

Siap Menang, Siap Kalah

Hari Ini, Sengketa Pemilukada Tapteng Diputus

PUTUSAN sengketa pemilukada Tapanuli Tengah (Tapteng) baru akan dibacakan nanti sore (11/4), pukul 16.00 WIB. Putusan Mahkamah Konstitusi (MK) sifatnya final, tak tersedia ruang untuk malakukan banding. Putusan yang keluar bakal memaksa seluruh pasangan calon untuk menepati slogan, siap menang, siap kalah. Lantas, siapa kalah, siapa menang?

Ada sejumlah hal yang perlu dicermati sebelum bermain tebak-tebakan mengenai putusan MK yang dibacakan sore nanti.  Pertama, dalam sengketa pemilukada Tapteng, pasangan yang bukan merupakan pasangan peserta pemilukada, yakni Albiner Sitompul- Steven  P.B. Simanungkalit, diberi hak untuk ikut menggugat. Artinya, Albiner-Steven dinyatakan memiliki legal standing. Dalam pakem beracara di MK, hanya peserta pemilukada saja yang berhak mengajukan gugatan.

Coba kita buka file pernyataan hakim MK, Akil Mochtar, kepada koran ini, 21 Januari 2011. Saat ditanya komentarnya mengenai gugatan Albiner-Steven yang sudah mengajukan gugatan, pada 15 Desember 2010, Akil menjelaskan, yang namanya gugatan sengketa hasil pemilukada, sudah pasti gugatan dilakukan setelah pemilukada digelar. Yang berhak untuk mengajukan gugatan pun, sesuai ketentuan, adalah para pasangan calon yang ikut pemilukada.

“Gugatan pilkada di MK itu setelah hasil pilkada ditetapkan oleh KPU. Karenanya, tidak akan diperiksa di luar sengketa setelah hasil pemilu,” ujar Akil Mochtar melalui layanan pesan singkat (SMS) ke koran ini, saat itu. Memang, belakangan Albiner-Steven memperbarui gugatannya, yang diajukan usai penetapan perolehan suara di KPU Tapteng.

Akil hanya salah satu dari sembilan hakim MK. Bisa saja, yang lain punya pendapat berbeda dan faktanya, perkara gugatan Albiner-Steven, diperiksa alias disidangkan juga. Ada apa ini? Tergesa-gesa jika lantas mengkaitkan dengan latar belakang Akil yang merupakan politisi Partai Golkar, yang dulunya juga dikenal dekat dengan Akbar Tandjung, yang pro pasangan Bonaran-Syukran.
Hanya barangkali, Akil lupa bahwa dalam kasus sengketa pemilukada Kota Jayapura, pasangan calon yang dicoret bisa mengajukan gugatan dan menang, yakni MK memerintahkan pemilukada ulang Jayapura, dengan mengikutkan pasangan yang sebelumnya dicoret itu.
Kedua, gugatan dua pasangan, yakni Dina Hikmal dan Albiner-Steven, sama sekali tidak mempersoalkan mengenai perolehan suara masing-masing calon. Mereka lebih menekankan mengenai tuduhan KPU Tapteng tidak netral, politik uang, dan tuduhan aparat kepolisian lebih berpihak ke pasangan Bonaran-Syukran. Yang seperti ini juga merupakan keunikan dari sengketa pemilukada yang digarap MK. Dengan demikian, majelis hakim MK pastinya lebih fokus menguji sah tidaknya pencoretan Albiner-Steven, dan juga mengenai masih tidaknya permainan uang. Dua persoalan ini yang kiranya krusial dan bakal menentukan siapa yang menang dan siapa yang kalah.
Ketiga, hasil perolehan suara yang sudah ditetapkan KPU Tapteng pada 18 Maret 2011, menunjukkan pasangan Bonaran-Syukran menang telak, dengan suara 83.313, disusul Dina-Hikmal 49.379 suara, dan Tasrif  Tarihoran – Raja Asi Purba dengan 1.458 suara. Tegakah MK akan menganulir suara rakyat yang mutlak berpihak ke Bonaran-Syukran? Memang, perkara hukum bukan perkara cinta yang lebih menonjolkan perasaan. Namun, hakim juga diberi kewenangan bulat untuk mengeluarkan putusan berdasarkan ‘rasa keadilan’.
Fakta-fakta yang muncul di persidangan, diramu dengan bukti-bukti yang sudah disodorkan oleh pihak yang bersengketa dan dibumbui oleh ‘perasaan’ hakim, akan menghasilkan menu putusan yang akan disajikan sore nanti. Jadi, jangan gegabah main tebak-tebakan terhadap putusan hakim MK yang hanya melalui persidangan kilat, yang tak sungkan meramukan putusan dengan pertimbangan ‘rasa keadilan.’ Saya memulai, peluangnya imbang, 50:50. (soetomo)
samsu)