29 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 15379

Said Ikhsan Divonis 6 Tahun

Kasus Kepemilikan Sabu-sabu

MEDAN- Kasus dugaan pemerasan yang dilakukan Panitera Pengganti Pengadilan Negeri (PN) Medan Eddi Suhairy SH, seakan tak mempengaruhi putusan majelis hakim terhadap terdakwa Said Ikhsan dalam kasus kepemilikan sabu-sabu. Pasalnya, Majelis Hakim yang diketuai Erwin Mangatas Malau menjatuhkan vonis enam tahun penjara kepada Said Ikhsan, Senin (4/4). Vonis ini sesuai dengan tuntutan Jaksa Penuntut umum (JPU) Teddy SH pada sidang sebelumnya.

Menurut Majelis Hakim, berdasarkan keterangan saksi di persidangan, terdakwa terbukti dengan sengaja dan tanpa izin mengedarkan psikotropika jenis sabu-sabu bersama terdakwa Dody, berkas terpisah. Atas perbuatan itu, Said Ikhsan dinyatakan melanggar Pasal 132 Ayat 2 KUHP  yo Pasal 55 Ayat (1) KUHPidana.

Hal yang memberatkan Said Ikhsan, perbuatannya tidak mendukung program pemerintah untuk memberantas narkoba. “Hal meringankan, terdakwa masih mahasiswa,” kata Erwin.

Menyikapi vonis tersebut, Ketua Gerakan Anti Narkoba (Granat) Sumatera Utara H Hamdani Harahap menilai, putusan PN Medan ini menjadi pintu masuk dalam pemberantasan narkoba di Sumatera Utara.

“Saya sedikit kecewa dengan putusan PN Medan ini, karena putusan tersebut terlalu ringan. Hal ini dikarenakan, terdakwa juga mencoba menyuap petugas, baik pada pihak Kepolisian maupun Panitera,” kata Hamdani Harahap kepada wartawan, Senin (4/4). Seharusnya, sambung Hamdani, percoba penyuapan itu harus dijadikan bukti kuat agar terdakwa dihukum lebih berat lagi. “Penyidikan yang dilakukan pihak kepolisian terhadap terdakwa sudah benar sesuai hukum yang berlaku,” sambungnya lagi.

Sebelumnya, perkara ini sempat menjadi perhatian publik setelah Said Ikhsan secara terang-terang di persidangan membeberkan kalau dirinya dimintai uang Rp300 juta oleh sejumlah oknum polisi Satuan Narkoba Polresta Medan. Atas pernyataan itu, Irjen Pol Oegroseno (Kapolda Sumut saat itu, Red) dan Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga menggelar kasus itu di Polresta Medan dengan memeriksa sejumlah perwira yang menangani kasus tersebut.
Sementara itu ayahnya Ikhsan, Sayed Azmir (53) kepada wartawan mengatakan, sebelum gelar perkara tersebut dilakukan pihak keluarga telah melayangkan surat permohonan kepada Kapolri yang menjelaskan secara rinci kronologi kejadian sejak dilakukanya penangkapan terhadap Said Ikhsan.

Dalam isi surat yang ditujukan ke Kapolri tersebut kejadian berawal, tanggal 6 Oktober 2010 lalu sekitar pukul 17.00 WIB, anaknya Said Ikhsan berangkat kuliah dengan mengendarai mobil Honda City dengan nomor Polisi B 417 OA. Sekitar pukul 20.00 WIB, seorang temannya bernama Dodi menelpon mengajak Said makan di Warung Kopi (Warkop) Harapan, Jalan Imam Bonjol Medan. Karena masih kuliah, Said menolak ajakan tersebut. Kemudian pada pukul 22.00 WIB, Dodi kembali menelponnya dan minta bertemu di Warung Mie Aceh di Titi bobrok Jalan Setia Budi Medan dan Said langsung menyetujuinya.

Setibanya Said Ihsan di warung dimaksud, Said memarkirkan mobilnya. Tiba-tiba seorang pria tidak dikenal langsung menghampirinya dan mengatakan bahwa Said adalah bandar narkoba jenis sabu-sabu (SS). Lalu pada pukul 24.00 WIB, dengan menggunakan mobil Said dibawa petugas ke rumahnya di Jalan Gatot Subroto Km 6,5 No 177, Kelurahan Sei Sikambing B, Medan Sunggal.

Selanjutnya diboyong ke Mapolresta Medan. Sesampainya di Mapolresta Medan, Said baru mengetahui bahwa Dodi temannya itu sudah tertangkap terlebih dahulu dari kawasan Cafe Marak di Jalan Srikandi Medan dengan barang bukti sebanyak 25 gram sabu-sabu. Dari pengakuan Dodi, sabu-sabu tersebut diperolehnya dari Said. Polisi kemudian melakukan pengembangan dan menangkapnya.

Sementara itu, pada 27 Meret 2011 lalu, Panitera Pengganti di PN Medan, Eddi Suhairy SH (50), ditangkap Dit Reskrim Poldasu. Eddi tertangkap tangan memeras Syarifah Hazanah (50), ibu kandung Said Ikshan.

Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Hery Subiansauri menjelaskan kronologi penangkapan tersebut. Korban dihubungi pelaku lewat ponsel untuk menyerahkan uang sejumlah Rp100 juta. Imbalannya, anak korban, Said Iksan, akan divonis bebas dalam perkara terkait kepemilikan narkoba jenis sabu yang saat ini dalam proses persidangan.
Polisi bersama korban Syarifah Hazanah berhasil meringkus Eddi di Jalan Amal Luhur, tepatnya di Grosir Aceh sesuai dengan kesepakatan dari kedua belah pihak untuk bertemu dan mengambil uang muka sekitar pukul 14.00 WIB. Polisi yang meringkus Eddi mengamankan barang bukti uang masih dalam bungkusan sebanyak Rp50 juta sebagai uang muka, rekaman pembicaraan dan rekaman video saat penyerahan uang tersebut diambil oleh Eddi. (rud)

Stoner Kecam The Doctor

Kegusaran Casey Stoner atas kegagalannya di Jerez Minggu kemarin sepetinya tak terbendung. Kecaman pun terlontar dari pembalap Honda Repsol itu kepada pembalap Ducati Valentino Rossi dan marshall, petugas yang memberinya bantuan.

Ya, Stoner terpaksa berhenti di lap delapan pada MotoGP Spanyol di sirkuit Jerez, Minggu (3/4), setelah motornya terlempar akibat bertabrakan dengan motor Rossi.

Di saat keduanya berusaha menaiki kembali motornya, Stoner merasa petugas pilih kasih karena terkesan memprioritaskan The Doctor (sebutan Rossi). Bantuan yang diberikan petugas dinilai Stoner tidak cukup, dan ia pun terpaksa retired.

Protes rider Australia itu terhadap Rossi ada dua. Pertama, Rossi melakukan kecerobohan yang merugikan orang lain (dirinya), dan kedua dia minta maaf tanpa melepas helm-nya. “Dia tidak melakukan itu untuk dirinya sendiri. Aku lebih suka kalau melakukannya tidak di depan kamera, dan mengucapkan sesuatu dengan pelan tanpa harus selalu berdalih. Dia ingin melakukan pertunjukan (show) buat semua orang. Ya itu bagus, tapi itu tidak mengubah hasilnya,” sindir Stoner kepada wartawan.

Kejadian yang dialaminya tersebut membuat Stoner belum berjodoh dengan sirkuit Jerez. Sepanjang karirnya di kancah Grand Prix, termasuk di kelas 125cc dan 250cc, baru satu kali dia naik podium, yakni di musim 2009. Selebihnya ia selalu finish nomor lima ke bawah.

Tak heran jika dalam wawancara tersebut pria 26 tahun itu memberi sebuah penekanan tertentu tentang Jerez: “Ini sirkuit terburuk buatku,” serunya. (net/jpnn)

7 Warga Jadi Tersangka

Isu Begu Ganjang Ambil Korban

MEDAN-Terkait tewasnya tiga warga Lorong Satahi, Lingkungan IX, Makden Baru, Kelurahan Labuhan Deli, Kecamatan Medan Marelan akibat tervrovokasi isu begu ganjang pada, Kamis (31/3) lalu. Polres Pelabuhan Belawan telah menetapkan sedikitnya, tujuh warga sebagai tersangka.

Hal tersebut dikatakan Kasubbid Dokliput Humas Polda Sumut, AKBP MP Nainggolan, Senin (4/4) yang mengatakann
ketujuh tersangka ditetapkan setelah penyidik mengambil keterangan dari 50 orang saksi.

Kemungkinan, lanjut Nainggolan, tersangka bakal bertambah, sebab masih ada warga yang diduga terlibat dalam aksi pembantaian pasangan suami istri yang dituduh memelihara begu ganjang, yakni Gubertus Sinaga (56) dan Rohana Boru Siregar (50) belum diambil keterangannya karena ikut mengantar korban ke kampong halamannya di Tapanuli.
“Dari 50 warga yang dimintai keterangan, tujuh di antaranya sudah ditetapkan sebagai tersangka dan tidak tertutup kemungkinan bisa bertambah,” ujar Nainggolan.

Diterangkannya, ketujuh tersangka yang kini mendekam di sel Mapolres Pelabuhan Belawan masing-masing, Mesati Eli Dachi, Freddy Sitorus alias Ateng, Simon Sinaga alias Simon, Richard Hutagalung alias P Cindy, Parluhutan Tampubolon alias P Josua, Haposan Pangaribuan dan Tison Sitompul.

Menurut Nainggolan, peristiwa pembunuhan yang dilakukan pasangan suami istri Gubertus Sinaga dan Rohana Boru Siregar terhadap seorang wartawan Torang Panjaitan (46) tidak diproses alias gugur demi hukum. Sebab, tersangkanya juga tewas setelah diamuk massa. “Kalau kasus tewas korban Torang Panjaitan tidak dilanjutkan, karena tersangkanya pun tewas juga,” bebernya.

Sebelumnya, pihak kepolisian Polres Pelabuhan Belawan mengangkut sebanyak 56 warga untuk dimintai keterangan terkait peristiwa tersebut. Aksi penyisiran petugas Polres Pelabuhan Belawan yang dibantu pasukan Brimob tersebut menjemput paksa sejumlah warga, baik pria maupun wanita yang dicurigai terlibat dalam aksi pembunuhan tersebut. Puluhan warga yang dijemput tersebut langsung diboyong ke Mapolres Pelabuhan Belawan untuk dimintai keterangan terkait tewasnya tiga warga. Mereka diangkut menggunakan mobil truk polisi.
Dari hasil pemeriksaan yang dilakukan oleh pihak kepolisian Polres Pelabuhan Belawan, tujuh warga ditetapkan menjadi tersangka. Sedangkan, yang lainnya sudah dipulangkan.(adl/mag-11)

Wajib Menguasai IT

Kebutuhan pelaku pendidikan akan sarana dan prasarana sistem pembelajaran yang mengikuti perkembangan jaman mutlak diperlukan. Kepala SMK Bisnis Manajemen (BM) Panca Budi 2 Medan Daruri Khairuddin, mengatakan, terkhusus dalam bidang informasi dan teknologi (IT) baik siswa maupun guru telah saatnya wajib menguasai hal tersebut.
“Hal ini juga merupakan satu aspek ataupun faktor dalam meningkatkan mutu dan pengalaman. Hal ini cukup mendasar dan utama untuk bisa mengikuti perkembangan dunia pendidikan yang modern,” ujarnya kepada wartawan, Senin (4/4).

Menurut Daruri, hal ini juga menjadi target yang sedang dijalankan di SMK BM Panca Budi 2 Medan. “Tak hanya sedang menggapai taget di bidang IT, kami juga sedang menggalakkan berbagai pendidikan dan pelatihan bagi guru dalam meningkatkan mutu dan pengalaman mereka,” katanya.

Sekolah yang telah ada sejak Juli 1999 ini, menurut Daruri, telah menjadi satu ikon di masyarakat sebagai sekolah yang selalu mengikuti perkembangan pendidikan, baik itu sistem pendidikan hingga IT. “Dan satu yang begitu melekat di mata masyarakat yakni dari segi spiritualnya. Karena selain mengembangkan ilmu pengetahuan kami juga memberikan pengetahuan di bidang agama yang cukup, tak hanya untuk siswa tapi juga pengajarnya,” katanya.
Lebih lanjut Daruri mengatakan, sekolah tersebut juga memfasilitasi kegiatan belajar mengajar siswanya dengan begitu baik. “Untuk meningkatkan mutu pendidikan siswa, kami menyediakan laboratorium yang lengkap. Seperti laboratorium komputer, bahasa dan multimedia. Dengan begitu, siswa mampu mengembangkan mutu pendidikan dan pengalaman masing-masing. Karena mereka bebas menggunakannya,” ungkapnya. (saz)

Gelar Porto Berbalut Rekor

PORTO – Masih lima laga tersisa di Primeira Liga Portugal, tapi FC Porto sudah mengunci gelar juara. Kemenangan 2-1 (2-1) atas pesaing terdekatnya di klasemen sementara Benfica, membuat koleksi angka Porto tak mungkin lagi terkejar.
Ya, Porto mengunci gelar dengan 71 poin. Mereka unggul 16 angka atas Benfica yang berada pada posisi kedua. Hebatnya, hingga saat ini tim berjuluk Dragoes itu belum tersentuh kekalahan. Dari 25 laga, mereka 23 kali menang dan dua kali seri.

Sukses Porto mengunci gelar ke-25 mereka di Primeira ditentukan oleh gol Fredy Guarin pada menit kesembilan dan eksekusi penalti Hulk pada menit ke-26. Satu-satunya gol balasan dari tuan rumah dilesakkan oleh Javier Saviola di menit ke-17. Butuh usaha ekstra keras sebelum mereka memastikan gelar juara. “Gol saya memang penting. Kami sadar menghadapi tim hebat, kami harus rendah hati. Kami memberikan selamat untuk semua tim, bukan hanya untuk saya atau Guarin,” kata Hulk, seperti dikutip situs resmi UEFA.

Berikutnya, target Porto adalah menjaga agar rekor tak terkalahkan tetap terjaga hingga kompetisi berakhir. “Yang paling penting kami juara, tapi kami tidak boleh bersantai dulu karena kami ingin mengkhiri liga tanpa kalah,” lanjut Hulk.

Pertandingan berlangsung ketat dan sengit. Tak heran, dua penalti dan dua kartu merah untuk bek Porto Nicolas Otamendi dan striker Benfica Oscar Cardozo. “Setelah perjuangan keras itu, kami layak berpesta,” bilang Helton, kiper Porto.

Bagi pelatih Porto Andre Villas Boas, keberhasilan membawa Porto juara sangatlah menggembirakan. Dalam usianya yang masih 33 tahun, dia mencatat rekor sebagai salah satu pelatih paling muda yang mengantarkan klubnya juara di Portugal. (ham/jpnn)

Penonton Medan Hebat…

Class Mild Sensasi Hits Sumatera Tour 2011

Grup band ibukota kembali menghibur warga Medan. Kali ini, Play Bee Band, Vagetoz dan Naff tampil dalam ajang Clas Mild Sensasi Hits Sumatera Tour 2011 di Kampus UISU, Jalan Sisingamangaraja Medan, Senin (4/4).
KAWula muda Kota Medan memenuhi Kampus UISU Jalan SM Raja Medan, kemarin. Bahkan, mereka ‘tumpah’ hingga ke pinggir Jalan SM Raja, sehingga mengakibatkan kemacetan.

Bahkan beberapa personil polisi, Dishub dan TNI ikut berpartisipasi dalam acara musik ini.
Group band Play Bee menjadi pembuka dalam pagelaran ini. Tampil dengan busana casual dan berwarna, group band ini berhasil menaikkan semangat penonton. Meski lagu-lagu yang mereka bawakan belum begitu familiar di telinga penonton, namun penampilan group ini tetap mendapat sambutan hangat. “Penonton Medan hebat-hebat. Bahkan sangat menarik tampil di sini,” kata vokalis Play Bee, Rafond.

Seakan tak ingin kalah dengan Play Bee, Vagetoz mencoba menggebrak dengan lima lagu hitsnya. Lagu “Kehadiranmu” mampu membawa penonton larut dan tak menghiraukan cuaca panas yang mengengat kulit mereka.
Tampil dengan pakaian casual berwarna hitam, band ini mendapat sambutan luar biasa dari penonton, khususnya para wanita. Awalnya, Teguh sang vokalis, tampil dengan kacamata hitam, tapi di tengah pertunjukkan, kaca mata tersebut dilepas. Dan saat menyanyikan lagu “Saat Kau Pergi”, Teguh sempat bercerita tentang makna lagu ini. Dimana lagu bercerita tentang kekasih yang pergi meninggalkan hati yang sangat pedih.

Ditutup dengan lagu BAM (Betapa Aku Mencintaimu), Teguh mencoba mengajak para penonton untuk ikut bernyanyi. Dan hasilnya, para penonton tidak berhenti bernyanyi mulai dari awal syair hingga sayair terkhir. “Saya berterima kasih sekali, karena para penonton masih mengenal lagu kita. Dan dalam waktu dekat ini, kita akan mengeluarkan alabum terbaru,” ujar Teguh.

Teriakan penonton masih menggema, terutama saat Naff yang paling ditunggu hadir menyanyikan single dari album yang dulu dan album terbaru mereka. Penampilan Ardan, sang vokalis baru Naff sangat ditunggu para penonton wanita, apalagi Ardan memiliki wajah ganteng.

Naff membuka penampilannya dengan lagu terbaru mereka, “Tak Butuh Jawaban”. Dilanjutkan dengan single “Akhirnya Aku Menemukanmu”, penonton tetap antusias, walaupun mereka berdesakan di depan panggung. Hal menarik saat Ardan menyanyikan “Kau Masih Kekasihku”, dimana Naff berkolaborasi dengan fashion dance.
Konser Clas Mild Sensasi Hits Sumtera Tour ditutup dengan lagu terbaru Naff yang saat ini sedang booming, “Dosa Apa” yang mendapatkan aplaus penonton dan tentu saja, penonton ikut bernyanyi hingga lagu berakhir.(mag-9)

Harun: Target Tembus 5 Besar

PENTAS Langkat Rally 2011 yang berlangsung di kawasan perkebunan Langkat pada Sabtu (9/4) dan Minggu (10/4) yang merupakan bagian dari Kejuaraan Sumatera Utara tahun ini, ternyata juga menjadi arena laga para juara nasional.
Event dua hari penuh, yang memperlombakan sembilan SS (Spesial Stages/trayek khusus) berjarak total 120 km itu, setidaknya melibatkan dua juara nasional reli, yakni Harun Nasution, pemegang gelar nasional grup GR 2 2007, dan Eddy WS yang menyandang status sebagai juara nasional N 16 2007 serta GR 2 2010 lalu.  Sementara dua pemegang gelar juara nasional lain, Billy Marbun dan Millie Desky sampai kemarin belum konfirmasi keikutsertaan.

Harun Nasution, yang dijumpai saat mempersiapkan kendaraan di bengkel JP Motor Medan, kemarin (4/4), mengatakan, meski berlabel kejurda, namun sesungguhnya persaingan di arena Langkat Rally 2011 bakal setara Kejurnas. Selain menghadirkan para juara nasional, event juga diramaikan peserta lain dari luar Sumut.
“Sebagai putra daerah, sudah seharusnya kita mempersiapkan diri maksimal, supaya bisa mencapai prestasi yang bisa dibanggakan di depan pendukung,” ucap Harun.

Harun menambahkan bahwa  persaingan dalam Langkat Rally 2011 nanti bakal seru dan ketat, khususnya di grup N yang dihuni para pereli andal seperti Ijeck, Doddy, Dian AP serta Benny Lautan.
“Karenanya, saya tidak mau muluk-muluk pasang target. Bisa finish dan tembus 5 Besar, merupakan target awal saya,” ucap Harun yang tampil di Langkat Rally ini atas dukungan H. Ajie Karim – Bensatra. (jun)

JP Motor Siap Menggebrak

MEDAN-Pereli JP Motor H Ajie Karim siap meramaikan Langkat Rally North Sumatera 2011. Sekalipun merupakan debutnya di ajang reli, namun  pria yang akrab disapa Aji ini optimis mampu naik podium.

“Semua kejuaraan pasti memperebutkan gelar juara. Kita juga sama. Dengan persiapan yang sudah digelar, saya dan kawan-kawan optimis bisa tampil baik pada Sabtu dan Minggu nanti,” tegas Aji didampingi Manager Tim Baskoro saat ditemui di Jalan Abdullah Lubis Medan, Senin (4/4).

Pada kejuaraan nanti, Ajie yang akan didampingi navigatornya Doni bakal turun di kelas A dengan mengandalkan mobil Subaru Impressa STi.

Tidak itu saja, untuk memacu power mobil dilengkapi turbo yang pernah digunakan pereli internasional asal Finlandia Tommi Makinen .

“Besok (hari ini, Red) kita melakukan survei lintasan. Mudah-mudahan fisik juga sudah dalam kondisi siap,” tambah Aji yang juga pemilik JP Motor ini.

Sementara itu manejer tim Baskoro mengungkapkan bahwa pada Langkat Rally 2011 nanti JP Motor akan menurunkan dua mobil.

H Ajie Karim yang berpasangan dengan Doni dengan mobil Subaru Impressa STi dan Harun Nasution yang berpasangan dengan Yulio dengan mobil Mitsubishi Evo IV.

“Kita (JP Motor, Red) sangat mendukung event otomotif di Sumut. Untuk itu pada event ini kita menurunkan dua mobil dengan pereli yang juga mumpuni. Aji yang memang menyukai otomotif dan Harun Nasution yang juga pereli nasional. Yang pasti, kita siap memberi perlawanan di kelas A,” tegas Baskoro.

Keseriusan tadi terlihat pada persiapan mobil yang digelar. Setelah menambah power di mobil Subaru, mereka juga menguprade mobil Mitsubishi Evo IV tunggangan Harun Nasution/Yulio dengan versi Evo VI. Dengan demikian, diharapkan “Harimau Madinah” (julukan Harun Nasution, Red) siap mengaum di tanah Langkat.
“Saya yakin persaingan di kelas A bakal ramai. Dengan demikian kita bisa melihat dan mengukur kemampuan demi peningkatan prestasi di masa mendatang,” pungkas Baskoro. (jul)

Racer Yamaha tak Terbendung

Kejurnas Motorprix Region I Sumatera Serie II 2011

MEDAN-Sukses tim-tim Yamaha di pentas Kejurnas Motorprix Region I Sumatera masih belum terbendung. Dominasi New Jupiter Z dan Vega ZR belum bisa ditandingi oleh pabrikan lain.

Setelah berhasil menancapkan kukunya pada seri perdana, hal tersebut kembali dibuktikan pabrikan sepedamotor berlambang garpu tala itu pada seri II. Dominansi di dua seri awal tersebut sekaligus mengukuhkan ketangguhan racer-racer asal Medan yang memacu Yamaha di lintasan balap.

Firman Farera yang membela tim Yamaha FDR BRT Federal Oil HRS Tan’s Motor berhasil mempertahankan posisinya di podium teratas setelah menjadi yang tercepat di kelas MP1.

Selain itu, M Irvansyah Putra yang membela panji Team Yamaha Alfa Scorpii KYT 3DI Medan belum menemui lawan sepadan di kelas MP 5 dan MP 6. Racer masa depan binaan Alfa Scorpii ini berhasil mempertahankan prestasinya di seri pertama lalu, dengan mempertahankan posisi puncak di dua kelas tersebut.

Irvansyah yang turun di kelas MP 5 dengan Yamaha Vega ZR, membuktikan ketangguhan dapur pacu tunggangannya itu di sepanjang lintasan sirkuit buatan Lanud Medan, Minggu (3/4) kemarin. Padahal ia mendapat tekanan tinggi dari dua racer lainnya, yakni Prasetio Bagus asal Suzuki Urba ML Jaya Pekanbaru, yang membetot Suzuki Shogun serta atas racer Medan Ryzki Rahman yang berada di bawah Honda Kita-Kita Medan.

Dominasi Irvansyah juga berlanjut di kelas MP 6. Dengan Yamaha New Jupiter Z, ia meninggalkan lawan-lawannya tanpa perjuangan berat.

Performa mesin Jupiter Z yang ciamik, membuat Irvan dengan mudah menaiki podium teratas, mengalahkan rival sekaligus kompetitornya.

Ketangguhan Yamaha New Jupiter Z juga dapat dilihat dari hasil di kelas MP3. Di kelas ini, empat podium teratas dikuasai racer-racer Yamaha.

Racer Team Yamaha Alfa Scorpii KYT 3DI Medan , Agung Febri, berhasil menempati urutan kedua, berada dari racer Yamaha lainnya asal Lampung.

Menjadi raja di enam kelas, sudah cukup menengaskan kalau Yamaha memang semakin di depan.
Div Manager Promotion & Motorsport PT Alfa Scorpii, Yong Ting Lee, mengaku bangga dengan hasil yang diraih di event ini. “Disini sudah terbukti kalau Yamaha memang sangat tangguh,” katanya.

Di sisi lain, manajer  Team Yamaha Alfa Scorpii, Apmasyah Tanjung, mengaku puas dengan hasil tersebut. Terlebih lagi, setelah M Irvansayh berhasil mempertahankan posisinya di peringkat teratas.
“Kemenangan ini tentunya memupus ambisi para rival dan kompetitor untuk merah poin penuh di Medan,” bilang Apmasyah.

“Dengan hasil ini juga, berarti menunjukkan kalau performa kami terus meningkat. Begitupun, hasil ini akan tetap dievaluasi, sebagai persiapan di seri berikutnya,” tambahnya.
Seri III yang akan berlangsung di Padang, terpaksa ditunda karena gelaran ujian nasional. Begitupun,  Apmansyah dan timnya saat ini sedang dalam proses evaluasi sebagai bagian dari persiapan menjelang Seri IV di Riau, Mei mendatang. (jun)

Rina Masih Dianggap Terbaik

JAKARTA-  Pesona Rina Dewi Puspitasari benar-benar memikat PP Perpani. Mereka masih menganggap bahwa Rina adalah salah satu pemanah terbaik Indonesia. Tak heran, PP Perpani pun mengizinkan Rina untuk bergabung dengan timnas panahan Indonesia proyeksi SEA Games 2011.

“Tapi ada syaratnya. Masalahnya dengan Jatim sudah selesai. Kalau memang sudah selesai, kemungkinan dia memang bisa,” terang Leane Suniar, Ketua Harian PP Perpani.

Seperti diberitakan, Pengprov Perpani Jatim memang masih menghukum Rina tak boleh bertanding di berbagai kejuaraan nasional maupun internasional. Hukuman itu dijatuhkan karena Rina dianggap tak menghormati Pengprov Perpani Jatim.

Meski begitu, Rina tetap saja latihan. Semangat Rina itulah yang membuat PP Perpani menyatakan siap untuk menampung Rina di pelatnas seandianya masalahnya benar-benar sudah beres.
PP Perpani yakin jika Rina mampu mengejar ketinggalan dari pemanah lainnya yang selama ini menghuni Pelatnas. Selain itu, pengalaman Rina juga akan membantu Indonesia untuk mencapai target yang dibebankan, yakni merebut gelar juara umum di SEA Games 2011 yang dilaksanakan pada 11-25 November mendatang.
Rina memang salah satu pemanah yang memiliki jam terbang tinggi. Selain tampil di SEA Games, dia juga menjadi andalan Indonesia di Asian Games maupun olimpiade. Hal itulah yang menjadi poin plus bagi atlet kelahiran Bojonegoro, Jatim tersebut.

“Saya rasa untuk atlet sekelas Rina tentu bisa mengejar ketinggalan itu. Apalagi dia juga terus berlatih,” tambah Marianus Budiono, wakil sekretaris jenderal (Wasekjen) PP Perpani beberapa waktu lalu.
Namun, PP Perpani tak ingin terlalu menggantungkan harapan pada Rina. Mereka memilih tetap memaksimalkan para pemanah yang ada. Terlalu menggantungkan harapan pada Rina tentu bukan solusi yang bijak mengingat si atlet bersangkutan saat ini masih memiliki masalah administrasi.  “Kami itu ingin pokoknya yang terbaik untuk timnas,” tegas Budi, sapaan karib Budiono. (ru/jpnn)