29 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15431

Cirus Tak Masalah Dinonaktifkan

Jakarta- Jaksa Agung Basrief Arief resmi menonaktifkan Jaksa Cirus Sinaga karena telah ditahan pihak Mabes Polri. Apa tanggapan mantan jaksa kasus Antasari itu soal penonaktifannya? “(Dia sudah) tahu. Nggak ada masalah. Nanti kan kelihatan di sidang bebas atau nggak,” ujar pengacara Cirus, Tumbur Simanjuntak di Bareskrim Mabes Polri, Selasa (19/4).

Tumbur datang ke Bareskrim untuk mendampingi pemeriksaan Cirus. Pemeriksaan kali ini mengagendakan soal harta Cirus. “Masih bolak balik soal harta. Katanya ini pemeriksaan terakhir mau dilimpahin ke kejaksaan,” jelas Tumbur. Tumbur mengklaim, kliennya tidak bersalah dalam kasus dugaan penghilangan pasal korupsi untuk kasus Gayus Tambunan. (net/jpnn)

Ditemukan, Melinda Syok

JAKARTA- Seusai mengisi berita acara penyerahan di Direskrimum Polda Metro Jaya, akhirnya Melinda Fitriana alias Fitri, mahasiswa IPB yang hilang selama empat hari dari Jumat (15/4), langsung dibawa pulang sang ayah Sapto Hartoyo. Selama hampir dua jam di ruang Direskrimum Polda Metro Jaya, Melinda langsung dipertemukan sang ayah, sepupu, dan keluarganya yang lain.  “Ia (Melinda) langsung berpelukan dengan ayahnya,” kata kerabat Melinda, Heriyanto, saat ditemui di Mapolda Metro Jaya, Selasa (19/4).

Menurut Heriyanto, Melinda saat ini masih labil dan belum bisa berbicara banyak kepada semua orang, bahkan Melinda pun belum mau bicara kepada keluarganya apa yang menyebabkan dirinya meninggalkan rumah. “Saat ini ia masih syok dan belum bisa bicara banyak,” ujarnya.(net/jpnn)

Buat Puisi untuk Wartawan

Ketua Fraksi Partai Demokrat M Ja’far Hafsah diam-diam memiliki bakat terpendam. Kepiawaian membuat puisi ia pamerkan di depan ratusan mahasiswa Universitas Paramadina, Jakarta, saat mendapat giliran berbicara dalam diskusi ‘Pers Pilar Keempat Demokrasi’ bekerjasama dengan Universitas Paramadina, Selasa (12/4).

Sesaat setelah mendapat lampu hijau dari Sang Moderator, Ja’far tanpa ragu sedikitpun membaca puisinya. “Koran adalah media, koran adalah berita dan informasi. Tidak ada minum kopi tanpa koran, media, dan berita. Koran dibenci tapi rindu kata penyanyi Diana Nasution,” katanya. “Seperti rokok, koran kawan dan lawan. Seperti morfin, kita kecanduan. Koran sumber kebaikan, kejelakan, kekonyolan dan terkadang kebanyolan,” ujarnya. “Tapi bagi saya, koran sumber inspirasi. Wahai koran, muatlah berita secara proporsional dan profesional. Hebatlah Kau, I love You,” Ja’far mengakhiri puisinya.(net/jpnn)

Kanit Reskrim Sembunyi di Kamar Mandi

Sidang Perampokan CIMB Niaga

MEDAN-Dua saksi dari Polsek Hamparan Perak yang dihadirkan dalam persidangan lanjutan kasus perampokan CIMB Niaga dan penyerangan Mapolsek Hamparan Perak, mengaku hanya mendengarkan letusan senjata api sebanyak 40 kali tembakan membabi buta.

Dalam kesaksiannya di depan persidangan yang dipimpin ketua majelis hakim, Muhammad SH, Kanit Reskrim Polsekta hamparan Perak, AKP Irsol mengatakan,  begitu kejadian penyerangan pada 22 September 2010 sekitar pukul 00.00 WIB, ia  langsung menyelamatkan diri dengan bersembunyi di dalam kamar mandi.

“Saat kejadian, saya memang berada di dalam ruangan kerja begitu mendengar suara letusan senjata api, langsung sembunyi di kamar mandi,”ucapnya. Kejadian sekitar 10 menit lamanya, sambung Irsol, saat penyerangan dirinya tidak ada membawa pistol. Waktu penyerangan dirinya habis melaksanakan tugas luar. Kemudian dirinya istirahat, untuk mengecoh pelaku penyerangan dirinya hanya mematikan televisi dan lampu dibiarkan menyala, kalau dimatikan akan menjadi perhatian para penyerang.

Irsol menjawab pertanyaan penuntut umum, Ahmad Ep Hasibuan dan tim penasehat hukum terdakwa Nurlam soal pengamanan di Polsek pada waktu ada 10 orang yang melakukan penjagaan. Kenapa terdakwa yang kini disidangkan bisa didakwa dalam kasus perampokan dan teror? Saksi menjawab memang dirinya tidak mengenal para terdakwa.
Namun dirinya tahu kalau pelaku itu dari hasil pengembangan dan penangkapan di kawasan Dolok Masihul Kabupaten Serdang Bedagai, saat terjadi kontak tembak dengan pelaku penyerangan dan perampokan bank, dirinya diberitahu oleh petugas polisi di kawasan tersebut.  Sedangkan kepastian apakah Khairul Ghazali terlibat dalam aksi perampokan bersenjata api di CIMB Niaga menewaskan satu anggota Brimob dan penyerangan Polsek Hamparan Perak yang menewaskan tiga orang polisi, Irsol tidak bisa memastikan dan menjawab tidak tahu. (rud)

Amrun Daulay Diperiksa KPK

Jakarta- Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) memeriksa anggota DPR, Amrun Daulay. Meski sudah berstatus tersangka, politisi Partai Demokrat (PD) ini masih akan dimintai keterangannya sebagai saksi dalam kasus korupsi pengadaan sapi impor dan mesin jahit di Depsos tahun 2004-2006.

Amrun tiba di Gedung KPK dengan mengenakan jas berwarna hitam. Ia akan diperiksa terkait posisinya sebagai Direktur Jenderal Bantuan Jaminan Sosial di Departemen Sosial saat itu untuk mantan anak buahnya, Kasubdit Kemitraan Usaha Departemen Sosial (Depsos), Yusrizal.

“Yang bersangkutan kita akan dengar keterangannya sebagai saksi,” kata juru bicara KPK, Johan Budi saat dihubungi, Selasa (19/4). Amrun dan Yusrizal telah ditetapkan sebagai tersangka oleh KPK sejak 8 April lalu. Amrun diduga telah merugikan negara sekitar Rp25 miliar. Amrun yang juga anggota Komisi II DPR ini diduga mengetahui persis proyek pengadaan sapi impor dan mesin jahit di Depsos tahun 2004-2006. Pasalnya, saat kasus ini terjadi, Amrun menjabat sebagai Dirjen Bantuan dan Jaminan Sosial.

Di dalam dakwaan mantan Menteri Sosial, Bachtiar Chamsyah, Amrun disebut ikut bersama-sama dengan Bachtiar ikut memperkaya diri sendiri. Paling terbaru, ada di dalam dakwaan Direktur Utama PT Ladang Sutra Indonesia, Musfar Azis. Musfar didakwa bersama-sama dengan Bachtiar Chamsyah dan Amrun Daulay melakukan perbuatan yang merugikan negara sebesar Rp20,373 miliar di kasus pengadaan mesin jahit. Amrun dijerat dengan pasal 2 ayat 1 dan atau pasal 3 dan atau pasal 11 UU Pemberantasan Korupsi. (net/jpnn)

Bukan 1974

Barcelona vs Real Madrid

VALENCIA-Untuk kali ketiga, dua tim papan atas La Liga Primera Barcelona dan Real Madrid akan saling jajal. Setelah keduanya sama-sama menyelesaikan laga kandang di ajang La Liga Primera, dinihari nanti kedua tim akan kembali bertemu pada babak final Copa del Rey yang berlangsung  di Stadion Mestalla.

Pada pertemuan pertama yang berlangsung di Stadion Nou Camp 29 Nov 2010 lalu, Barcelona menang dengan skor 5-0.  Sedang pada pertemuan kedua yang berlangsung 16 April di Stadion Santiago Bernabeu, Real Madrid dan Barcelona berbagi angka imbang 1-1.

Artinya, pada pertemuan terakhir di antara kedua tim, Real Madrid gagal menebus kekalahannya. Tak pelak, mumpung dinihari nanti kedua tim bertanding di tempat netral, maka ini merupakan kesempatan terbaik bagi Los Merengues menuntaskan dendam akibat kekalahan 0-5 pada laga pertama La Liga.

Peluang untuk itu tentunya terbuka. Apalagi sejarah juga membuktikan bahwa pada tahun 1974 Los Merengues pernah memutar balik keadaan, dari kekalahan 0-5 di ajang La Liga berbalas kemenangan 4-0 di ajang Copa del Rey.
Saat itu lima gol bagi Los Blaugranas di Santiago Bernabeu dilesakkan oleh Juan Manuel Asensi (2 gol), Johan Cruyff, Juan Carlos dan Hugo Sotil.

Sayangnya, pada partai final Copa del Rey di tahun yang sama Cruyff dan Sotil terpaksa absen disebabkan aturan pembatasan pemain asing. Kondisi ini dimanfaatkan Merengues dengan mengalahkan mereka dengan skor 4-0. Empat gol bagi Merengues dilesakkan Santilana, Benito Rubinan, Francisco Aguilar dan Pirri.
Selain faktor di atas, sesungguhnya Jose Mourinho pun memiliki ambisi untuk memutus rekor seratus persen final yang didapat Pep Guardiola bersama Barcelona.

Sejauh ini Mourinho  sudah menjalani  17 laga final. Dari keseluruhan final tersebut prosentasi kemenangan pelatih asal Portugal itu cukup baik karena cuma kalah lima kali.

Jumlah 17 laga final yang dilalui Mourinho hampir tiga kali lipat dari yang baru dilalui Jose Guardiola. Sepanjang karirnya, pelatih muda Barcelona itu hingga kini baru menjalani enam laga final.

Namun Pep punya rekor yang luar biasa. Dari enam final tersebut Pep menang 100%  alias selalu jadi juara jika sudah sampai partai puncak.

Keenam final yang berhasil dimenangi Guardiola bersama Barca tersebut adalah Copa del Rey (2009-09), Liga Champions (2008–09) Piala Super Spanyol (2009 dan 2010), UEFA Super Cup (2009) dan Piala Dunia Antarklub (2009).

Yang pasti, menatap laga ini Jose Mourinho mengaku tak lagi memusingkan segala hal yang menceritakan tentang kehebatan Barcelona.

“Kami akan berusaha memenangi pertandingan dan tak perlu mempelajari bagaimana Barcelona bermain,  karena kami saling tahu satu sama lain,“ kata Mourinho.

Terpisah, Pep Guardioal, entrenador Barcelona mengaku siap meraih kemenangan kedua atas seterunya itu. “Kemenangan di Mestalla akan membangkitkan mental pemain  saat kembali menghadapi mereka (Real Madrid) pada babak semifianl Liga Champions yang berlangsung 28 April ,” bilang Pep.

Madrid dan Barcelona pernah bentrok di final Copa del Rey sebanyak lima kali. Dua pertandingan  dimenangkan Los Merengues (1936 dan 1974), sementara Blaugrana menang sebanyak tiga kali (1968, 1983 dan 1990). Nah, siapa pemenang  pertandingan kali ini? (jun/bbs)

Polisi Gelar Operasi Rutin

TEBING TINGGI- Razia gabungan Satuan Lalu Lintas, Sat Intel, Samaptha dan Pawas di Jalan Tebing Tinggi Dolok Masihul, Selasa (19/4) berhasil menilang beberapa sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat.
Para pengendara yang tidak memakai helm dan kaca spion juga turut diberhentikan.

Kapolsek Tebing Tinggi, AKP HE Harahap mengaku, razia ini digelar dalam menjalankan operasi rutin yang digelar Polres Tebing Tinggi setiap hari.

“Kita menjalankan perintah atasan, dalam razia ini sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat kendaraan seperti STNK, SIM akan kita tilang,” jelas Harahap.

Lanjutnya, razia kali ini kita berhasil menjaring sepeda motor yang tidak dilengkapi surat-surat penting. Ada tiga kejadian yang sempat menjadi perhatiaan.

Diantaranya, pihaknya melakukan pengejaran terhadap mobil APV BK 1838 XN yang tancap gas saat hendak disetop. Mobil itu berisi 22 bal getah yang diduga curian, serta mobil yang tidak disertai surat-surat.(mag-3)

Sabar, RE Siahaan Pasti Ditahan

Pemeriksaan Saksi Terus Dilakukan

JAKARTA- Wakil Ketua Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) Haryono Umar meminta agar masyarakat bersabar menyikapi proses pengusutan perkara dugaan korupsi dana bantuan sosial (bansos) pada APBD Kota Pematangsiantar tahun anggaran 2007.

Haryono mengatakan, pengusutan sebuah perkara memerlukan waktu. “Sabar saja, kasus itu (dana bansos Pematangsiantar, Red), masih proses,” ujar Haryono Umar kepada koran ini di Jakarta, kemarin (19/4).
Terkait nasib mantan Wali Kota Pematangsiantar RE Siahaan yang sudah ditetapkan sebagai tersangka pada 6 Februari 2011, Haryono menegaskan, suatu saat nanti pasti ditahan. “Karena toh sudah tersangka,” ujarnya.
Seperti diberitakan, sebanyak 5 orang anggota tim penyidik KPK berada di Siantar sejak Senin (18/4). Tujuannya, mencari data kemana saja aliran dana bansos tahun 2007.

Tim penyidik meminjam ruang data Mapolresta Jalan Patuan Nagori Kelurahan Sukadame Kecamatan Siantar Utara. Senin itu,  tim penyidik KPK memeriksa 6 orang penerima bansos. Dijadwalkan, pemeriksaan dilakukan selama 2 minggu di tempat yang sama terhadap 200-an penerima dana bansos.

Seperti diberitakan, dalam perkara dengan tersangka  mantan Wali Kota Pematangsiantar RE Siahaan ini, dalam beberapa hari terakhir, tim penyidik memanggil saksi-saksi yang dianggap mengetahui masalah ini.
Pada 14 April 2011, ada tiga saksi yang dipanggil untuk dikorek keteranganya. Mereka adalah Holder Siahaan, Erwin Simanjuntak, dan Bonatua Lubis. Berdasarkan keterangan resmi Bagian Humas KPK, ketiganya merupakan PNS di lingkungan Pemko Pematangsiantar.

Sebelumnya, Rabu (13/4) ada tiga saksi yang dipanggil untuk dimintai keterangan yakni Maruli Silitonga dan Mangatas Silalahi, keduanya mantan anggota DPRD Siantar. Satu lagi adalah seorang PNS di Pemko Siantar, Candra.
Dengan serangkaian pemanggilan saksi itulah, lantas Juru Bicara KPK Johan Budi SP membantah jika disebut KPK lamban. “Buktinya, ada pemanggilan saksi-saksi,” kata Johan.

Dari Pematangsiantar, hari pertama kedatangan 5 anggota Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK), telah memeriksa 6 orang penerima Dana Bansos tahun anggaran 2007. Selasa (19/4) di tempat yang sama di ruang data Polresta Siantar, Jalan Patuan Nagari, Kecamatan Siantar Utara, tim KPK memeriksa belasan orang penerima dana Bansos. Orang-orang yang diperiksa, membuat surat pernyataan yang isinya benar menerima uang, diduga untuk menguatkan data-data tim KPK.

Pada hari kedua pemeriksaan, KPK sepertinya kebanyakan melakukan pemeriksaan terhadap Organisasi Kemasyarakatan (Ormas), Organisasi Kepemudaan (OKP), Lembaga Swadaya Masyarakat (LSM) dan Organisasi Keagamaan.

Ketika jarum jam menunjukkan pukul 09.00 WIB, Mapolresta kembali terlihat ramai. Sejumlah mobil pribadi dan sepedamotor memadati tempat parkir Mapolresta. Satu diantara mobil pribadi yang parkir adalah mobil yang ditumpangi KPK.

Penjagaan serupa seperti yang diberitakan kemarin, pintu ruang pemeriksaan di jaga polisi. Dua orang personel provos di tangga masuk dan dua orang polisi di depan ruang data tempat KPK melakukan pemeriksaan. Tetapi, dia hari kedua ini ada perbedaannya. Kalau semalam, setiap orang yang membawa undangan pemeriksaan, disuruh petugas langsung naik ke lantai dua Polresta. Sekarang, orang yang ingin diperiksa, ditemani anggota Provos sampai kedepan pintu ruang data, prosesnya mirip kurir.

Pada pagi hari sekitar pukul 10.00 WIB, yang pertama turun tangga adalah seorang laki-laki pakai baju kemeja putih lengan pendek, rambu hitam pendek, celana jeans biru, dan berkulit hitam manis. Dia keluar dari Mapolresta dan wajahnya terlihat lesu.

“Saya tidak ada apa-apa, kalau muka saya terlihat lesu, mungkin karena begadang semalam. Kedatangan saya kesini, hanya karena ada urusan. Dari mana bapak, tahu-tahuan saya diperiksa KPK, saya hanya urusan saja,”terannya.
Tepatnya sekitar pukul 11.07 WIB, seorang pria pakai baju hitam, celana jeans, rambut sebahu, keluar dari Mapolresta Siantar. Terakhir diketahui pria itu bernama M Purba (25). Purba mengaku kedatangannya ke Mapolresta berdasarkan undangan, untuk menghadiri pemeriksaan sekarang. (sam/osi)

Importir Aktif Ambil SNI

Untuk Bersaing Industri Domestik

JAKARTA- Banjirnya produk asal Tiongkok tak terbendung lagi. Standar Nasional Indonesia (SNI) yang diharapkan mampu meningkatkan daya saing industri domestik malah dimanfaatkan produsen importir untuk menaikkan daya saing mereka di tanah air.

Untuk itulah Badan Standardisasi Nasional (BSN) terus melakukan edukasi dan sosialisasi penerapan SNI bagi industri tanah air.

Deputi Bidang Informasi dan Pemasyarakatan Standardisasi BSN Dewi Odjar Ratna Komala mengungkapkan, saat ini penerapan SNI di Indonesia masih bersifat sukarela. Padahal, SNI tersebut bertujuan untuk meningkatkan standar mutu produk sekaligus mendongkrak efisiensi dari perusahaan untuk bersaing di perdagangan global saat ini.
Gerakan nasional penerapan SNI adalah salah satu komponen untuk meningkatkan daya saing barang dan jasa yang dikumandangkan pada 9 November 2010. “Awalnya dijadikan salah satu komponen meningkatkan daya saing barang dan jasa domestik. Namun sejak adanya deklarasi, sudah ada perwakilan dagang dari Tiongkok yang memborong dokumen SNI,” ungkapnya, kemarin.

Besarnya potensi Indonesia menjadikan pasar domestik menjadi sasaran empuk para eksporter. Tercatat ada sekitar 670 dokumen SNI yang sudah dibeli oleh industri Tiongkok untuk disematkan pada produk mereka. “Mereka masuk ke Indonesia sudah dengan SNI. Jenis produk mulai dari elektronika, bohlam lampu, kipas angin, hingga sepatu pengaman,” kata dia.

Tak hanya produk dari Tiongkok, namun sudah banyak produk impor lainnya yang menggunakan SNI. Misalnya produk bola lampu dari Swiss, korek api dari Filipina dan pupuk organik dari Amerika Serikat.  “Sementara itu di Indonesia sendiri masih banyak industri dan usaha kecil menengah (UKM) yang bahkan belum tahu manfaat dari SNI. Sehingga diperlukan keterlibatan semua stake holder mulai dari pemerintah, Kamar Dagang dan Industri, asosiasi industri, akademisi, maupun LSM untuk mendorong sosialisasi SNI ini.

Alasan lainnya mengapa industri dalam negeri belum menggunakan SNI adalah masalah investasi. Saat ini dengan kondisi infrastruktur Indonesia yang masih dan krisis bahan baku menjadikan biaya operasional produksi tinggi. Belum lagi masalah tak tersedianya bahan baku produksi di pasaran domestik, pajak, serta upah karyawan.
“Sehingga untuk menerapkan SNI mereka harus mau mengeluarkan investasi lagi. Sebab mereka harus mematuhi SNI, perlu pelatihan karyawan belum lagi bahan baku yang harus sesuai standar.”

Namun secara jangka panjang, penerapan SNI akan menguntungkan industri tersebut. Sebab dengan adanya standar, maka efisiensi produksi bisa terwujud. BSN mencatat untuk industri minyak goreng yang menerapkan SNI bisa menghemat Rp18,5 triliun, air minum dalam kemasan mencapai Rp3,4 triliun, pupuk sebesar Rp1,4 trilun, sementara garam beryodium Rp547 miliar.

“UKM yang tradisional pun sebenarnya juga bisa menerapkan SNI. Mulai dengan membuat standar prosedur operasional (SOP) secara tertulis muali dari pemilihan bahan baku hingga proses produks, hingga mengahasilan produk jadi,” saran Dewi.

Dengan demikian diharapkan SNI bisa menaikkan daya saing produk. BSN mengakui bahwa penetrasi produksi domestik yang menggunakan SNI masih kecil.  Selain itu, BSN mendorong agar pemerintah memberikan insentif bagi industri nasional terutama UKM yang sudah menerapkan SNI. Misal melalui keringanan pajak maupun keringanan bunga kredit bank.  Saat ini BSN baru merilis sekitar 6.680 SNI. Sementara di negara tetangga, jumlahnya mencapai puluhan ribu standar. (aan/jpnn)

300 Batang Kakao Mati Dimakan Ulat Bulu

RAYA BOSI- Sekitar 300 batang kakao di Nagori Raya Bosi Kecamatan Raya Simalungun mati meranggas dimakan ulat bulu. Diperkirakan ulat bulu ini sudah berkembang di sana selama tiga Minggu belakangan ini. Tidak saja kakao, ulat bulu juga mulai menyerang tanaman lain di sekitarnya.

J Purba (32) pemilik kebun menyebutkan, ulat bulu ini terdeteksi berada di kebunnya sekitar tiga Minggu lalu. Saat pertama muncul ulat bulu ini langsung banyak, dimana setiap daun kakao miliknya terdapat puluhan ulat bulu.
“Selama empat hari ulat bulu ini muncul di pohon, tanaman kakao saya langsung mati meranggas. Puncaknya sekitar seminggu yang lalu, disitulah yang paling banyak jumlah ulat bulu, ulat ini memakan semua daun-daun tanaman saya,” ungkap Purba.

Disebutkannya, sesudah kejadian munculnya ulat bulu ini, dia sudah berusaha mengatasinya dengan menyemprotkan insektisida merk Porea 500 cc seminggu sesudah ulat bulu ini muncul di kebunnya. Namun usaha ini sia-sia saja, tidak berpengaruh terhadap perkembangan ulat bulu ini.

“Banyak kali ulat bulunya, terakhir saya biarkan saja seperti itu tidak ada saya urus lagi. Sekitar 300 batang kakao yang ditanam di lahan seluas 5 rante ini sudah habis dimakan ulat bulu. Kalau istilah kami di sini bukan ulat bulu namanya, tapi ulat api-api. Kalau kena tangan dia gatal dan langsung panas,” terangnya.

Amatan wartawan koran ini di ladang kakao yang berjarak sekitar 1 km dari pemukiman penduduk ini, sekitar 300 batang kakao terlihat meranggas dan hanya menyisakan sedikit daun-daun yang berwarna hijau. Dalam satu pohon terdapat puluhan ulat bulu yang terkonsentrasi pada daun dan sebagian juga terlihat merayap di batang.(ral/smg)
Kaspar Simbolon Koordinator Pengendalian Hama dan Penyakit Dinas Pertanian Simalungun,  menyebutkan masalah ini harus segera diselesaikan, bisa dilakukan dengan penggunaan insektisida yang berbahan metrin atau meta metrin. “Apakah ini ulat bulu atau ulat api-api belum bisa saya pastikan, belum bisa kita pastikan spesiesnya. Ulat nya akan kita bawa ke laboratorium kita di Pamatang Kerasaan. Ulat ini memakan semua jenis daun-daunan,” jelasnya.(ral/smg)