25 C
Medan
Sunday, December 28, 2025
Home Blog Page 15497

Belum Setahun Diaspal, Rusak Lagi

TEBING TINGGI-Meski telah menghabiskan dana hingga puluhan miliar rupiah, kondisi Jalan AMD, Kelurahan Bulian, Kecamatan Bajenis, Kota Tebing Tinggi, masih sangat memprihatinkan. Pantauan wartawan koran ini, Senin (14/3), ratusan lubang mirip kubangan kerbau terserak di sepanjang jalan itu. Padahal jalan tersebut pada tahun 2010 lalu telah diaspal ulang, namun kini telah hancur.

Menurut warga, hancurnya jalan itu diduga akibat kualitas pengerjaan proyek yang tak sesuai bestek, sehingga cepat hancur saat dilintasi truk pengangkut hasil bumi. “Belum sampai setahun diperbaiki jalan ini sudah rusak dan berlubang lagi, bahkan sekarang kondisinya semakin parah. Lubang menganga di mana-mana, jalan yang dulunya beraspal kini jadi seperti jalan tanah, mungkin karena aspal hotmiknya kurang tebal ya bang,” ujar Lian, warga setempat.
Masih menurut Lian, rendahnya kualitas proyek jalan tersebut diduga akibat kurangnya pengawasan yang dilakukan oleh instansi terkait yakni Dinas Pekerjaan Umum, sehingga pihak pelaksana proyek seenaknya saja mengerjakan pengaspalan jalan tanpa mengacu pada bestek yang telah ditentukan.

Kadis Pekerjaan Umum (PU) Tebing Tinggi, Drs Nurdin, saat dikonfirmasi menjelaskan, Jalan AMD tersebut adalah jalan lintas luar, kedepan jalan tersebut akan diperbaiki menunggu kucuran dana dari Pemprovsu.  (mag-3)

Sesal Heinze

MAN. UNITED vs Marseille

MANCHESTER-Gabriel Heinze merupakan penggawa Olympique Marseille yang paling familier dengan Old Trafford. Maklum, Heinze pernah membela Manchester United selama tiga tahun (2004-2007). Defender 32 tahun itu pun sulit melupakan kenangan tersebut.

“Saya memiliki banyak kenangan bersama United,” ungkap Heinze sebagaimana dilansir di situs resmi UEFA.
“Momen besar pertama di Old Trafford adalah ketika fans dan rekan setim memilih saya sebagai pemain terbaik (di musim pertamanya, 2004-2005, Red). Saya juga sangat emosional ketika fans meneriakkan yel-yel “Argentina, Argentina”. Hal sama dirasakan keluarga saya ketika saya ajak ke sana,” tambahnya.

Pencapaian terbaik Heinze di Old Trafford adalah mempersembahkan gelar Premier League pada musim 2006-2007. “Saya tidak akan melupakan sukses itu dalam hidup saya,” jelas pemain yang mencatat 82 laga dan empat gol bersama United itu.

Sayang, setelah merengkuh gelar Premier League, Heinze harus meninggalkan United. Perselisihannya dengan pelatih United Sir Alex Ferguson dianggap sebagai pemicu dirinya dilepas ke Real Madrid kala itu.
“Jujur, saya cukup menyesal ketika harus meninggalkan Old Trafford. Apalagi setelah saya pergi, United berhasil meraih gelar di Liga Champions (pada 2008, Red),” jelasnya.

“Saya kira sukses United tidak bisa lepas dari sosok Alex Ferguson. Dia membuat United selalu berada di level tinggi. Juga karena adanya beberapa pemain berkualitas dan sarat pengalaman seperti Ryan Giggs maupun Paul Scholes,” jelasnya lagi.

Heinze bisa jadi masih memiliki ikatan  emosional dengan United. Masalahnya, Heinze kini datang ke Old Trafford sebagai lawan. Sebagai penggawa Marseille, Heinze tentu berharap klubnya tampil sebagai pemenang dan lolos ke babak berikutnya.

“Setiap tim memiliki struktur dan dunianya sendiri. Harus diakui, sekalipun pernah menjuarai Eropa (juara Liga Champions musim 1992-1993, Red), Olympique Marseille masih di bawah United maupun Real. Meski begitu, tim ini penuh bakat dan saya percaya dengan kejutan dalam sepak bola,” tuturnya.

Senada dengan Heinze, bek Manchester United Chris Smalling pun mengungkapkan hal yang sama. “Kami menjadi klub yang sangat luar biasa apabila tampil di Old Trafford musim ini” bilang Smalling.
“Saya bermain di Eropa bersama Fulham musim lalu, tetapi itu di stadion yang lebih kecil dan suara suporter yang lebih kecil. Saya telah melangkah ke depan, tetapi Liga Champions adalah kompetisi terbesar. Saya harap , saya dapat bermain di lebih banyak pertandingan karena setiap pertandingan yang saya lalui membuat  saya menjadi lebih percaya diri,” tambah Smalling.

Menurut Smalling, tak ada yang dapat membalikkan fakta bahwa musim ini Manchester United belum sekali pun menderita kekalahan jika bermain di Old Trafford.
“Kami akan terus meraih hasil maksimal. Ini mutlak dilakukan untuk membalas dukungan fans,” tutup Smalling. (dns/jun)

SMK Negeri 1 Tebing Tinggi Berstandar Nasional

TEBING TINGGI-Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) Negeri 1 Kota Tebing Tinggi tergolong sekolah bisnis manejemen dan telah lama berstandar nasional.

SMK Negeri I Tebing Tinggi diisi dengan berbagai jurusan yang berkaitan dengan bisnis manajemen meliputi jurusan akuntansi, administrasi perkantoran, wira usaha, pemasaran dan desain, komunikasi visual dan seni budaya.
“Jumlah siswa sebanyak 1101 dari 30 rombongan belajar (rombel). Kelas sepuluh sebanyak sebelas rombel, kelas sebelas sebanyak sebelas rombel dan kelas dua belas sebanyak delapan rombel,” terang Gundur Pulungan, Kepala Sekolah SMK Negeri I Tebing Tinggi Minggu (13/3).

Menghadapi Ujian Nasional (UN), Gundur menjelaskan bahwa pihaknya kerap mengadakan les tambahan di kelas dua belas. Les tambahan dilaksanakan seminggu tiga kali dengan waktu 60 menit permata pelajaran.
“Untuk UN yang akan dilaksanakan di bulan April mendatang seluruh siswa telah siap mengikutinya. Mata pelajaran yang diujikan adalah Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika.Untuk ujian kompentensi praktek telah dilaksanakan,”ujar Gundur.

Sedangkan kompentensi teori bakal digelar tanggal 15 maret 2011 yang betempat di lingkungan sekolah.
Sementara itu, kegiatan ektrakurikuler yang dilaksanakan di sekolah tersebut juga sangat padat. Aktivitas guru dan murid kian bertambah di luar jam belajar sekolah. Di antara kegiatan ektrakurikuler adalah bidang olahraga seperti sepak bola, paskibraka, pramuka, seni dan teater, bidang catur, debat Bahasa Inggris, lomba kompentensi siswa (LKS) untuk jurusan akutansi dan administrasi perkantoran.

“Sudah banyak prestasi yang diukir,di antaranya juara satu lomba LKS untuk tingkat Kota Tebing Tinggi tahun 2010 untuk jurusan akutansi administarsi  perkantoran. Juara satu lomba LKS untuk tingkat Propinsi Sumatera Utara tahun 2010 untuk jurusan pemasaran atas nama Berliana kelas dua belas PM, dan juara terbaik vocal solo untuk Kota Tebing Tinggi dam masih banyak prestasi lainnya,” lanjut Gundur.   (mag-3)

Scoopy Kian Mempesona

Honda Scoopy yang diperkenalkan pada 2010 lalu oleh raja motor Indonesia, ternyata pesonanya belum bisa tergantikan. Sebagai primadona skutik retro modern saat ini, Scoopy benar-benar digandrungi banyak kalangan.
Panahnya terus menancap di setiap hati pecintanya, baik anak-anak, remaja, orang dewasa, bahkan orang tua sekalipun. Dalam hal ini Honda benar-benar berhasil menjadi trendsetter, menggelitik penggemar skuter untuk berpaling ke arah trend retro modern.

Banyaknya penyelenggara kegiatan yang lebih memilih Honda Scoopy sebagai hadiah atau lucky draw juga semakin membuktikan, pamor matik unik yang membuat happy ini terus bersinar. Salah satu penyelenggara yang turut memilih Scoopy sebagai hadiah utama yakni Persatuan Wartawan Indonesia (PWI) Sumut dalam perayaan peringatan Hari Pers Nasional (HPN) 2011 dan HUT ke-65 PWI tingkat Provinsi Sumatera Utara.

Kegiatan ini turut disemarakkan dengan kegiatan Jalan Sehat Massal yang akan dipusatkan di Halaman Istana Maimun akhir Maret ini, diperkirakan sebanyak 3.000 peserta dipastikan akan meramaikan kegiatan tersebut. Pada hari yang sama juga akan digelar acara bazaar, beragam hiburan, dan bakti sosial.

Arifin Posmadi, General Manager CV Indako Trading Co selaku main dealer Honda di Sumatera Utara mengungkapkan, sejak awal pihaknya meyakini jika Scoopy akan mampu mencuri perhatian masyarakat, khususnya remaja yang ingin tampil gaya dan beda dari yang lain.

Sementara itu, Leo Wijaya, Marketing Manager CV Indako Trading Co mengungkapkan, banyak alasan yang membuat orang begitu menggemari Scoopy, virusnya semakin mewabah di masyarakat, dan jika saat ini banyak penyelenggara kegiatan juga terpikat menjadikan Scoopy sebagai hadiah, ini tentunya menandakan mereka meyakini kegiatan yang mereka gelar nantinya dapat menarik minat banyak orang lewat daya tarik Scoopy.

Hendra DS selaku Ketua Panitia kegiatan menuturkan alasanya memilih Scoopy dikarenakan pihaknya melihat banyak orang yang begitu menyukai matik Honda yang satu ini, “ Dalam menyelenggarakan suatu kegiatan tentunya kami membutuhkan sesuatu yang istimewa dan menarik, sehingga masyarakat tidak berfikir dua kali untuk ikut acara ini. “ujar Hendra.

Honda Scoopy sendiri hadir dengan desain retro-modern yang kental dan mendahului pabrikan lain di Indonesia. Tampilan serba bulat terlihat hampir di seluruh desain skutik baru ini, yaitu mulai dari bodyline, desain lampu depan, lampu sein, hingga sepasang spion kembarnya. Daya tarik Scoopy juga terlihat dari lampu bulatnya dilengkapi dengan lampu senja dengan multireflektor yang membuat pencahayaannya terang dan jangkauannya luas. Dua lampu sein bertekstur yang dipasang terpisah dari bodi, mempertegas kesan retro-modern dan sekaligus membuat Scoopy akan mudah dilihat dari arah depan maupun samping.

Menghadirkan Scoopy merupakan salah satu bentuk komitmen Honda untuk terus menghadirkan produk motor inovatif bagi konsumen di Indonesia, dan ternyata kerja kerasnya meraih apresiasi yang sangat baik, terbukti dengan dinobatkannya Scoopy sebagai Rookie Of The Year dalam ajang Motor Plus Award pada November lalu, yakni penghargaan tertinggi untuk motor pendatang baru yang paling berkesan bagi konsumen.

“Sejak di Launching di Medan pada Juni 2010 lalu, pesona Scoopy seolah magnet yang terus melekat di hati masyarakat, semakin hari penggemarnya semakin banyak, apalagi mereka tidak memperdulikan jika harus inden, oleh karenanya kami akan terus bekerja keras memenuhi kebutuhan masyarakat yang sudah tidak sabar memiliki matik retro modern ini “, ujar Leo wijaya.(mag-9)

Honda Kian Mengancam

LOSAIL – Dominasi Honda terus berlanjut. Pada tes resmi hari pertama pra musim terakhir tim pabrikan Jepang itu menempatkan Dani Pedrosa sebagai yang tercepat di Sirkuit Losail, Qatar, Senin (14/3) dinihari WIB. Pedrosa mencatat waktu terbaik dengan 1 menit 56,217 detik dengan melalui 41 laps. Pembalap Spanyol ini unggul 0,143 detik dari rekan se-timnya Casey Stoner yang berada di posisi kedua.

Honda Gresini ternyata mampu unjuk gigi dalam tes yang digelar dinihari itu. Hiroshi Aoyama sukses membuat waktu terbaik ketiga dengan 1 menit 56,444 detik. Duo Yamaha melengkapi urutan lima besar. Ben Spies ada di posisi tercepat keempat setelah membukukan waktu 1 menit 56,563 detik disusul Jorge Lorenzo.

Kendati duo pembalap Yamaha Jorge Lorenzo dan Ben Spies kalah cepat mereka optimis bisa mengalahkan Honda di musim ini.”Motor sepertinya mampu bersaing dengan pembalap terdepan ketimbang di Malaysia, dan motor saya memiliki akselerasi yang cukup baik setelah hari pertama,” kata Spies selepes tes hari pertama seperti dilansir Autosport.

“Lintasan di sini lebih mengalir, yang mana sangat cocok dengan motor kami. Saya rasa, ini akan menjadi trek yang cocok buat tim kami,” tegas pembalap asal Amerika Serikat tersebut,
Lorenzo setuju dengan pendapat Spies. “Kami memang mencoba beberapa hal berbeda saat di tikungan, hari ini serta mencoba motor lebih stabil. Hasilnya, kami mampu mendekati motor Honda ketimbang saat tes di Sepang, jadi saya senang,” tandasnya.

Sementara itu Valentino Rossi tampaknya masih belum juga nyetel dengan motor Ducatinya. Pembalap legendaris ini harus puas menempati urutan kedelapan dengan 1 menit 57,038 detik dan sempat terjatuh di awal balapan.”Saya yakin akan lebih baik,” yakin Rossi. (net/jpnn)
dan saya mencoba menikmatinya,” kata Rossi. (net/jpnn)

Disekap di Rumah Mertua

Penyesalan selalu datang terlambat. Itu yang dirasakan Nurlaila alias Dila (25). Pasalnya, setelah setahun tujuh bulan menikah dengan suaminya Muhammad Sudin alias Ucok (28) dia selalu mendapat penyiksaan.

Bahkan, dia disekap di rumah mertuanya di Jalan Alfaka VI No.80, Kelurahan Tanjung Mulia Hilir, Kecamatan Medan Deli. Dila tak dibolehkan menghubungi atau dihubungi oleh keluarganya.

Terkuaknya kisah pilu ini, setelah Dila berhasil melarikan diri dari rumah mertuanya pada Kamis (10/3) lalu. Kemudian, Wati (31), seorang tetangganya, yang kasihan melihat Dila sering mendapatkan siksaan dari suaminya langsung membantunya pulang ke rumah keluarganya di Jalan Pertiwi, Kelurahan Bantan, Kecamatan Medan Tembung.

Selanjutnya, Sabtu (12/3) sore, Dila didampingi pihak keluarga membuat laporan ke Polsekta Medan Labuhan dengan bukti lapor No Pol: STPL/383/III/2011/SU/PEL-BLW/SEK-MEDAN LABUHAN.

Petugas juru periksa Polsekta Medan Labuhan, Dila menceritakan kejadian tersebut. Semenjak menikah dengan suaminya yang kala itu berstatus duda beranak dua, Dilla langsung dibawa untuk tinggal bersama mertuanya. Dua bulan menikah, hubungan mereka masih harmonis. Namun masuk bulan ketiga, Dila mulai mendapatkan siksaan dari suaminya. Ada saja alasan suaminya untuk memukuli Dila.

Bahkan, saat keluarga suaminya mengajaknya berbelanja ke swalayan, Dila malah mendapat bogem mentah. Menurut suaminya, Dila suka berpergian tanpa izin suami. Padahal sebelum pergi, Dila sudah permisi dengan suaminya untuk berbelanja.

Penganiayaan berupa pukulan dan tamparan di bagian wajah terus-menerus diterimanya. Akibatnya, Dila sering mengalami bengkak pada bagian mata, hidungnya berdarah dan bibirnya pecah.
“Saya sudah tidak tahan disiksa oleh suami saya makanya saya kabur dari rumah dan membuat laporan ke kantor polisi,” ujarnya.

Sementara, Kanit Reskrim Polsek Labuhan Deli AKP Oktavianus mengatakan, pihaknya akan menindaklanjuti laporan korban dan segera memprosesnya. “Saat ini pihaknya masih melakukan penyelidikan atas kasus tersebut,” ujarnya.(mag-11)

Hijau Lebih Hebat

Pro Titan vs PSMS

MEDAN- PSMS menasbihkan diri sebagai tim yang labih hebat dibandingkan klub baru satu kotanya, Pro Titan. Pada Derby Deli episode dua di Stadion Teladan kemarin PSMS kembali unggul 2-1. Pada edisi perdana, PSMS juga unggul 2-0.

Bertindak sebagai tim tamu, PSMS sempat kebobolan lebih dulu lewat sontekan mantan striker PSMS di era Super Liga, Mario Alejandro Costas yang kini merumput bersama Pro Titan di menit 21.

Costas dengan mudah mencocor bola ke gawang Andi Setiawan setelah memanfaatkan sepak pojok pemain gaek Ansyari Lubis. Skor 1-0 untuk Pro Titan sempat membuat ribuan pendukung PSMS terdiam.

Tak ingin malu di hadapan publiknya, PSMS terus menerus menyerang. Serangan sporadis yang digalang Affan Lubis dkk membuat kubu tuan rumah panik. Pada menit 33, Faisal Azmi memecah kebuntuan setelah tendangan kerasnya dari luar kotak penalti bersarang di gawang yang dikawal Mukti Ali Raja. Skor berubah menjadi 1-1 dan bertahan hingga turun minum.  Pada babak kedua, Pro Titan memulai aktivitas menyerang. Ingin mengalahkan PSMS, Suyatno dkk bertindak cepat dalam serangan namun tak berhasil menjadi gol. Rapatnya pertahanan PSMS yang dikawal Vagner Luis dkk membuat pergerakan Costas tak berbahaya.

Parahnya, Pro Titan malah ketiban sial karena Suyatno dianggap wasit Juhandri Setiana memegang bola di kotak penalti. Wasit lantas meniup peluit dan memberi hadiah penalti bagi PSMS di menit 61. Gaston Castano ditunjuk jadi algojo dan tak menyiakan peluang untuk mengoleksi golnya menjadi delapan gol musim ini. Skor 2-1 berbalik untuk keunggulan PSMS dan hijau memang lebih hebat. “Saya cukup puas dengan kemenangan ini. Semoga bisa menjadi modal bagi PSMS untuk mengakhiri musim dengan baik dan mengangkat PSMS naik ke super liga,” kata Asisten Manajer PSMS, Benny Tomasoa saat jumpa pers usai laga.

Sementara Yahya Broer, Asisten Pelatih Pro Titan mengaku kecewa atas kekalahan yang diderita timnya. Yahya juga menyesalkan keputusan wasit yang memberikan kartu kuning terhadap Suyatno sehingga jadi penalti.(uma/ful)

Sifa Akhirnya Meninggal

MEDAN-Bayi suspect HIV/AIDS, Sifa Khoridatul Husna akhirnya meninggal dunia, menyusul kedua orangtuanya, Senin (14/3) malam pukul 21.10 WIB. Sifa sempat mendapatkan perawatan selama tiga hari, sejak Sabtu (12/3) lalun
Meskipun sempat dipompa dan mendapatkan bantuan alat ventilator, namun nyawa Sifa tak terselamatkan lagi.

Sebelumnya, Sifa sempat menjalani perawatan di RSUD dr Pirngadi Medan. Bahkan, bayi yang baru saja ditabalkan namanya oleh Forum Wartawan Kesehatan (Forwakes) Sumut ini, kondisi secara umum dalam keadaannya kritis. “Secara umum keadaannya tenang tapi kondisinya kritis. Kita hanya bisa berdoa dan berharap dia normal ,” ujar Anggota DPD RI Parlindungan Purba saat menjenguk Sifa di Ruang ICU Lantai IV RSU Dr Pirngadi, Senin (14/3).
Saat disinggung mengenai masih belum maksimalnya pelayanan yang diberikan sejak Sifa masuk di ruang VIP dan dipindah ke ruang III lalu dirawat di ruang VIP. Parlindungan yang didampingi Ketua Stikes Mutiara Indonesia dra Ivan Purba dan drg Natalia HT Barat mengatakan pelayanan yang diberikan pihak rumah sakit tidak kurang. “Saya pikir perhatian yang dibrrikan tidak kurang dan saya sudah melihat bagaimana pelayanannya. Sudah diberikan cairan, obat dan ventilator,” kata Parlindungan.

Mengenai pembiayaan perobatan Sifa yang sejak masuk terhitung pasien umum karena kartu JPKMS nya baru akan selesai hari ini, Parlindungan menegaskan, hal itu tidak masalah. Karena, tetap akan ditanggung oleh pemerintah. “Tadi saya minta jangan ada penagihan pembiayaan. Kasiahn dia anak yatim piatu,” ucapnya.

Sebelumnya, Albert selaku ayah angkat Sifa mengatakan, kondisi bayi berusia tiga bulan ini kembali ngedrop sejak dua minggu lalu. Berat badan Sifa yang sebelumnya 3,3 Kg turun menjadi 3,0 Kg. Namun sejak dua hari belakangan tubuh Sifa sempat membiru hingga akhirnya di rujuk ke RSUD dr Pirngadi Medan.

“Memang sejak dua minggu lalu kondisinya sudah lemah, tapi seminggu belakangan makin parah. Sifa mengalami sesak nafas, demam dan batuknya nggak mau berhenti. Kami sempat membawanya ke klinik terdekat, tapi tetap nggak ada perubahan. Tadi pagi pas saya pulang dari tempat kerja badannya biru-biru,” ujar Albert di Ruang IGD RSUD dr Pirngadi Medan.

Saat wartawan Sumut Pos menjungguk Sifa di Ruang ICU Lantai IV RSU dr Pirngadi Medan, terlihat kondisi Sifa sangat memprihatinkan dengan sebagian tubuhnya membiru serta batuk yang dialami Sifa membuat dia susah bernafas.(mag-7/uma)

Tim Sepak Bola Pra PON Sumut Segera Berlatih Kembali

MEDAN-Setelah sempat vakum dalam beberapa waktu karena kehabisan dana, tim sepak bola Sumut yang sedang dipersiapkan berlaga di ajang Pra PON mendatang, akan kembali berlatih seperti yang pernah dilakukan pada Agustus hingga Februari lalu.

Ini bisa terjadi karena dalam beberapa waktu ke depan, seluruh pemain akan mendapatkan uang saku yang bersumber dari KONI Sumut. Plt Ketua PSSI Sumut H Idrus Junaidi mengungkapkan hal itu, usai melakukan audiensi dengan Kadispora Sumut Ristanto, kemarin (14/2).

Pada kesempatan itu Idrus didampingi sekretaris tim Alwi Lubis dan pelatih Subono AT menerangkan bahwa terhentinya program latihan sepak bola Sumut karena pihaknya tidak lagi memiliki dana untuk terus melatih para pemain.

“Selama enam bulan dana latihan didapat dari hasil patungan para pengurus. Itu  dilakukan karena kami  tak ingin kegagalan yang dialami tim sepak bola Sumut pada Pra PON lalu terulang lagi,” bilangnya.
“Sepak bola adalah olah raga beregu yang tak cukup dibina hanya dengan rentang waktu tiga atau empat bulan. Karenanya kami mengambil kebijakasanaan untuk lebih dulu mengumpulkan pemain dalam sebuah program latihan yang terpadu dan terencana,” tambahnya.

Namun dalam perjalanannya, Idrus tak menampik jika akhirnya tim yang dibangun berdasarkan swadaya para pengurus itu terpaksa harus dibubarkan karena kehabisan dana.

“Sebenarnya sayang juga jika tim ini sempat dibubarkan. Apalagi mereka telah dua kali tampil sebagai juara, yakni ketika tampil di Piala Bank Sumut dan saat berlaga di turnamen sepak bola  Piala Inalum, yang notabene  menghadapi lawan-lawan yang lebih senior,” ungkap Idrus.

Menanggapi masalah tersebut Kadisporasu Ristanto didampingi Kasubdis Olahraga H Sakiruddin SE dan Waluyo Santoso menyatakan bahwa pihaknya akan berupaya melakukan yang terbaik, sehingga para pemain dapat kembali menjalani program latihan secara sempurna.

“Mereka telah membuktikan kemampuannya dengan dua prestasi yang membanggakan. Karenanya sayang jika tim ini bubar,” bilang Ristanto.

Sementara itu Kasubdis Olahraga Disporasu Sakiruddin menyatakan akan berupaya membantu tim sepak bola Sumut dengan mencarikan bapak angkat.

“Ini merupakan PR bagi kita semua. Yang penting para pemain kembali berlatih, tentunya dengan fasilitas latihan yang memadai,” bilang Sakiruddin. (jun)

Kesenjangan dalam Penegakan Hukum

Penegakan hukum di Sumatera Utara ini, masih separuh hari. Makanya, pelaku korupsi tidak akan pernah takut untuk melakukan perbuatan yang sama. Seharusnya, aparat penegak hukum di Sumut ini, harus melakukan tindakan tegas dengan pelaku korupsi. Demikian disampaikan Sekretaris Dewan Pimpinan Daerah (Depidar) II, Sentral Organisasi Karyawan Swadiri Indonesia (SOKSI) Sumut, Indra Yani Nasution SH kepada wartawan Sumut Pos Rudiansyah, Senin (14/3). Berikut petikan wawancaranya.

Seperti apa Anda menilai penegakan hukum di negara kita, khususnya terhadap para koruptor?
Kalau dilihat secara kasat mata, beberapa pelaku korupsi yang telah mempunyai kekuatan hukum tetap (inkrah) di pengadilan, kebanyakan dihukum ringan dan juga dendananya juga cukup ringan. Jadi, bagaimana pula pelaku korupsi itu bisa jerah.
Di Kejaksaan, banyak pelaku korupsi yang dijadikan tersangka, tapi tidak ditahan dengan alasan koorporatif.

Bagaimana menurut Anda?
Nah, itulah yang membuat adanya kesenjangan dalam penegakan hukum di mata masyarakat. Sebenarnya, penegakan hukum itu tidak memandang siapa dia. Kalau alasan koorporatif, pelaku korupsi tidak ditahan, itukan alasan yang diada-adakan. Bagaimana pula pencuri ayam yang ditangkap lalu ditahan, kenapa mereka harus ditahan? Padahal si pencuri itu koorporatif dan mempunyai anak istri sama dengan pelaku korupsi, tapi kenapa mereka ditahan? Nah ini ada apa? Kalau kita berbicara jujur, ini kembali tadi dengan adanya kesenjangan sosial dalam penegakan hukum.

Lantas, penegakan hukum itu idealnya seperti apa?
Idealnya, penegakan hukum jangan diskriminatiflah. Kalau seseorang yang terlibat korupsi sudah dijadikan tersangkanya tahan saja. Ini tidak, pelaku koruptor yang sudah dijadikan tersangka, hingga saat ini masih berkeliaran, tanpa ditahan oleh penegak hukum, contoh Buyung Ritonga dan pelaku koruptor lainnya. (*)