25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15511

KPK: Laporkan Mafia Dana Bansos

Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) meminta kepada masyarakat di Sumatera Utara membantu membongkar praktik mafia proposal bantuan sosial (bansos) di lingkungan pemerintahan provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu). Masyarakat diminta tidak ragu melaporkan pemotongan dana bansos sehingga dugaan penyelewengan bisa diketahui dengan jelas dan mafianya digulung dan diserahkan ke meja hukum.

Demikian disampaikan Deputi Bidang Pencegahan KPK Eko Soesanto Tjiptadi usai menggelar konferensi pers mengenai Rapat Kerja Evaluasi Supervisi Peningkatan Pelayanan Publik di Kantor Gubernur Sumut, Kamis (10/3).
Eko Soesanto Tjiptadi menegaskan, pemotongan uang untuk penyaluran dana bansos di Pemprovsu sangat tidak dibenarkan. Apalagi pemotongannya dibayarkan terlebih dahulu, dipungut dari pemohon proposal. ”Jadi ada baiknya laporkan saja ramai-ramai ke KPK, sehingga bisa diusut seluruhnya,” ucapnya.

Seperti telah diberitakan, hasil penelusuran Sumut Pos menunjukkan, pola pemotongan dana bansos di Pemprovsu bervariatif. Sistemnya penawaran terlebih dahulu ke pihak yayasan, selanjutnya pihak yayasan yang akan menerima dipilih langsung dan diminta nomor rekening serta tanda tangannya.

Biasanya, permintaan dilakukan atas perintah seorang pegawai di Biro Binsos Pemprovsu, kemudian berkasnya dibawa dan langsung diproses. Selanjutnya, uang dicairkan ke rekening di maksud. Tapi, banyak diantara yayasan yang besar tak mendapatkan bantuan sosial tersebut.

Kepala Biro Binsos Pemprovsu Hasbullah Lubis yang dimintai konfirmasinya, kemarin, enggan memberi tanggapan. Pejabat eselon II yang selalu mengenakan peci ini bahkan tidak mengaku sudah berulang kali dimintai keterangan KPK terkait dugaan penyelewengan dana bansos senilai Rp217 miliar. ”Enggak ada itu,” ucapnya sesaat hendak masuk ke ruang Wakil Gubernur Sumatera Utara (Wagubsu).

Terpisah, Wagubsu Gatot Pujo Nugroho yang ditemui usai Salat Ashar di Masjid Agung di sebelah kiri kantor gubernur menyampaikan, pelaku dugaan penyelewengan dana bansos tersebut belum diketahui pasti. Tetapi jika ada pegawai yang terlibat memotongan tersebut, Gatot memastikan, yang bersangkutan pasti diberikan tindakan.
Untuk mencegah hal yang sama terulang lagi, Gatot akan membenahi sistem yang ada. Selanjutnya, penyaluran dana bantuan ini juga akan dicek langsung ke petugasnya untuk selanjutnya dibuat evaluasi. ”Saya akan benahi pada akan datang, dan memberikan tindakan bila ditemukan pemotongan,” tegasnya. (ril)

dr Purnama Diborgol, Dipukuli dan Disekap

Nyamar Jadi Pasien, Rampok Bersenpi Satroni Praktik Dokter

MEDAN BARU-Perampok bersenjata api (senpi) dan senjata tajam (sajam) kembali beraksi. Kali ini pelakunya menyamar sebagai pasien dan merampok serta menganiaya dokter Purnama Br Marpaung (52) di tempat praktik merangkap rumah tinggalnya di Jalan Abdullah Lubis No 26 B, Kecamatan Medan Baru, pukul 10.00 WIB, Kamis (10/3).

Selain menggasak tiga unit telepon genggam (HP) dan uang Rp5,5 juta, perampok memborgol memukul kepala dr Purnama dengan gagang pistol. Akibatnya, dokter umum itu mengalami luka dan terpaksa menjalani perawatan di Rumah Sakit Elisabeth, Jalan H Misbah Medan.

Menurut Zaenab, pembantu rumah tangga dr Purnama, perampok berjumlah sekitar lima orang datang ke rumah dokter Purnama. Mereka mengendarai mobil Daihatsu Terios bercat hitam dengan kaca rayband gelap. Tiga pelaku turun dari mobil dan langsung masuk ke ruang praktik dokter. Sementara dua pria lainnya tetap berada di mobil.
Zaenab sempat menanyakan keperluan ketiga pria itu masuk ke rumah. ”Mau ngapain, Pak,” ujar Zaenab. ”Mau berobat, istriku sedang sakit di dalam mobil,” ujar Zaenab menirukan suara kawanan rampok tersebut.

Pelaku kemudian dipersilakan masuk. Mengetahui Zaenab curiga atas prilakunya, ketiga pelaku yang membawa benda menyerupai pistol dan senjata tajam, langsung membungkam mulutnya dengan lakban, memukulnya dengan palu. Zaenab kemudian disekap di kamar mandi, dekat kamar utama tempat dr Purnama sedang tertidur.

Pelaku kemudian masuk ke kamar, memukul kepala dr Purnama dengan pistol kemudian memborgolnya kemudian dikurung di kamar. Saat itulah perampok leluasa menguras isi kamar dan rumah.

Samuel, anak dokter Purnama yang mendengar suara mencurigakan mendatangi kamar ibunya. Dia curiga melihat pintu kamar dikunci dari luar. Saat dibuka, ia melihat darah mengalir di kepala dr Purnama.
Dengan celana pendek tanpa baju, Samuel langsung keluar dari sebelah garasi dan minta tolong. Spontan para karyawan PT Torganda yang kantornya persis bersebelahan dengan TKP, berhamburan untuk melihat apa yang terjadi.

Ivan Dedi Aruan, security di PT Torganda itu langsung menuju rumah dokter tersebut. Bersama Samuel, Ivan mengangkat dokter Purnama yang kedua tangannya masih terborgol ke mobil yang kebetulan lewat dari depan rumah untuk dilarikan ke RS Elisabeth.

Ivan tak menyangka, mobil Terios yang diparkir di dekat gerbang rumah bercat krem itu ternyata milik perampok. ”Memang tadi kulihat ada (orang) keluar dari mobil. Kupikir itu tamu ibu dokter. Yah tahu sendirilah Bang, siapa tahu itu familinya atau gimana,” ujar Ivan.

Lelaki bertubuh kekar ini mengaku melihat dua orang menunggu di mobil itu.. ”Kaca rayban memang bang, tapi kaca depan mobil sedikit terbuka. Palingan kurasa cuma 15 menit kejadian itu. Eh gak tahunya bang Samuel itu lari dari dalam berteriak,” ujar Ivan, sembari mengatakan bahwa pelaku perampokan itu lari ke arah Jalan Patimura Medan
Saksimata lainnya mengaku melihat mobil perampok itu tergesa-gesa menuju Jalan Patimura Medan. ”Becakku aja mau ditabraknya bang,” ujar salah seorang tukanh becak.

Kapolresta Medan Kombes Tagam Sinaga langsung turun ke TKP untuk melihat langsung lokasi kejadian. ”Anggota sudah memeriksa seluruh ruangan, termasuk benda-benda yang digunakan para pelaku untuk melukai korban,” ujar Kapolresta Medan Kombes Pol Tagam Sinaga di lokasi kejadian. ”Motifnya sementara ini hanya ingin menguasai harta benda korban,” tambah Tagam.

Hingga kini kasus tersebut masih ditangani petugas dari Polsekta Medan Baru. ”Rencana empat orang saksi dulu yang diperiksa, termasuk satpamnya dan kini kasus itu telah ditangani Polsekta Medan Baru,” ujar Tagam.
Untuk membantu mempercepat pengungkapan kasus, Polda Sumut turut serta membantu Polsekta Medan Baru dan Polresta Medan. ”Kita sudah bentuk tim untuk memburu pelaku bekerja sama dengan Polresta Medan. Penyelidik sudah melakukan olah TKP (Tempat Kejadian Perkara, Red), ” ujar Kabid Humas Poldasu, Kombes Pol Heri Subiansaori, kemarin.

Karena pelaku tidak meletuskan senjata, Heri belum bisa memastikan pelaku menggunakan senjata api asli. ”Karena perampok di Wilayah Sumut masih banyak menggunakan senjata api mainan dan rakitan,” ucapnya.
Sementara soal borgol asli yang digunakan pelaku, Heri tidak banyak berkomentar.
Heri meminta peran aktif masyarakat untuk selalu peduli lingkungan sekitar dan segera melaporkan bila menemukan kejadian-kejadian yang berpotensi menimbulkan tindak kriminal. (mag-8/mag-1)

Cari Pemasukan, Eksepsi Ustad Dijual Rp20 Ribu

Kisah Murid-murid Abu Ba’asyir yang Setia

Selama menjalani persidangan kasus terorisme di Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan, Abu Bakar Ba’asyir selalu ’dikawal’ ratusan muridnya. Tak sedikit yang datang dari Solo hanya berbekal nekat.

Hilmi Ridlwan, Jakarta

PAGI itu (7/3) PN Jakarta Selatan di Jl Ampera Raya seperti dikepung polisi. Jumlah mereka sekitar 3.000 orang. Bukan hanya itu. Di beberapa sudut lokasi yang tak seberapa jauh dari PN, ada para sniper yang selalu siaga. Seperti itulah pemandangannya, setiap kali digelar sidang kasus terorisme dengan terdakwa Abu Bakar Ba’asyir.

Sidang dengan terdakwa pengasuh Pondok Pesantren Al Mukmin, Ngruki, Sukoharjo, Jawa Tengah, itu dilaksanakan setiap Senin dan Kamis. Pada dua hari itulah polisi selalu sibuk melakukan pengamanan.

Di luar sidang juga dipadati ratusan orang, kebanyakan pria, yang mengenakan pakaian muslim: berkopiah dan ada yang bersorban. Mereka inilah para murid Ba’asyir yang selalu setia mengawal sang ustad menjalani persidangan. Jumlah mereka yang mencapai ratusan itu, membuat jalan di depan PN macet setiap kali sidang Ba’asyir digelar.
Kepada Jawa Pos (grup Sumut Pos) beberapa murid Ba’asyir itu menyatakan kekecewaannya terhadap polisi.

Menurut mereka, pengamanan yang dilakukan polisi terlalu berlebihan. “Lihat itu, di atap-atap ada sniper. Seakan-akan kami ini berbahaya,” kata Muhammad Umar, murid Ba’asyir yang juga anggota Jamaah Anshorut Tauhid (JAT), sambil mengarahkan telunjuk tangannya ke arah atap bangunan, tak jauh dari PN Jakarta Selatan. “Hei, itu sniper turun saja,” teriak Umar.

Hari itu (7/3) agenda sidang yang digelar adalah jawaban jaksa atas pembelaan Ba’asyir. Sidang sempat panas setelah salah seorang anggota kuasa hukum Baasyir, Munarman, bersitegang dengan jaksa penuntut. Umar mengatakan, demi memberikan dukungan kepada gurunya, hari itu (7/3) dia tiba di Jakarta sejak subuh. Pria 27 tahun itu datang dengan 50 orang temannya dari Solo.

Dua jam sebelum sidang dimulai (pukul 10.00), Umar dan teman-temannya yang juga murid Ba”asyir sudah tiba di depan PN Jaksel. Semula mereka berniat masuk ke ruang sidang. Tapi, upayanya gagal. “Ada orang-orang misterius yang sudah duduk di kursi pengunjung,” katanya.

Selama persidangan, Umar selalu waspada dan memasang telinga tajam-tajam. Setiap kali Ba”asyir atau pengacaranya menyebut polisi dan Densus 88 Antiteror musuh Allah, Umar dan puluhan rekannya membalas dengan pekikan Allahu akbar. Umar menjelaskan, keputusannya dengan beberapa rekannya sesama anggota JAT datang ke Jakarta adalah bentuk dukungan. “Dukungan dari seorang murid kepada guru atau ustadnya,” paparnya.
Dia sangat kecewa karena guru yang sudah mendidiknya ilmu agama itu didakwa sebagai otak dan penggerak pelatihan teroris.

Berangkat dari Solo ke ibu kota, Umar merogoh kocek sendiri. “Kami menggunakan bus. Kami mulai menabung sejak ustad kali pertama ditangkap,” katanya. Ba”asyir ditangkap di Banjar, Ciamis, Jawa Barat, 9 Agustus 2010.
Untuk datang ke Jakarta, Umar mengatakan perlu sedikit perjuangan. Terutama persoalan ongkos transportasi. Dia menjelaskan, meluncur dari Ngruki ke Jakarta menggunakan bus dan kereta api.

Umar mengatakan, dirinya cukup beruntung karena tidak mengalami kesulitan soal kuangan. Beberapa rekannya mengaku meniru gaya suporter Persebaya Surabaya ketika datang ke Jakarta. Bondo nekat alias bonek. “Motivasi utama, kami harus bisa datang dan memberikan semangat kepada ustad, guru kami,” tandas Umar.

Dia memaparkan, beberapa rekannya ada yang berbekal pinjaman dari rekan lain untuk bisa meluncur di Jakarta. Atau, menumpang kenalan yang akan berangkat ke Jakarta. “Ada yang ikut truk,” katanya.

Tiba di Jakarta, mereka tidak menginap atau beristirahat di hotel. Sebaliknya, mereka menumpang meluruskan kaki di rumah anggota JAT yang tidak jauh dari PN Jakarta Selatan. Misalnya, di kawasan Blok M dan Mampang.
Kondisi keuangan yang pas-pasan tersebut dibenarkan oleh Direktur JAT Media Center Son Hadi. Bahkan, untuk menambah pemasukan organisasi, para aktivis JAT hari itu (7/3) menjual fotokopi materi eksepsi Ba”asyir. Materi setebal 120 halaman itu dijual Rp20 ribu kepada wartawan lokal maupun wartawan asing yang meliput sidang.

Sonhadi memimpin JAT Media Center yang tugasnya memantau setiap detik persidangan Ba”asyir. Setiap kali persidangan, mereka membuka gerai JAT Media Center, persis di depan PN Jakarta Selatan. “Kami mencatat secara detail lika-liku persidangan,” katanya. Hasilnya di antaranya diunggah ke situs www.ansharuttauhid.com.
Sonhadi menjelaskan, selama menempuh pendidikan di JAT dia mendapatkan ilmu tentang berbagi bersama. “Kami ibarat satu keluarga,” katanya.

Menurut Sonhadi, JAT tidak tepat jika disebut organisasi massa seperti Nahdlatul Ulama (NU) atau Muhammadiyah. Hadi lebih suka JAT disejajarkan dengan jamaah tabligh yang sering keliling masjid. Atau jamaah-jamaah dakwah yang tersebar di kampung-kampung.

JAT didirikan Ba’asyir setelah menyatakan keluar dari Majelis Mujahidin Indonesia (MMI) pada September 2008. Setelah sang amir dipenjara, aktivitas JAT tidak langsung otomatis terhenti. “Dakwah-dakwah berkala tetap ada. Pesantren juga masih jalan,” tandas Hadi.

Terkait dengan penjagaan polisi, Hadi mengatakan sudah terlalu kelewatan. “Kami punya tim yang mengawasi orang-orang misterius. Bahkan ada yang berjilbab, itu sudah kami rekam video,” katanya.
Bagaimana bisa tahu? “Kami terlatih membedakan. Gerak-geriknya kan kelihatan. Kalau tidak biasa pakai kerudung pasti kikuk,” katanya.

Dia menjamin, anggota JAT yang setiap persidangan memadati halaman PN Jakarta Selatan tidak akan berbuat anarkis. Apalagi, sampai melawan polisi yang dilengkapi persenjataan lengkap. “Lalu mengapa harus ada sniper?” katanya.

Di antara anggota JAT yang datang ke persidangan tak sedikit yang membawa istri dan anak-anaknya. Karena itu, untuk berbuat kekerasan harus berpikir seribu kali. Pasalnya, hal itu bisa berbalik membahayakan anggota keluarga mereka. “Kami juga punya tim khusus untuk antisipasi provokasi,” katanya.(jpnn)

Syahrini Sepanggung dengan Anang-Ashanti

Syahrini bakal sepanggung lagi dengan Anang Hermansyah. Tetapi, mereka tidak berduet. Sebab, Anang akan berkolaborasi dengan Ashanty. Syahrini akan menyanyi solo. Aksi itu terjadi pada 18 Maret mendatang dalam pergelaran HUT ke-18 AnTV di Jakarta Convention Center (JCC).

Akan sepanggung lagi dengan mantan pasangan duet dan masih terjadi perang dingin, penyanyi bertubuh seksi itu pun santai. Tahun lalu, saat HUT ke-17 AnTV, Syahrini dan Anang tampil bersama. “Iya betul. Di acara itu nanti saya satu panggung, tapi enggak duet (dengan Anang)

Aduh, seru deh pasti,” katanya saat ditemui di Epicentrum Kuningan, Jakarta, setelah mengikuti konferensi pers kemarin (10/3).

Daripada Anang, Syahrini memang lebih banyak berbicara ketika dimintai keterangan tentang riwayat duetnya. Sebagai penyanyi profesional, kata dia, seharusnya hal-hal seperti itu tidak lantas membuat dirinya tidak nyaman. “Mau duet atau solo, buat saya, tetap sama. Siapa bilang saya tidak nyaman bersolo karir. Saya nggak pernah lho mengeluarkan pernyataan seperti itu,” jelasnya.

Kerikil dalam berkarir, lanjut Syahrini, bukanlah ujian terberat dalam hidup. Yang paling berat untuknya selama ini adalah ketika ayahnya, H. Dadang Zaelani, meninggal dunia beberapa waktu lalu. “Kehilangan ayahandaku adalah yang terberat. Bukan kehilangan seseorang yang seperti kalian tanyakan (Anang, Red),” tegasnya. Dari cobaan itu, pelantun Aku Tak Biasa tersebut belajar ikhlas dan sabar.

Bahkan, dari rasa kehilangan itu, Syahrini mendapatkan inspirasi tema lagu. “Kebetulan tema lagunya cocok, kehilangan karena kepulangan ayahandaku. Insya Allah, akan dibuat lagunya,” tambah dia. Mendengar pernyataan itu, Syahrini tampak semakin mantap untuk menjalani solo karir. Setelah Aku Tak Biasa, single kedua sudah dirilis di radio.

Apakah di proyek album solo sarjana hukum Universitas Pakuan Bogor tersebut berencana untuk berkolaborasi dengan penyanyi lain? “Enggak ada. Belum ada. Saya belum ada rencana untuk duet lagi atau kolaborasi. Kalaupun tiba waktunya, saya pasti beri tahu kalian,” tegasnya. (jan/c13/tia/jpnn)

Valentino Rossi Pantang Menyerah

BOLOGNA – Valentino Rossi belum menunjukkan performa terbaiknya dengan tunggangan terbarunya, Ducati. Kendati begitu, mantan pembalap Yamaha tersebut tak lantas putus asa. Menurutnya tidak ada kata pantang menyerah dalam kamusnya. “Itu (hasil uji coba) tak berarti saya dan tim pasrah dan menyerah. Saya tidak akan pernah menyerah, begitu juga dengan tim saya dan tentunya Ducati,” tegas Rossi sebagaimana dikutip Eurosport, Kamis (10/3).

Memang, sejak memutuskan meninggalkan Yamaha dan bergabung dengan Ducati pada akhir musim 2010, Rossi belum menunjukkan tanda-tanda kebangkitan. Dalam dua sesi uji coba resmi yang dilakoninya bersama Ducati, pembalap berjuluk The Doctor ini terbukti belum mampu menjinakkan Desmosedici GP11 yang terkenal memiliki kekuatan yang ‘liar’.

Terlepas dari masalah klasik, cedera bahu yang belum sepenuhnya pulih, Rossi memang belum mampu memacu kuda besinya itu ke batas maksimum. Terbukti, dalam dua kali sesi uji coba resmi di Sepang, juara MotoGP tujuh kali ini hanya mampu menempati urutan sembilan sebagai pencapaian terbaiknya. Kondisi ini jelas membuat kubu Ducati dan tentunya Rossi cemas. Pasalnya, dua rival utama Ducati, Repsol Honda dan juara bertahan Yamaha menunjukkan progres yang cukup signifikan.

Meski demikian, Rossi enggan menyerah. Selain mengaku bakal menyesuaikan gaya balapnya dengan karakter motor, dirinya bertekad akan terus bersosialisasi dengan awak timnya untuk membuat GP11 lebih mudah dijinakkan.  “Kami punya banyak ide, kami hanya butuh waktu untuk mengerjakan semua itu. Saya juga ingin tahu, bagaimana motor bereaksi di trek lain, mulai dari Qatar (seri pembuka) dan sirkuit lain yang memiliki temperatur berbeda,” tandasnya sambil menegaskan bahwa dirinya bertekad membuat GP11 tampil kompetitif di semua karakter sirkuit.

Sejauh ini, Rossi memang mengakui ada beberapa hal yang masih harus dibenahi timnya untuk mendapatkan motor yang sempurna. (net/jpnn)

Empat Negara Dongkrak Orang Terkaya Dunia

MAJALAH Forbes kembali merilis daftar orang terkaya di dunia. Rusia, Brazil, Cina dan India menjadi negara-negara yang telah mendongkrak jumlah orang terkaya di dunia.

Dalam rilis daftar tahunan 1.209 orang terkaya di dunia, Forbes menyebut bahwa Rusia saat ini paling banyak menghasilkan miliarder. Bekas negeri komunis itu menyumbangkan 79 orang dalam daftar orang-orang terkaya dunia. Selanjutnya New York, disebut Forbes memiliki 58 miliarder.

Sementara pendiri Microsoft, Bill Gates, berada di posisi kedua dengan pertumbuhan kekayaan mencapai  dollar US 56 miliar dari dolar US 53 miliar pada tahun lalu. Sedangkan Warren Buffett yang kekayaannya naik dari dollar US 47 miliar menjadi dollar  US 50 miliar, lagi-lagi berada di posisi ketiga.

Dalam laporannya Forbes menyebut bahwa Cina hampir menggandakan jumlah miliarder menjadi 115. Angka itu merupakan yang pertama kali bagi negara di luar Amerika Serikat yang menghasilkan lebih dari 100 miliarder.
India juga menambah enam miliarder, sehingga 55 warganya masuk dalam daftar orang terkaya dunia. “Namun kekayaan bersih (India) rata-rata sangat besar, yaitu mencapai dolar US 4,5 miliar untuk seorang miliarder, sedangkan Cina hanya mencapai dolar US 2,5 miliar,” ujar Chief Executive Forbes, Steve Forbes seperti dikutip REUTERS. Lonjakan miliarder di Rusia disebabkan oleh ledakan komoditas baja dan minyak. Sedangkan jumlah miliarder di Brazil bertambah seiring berasal dari pengetatan keuangan dan pengetatan nilai tukar. (ara/jpnn)

 

Orang Gila Nyusup ke Run Way Bandara

MEDAN-Jemayah Alexander nekat masuk ke landasan pacu (run way) Bandara Polonia Medan, Rabu malam (9/3) sekira pukul 21.00 WIB. Tapi, aksi pria berusia 23 tahun asal Desa Sei Ogung-ogung Kecamatan Pangururan, Kebupaten Tobasa ketahuan sekuriti PT Angkasa Pura II Bandara Polonia Medan, dan berhasil diamankan.

Informasi yang dihimpun, Alexander masuk ke bandara melalui gorong-gorong dari pinggiran pagar areal run way, tepatnya dari arah Sari Rejo. Saat ditangkap Alexander  sudah berada di sekita run way. Petugas sekuriti Bandara, Bambang langsung mengamankannya dan memboyong Alexander ke POM TNI AU di Lanud Medan.

Selanjutnya diserahkan ke Pos Pol Bandara Polonia Medan diteruskan ke Mapolsekta Medan Baru untuk diperiksa.
Saat diperiksa Alexander ternyata mengalami gangguan jiwa (gila). Pasalnya, saat saat ditanyai jawabannya melantur. Polisi kemudian melepaskannya. Kanit Reskrim Polsekta Medan Baru, Iptu Akta Wijaya membenarkan kalau Alexander mengalami gangguan jiwa.

“Dia (Alexander) namanya saja dia lupa, makanya kita pulangkan. Lagi pula pihak bandara juga tidak membuat laporan pengaduan. Jadi kita tidak berhak untuk menahannya,” jelas Akta.(mag-8)

Kilang Minyak Utama Dibom

Picu Kenaikan Minyak Dunia

TRIPOLI – Pertempuran sengit antara pemberontak dan pasukan yang setia kepada pemimpin Libya Moammar Kadhafi mulai merembet ke beberapa fasilitas minyak di negara yang terletak di Afrika Utara itu. Bahkan, pesawat dan artileri pro-Kadhafi memukul kelompok pemberontak yang selanjutnya membalas dengan tembakan roket, pada serangan itu diketahui bom meledak di kilang minyak utama.

Di kutip dari Euronews, dalam peristiwa tersebut sebuah tangki penyimpanan minyak di Ras Lanuf meledak. Masing-masing pihak saling menyalahkan atas kerusakan tersebut. Di jalan-jalan dari Ras Lanuf, pemberontak mengumumkan bahwa mereka telah kembali memasuki kota Bin Jawad, tetapi menghadapi serangan artileri berat dan pemboman udara.

Pemberontak mengklaim lima tank pemerintah telah dihancurkan dengan rudal dan granat roket. Di sisi lain ibukota, penduduk di Zawiyah mengatakan bah wa tank-tank dan penembak jitu dari kelompok pro-Kadhafi memaksa para pemberontak keluar.

Pertempuran itu dilaporkan berlangsung dengan sengit. Wartawan asing masih berada di luar, namun saksi mata mengatakan penembak jitu yang berada di atap menembak apa saja yang bergerak.

Sebuah kilang minyak utama dekat Zawiyah ter paksa ditutup seiring mendekatnya pasukan bersenjata berat. Seorang dokter di kota Zawiyah mengatakan, jalan-jalan dipenuhi dengan mayat, termasuk lansia, perempuan dan anak-anak.

Pengeboman di Ras Lanuf berlangsung saat terjadi pertempuran antara pasukan Kadhafi dan penentangnya. Kilang itu terbakar di tiga sisi. “Asap membumbung tinggi ke udara. kamu bisa melihat mortir bom yang dijatuhkan pasukan Kadhafi ke arah kelompok penentang,” kata seorang saksi mata. Sejumlah orang tewas dan terluka dalam pengeboman itu, tetapi belum dipastikan jumlahnya.

Kadhafi melalui televisi pemerintah menyalahkan kelompok penentang sebagai pihak yang bertanggungjawab. Ia menuduh kelompok penentang yang didukung oleh Al-Qaeda, yang melakukan pengebomban.
Pengeboman kilang minyak itu mendorong naiknya harga minyak dunia di atas dollar US 115 per barrel.
Produksi minyak Libya juga menurun, menurut Badan Energi Internasional produksi minyak Libya turun menjadi 500.000 barrel per hari dari sebelumnya 1,58 juta barrel per hari.

Selain memborbardir para penentang di Ras Lanuf, pasukan Kadhafi juga mengebom mereka di sisi timur kilang minyak di Sidrah pada hari yang sama. Akibatnya fasilitas tangki penampungan kilang pun terbakar.
Penentang Kadhafi tak tinggal diam, mereka membalas serangan dengan meluncurkan roket. Dalam serangan balik itu, beberapa tangki minyak terbakar dan asap hitam langsung membumbung di udara.
Hal yang sama terjadi di kota Bin Jawad dimana kilang minyak berlokasi. Sejumlah saksi mata mengatakan melihat pasukan Kadhafi mengebom melalui kapal laut ke arah kota pantai itu.

Saksi lain juga melihat pesawat perang menjatuhkan bom dari udara.  Tak berapa lama kemudian, pemerintah Kadhafi mengklaim telah menguasai Bin Jawad setelah terjadi pengeboman itu.  (bbs/ara/jpnn)

Penderitaan Belum Berakhir

TURIN- Penderitaan Juventus musim ini belum juga berakhir. Usai kalah beruntun di Serie A dan terlempar ke posisi tujuh klasemen sementara, Juventus juga didera masalah serius di manajerial. Belakangan, Juve juga harus kehilangan dua pemain sekaligus lantaran cedera.

Juventus mengonfirmasi bahwa mereka akan kehilangan Felipe Melo dan Luca Toni beberapa hari ke depan. Melo dan Toni sama-sama absen karena cedera pergelangan kaki.

“Felipe Melo kemarin mendatangi Professor Quaglia setelah merasakan tidak nyaman pada pergelangan kaki kanannya. Pemindaian MRI juga dilakukan di bawah pengawasan Professor Faletti di klinik Fornaca.
Hasil tes menunjukkan adanya trauma di tulang pergelangan kaki kanannya. Sang gelandang diharapkan kembali bermain setelah 10 hari,” demikian pernyataan klub dalam situs resminya.

“Luca Toni juga menjalani tes setelah ditemukan adanya bengkak pada pergelangan kaki kirinya usai laga Sabtu malam. Hasil pemindaian MRI menunjukkan tidak adanya kerusakan ligamen. Ia akan dapat bermain kembali dalam beberapa hari,” tambah pernyataan tersebut.

Beruntung bagi Juventus, gelandang Alberto Aquilani sudah kembali berlatih usai pulih dari cedera otot pada paha kanannya. Rabu pagi waktu setempat, Aquilani sudah bergabung dengan rekan-rekannya yang lain di kamp latihan Vinovo.

Bek Juve, Leonardo Bonucci pun mengungkapkan satu hal yang bisa membuat Juventus keluar dari krisis. Bek 23 tahun ini meminta timnya tetap bersatu dan bertanggung jawab.

Impian untuk lolos ke Liga Champions musim depan makin sulit terwujud karena mereka tertinggal sepuluh angka dari Lazio yang duduk di peringkat keempat. Bonucci memahami bahwa serangkaian hasil buruk yang diterima Juve telah membuat kecewa para fans.

“Saya sangat memahami kekecewaan fans kami. Mereka punya hak untuk membuat kami melihat bahwa kami tidak tampil sebaik yang semestinya, dan khususnya tak sebaik yang kami mau,” ungkap Bonucci, seperti dikutip Football-Italia.

“Karena itu kami berharap untuk kembali secepat mungkin ke keseimbangan yang kami miliki di awal musim,” tambah bek timnas Italia ini.
“Kami ingin memenangi pertandingan, terus bekerja, dan menganalisis kelemahan kami sehingga kami dapat menutup periode buruk ini secepat mungkin.”
Misi kebangkitan diusung oleh Bonucci. Untuk menyukseskannya, dia meminta rekan-rekannya tetap bersatu.
“Penting untuk tetap bersatu. Dengan tetap bersatu dan melaksanakan tanggung jawab masing-masing, kami bisa memulai lagi,” simpulnya.(bbs/jpnn)

Indonesia ‘Beli’ 24 Jet Tempur Seharga Rp71 Triliun

LONDON- Indonesia diketahui sedang melobi 24 unit pesawat jet multi-tempur Eurofighter Typhoon. Rencana pembelian itu masih sebatas pertemuan informal antara pihak Indonesia dengan Inggris.  Ke-24 unit itu dihargai  5 miliar euro atau hampir Rp71 triliun.

Demikian dilansir Surat kabar Inggris The Times dikutip BBC, Kamis (10/3). Rencananya, pesawat tersebut sebagai penambahan alat tempur Indonesia.

Kepala Biro Humas Kementerian Pertahanan Brigjen I Wayan Midhio menyatakan, pihak Indonesia belum ada membeli jet multi-tempur Eurofighter Typhoon.

Sekarang ini ada perusahaan peralatan militer Inggris BAE Systems menawarkan peremajaan pesawat-pesawat jet Hawk yang sudah dimiliki Indonesia.

“TNI AU sedang membahas mengenai Eurocopter, helikopter Eropa. Tetapi masih dievaluasi untuk dibahas di tingkat TNI AU, belum dibahas di kementerian (pertahanan),” katanya.

Indonesia dilaporkan berminat membeli 24 pesawat jet multi-tempur Eurofighter Typhoon dari Inggris. Peneliti CSIS, Evan Laksamana berbicara kepada Emilda Rosen.

Untuk melihat materi ini, JavaScript harus dinyalakan dan Flash terbaru harus dipasang.
Saat ini Indonesia memiliki beragam jenis pesawat tempur, diantaranya pesawat Hawk buatan Inggris, F-16 buatan Amerika dan pesawat Sukhoi buatan Rusia.

Peneliti CSIS urusan pertahanan Evan Laksamana mengatakan, keragaman ini merupakan upaya diversifikasi pemerintah terhadap peralatan pertahanan, karena Indonesia beberapa kali dikenakan embargo pembelian peralatan negara-negara Barat seperti Amerika dan Inggris.

Pemerintah Inggris di bawah Partai Buruh pada tahun 1999 melarang penjualan peralatan pertahanan atas dugaan pesawat-pesawat pengebom buatan Inggris digunakan untuk mengebom warga sipil di Timor Timur, Papua dan Aceh. (bbs/jpnn)