26 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 15553

Gadaikan Motor demi Nasi Bungkus

Pendemo Nurdin Halid, Berhari-hari Menggelandang di Luar Kantor PSSI

Ribuan suporter dari berbagai daerah sejak Senin pekan lalu (21/2) berdemo di depan Kantor PSSI, kompleks GOR Gelora Bung Karno. Tujuan mereka hanya satu: merevolusi PSSI, sekaligus menurunkan Nurdin Halid, sang ketua umum. Inilah kisah tentang kenekatan mereka.

MUHAMMAD AMJAD, Jakarta

PELUH Muhammad membasahi wajahnya yang terlihat agak kuyu. Sesekali dia menyeka peluh itu dengan lengan kanan. Meski tampak kuyu, pria 29 tahun ini sangat bersemangat ketika berbicara. Apalagi, ketika materi pembicaraan mengarah kepada sosok Nurdin Halid, sang ketua umum PSSI. Kedua matanya bisa terlihat membelalak, seperti orang yang akan melampiaskan amarah.

“Saya jual tiga ayam saya untuk biaya berangkat ke Jakarta. Saya mau berkorban karena saya ingin menunjukkan bahwa suporter sepak bola sudah bosan dengan permainan PSSI. Harus ada perubahan,” kata pria asal Bojonegoro, Jatim, yang akrab dipanggil Mamat ini, penuh semangat. Sore itu (25/2) dia ditemui JPNN (grup Sumut Pos) di depan Kantor PSSI di kompleks GOR Gelora Bung Karno, Jakarta.

Mamat dan ribuan suporter lain dari berbagai daerah di Indonesia, sejak Senin pekan lalu (21/2) memang tumplek blek di depan Kantor PSSI. Mereka berdemo berhari-hari, menuntut terjadinya revolusi di tubuh PSSI. Mereka juga menuntut Ketua Umum Nurdin Halid diturunkan.

Aksi mereka bahkan sampai menyegel Kantor PSSI, sehingga para pengurusnya tak bisa masuk kantor. Hingga kemarin, aksi unjuk rasa masih terjadi meski jumlahnya sudah sangat berkurang bila dibandingkan dengan aksi pada hari-hari sebelumnya.

Selama beberapa hari berada di Jakarta, ribuan suporter itu rela tidur menggelandang di halaman sekitar Kantor PSSI. Untuk tidur, mereka ditampung di dua tempat. Ada yang di halaman Masjid Albina, ada juga yang ditampung di halaman parkir timur Senayan.

Di dua tempat itu disediakan tenda besar berukuran lebar 4 meter dan panjang 15 meter. Di tempat itulah para suporter tidur dengan alas seadanya. Saking banyaknya suporter, tak sedikit yang tidur beratap langit dan beralas tanah. Sebagian suporter yang sudah siap menggelandang juga membawa tenda sendiri. “Untuk demo ini, saya tinggalkan keluarga dan pekerjaan saya,” lanjut Mamat, yang mengaku bekerja sebagai wiraswasta.
Jika Mamat sampai harus menjual ayam-ayamnya, lain halnya dengan Deni Setiawan. Pria 32 tahun itu adalah teman satu daerah Mamat, yang juga sama-sama suporter Persibo (dari Bojonegoro). “Saya terpaksa menggadaikan motor bebek milik saya untuk ongkos ke Jakarta,” katanya, tak kalah bersemangat dengan Mamat.

“Begitu tiba di sini, saya puas bisa bergabung dengan suporter lain dari daerah lain,” tandasnya, ketika ditemui Jawa Pos Jumat sore (25/2) di halaman parkir timur Senayan.

Keberangkatan para suporter asal Bojonegoro itu ternyata juga dilandasi kekecewaan mendalam karena kesebelasan kesayangan mereka (Persibo) pernah dikerjai PSSI. “Kali ini kami ingin menunjukkan dan menghentikan semua itu. PSSI tidak boleh lagi menjadi sarang mafia sepak bola,” ujarnya berapi-api.

Hal ini tak dibantah Prianto Jasmo, koordinator suporter asal Bojonegoro. “Kami berangkat ke sini murni atas kehendak hati nurani. Tidak ada paksaan. Kami ingin melihat perubahan di PSSI dan sepak bola tanah air. Karena itu, datang kemari juga memakai biaya sendiri-sendiri,” kata Prianto.

Bagaimana dengan kebutuhan makan” Sangab Surbhakti, salah satu koordinator suporter yang berasal dari Jakarta mengatakan, untuk memberi makan para pendemo itu, dia dan teman-temannya melakukan beberapa gerakan.
Salah satu yang terbukti cukup efektif, kata Sangab, adalah memanfaatkan jejaring sosial seperti Facebook dan Twitter. Pria 44 tahun ini memaparkan, melalui situs jejaring sosial itulah dia berhasil mendapatkan banyak sumbangan makanan.

“Sambutan teman-teman melalui Facebook maupun Twitter ternyata luar biasa. Banyak yang bersedia memberikan bantuan makanan,” kata pria berkepala plontos yang sehari-hari berprofesi sebagai pengacara ini. “Setiap hari ada nasi bungkus yang dikirim,” lanjutnya.

Tak hanya Sangab yang berkampanye minta bantuan makanan melalui jejaring sosial di dunia maya. Hal yang sama dilakukan Hilmi Atmadja, koordinator suporter Jogja, Solo, Semarang (Joglo Semar). Dia menegaskan bahwa pengumuman yang dia buat di jejaring sosial dunia maya tersebut murni untuk mengetuk hati nurani orang lain.
“Kami umumkan bahwa kami hanya menerima bantuan dalam bentuk makanan. Tidak dalam bentuk uang,” cerita pria 26 tahun ini ketika ditemui Jawa Pos kemarin di kompleks GOR Bung Karno.

Bantuan yang diberikan kepada para suporter itu tidak hanya dalam bentuk makanan. Ada juga beberapa orang yang menyumbangkan tenda.  “Dengan banyaknya sumbangan itu, kami melihat warga pencinta sepak bola lainnya yang tak turut berdemo ternyata mengungkapkan kepeduliannya dalam bentuk lain. Ini yang membuat para suporter semakin bersemangat menyuarakan perubahan,” tandas Hilmi.

Ketika disinggung bahwa kemarin jumlah pendemo menyusut cukup banyak, Hilmi awalnya tersenyum. Hilmi menjelaskan bahwa kondisi itu (jumlah pendemo berkurang) tidak akan berlangsung lama, karena bakal ada gelombang suporter yang lebih besar pada hari ini (1/3). Mereka datang dengan tujuan menunjukkan pada dunia dan FIFA bahwa terjadi masalah dalam persepakbolaan Indonesia yang butuh perbaikan segera.

“Besok (hari ini, Red) kan mau ada sidang exco FIFA yang katanya juga mau membahas masalah PSSI. Kami harus turun besar-besaran untuk menunjukkan bahwa PSSI harus direvolusi. Nurdin dan kroninya harus hilang dari PSSI,” tandas pria 26 tahun ini. (jpnn)

Syamsul Tinggal Sidang, Buyung Belum Ditahan

JAKARTA-Jaksa penuntut umum (JPU) dari Komisi Pemberantasan Korupsi (KPK) hanya membutuhkan waktu 10 hari untuk menyusun berkas dakwaan perkara dugaan korupsi APBD Langkat Tahun 2000-2007. Pada Senin (28/2) lalu, JPU sudah melimpahkan berkas ke pengadilan tindak pidana korupsi (tipikor). Selanjutnya, mengenai kapan Syamsul Arifin mulai disidangkan, masih harus menunggu jadwal dari pengadilan tipikor.

Sumber Sumut Pos memastikan, pelimpahan ke pengadilan tipikor dilakukan Senin (28/2). Pengacara Syamsul, Samsul Huda, juga mengaku sudah mendengar kabar mengenai pelimpahan tersebut. Hanya saja, secara resmi tim pengacara Syamsul belum diberitahu.

“Ya, katanya begitu, tapi kita belum dikasih tahu secara langsung,” ujar Samsul Huda melalui layanan pesan singkat (SMS) kepada Sumut Pos, kemarin.

Seperti telah diberitakan sebelumnya, JPU KPK menerima berkas penyidikan perkara Langkat dari penyidik KPK pada 18 Februari 2011. Pelimpahan berkas dari penyidik ke JPU itu bertepatan dengan habisnya masa penahanan Syamsul di tahapan penyidikan. Syamsul yang mulai ditahan sejak 22 Oktober 2010, sesuai ketentuan, maksimal ditahan untuk masa penyidikan selama 120 hari.

Hitung-hitungannya, untuk masa penahanan pertama 20 hari, lantas diperpanjang lagi 40 hari, dan perpanjangan kedua selama 30 hari. Masa penahanan yang sudah diperpanjang dua kali ini habisnya jatuh pada 19 Januari 2011. Sesuai ketentuan, untuk kasus pidana dengan ancaman di atas 9 tahun, bisa diperpanjang untuk ketiga kalinya yakni ditambah 30 hari lagi. Total 120 hari.

Penyidik memaksimalkan ketentuan ini dan persis 120 hari Syamsul berada di rutan Salemba, berkas dilimpahkan ke JPU. Sementara, JPU berhak menahan Syamsul selama 20 hari. Namun, baru 10 hari, JPU sudah menyelesaikan berkas dakwaan.

Begitu disidangkan, status Syamsul berubah menjadi terdakwa, yang akan disusul dengan keluarnya Surat Keputusan Presiden tentang pemberhentian sementara Syamsul sebagai gubernur dan Wagub Gatot Pudjonugroho akan menjadi pemegang kendali Pemprov Sumut sebagai plt gubernur.

Sementara itu, status tersangka Buyung Ritonga yang turut dijerat kasus dugaankorupsi APBD Langkat tahun 2000-2007, tidak membuatnya ditahan Kejatisu. Hal itu memicu pertanyaan banyak pihak, termasuk LBH Medan.
“Kita heran kenapa mantan bendahara Langkat ini belum juga ditahan. Kalau alibi kejaksaan bahwa KPK masih membutuhkan keterangan dari yang bersangkutan, kalau memang KPK ingin meminta yang bersangkutan sebagai saksi, kejaksaan kan bisa kirimkan, masalah biaya untuk membawa Buyung Ritonga, sudah pasti tanggungjawab KPK,’’ tegas Muslim kemarin. (sam/rud)

Oman Kirim Serdadu ke Perbatasan

Dialog Pangeran Bahrain tak Berhasil

MUSCAT – Massa anti pemerintah masih terus menggelar demonstrasi di Oman. Pemerintahan Sultan Qaboos bin Said Al Said mengerahkan serdadu ke wilayah utara Oman yang berbatasan langsung dengan Uni Emirat Arab (UEA).
“Pengerahan pasukan ke sebelah utara ibu kota, Muscat dilakukan agar unjuk rasa anti pemerintah tidak menular ke UEA,” kata seorang pejabat pemerintah kepada Agence France-Presse. Selain personel militer, pemerintah juga menempatkan persenjataan ringan di ibu kota dan perbatasan. Pemerintah tidak ingin kerusuhan yang menewaskan satu orang di Kota Sohar seperti, Sabtu lalu (26/2) terulang lagi.

Kemarin, ratusan massa anti pemerintah kembali menggelar aksi protes di ibu kota. Tapi, kali ini, pemerintah sudah jauh lebih siap. Jumlah aparat lengkap dengan kostum antihuru-hara sudah siaga di Muscat. Bahkan, beberapa tank juga terlihat di lokasi-lokasi strategis kota pusat pemerintahan Oman tersebut. Aksi yang sama dengan skala lebih kecil terjadi di beberapa kota besar lainnya.

Sejak Sabtu lalu, massa tidak berhenti memprotes pemerintahan monarki di kawasan Teluk tersebut. Mereka menuntut upah lebih tinggi, penyediaan lapangan kerja yang memadai dan pemecatan sejumlah menteri yang dianggap tidak becus. Konsentrasi massa terjadi di ibu kota dan Sohar, terutama di Bundaran Bumi atau Earth Roundabout. Mulai kemarin, aparat menempatkan kendaraan lapis baja di sana.

Prioritas utama aparat adalah menghalau demonstran dari jalan raya utama Sohar yang menghubungkan kota di pesisir barat laut Oman itu dengan ibu kota. Namun, para demonstran tak kurang akal. Mereka sengaja menutup akses dari Pelabuhan Sohar ke kawasan industri alumunium dan petrokimia di kota tersebut, dengan cara memarkir truk-truk di jalanan.

Sejak benih-benih protes muncul di Oman, Sultan Qaboos sudah berusaha keras mencegah pecahnya unjuk rasa. Salah satunya dengan menjanjikan pekerjaan bagi 50.000 orang. Khususnya, para sarjana yang masih menganggur. Kesultanan juga menjanjikan tunjangan sebesar 150 riyal atau sekitar Rp3,4 juta kepada mereka yang tercatat dalam daftar pencari kerja.

Kebijakan populis tersebut tidak juga bisa membendung protes massa. Kepada Associated Press, seorang aktivis anti pemerintah menegaskan bahwa aksi mereka berbeda dengan revolusi di Tunisia dan Mesir. Sebab, rakyat Oman tidak menuntut lengsernya pemerintah. Mereka hanya mendesak pemerintah melakukan reformasi dan memperluas lapangan kerja.

Sementara itu, di Bahrain masih tegang. Walau, Putra Mahkota Bahrain, Salman ibn Hamad ibn Isa Al Khalifa, sudah berdialog dengan oposisi sejak Senin (28/2), massa anti pemerintah tetap berunjuk rasa. Mereka menuntut negara monarki itu melakukan reformasi politik dan merombak pemerintahan.

Penerus Raja Hamad bin Isa Al Khalifa menyesalkan kekerashatian massa anti pemerintah yang terus menggelar unjuk rasa. Kemarin (1/3), sekitar 100 sampai 200 aktivis mengepung Kementerian Informasi di Kota Manama. Mereka berjanji akan mengerahkan lebih banyak massa dan tetap menduduki gedung kementerian sampai pemerintah mengabulkan tuntutan mereka.

“Kami akan tetap berada di sini sampai rezim yang sekarang berkuasa lengser,” teriak salah seorang pengunjuk rasa seperti dilansir Agence France-Presse.

Sedangkan Presiden Iran, Mahmoud Ahmadinejad menilai para diktator di negara-negara Arab telah menembaki rakyat sendiri dengan senjata buatan Amerika Serikat (AS) dan para sekutu Eropanya. (bbs/hep/dos/jpnn)

 

Hukuman Mati Untuk Bakar Stasiun

AHMEDABAD- Pengadilan Gujarat tuntas menggelar sidang pembakaran di stasiun kereta api Kota Godhra yang merenggut 59 nyawa pada 2002 lalu. Kemarin (1/3), pengadilan menjatuhkan vonis mati kepada 11 pelaku utama ledakan pemicu bentrok muslim dan Hindu tersebut. Sedangkan, 20 tersangka lainnya dihukum seumur hidup.

Kebakaran yang menewaskan 59 penumpang kereta yang semuanya adalah peziarah Hindu lantas memicu bentrok antimuslim. Dalam waktu singkat, bentrok menyebar luas di Negara Bagian Gujarat sekitar 2.000 orang tewas dalam bentrok tiga hari di beberapa kota di Gujarat.  Seiring bergulirnya proses hukum selama hampir sembilan tahun terakhir, sebanyak 63 terdakwa akhirnya dibebaskan. Mereka tidak terbukti ikut menyulut kebakaran dan membunuh para peziarah Hindu di Gordha, sisanya 31 terdakwa.  “Hakim yang memimpin sidang menganggap kejahatan yang dilakukan para terpidana sangat keji. Dia menyebut aksi mereka sebagai tindak kriminal langka yang sadis,” kata J.M. Panchal, jaksa penuntut umum, dalam wawancara dengan AFP. (hep/dos/jpnn)

Fatwa Bayi Tabung tak Dipahami

KUALA LUMPUR – Lazimnya, seorang bayi memiliki satu orang ibu. Yakni, perempuan yang mengandung dan melahirkannya. Tapi, bagaimana jika bayi itu lahir dari perempuan yang hanya meminjamkan rahimnya saja, tanpa punya ikatan biologis atau psikologis dengan sang bayi” Apakah bayi itu juga harus menyebutnya ibu?

Kebingungan semacam itulah yang membuat pemerintah Negara Bagian Selangor prihatin melihat terus meningkatnya tren bayi tabung alias In Vitro Fertilisation (IVF) di Malaysia. Padahal, fatwa tegas yang melarang soal bayi tabung dan ibu angkat yang mengandung dan melahirkannya sudah diperkenalkan sejak 2008 lalu. Tapi, memang tidak banyak masyarakat yang memahaminya.

“Jika ada perempuan lain yang terlibat dalam proses kehamilan dan kelahiran seorang bayi, maka status ibu asli sang bayi layak dipertanyakan,” kata Mat Jais Kamos dari departemen yang khusus mengurusi hukum Islam di Selangor, seperti dikutip Agence France-Presse kemarin (1/3). Situasi semacam itu, lanjut dia, juga menciptakan kebingungan dalam hukum Islam.

Berdasar hukum di Selangor, perempuan yang mengandung dan melahirkan bayi, berhak atas bayi tersebut. Tapi, jika perempuan itu hanya dititipi benih orang lain, maka hak keibuannya menjadi rancu. Pasalnya, ada perempuan lain yang secara medis lebih berhak menjadi ibu sang bayi. Yakni, perempuan yang memang menurunkan sang bayi secara genetika. (hep/jpnn)

WNI Tewas Dapat Santunan Rp480 Juta

ABU DHABI- Kementerian Luar Negeri memberikan diyat atau santunan 200.000 dirham atau sekitar Rp480juta kepada ahli waris warga negara Indonesia (WNI) yang tewas dalam kecelakaan kapal tenggelam di Abu Dhabi.
Namun, untuk mendapatkan santunan ini, Kemenlu butuh waktu dua tahun disebabkan lamanya proses dokumentasi di Abu Dhabi.

Seorang WNI, Eman Suryadi (36) diketahui tewas saat kapal tempatnya bekerja, Danah II, tenggelam di laut Abu Dhabi pada 14 Februari 2009 lalu. Uang santunan dari perusahaan Delma Cooperative Society tempat Eman bekerja, baru keluar Februari lalu.

Direktur Perlindungan HAM dan BHI Kemlu, Tatang Boedi Utama Razak menyerahkan santuan ini kepada istri Eman, Harmini, Selasa (1/3).

Uang santunan ini diserahkan, setelah adanya kerja kerja keras dari Kedutaan Besar RI di Abu Dhabi yang terus memantau dan mendesak percepatan pemberian santunan.

“Ini sudah termasuk cepat, dua tahun, biasanya bahkan bisa sampai tiga tahun, karena ini ada desakan dari Kedutaan Besar RI,” ujarnya.(bbs/jpnn)

Raja Arab Berniat Beli Facebook Rp1,3 Triliun

Facebook sebagai alat pemberontakan terus dikecam, bahkan saking kecewanya Pemerintah Arab Saudi berniat membeli situs jejaring sosial Facebook sebesar dollar US 150 miliar  atau sekitar Rp1.321 triliun.

Niat untuk membeli situs jejaring sosial itu dinyatakan, Raja Abdullah. Pembelian inidilakukan karena kecewa terhadap pemilik Facebook, Mark Zukerberg yang membiarkan revolusi di Timur Tengah dan Afrika Utara tidak terkendali.

Apalagi, kerusuhan yang melanda negara-negara Timur dan Afrika Utara sebagian besar diakibatkan aksi seruan massal melalui Facebook. Munculnya seruan inilah yang menimbulkan amarah dari Raja Abdullah untuk melancarkan niatnya membeli Facebook.

Demikian terungkap setelah Raja Abdullah melakukan pertemuan rahasia dengan pendiri Facebook pada 25 Januari lalu. Ketika itu, Zuckerberg berjanji tidak akan membiarkan ada laman pemberontakan di Facebook.
Namun, setelah ada pembicaraan itu. Kenyataannya Zuckerberg tidak juga menghapus laman pemberontakan, bahkan revolusi yang mengobarkan di Mesir dan Libya. Hal inilah yang membuat Raja Abdullah tak memutuskan membiarkan Facebook tersebut.  Keinginan Raja Abdullah belum berakhir, melainkan ia dinasehati lembaga keuangan Goldman Sachs yang berbasis di New York untuk membeli Facebook dan membersihkan semua akar pemberontakan. Tawaran yang yang diberikan sebesar Rp1.321 Triliun. Ketika itu, Raja diingatkan tidak akan mendapatkan keuntungan.

Bahkan, Raja sudah diperlihatkan neraca keuangan Facebook yang nilainya tidak lebih dari dollar US 1 juta, dan tidak akan memberikan keuntungan. Namun, Raja Abdullah melemparkan laporan keuangan itu ke tong sampah dan memecat penasehatnya, lalu memutuskan untuk mengalihkan mandat bank investasinya kepada Goldman Sachs yang memberi harga Rp1.321 triliun.

Banyak analis keuangan menilai Zuckerberg tidak akan mengambil tawaran itu, dan akan menunggu hingga Raja Abdullah menawarkan dollar US 500 miliar atau setara dengan Rp4.404 triliun. Seorang sumber kerajaan yang tidak mau disebut namanya membantah kabar tersebut. “Kabar itu tidak ada dasarnya,” katanya.
Berdasarkan data statistik terakhir, pengguna Facebook di Arab Saudi sebanyak 2,3 juta atau sekitar 8 persen populasi negeri itu.

Sedangkan di Mesir pengguna Facebook mencapai 3,4 juta, di Libya lebih dari 150 ribu, di Bahrain 220 ribu, di Oman 160 ribu dan di Tunisia mencapai 1,6 juta orang pengguna. (bbs/jpnn)

Korsel Tawarkan Perundingan Kembali

SEOUL – Pemerintah Korea Selatan (Koresl) memberikan peluang perundingan kembali dengan Korea Utara (Korut). Tapi, Kosel sendiri mengakui jalan perundingan sangat tipis. Pasalnya, Korut belum menarik rencananya lepaskan serangan ke Korsel.

Demikian disampaikan, Presiden Korea Selatan, Lee Myung-bak, Selasa (1/3) saat menanggapi seruan munculnya ketegangan Korsel dan Korut, terkait adanya rencana militer Korsel latihan dengan militer Amerika Serikat (AS) di wilayah perbatasan.

“Kami siap berdialog dengan Korut setiap saat dan dengan pikiran terbuka,” kata Lee Myung-bak dalam pidato mem peringati ulang tahun pemberontakan anti Jepang tahun 1919.

Dia menyampaikan, satu janji sebelumnya, Korsel ingin mem bantu tetangganya yang miskin itu. Ketegangan antara dua negara itu mencapai titik tertingginya sejak Perang Korea 1950-1953, setelah Korsel menuduh Korut menenggelamkan kapal perangnya dan kemudian menembaki satu pulau Korsel.

Pyongyang bantah terlibat menenggelamkan kapal perang dan menuduh Seoul mendorongnya.
Satu usaha rekonsiliasi bulan lalu tidak menghasilkan apapun setelah perundingan tingkat pejabat rendah militer antara kedua negara mengalami kegagalan.

Korut, yang dalam tahun-tahun belakangan ini tidak dapat menghasilkan pangan untuk memberi makan rakyatnya, telah mencari bantuan internasional bagi pangan. Tetapi para pejabat di Korsel mengatakan pihaknya saat in sedang berusaha meningkatkan cadangan ketimbang memberikan pangan kepada satu negara yang penduduknya kelaparan. (bbs/jpnn)

Cina Larang Wartawan Asing Meliput

BEIJING- Pemerintah Cina kembali melakukan pembatasan lebih ketat terhadap kepada media internasional, bahkan pembatasan itu sampai kepada melarang wartawan asing melakukan reportase di sekitar taman Shanghai dan sepanjang jalan utama di pusat perbelanjaan Beijing setelah laporan unjuk rasa di kedua tempat itu muncul secara online.
Seperti dikutip dari AP, pembatasan baru tersebut mengharuskan izin khusus bagi setiap wartawan asing untuk datang dan bekerja, setelah sejumlah jurnalis diserang dan dilecehkan saat melakukan reportase di wilayah yang sama selama akhir pekan.

Koordinator Komite Perlindungan Jurnalis wilayah Asia, Bob Dietz mengungkapkan, perlakuan terhadap wartawan di Beijing, Minggu (27/2) lalu adalah agresi terburuk terhadap pers asing yang kita lihat, sejak Olimpiade 2008.
Sejumlah koresponden asing dari Club of China menyatakan, para jurnalis dari 15 organisasi media encoba melakukan reportase secara dekat, namun mengalami gangguan serius. Wartawan dari lima organisasi berita melaporkan, peralatan mereka disita serta materi pelaporan dihancurkan, ungkap FCCC dalam sebuah pernyataan.
Bloomberg News mengungkapkan, salah satu wartawannya diserang lima pria yang diduga petugas keamanan berpakaian preman dan kamera video milik sang jurnalis disita.

Seorang wartawan BBC dan rekannya dikasari serta dilemparkan ke dalam van oleh sejumlah pria berpakaian preman. Para diplomat AS dan Eropa telah mengkritik pihak berwenang Cina atas perlakuan tersebut.
Kekerasan dan pembatasan ketat mengikuti seruan secara online untuk melakukan protes damai setiap hari Minggu di puluhan kota di Cina, terinspirasi oleh demonstrasi yang menyapu Timur Tengah. (bbs/jpnn)

Biarkan Korupsi, PM Thailand Dijatuhkan

BANGKOK – Partai oposisi Thailand Pheu Thai mencari celah melakukan impeachment atau pemecatan terhadap Perdana Menteri Thailand, Abhisit Vejjajiva. Hal ini juga diarahkan kepada delapan anggota kabinet lainnya atas tuduhan korupsi.

Mosi tidak percaya akan ditujukan kepada sembilan anggota kabinet plus Menteri Luar Negeri Thailand, Kasit Piromya. Pengajuan mosi tersebut dilakukan hari ini dengan tokoh oposisi seperti Witthaya Buranasiri dan tokoh partai oposisi seperti Pracharaj dan Puea Pandin juga akan menandatangani mosi tersebut.

Seperti dikutip The Nation, Selasa (1/3), Mosi tersebut ditargetkan kepada anggota kabinet dari Partai Demokrat dan Bhum Jai thai, dua koalisi partai berkuasa yang terbesar.

Witthaya beserta wakil ketua Partai Pheu Thai, Mingkwan Sangsuwan memimpin sekelompok anggota parlemen untuk menyerahkan mosi tersebut kepada Ketua Senat, Prasopsuk Boondej. Mosi ini dipastikan untuk melawan PM Abhisit dan delapan menteri kabinet lainnya. Abhisit sebagai pemimpin pemerintah dituduh membiarkan tindak korupsi yang berlangsung antar anggota kabinet. (bbs/jpnn)