24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 15559

Puaskan Dahaga Penikmat Jazz Medan

Sandy Sandoro Feat Ello

MEDAN-Untuk menyajikan hiburan jazz yang berkualitas untuk masyarakat kota Medan, Dji Sam Soe moment kembali menggelar acara Djie Sam Soe moment di The View, Swiss-belHotel (28/2). Dengan mengundang Sandy Sandoro dan Ello sebagai bintang tamu. Dalam konser tadi malam, Sandy Sandoro dan Ello tampil  memuaskann
seperti di Banda Aceh tetapi khusus untuk Medan, Dji Sam Soe menggandeng juga Ello.

Branch manager Dji Sam Soe, Iqbal Mirza mengatakan, moment ini diselenggarakan untuk menyajikan jaz yg berkualitas tinggi, enak dinikmati. Selain itu, kota Medan memiliki pangsa pasar yang besar untuk jazz. Dan Sangat haus hiburan jazz.

“Selain untuk promosi, konser ini sebagai pembuktian diri, bahwa dirinya sebagai penyanyi jazz,” ujar Sandy Sandoro, bintang konser pada jazz moment.

Sementara itu, director of food and beverange grand swiss-belhotel, Guntoro Purnomo menyatakan jazz moment ini, menunjukkan bahwa The View masih tetap berada di jalur Jazz, sebagaimana konsep awalnya.
Guntoro juga menjelaskan, dalam konser ini, sebanyak 6 meja VIP telah sold out, hanya meja yang dibelakang dan tiket entrance (festival) yang saat ini masih dalam penjualanan.

Dalam konser ini, Sandy akan benyanyi duet dengan Ello. Sandy membawakan 5 lagu, dan 1 lagu yang duet bareng Ello. Sementara itu, bagi Ello ini merupakan suatu kesempatan yang bagus, karena itu, Ello menerima tawaran dari Dji Sam Soe.

Dji Sam Soe Jazz Moment ini merupakan musik Jazz yang memiliki pangsa pasar untuk anak muda “18 tahun ke atas, yang sudah memiliki cita rasa.” Ungkap Guntoro.

Dibuka dengan penampilan group band jazz lokal, Dji Sam Soe Jazz Moment mulai menggebrak the View swiss-belhotel. Menyanyikan lagu Bunga Mimpi, tepuk tangan penonton mulai menggema, apalagi saat Sandy Sandoro bersama dengan band mulai bernyanyi.

Lagu Gejolak Cinta yang menjadi lagu andalan, sehingga Sandy dikenal sebagai penyanyi Jazz, mulai mengalun. Para penonton mulai bergoyang di tempatnya masing2. Dan tepuk tangan terus mengikuti alunan musik.
Tampil dengan balutan kemeja warna coklat lengan panjang, performa Sandy sangat memakau. Apalagi gitar yang di pegang Sandy tidak berhenti memainkan irama.

Kejutan lain dalam Jazz Moment ini, saat lagu berjudul People (Aall We Live for Money). Ditengah lagu, Ello tampil dan ikut tampil. Dengan penampilan yang fresh, penampilan Ello semakin menambah meriah suasana.
Adapun lagu awal yang dibawakan Ello, yaitu lagu lama yang diarensemen ulang, yaitu Benci Tapi Rindu. Dilanjutkan dengan datang untuk kembali. Tampil dengan kemeja dan dilapisi jaket kulit, penampilan Allo jauh dari kesan Jazz yang lebih terkesan formal. Diiringi dengan band Sandy, lagu Masih Ada yang paling digemari masyarakat. Ello bernyanyi sambil bergoyang di atas panggung.

Penonton yang rata2 pecinta musik Jazz terlihat menikmati penampilan dari penyanyi muda Jazz Indonesia ini. Sementara itu, anggota DPRD Medan, anak Parlaungan Simangunsong yang ikut menonton bersama kedua putrinya.(mag-9)

Regenerasi Sukses, yang Muda Mulai Mengerti

Upaya Medan Tea Club (MTC) Mempertahankan Budaya Minum Teh

Minum teh bukan sekadar memberi kesegaran dan manfaat kesehatan. Filosofinya sarat makna. Dan demi melestarikan budaya minum teh dan manfaatnya, komunitas peminum teh Medan, Medan Tea Club (MTC), sukses melakukan regenerasi. Bagaimana ceritanya?

Rahmad Sazali, Medan

Berangkat dari pemahaman yang sama dan kebiasaan minum teh, sejumlah orang membentuk sebuah komunitas pecinta teh bernama Medan Tea Club (MTC). Pecinta teh ini telah memiliki sekretariat di Restoran Ho Teh Tiam (HTT) Jalan Mongongsidi Medan. Uniknya, komunitas yang rutin mengadakan pertemuan setiap Sabtu dan Minggu ini diisi orang-orang berambut putih, para orang tua dan kalangan berusia hampir jompo.

”Memang saat ini mayoritas anggota MTC orang-orang tua seperti kami ini,” ungkap maskot MTC yang sekaligus inspirator pembentukan MTC Irwanto, Sabtu (26/2).

Pria yang telah berumur 66 tahun ini menjelaskan, cikal bakal komunitas minum teh itu mulai muncul pada 1996 lalu. Waktu itu, budaya minum teh sambil kumpul-kumpul dilakukan secara berpindah-pindah,  dari satu warung teh ke warung teh lain. Lama kelamaan mereka berpikir mencari tempat nongkrong tetap. Hingga pada 1999, atas inisiatif Irwanto dan rekan-rekannya sesama peminum teh, mereka sepakat membentuk Medan Tea Club (MTC)

”Saat ini kita sudah memiliki sekretariat di Restoran HTT yang pemiliknya Endar Hadi Purwanto,” kata Irwanto. Hingga saat ini, anggota MTC telah berjumlah sedikitnya 100 orang. Meski tidak selalu diikuti seluruh anggota, mereka rutin melakukan pertemuan.

Secara khusus, pentolan MTC itu memperkenalkan Endar sebagai generasi muda yang tertarik memaknai filosofi minum teh. Endar bahkan sangat gencar menyosialisasikan pentingnya budaya minum teh nilai-nilai tradisi yang terkandung di dalamnya. ”Sejak dahulu (sosialisasi) sudah dilakukan,” katanya lagi.

Irwanto mengklaim, regenerasi pecinta teh berlangsung dengan baik. Setiap anggota MTC sukses menyosialisasikan manfaat minum teh, mulai dari sosialisasi orang per orang maupun melalui keluarga. ”Dalam memahamkan yang muda-muda ini untuk kembali membudayakan minum teh, bukan hal mudah. Sejak sekian lama kami menyosialisasikannya dari perorangan maupun melalui keluarga,” ungkapnya.

Buahnya, budaya minum teh dan manfaatnya sudah diterima dengan baik oleh kaum muda hingga remaja. ”Saat ini sudah mulai banyak anak-anak muda yang nimbrung dan membiasakan diri minum teh. Mereka mulai mengerti manfaat minum teh,” tuturnya.

Soal regenerasi penikmat teh, Endar pemilik Restoran HTT juga bisa tersenyum. Restoran HTT Cabang Jalan Adam Malik Medan saat ini dikunjungi penggemar teh berusia muda. Mereka datang sendiri-sendiri maupun berkelompok. ”Dari situlah kami sedikit demi sedikit memahamkan mereka arti dan pentingnya minum teh,” katanya.

Endar juga mengatakan, beberapa sekolah maupun perguruan tinggi telah menjalin kerjasama dengan MTC maupun Restoran HTT dalam menambah pengetahuan maupun pengalaman tentang minum teh. Mereka adalah mahasiswa USU, Santo Thomas, siswa Sutomo juga Nan Yang Zhi Hui.

Irwanto menerangkan, MTC dibentuk bukan hanya untuk membudayakan minum teh dalam mencari manfaat teh bagi kesehatan tubuh pada masa yang akan datang. Tapi silaturahmi dan refreshing juga sangat dibutuhkan bagi setiap anggota MTC sendiri. ”Pada kegiatan yang kami selenggarakan setiap Sabtu biasanya kami menggelar makan siang bersama, bermain catur hingga berkaraoke bersama. Tentunya kegiatan intinya adalah minum teh,” jelasnya.
Menurut Irwanto, menyosialisasikan segala sesuatu untuk kesehatan, tentu sebuah ibadah. Hal ini pula yang memberikan semangat pada setiap anggota MTC untuk terus menyuarakan kebaikan minum teh.

Endar menjelaskan, kebiasaan minum teh yang beredar luas di masyarakat Indonesia khususnya, masih diragukan manfaatnya. Karena dalam menyeduh teh atau teh yang kita konsumsi bukanlah dari mutu yang baik. “Belum tentu teh yang rasanya kelat itu baik. Mengonsumsi teh dengan campuran gula juga adalah cara yang salah,” jelasnya.
Menurut Endar, teh menghasilkan antioksidan bagi tubuh, sementara dengan mencampurkan gula ke dalam seduhan teh, akan menghilangkan manfaat langsung dari teh tersebut. ”Membiarkan bubuk teh terlalu lama juga bukanlah satu hal yang benar. Karena yang bermanfaat dari teh adalah daunnya, sedangkan jika kita membiarkan daun teh ini terendam lama di dalam air, ia akan mengeluarkan getah daun yang menyebabkan manfaat teh tersebut jadi berkurang,” tuturnya.

Ia menjelaskan, terdapat dua jenis teh yang dapat dikonsumsi, yakni teh hitam yang biasa kita konsumsi di rumah, juga teh hijau. “Teh hitam ini warnanya lebih gelap dari teh hijau, karena teh hitam ini sudah melalui proses masak terlebih dahulu. Sedangkan teh hijau atau dikenal dengan teh mentah, menyajikan rasa yang lebih segar,” kata Endar.
Lebih lanjut Endar menjelaskan, dalam seduhan teh hijau, terdapat sifat dingin dan asam. Sedangkan teh hitam bersifat penetral asam. ”Teh hijau tak baik bagi individu yang memiliki masalah terhadap lambung. Namun, agar seimbang, sangat baik jika mengonsumsi teh hijau pada pagi hari dan teh hitam pada sore hingga malam hari,” ujarnya.

Dalam menyeduh teh, banyak hal harus diperhatikan, baik tingkat didih air hingga kadar air yang harus sebanding dengan berat teh yang akan diseduh. ”Ini mutlak harus dimengerti dan dipahami untuk mendapatkan manfaat terbaik dari teh. Waktu seduh dan manyajikannya juga tak boleh lebih dari 30 hingga 35 detik,” ujar Endar.

Endar menjelaskan, jika menyeduh dengan cara tradisional, penyeduhnya akan mendapat manfaat lebih dari peminum tehnya. ”Penyeduh dapat dua manfaat, peminum teh hanya dapat satu manfaat. Manfaat yang sama-sama didapat adalah antioksidan dari teh yang dinikmati. Sedangkan satu manfaat lebih bagi si penyeduh adalah gerakan seperti tarian maupun senam pada waktu menyeduh. Karena tangan kanan dan kiri seluruhnya berfungsi seimbang. Dengan bekerjanya kedua tangan maka otak kiri dan kanan juga berfungsi dan mampu mengaktifkan otak tengah kita,” jelasnya. (*)

4 WN Asing Bawa 13 Kg Ketamine

JAKARTA- Jaringan narkoba internasional dibekuk. Seorang dari jaringan itu, Yang Chin Kang (42) warga negara Taiwan, ditangkap petugas Kantor Pengawasan dan   Petugas Kantor Pengawasan dan Pelayanan, Bea dan Cukai Bandara Soekarno-Hatta (Soetta). Lantaran mencoba menyelundupkan 1,044 kilogram ketaminne.

Penumpang pesawat Cathay Pacific CX 777 dari Hongkong itu ditangkap saat mendarat di Terminal 2 D di Bandara Soetta, Jumat (25/2) lalu. Kasi Penindakan dan Penyidikan, Bea dan Cukai, Bandara Soetta, Gatot Sugeng Wibowo menyatakan penyelundupan ketamine itu berawal kecurigaan  gerak-gerik tersangka saat keluar dari pesawat. “Petugas lalu memeriksa secara mendalam barang bawaan pria yang lama tinggal di Tiongkok itu,”  terangnya, Senin (28/2).   Kasus itu dikembangkan bersama Sat Narkoba Polres Bandara Soetta.

Kasus dikembangkan, penggerebekan pemilik ketamine Rp1 miliar itu tidak membuahkan hasil. Perbuatannya WN Taiwan dijerat pasal 196 jo 197 UU No 36/2009 tentang Kesehatan dengan ancaman penjara 15 tahun dan denda Rp 1,5 miliar.

Dengan penangkapan ini, selama Januari-Februari ada lima kasus penyelundupan ketamine dengan nilai Rp13 miliar. Tersangkanya, empat orang yakni 1 WN Iran, satu WN Perancis, satu WN Philipina dan terakhir satu WN Taiwan. (gin/jpnn)

Unjuk Rasa Anti Pemerintah di Oman, Enam Tewas

MUSCAT – Aksi demonstrasi anti pemerintah di Oman berlanjut, memasuki hari ketiga enam orang dilaporkan tewas dalam bentrokan yang terjadi di Kota Sohar, 200 kilometer barat laut Ibu Kota Muscat.

Aparat keamanan memblokade jalanan utama menuju Sohar untuk mencegah berkumpulnya massa. Menurut kantor berita Reuters, demonstran juga beraksi di Kota Salalah. Aksi demonstrasi dalam skala kecil terjadi, pekan lalu di Ibu Kota Muscat dengan melibatkan sekitar 300 massa. Mereka menuntut demokrasi dan lapangan pekerjaan.
Omar al-Abri, seorang sumber dari kantor berita Oman menyatakan, satu orang tewas dalam bentrokan yang terjadi, Minggu (27/2) saat polisi menggunakan gas air mata dan peluru karet untuk membubarkan massa.

“Kami telah menerima total enam korban tewas kemarin dari aksi protes di Sohar,” ujar seorang dokter di rumah sakit pemerintah di Sohar seperti dilansir kantor berita Reuters, Senin (28/2).

Sejumlah saksi menyatakan sebuah supermarket menjadi sasaran pembakaran demonstran, yang sebagian besar adalah remaja. Mereka berkumpul di bundaran persimpangan utama kota, menuntut pergantian sejumlah menteri, penanganan serius terhadap pengangguran, dan kenaikan standar gaji.

Para demonstran memprotes korupsi yang merajalela dan buruknya kondisi perekonomian di kesultanan itu.
Kantor berita Oman melaporkan, massa yang beringas merusak fasilitas umum dan properti milik swasta.
“Polisi anti huru-hara menindak massa yang beringas untuk menjaga keamanan masyarakat dan hak milik mereka,” tulis kantor berita yang dikontrol pemerintah itu.

Seorang sumber resmi yang enggan disebutkan identitasnya, kepada AFP menyatakan, dua orang  tewas setelah ditembak peluru karet, saat massa mencoba merusak sebuah kantor polisi.
Oman, diperintah sebuah dinasti keluarga. Demonstrasi yang terjadi, mempunyai bentuk sama dengan beberapa gerakan sosial di dunia Arab lainnya. Diprediksi, aksi serupa akan terus meluas, setelah ada rencana aksi di Kuwait dan Arab Saudi, pekan depan.

Oman berbagi kontrol atas Selat Hormuz di bibir Teluk. Perairan tersebut merupakan jalur lalu-lintas untuk sekitar 40 persen kapal tanker minyak dunia. Oman memegang peran penting sebagai mediator antara Iran dan dunia barat, karena kedekatan hubungannya dengan Teheran serta Washington.

Demonstrasi jarang terjadi di negara Teluk tersebut. Namun penguasa Oman, Sultan Qaboos bin Said, bergerak cepat dalam merespons tuntutan demonstran. Dia berjanji untuk menyediakan lebih banyak lapangan pekerjaan dan kebebasan berekspresi.

Demonstran anti pemerintah di Bahrain berupaya menguasai fasilitas strategis. Ratusan massa memblokade akses menuju gedung parlemen. Mereka juga memaksa anggotanya membatalkan pertemuan dengan perwakilan yang ditunjuk oleh pemerintah.

Aksi tersebut menunjukkan bahwa massa ingin menghelat demonstrasi di lokasi sensitif, di ibu kota Manama. Tujuannya untuk memperkuat tekanan terhadap monarki setelah mereka menggelar aksi selama dua pekan terakhir.
Parlemen menjadi target pendudukan untuk membatalkan pertemuan yang melibatkan 40 anggota majelis tinggi, yang ditunjuk oleh pemerintah Bahrain.

Pertemuan tersebut akan mem bahas situasi terakhir keamanan dan mencari solusi damai atas konflik yang terjadi dengan pihak oposisi. Pertemuan tersebut akhirnya dibatalkan setelah demonstran membentuk pagar hidup untuk memblokade pintu masuk ke dalam parlemen.

Presiden AS Barack Obama menyampaikan dukungannya terhadap dialog nasional yang dihelat pemerintah Bahrain. Dia berharap, dialog tersebut bersifat terbuka, non sektarian, dan responsif.
Pernyataan Obama tersebut muncul selang sehari setelah Raja Hamad bin Issa al-Khalifa merombak kabinetnya dan mempersilakan seorang pemimpin oposisi yang tinggal di pengasingan untuk kembali.
“Amerika Serikat mendukung inisiatif dialog nasional yang digagas oleh Pangeran Salman bin Hamad al-Khalifa dan mendorong agar proses tersebut bisa menghasilkan keputusan penting,” ujar Obama seperti dilansir AFP. (cak/dos/jpnn)

Mendagri Thailand Tersandung Blackberry

BANGKOK- Menteri Dalam Negeri Thailand, Chavarat Chanweerakul, Senin (28/2) tersandung tudingan pembelian 873 unit Blackberry. Pembelian itu dilakukannya untuk kepala daerah secara nasional dan anggarannya diambil dari anggaran negara.

Namun, tudingan itu dibantah Chavarat seperti dilansir The Nation, Chavarat mengatakan, pelayanan hanya dibayarkan untuk biaya bicara kepada kepala distrik dan operator telepon selular. Selanjutnya, pihak operator memberikannya secara Cuma-cuma kepada  kepala daerah sebagai bagian dari kampanye pemasaran. “Operator memberikannya kepada kepala distrik untuk menggunakan model telpon yang sama, sebagai bagian kampanye,” katanya.

Sementara itu, Deputi Juru Bicara Pemerintah, Supachai Jaisamut mengatakan sejak peranti genggam kepala distrik sudah tua, operator menawarkan untuk mengganti peranti genggam mereka secara gratis sebagai bagian dari promosi. (bbs/jpnn)

30 Observer Indonesia Dikirim ke Perbatasan

Thailand vs Kamboja

JAKARTA – Setelah diminta sebagai tim perdamaian hubungan Thailand-Kamboja, Indonesia mengirimkan 30 orang observernya ke perbatasan kedua negara tersebut, Jumat (25/2) pekan lalu.

Demikian disampaikan Menteri Luar Negeri Indonesia, Marty Natalegawa saat ditemui di kementrian Luar Negeri, Senin (28/2). Disebutkannya, sudah ada Indonesian Observer Team (IOT), kemudian Indonesian Observer Team Thailand (IOTT), dan Indonesian Observer Team Cambodja (IOTC). 15 orang untuk IOTT dan 15 orang untuk IOTC, total 30 orang.

“Tim observer tersebut terdiri dari TNI, Kementerian Luar Negeri, dan kemungkinan juga dari Kementrian Pertahanan. Tapi dari sipil hanya dari KementrianLluar Negeri,” Marty menambahkan.

IOT membawa terms of reference (TOR) untuk masing-masing negara. TOR tersebut berisi mandat agar IOT membantu kedua negara tersebut untuk mengawasi gencatan senjata antara kedua negara tersebut.  TOR  tersebut juga mengatur sistem mandat, sistem pelaporan, mekanisme, dan modalitas, imunitas yang dimiliki oleh tim indonesia. “Saat ini kami masih menunggu tanggapan dari kedua negara tersebut,” ujarnya. (bbs/jpnn)

Wali Kota Takut Temui Korban Kebakaran

SIANTAR- Satu hari pasca kebakaran Pasar Parluasan, Senin (28/2) Wali Kota Pematangsiantar, Hulman Sitorus belum berkunjung ke lokasi. Padahal, puluhan pedagang yang kiosnya terbakar ingin mendapat dukungan moral dari orang nomor satu di Pemko Pematangsiantar tersebut.

Beredar informasi, ketidakhadiran Hulman Sitorus dikarenakan ‘takut’ dengan pedagang. Apalagi beredar juga kabar bahwa kebakaran ratusan kios itu, ada indikasi sengaja dibakar.

“Saya no comment lah untuk masalah itu, bapak tahu sendirikan situasinya, tadi malam (Minggu 27/2), mobil pemadam Pemko Pematangsiantar juga dilempari, tidak mungkinlah Wali Kota ke sana. Kita upayakan suasana kondusif dulu,” ungkap Kabag Humas Pemkosiantar, Daniel Siregar Senin (28/2).

Beda halnya dengan Ketua DPRD Kota Siantar Marulitua Hutapea. “Harusnya Wali Kota  turun ke sini melihat kondisi masyarakat. Saya sangat menyesalkan sikap pemko yang tidak turun ke Parluasan,” ungkap Marulitua.
Marulitua didampingi beberapa anggota DPRD yang lain melakukan kunjungan ke Pasar Parluasan sekitar pukul 13.00 WIB untuk melihat langsung penderitaan yang dialami masyarakat.  “Pemko tidak cepat menanggapi isu yang berkembang, sudah tahu situasi SOS (bahaya, Red) selama dua Minggu ini dengan adanya isu SMS yang ingin membakar Parluasan. Namun tidak juga mereka melakukan koordinasi dengan Muspida yang lain,” sesalnya.
Disebutkan dia, sesudah terjadi kebakaran pun, Pemko Siantar tetap tidak ada melakukan koordinasi dengan unsur Muspida baik Polresta Siantar maupun Kodim.

“Saya juga tidak tahu caranya koordinasi dengan wali kota. Nomor HP pun saya tidak tahu. Saya tadi malam hingga jam tiga dinihari masih d isini, tidak ada saya lihat pejabat Pemko Pematangsiantar yang datang. Untung Brimob bisa mengamankan situasi,” jelasnya di Pasar Parluasan.

Sementara itu, sebelumnya sekitar pukul 11.00 WIB, tiga utusan pedagang dari dua organisasi pedagang di Parluasan yaitu Himpunan Pedagang Pasar Dwikora (HIPPDA)  dan Ikatan Pedagang Pasar Dwikora (IPPD) mengadakan pertemuan dengan Wali Kota Siantar di Kantor Wali Kota Jalan Merdeka.
Usai pertemuan H Pangribuan, Sekretaris HIPPDA menuturkan, wali kota juga bingung kenapa bisa terjadi kebakaran di Pasar Parluasan. Ditanya alasan ketidakhadiran wali kota menjumpai pedagang yang tertimpa musibah mulai awal kebakaran hingga Senin sore.

“Mungkin dia (wali kota) takut dimassa, amarah pedagang tinggi sekali tadi malam. Dia kan sudah berjanji tidak ada pembakaran, dan itu dia bersumpah atas nama Tuhan,” jelasnya.
Inti pertemuan itu, para pedagang membersihkan sendiri dagangannya dan pembangunan kios dilakukan secara sendiri-sendiri oleh para pedagang dengan syarat bangunan seragam terbuat dari batu dan atap seng.(ral/smg)

Pemulung Panen

Di tengah kebakaran, ratusan pemulung mengais rezeki di Pasar Dwikora Parluasan. Mereka mengumpulkan barang-barang bekas (botot) sisa kebakaran. Mulai dari usia anak-anak, remaja, dewasa sampai orangtua, terlihat ramai di Pasar Dwikora.

Firman S (14) pemulung, mengatakan barang bekas bakaran masih bisa dijadikan uang. Sayang, kalau dibiarkan terbuang begitu saja. Barang pecah belah dan besi, masih bisa dijual ke tukang botot.

“Masih banyak sisa bakaran bisa dijadikan uang.  Besi, alumunium, kuningan dan barang pecah belah. Memang kalau bagi pemilik kios, itu tidak ada artinya. Tapi bagi kami, barang bekas ini adalah rezeki,” katanya sembari memasukkan paku ke dalam goninya.  Siswa kelas II SMP salah satu swasta di Pematangsiantar ini, mengaku mengumpulkan barang bekas sudah dilakoni sejak SD.  Akibatnya Firman sering ketinggalan mata pelajaran.  Selain barang bekas, para pemulung dan masyarakat sekitar juga mencari emas, sebab ada beberapa toko mas yang terbakar.

Masyarakat mencari emas dengan cara mendulang.  Mereka mengambil abu  sisa-sisa bakaran dan meletakkannya di dalam batok kelapa. Selanjutnya sisa bakaran yang bercampur tanah tersebut diayak menggunakan air pipa dari saluran PDAM.(mua/smg)

Lepas dari Gendongan, Bocah Jatuh ke Sungai

SIDIMPUAN- Sari Anggina Napitupulu (2,5 tahun) warga Lingkungan I, Kelurahan Wek II, Kecamatan Padangsidimpuan (Psp) Utara, ditemukan meninggal dunia, setelah hanyut dibawa air Sungai Batang Ayumi Senin (28/2) sekitar pukul 10.30 WIB.

Animar Boru Piliang (56), tetangga korban mengatakan, Sari dan ibunya, Linda Boru Siregar (35) hendak pulang ke rumahnya, dari rumah saudaranya di Jalan Serma Lion depan Koramil Kota, Kelurahan Kantin, Kecamatan Psp Utara. Saat Sari dan Linda keluar dari rumah Linda menggendong Sari di sebelah kiri. Karena licin, Sari terlepas dan jatuh ke parit yang kemudian Linda juga terjatuh ke parit.

Malam itu hujan deras sehingga aliran air di parit ini membesar.
Lalu keduanya terseret aliran sungai Minggu (27/2).

Linda berteriak minta tolong dan langsung ditemukan warga 200 meter dari lokasi pertama terjatuh. Sedangkan Sari, tidak ditemukan.

Kemudian pencarian dilakukan Senin (28/2) oleh warga Lingkungan I dan juga ayah korban, Hasman Napitupulu (37) yang sudah bercerai dengan ibunya sekitar 3 tahun lalu. Kemudian jasad Sari ditemukan 10 meter di bawah jembatan Sihitang.

Selanjutnya jasad Sari dibawa ke rumah Ayahnya Desa Salambue untuk dimakamkan, namun ibunya menolak.
Dengan mediasi yang dilakukan Kapolres Psp, AKBP Andi S Taufik maka jenazah Sari dimakamkan di TPU  tempat tinggal ibunya. Penolakan ini, kata Linda disebabkan perlakukan mantan suaminya yang kasar dengannya.
Bahkan Linda mengaku, diceraikan suaminya saat usia Sari dalam kandungan 3 bulan. (phn/smg)

Sewa Kamar di Rutan Rp400 Ribu

LANGKAT- Cerita sewa kamar di rumah tahanan (rutan) bukan hal baru, termasuk di Rutan Kelas II B Tanjung Pura. Malah di rutan ini, bukan hanya pemilik uang yang diistimewakan, warga kurang mampu pun disebut-sebut diwajibkan membayar sewa kamar sebesar Rp400 ribu per orang.

Seperti dialami JF (16) dan DM (18) warga Paya Remis, Kecamatan Batang Sarangan, Langkat. Kedua bocah ini, dimintai uang sewa kamar oleh petugas rutan Tanjung Pura, sebesar Rp400 ribu per orang.

Menurut penuturan Ismail (36) paman kedua anak kepada koran ini, kemarin (27/2) menyebutkan,  karena adanya permintaan petugas rutan tadi, kedua keponakannya itu melaporkan hal tersebut kepada Ismail. Kebetulan saat itu, Ismail tengah menjenguk kedua keponakannya.

“Waktu saya menjenguk, ada petugas rutan meminta uang sewa kamar Rp400 ribu per orang. Semula, mereka meminta uang sewa itu sebesar Rp800 ribu, tapi kami tidak punya uang, akhirnya nego jadi Rp400 ribu per orang,”bebernya.
Kapala Rutan Tanjung Pura, Sartowali melalui Kepala Pengaman Rutan (KPR) Kamaruddin Manik ketika dihubungi membantah melakukan pungutan uang kamar terhadap para terpidana.(ndi)

Koordinator Togel Benturkan Kepala ke Kaca

SERGAI- Erli Susanto alias Erli (31) warga Dusun XII, Desa Sei Bamban, Kecamatan Sei Bamban, Sergai  ditangkap Polsek Firdaus, karena tertangkap tangan menjalankan judi togel, Senin (28/2) sekira pukul 13:00 WIB.
Anehnya, ketika tersangka diperiksa di ruang sentra pelayanan kepolisian (SPK), pria turunan Tionghoa itu nekat membenturkan kepalanya ke kaca kantor Polsek. Akibatnya kepala Erli berdarah dan benjol kemudian kaca SPK Polsek pecah.

Menurut keterangan Erli, dia sudah dua bulan bisnis togel di wilayah Kecamatan Sei Bamban dan sekitarnya.
“Aku sudah dua bulan bisnis togel dengan omzet setiap putarannya mencapai Rp1 juta dengan keuntungan 20 persen,” bilang Erli.

Ia juga menyebutkan, selain menjual togel, dia juga merangkap sebagai kordinator yang bertugas mengumpulkan rekapan togel dari beberapa juru tulis dan menyetorkannya kepada bandar Ationg warga Perbaungan.
Kapolsek Firdaus, AKP Helmi ketika dikonfirmasi Sumut Pos mengatakan Erli adalah target operasi (TO). “Dari tersangka kita mengamankan barang bukti uang tunai Rp234 ribu dan ponsel yang berisi nomor tebakan,” terang Kapolsek.(mag-15)