24 C
Medan
Tuesday, December 23, 2025
Home Blog Page 15560

Tewas Diduga Korban Malapraktik

KISARAN- Reni Rianti (43), warga Dusun III Desa Pulau Rakyat Tua, Kecamatan Pulau Rakyat, Kabupaten Asahan, diduga korban malapraktik salah satu klinik bersalin di kota Kisaran, akhirnya tewas, Minggu ( 27/2 ) sekitar pukul 23.00 WIB.

Korban sempat dirujuk ke rumah sakit di Medan, namun pihak rumah sakit di Medan tidak sanggup lagi. Keluarga membawanya kembali ke kampung halaman dan meninggal. “Tidak ada yang bisa diperbuat lagi, akhirnya putri kami menghembuskan nafas terakhir,. Kami pasrah” tutur Poniyah ( 65 ), ibu korban.

Menurut Poniyah, awalnya perut putrinya membesar. Diagnosa  dokter di kampungnya, Reni mengalami benjolan di perutnya kemudian dioperasi. Usai menjalani operasi putrinya tidak bisa buang air kecil, tapi dokter yang menanganinya selalu bilang lihat perkembangan. (mag-2/smg )

PKL Stadion Baharuddin Ditertibkan

LUBUK PAKAM- Sat Pol PP Deli Serdang, menggusur para pedagang yang berjualan di Komplek Stadion Baharuddin Lubukpakam, Senin (28/2). Penertiban yang dipimpin Camat Lubukpakam Citra Capah itu, berkaitan penilaian Adipura.
”Untuk memperebutkan piala Adipura, terpaksa kami digusur. Padahal berjualan satu-satunya sumber pendapatan keluarga,” ungkap Antia (42), pedagang  yang ikut digusur.

Bukan hanya Anita, Joni pedagang lainnya mengalami nasib yang sama. Padahal, sepekan silam petugas trantib telah menggusur lapak dagangannya. ”Bila terus digusur. biasa-biasa kami sekeluarga tidak makan. Demi Adipura kami orang kecil dikorbankan,” ketus pedangang bakso itu.(btr)

Pembunuh Humas Kayu Divonis 6 Tahun

LANGKAT- Enam terdakwa pembunuhan humas cukong kayu, Okor Ginting, akhirnya divonis 6 tahun di PN Stabat oleh majelis hakim yang diketuai Ahmad Taufiq SH, kemarin (28/2). Mereka masing-masing Bukti Ginting (26), Rudi Sitepu (28), Sodrik, (32), Jenda Pulung Sembiring (35), Trapengena Sembiring (56) dan Legimin (45) tampak tenang duduk di kursi pesakitan menunggu majelis hakim datang.

Karena pelaku utama Ilyas Sembiring dan Indra Sembiring (DPO), maka keenam terdakwa dijerat pasal 170 ayat 1,2 ke 3 jo 351 ayat 3 yo 358 KUHpidana yang secara bersama-sama melakukan penganiayaan hingga hilangnya nyawa orang lain.  (ndi)

Anak SD Nyaris Diculik

HAMPARAN PERAK–  Aksi penculikan anak masih saja terus terjadi. Kali ini korbannya, Anggelika Thalia (9) warga Desa Klumpang Kecamatan Hamparan Perak, siswi SD Kelas II  Perguruan Teladan Klambir Lima, Senin (28/2).
Kejadian ini bermula saat, Anggelika yang mau berangkat ke sekolah tiba-tiba dihampiri  laki-laki dengan  mengenderai sepeda motor sambil mengajaknya diantarkan ke sekolah. Kebetulan Anggelika jalan kaki ke sekolah.

Lalu Anggelika ikut dengan laki-laki tersebut, karena sudah dirayu untuk mengantarkan ke sekolah.  Namun saat, Anggelika dibonceng orang tidak dikenal tersebut, tiba-tiba laki-laki tersebut bercerita bahwasanya mengenal keluarganya. Namun, Anggelika tidak kunjung sampai di sekolah malah dibawa menuju arah ke Perkebunan Tebu milik PTPN II Klumpang Hamparan Perak. Warga yang merasa curiga terhadap OTK, lalu melakukan pengintaian.  Karena ketahuan, Anggelika diturunkan di kebun tebu dan diambil warga. Lalu kejadian dilaporkan ke polisi.(mag-11)

Jaga Gengsi

Chelsea vs Manchester United

LONDON-Chelsea dan Manchester United terlibat rivalitas sengit sejak final Liga Champions 2008. Setelah itu, bentrok mereka kerap diidentikkan dengan penentuan gelar. Dalam dua musim terakhir, selain Premier League, kedua tim rutin bersaing di Community Shield.

Tapi, bentrok kedua tim di Stamford Bridge dini hari nanti (siaran langsung MNCTV kickoff 02.45 WIB) mungkin sulit dikaitkan dengan gelar. Itu menilik konfigurasi klasemen Premier League saat ini. United berada di urutan teratas dengan keunggulan 15 poin (60-45) dari Chelsea.

Sejak merosotnya performa Chelsea akhir tahun lalu, pelatih United Sir Alex Ferguson memprediksi apabila pertemuan dengan The Blues -sebutan Chelsea- tidak akan berpengaruh pada penentuan juara. Setelah United menang 4-0 atas Wigan Athletic Sabtu lalu (26/2), Ferguson semakin lantang menyebut rival Setan Merah -sebutan United- tinggal Arsenal.

“Dengan selisih (15 poin) itu, sulit bagi Chelsea bangkit untuk mengejar juara. Saya sudah sering mengatakan bahwa hanya tim yang konsisten yang bakal merebut juara,” ungkap Fergie, sapaan akrab Ferguson kepada MUTV.
“Laga di Stamford Bridge lebih dari sekadar pertaruhan gengsi nama besar kedua klub,” tambah kakek 69 tahun itu.
Komentar Fergie tidak dibantah pelatih Chelsea Carlo Ancelotti. Pelatih berkebangsaan Italia itu menganggap Fergie tidak sedang melancarkan psywar, melainkan kenyataan. Apalagi Ancelotti sudah lebih dulu mematok target Chelsea musim ini sekadar memastikan tiket ke Liga Champions musim depan alias finis empat besar.

“Kemenangan atas Manchester United adalah bagian dari memelihara konsistensi setelah hasil positif di Liga Champions (menang 2-0 atas FC Copenhagen, 22/2, Red),” ungkap Ancelotti di Chelsea TV.

Don Carletto, julukan Ancelotti, sadar apabila kemenangan atas United juga memiliki harga mahal. Jika menang, Ancelotti berpotensi menyelamatkan jabatannya yang digoyang menyusul serangkaian raihan buruk John Terry dkk dalam dua bulan terakhir. Jika kalah? “Lebih baik Anda bertanya ke pemilik klub (Roman Abramovich, Red). Tanpa dikaitkan (dengan jabatan pelatih Chelsea), kemenangan atas United adalah tuntutan yang saya rasakan sejak pertama menangani Chelsea,” jelas pelatih yang dikaitkan dengan AS Roma musim depan itu.

Tuntutan kepada Ancelotti dipastikan bertambah saat menghadapi United. Yakni meredam amarah Didier Drogba. Striker Pantai Gading itu mulai rewel gara-gara diplot sebagai cadangan Fernando Torres. Dalam tiga laga terakhir Chelsea, Drogba hanya turun starter menghadapi Everton di Piala FA (19/2). Itu pun karena Torres tidak bisa turun karena cup-tied.

Drogba dikabarkan mengancam hengkang apabila tidak turun starter kontra United. Kondisi itulah yang memaksa Ancelotti masih menyimpan rapat-rapat komposisi lini depannya. Hanya, menilik ekspektasi terhadap Torres, Ancelotti tidak bisa untuk tidak menurunkan pemain termahal Inggris itu sejak awal.

Apalagi ditambah reputasi Torres sebagai troublemaker pertahanan United yang dikomando Nemanja Vidic. Banyak pengamat sepak bola Inggris yang menyebut Vidic belum menemukan formula tepat menangkal mantan bomber Liverpool itu. Seiring masih absennya Rio Ferdinand karena cedera, tantangan Vidic untuk mencegah Torres mencetak gol pertamanya bagi Chelsea bertambah berat.

“Beberapa orang mengatakan saya bermasalah mengawal Torres. Padahal, saya tidak merasa seperti itu. Saya pikir itu hanya pembahasan di media,” kelit Vidic di Sky Sports. (dns/jpnn)

Penertiban Babi Dialihkan ke Deli Serdang

Penertiban Peternakan Babi di Medan Denai Batal

Ratusan warga Jalan Tanguk Bongkar, Perumnas Mandala Kecamatan Medan Denai, Senin (28/2) pagi melakukan aksi blokir jalan. Upaya tersebut dilakukan untuk menolak penggusuran ternak kaki empat, khususnya babi.

Akhirnya pihak Pemerintah Kota (Pemko) Medan membatalkan penertiban yang akan dilakukan itu. Pembatalan tersebut, tidak terlepas pula dari peran serta dari anggota DPRD Medan yang berupaya untuk memfasilitasi kedua belah pihak, baik Pemko Medan dan warga agar terjalin kesepakatan.

“Ada sebuah solusi yang diberikan oleh Godfried (anggota DPRD Medan, red). Dikatakan oleh Godfried bahwa, ada investor yang akan mengambil alih hewan kaki empat ini. Makanya, waktu penertiban ini kita tunda dulu. Namun, kita tetap konsekuen pada Maret ini akan kita selesaikan,” terang Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri, Senin (28/2).

Sementara itu Godfried Effendi Lubis membenarkan hal itu. Dirinya mengungkapkan, dirinya telah berkomunikasi dengan investor dari Batam yang bersedia untuk mengambil alih penanganan ternak kaki empat di Medan. Rencananya, ternak tersebut akan dialihkan ke Kecamatan STM Hilir dan Patumbak Kabupaten Deli Serdang. “Maka dari itu, kita meminta Pemko Medan memfasilitasi agar komunikasi yang telah terjalin dengan investor dan warga bisa terealisasi. Sehingga, nantinya tidak ada persoalan lagi mengenai ternak kaki empat ini,” ungkapnya.
Sebelumnya masasalah peternakan babi ini membuat pekerjaan rumah (PR) Pemko semakin banyak. Belum lagi populasi ternak kaki empat di tiga kecamatan yakni, Medan Denai, Belawan dan Labuhan selesai dilakukan, timbul persoalan baru, dimana jumlah populasi di tiga kecamatn tersebut menjadi bertambah. Selain itu, beberapa kecamatan lainnya juga mengalami pertumbuhan yang signifikan (lihat grafis).

Dengan kondisi itu, otomatis memusingkan Pemko Medan untuk melakukan penertiban. Akhirnya, Pemko Medan menggelar rapat bersama dengan pihak Pengadilan Negeri (PN) Medan dan, Polresta Medan serta unsur Muspida untuk menyelesaikan persoalan ini, di Ruang Rapat I Lantai II Balai Kota Medan, Rabu (9/2).

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri yang memimpin rapat tersebut, secara tegas mewarning atau mewanti-wanti pihak-pihak terkait dalam hal ini Dinas Pertanian dan Kelautan (Distanla) Kota Medan, Satuan Polisi Pamong Praja (Satpol PP) Kota Medan serta para camat terkait, untuk segera menyelesaikan persoalan tersebut.
Dalam rapat itu, akhirnya disepakati beberapa poin yang salah satunya akan dilakukan upaya konsiniasi melalui PN Medan. Setelah menghasilkan kesepakatan tersebut, rapat pun ditutup sekitar pukul 15.30 WIB oleh Sekda Medan Syaiful Bahri.  Kadistanla Medan Wahid menuturkan, pihaknya telah mempersiapkan biaya sebesar Rp350 juta untuk penertiban ternak babi tersebut. “Dana itu memang dianggarkan untuk sisa populasi yang belum pindah. Ini akan melalui proses konsiniasi melalui PN Medan,” katanya.

Saat ditanya, langkah yang diambil Pemko Medan dengan merujuk pada hukum apakah merupakan antisipasi akan adanya perlawanan fisik? Mengenai hal itu, Wahid coba melerainya dan berupaya agar hal itu tidak dipublikasikan.
“Jangan yang itulah. Kami berharap bisa dibantu agar masalah ini bisa cepat selesai,” pungkasnya. (ari)


Pertumbuhan Populasi Ternak Babi
Kecamatan    Jumlah Pemilik     Data Lama     Data Baru
Medan Johor     158 KK         1752        2.193
Medan Belawan     254 KK        2469        4316
Medan Tuntungan 84 KK        2820        3930

Sumber: Distanla Kota Medan

Berkat Mahadi

Persita vs PSMS

MEDAN-Striker muda PSMS, Mahadi Rais mulai menunjukkan kapasitasnya sebagai penyerang tajam. Berkat karya Mahadi di Stadion Benteng Tangerang kemarin sore, PSMS terhindari dari kekalahan melawan tuan rumah Persita dengan skor akhir 1-1.

PSMS lebih dulu ketinggalan di menit 30 lewat penalti Agus Salim. Penalti itu diberikan wasit Hadi Suroso sebab Agus Salim diganjal oleh Vagner Luis di kotak penalti. Dengan mudah Agus Salim memperdaya Andi Setiawan di bawah mistar gawang PSMS. Skor 1-0 bertahan hingga turun minum.

Usai gol itu, PSMS sempat kewalahan membuka pertahanan lawan. Suplai bola dari lini kedua tak berjalan mulus. Terlebih Persita sukses mematikan pergerakan Affan Lubis yang sebagai kreator serangan. Pun Gaston Castano sukses dikawal ketat sehingga tak sekalipun kekasih artis Julia Peres itu membahayakan gawang lawan.

Beruntung Mahadi berhasil menjawab kebutuhan akan seorang striker. Mahadi mulai menampakkan ketajamannya. Dipercaya turun sebagai pengganti, Mahadi sukses menjawabnya dengan gol di menit 64 yang menjadikan PSMS terhindar dari kekalahan dan sukses mencuri satu angka. Gol itu bermula dari umpan silang Faisal Azmi dari sisi kanan ke kotak penalti lawan. Umpan itu rupanya membuat kiper Persita, Tema Mursada panik. Tema memutuskan keluar gawang hendak menangkap bola, sayang dia gagal dan malah bertabrakan dengan Luis Edmundo. Sementara bola mengalir ke arah Almiro Valadares yang berdiri bebas dan mengheading bola ke arah kemelut tadi. Nah, saat itulah Mahadi datang dan mencocor bola meski sempat dihadang Luis Edmundo. Gol, skor 1-1 menjadi pelipur lara dari tur perdana PSMS awal putaran kedua ini.

“Saya sangat senang dengan gol tersebut. Ini akan saya hadiahkan kepada keluarga dan fans PSMS di mana pun berada,” kata Mahadi usai laga. “Yang terpenting, saya bisa menjawab kepercayaan pelatih selama ini,” lanjutnya.
Sementara itu, arsitek PSMS mengaku puas dengan hasil seri ini. “Hasil ini  membuat skuad makin semangat dan percaya diri menatap laga selanjutnya,” kata Suharto.  Sebaliknya bagi Persita, hasil ini jadi kerugian besar karena mereka harus turun satu peringkat. (ful)

Murid SD pun Turun ke Jalan

Ratusan warga Jalan Tanguk Bongkar, Perumnas Mandala, Kecamatan Medan Denai, Senin (28/2) pagi 09.00 WIB melakukan aksi blokir jalan. Aksi ini tak lain terkait penggusuran ternak babi. Sayangnya, aksi ini malah diikuti anak-anak kecil berseragam Sekolah Dasar (SD) yang sejatinya berada di sekolah.

Menurut warga, mereka tidak ingin ternak mereka digusur oleh Pemko Medan. Pasalnya, selama ini mereka bergantung pada ternak tersebut. Salah seorang warga, J Simangunsong (45), mengatakan, Pemko Medan dinilai sangat tidak berprikemanusian jika tetap menggusur usaha mereka. “Kami tidak setuju digusur karena relokasi yang diberikan oleh Pemko Medan tidak jelas dan jauh. Kalau mengenai uang transportasi untuk biaya memindahkan ternak kami tidak tahu-menahu,” katanya.

WR Manihuruk (52), orang tua yang dipercayakan oleh warga sekitar kepada wartawan mengatakan, sejatinya Pemko Medan telah memberikan 3 solusi. Sayangnya, tambah Manihuruk, tiga pilihan tersebut tidak sesuai dengan yang mereka inginkan. “Uang transport yang diberikan oleh Pemko Medan tidak kami terima karena kami tidak ingin memindahkan hewan ternak kami karena lokasinya tidak sesuai. Kami mintakan kepada Pemko Medan untuk memperhatikan ulang lokasinya,” tegasnya.

Sementara itu, Jernih Ruth Efelin Sihite (10), seorang pelajar SD yang ikut aksi tersebut menuturkan, dia sangat tidak setuju dengan penggusuran yang dilakukan oleh pejabat negara ini.
“Kan kami bisa sekolah dan bisa makan karena orangtua kami yang ternak babi. Jadi, kalau digusur, bagaimana hidup kami,” ucap bocah SD tersebut. (jon)

 

Melawan Tirani Lokal

Ansor Harahap

Usia muda tidak bisa dijadikan alasan untuk memberikan kontribusi pada perubahan di tengah-tengah masyarakat. Keteguhan sikap menjaga prinsip menjadi tameng arah perjuangan yang dilakoninya.

Hal itu tampaknya yang ingin ditunjukkan mahasiswa ekstensi Ilmu Administrasi Negara Fakultas Ilmu Sosial dan Ilmu Politik (FISIP) Univesitas Sumatera Utara (USU) Ansor Harahap (27) ini lewat buku berjudul “Melawan Tirani Lokal”. Meskipun mengacu pada daerah kelahirannya tanpa metode ilmiah  dan hanya mengandalkan dokumentasi dari fakta dan kenyataan yang ada, buku ini layak mendapat apresiasi positif. Pasalnya banyaknya tokoh pergerakan yang lupa melakukannya.

“Begitulah, banyak yang terlewat ketika kita sibuk dengan perjuangan. Jadi, saya berpikir untuk mengabadikan apa yang telah saya lakukan, baik dalam tulisan di media massa maupun tindakan nyata. Saya berharap, buku tersebut mampu menjadi saksi sejarah dalam perjuangan menuju Sumatera Utara yang lebih baik,” buka Ansor.
Tanpa berusaha membanggakan diri, Ansor menjelaskan kalau buku yang dia terbitkan tersebut tak lain dari tabungannya sendiri. “Selain itu ada juga yang simpati hingga menyumbangkan dananya. Yang jelas, kita akan terus berjuang,” tambahnya.

Dalam buku pertamanya ini dengan lantang dirinya menyuarakan bagaimana gagalnya pemerintah daerah; kabupaten/kota menjalankan demokrasi pada otonomi daerah. Termasuk kegagalan Pemkab Padang Lawas dalam mensejahterakan masyarakatnya setelah pemekaran 2007 silam.

Ansor juga melihat hubungan yang kuat dengan kegagalan sebahagian besar pemerintah kabupaten/kota dalam menjalankan peran dan fungsinya mensejahterakan masyarakat. Dimana kekuasaan yang beralih ke tingkat lokal melalui otonomi daerah justru menyuburkan korupsi, tirani, dan kolusi. Tanpa ada keinginan untuk perbaikan melalui the right man in the right place sehingga kesejahteraan masyarakat, kesejahteraan ekonomi, pendidikan, juga kesehatan dapat diwujudkan.

Bagaimana money politik sebagai dampak kegagalan memahami otonomi daerah menghiasi pesta demokrasi di tengah-tengah masyarakat. Sehingga lelang jabatan, rekrutman Pegawai Negeri Sipil (PNS), eksplorasi sumber daya alam, dan rekayasa proyek menjadi jalan untuk mengembalikan biaya yang dikeluarkan oleh sang pemenang. “Kondisi di Padang Lawas saya lihat juga terjadi di hampir semua kabupaten/kota di negara ini. Hanya beberapa seperti Kabupaten Jembrana, Kabupaten Solok, Kota Solo, Kabupaten Gorontalo, dan kalau di Sumut sendiri Kabupaten Serdang Bedagai yang terbilang sukses memahami otonomi daerah tadi,” tegas Ansor, Minggu (27/2) lalu.

Sebagai buku pertamanya, “Melawan Tirani Lokal” mendapat sambutan positif dari banyak pihak. Prof dr Usman Pelly, Antropolog dan Guru Besar Universitas Negeri Medan melihat buku setebal 211 halaman ini sebagai cermin otonomi setengah hati. Begitu juga Prof dr Nur Ahmad Fadhil Lubis, Rektor Institut Agama Islam Negeri (IAIN) Sumut yang menyebut sebagai satu figur gerakan mahasiswa kontemporer di daerah ini. Wakil Ketua DPRD Sumut dan Sekretaris PDI-P Sumut H M Affan bahkan menangkap semangat pergerakan yang tinggi untuk kebangkitan daerah yang bisa jadi referensi melihat potret buram kedaerahan dan intrik-intrik dalam kehidupan berkebangsaan yang makin redup.

Semua itu sebenarnya tak lepas dari masa kecil yang dilalui. Lahir dari keluarga petani di Desa Siundol Jae, Kecamatan Sosopan Padang Lawas, 2 Maret 1984 silam Ansor kecil tak mau menyerah mewujudkan keinginannya untuk maju. Lewat jalur Panduan Minat dan Prestasi (PMP) yang didapat dari SMA Negeri 1 Subulusalam, putra pasangan Ahmad Sahri Harahap dan Farida Hapni Hasibuan ini melanjutkan pendidikan di program diploma tiga Bahasa Inggris Fakultas Sastra USU 2003 lalu.

Di sini lah pilihan itu dibuat ketika memilih Himpunan Mahasiswa Islam (HMI) sebagai wadah mengasah keintelektualannya yang kemudian dituangkan dalam bentuk tulisan di berbagai media kampus dan surat kabar Kota Medan. Tidak sebatas perkembangan organisasi tempatnya bernaung, tulisan Ansor kerap mewarnai wacana kebangsaan dan kerakyatan khususnya di level lokal. “Tidak harus pembahasan yang berat. Di sekitar kita juga banyak hal yang bisa diangkat dalam rangka membangun opini membangun. Untuk USU sendiri bagaimana jurusan banyak yang terabaikan. Padahal jurusan seperti Etnomusikologi, Sosiologi, dan Antropologi ini memiliki peran penting dalam perkembangan pendidikan kita. Begitu juga kenaikan uang SPP yang tidak diikuti dengan pengadaan fasilitas yang layak. Tak heran kalau USU hanya tinggal nama besar belaka,” tuturnya.

Ansor tidak cuma tampil dalam tulisan tapi langsung dalam pergerakan mahasiswa. Seperti 2007 saat memimpin Gerakan Mahasiswa Padang Lawas (Gema Padang Lawas) menginap di DPRD Sumut untuk pemekaran Padang Lawas. Begitu juga saat menghentikan 300 truk milik salah satu perusahaan yang diindikasi merugikan masyarakat 2010 lalu. “Masyarakat Padang Lawas butuh prasarana pemerintahan dan peraturan daerah (Perda) yang sampai sekarang tidak jelas,” bebernya. (jul)

Salut Pada Soe Hok Gie

Perjalanan yang begitu berat berhasil dilalui bukan tanpa pegangan. Terhadap hal itu Ansor Harahap mengaku terinspirasi pada tokoh pergerakan mahasiswa Soe Hok Gie pada 1960-an silam.

“Di mata saya tidak ada tokoh di Indonesia ini yang lebih baik dari Soe Hok Gie dalam mempertahankan idealismenya. Yang saya lakukan sekarang bahkan masih jauh dari menyerupai. Tapi jujur saja, saya kagum pada Soe Hok Gie,” aku Ansor .

Sekilas memang kehidupan Ansor tidak jauh beda dari kisah Soe Hok Gie yang tidak mau mengalah terhadap tekanan yang dialami semasa kecil hingga berhasil masuk ke perguruan tinggi negeri yang sama-sama terkenal. Begitu juga dalam pergerakannya Ansor dikenal sulit diajak kompromi dengan oposisinya. “Banyak tawaran yang datang. Baik dari pihak Pemkab Padang Lawas atau perusahaan-perusahaan yang menjadi objek kritikan saya. Namun tawaran tidak masuk dalam pilihan saya karena kita fokus pada kesejahteraan masyarakat. Dengan tidak membuka ruang untuk satu transaksional mudah-mudahan semua itu bisa diatasi,” tegasnya.

Demikian juga kekecewaan yang dialami Soe Hok Gie dengan sikap teman seangkatannya yang di era demonstrasi 1960-an yang lupa dengan visi dan misi perjuangan selepas mereka lulus, Ansor tetap menjaga perjuangannya.
Ketekunan dan ketulusan dalam perjuangan itu pula membuat Ansor selalu mendapat sambutan positif dari siapa pun yang ditemui. Walau pun hal itu tak pernah dilihat sebagai kelebihan. “Saya tidak pernah berpikir ke sana. Hanya saya selalu berusaha memberikan yang terbaik terhadap setiap kepercayaan yang diberikan. Begitu juga dalam berjuang ini setulus mungkin. Istilah gaulnya tidak neko-neko,” ucap Ansor merendah.

Satu yang pasti, dengan wawasan dan karya nyata yang sudah diperlihatkannya, di lingkungannya Ansor tetap merupakan pribadi yang santun.  (jul)

 

Partai Keras

CHELSEA vs MAN. UNITED

LONDON-English Premier League tengah pekan ini akan menghadirkan dua tim raksasa yang dalam dua dekade terakhir terlibat persaingan untuk menjadi yang terbaik di tanah Inggris.

Ya, dini hari nanti (28/2) Chelsea akan menjamu Manchester United di Stadion Stamford Bridge. Beruntung bagi Carlo Ancelotti, tactician Chelsea, karena laga ini berlangsung setelah anak asuhnya meraih poin sempurna atas FC Kopenhagen di ajang Liga Champions. Ini merupakan kemenangan pertama setelah pada tiga pertandingan sebelumnya hanya menuai hasil dua kali bermain imbang dan sekali kalah.

Karena hal tersebut Don Carletto (panggilan akrab Carlo Ancelotti) pun kian optimis menghadapai The Red Devils. “Tim ini mulai menemukan bentuk permainan terbaik. Saya harap kemenangan atas Kopenhagen menambah motivasi anak-anak saat menghadapi United,” bilang Fergie.

Selain hal tersebut di atas, tidak konsistennya penampilan The Red Devils juga semakin memicu optimisme Carletto. Terlebih setelah calon lawannya itu harus tampil habis-habisan saat mengalahkan tim kacangan Crawley Town pada Piala FA serta ditahan imbang Marseille pada leg I babak 16 besar Liga Champions.

“Posisi mereka yang kini berada di puncak klasemen Premier League seakan membuat mereka tertekan. Ini harus kami manfaatkan,” bilang Carletto.

Lantas, apa yang menjadi modal Carletto untuk membungkam tim yang diajang Community Shield bulan Agustus lalu, mampu mempermalukan mereka dengan skor 1-3?

“Saya rasa Fernando (Torres, Red) akan menjadi kartu truf  kami saat menghadapi mereka. Apalagi dia (Torres, Red) selalu mencetak gol bila diturunkan menghadapi United,” bilang Carletto.

Sungguh aneh jika Carletto menjagokan pemain berjuluk El Nino itu. Pasalnya, Torres yang sudah bermain sebanyak tiga kali untuk Chelsea belum mampu mencetak satu gol pun bagi klub barunya itu. Ironisnya Nicolas Anelka yang awalnya sempat akan dijadikan alat barter untuk mendatangkan Torres ke Stamford Bridge justru tampil impresif pada tiga laga terakhir.

“Tak diragukan lagi jika mereka (Anelka dan Torres, Red) adal;ah tandem ideal bagi tim ini. Saya selalu percaya dengan kemampuan mereka,” bilang Carletto.

Di tempat terpisah, bek Manchester United yang juga menjabat sebagai kapten tim kedua, Nemandja Vidic mengaku tak gentar dengan nama besar Fernando Torres. Secara tegas Vidic mengatakan bakal mengunci pergerakan Torres.
“Kadang orang-orang terlalu berlebihan. Benar jika saya sempat berselisih dengannya (Torres, Red), ketika dia masih memperkuat Liverpool. Tapi ini semata cerita tentang olah raga bukan dendam pribadi,” bilang Vidic.
“Jadi, saya akan buktikan bahwa di antara kami tidak terjadi apa-apa. Saya akan melakukan semua hal untuk membantu tim meraih kemenangan, bukan untuk memojokkan dia (Torres, Red),” tambah Vidic lagi.
Sementara itu Sir Alex Ferguson, tactician Manchester United melihat jika laga menghadapi Chelsea merupakan pertandingan besar yang harus dimenangkan.

Karenanya, pelatih berkebangsaan Skotlandia itu tak berani berjudi dengan menurunkan banyak pemain muda. Sederet pemain senior pun dipersiapkan pelatih gaek ini, termasuk Ryan Giggs yang dua hari lalu, saat timnya menghadapi Wigan terpaksa diistirahatkan.

“Saya harap Ryan pulih dari cedera dan ikut dengan kami ke London. Pertandingan menghadapi Chelsea selalu menjadi pertandingan besar,” bilang Fergie.
“Dulu kami selalu mempunyai rekor bagus di sana, tetapi catatan kami selama tujuh tahun terakhir buruk. Ini yang harus diakhiri,” pungkas Fergie. (jun)