25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 15579

The Reds Siap Belanja Lagi

LIVERPOOL- Sukses mendatangkan Andy Carol dan Luis Suarez, The Reds Liverpool berambisi untuk kembali belanja pemain top. Itu dilakukan demi memperbaiki prestasinya pada musim depan.

Direktur sepak bola Liverpool, Damien Comolli, berperan besar dalam perekrutan Suarez dan Carroll. Dia pun mengakui bahwa pihak klub sudah siap untuk mendatangkan pemain baru setelah musim ini berakhir.
“Pemilik klub berkata sejak hari pertama mereka datang bahwa mereka ingin mengembangkan hal-hal dan mengubah segalanya dengan cepat.

Saya juga telah mengatakannya sejak pertama saya datang. Jadi, saya mengharapkan musim panas yang sibuk,” terang Comolli, seperti dilansir SkySports.

“Saat kami mempersiapkan diri untuk musim depan, sulit untuk mengatakan bahwa kami hanya bekerja hingga bursa transfer Januari. Kami bekerja dari musim panas ke musim panas selanjutnya, ujar pria asal Prancis itu.
“Saat bursa ditutup pada bulan September, kami mempersiapkan diri untuk bursa musim panas selanjutnya, bukan untuk bursa Januari. Ini karena, seperti orang bilang, tak banyak yang terjadi pada bulan Januari.”
“Kami membuktikan bahwa itu salah. Tapi, segera setelah bursa ditutup pada 31 Januari, kami langsung memikirkan tentang musim panas dan apa yang akan kami lakukan.”

“Kami bicara soal target yang berbeda, soal pemain yang kami pikirkan pada bulan Januari tapi tak terwujud, dan menjaga tim pemantau bakat bekerja,” tutupnya.(net/jpnn)

Rogerio Ceni, Kiper Tajam dengan 99 Gol

Rogerio Ceni adalah salah satu kiper langka. Tugas utamanya adalah mengawal gawang agar tak kebobolan. Di tengah kepiawaiannya memblok tendangan lawan, Ceni punya kemampuan membobol gawang lawan.
Tak tanggung-tanggung, Ceni sejauh ini sudah mengumpulkan 99 gol untuk timnya  klub papan atas Liga Brasil Sao Paulo. Dia sudah memperkuat klub tersebut sejak tahun 1992.

Selain pengabdiannya yang sangat panjang pada Sao Paulo, Ceni juga dikenal dengan kemampuannya mencetak gol melalui eksekusi bola mati, tendangan bebas dan penalti. Tak heran kalau dia punya koleksi gol yang sangat banyak. Namun apa yang ditorehkan Ceni terbilang luar biasa karena dia kini total sudah 99 kali menjebol gawang lawan. Gol ke-99 tersebut dia lesakkan saat Sao Paulo kalah 2-3 dalam kejuaraan lokal di Sao paulo pada Rabu (23/3) waktu setempat, kiper 38 tahun itu melesakkan gol dari titik penalti.

Ceni akan punya kesempatan untuk menggenapi jumlah golnya menjadi 100 saat Sao Paulo menjalani big match kontra Corinthians pada akhir pekan ini. Namun pemilik 17 caps bersama timnas Brasil itu tak mau menargetkan bikin gol karena yang terpenting adalah kemenangan timnya. “Sao Paulo kontra Corinthians lebih penting dari gol ke-100. Yang saya harapkan adalah kemenangan,” sahut Ceni seperti dikutip dari Reuters.

Rogerio Ceni mulai rajin mencetak gol di tahun 1997, di mana saat itu dia total melesakkan tiga gol. Setelah itu dia tak pernah melewati musim tanpa mencatatkan namanya di papan skor. Tahun 2005 menjadi musim paling produktif di mana dia total membuat 21 gol, dengan 10 di antaranya tercipta di Liga Brasil.(net/jpnn)

Rifat Target Perbaiki Peringkat

JAKARTA-Asia Pacific Rally Championship (APRC) musim 2011 akan diputar pada 1 April  sampai 6 November mendatang. Pereli andalan Indonesia, Rifat Sungkar menarget bisa melebihi prestasi musim 2010 lalu.
“Targetnya bisa lebih baik dari tahun lalu. Dengan persiapan yang ada, saya yakin target tersebut bisa tercapai,” katanya saat menemui Menpora Andi Mallarangeng, kemarin (24/3).

Untuk memenuhi optimismenya tersebut, pembalap yang akan turun dengan bendera tim Pertamina Cusco Racing tersebut mengincar minimal dua kali juara dari enam seri yang dilombakan. Yakni pada seri seri III Kaledonia Baru dan seri IV New Zealad karena pada musim lalu dia berhasil masing-masing menjadi juara dan runner up disana.
Sedangkan, untuk seri I di Malaysia, seri II Australia, seri V Jepang, dan seri VI Tiongkok, Rifat berusaha untuk bisa naik podium atau  bahkan mencuri salah satu seri.

“Targetnya sih di semua seri bisa juara. Tapi, saya juga harus melihat peluang karena lawan-lawan yang akan dihadapi berat-berat. Mudah-mudahan bisa masuk tiga besar,” tuturnya. Menurut pembalap berusia 33 tahun itu persaingan pada musim dipastikan semakin ketat. Pasalnya, ada peningkatan kualitas pembalap dan jumlah peserta yang mengikuti kejuaraan APRC 2011.

Jika sebelumnya hanya ada tujuh negara, maka kali ini ada sepuluh negara yang ikut dengan jumlah pembalap teregistrasi 18 pembalap.Selain itu, pembalap yang akan turun rata-rata adalah juara-juara nasional yang berasal dari Inggris, Jepang, Tiongkok, dan Australia.

Namun, dengan co-driver Scott Beckwitch asal Australia yang semakin nyetel, dia yakin bakal kembali bisa bahu-membahu mengukir prestasi baru.

“Saya harus bisa mengukir prestasi. Ini demi mengharumkan nama Indonesia dan prestasi di kancah Rally Internasional. Sehingga tidak hanya menjadi raja di rumah sendiri,” paparnya.
Tapi, dengan persiapan demikian matang bukan berarti Rifat tidak  memiliki kendala Rifat.  Dia merasa masih belum beradaptasi dengan mobil barunya.  Kali ini mobil yang akan dibesut adalah Evo X, setingkat diatas mobilnya pada musim lalu Evo IX. “jam terbang saya nol dengan mobil ini. Saya harus terus membiasakan diri,” tandasnya. (aam/jpnn)

Unggulan di Tingkat SMP Berguguran

Medan Futsal Competition 2011

MEDAN- Sejumlah kejutan mewarnai pertandingan babak 32 besar Medan Futsal Competition 2011 tingkat SMP, di QS Futsal Jalan Bunga Asoka Medan Sunggal, Kamis (24/3).

Salah satu kejutan adalah gugurnya tim- tim yang dijagokan sebelumnya karena kalah oleh lawan-lawan yang tak diunggulkan. Hasil diluar dugaan pertama terjadi saat SMP Angkasa A melawan SMP Negeri 2 Medan. SMP Angkasa A yang semula dijagokan, malah dikalahkan SMP Negeri 2 Medan dengan skor 2-3. Begitu juga dengan SMP Angkasa B, harus terhenti setelah ditumbangkan SMP Negeri 42 Medan dengan skor 2-3. SMP Negeri 2 Medan dan SMPN 42 Medan lolos ke babak 16 besar.

Kejutan juga terjadi saat SMP Mulia menghadapi SMP Budi Murni 1. SMP Budi Murni 1 yang kurang terkenal dalam olahraga futsal, malah mampu mengalahkan SMP Mulia dan lolos ke babak 16 besar dengan skor 6-5 melalui adu penati. Pertandingan terpaksa diselesaikan dengan adu penalti setelah keduanya bermain imbang 3-3 pada babak normal.
Sementara itu, SMP Negeri 1 Labuhan Deli A yang merupakan wakil Deli Serdang di tingkat SMP, kembali mencatat hasil memuaskan dan lolos ke babak 16 besar. Mereka mampu mencukur SMP RK Makmur B dengan skor 5-1. Namun, saudaranya SMP Negeri 1 Labuhan Deli B, harus mengakui keunggulan SMP Negeri 7 Medan 1-2.

Sedangkan, SMP Methodist 2 Medan tanpa harus meneluarkan keringkat lolos ke babak 16 besar, setelah lawan yang mereka hadapi YPSA B mengundurkan diri dari turnamen.

Pemenang pertandingan lolos ke babak 16 besar yang akan digelar Sabtu (26/3) besok. Untuk Jumat ini  (25/3) akan digelar pertandingan babak 16 besar tingkat SMP dan 8 besar tingkat SMA. (jun)

Jenson Button Janji Setia di McLaren

LONDON – Performa kurang meyakinkan ditunjukkan McLaren dengan MP4-26 sejak berlangsungnya sesi ujian pra musim. Kendati begitu hal itu tidak menyurutkan kesetiaan pembalap Jenson Button. Pacar Jessica Michibata ini malah menegaskan bakal berusaha sekuat tenaga bersama McLaren, dalam susah maupun senang.

Setelah McLaren menunda peluncuran MP4-26, sejumlah masalah turut terlihat dalam mobil yang akan jadi andalan musim 2011 tersebut dalam sesi pengujian pra musim. Reliabilitas dan laju mobil jadi masalah utama MP4-26. Selain sudah dikeluhkan rekan Button, Lewis Hamilton, namun itu turut mendorong McLaren menyiapkan paket pembenahan drastis untuk GP Australia di akhir pekan.

Apa pun juga, Button tak mau terpengaruh dengan segala kendala yang sedang dialami timnya. Seraya mengikrarkan janji setia, juara dunia 2009 itu bertekad tetap tampil semampunya.
“Aku sangat merasa seperti di rumah sendiri tapi aku belum memikirkan sejauh itu ke masa depan. Aku membalap dengan salah satu tim terbaik di dunia. Ini sudah pasti jadi tempat terbaik untuk mengejar gelar dan itulah alasan aku datang ke sini. Aku tidak pernah meragukannya,” tegas Button kepada The Sun. (net/jpnn)

 

Dipukuli Gara-gara Uang Belanja

Rusli (49), warga Jalan Cipanas, Medan Belawan ditangkap polisi, Kamis (24/3), karena memukuli istrinya, Suwanda (41). Menurut keterangan, keduanya memang sering bertengkar karena faktor ekonomin
Puncaknya, saat Suwanda menerima uang belanja dari Rusli. Namun, tidak seperti biasanya. Akibatnya, Suwanda menuduh Rusli selingkuh.

Buntutnya, Rusli tidak senang dengan perkataan istrinya langsung emosi dan mendorong istrinya hingga terjatuh. Rusli juga menendang wajah istrinya. Kemudian, anaknya yang sedang berada di rumah melerai keduanya. Setelah, pertengkaran tersebut Rusli pergi meninggalkan rumah dan tidak pernah pulang ke rumah.
Setelah beberapa pekan tidak pulang ke rumah akhirnya Rusli pulang, Kamis (24/3). Namun, pada saat pulang ke rumah, pertengkaran pun kembali tidak terelakkan. Suwanda yang sebelumnya sudah membuat laporan langsung menghubungi pihak kepolisian Polres Pelabuhan Belawan dan kemudian polsi langsung turun ke lokasi untuk mengamankan Rusli.

Saat itu juga, Rusli langsung dibawa ke Polres Pelabuhan Belawan untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Suwanda mengatakan, dia mengalami kekerasan sejak beberapa bulan lalu.
“Kami dulu tidak pernah bertengkar, namun sekarang suaminya setiap ada masalah sepele langsung emosi dan memukul,” ujarnya.

Kasat Reskrim Polres Pelabuhan Belawan, AKP Hamam mengaku, pihaknya masih melakukan pemeriksaan terhadap tersangka. “Kami masih melakukan pemeriksaan guna pengembangan lebih lanjut,”ujarnya.(mag-11)

Delapan Pengedar Sabu Digaruk

MEDAN- Polresta Medan berhasil meringkus pengedar sabu dari berbagai lokasi di Kota Medan. Kanit Idik II Sat Narkoba Polresta Medan, AKP Tohap Siregar menyampaikan, pihaknya berhasil menangkap sedikitnya delapan pelaku serta mengamankan barang bukti sabu-sabu seberat 4 ons senilai Rp400 juta.
“Sedikitnya ada delapan tersangka yang berhasil kita tangkap mulai dari 28 Februari hingga 21 Maret lalu. Saat ini pelaku telah kita amankan dan kita proses guna penyelidikan lebih lanjut,” ujarnya.

Dijelaskannya, dari delapan tersangka empat pelaku pengedar ditangkap 28 Februari lalu masing-masing Aminin, Faisal Aziz, Hamdan, Akli, warga Bireuen ditangkap di Jalan Kasuari Kelurahan Tanjung Rejo Medan Sunggal, yang saat itu sedang menginap di satu penginapan. Dari mereka diamankan barang bukti dua bungkus sabu seberat 100 gram.
“Awal penangkapan berawal dari informasi masyarakat yang mengatakan pendatang dari Aceh sedang menginap di Medan Sunggal. Dan, setelah kita selidiki, polisi pun langsung meringkus empat pengedar di penginapan tersebut berikut mengamankan semua barang bukti sabu,” tegasnya.

Polresta Medan juga berhasil menangkap empat pengedar sabu 21 maret 2011 lalu dengan jumlah sabu yang ditangkap 200 gram sabu siap edar yang dibungkus dalam plastik. Keempat pelaku yang ditangkap masing-masing, Ridhal Adnan, warga Ganda Pura Aceh yang ditangkap di Jalan Gagak Hitam depan Stasiun Bus Kurnia Medan dengan barang bukti sabu 100 gram, kemudian Faisal Hadi, warga Jalan Buntu Desa Bandar Setia Percut Sei Tuan yang ditangkap bersamaan dengan Iskandar, warga Jalan Pancing yang ditangkap di Jalan AR Hakim Medan Area dengan barang bukti 100 gram sabu serta Ulul Izmi kurir sabu, warga Jalan Limau Sundai Binjai Barat ditangkap di Jalan Perumahan Sommerset Medan Sunggal.

Kedelapan tersangka dijerat Pasal 114 UU RI No 35 tahun 2009, tentang narkotika dengan ancaman penjara selama 6-20 tahun penjara. (mag-8)

Dokter Enggan Bertugas di Daerah

Belakangan ini tenaga dokter di daerah terutama terpencil semakin minim. Apa penyebabnya? Berikut wawancara wartawan Sumut Pos, Bagus Syahputra dengan Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Wilayah Sumut, dr Henri Salim Siregar SpOG.

Berapa persen jumlah dokter di Sumut yang bertugas di kota?
Saat ini jumlah dokter di Sumut ada 6.045 orang. Jumlah tersebut masih belum merata. Sekitar 60 persen dokter berada di kota.

Berapa idealnya dokter di daerah?
Satu dokter umum dapat melayani 3.000 masyarakat (1:3.000) dan satu dokter spesialis melayani 10.000 masyarakat (1: 10.000).

Apa penyebab minimnya dokter di daerah?
Penyebabnya karena tidak adanya aturan yang bisa memaksa dokter berada di daerah. Semuanya sangat tergantung dengan individu dokter tersebut ingin bertugas dimana. Hanya saja, untuk dokter spesialis bisa dianulir penyebarannya melalui organisasi profesi yang menaungi dokter tersebut. Soalnya, sebelum membuat surat izin praktik, terlebih dulu harus mendapat rekomendasi dari organisasi profesi.

Bagaimana dengan tarif  standarisasi?
Tarif dokter tidak perlu dibuat standarisasi. Soalnya, dikhawatirkan standar tersebut malah membuat dokter lebih bersifat komersial. Padahal, dokter itu independen dan tidak hanya komersil tapi juga sosial. Jadi, kalau distandarisasikan akan berbahaya,di tengah situasi saat ini, dimana kuantitas dokter yang kian meningkat, maka mau tidak mau masyarakat mempunyai banyak pilihan dari satu dokter ke dokter lain. Sehingga, kalau satu dokter menerapkan tarif (konsultasi dan pelayanan medis) mahal, maka lambat laun dokter tersebut akan ditinggalkan. Dokter yang menerapkan tarif mahal, maka akan diseleksi secara alamiah. Karena, kondisi saat ini sudah kian berkembang asuransi dan banyaknya jumlah dokter. Jadi, agak aneh kalau ada dokter yang berani menerapkan tarif mahal.

Apakah hal itu merupakan satu alasan dokter tak mau ke daerah?
Dokter praktik di daerah untuk mendapatkan penghasilan Rp50 juta per bulan satu hal yang mudah. Karena, selain intensif dan fasilitas dari pemkab/pemko, juga dapat dari jasa medis di rumah sakit dan ditambah lagi praktik sore. Kalau soal materi, lebih enak mencari materi di daerah dari pada di kota-kota besar. Banyak intensif-intensif yang ditawarkan lebih besar. Tapi persoalannya bukan itu akan tetapi persoalannya soal kenyamanan dokter itu dalam menjalankan tugasnya. ini yang penting dibahas oleh kabupaten/kota.

Apa yang harus dilakukan pemerintah kabupaten/kota?
Pemkab dan pemko yang menginginkan dokter harus mampu memberikan rasa nyaman bagi dokter. Ini sangat tergantung dengan komunikasi pemerintah daerah dengan dokter. Pemerintah daerah harus mengajak  dokter di kota untuk bertugas di daerah.

Apa solusi lainnya?
Untuk solusi kekurangan tenaga medis di daerah seharusnya organisasi profesi bisa memberikan arahan kepada dokter spesialis untuk bertugas di daerah. Misalnya, bisa ditanyakan kamu praktik dimana, karena di daerah ini sudah banyak atau membuka prakter yang minim tenaga medis. Di daerah tertentu masih membutuhkan. Bahkan, sebenarnya organisasi profesi bisa tegas, karena ini menyangkut kepentingan organisasi profesi yang bersangkut. (*)

Tiga Personel Dishub Pungli Ditangkap

Intel Kejatisu Menyaru Supir dan Kernet Truk

MEDAN-Tiga pegawai negeri sipil (PNS) dari Dinas Perhubungan Propinsi Sumatera Utara, yang melakukan pungutan liar (pungli) terhadap sejumlah supir truk di timbangan Sibolangit Kabupaten Deli Serdang, diringkus petugas intelijen Kejatisu, dalam penyamaran yang dilakukan, Kamis dinihari (24/3) sekira pukul 2.15 WIB.

Ketiga oknum PNS Dinas Perhubungan Sumut, yang diamakan petugas Intelijen Kejatisu, diantaranya Marlon Sinaga petugas loket pembayaran. Selain itu petugas juga mengamankan, Ahmad Sofyan dan Panal Simamora. Dari tangan ketiga oknum ini, petugas Kejatisu mengamankan uang tunai dari hasil pungli sebesar Rp16.474.000 beserta satu buah buku register Perda No 14 tahun 2007

“Penangkapan terhadap ketiga oknum pegawai Dishub Sumut ini, berdasarkan surat perintah tugas nomor: Printung-13/N.2/Dek.3/01/2011 tanggal 31 Januari 2011 dan Surat Perintah Operasi Intelijen Yustisial Nomor: Prinops-04N2/Dek.3/03./2011 tanggal 23 Maret 2011 oleh tim Lidik Intelijen Kejatisu,” tegas Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara, Sution Usman Adji pada wartawan, Kamis (25/3).

Sution Usman Adji mengatakan, bahwa penangkapan yang dilakukan pihaknya sesuai dengan surat edaran, dari Jampidsus Kejagung RI, mereka juga menangani perkara pungli di Indonesia.

“ Surat edaran dari Jampidsus Kajgung RI ini, berlaku diseluruh Indonesia, terkait pungutan liar. Dan Sumatera Utara, yang pertama kali melakukan penangkapan terhadap pungli untuk di Indonesia,” tegas Sution.
Lebih lanjut dikatakan Sution, bahwa pungutan yang dilakukan ketiga oknum tersebut tidak sesuai dengan perda, tentang pengangkutan barang yang melebihi tonase.

Penangkapan yang telah direncanakan Kepala Kejaksaan Tinggi Sumatera Utara Sution Usman Adji, bermula penyamaran yang dilakukannya bersama dengan dua orang anaknya buahnya yakni M Yusuf SH dan Frangki Manurung SH, yang sama petugas intelijen Kejatisu dan Kejari Medan.

Untuk menjebak oknum yang melakukan pungutan liar ini, Kajatisu dan anggotanya, terpaksa harus menyaru sebagai supir dan kernet truk bernopol BB 8355 YA dengan membawa jagung.

Saat masuk ke area jembatan timbangan, salah satu dari tiga tersangka, yang mengenakan pakaian sipil, lantas menghampiri petugas yang menyaru sebagai supir.

Lantas petugas Kejatisu menyerahkan uang sebesar Rp50.000 pada petugas dishub. Namun, petugas Dishub tidak mau menerima uang tersebut dengan alasan, tidak cukup dan minta tambah pada sang supir.
Malam itu juga petugas yang menyaru, sempat terjadi tawar menawar, yang akhirnya terjadilah kesepakatan menjadi Rp70 ribu.

“Pungutan liar jembatan timbangan tidak didasarkan pada Perda No 14 tahun 2007 namun uang pungli tersebut adalah kepentingan diri sendiri atau orang lain bukan untuk kas negera, bahkan jembatan timbang tersebut ketika truk ditimbang namun tidak ada angka berat tonase dari truk di monitor yang dalam keadaan mati,” tegas Sution.
Untuk mematangkan rencana tersebut beberapa tim intelejen Kejatisu, juga melakukan penyamaran sebagai supir truk.juga petugas menyerahkan uang kepada petugas pungli sebesar Rp150 ribu.

Namun petugas Dishub Sumut, kembali menolak dengan alasan minta tambah. Kerena sudah terjadi perang mulut maka, petugas intel yang menyaru langsung memborgol tangan Marlon Sinaga, bersama kedua temannya langsung ke dalam mobil yang telah dipersiapkan.

Atas dasar perbuatan ketiga pelaku, para oknum ini dikatagorikan sebagai tindak pidana korupsi sebagaimana diatur dalam pasal 12 huruf a,b dan e Undang-undang Nomor 31 tahun 1999 dan Undang-undang Nomor 20 tahun 2001 tentang pemberantasan Tindak Pidana Korupsi jo pasal 55 ayat 1 KUHP.(rud)

Berat Tinggal 11 Kg, Dikunjungi Dermawan

Evelyn, Bocah 4 Tahun Penderita Kanker Usus

Puluhan warga antre menjenguk dan memberikan bantuan kepada Evelyn, bocah penderita kanker usus yang sedang menjalankan perawatan di Lantai IV Ruang 4090 RSU Materna, Jalan Tengku Umar Medan 3 bulan terakhir ini.

Bagus Syahputra,  Medan

Evelyn anak semata wayang pasangan dr Julius Halim dan Noni divonis dokter menderitab kanker usus. Bukan itu saja kanker juga menyerang syaraf otak Evelyn. Sebelumnya, Evelyn mengalami demam tinggi dan diare. Setelah diperiksa secara khusus ke dokter spesialis anak, batu diketahui Evelyn menderita kanker usus.

Orangtua Evelyn membawa Evelyn ke rumah sakit di Penang Malaysia. Setelah dua kali dibawa ke rumah sakit  di Penang, pihak rumah sakit menolak untuk menangani Evelyn.

Orangtua Evelyn pun membawa pulang anaknya dan menjalani perobatan secara tradisional. Tapi, penyakit Evelyn tetap tak berkurang Bahkan, berat badan Evelyn terus menurun drastis hingga 11 kg.

Kini Evelyn hanya terbaring lemah dengan infus berada di tangan serta bernafas harus dibantu oksigen. Begitupun, Ibu Evelyn, Noni tetap tabah dan terus berusaha untuk menyembuhkan penyakit yang dialami anaknya. Bukan itu saja, warga dari berbagai organisasi sosial pun datang berbondong-bondong ke RSU.Materna Medan untuk memberikan bantuan.

Tak pelak, ruangan tempat Evelyn dirawat di RSU Martena pun setiap hari ramai dikunjungi orang. Roy, seorang warga yang khusus datang ke RSU Materna untuk memberikan bantuan mengaku prihatin.
“Saya datang ke sini mau menjenguk dan membantu Evelyn. Saya prihatin dan kasihan dengan kondisi yang dialaminya,” ujarnya. Selain warga Kota Medan ada juga yang datang dari luar  seperti dari Surabaya, Bandung dan Jakarta yang khusus datang untuk menjenguk dan memberikan bantuan.

Menurut rencana keluarga akan membawa Evely berobat ke RSU Moon Elizabeth Singapura, Jumat (25/3) hari ini, sekitar pukul 10.00 WIB dari Bandara Polonia  Medan.

“Kita sudah berusaha secara maksimal untuk memberikan pengobatan secara khusus untuk menyembuhkan penyakit anak saya ini. Rencananya saya akan membawa Evelyn ke Singapure untuk berobat. Saya berterima kasih kepada para derwan yang sudah membantu anak saya,” ujar dr Julius Halim. (*)