27 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15618

Tuntaskan Geram dengan Arung Jeram

Joni Kurniawan

Gagal meraih gelar sarjana di bidang Kimia dari Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Sumatera Utara (FMIPA USU) bukanlah akhir dari eksistensi Joni Kurniawan (41). Dari bidang yang berbeda anak Medan ini pun memberi kontribusi bagi pembangunan daerahnya.

Buktinya anak Medan ini langsung terjun ke alam. Ya, dengan ketekunan dan semangat pantang menyerah Joni terus menggali potensi pariwisata yang ada di Sumatera Utara khususnya Kota Medan. Lewat kegiatan pecinta alam di Korps Mahasiswa Pencinta Alam dan Studi Lingkungan Hidup Universitas Sumatera Utara (Kompas USU) dari 1990 silam Joni mengasah kemampuannya memahami alam Sumatera Utara. Hingga akhirnya dirinya jatuh hati dengan kegiatan arung jeram (rafting). “Ada tantangan untuk menaklukkan derasnya arus sungai dengan risiko keselamatan yang besar,” jelas Joni yang ditemui di Toko River Jalan Setiabudi No 132 Medan, Senin (14/3) lalu.

Berbagai kejuaraan pun pernah diikuti.  Bahkan dirinya dipercaya sebagai kapten pada International Rafting Competition (Four Square Challenge) di Sungai Gangga, Uthar Pradesh- India, April 2001 silam. Meskipun untuk menggelar persiapan dirinya harus menjadi musafir di negeri orang. Pasalnya Sumut masih asing dengan jenis kegiatan tadi sehingga belum memiliki lokasi untuk berlatih. Hal itu lalu diusungnya saat maju sebagai Ketua Pengurus Daerah (Pengda) Federasi Arung Jeram Indonesia (FAJI) Sumut periode 2001-2004.

“Karena masih baru, arung jeram ini pun coba kita masyarakatkan dengan menggelar berbagai kegiatan. Setelah lima tahun, program tadi pun ditingkatkan menjadikan arung jeram sebagai objek wisata,” tambah pria berkulit hitam manis ini.

Namun keinginan tadi ternyata bukan pekerjaan mudah. Apalagi kegiatan yang belum dikenal membuat pemerintah enggan memberi perhatian dan bantuan. Joni pun harus berjuang sendiri untuk membuka rafting camp di Sungai Wampu, Tangkahan Kabupaten Langkat 2002. Promosi bahkan dilakukan secara manual dengan menyebar brosur kepada berbagai lapisan masyarakat.

Apa sudah selesai? Belum. Pasalnya kala itu mereka belum memiliki satu perahu pun. Mereka harus meminjam perahu bila ada pengunjung yang datang. Untunglah ketika itu pengunjung masih sepi sekali. “Kalau ada tamu ya kita pinjam perahu dari siapa saja yang bisa dipinjam. Pernah kita pinjam dua perahu terus satu perahu bocor waktu jalan. Terpaksa tamu kita tumpuk di satu perahu. Kondisi itu cukup lama lah,” kenang suami Marianti Sembiring ini.
Usaha yang tak kenal lelah selama lima tahun itu akhirnya menuai hasil. 2008 Rafting Camp miliknya mendapat respon meskipun awalnya hanya dari wisata mancanegara lewat biro perjalanan. Melihat hal itu dirinya kembali membuka Bingei Rafting Camp yang jaraknya hanya satu jam perjalanan dari Kota Medan. Cukup berhasil, hingga 2010 sudah tercatat lebih dari 5 ribu kunjungan.

Dengan tarif Rp225 ribu per orang Joni berhasil mengumpulkan keuntungan untuk melengkapi perlengkapan arung jeram. Saat ini dirinya memiliki 16 unit perahu lengkap dengan perlengkapannya. Perkembangan itu juga membuka jalan untuk membantu masyarakat di sekitar dengan mempekerjakan 16 pegawai dan puluhan karyawan freelance. Di kedua Rafting Camp yang dibuka, Joni menghadirkan senyum warga setempat sebagai penyuplai kebutuhan dan penyedia transportasi untuk para tamu.

“Kita buat itu perjalanan seharian. Jadi transportasi ke camp, supliyer kebutuhan di camp, juga yang mengawasi camp semua warga setempat. Selain berbagi rezeki juga mengajak masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai yang ternyata merupakan potensi untuk memberi pemasukan di bidang ekonomi,” beber ayah dari Anisah (6) dan Akbar (3) ini. (jul)

Ajak Anak Aktif di Alam

Istri yang juga aktivis di pelestarian alam menjadi tambahan dukungan bagi Joni Kurniawan dalam pelestarian arung jeram di Sumatera Utara. Begitu juga saat memperkenalkan arung jeram kepada putri sulungnya Anisah (6).
“Ya karena ibunya juga aktif di outdor jadi gak masalah. Kita malah lebih sering refreshing ke camp, main rafting. Anisah itu sudah kita ajak ikut. Mungkin karena sering kita ajak ke alam, anak-anak juga lebih tertarik dengan alam,” ucap Joni.

Begitu lah Joni menggelar regenerasi dari anggota keluarganya. Meskipun sebelumnya bersama beberapa rekan dirinya kerap menggelar kejuaraan. Baik bertingkat lokal, nasional, hingga internasional. Dimulai sebagai Race Manager on International Whitewater  Festival (Asahan Whitewater Festival) Asahan River, 2000 dan 2001.
Sebagai Race Director on International Whitewater Rafting Competition (Asahan Whitewater Festival), 2006 dan 2007. Terakhir sebagai Judge Coordinator on National Rafting Competition (Indonesia Rafting Federation) Sungai Batang Merangin, Agustus 2008 lalu.

Perkembangan sambutan masyarakat tadi pun menjadi motivasi baru bagi Joni untuk mewujudkan ambisi yang lain. Ambisi untuk ingin menghadirkan senyum bagi masyarakat yang didatanginya. “Karena sistem sudah berjalan dengan baik, semua saya percayakan sama kawan-kawan. Sekarang saya lagi lihat-lihat kira-kira apa yang bisa dikembangkan. Belum tahu apa, tapi pasti ada,” pungkasnya. (jul)

Rio Ferdinand Terancam Hingga Akhir Musim

MANCHESTER – Masalah di benteng pertahanan Manchester United kian menjadi. Itu tidak lepas dari kabar buruk yang diterima manajer United Sir Alex Ferguson terkait dengan kondisi cedera betis bek senior Rio Ferdinand sejak Februari lalu.

Bahkan, diperkirakan Ferdinand terancam absen hingga akhir musim ini. Kabar buruk buat Setan Merah, julukan United, yang sedang berjuang di Premier League, Piala FA, dan Liga Champions. Sebab, Ferdinand selama ini menjadi andalan di lini belakang.

Yang membuat masalah semakin pelik karena di benteng pertahanan, Ferguson sudah kehilangan sederet pemain penting, seperti kapten Nemanja Vidic, Rafael da Silva, Jonny Evans, dan John O’Shea. Stok pemain di lini belakang pun menipis.

“Kami mengalami periode yang buruk. Hanya beberapa pekan lalu, semua pemain belakang kami fit. Sekarang, kami kebingungan memasang pemain di pertahanan. Kami berharap mereka segera pulih,” ungkap Fergie, sapaan Ferguson, seperti dikutip AP. Fergie berharap, setidaknya Ferdinand yang mengalami cedera ketika membela United melawan Wolverhampton Wanderers  pada 5 Februari lalu itu bisa pulih sebelum musim ini berakhir. Sebab, tenaganya dibutuhkan di sisa musim ini.

“Dia tidak merespons dengan baik atas terapi yang dilakukan pada betisnya. Sekarang yang menjadi perhatian saya adalah mengembalikan Rio kembali ke lapangan. Kami sangat berharap dia bisa bermain di sisa musim ini,” kata Fergie.

Kabar baik datang dari Evans. Dia sudah mulai ikut berlatih bersama rekan-rekannya. Hanya, sepertinya Fergie masih memberikan kepercayaan kepada Chris Smalling dan Wes Brown untuk mengisi jantung pertahanan ketika melawan Bolton Wanderers (19/3).

“Saya harap Jonny Evans sudah fit Sabtu nanti, meski begitu saya tak akan mengambil risiko karena dia telah absen cukup lama,” bilang Fergie. Evans mengalami cedera sejak 5 Februari lalu, nyaris bersamaan dengan Ferdinand.
Beruntung, lanjut Fergie, mereka punya Brown yang piawai bermain di posisi bek kanan dan bek tengah. Begitu pula dengan bergabungnya bek muda Chris Smalling musim ini. “Mereka berdua tampil brilian mengisi lini belakang,” kata Fergie. Brown sempat sulit mendapatkan tempat pada awal musim ini. Paling banter dia hanya bermain di Piala Carling atau Piala FA. Baru beberapa laga belakangan dia dipercaya Fergie. Tercatat, dia baru bermain dalam enam laga di Premier League. (ham/jpnn)

Peserta MTQ dan FSN Menurun

LANGKAT- Perhelatan Musabaqoh Tilawatil Qur’an (MTQ) dan Festival Seni Nasyid (FSN) 2011 resmi dibuka oleh Bupati Langkat Ngogesa Sitepu bertempat di Lapangan Bola Kaki Batang Sarangan, Kecamatan Batang Sarangan, Langkat, Kamis (17/3).

Sayangnya, kegiatan tahunan yang dilangsungkan selama empat hari (17-20 Maret) ini, mengelami penurunan jumlah peserta dari tahun sebelumnya (2010). Untuk peserta MTQ, sebelumnya jumlah peserta sebanyak 616 orang, sedangkan tahun ini hanya 493 orang atau mengalami penurunan 77 orang peserta. Demikian pula halnya dengan FSN, dari 32 grup tahun 2010, kini menjadi 28 grup.

Penurunan peserta ini, disampaikan Ketua Panitia Pelaksanaan Dr Indra Shalahuddin saat memberikan sambutan dalam acara pembukaan MTQ dan FSN di Kecamatan Batang Sarangan.

“Dari jumlah peserta yang ada, untuk tahun 2011 ini, peserta MTQ mengalami penurunan sebanyak 77 orang dari sebelumnya 616 peserta pada tahun 2010. untuk FSN juga mengalami penurunan sebanyak 4 grup dari tahun sebelumnya sebanyak 32 grup nasyid putra dan putri,” kata Indra yang juga Asisten Ekbangsos Setdakab Langkat.
Indra juga menyampaikan, sejumlah cabang yang diperlombakan, seperti  cabang Tilawah tingkat anak-anak, dewasa dan remaja, cabang Hifzil Qur’an 1 juz, 5 juz, 10 juz, 20 juz dan 30 juz, cabang Tartil Qur’an, cabang Fahmil Qur’an, cabang Syahril Qur’an dan cabang Khattil Qur’an, yang diikuti 23 Kecamatan se-Kabupaten Langkat, terdiri atas official 46 orang dengan peserta 493 orang.

Selama kegiatan berlangsung, sambung dia, para Khafilah dari 23 Kecamatan akan ditempatkan di sejumlah rumah penduduk, sebagai wujud silaturahim sekaligus membangun rasa kebersamaan yang telah dipersiapkan seluruh kebutuhannya seperti konsumsi dan akomodasi lainnya. “Untuk setiap khafilah akan dipondokan di rumah penduduk,”ucap Indra.

Sementara Bupati Langkat Ngogesa Sitepu menyampaikan, untuk kegiatan keagamaan yang bernuansa ibadah ini, diharapkan mampu menstimulasi semangat dan motivasi yang kuat bagi generasi muda Islam, dalam meningkatkan Sumber Daya Manusia (SDM), untuk mempelajari dan menghayati serta mengamalkan nilai-nilai Al Qur’an, sekaligus suatu pembelajaran berkompetisi yang sehat, positif dan konstruktif sekaligus membangun semangat Langkat yang religius. Camat Batang Sarangan Zainul Arifin, selaku tuan rumah kegiatan tersebut mengucapkan ucapan selamat datang kepada para peserta MTQ ke 44, FSN ke 40 dan terima kasih kepada pemkab.(ndi) Langkat yang telah mempercayai daerahnya sebagai tuan rumah MTQ dan FSN tahun ini. “Kami sangat bersyukur bisa menjadi tuan rumah MTQ dan FSN tahun ini, kepercayaan ini akan kami tunaikan semaksimal mungkin,”ungkapnya.

Pembukaan MTQ dan FSN ditandai dengan pemukulan bedug yang disambut kelompok paduan suara para pelajar Kecamatan Batang Serangan yang membawakan lagu Mars MTQN. Selanjutnya Penyerahan trophy piala bergilir dari pemenang tahun lalu Kecamatan Stabat kepada Bupati Langkat dan seterusnya diberikan kepada Panitia untuk diperebutkan kembali.(ndi)

Perampok Mobil Rental Diringkus

MEDAN- Polsekta Hamparan Perak meringkus kompolotan sindikat perampok mobil rental di Desa Paya Bakung, tepatnya di areal PTPN II Sei Semayang, Hamparan Perak, Kamis (17/3).

Tersangka yang berhasil diamankan Bayu Rahmadani (30), warga Jalan Panglima Denai Medan Amplas dan Suhartono Silalahi alias Keri (22), warga Jalan Binjai, Medan Sunggal.

Modus yang dilakukan kedua pelaku yakni dengan cara menyewa mobil rental kepada korban Taslim Ginting (26), warga Desa Sigara-gara, Patumbak. Pelaku menyewa mobil tersebut untuk pergi ke Bahorok.

Selanjutnya, pelaku meminta korban yang merupakan supir mobil tersebut untuk melewati Desa Paya Bakung, areal PTPN II Sei Semayang, Hamparan Perak dengan alsan untuk menjemput temannya.

Saat di lokasi pelaku meminta kepada supir untuk berhenti karena pelaku ingin buang air kecil, tanpa diduga pelaku yang duduk dibelakang Keri menjerat leher korban dan pelaku yang satunya lagi Bayu Rahmadani langsung memukul muka korban. Akibatnya, korban mengalami luka memar pada bagian muka, mata dan juga luka pada bagian leher akibat jeratan tali.(mag-11)

Derby Milan Dimajukan

MILAN-Pertemuan dua tim Kota Milan yang dikenal dengan Derby Della Madonnina antara AC Milan kontra Inter Milan akan dimajukan jadwalnya. Pertandingan yang disebut-sebut akan menentukan peraih Scudetto itu bakal dihelat pada 2 April.

Laga kedua antara Milan kontra Inter sebelumnya dijadwalkan Minggu 3 April waktu Italia. Namun pihak Lega Calcio pada Rabu (16/3) kemarin memutuskan untuk memajukan laga tersebut ke hari Sabtu (2/4).
Tak disebutkan secara mendetil apa penyebab dimajukannya big match tersebut. Namun seperti dikutip dari Football Italia, beberapa laga di pekan 31 dan 32 Seri A juga mengalami perubahan jadwal.

Derby Della Madonnina itu disebut-sebut akan menjadi penentu siapa yang nantinya akan menjadi juara Liga Italia musim 2010/2011. Saat ini Rossoneri masih berdiri di puncak klasemen dengan keunggulan lima angka atas Nerazzurri.
Pada pertemuan pertama di pertengahan November lalu Milan berhasil mengungguli saudara sekotanya dengan skor tipis 1-0. Namun Zlatan Ibrahimovic yang menjadi penentu kemenangan Diavolo Rosso dengan eksekusi penaltinya tak akan bisa bermain dalam laga kedua karena sanksi larangan bertanding.

Dan seperti biasa, perang urat syaraf antar kedua tim sudah mulai disulut jelang laga itu. Salah satunya datang dari Presiden Inter Milan, Massimo Moratti yang menilai Eto’o lebih baik dibandingkan ujung tombak AC Milan Zlatan Ibrahimovic.

Inter menukar Ibra untuk mendapatkan Eto’o dari Barcelona pada dua musim lalu.
“Eto’o sungguh fantastis. Saya tidak ingin mengambil apa pun dari Ibrahimovic. Tapi bagi setiap orang, sebuah kesepakatan yang luar biasa untuk mendapatkan Eto’o,” ujar Moratti dilansir Tribal Football. (net/jpnn)

Bupati Lepas Peserta XSE 2011

Diikuti Observer Dunia

MEDAN-Sebanyak 350 peserta memulai petualang di ajang olahraga bermotor lintas alam ‘XTrim Sumatera Expedition 2011’ (XSE 2011) yang berlangsung di kawasan Pulau Samosir, Danau Toba dan Tanah Karo serta Deliserdang mulai Jumat (18/3) hari ini.

Start akan dimulai pagi ini dari Tuk-tuk di Pulau Samosir dan dilepas Bupati Samosir Mangindar Simbolon didampingi Ketua Umum XTrim Doddy.

Ketua Umum klub XTrim (Expedition Trail Sumatera) Indonesia Doddy mengatakan di Tuk-tuk, Samosir, Kamis (17/3), event berskala nasional ini diikuti oleh 350 pengendara motor sport jenis trail dari seluruh Indonesia dan beberapa observer dari negeri luar.

Peserta, dalam kegiatan selama tiga hari penuh ini, juga tidak hanya dari Sumut, tetapi ada yang datang dari Aceh, Riau, Sumbar, dan Jawa, sehingga menjadikannya semacam arena rendezvous para trail raider se tanah air.
“Sejauh ini, selain dari Sumut dan Aceh, klub-klub luar yang sudah menyatakan minat datang dari Jakarta, Bandung, Yogyakarta, Solo, Malang, Surabaya, Bali, Kaltim, Lampung, Palembang, Pekanbaru dan Duri, Jambi, serta dari Bukittinggi. Selain itu masih ada beberapa observer dari Malaysia , Singapura , Thailand , Australia , Austria dan Jerman,” ungkap Doddy, didampingi Ketua Panpel CHJ Gultom

Kegiatan tidak hanya mengangkat gengsi Sumut di kancah nasional, tetapi lebih dari itu, juga untuk lebih mempromosikan olahraga minat khusus yang berpotensi mempromosikan pariwisata nasional. “Event ini bakal menjadi salah satu ikon olahraga petualang di Sumut, yang mempunyai potensi wisata luar biasa,” tambahnya.
Doddy menyebut, rute dalam event tersebut berjarak 385 Km yang akan ditempuh sejak Jumat. Etape pertama dimulai di Tuktuk Pulau Samosir, menyusur jalur tua yang dibuat oleh Belanda di puncak Pulau Samosir, dan etape kedua menaiki puncak Pusuk Buhit dan bermalam di Tongging yang mempunyai kaki air terjun terbesar di Asia, Si Piso-piso.

Sementara pada hari kedua akan menjelajahi dataran tinggi di kabupaten Karo dan finish di Sibolangit, Kabupaten Deli Serdang. Hari terakhir 20 Maret akan diwarnai oleh jalur dengan karakter sungai dan bukit dan akan berakhir di Istana Maimun, Medan , di mana di sini sudah dipersiapkan seabreg kegiatan otomotif yang melibatkan klub-klub di daerah ini.

CJH Gultom menambahkan, event dengan tag line ‘Deep Jungle Enduro Challenge’ ini juga dirangkai aneka kegiatan dan bhakti sosial, seperti pada start 18 Maret di Tuk-tuk diwarnai penanaman pohon untuk penghijauan. Kemudian, bhakti sosial berupa pengobatan gratis dan pembagian kaca mata baca untuk manula, beserta penaburan 20 ribu benih ikan saat start hari II 19 Desember di Tongging. “Di hari terakhir  20 Maret yang finish di Medan , kita juga sudah siapkan seabreg acara termasuk penyerahan cendera mata untuk semua peserta.,” ungkap Gultom. (jun)

Stoner Pede, Honda Harus Waspada

Jelang MotoGP 2011 di Qatar

DOHA – Perhelatan perdana MotoGP akan digelar di Sirkuit Losail, Minggu (20/3) nanti. Tentu momen tersebut akan menjadi ajang pembuktian bagi pembalap Honda Repsol, Casey Stoner untuk meraih kemenangan, mengingat juara MotoGP 2007 itu tampil menawan selama tes MotoGP yang berlangsung di Lisoil, Qatar kemarin. “Setelah mengawali tes musim dingin dengan gemilang, saya sangat senang dengan setingan motor yang telah kami temukan. Kini, saya menatap balapan pekan ini, dengan mengharapkan sebuah hasil yang manis,” kata Stoner dilansir Crash.net, Kamis (17/3).

Perfoma Stoner di Qatar memang selalu mengesankan. Sejak 2007-2009, mantan bintang Ducati berhasil meraih kemenangan di Sirkuit Losail. Hanya tahun lalu, Stoner gagal menggapai kemenangan karena terjatuh setelah sempat memimpin. “Ketika bendera dikibarkan, kita akan melihat sebuah balapan yang sebenarnya. Saat itu, kita baru tahu ada di mana posisi kami, dan saya sudah tidak sabar untuk memulai balapan musim ini,” tegas pembalap asal Australia itu.

“Biasanya, saya merasa nyaman balapan di Sirkuit Losail, dan saya berharap tahun ini, saya menandai debut bersama Repsol Honda dengan meraih sebuah hasil yang gemilang,” pungkas pembalap 23 tahun.
Tentu saja ambisi Stoner tersebut tidak berjalan mulus. Mantan pembalap Kevin Schwantz mengatakan, Repsol Honda harus mewaspadai persaingan para pembalap terutama antara Stoner dengan Dani Pedrosa yang juga menjadi andalan Honda.

Schwantz sangat khawatir pertarungan perebutan gelar juara antara Stoner dan Pedrosa, dapat mengganjal ambisi Repsol Honda yang ingin meraih gelar juara. Mantan juara MotoGP ini, tak mau Honda mengulang insiden beberapa tahun lalu. “Saya pikir rasa persaingan Pedrosa dan Stoner berlangsung, satu dari mereka harus ada yang mengalah,” pungkasnya. (net/jpnn)

Cedera Bikin Panik

Boyong 17 Pemain

MEDAN-Cedera pemain masih jadi momok bagi PSMS. Padahal rencananya, pagi ini skuad akan bertolak ke Tembilahan untuk melakoni laga kontra Persih Senin (21/3) disusul lawatan ke markas Persires Rengat.
Pada persiapan terakhir yang digelar di Stadion Teladan Medan kemarin pagi, Ade Candra Kirana masih belum masuk dalam skuad yang mengikuti latihan fisik dan teknik, melainkan hanya berlatih bersama Mahadi Rais dan Zulkarnain yang juga masih berkutat dengan cedera.

Arsitek PSMS Suharto mengakui, cederanya tiga pemain membuatnya cukup panik. Dari 20 pemain yang ada, yang bisa dibawa away diperkirakan hanya 17 pemain mengingat tiga pemain tersebut masih cedera.  “Memang agak riskan, tapi kita tak punya pilihan lain,” ujar Suharto usai latihan kemarin.

Dari seluruh pemain yang cedera, baru Novi Handriawan yang pulih dari amandel dan sudah mengikuti latihan. Perkembangan Zulkarnain juga sudah cukup baik meski belum ada jaminan dia bisa diturunkan di laga mendatang.
“Saya masih takut cedera saya kambuh agi kalau dipaksa latihan keras. Mudah-mudahan bisa segera pulih sebelum pertandingan di Tembilahan,” kata Zulkarnain.

Dokter Tim PSMS Rorywansyah menuturkan, Ade Candra dan Mahadi Rais dipastikan tidak ikut tur karena cedera tadi. “Pelatih mengisyaratkan kepada saya untuk  mengistirahatkan mereka dulu. Hanya Zulkarnain yang mungkin ikut,” kata Rory.(ful)

Oknum Polisi Pesta Sabu

Disersi Brimob Diduga Jadi Bandar

MEDAN-Hasil penelusuran dilakukan Sumut Pos awal Februari lalu terkait dugaan keterlibatan oknum polisi dalam peredaran narkoba di Medan akhirnya terbukti. Selasa (15/3), sekitar pukul 16.00 WIB, petugas Satuan Idik II Direktorat Narkoba Polda Sumut berhasil menggulung enam anggota jaringan pengedar narkoba saat bertransaksi di Delta Hotel, Spa dan Karaoke di Jalan Ir Juanda, Medan. Diantara para tersangka, ada Brigadir Arfi Azri, personel Provost Polresta Medan dan Lukman, disersi dari Brimob Binjai dengan pangkat terakhir Briptu.

Dalam penyergapan jaringan narkoba di kamar nomor 311 di lantai 3 Delta Hotel, kuat dugaan Brigadir Arfi Azri dan Briptu Lukman sedang berpesta sabu-sabu bersama Rahmatullah, tersangka lain. Pasalnya, di kamar itu polisi menemukan 2,71 gram sabu, 2 unit bong (alat penghisap sabu) tiga mancis, 1 gulungan aluminium foil dan enam unit telepon seluler (HP). Hasil pemeriksaan medis yang dilakukan juga menunjukkan darah ketiganya ada kandungan bahan narkoba.

Tiga tersangka lain yang ikut diringkus masing-masing Iswadi alias Is Warga Medan, Amri Hasyim dan Bahrun. Sedangkan barang buktinya sebanyak 124,9 gram sabu-sabu.

Pada hari yang sama, polisi juga mengamankan Briptu Indra H Nasution SH, anggota Brimob Tanjung Morawa, 2 gram sabu-sabu beserta alat isap dan lima tersangka lainnya di rumah kost-kostan di Jalan Batang Kuis, Deli Serdang.
Penangkapan ini menambah panjang daftar oknum aparat serta oknum disersi yang terlibat bisnis pedagangan barang haram ini.

Kesuksesan penangkapan enam tersangka di Delta Hotel berkat keberhasilan seorang anggota polisi yang menyaru sebagai pembeli di areal perparkiran hotel, spa dan karaoke itu. Dalam transaksi itu, polisi berpakaian sipil memesan 45 gram sabu-sabu kepada seorang pengedar bernama Iswandi.

Setelah barang bukti di tunjukkan, Iswandi diringkus. Dari keterangan awal diketahui, sabu tersebut didapat dari Lukman yang dikenal Iswandi sebagai anggota Brimob aktif berpangkat Briptu. Lukman menyebutkan, saat itu Briptu Iswandi sedang berada di kamar 311 bersama dua temannya.

Tidak mau buruannya kabur, polisi langsung bergerak kelantai III Delta H Hotel, Spa dan Karaoke untuk segera meringkusnya. Benar saja, saat menggerebek kamar 311 itu, polisi menemukan Briptu Lukman, Brigadir Afri Azrai dan Rahmatullah bersama sabu-sabu dan seperangkat alat penghisapnya.

“Dari hasil pemeriksaan, anggota mengamankan 2,71 gram sabu, 2 bong, 3 geretan (mancis, Red), 1 gulung aluminium foil dan 6 unit telepon seluler (HP),” ujar Dir Narkoba Kombes Pol Jhon Turman Panjaitan yng ditemui di ruangnnya, Rabu (16/3).

Dari hasil pengembangan polisi, Briptu Lukman mengakui sabu tersebut miliknya yang dipesan dari bandar besarnya di Marelan. Polisi kembali memasang strategi, memesan 1 ons sabu-sabu kepada bandar besar melalui Briptu Lukman. Barang pesanan diminta untuk diantar langsung oleh bandar besar ke kamar hotel tempat Briptu Lukman dan Brigadir Afri Azrai diduga pesta sabu.

Setelah menunggu beberapa jam di kamar, sesuai dengan kesepakatan, akhirnya  bandar besarnya, Amri Hasyim dan Bahrun datang membawa sabu pesanan sebanyak 77,2 gram. Tanpa ampun, para tersangka kemudian digelandang ke Mapoldasu beserta barang bukti sabu-sabu sebanyak 124,9 gram untuk diselidiki.

Tetapi uniknya, dalam pengembangan kasus, polisi akhirnya melepas Brigadir Arfi Azri dan Rahmatullah. Polisi berdalih, meski diduga melakukan pesta sabu di kamar hotel, dan hasil pemeriksaan Labfor menunjukkan keduanya positif menggunakan narkoba, Brigadir Arfi dan Rahmatullah hanya dijadikan saksi.

“Walau mereka positif pengguna narkoba mereka tidak kita tahan karena tidak cukup bukti kuat untuk dilakuka penahanan. Tetapi sebagai catatan di kesatuan saja kalau mereka positif pengguna Narkoba,” beber Jhon.
Dengan demikian, kasus penangkapanpengedar dan Bandar sabu di Delta Hotel, Spa dan Karaoke, polisi hanya menetapkan Briptu Lukman, Amri Hasyim, Bahrun dan Iswandi sebagai tersangka.

“Dari hasil pemeriksaan kita sudah menetapkan tersangka hanya empat orang saja, yaitu Briptu Lukman, Amri Hasyim, Bahrun dan Iswandi yang mengakui kalau sabu tersebut milik mereka,” ucap Jhon seraya menambahkan kalau istri Lukman juga sudah diringkus Poldasu atas kasus yng sama.

Sedangkan dalam penggerebekan di Deli Serdang, bersama Briptu Indra H Nasution SH, petugas mengamankan 2,2 gram sabu-sabu beserta alat isap dan lima tersangka lainnya. Kuat dugaan, Briptu Indra dan rekan-rekannya juga melakukan pesta sabu. Pasalnya, hasil pemeriksaan laboratorium membuktikan, Briptu Indra positif mengkonsumsi narkoba.
Penggerebekan dilakukan di rumah kost-kostan di Jalan Batang Kuis, Gang Sepakat, Desa Tanjung Sari, Kabupaten Deli Serdang. Bersama keenam orang di rumah tersebut, Alwi (31), Edi alias Awat (37), M Ikhsan (29), Komaruddin (40), Sutoyono (40) dan Briptu Indra H Nasution SH, ditemukan sabu-sabu di karpet.
Seperti kasus penangkapan pengedar sabu di Delta Hotel, Spa dan Restoran, polisi juga melepas Briptu Indra dan empat rekannya dan menetapkan Edi alias Awat (37) sebagai tersangka.

“Kelimanya ditetapkan sebagai saksi yang diduga pemakai narkoba. Dari keterangan mereka, Edi adalah pengedar dan pemilik sabu tersebut,” ujar Dir Reskrim Poldasu, Kombes Pol Jhon Thurman Panjaitan.
Selanjutnya, tersangka dijerat pasal 112 joto 114 sesuai dengan UU no 32 tahun 2009. “Ancaman minimal 4 tahun penjara dan maksimal 15 thun penjara,” beber Jhon.

Seperti diketahui, hasil penelusuran Sumut Pos yang diturunkan dalam bentuk liputan khusus investigasi dengan judul: Pelajar, Mahasiswa, Seks dan Narkoba, 17 Februari lalu, oknum polisi disebut-sebut sebagai sumber narkoba yang dijual di kalangan pelajar, mahasiswa dan para anak kost di Kota Medan. Bahkan, hasil investigasi yang dilakukan Sumut Pos menemukan fakta bahwa sabu-sabu malah diperoleh bandar narkoba dari barang bukti (barbut) tangkapan polisi.

“Jujur saja saya tidak sendiri di bidang ini. Kalau tidak ada orang dalam yang membantu, saya tidak beranilah,” kata Bambang membuka cerita kepada tim  Sumut Pos di salah satu kafe seputaran Jalan dr Mansur Medan, pukul 13.06 WIB, Selasa (8/2).

Dalam melakoni pekerjaannya sebagai bandar sabu, Bambang mengaku diback up seorang oknum anggota Polri. “Dia anggota tekab (tim kesatuan anti bandit) di Poldasu. Dia tinggal di kompleks dekat rumah saya, jadi mudah komunikasinya,” kata pria berkulit hitam manis ini dengan tetap menutupi identitas sang petugas.

Bambang mengaku, dari petugas itulah dia mendapatkan informasi yang akurat sehingga dengan mudah menghindar bila ada razia. Biasanya setelah mendapatkan informasi, Bambang bergerak terlebih dulu satu langkah. Bambang menghilang untuk sementara ke tempat yang dianggap aman, atau menghilangkan semua barang bukti dari rumah yang ditinggali bersama anak dan istrinya.

Untuk menjalankan bisnis narkoba, sang petugas juga berperan sebagai penyuplai, yaitu menyediakan sabu untuk dijual. Hasil penjualan sendiri dibagi rata antara petugas dan Bambang.

“Biasanya dari barbut (barang bukti, Red) yang ketangkap saat mereka razia. Kan penangkapan itu tidak semua dilapor ke kantor. Kadang delapan-enam (sandi polisi untuk menyebut kondisi aman terkendali/berdamai, Red) di TKP (Tempat Kejadian Perkara). Tapi barbutnya tetap sama tekab tadi kan. Itu lah yang dikasi untuk saya jual,” paparnya.

Terkait hasil penelusuran tersebut, Kapolda Irjen Pol Oegrseno mengakui adanya oknum polisi yang bermain dalam jual beli barang bukti hasil tangkapan pelaku pengguna atau pengedar narkoba. Oegroseno juga mengakui adanya keterlibatan anggotanya dalam membekingi aksi mafia narkoba. “Ya, saya harus mengakui itu, memang ada oknum-oknum yang sengaja membekingi para mafia dan para pengguna barang haram itu, sehingga kita sedikit kesulitan memberantasnya,” ujarnya, Kamis (17/2) lalu.

Dalam kesempatan itu, Kapoldasu juga menyatakan keprihatinannya atas aksi yang dilakukan anggota sebagai aparatur yang seyogianya melindungi, melayani dan mengayomi masyarakat dan menjadi teladan dalam penegakan hukum. “Yang mengherankan justru barang bukti yang ditangkap dari tersangka pengguna narkoba itu yang dijadikan sebagai barang dagangannya sendiri, ini memprihatinkan,” ujar jenderal bintang dua ini.

Kepada wartawan koran ini, Oegroseno menyampaikan, dia mengapresiasi penelusuran yang dilakukan Sumut Pos untuk mengungkap aksi dan jaringan serta investigasi yang dilakukan para pelaku yang ada di dalam maupun di luar polisi. “Ya, cukup salut juga atas penelusuran yang dilakukan Sumut Pos itu, saya baca tadi pagi. Saya sebenarnya belum berpikiran sejauh itu, tetapi baiklah itu dilakukan sebagai upaya kita untuk mengungkap jika ada kejadian itu di Medan ini,” pujinya. (adl)

Ekspor Udang dan CPO Sumut Terganggu

MEDAN-Rusaknya beberapa pelabuhan utama di Jepang diprediksi akan menurunkan aktivitas ekspor dari Sumatera Utara dan Indonesia.

Deputi Menko Perekonomian Bidang Perindustrian dan Perdagangan, Edy Putra Irawady memperkirakan rusaknya infrastruktur transportasi Jepang bakal mengganggu bisnis ekspor impor. “Bayangkan ada sekitar 6-7 ports (pelabuhan) di Jepang yang terkena dampak tsunami ini, yang terbesar Yokohama, bisa bayangkan terganggunya aktivitas bisnis di Jepang,” ungkapnya.

Wakil Sekretaris Umum Asosiasi Pengusaha Indonesia (Apindo) Franky Sibarani juga memperkirakan penurunan ekspor Indonesia ke Jepang. Hal itu cukup wajar karena transportasi di Jepang yang rusak parah. Sementara daya beli belum tinggi. “Jadi yang diperkirakan ya  permintaannya akan menurun, antara lain, tekstil, sepatu, makanan-minuman, dan produk perikanan,” lanjutnya.

Dampak bencana di Jepang memang langsung dirasakan importir udang dan ikan. Importir di Jepang meminta eksportir Sumut menunda pengapalan untuk bulan April. “Soal ada penundaan pengiriman untuk April, kelihatan masih wajar. Mungkin perusahaan buyer di Jepang operasionalnya masih terganggu pascatsunami,” kata Kepala Seksi Ekspor Hasil Pertanian dan Pertambangan Subdin Perdagangan Luar Negeri Dinas Perindustrian dan Perdagangan (Disperindag) Sumut Fitra Kurnia.

Berdasarkan data Surat Keterangan Asal (SKA) Disperindag Sumut, ekspor udang hingga Februari mengalami peningkatkan 12,48 persen dibandingkan periode sama tahun lalu atau senilai 11,350 juta dolar AS dengan volume 1.527 ton.

Menurut Vincent Wijaya, salah satu eksportir udang dari Sumut, ekspor udang dari Sumut ke Jepang mencapai 70 persen. Sisanya terbagi ke Eropa dan negara lainnya. “Jepang mengimpor udang dari kita biasanya untuk konsumsi. Wajar jika Jepang meminta stop dahulu impor dari kita karena faktor infrastruktur rusak,” terangnya.
Bila ekspor ke Jepang terganggu, eksportir Sumut diprediksi akan mengalihkan komoditinya ke negara tujuan ekspor lain. “Saya tidak banyak melakukan ekspor udang ke Jepang karena lebih fokus ke Amerika,” terang Vincent.

Meski demikian, secara keseluruhan kegiatan ekspor udang atau ikan dari Sumut hingga Maret 2011 belum ada gangguan karena pelabuhan penerima barang impor dari Indonesia termasuk Sumut tidak terkena bencana, seperti Pelabuhan Osaka dan Yokohama.
“Soal ada penundaan pengiriman untuk April, kelihatan masih wajar. Mungkin perusahaan buyer di Jepang operasionalnya masih terganggu pascatsunami,” kata Humas Pelindo I M Taufik Fadillah, tadi malam.
Dia menyebutkan, kemungkinan gangguan ekspor ke Jepang baru akan terlihat pada bulan-bulan berikutnya dengan berbagai alasan seperti permintaan pasar yang sepi atau pabrikan masih dalam tahap renovasi.

Selain udang danhasil laut lainnya, produk andalan lain yang pasti mengalami gangguan adalah minyak sawit (cerude palm oil/CPO) yang merupakan andalan ekspor Sumut. “Soal kerugian saya tidak bisa prediksi karena itu bukan bidang saya,” tambah Vincent.
Sementara itu, aktivitas ekspor di Pelabuhan Belawan sebagai pintu ekspor Sumut via laut, juga belum terpengaruh. Setidaknya hingga kini, arus lalulintas kapal di Belawan masih normal. Lalu, bagaimana dengan kapal yang datang dari Jepang atau yang berangkat ke Jepang? “Mereka tidak langsung ke Belawan, mereka ke Singapura dan Malaysia. Jadi, sebenarnya kita tidak terimbas langsung,” jawab Taufik.

Lalu kapan hal ini akan pulih? Vincent yakin, secara normal Jepang sebagai negara kuat akan cepat pulih menghadapi sebuah bencana. Namun dengan isu nuklir yang mulai mengkhawatirkan, Vincent ragu ekspor-impor segera pulih.  “Kita tidak tahu dampak nuklirnya bagaimana. Pemerintah Jepang harus bisa menjamin bahwa nuklir tidak mengganggu seperti yang diberitakan media-media asing. Kalau normalnya, dua atau tiga bulan, saya rasa semuanya sudah kembali normal,” pungkasnya.(jpnn/ful/rmd)