25 C
Medan
Saturday, December 27, 2025
Home Blog Page 15668

Dituding Pelihara Pencuri, Sekeluarga Dianiaya

SIANTAR- Rostina br Hasugian (40) dan dua anaknya D br Silitonga (25) serta M br Silitonga (25), Minggu (6/3) pagi, menjadi korban penganiayaan pasangan suami istri yang merupakan tetangga mereka di Jalan Sekka Nauli, Kelurahan Bane, Kecamatan Siantar Utara, Kota Siantar.

Penganiayaan itu terjadi lantaran korban dituding oleh pelaku telah memelihara seorang pencuri di rumahnya. Hari itu juga, kasus penganiayaan ini pun dilaporkan korban ke Mapolresta Siantar.

Ditemui di kediamannya, Minggu (6/3) sore, korban mengaku ia sama sekali tidak tahu permasalahan kenapa mereka dipukuli. Menurutnya, profesinya sebagai tukang urut panggilan membuatnya selalu pulang malam dan jarang di rumah. Hingga Minggu (6/3) sekira pukul 06.30 WIB, ia dan keluarganya disentakkan oleh suara gaduh di halaman rumah mereka.

“Pagi-pagi R br Silitonga (55) marah-marah di depan rumah kami. Katanya kami memelihara pencuri di dalam rumah. Memang ada kawan anak ku bermarga Simanjuntak alias si Kecil (11) yang tidur di rumah. Itupun kami tidak tahu menahu apa yang telah dilakukannya. Sebab, kami pulang malam dan langsung istirahat. Pagi itu memang si Kecil di rumah. Mendengar ribut-ribut si Kecil langsung ku suruh keluar. Ku bilang sama si Kecil kalau dia bawa masalah tidur di rumahku,” kata korban. Namun setelah melihat si Kecil, R br Silitonga semakin emosi. Malah ia menuding kalau korban sengaja memelihara pencuri agar mendapat penghasilan.

“Udah gitu dibilangnya lagi kami menampung panak ko (pencuri-red) supaya bisa makan. Mendengar itu sakit kali hati ku. Tapi masih ku tahan dan ku coba klarifikasi. Namun dia mendatangiku. Langsung dia tolak pinggang dan mau menjambak aku, tapi karena aku ngelak, jadi kena cakarnya aja leherku ini,” ungkapnya. Tak berapa lama, suami R br Silitonga, T Simanjuntak (55) datang ke lokasi dan ikut membantu istrinya.  Kasubbag Humas Polres Siantar AKP Altur Pasaribu membenarkan adanya pengaduan korban.(hez/smg)

Ditabrak Kijang, Tewas di Tempat

LUBUKPAKAM- Nasib naas dialami sepasang remaja yang tengah dimabuk cinta Muhammad Riyadi (16) warga Dusun I, Desa Bandar Dolok, Kecamatan Pagar Merbau, dan kekasihnya Wirapika (15) Warga  Dusun III, Desa Perdamaian, Tanjung Morawa. Minggu (6/3) sore, sekira pukul 15.20 WIB.

Pasalnya sepeda motor Honda Revo BK 3519 MZ yang dikendarai sepasang remaja itu bertabrakan dengan mobil Kijang BK 1772 GC di Jalan umum Lubukpakam-Galang, persisnya di Desa Pasar Miring, Kecamatan Pagar Merbau. Akibatnya,  Muhammad Riyadi tewas di tempat kejadian, sedangkan Wirapika yang duduk diboncengan mengalami luka serius dan hingga kini masih dirawat secara intensif di RSU Sari Mutiara Lubukpakam.

Soal penyebab kecelakaan itu, keterangan dari pihak keluarga maupun warga sekitar yang turut memboyong jasad Riyadi ke RSU DS menyebutkan, sepeda motor yang ditumpangi sejoli itu eluncur dari arah kota Galang menuju Lubukpakam. Kabarnya  kedua remaja ini usai mengunjungi salah seorang kerabat Riyadi di Desa Pulo Gambar, Kecamatan Galang. Sepulang dari sana, Riyadi lantas memacu sepeda motornya dengan niat untuk mengantar kekasihnya ke Desa Pardamean Tanjung Morawa.

Tapi naas, setiba di depan Balai Pertanian Pagar Merbau, dari arah yang sama (Galang menuju Lubukpakam) sepeda motor yang ditumpangi kedua remaja ini bersenggolan dengan sepeda motor lainnya.  Dari arah Lubukpakam menuju Galang meluncur mobil kijang dengan kecepatan tinggi langsung menabrak Riyadi yang terkapar di ruas badan jalan akibatnya korban tewas di tempat.(mor/smg)

Cino Coba Pola Baru

JAKARTA-Daud “Cino” Jordan tak ingin menyia-nyaiakan kesempatan merebut gelar superchampion juara dunia kelas bulu WBA dari tangan Chris John. Dia mulai mencoba pola latihan dengan inisiatif-inisiatif baru sebelum bertarung di arena PRJ kemayoran, Jakarta, pada 17 April mendatang.

Pelatih Daud, Damianus Jordan menyebutkan bahwa dirinya tidak bisa hanya berpaku pada model-model latihan yang monoton. Sebab, perkembangan yang didapat oleh anak didiknya tidak bisa meningkat dengan pesat.
Karena itu, pelatih berusia 39 tahun tersebut mulai menerapkan model-model latihan yang pernah didapatkannya saat masih menimba ilmu di negara yang melahirkan banyak petinju kelas dunia, Kuba. “Saya mulai kasih dia menu tambahan dengan memukul ban-ban besar setinggi satu meter menggunakan palu yang beratnya sampai enam kilogram. Minimal setengah jam dia melakukan itu,” katanya saat dihubungi kemarin (4/3).

Dengan model latihan yang terfokus pada kemampuan fisik tersebut, Damianus yakin efeknya lebih besar daripada hanya latihan dengan memukul bag berkali-kali. Pelatih yang juga kakak kandung Daud menjelaskan bahwa kekuatan pukulan Daud sudah meningkat dibanding sebelum menerapkan latihan tersebut.

Untuk terus mengembangkan teknik adiknya, mantan petinju nasional tersebut juga hampir setiap malam menyempatkan untuk menonton rekaman pertandingan tinju  yang pernah dilakoni Chris John. bukan hanya itu, untuk memperkaya teknik bertarungya Damianus juga mewajibkan adiknya menonton rekaman pertarungan petinju tenar dunia semacam Julio Cesar Chavez, Oscar De La Hoya, dan Miguel Cotto.

“Daud bisa mempelajari gaya petinju itu yang agresif. Dia juga bisa melihat dan mempelajari bagaimana cara bertinju Chris John yang juga meniru gaya mereka. Dari situ celahnya bisa dipelajari,” terangnya.

Selanjutnya, setelah melihat rekaman tersebut, Daud yang bergaya fighter itu dituntut untuk bisa menerapkan taktik dan teknik bertarungnya dalam sparing yang dilakukan tiga kali dalam seminggu. Damianus menyebut dalam saparing tersebutlah hasil latihan dari sisi fisik, teknik dan strategi bertinju Daud diuji.
“Sejauh ini signifikan. Tapi, itu mungkin karena lawan sparingnya masih amatir dan berasal dari tingkat lokal (Kalimantan Barat, tempat pemusatan latihan Daud). Akan kami tingkatkan lagi dengan mencoba petinju-petinju dari Jakarta,” katanya.

Dua petinju yang dimaksud adalah Edi Susanto dan Heri Ardianto. Mereka dianggap oleh Damianus memiliki level yang lebih tinggi dibanding petinju lokal karena berasal Dari kelas Welter. Sebagai perbandingan, Daud berasal dari kelas bulu dengan berat 57,2 Kg, sedangkan kelas Welter memiliki bobot 66,7 Kg.
Melihat kondisi Daud, Damianus juga melakukan revisi target dari jatah sparing minimal 125 ronde yang harus dijalani  menjadi 150 ronde. Tujuannya, agar anak didiknya mendapatkan feeling bertinju yang maksimal dan memaksimalkan waktu yang tersisa. (aam/jpnn)

Service Karlovic Terkencang di Dunia

Spanyol, Swedia dan Argentina Melaju

ZAGREB – Ivo Karlovic mencatatkan namanya dalam buku sejarah tenis dunia. Servis keras yang dilepaskannya membuat dirinya sebagai petenis dengan servis terkencang di dunia ketika bertarung di ajang Davis Cup 2011 melawan skuad tim Davis Jerman, Sabtu (5/3) malam waktu setempat.

Dikutip iol Sport, Minggu (6/3), petenis Kroasia berpostur 2.08 meter itu turun di nomor ganda bersama Ivan Dodig. Ia berhasil melakukan servis dengan kecepatan bola mencapai 251km/jam.  Catatan ini praktis memecahkan rekor servis terkencang dunia yang sebelumnya dicetak petenis Amerika Serikat Andy Roddick pada semifinal Davis Cup 2004 lalu. Saat itu, kecepatan pukulan Roddick mencapai 249,4km/jam.

Sayang, pukulan keras Karlovic yang memecahkan rekor dunia ini tak mampu mengantar mereka meraih kemenangan. Karlovic/Dodig harus mengakui keunggulan pasangan Jerman, Christopher Kas/Philipp Petzschner lewat pertarungan ketat lima set 6-3, 3-6, 5-7, 6-3, 6-4. Perjuangan Kroasia untuk lolos ke perempat final pun semakin sulit lantaran tertinggal 1-2 dari Jerman. Di laga lain, Tim Davis Cup Spanyol, Swedia dan Argentina melaju mulus ke babak perempat final usai menundukkan lawan-lawannya di babak penyisihan grup. Dikutip SuperSport, Minggu (6/3), favorit juara, Spanyol membuka peluang untuk kembali merebut gelar juara yang mereka raih pada 2009 lalu, usai membungkam Belgia dengan skor telak 3-0.

Langkah gemilang juga diikuti tim Davis Argentina yang menang telak 3-0 atas Rumania. Poin-poin kemenangan Argentina disumbangkan,. David Nalbandian, Juan Moncaco dan pasangan Juan Ignacio Chela/Eduardo Schwank yang menundukkan Adrian Ungur, Victor Hanescu dan pasangan Hanescu/Horia Tecau di Parque Roca, Buenos Aires, Argentina.

Sedangkan satu tiket perempat final lainnya digenggam tim Davis Swedia yang tanpa ampun menggilas tim kuat Rusia 3-0 di Borashallen, Boras, Swedia.

Robin Soderling membuka keunggulan Swedia dengan menundukkan Igor Andreev 6-3 6-3 dan 6-1. Dua poin Swedia berikutnya disumbangkan Joachim Johansson dan pasangan Simon Aspelin/ Robert Lindstedt.
Juara bertahan Serbia, tinggal selangkah lagi memastikan diri melaju ke perempat final. Untuk sementara, Serbia menungungguli tim lemah India dengan skor 2-1. Sekadar info, tahun ini Serbia tidak diperkuat petenis terbaiknya Novak Djokovic.

Finalis tahun lalu Prancis juga berpeluang besar melaju setelah unggul 2-1 atas Austria. Beberapa tim lain yang juga berpeluang lolos adalah Jerman yang sementara unggul 2-1 atas Kroasia juga Amerika Serikat. (net/jpnn)
mengungguli Chile 2-1 dan Rep. Ceska yang juga unggul 2-1 atas Kazakhstan.  (net/jpnn)

Pasangan Mesum Digerebek Orangtua Sendiri

MEDAN- Seorang mahasiswa perguruan tinggi swasta di Kota Medan, berinisal B (25) dan N (15) keduanya Warga Komplek Ilala, Pancur Batu digerebek orangtua N di salah satu penginapan di Jalan Jamin Ginting, Padang Bulan, Medan, Sabtu (5/3) sekira pukul 20.00 WIB.

Ketika digrebek, pasangan itu sedang memadu kasih layaknya pasangan suami istri. Akibatnya, B langsung dibawa ke Polsek Deli Tua untuk mempertanggungjawabkan perbuatannya. Seperti dituturkan sepupu N, Anton kepada wartawan, pasangan mesum ini diketahui telah memadu kasih sejak lama, tapi orangtua N tidak pernah menyetujuinya.
Dia menyebutkan, seusai permisi pergi malam Mingguan bersama, B dan N diikuti orangtuanya. Saat itulah, diketahui belok ke Hotel D di Padang Bulan. Melihat itu, orangtua N langsung mendobrak pintu dan mendapati keduanya sedang melakukan hubungan suami istri. Bahkan, keduanya didapati tampil tanpa mengenakan busana. “Karena marah, orangtua N langsung membawa B ke Polsek Deli Tua,” sebutnya ketika ditemui di Polsek Deli Tua.

Keterangan di Polsek Deli Tua, B dan N ternyata telah enam kali melakukan hubungan suami istri. Keduanya melakukannya tanpa ada unsur paksaan dan sama-sama menyenanginya.

Kanit Reskrim Polsek Delitua, AKP Simon Sembiring membenarkan adanya laporan tentang hubungan intim remaja tersebut, tapi sampai saat ini masih terus dilakukan pemeriksaan.(mag-1)

Pengurus Mabicap Dilantik

TEBING TINGGI-  Ketua Kwartir Daerah Gerakan Pramuka Sumatera Utara Dr H Amansyah Nasution MSp secara resmi melantik Majelis Pembimbing Gerakan Pramuka Kota Tebing Tinggi (Mabicab) periode 2011- 2016, di Gedung Hj Syawiyah Nasution Jalan Sutomo Kota Tebing Tinggi, Minggu ( 6/3 ) sekira pukul 10.00  WIB. Unsur Mabicab Kota Tebing Tinggi yang dilantik yakni Ketua Drs Eddy Syofian MAP, Wakil Ketua Agus Salim Purba dan Sekretaris Rusman Saleh.

Amansyah Nasution dalam sambutannya meminta agar Mabicab dan Kwarcab Pramuka Kota Tebing Tinggi terpilih priode 2011-2016 dapat bersinergi dalam membawa generasi muda ke arah yang lebih baik dan menyelamatkan generasi muda dari tindak kejahatan yang kian ditakuti orang tua.

“Gerakan pramuka adalah gerakan penyelamat bangsa untuk menciptakan tunas bangsa yang siap tampil yang mempunyai disiplin yang tanggung dan tidak cengeng,” tegas Amansyah.

Selain itu sambung Amansyah diharapkan juga kepada Eddy Syofian agar bisa melantik para pengurus kwartir cabang (Kwarcab) Kota Tebing Tinggi sekaligus menghidupkan semangat stayaku ku darmakan, darmaku ku baktikan di wilayah Kota Tebing Tinggi.

“Gerakan pramuka adalah wadah yang terdidik untuk membawa generasi muda berhasil dan bebas dari bahaya serta kejahatan dari dampak kemajuan tehknologi,” kata sambung Eddy Syofian. Selanjutnya, Eddy Syofian berharap kepada Pengurus Kwarcab Tebing Tinggi yang baru dilantik agar dapat mengkader minimal 200 tunas pramuka untuk kepentingan bangsa dan negara. (mag-3)

Bupati Harus Memilih Pimpinan SKPD Sesuai Disiplin Ilmu

KARO- Menyusul semakin dekatnya pelantikan Bupati Karo terpilih periode 2011-2016, DR (HC) Kena Ukur Surbakti yang berpasangan dengan Terkelin Berahmana, kalangan DPRD Kabupaten Karo, berharap agar dalam penyusunan kabinet, dapat memilih pimpinan Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) sesuai dengan disiplin ilmu.

Hal ini diungkapkan Wakil Ketua DPRD Karo, Ferianta Purba SE kepada wartawan koran ini,  kemarin, di Kabanjahe. Alasan usulan yang dikemukakan ini menurutnya, agar kedepannya pembangunan serta Pendapatan Asli Daerah (PAD), dapat ditingkatkan, mengingat masih banyak potensi alam (daerah, Red) yang belum dikemas secara maksimal, oleh pimpinan daerah Karo (Bupati) sebelumnya.

Pemimpin di sejumlah SKPD yang berkaitan langsung   dengan  kebutuhan masyarakat, harus diprioritaskan, semisal pertanian dan pariwisata. Hal ini dianggap cukup penting, mengingat sekitar 80 persen, masyarakat  Karo hidupnya bergantung di sektor ini.

“Pimpinan SKPD dua  dinas ini sudah cukup baik, hal ini dapat dilihat dengan terus meningkatnya PAD dari kedua sektor. Namun, kedepannya dibutuhkan peningkatan yang lebih  drastis lagi,” paparnya.
Selain sesuai disiplin ilmu, menurut Ferianta, hal mendalam lainnya  yang juga harus diperhatikan adalah seleksi kecakapan dan intelektualitas calon SKPD (IQ, EQ, SQ) melalui beberapa kriteria seleksi, semisal melalui Fit and Proper Test.

Menurut Ferianta, pihaknya yakin pasangan Karo Jambi dapat  menyeleksi  calon  pimpinan SKPD dengan arif dan bijaksana. Karena sedari awal, pasangan dengan nomor urut 9 itu memiliki visi dan misi guna peningkatan kesejahteraan masyarakat luas.

Karena  pada pemerintahan sebelumnya, lanjut Feri, kerap terjadi pemilihan dan penetapan kepala SKPD tidak sesuai dengan latar belakang pendidikannya.

Contohnya saja, ada pimpinan instansi yang dipimpin oleh orang yang berlatar belakang kependidikan (guru- Red). Padahal instansi itu tidak memiliki keterkaitan dengan dunia pendidikan. Menurutnya, itu harus menjadi perhatian serius bupati mendatang.

”Perombakan kabinet itu pasti terjadi, kita berharap dari internal. Banyak Pegawai Negeri Sipil (PNS) yang berkualitas serta berpotensi di lingkungan Pemkab Karo, yang dapat mengikuti irama dan siap membantu tugas bupati/wakil dalam memajukan Karo, lima tahun kedepan. Tetapi yang terpenting mereka-mereka itu ditempatkan sesuai dengan latar belakang pendidikannya,” ujar politisi asal Partai Golkar ini. (wan)

Kuwait Beri Amnesti Seribu TKI Ilegal

Di Arab Saudi, Darsem harus tetap Bayar Diyat

Moratorium atau penghentian sementara pengiriman Tenaga Kerja Indonesia (TKI) ke Kuwait ternyata mendapat tanggapan positif dari negara tersebut. Menyusul dibekukannya kerjasama ketenagakerjaan, sekitar 1.000 TKI ilegal di Kuwait akan dipulangkan ke Tanah Air.

Menariknya, berbeda dengan Arab Saudi, Kuwait justru memberikan amnesti atau pengampunan bagi para TKI itu untuk dipulangkan tanpa harus membayar denda kepada negara. “Memang ada pemutihan dan para TKI disana diberikan kesempatan mendapat pengampunan dari pemerintah setempat,” kata Kepala Badan Nasional Penempatan dan Perlindungan Tenaga Kerja Indonesia (BNP2TKI) Moh Jumhur Hidayat di Jakarta Sabtu (5/3).

Amnesti oleh pemerintah Kuwait itu diberikan bagi TKI ilegal yang tidak tersangkut kasus kriminal. Kebijakan Kuwait tersebut menurut Jumhur sangat meringankan TKI dan diapresiasi tinggi oleh pemerintah. Lazimnya denda yang dibebankan kepada TKI ilegal mencapai Rp10 juta per orang. Pengampunan itu tidak hanya diberikan kepada TKI saja melainkan juga kepada semua pekerja asing. “Amnesti kepada pekerja asing untuk kembali ke negara masing-masing tanpa denda mulai awal Maret hingga 30 Juni tahun ini,” papar Jumhur.

Saat ini tercatat ada 38.027 WNI di Kuwait yang 90 persennya adalah TKI di sektor informal atau penata laksana rumah tangga. Jumhur menyebutkan, para TKI yang berada di penampungan KBRI Kuwait memang sudah lama menjadi ilegal atau “overstayers”. Mereka melanggar keimigrasian karena melampaui batas izin tinggal atau menjadi TKI tidak berdokumen lengkap sehingga terkena denda yang cukup tinggi bila tidak ada amnesti dari pemerintah Kuwait. Karena berstatus moratorium maka pemulangan TKI itu menjadi tanggungjawab majikan atau agensi penempatan TKI .

Di sisi lain, pengiriman TKI ke Arab Saudi sejak 2011 ikut menurun tajam. Penurunan kini mencapai 40 persen dari tahun lalu. Jumhur menjelaskan, penurunan itu bukan karena minat, tapi karena pengetatan pengiriman. Dampaknya, dari 20 ribu tenaga kerja per bulan yang dikirim ke Saudi, kini hanya sekitar 10 ribu per bulan. “Itu masih mungkin untuk ditekan lagi,” tegasnya.

Khusus untuk Arab Saudi, pemerintah memperketat rekrutmen yang hanya bisa dilakukan melalui dinas ketenakerjaan setempat. Calon majikan juga harus mendaftar di Kedutaan Besar Republik Indonesia (KBRI).
Syarat lain yang harus dipenuhi adalah pelatihan 200 jam dan persyaratan tentang standar alamat majikan yang harus jelas. “Jika satu tahap tidak lolos, maka calon TKI tak bisa memenuhi tahapan selanjutnya,” kata dia.

Pengetatan ini juga terkait dengan desakan kuat untuk menghentikan pengiriman TKI ke Saudi sejak mencuatnya kasus penyiksaan terhadap Sumiati dan Kikim Komalasari. Kasus penyiksaan dan kekerasan terhadap keduanya membuat publik marah dan mendesak pemerintah untuk menghentikan pengiriman TKI ke Saudi. Apalagi kini seorang TKI asal Jawa Barat Darsem Binti Dawud Tawar juga sedang berperkara dan mendapat vonis hukuman pancung karena membunuh majikannya di Arab Saudi.

Darsem nekat demi membela diri karena majikannya itu hendak membunuh dia. Untung, Darsem lolos dari eksekusi mati setelah mendapat pengampunan dari keluarga korban.

Namun, ia harus membayar uang diyat (ganti rugi atau santunan) sebesar 2 juta Riyal, atau sekitar Rp4,7 miliar yang harus dicicil dalam jangka waktu enam bulan. (zul/jpnn)

Masih Kurang 700 Juta Lagi

Uang Rp4,7 miliar untuk membebaskan Darsem ternyata belum terkumpul. Pengakuan Menteri Tenaga Kerja dan Transmigrasi Muhaimin Iskandar, dana yang terkumpul masih kurang Rp700 juta lagi.
“Dana untuk membayar denda kita sudah siapkan sampai saat ini telah mencapai Rp4 miliar, sumbangan dari seluruh Kementerian,” jelas Muhaimin kepada wartawan usai pelantikan pengurus DPW PKB Sulsel di Wisma Kalla, Minggu (6/3).

Muhaimin mengatakan, pihaknya juga telah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri untuk menggagas upaya diplomasi dengan meminta keringanan hukuman bagi Darsem.

Hingga kini kasus ini telah memasuki tahap banding. “Kami juga akan berusaha agar dana itu tidak terpakai dengan meminta amnesti untuk Darsem, dan itu masih kita upayakan sampai sekarang,” ujar Muhaimin.
Sementara itu, sejumlah penyandang cacat di Solo, Jawa Tengah, menggalang dana untuk membebaskan Darsem dari hukuman mati.

Setelah tahu sejumlah uang dapat melepaskan Darsem dari jeratan hukum, anak asuh Yayasan Pembinaan Anak Cacat pun berinisiatif mengumpulkan dana. Dengan tulus, mereka menyuguhkan berbagai bakat di ajang car free day di Jalan Slamet Riyadi Solo, Minggu (6/3) pagi.

Mereka menggelar konser sederhana sambil mengajak pengguna jalan menyumbang untuk membebaskan Darsem. Para penyandang cacat menarik perhatian warga dengan bermain musik dan bernyanyi.

Sugiyanto, koordinator acara, mengaku aksi itu untuk membela nasib Darsem sebagai TKW. Sugiyanto menyayangkan nasib para TKW maupun TKI bertolak belakang dengan gelar mereka sebagai pahlawan devisa.
Sugiyanto berharap aksi para penyandang cacat itu dapat bermanfaat bagi Darsem. Sayang, hingga berita ini diturunkan, jumlah nominal yang dihasilkan belum disampaikan.  (bbs/jpnn)

Perbaiki Lampu Jalan

085762516xxx

Pak Wali Kota tolong lampu Jalan Pembangunan III, Gang B Kelurahan Glugur Darat ll, Medan Timur tolong di perbaiki Pak, lampunya mati hidup-hidup mati.

Kami Perbaiki

Terimakasih laporannya, kami dari Pemko Medan melalui Dinas Pertamanan tetap memberikan pendataan terhadap kerusakan lampu jalan.

Sampai saat ini kami masih memperbaikinya di sejumlah ruas jalan. Jadi, laporan ini kami data untuk segera mungkin diperbaiki. Setiap harinya, petugas kami terus memantau dan memperbaiki kerusakan lampu jalan yang ada di Kota Medan. Terimakasih.

Erwin Lubis SH M Hum
Kepala Dinas Pertamanan Kota Medan

Buat Kontak Person

Beberapa hari terakhir ini sudah cukup banyak keluhan mengenai lampu jalan yang ada di Kota Medan. Ini menunjukkan, banyaknya kerusakan lampu jalan.

Mulai saat ini dan seterusnya, pihak Dinas Pertamanan Kota Medan harus lebih menguatkan dari pendataan dan memberikan tugas lebih kepada pegawainya atau membuat kontak person terhadap petugas lampu jalan.
Hal ini sebagai wujud untuk memberikan layanan kepada masyarakat, karena masyarakat ini berhak mendapatkan penerangan lampu jalan. Pasalnya, setiap bulannya masyarakat membayar pajak penerangan lampu jalan.

Ir H Ahmad Parlindungan
Ketua Komisi D DPRD Medan

Pasang Polisi Tidur

08126009xxx

Yth Bapak Kadis Perhubungan Kota Medan, kami warga masyarakat Marelan khususnya Kelurahan Tanah 600 memohon kepada Bapak agar dapatlah kiranya Bapak memasangkan polisi tidur di Jalan Marelan Raya Simpang Jalan Paku (tekongan maut),  karena di sini sudah sering sekali terjadi pelanggaran dan pernah sampai meninggal dunia disebabkan kenderaan yang mau keluar ataupun yang mau masuk ke Jalam Paku dan mungkin Bapak masih ingat lokasinya, karena Bapakkan pernah bertugas sebagai Camat kami di Marelan dan besar harapan kami dapat Bapak mengabulkannya sebelumnya kami ucapkan terima kasih atas nama warga masyarakat  Tanah 600 Marelan.

Kami akan Pertimbangkan

Terimakasih, kami dari Dinas Perhubungan Kota Medan akan melakukan pemasangan fasilitas jalan setelah melalui proses administrasi keuangan. Rencananya, kami akan lakukan pemasangan fasilitas di seluruh Kota Medan. Tapi, untuk pemasangan ban kejut (polisi tidur,Red) kami lakukan pertimbangan kembali, karena Jalan Marelan Raya itu merupakan jalur padat kendaraan. Selanjutnya, pertimbangan itu juga agar tidak terjadinya sumber kemacetan baru. Kami menghimbau kepada masyarakat khususnya pengguna kendaraan agar berhati-hati di jalan raya dan perhatikan rambu lalulintas.

Armansyah Syarief SH, Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan