25 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 15678

Bangun Medan Utara Pemko Kurang Dana

Wacana Wali Kota Medan Rahudman Harahap memindahkan kantor pemerintahan ke kawasan pinggiran kota mendapat respon dari berbagai kalangan. Sebenarnya, apa dampak positifn
dan negatifnya jika balai kota dan gedung dewan di pindah? Berikut tanggapan anggota Fraksi Partai Demokrat DPRD Kota Medan, Ahie saat wawancara dengan wartawan Sumut Pos, Juli Ramadhani Rambe, Jumat (4/3).

Setujukan Anda dengan wacana pemindahan balai kota dan gedung DPRD Medan?
Ya, saya setuju. Menurut saya, letak kantor wali kota saat ini sudah tidak layak lagi. Apalagi, balai kota ini diapit hotel dan plaza, sehingga tidak terlihat lagi wibawa sebuah kantor pemerintahan. Walaupun terletak di pusat kota, tetapi kantor pemerintahan seperti tidak terlihat.

Kalau dipindah, di mana menurut Anda lokasi yang layak?
Kalau saran saya ke daerah Medan Utara. Karena daerah ini sangat tertinggal. Diharapkan, bila ada kantor pemerintahan di daerah tersebut, para investor juga bersedia menanamkan modalnya di daerah tersebut. Sehingga daerah tersebut dapat berkembang.

Berarti, jika balai kota tak dipindah ke Medan Utara, Pemko tak mampu membangun daerah tersebut?
Berapa besar sih dana yang dimiliki Pemko Medan? Dana yang dimiliki pemko ini tidak cukup untuk membangun Medan Utara. Jadi, jika kantor wali kota dipindah ke Medan Utara, pemerintah dapat mendorong investor untuk menanamkan modalnya di sana, berarti lapangan kerja terbuka dan berarti pengganguran berkurang serta pembangunan dapat berjalan pesat.

Tapi, untuk memindahkan balai kota pasti membutuhkan biaya. Bagaimana menurut Anda?
Memang membutuhkan biaya, seperti pembelian lahan, membangun gedung baru dan sebagainya. Nah, kenapa saya sarankan ke Medan Utara, karena tanah di Medan Utara masih relatif lebih murah. Lagipula, kalau dipertahankan di sini, kantor wali kota sudah tidak memiliki lahan kosong, jadi sulit untuk diperluas. Sedangkan tiap tahunnya selalu dibuka depertemen baru untuk pelayanan masyarakat. Yang penting pemindahan ini harus sesuai dengan ketentuan yang berlaku.(*)

Kadishub Terlambat, Rahudman Marah-marah

Entah Apa Saja Kerja Kalian…

MEDAN- Untuk kesekian kalinya, Wali Kota Medan Rahudman Harahap marah-marah kepada bawahannya. Kali ini kemarahan Rahudman ditujukan kepada Kepala Dinas Perhubungan Kota Medan Syarif Armansyah alias Bob yang terlambat mengikuti rapat jelang pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Qur’an (MTQ) ke 44 Kota Medan, di Ruang Rapat III, Lantai IV, Balai Kota Medan, Jum’at (4/3) Kemarahan Rahudman terjadi saat dia hendak memberikan pemaparan terhadap tugas-tugas Dinas Perhubungan saat pelaksanaan MTQ ke 44 yang bakal digelar, Senin (7/3) pekan depan di Jalan Platina Kelurahan Mabar Kecamatan Medan Deli.
“Di mana Kepala Dinas Perhubungan?” tanya Rahudman kepada peserta rapat.

Mendengar itu, Kepala Bidang Perparkiran Dishub Medan Pahmi Harahap langsung berdiri dan mengatakan, Syarif Armansyah tengah dalam perjalanan menuju Balai Kota Medan. “Pak Kadis sedang di perjalanan Pak,” jawab Pahmi.

Mendengar jawaban itu, sontak membuat Rahudman berang. Rahudman mengatakan, dengan keterlambatan Kadishub Medan tersebut menandakan Dinas Perhubungan tidak serius dalam pelaksanaan MTQ ke 44 Kota Medan ini.

“Kadishubmu besar badan saja, entah apa kerjanya. Waktu itu, saya ke Marelan lewat kantor kalian macet. Apa saja kerja kalian,” tandas Rahudman.

Lebih lanjut Rahudman menyatakan, khusus kepada kepala-kepala dinas yang baru, agar lebih tanggap merespon segala hal yang akan dilakukan, terutama yang menyangkut kepentingan dari masyarakat dan Pemerintah Kota (Pemko) Medan.

Tak ingin berlama-lama, Rahudman langsung mengalihkan ke masalah persiapan lain seperti, masalah lampu penerangan pelaksanaan MTQ, mengenai acara dan sebagainya.

Di akhir-akhir rapat, tepatnya pukul 15.30 WIB, Syarif Armansyah baru tampak hadir di ruang rapat. Namun, dirinya hanya sempat duduk di kursi yang telah disediakan sekitar kurang lebih satu menit saja. Karena, Rahudman langsung menutup rapat tersebut, dan berniat meninjau lokasi pelaksanaan MTQ ke 44 tersebut. (ari)

Anti Kadhafi Bertekad Rebut Tripoli

Pertempuran Hebat di Dekat Kota Minyak, Empat Tewas

TRIPOLI – Bentrok antara pejuang oposisi dengan tentara dan milisi yang loyal kepada pemimpin Libya Muammar Kadhafi terus berlangsung. Para pejuang dan demonstran bertekad untuk terus merangsek ke wilayah barat dan menembus Tripoli serta merebut kendali ibu kota dari tangan kubu Kadhafi.

Bahkan, Kepala Dewan Nasional Libya (kelompok penentang Kadhafi) Mustafa Abdel Jalil menegaskan bahwa para pejuang yang dipimpinnya bertekad merebut kemenangan, khususnya di Tripoli. “Rakyat akan terus berjuang dan tidak akan menyerah. Tekad kami: menang atau mati. Kami tidak akan berhenti berjuang sampai seluruh negeri ini bebas (dari rezim Kadhafi),” seru Abdel Jalil saat menyemangati para demonstran dan oposisi di sebuah lapangan Kota Al Bayda, timur Libya, Kamis (4/3).

Di kota yang saat ini dikuasai kelompok oposisi itu, mantan menteri kehakiman (menkeh) Kadhafi tersebut terus menggelorakan semangat demonstran. Pidato Abdel Jalil sontak disambut antusias massa. “Libya menuju merdeka. Kadhafi harus turun dan pergi,” seru massa.
Para pejuang oposisi bertekad untuk melanjutkan aksi mereka ke wilayah kekuasaan Kadhafi di pusat Kota Tripoli. “Babak baru akan terjadi di ibu kota,” teriak massa lagi.

Menurut Abdel Jalil, banyak pejabat dan anggota rezim Kadhafi kini telah bergabung ke kubu oposisi. Tetapi, dia mengakui bahwa Kadhafi menyusupkan pula orang-orangnya ke kelompok oposisi. “Jangan dengarkan dan biarkan mereka memorak-porandakan revolusi kita. Rezim lama sudah berlalu,” lontarnya. “Kalian semua juga harus selamatkan Libya. Jangan hancurkan bangunan dan gedung-gedung. Semuanya milik kita sekarang,” lanjutnya.

Ditanya Reuters apa yang akan dilakukan dewan pimpinannya, Abdel Jalil menjawab. “Kami akan kirimkan pesan ke Barat (bagian barat Libya yang pro-Kadhafi, Red) dan seluruh rakyat, negeri ini akan menjadi negara demokratis,” tuturnya.

Oposisi terus merangsek ke wilayah-wilayah yang diduduki loyalis Kadhafi. Lusinan pejuang oposisi yang bersenjata terlihat menuju kota pantai Uqayla, sekitar 280 km sebelah barat Benghazi, kota terbesar kedua di Libya yang menjadi markas utama oposisi.

Wartawan Agence France-Presse (AFP) yang ada di wilayah sekitar 20 km barat Uqayla menuturkan bahwa dirinya melihat sejumlah kendaraan berisi 60-70 pejuang oposisi melaju di jalan raya. Konvoi itu bergerak menuju Raslanuf, kota kilang minyak yang diduduki pro-Kadhafi dan terletak sekitar 600 km sebelah timur Tripoli.

Kolonel Bashir Abdulkadir, perwira militer yang membelot dari rezim Kadhafi, membeberkan bahwa pihaknya telah mengirim sekitar 20 kendaraan dan truk berisi suplai bantuan dari Uqayla di timur ke Brega. Di kota itu, banyak pejuang oposisi tewas dan terluka dalam serangan pasukan Kadhafi pada Rabu (2/3). Saat ini, koalisi demonstran dan oposisi menguasai wilayah timur Libya dan beberapa kota di barat sejak revolusi meletus kali pertama pada 15 Februari lalu.

Pertempuran hebat antara oposisi dan tentara pro-Kadhafi pun meletus di Raslanuf kemarin siang. Sedikitnya, empat orang tewas dalam bentrok itu.  “Mereka (tentara pro-Kadhafi) menembakkan roket-roket Grad. Saya menyaksikan empat pejuang tewas di depan saya karena dihantam roket,” ungkap Marai, pejuang oposisi, sekitar 10 km sebelah barat Raslanuf. “Mereka kerahkan helikopter. Kami tak miliki senjata berat,” tambahnya.

Kendati begitu, para pejuang anti-Kadhafi berhasil merebut bandara di Raslanuf. “Para pemberontak mengklaim bahwa mereka telah berhasil mengambil alih bandara. Kami juga mendapat telepon dari garis depan bahwa oposisi telah menguasai bandara,” kata koresponden Reuters Mohammed Abbas.

AS dan negara-negara Barat telah mendesak Kadhafi mundur. Mereka juga mempertimbangkan berbagai  opsi, termasuk kemungkinan pemberlakuan zona larangan terbang. Mereka juga khawatir bahwa keterlibatan serangan militer asing di Libya bisa menganggu stabilitas eksporter minyak terbesar ke-12 di dunia tersebut. (AFP/AP/Rtr/dwi/jpnn)

Hak-hak Teroris Masih Dipenuhi

Komnas HAM Kunjungi Tahanan Poldasu

MEDAN-Komisi Nasional Hak Azasi Manusia (Komnas HAM) Indonesia mempertanyakan Hak Asasi Manusia para tersangka terorisme yang ditahan di Mapolda Sumut, Jumat (4/3) pukul 09.00 WIB. Dalam kunjungan tersebut, Tim Komnas HAM RI yang dipimpin Syafruddin Ngulma Simeulue langsung menemui 9 para tersangka untuk melihat langsung kondisi para tahanan teroris yang dibekuk pada 2010 lalu oleh Detasemen Khusus (Densus) 88 Antiteror.

Tersangka yang terjerat terorisme di Sumatera Utara, berada di sel dengan penjagaan khusus dari tahanan lainnya. Usai menemui para tahanan, Syafruddin mengatakan, kedatangan Komisioner Komnas HAM tersebut untuk menindaklanjuti pembentukan tim pemantaun
penanggannan terorisme di Indonesia “Komnas HAM memastikan para tahanan yang tersangka teroris tersebut tetap mendapatkan haknya sebagai warga negara.

Jadi, tadi saya sudah bertemu dengan Ustad Ghazali dan hingga saat ini kami menilai hak-hak para tahanan masih diberikan,” ujarnya kepada wartawan usai menjenguk para tersangka terorisme di sel tahanan Direktorat Reskrim Polda Sumut.

Dijelaskannya, Komnas HAM memiliki wewenang untuk memastikan apakah para tahanan yang terlibat teroris tersebut mendapatkan haknya sebagai warga negara dari instansi kepolisian.

“Beberapa bulan lalu Komnas HAM membentuk tim penanganan teroris. Tugasnya, memastikan negara tetap memberikan hak-hak para tersangka teroris ini,” ucapnya.

Ditambahkan Syafruddin, selain menjenguk tahanan yang tersangkut kasus terorisme di Sumatera Utara. Seluruh Komisioner Komnas HAM juga melakukan hal yang sama di seluruh wilayah Indonesia, yang juga terdapat tersangka terorisme.

Namun, sampai saat ini, pihaknya masih fokus di Pulau Sumatera dan Jawa.  Hasil dari pertemuan mereka dengan para tersangka teroris ini menurutnya akan dirumuskan dalam satu bentuk rekomendasi dari Komnas HAM kepada Kepala Kepolisian RI untuk diterapkan dalam pemberantasan teroris di Indonesia.

Sebelum mengunjungi tahanan teroris di Sumatera Utara, Komnas HAM juga melakukan hal yang sama di Mapolda Aceh. Di sana, tersangka terorisme jaringan Jantho, Aceh Besar ditahan dan masih dalam proses untuk pelimpahan ke Pengadilan.

Menanggapi hal tersebut, Kabid Humas Polda Sumut Kombes Pol Hery Subiansaori mengatakan, penangganan terhadap tersangka teroris yang kini dititipkan penahanannya oleh Pengadilan Negeri (PN) Medan, sejak awal pemeriksaan hingga proses pelimpahan dilakukan sesuai standar dalam Kepolisian. “Kita tangani sejak penangkapan, pemeriksaan hingga berkasnya dilimpahkan dilakukan secara professional dan proporsional,” tandasnya.(mag-1)

Mahasiswi Buang Bayi di Plastik Kresek

JAKARTA-Warga Gang Sawo, belakang Kantor Imigrasi Jakarta Selatan lama di Jalan Mampang Prapatan, geger. Gara-gara ada bayi masih bertali pusar dibuang di tas kresek.

Bayi malang itu diketahui Jumat (4/3) sekitar pukul 09.00 WIB, di Gang Asem, RT 2/RW 1, sekitar 200 meter di belakang kantor Imigrasi Jaksel lama. Dituturkan Etis, seorang warga dan saksi mata yang rumahnya sekitar 20 meter dari lokasi kejadian, bayi itu diketahui di teras salah satu rumah kontrakan.

“Saat Mbak penghuni rumah itu menyapu teras, dia kaget karena ada daging dan darah terbungkus dalam kresek Alfamart. Saat dilihat kok gerak-gerak, dibuka kreseknya, ternyata nangis dan tahu isinya bayi,” ujar Etis.

Bayi itu, menurut Etis, masih ada tali pusarnya. Bayi malang itu berjenis kelamin laki-laki. “Sama Mbak itu langsung dibawa masuk ke dalam, diminyaki dan dibalut selimut,” jelas Etis.

Ternyata, yang menemukan bayi malang itu adalah sang ibunya sendiri. Ketua RT 2, Ujang, ketika ditemui di tempat kejadian perkara (TKP) mengatakan, penemu bayi yang ternyata mengakui sebagai ibunya itu bernama Asthelos Inne Hergiayanti (20). Inne diketahui mengontrak salah satu rumah di Gang Sawo bersama temannya, Febri, sejak 18 Mei 2010 lalu. Namun Ujang mengatakan tak pernah melihat Inne.

Fakta ini diperkuat polisi, ketika memeriksa rumah kontrakan yang juga TKP tidak ditemukan berkas darah. Namun, polisi malah menemukan bekas-bekas darah dalam saluran got.

Asthelos Inne Hergiayanti sebenarnya tidak tega membuang bayi laki-laki yang baru saja dilahirkannya. Namun mahasiswi 20 tahun itu panik dan takut dimarahi ayahnya jika ketahuan hamil di luar nikah. “Aku ini takut, panik. Kalau sampai Bapak tahu, bisa ‘dimutilasi’ aku,” kata Inn. (net/bbs/jpnn)

Tertibkan Community Anarkis

087868100xxx
Pak tolong di tertibkan para pelajar, karena sekarang anak-anak sekolah sudah pada ikut-ikutan jadi community anarkis.

Semua Harus Mencegah
Terimakasih informasinya, Pelajar merupakan aset negara milik kita semua, maka semua elemen diminta turut bertanggungjawab terhadap penduduk bangsa ini, kemudian secara khusus kepada orang tua, guru, dan masyarakat semua. Polri berharap kepada masyarakat untuk menertibkan ini, kemudian kami harapkan para pelajar agar kembali meneruskan cita-cita yang ditanamkan untuk menjadi penerus bangsa, apabila kedapatan melakukan tindak pidana, Polri tidak akan tinggal diam.

Kombes Pol Heri Subiansaori
Kabid Humas Poldasu

PDIP Menkominfo, Gerindra Mentan

JAKARTA- Desakan dari elit Partai Demokrat agar SBY mereshuffle Menteri Pertanian Suswono dan Menteri Komunikasi dan Informatika Tifatul Sembiring bukan tanpa alasan. Selain persoalan kinerja, kedua pos menteri yang sekarang dipegang kader PKS itu, rencananya akan diparo untuk PDIP dan Gerindra. Tentu saja bila PDIP dan Gerindra bersedia untuk bergabung.

Posisi Menteri Pertanian akan diberikan kepada kader Partai Gerindra. Ada dua alternatifnya, yakni Ketua Umum Partai Gerindra Suhardi atau langsung Prabowo Subianto. Keduanya memiliki rekam jejak yang cukup panjang di dunia pertanian.

Suhardi pernah menjadi Dirjen Rehabilitasi Lahan dan Perhutanan Sosial Departemen Kehutanan dan Perkebunan dan staf ahli Dewan Ketahanan Pangan Nasional Departemen Pertanian (2002-2008). Sedangkan, Prabowo Subianto dikenal luas sebagai Ketua Umum Himpunan Kerukunan Tani Indonesia (HKTI).

Adapun posisi Menkominfo ditawarkan kepada kader PDIP, yakni Puan Maharani. Dilihat dari latarbelakang pendidikannya, kemungkinan itu memang terbuka lebar.  Tawaran kursi menteri inilah yang kabarnya disampaikan para utusan istana ke PDIP dan Gerindra. Dalam hal ini, Menteri Koordinator Perekonomian Hatta Radjasa menemui dua petinggi PDIP, yakni Taufik Kiemas dan Puan Maharani di kediaman, Jalan Teuku Umar, Jakarta Pusat, Senin lalu.

Namun, sampai tadi malam, Puan Maharani memilih untuk irit bicara. Dia tidak mau mengungkap substansi pembicaraannya dengan Hatta Radjasa. “Pertemuan dengan Pak Hatta itu hanya bicara masalah hal biasa saja,” kata Puan melalui pesan singkatnya, kemarin (4/3).(pri/jpnn)

Cirus Mengaku Capek

10 Jam Diperiksa Polisi tak Ditahan

JAKARTA- Tersangka kasus mafia hukum Cirus Sinaga telah selesai menjalani pemeriksaan. Polri ternyata tidak melakukan penahanan dan memperbolehkannya pulang, kemarin (4/3) malam.

“Pemerikaan terhadap Cirus dihentikan dilanjutkan lagi, Selasa tanggal 8 Maret,” ujar Kabagpenum Mabes Polri, Kombes Pol Boy Rafli Amar melalui pesan singkat. Boy mengatakan, pemeriksaan Cirus dilanjutkan Selasa nanti pada pukul 09.00 WIB. “Baru sampai pertanyaan ke-27,” jelasnya.

Mantan Jaksa kasus Antasari ini diperiksa sejak pukul 10.00 WIB. Ini merupakan pemerikaan pertama kali Cirus sebagai tersangka kasus mafia hukum.

Sayangnya, dari 10 tersangka kasu mafia hukum Gayus Tambunan yakni Gayus Tambunan, Kompol Arafat, AKP Sri Sumartini, Haposan Hutagalung, Lambertus P Ama, Andi Kosasih, Sjahril Djohan, Alif Kuncoro, Muhtadi Asnun, hanya Cirus yang terkesan lambat dan kebal. Cirus diduga melakukan penggagalan penuntutan dan persidangan perkara korupsi.

“Perbuatan beliau karena melakukan sesuatu yang bertentangan dengan kewajibannya. Diduga melanggar pasal 5, pasal 12 huruf e dan atau pasal 23 UU no 31 tahun 1999 sebagaimana diubah menjadi UU no 20 tahun 2001 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi,” imbuh Boy.

Usai diperiksa, raut wajah Cirus Sinaga nampak kusut. Cara berjalannya lemas, berayun ke kanan dan ke kiri. Hampir 10 jam dia dicecar penyidik.

“Saya capek, sama pengacara saja,” kata Cirus, usai menjalani pemeriksaan di Bareskrim Polri. Berbaju batik sambil ditemani pengacara, Cirus akhirnya mau menjawab pertanyaan wartawan. Cirus tetap membantah telah menambahkan pasal 372 tentang penggelapan dalam berkas Gayus Tambunan tahun 2009 lalu. “Pasal apa? Siapa yang menambah?” Jawab Cirus. “Bukannya abang yang bilang menambah pasal di sidang?” tanya wartawan.

“Sudah saya bilang waktu sidang bahwa penambahan pasal itu setelah dikembalikan jadi predicat crime. Kalian tahu apa predicat crime?  Tindak pidana asal,” imbuhnya dengan nada kesal.(net/jpnn)

Tertibkan Balap Liar

081370195xxx
Kepada Bapak Kapolda yth tolong tindak tegas balap liar, khususnya di daerah Belawan sekitarnya. Karena ponakan saya sudah tewas ditabrak mereka. Ttolong segera suruh anggota Bapak membubarkannya mungkin ini akan mengganggu tidur Bapak-Bapak, karena mereka jadikan jalan sepi jadi sirkuit balap pada malam hari. Jangan sampai banyak korban lagi. Terima kasih Sumut Pos.

Kami Jaga Sampai Pagi
Pertama sekali, kami sampaikan turut berduka terhadap keluarga korban, Polda dan Polres Belawan tak henti-hentinya melakukan penertiban ini, sampai pagi pun akan ditunggu dan penertibannya langsung di pimpin Kapolres Belawan. Tapi, Polri dalam melakukan penertiban sangat berharap adanya bantuan dari masyarakat, sebab tanpa adanya bantuan masyarakat pekerjaan kami akan semakin terasa sulit. Terimakasih atas sarannya, kami tetap komitmen memberikan pelayanan terbaik kepada masyarakat.

Kombes Pol Heri Subiansaori
Kabid Humas Poldasu

—–

Atasi dengan Bijak
Komitmen penegakkan hukum di jalan raya harus lebih tegas dan bijaksana. Memang diakui, selama ini cukup banyak pengendara yang ugal-ugalan di jalan raya sampai kepada malam hari ada balapan liar.

Biasanya, balapan liar ini digelar pada dinihari di jalan yang bagus dan sepi pengendara, seperti di Jalan Amir Hamzah, Ring Road dan seputaran kawasan di Belawan juga ditemukan. Tak jarang didapati kabar adanya korban jiwa.   Menyikapi ini, sudah saatnya kepolisian menangkap pengendara yang tidak memiliki kelengkapan dan memberikan sanksi yang berat bila diketahui terlibat dalam balap liar. Sebab, secara fasilitas sudah ditempatkan dalam wadahnya balapan itu ada di sirkuit, bukan di jalan raya. Kepada kepolisian harus lebih tegas lagi.

Ikrimah Hamidy
Wakil Ketua DPRD Medan

Pasangan Mesum Digerebek Warga

LUBUK PAKAM- Perbuatan Erwin (20) bersama Mawar (15) bukan nama sebenarnya jangan ditiru. Pasalnya, meski belum pasangan suami istri, mereka nekad melakukan perbuatan asusila. Namun, sial aksi mesum itu diketahui warga Jalan Spoor Desa Sekip Kecamatan Beringin, Jumat (4/3) sekitar pukul 15.00 WIB.

Memang, sejak awal warga setempat curiga terhadap tindak tanduk Erwin warga Jalan Pembangunan I Gang Buntu Desa Skip. Erwin berkerja di koperasi simpan pinjam di Lubuk Pakam, kemudian mengontrak rumah milik Sugiyem di Jalan Spoor.

Sebelum aksi pengrebekan berlangsung. Warga menyaksikan Erwin memboyong Mawar yang saat itu masih mengenakan pakaian sekolah masuk ke dalam rumah. Selanjutnya Erwin lansung mengkunci pintu dari dalam.

Lantas warga melaporkan kepada Nuriman, Madi serta Ucok yang merupakan warga setempat dan sedang melintas. Kemudian  ketiga pemuda itu serta dibantu warga setempat, mengrebek rumah yang sudah enam bulan dikontrak Erwin.

Warga langsung mendobrak pintu rumah semi permanen itu, dan menemukan keduanya. Saat digrebek Mawar yang masih tercatat pelajar SMP Tsanawiyah di Lubuk Pakam itu sudah tidak mengenakan rok. Demikian halnya Erwin tidak mengenakan celana.

Setelah ketangkap tangan pasangan mesum itu diserahkan ke Mapolsek Lubuk Pakam. Karena di Mapolres Lubuk Pakam, tidak ada Unit Pelayanan Perempuan Anak (PPA) akhirnya, pasangan mesum berbeda usia itu, diserahkan ke Sat Reskrim Polres Deli Serdang.(btr)