25 C
Medan
Wednesday, December 24, 2025
Home Blog Page 15695

LSM Asing Ganggu Perekonomian Nasional

Jakarta- Wakil Ketua Komisi XI DPR Achsanul Qosasi meminta pemerintah dan masyarakat Indonesia untuk memantau gerak-gerik LSM asing, Greenpeace yang belakangan sering menjelek-jelekkan kondisi lingkungan di Tanah Air.

Ia mensinyalir, LSM asing ini menjalankan misi sebagai kaki tangan negara luar untuk menguasai perekonomian nasional.

“Dalam persaingan bisnis global, pihak asing memang sering menggunakan LSM sebagai jalan masuk untuk merontokkan perusahaan-perusahaan lokal untuk kemudian menguasai perekonomian nasional. Jangan sampai kehadiran Greenpeace justru melemahkan perekonomian nasional. Kalau itu sampai terjadi, kita akan mengusir Greenpeace dari Indonesia,” tegas Achsanul kepada wartawan, Selasa (1/3).

Politisi Demokrat ini menambahkan, tidak tertutup kemungkinan pihak asing melalui Greenpeace ingin menguasai sumber daya alam Indonesia, terutama komoditas unggulan seperti kelapa sawit.
Karenanya, sambung Achsanul, tidak heran jika perusahaan nasional sering dijadikan Greenpeace sebagai sasaran tembak utama.

Achsanul juga mengaku risih dengan arogansi LSM asing Greenpeace yang seolah-olah menunjukkan Indonesia tidak tahu apa-apa. “Dengan dalih menyelamatkan hutan, LSM asing sering mendikte dan menjual data palsu ke pemerintah. Ini kan menunjukkan mereka arogan dan seakan-akan lebih tahu dari kita,” kritiknya.

Itu sebabnya, ia menggugat independensi Greenpeace serta mendesak pemerintah menyelidiki siapa di belakang Greenpeace. “Perlu diselidiki apakah Greenpeace masih independen atau sudah terjebak ke dalam permainan perusahaan asing. Kalau sudah dibeli, kita berhak mengusir mereka,” tegasnya.

Sementara itu, terkait kerja sama Golden Agri Resources Limited (GAR) dengan The Forest Trust (TFT) baru-baru ini, Direktur Eksekutif LSM Greenomics Indonesia Elfian Effendy menduga Greenpeace terlibat dalam kerjasama tersebut.

“Greenpeace kan terlibat dalam proses dialog dengan pihak GAR dan TFT. Sehingga publik mengetahui bahwa Greenpeace memang terlibat dalam dialog itu,” ucap Elfan.

Seperti diketahui, kerjasama GAR-TFT dimaksudkan guna mencari solusi tepat terkait pembangunan industri kelapa sawit secara keseluruhan sebagai bagian dari pertumbuhan ekonomi Indonesia. Greenpeace menyatakan tidak terlibat dalam kesepakatan tersebut. (net/jpnn)

Juarai Try Out Kota Medan

Bahrul Ilmi Nasution, siswa kelas IX C SMP Negeri 3 Medan ini baru saja menjuarai Try Out se-Kota Medan pada Februari 2011 lalu. Tak tanggung-tanggung kegiatan yang diselenggarakan Bimbingan Belajar Basic ini diikuti sedikitnya 500-an siswa SMP negeri maupun swasta se-Kota Medan.

Si bungsu dari 3 bersaudara pasangan Marwan Nasution dan Saridewi ini mengaku lebih menyukai pelajaran IPA dari 3 pelajaran lain yang akan diujikan pada Ujian Nasional (UN) nanti. “Saya kuat dihafalan, jadi saya lebih senang belajr IPA ketimbang Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika,” ujarnya, Selasa (1/3).

Remaja kelahiran Medan 2 Januari 1997 ini mengaku jika penjabaran rumus seperti yang sering terdapat di mata pelajaran Matematika, Ia tak begitu menikmatinya.

Dengan prestasi yang diraihnya waktu itu, kedua orangtuanya menasehatinya untuk tetap mempertahankan prestasi. “Karena lebih sulit mempertahankan daripada mengejar, lebih banyak godaannya. Mereka menyuruh saya untuk terus meningkatkan prestasi,” jelas Bahrul.

Selain belajar di sekolah, Bahrul juga menghabiskan waktunya untuk bimbingan belajar secara intensif dalam mempersiapkan diri untuk UN mendatang. “Bimbingan tiga kali seminggu, ditambah belajar di rumah sekitar dua hingga tiga jam lagi setelah Salat Maghrib,” tutunya.

Bahrul juga memiliki hobi internetan, bukan hanya untuk mencari informasi pendidikan, tapi juga untuk refreshing seperti bermain game online. (saz)

Arah Rupiah Masih Menguat

Arah pergerakan nilai tukar rupiah masih akan terus menguat. Hal tersebut dikarenakan adanya ketidakseimbangan ekonomi yang terjadi di negara maju sehingga arus modal masuk (capital inflow) masih mengalir ke negara berkembang termasuk Indonesia.

Bank Indonesia sentral memperkirakan nilai tukar rupiah masih bisa menyentuh level Rp8.700 per dolar AS.  Pada awal perdagangan hari ini (kemarin, Red), nilai tukar rupiah dibuka stabil di kisaran Rp8.810 per dolar AS. Rupiah hari ini diprediksi tidak akan bergerak terlalu lebar di kisaran 8.800-8.820 per dolar AS.

“Arahnya masih sama saja (menguat) artinya memang bagaimanapun ketidakseimbangan perkembangan negara maju itu, di negara berkembang mau ngga mau menguat karena arus modal berjalan,” ujar Gubernur Bank Indonesia Darmin Nasution di Jakarta.

Menurut Darmin, bank sentral telah mengupayakan untuk membuat kebijakan yang menahan nilai tukar rupiah agar tidak terlalu cepat menguatnya. Tetapi, sambung Darmin, ada saat nya nilai rupiah sedikit cepat menguat dan disaat lain bergerak lambat. Bank sentral tidak akan mematok nilai tukar rupiah di posisi tertentu namun kisaran yang ditetapkan pada saat ini dinilai sudah paling tepat bagi eksportir dan importir.

“Sebenarnya kalau untuk perkembangan ekonomi kita, neraca pembayaran kita, ya munngkin posisi Rp8.700 per dolar sudah termasuk semua itu. Tapi BI tidak pernah mematok atau menargetkan, kita ikuti saja jangan rupiah terlalu kuat,” jelas Darmin.

Lebih jauh Darmin mengatakan pada dasarnya apresiasi nilai tukar rupiah masih tergolong cukup rendah dibandingkan dengan negara tetangga. (net/jpnn)

Film Asing Dihentikan, Tak Pengaruhi Neraca Perdagangan

Jakarta- Kepala Badan Pusat Statistik (BPS) Rusman Heriawan menilai, bila penghentian impor film benar-benar terjadi, hal tersebut tidak akan berdampak pada neraca perdaganan Indonesia.

Menurut Rusman, bila nantinya impor film asing benar-benar berhenti , tidak akan berdampak pada perekonomian karena dari sisi bea masuk terdapat penambahan dengan masuknya perhitungan royalty. “Secara ekonomi, impor film tidak memberikan porsi terlalu besar dalam perdagangan negara,” ujarnya di kantornya, Selasa (1/3).

Namun, penghentian impor film asing akan berdampak pada sisi non ekonomi. “Budaya, pengetahuan, hitungan non ekonominya yang berpengaruh, perspektifnya, knowledge itu, jadi masalah pencerahan, budaya lifestyle,” paparnya.
Dari data BPS, sepanjang 2010, nilai perdagangan impor film hanya US$5,383 juta. Jumlah tersebut jauh dari total nilai impor. Sebagai informasi sepanjang 2010 nilai impor mencapai US$135,61 miliar. Untuk Januari 2011, sebelum penegasan perhitungan royalti pada bea masuk impor film nilai perdagangannya mencapai US$423,624 ribu. Film tersebut  dari Thailand, Amerika, Inggris, Hongkong, Korea dan Australia. (net/jpnn)

Tata Pasar Tanpa Henti

Menuju Medan Kota Metropolitan Baru

MEDAN-Proses penataan Kota Medan terus bergulir. Penataan yang dilakukan, bukan monoton ke persoalan infrastruktur jalan, kesehatan, pendidikan dan lainnya. Melainkan penataan secara keseluruhan, termasuk pula penataan pasar-pasar tradisional.

Diketahui, salah satu pasar tradisional yang telah dipermak habis oleh Pemerintah Kota Medan dengan bekerjasama dengan PT Jamsostek Cabang Medan adalah Pasar Hindu di Jalan Hindu simpang Jalan Perdana Medan.
Dalam kaitannya kerjasama dengan PT Jamsostek Cabang Medan tersebut, bentuk kerjasama yang dilakukan adaah Corporate Social Responsibility (CSR).

Dijelaskan Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Medan Syaiful Bahri yang ditemui Sumut Pos di ruang kerjanya, Lantai II Balai Kota Medan, Selasa (1/3) menyatakan, upaya-upaya kerjasama dengan sistem CSR ini akan terus digalakan guna melakukan penataan kota khususnya pasar yang lebih baik.

Langkah tersebut juga merupakan tindaklanjut dari ide Wali Kota Medan Rahudman Harahap, yang telah mengawali langkah tersebut. “Pak Wali sudah memulai langkah baik itu, ke depan tidak menutup kemungkinan juga akan ada hal yang sama, guna melakukan perbaikan terhadap pasar-pasar yang ada di Medan,” ungkapnya.
Terkait CSR ini, Syaiful menambahkan, pengelolaan atau perbaikan terhadap sebuah pasar diserahkan sepenuhnya terhadap pihak yang berkenan seperti PT Jamsostek. Setelah rampung, maka pengelolaan akan diserahkan kepada Pemko Medan melalui Perusahaan Daerah (PD) Pasar.

“Setelah ada perbaikan manajemen PD Pasar, upaya perbaikan akan kita maksimalkan. Peluang menjalin kerjasama bukan hanya dengan terhadap satu perusahaan saja, tapi terbuka pada perusahaan lainnya. Karena pada prinsipnya, cara CSR ini merupakan sebuah bentuk promosi bagi perusahaan tersebut. Dan tidak bisa dipungkiri juga, dengan adanya kerjasama seperti itu, kemudian pasar kita menjadi lebih baik lagi. Maka, secara otomatis memberikan peluang pelayanan publik yang lebih baik kepada masyarakat. Pasar salah satu tempat pelayanan publik terhadap masyarakat,” terang Syaiful.

Diketahui, perubahan Pasar Hindu tersebut sejak tanggal 2 Februari lalu. Wali Kota Medan Rahudman Harahap sendiri, baru meninjau lokasi tersebut Selasa (8/2) yang lalu. (ari)

Data Pasar di Medan
Nama Pasar    Kelas
1.     Pusat Pasar    1 A
2.    Pasar Petisah    1 A
3.     Pasar Pringgan    1 A
4.     Pasar Hongkong    1 A
5.    Pasar Sukaramai    1
6.     Pasar Aksara    1
7.     Pasar Sambas    1
8.    Pasar Ramai (swasta)    1
9.    Pasar Medan Deli    2
10.    Pasar Muara Takus    2
11.    Pasar Padang Bulan    2
12.    Pasar Glugur Kota    2
13.    Pasar Supermarket    2
14.     Pasar TPI Cemara    2
15.     Pasar Sei Sikambing    2
16.    Pasar Lalang    2
17.    Pasar Helvetia    2
18.    Pasar Halat    2
19.     Pasar Bakti    2
20.     Pasar Pendidikan    2
21.    Pasar Jawa-Belawan    2
22.    Pasar Kwala Bekala    2
23.    Pasar Titi Kuning    2
24.    Pasar Pandu Baru    2
25.    Pasar Kampung Baru    2
26.     Pasar Kemiri    2
27.    Pasar Sunggal    2
28.     Pasar Sentosa Baru    2
29.    Pasar Khandak (Meranti baru)    2
30.     Pasar Titi Papan    2
31.    Pasar Simalingkar    2
32.    Pasar Kapuas Belawan    3
33.    Pasar Labuhan    3
34.    Pasar Paus Belawan    3
35.     Pasar Sambu    3
36.      Pasar Ikan Lama    3
37.    Pasar Penampungan Jalan Bulu    3
38.    Pasar Warni-Puri    4
39.    Pasar Beruang Gajah    4
40.    Pasar Hindu    4
41.    Pasar Kegiatan Malam Semarang    4
42.    Pasar Pekong    4
43.    Pasar Simpang Atap    4
44.    Pasar Yuka    4
45.    Pasar Tanjung Mulia    4
46.    Pasar Pagi Marelan    4
47.     Pasar Penampungan     4
Sumber: Data PD Pasar Medan

BTN Siap Dukung Kredit Rumah Murah PT Bank Tabungan

Negara (BTN) Tbk siap memberikan kredit rumah murah seharga Rp20-26 juta per unit.
Namun, BTN memberikan catatan rumah murah dengan harga Rp20-26 juta hanya bisa terealisasi tanpa menghitung biaya tanah.

“Untuk limit beberapa juta, dengan limit sampai Rp50 juta, dengan tanah tersedia BTN siap dukung,” kata Wakil Direktur Utama Bank Tabungan Negara (BTN) Evi Firmansyah di Pacific Place, Jakarta, Selasa (1/3).
Evi menjelaskan mengembangkan rumah murah itu perlu dipikirkan biaya tanah dan pembangunannya. Apalagi saat ini harga tanah terutama di kota-kota sudah begitu tinggi, sehingga ia memastikan program rumah murah bisa teralisasi dengan dukungan tanah gratis.

“Saya rasa itu berat kalau untuk tipe 36, akan susah kalau mengembangkannya tidak dengan tanah dan bangunan, Kalau tanah gratis itu bisa kita bangun rumah seperti itu,” katanya.

Sementara itu, Menteri Negara Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa berharap berbagai lembaga yang bergerak di bidang perumahan rakyat seperti Housing and Urban Development (HUD) Institute serta Lembaga Pengajian Pengembangan Perumahan dan Perkotaan Indonesia (LP P3I) bisa mengembangkan serta meningkatkan peran serta masyarakat dalam program pembangunan perumahan di Indonesia.

“HUD Institute dan LP P3I harus bisa menjadi lembaga yang mengembangkan serta mensosialisasikan program perumahan serta meningkatkan peran serta masyarakat,” kata Suharso.

Menurut Suharso rumah sangatlah penting dalam kehidupan sosial masyarakat Indonesia. Adanya rumah yang dibangun dan tertata dengan baik diharapkan dapat memberikan kesejukan dan kenyamanan bagi para penghuninya.
“Setiap orang pastinya pulang ke rumah setelah melakukan berbagai aktifitas kerja. Oleh karena itu, rumah harus mampu memberikan kesejukan dan kenyamanan bagi para penghunianya,”  katanya. Munculnya berbagai masalah perumahan, kata Suharso Monoarfa, tidak hanya dialami oleh Indonesia saja.  Negara-negara maju seperti Amerika Serikat juga pernah mengalaminya dengan munculnya wilayah kumuh di perkotaan.

Adanya intervensi pemerintah serta kerjasama antar pemangku kepentingan bidang perumahan dan masyarakat akhirnya dapat menciptakan lingkungan perumahan yang nyaman untuk dihuni. Seperti diketahui, Pemerintah tengah menggodok hunian murah bagi masyarakat tak mampu, dengan kisaran harga Rp 20-26 juta per unit. Cetak biru (blue print) sedang disiaplam akan meliputi rumah, penetapan harga, lokasi serta dan jadwal pelaksanaan pembangunan.

Alokasi dana diambil dari program corporate social responsibility dan juga  penghematan kementerian/lembaga lembaga (KL).

Namun sebelumnya pemerintah harus mendapat memperoleh persetujuan DPR. (net/jpnn)

Juarai Try Out Kota Medan

Bahrul Ilmi Nasution, siswa kelas IX C SMP Negeri 3 Medan ini baru saja menjuarai Try Out se-Kota Medan pada Februari 2011 lalu. Tak tanggung-tanggung kegiatan yang diselenggarakan Bimbingan Belajar Basic ini diikuti sedikitnya 500-an siswa SMP negeri maupun swasta se-Kota Medan.

Si bungsu dari 3 bersaudara pasangan Marwan Nasution dan Saridewi ini mengaku lebih menyukai pelajaran IPA dari 3 pelajaran lain yang akan diujikan pada Ujian Nasional (UN) nanti. “Saya kuat dihafalan, jadi saya lebih senang belajr IPA ketimbang Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika,” ujarnya, Selasa (1/3).

Remaja kelahiran Medan 2 Januari 1997 ini mengaku jika penjabaran rumus seperti yang sering terdapat di mata pelajaran Matematika, Ia tak begitu menikmatinya.

Dengan prestasi yang diraihnya waktu itu, kedua orangtuanya menasehatinya untuk tetap mempertahankan prestasi. “Karena lebih sulit mempertahankan daripada mengejar, lebih banyak godaannya. Mereka menyuruh saya untuk terus meningkatkan prestasi,” jelas Bahrul.

Selain belajar di sekolah, Bahrul juga menghabiskan waktunya untuk bimbingan belajar secara intensif dalam mempersiapkan diri untuk UN mendatang. “Bimbingan tiga kali seminggu, ditambah belajar di rumah sekitar dua hingga tiga jam lagi setelah Salat Maghrib,” tutunya.

Bahrul juga memiliki hobi internetan, bukan hanya untuk mencari informasi pendidikan, tapi juga untuk refreshing seperti bermain game online. (saz)

Bertahap dan Terencana

Dalam perkembangannya, saat ini secara kasat mata Pasar Hindu masih menjadi satu-satunya pasar di Medan yang tertata rapi, dengan tampilan yang membuat mata menjadi segar. Keberhasilan tersebut diharapkan menjadi virus baik bagi pasar-pasar lainnya yang ada di Medan.

Dalam kaitannya dengan penataan pasar, Pemerintah Kota (Pemko) Medan memiliki rencana, akan melakukan penataan terhadap beberapa pasar lainnya di Medan.

Namun rencana itu, tidak bisa dilakukan secara serentak. Pasalnya, dibutuhkan energi dan perencanaan yang matang agar tak sekadar berubah.

Mengenai rencana penataan tersebut, Wali Kota Medan Rahudman Harahap yang dikonfirmasi Sumut Pos beberapa waktu lalu menyatakan, penataan pasar ke arah yang lebih baik akan terus digalakkan.

“Ya, kita saat ini telah memiliki Pasar Induk Medan di Kelurahan Lau Chi Kecamatan Medan Tuntungan. Pasar Hindu juga kita telah tata dengan bekerjasama dengan pihak Jamsostek,” katanya.

Rahudman pun tak mau berhenti di beberapa pasar saja. Pembenahan pasar akan terus di lanjutakan ke pasar-pasar yang lain.

“Kita akan terus melakukan upaya penataan terhadap pasar-pasar di Medan, tapi tidak secara langsung melainkan dengan bertahap atau berkesinambungan,” tambah Rahudman kala itu.(ari)

31 Positif, 3 Tewas

DBD Serang Belawan

BELAWAN- Penyakit demam berdarah dengue (DBD) masih menghantui warga Belawan. Pasalnya, hingga kini masih banyak warga Belawan yang terjangkit penyakit  ini.  Menurut data dari Rumah Sakit Pelabuhan Belawan di Jalan Stasiun, sejak Januari 2011 hingga kini sudah 31 warga Belawan terjangkit DBD. Dari 31 penderita DBD tersebut, 3 diantaranya meninggal dunia yakni M Imam, warga Jalan Indra Pura, Krisjon warga Sicanang dan Dewi Siti Wulandari warga Jalan Indra Pura.

Sedangkan yang masih menjalani perawatan hingga sekarang yakni Yolanda (11), warga Lorong Dermawan Belawan dan Tiara (6) warga Jalan Selebes Kelurahan Belawan II.

Erwin (41), ayah Yolanda saat ditemui di rumah sakit mengatakan, anaknya sudah 11 hari di rawat di rumah sakit tersebut untuk mendapatkan perawatan intensif.

Menurut Erwin, selama ini pihak kecamatan tidak pernah melakukan fogging. Namun setelah ada korban seperti saat ini, baru pihak kecamatan melakukan fogging. “Di daerah saya tinnggal sudah ada 4 orang yang terserang DBD,” tambahnya.
Sementara itu, Kepala Pelayanan Medis Rumah Sakit Pelabuhan Belawan, Dr Yusmardiani mengatakan, pihaknya selalu berkoordinasi dengan Puskesmas untuk melakukan pemoginggan dan melaporkan setiap kasus DBD ke Dinas Kesehatan. “Kami terus melaporkan kasus DBD ini ke Dinas Kesehatan Medan,” katanya.

Dian mengimbau kepada masyarakat agar jangan lupa menjaga kebersihan lingkungan dan gencar melakukan 3M + 1T yakni Menguras, Menutup, Mengubur dan juga Telungkupkan. “Apabila hal tersebut dilakukan masyarakat, mudah-mudahan perkembangan nyamuk tersebut tidak akan ada,” tandasnya.(mag-11)

Diproyeksi Rampung 2011

Pasar Induk Tuntungan

Dalam perwujudan penataan kota, khususnya mengenai penataan pasar di Medan, bukanlah omong kosong belaka. Buktinya,  Pemerintah Kota (Pemko) Medan kembali menyuntikan dana sebesar Rp20 miliar dari Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) 2011, dalam rangka pembangunan Pasar Induk di Kelurahan Lau Chi Kecamatan Medan Tuntungan. Di Tahun 2010 lalu juga Pemko Medan juga telah menganggarkan sebesar Rp10 miliar.

Dalam proyeksi ke depan, Pasar Induk Tuntungan ini akan menjadi pusat transaksi hasil pertanian dari Tanah Karo dan Berastagi ke Medan. Diperkirakan, transaksi yang akan berputar di Pasar Induk Tuntungan tersebut bisa mencapai miliaran rupiah. Secara otomatis, akan memberikan penambahan Pendapatan Asli Daerah (PAD) Pemko Medan ke depan.

Saat Wali Kota Medan Rahudman Harahap dan Wakilnya Dzulmi Eldin yang berkunjung ke lokasi seluas 12 Hektare dari 18 Hektare yang direncanakan beberapa waktu lalu mengatakan, pembangunan akan terus berlanjut hingga 2011.

“Pembangunan Pasar Induk ini didasari sejak saya menjabat Walikota Medan dan pada saat melakukan operasi penataan pedagang di Pusat Pasar. Kita melihat di sana sudah tidak layak lagi, untuk itu bersama Pak Sekretaris Daerah pada saat itu Dzulmi Eldin, kita membuat ide untuk Pasar Induk di atas lahan milik kita ini. Kita berharap, bisa rampung pada 2011 nanti dan bisa segera beroperasi,” kata Rahudman.
Pembangunan Pasar Induk tersebut, sudah dimulai untuk tahap awal pada 2010, seperti konstruksi bangunan yang telah terbangun saat ini. Saat ini saja, bangunan tahap awal ini sudah mampu menampung 361 pedagang pertanian dari Berastagi.

Sementara itu, Sekda Medan Syaiful Bahri kembali menyatakan, pembangunan tahap II terhadap Pasar Induk Tuntungan tersebut juga akan dilakukan tahun ini. Bukan itu saja, pembangunan juga akan meliputi pembangunan infrastruktur, serta pembangunan terminal kendaraan yang berada tepat di samping Pasar Induk tersebut.
“Seperti yang dikatakan Pak Wali, maka kita juga akan berupaya terus memacu pembangunan tahap kedua di tahun ini dengan membangun infrastruktur termasuk jalan. Di lokasi yang sama, juga akan dibangun terminal dan jalan dengan lebar 26 meter sebagai akses keluar ke Simpang Selayang. Nantinya para pedagang dan pembeli akan melakukan aktivitasnya di sini. Juga termasuk para pembeli kecil dari Kota Medan. jadi, arus sayuran atau laju kendaraan tidak lagi langsung masuk ke inti kota,” ujarnya.

Lebih lanjut Syaiful juga menyatakan, keberadaan Pasar Induk tersebut adalah dikarenakan Pasar Sambu sudah terlalu padat untuk aktivitas berjualan. “Kita ketahui Pasar Sambu sudah begitu padat. Keberadaan Pasar Induk ini, menjadi sebuah solusi untuk meminimalisir tekanan yang terjadi di Pasar Sambu,” terangnya.
Saat itu pula, Rahudman juga sempat menyatakan, upaya perbaikan infrastruktur jalan yang akan dilakukan adalah dengan jalan memperlebar dan memperluas jalan akses masuk ke pasar tersebut.
“Untuk jarak tempuh masuk ke Pasar Induk juga tidak ada masalah. Karena jalan masuk akan diperlebar dan diperluas lagi. Pasar Induk ini akan menjadi salah bagian sebagai Kota Metropolitan,” ungkapnya.(ari)