26 C
Medan
Friday, December 19, 2025
Home Blog Page 15728

Belajar Waktu Hening

Terkadang, suasana hening dan kondusif sangat mempengaruhi konsentrasi seseorang dalam mencerna materi pekerjaan. Nah, itu pula yang dilakukan Rizky siswa kelas XI Administrasi Perkantoran (AP) SMK BM YPK Medan. Siswa bernama lengkap Rizky Airina Tanjung ini selalu belajar, pada waktu sepi alias belajar malam.

Paling tidak gadis kelahiran Medan 7 Juni 1995 ini memulai belajar pukul 21.00 WIB. Mungkin pada jam itu, anak seusianya sudah memulai tidur lelapnya untuk mempersiapkan diri bangun pagi pada esok hari.

Tak sedikit waktu pula yang dihabiskannya untuk belajar, paling cepat Rizky menghabiskan waktu selama 1 jam untuk belajar, bahkan mungkin bisa hingga 3 jam. “Kalau sudah sepi baru saya belajar. Karena pada waktu itu saya lebih mudah menangkap pelajaran, dan jika ada hafalan biasanya sangat mudah nempel di otak,” jelasnya, Selasa (22/2).
Tak pelak, anak kedua dari 4 bersaudara pasangan H Rusli Tanjung dan Jumairah ini meraih juara umum pada kelas X lalu. Dari prestasinya ini Ia akhirnya meraih beasiswa selama 10 bulan. “Sejak September 2010 lalu hingga Juni 2011 nanti, saya bebas uang sekolah. Orangtua dan saya sendiri merasa sangat senang akan hal ini, dan mereka mengingatkan untuk tetap memperthankan prestasi,” ujarnya.

Namun, walau sudah mendapatkan beasiswa, Rizky tetap mendapatkan uang tambahan dari orangtuanya. Tapi itu digunakan untuk mengikuti les Bahasa Inggris. “Biar mahir Bahasa Inggris,” katanya menirukan perkataan orangtuanya.
Menurut Rizky, bagian tersulit dalam belajar adalah saat harus melakukan presentasi di depan kelas. “Karena itu membutuhkan wawasan yang luas untuk mengemukakan pendapat-pendapat dan pemikiran kita. Jadi untuk menaklukkan kesulitan ini, saya memang harus lebih banyak membaca,” terangnya.

Rizky juga memiliki hobi yang selalu dilakukannya 2 kali sebulan, yakni berenang. “Selain berangkat bersama teman-teman dari sekolah, kadang saya juga sering pergi sendiri. Berenang saya lakukan untuk menambah tinggi badan saya,” ujarnya. (saz)

Dinobatkan Jadi Juara Umum

Dalam menghadapi ujian perlu kiat-kiat khusus. Hal ini pulalah yang diterapkan Rini Mariani Siregar. Siswa kelas XI Administrasi Pemasaran (AP) SMK BM YPK Medan, ini hanya perlu mencatat kembali poin-poin materi pelajaran yang menurutnya perlu dalam ujian. Dengan begitu seiring menulis materi pelajaran, bersamaan dengan itu pula secara otomatis dia akan mengingat materi pelajaran tersebut.

Berkat kiat yang selama ini dilakukannya, gadis kelahiran Si Bondar (Sidimpuan) 27 Juni 1994 ini di sekolah selalu juara. Pada kelas X lalu semester 1 dan 2,  Rini meraih juara pertama di kelasnya dan dinobatkan sebagai juara umum di kelas X Jurusan AP di sekolahnya.

Anak ke-9 dari 10 bersaudara pasangan Mahruddin Siregar dan Mahewan Harahap ini juga memiliki kiat yang sedikit unik dalam belajar. Karena Ia tak memiliki waktu khusus untuk belajar baik pada siang atau malam hari. “Saya belajar di sekolah, jika ada tugas pada masing-masing mata pelajaran, pada waktu istirahat saya langsung mengerjakannya waktu istirahat. Karena saya membawa bekal makanan dari rumah, jadi waktu istirahat tak perlu jajan lagi ke bawah,” terang Rini, Selasa (22/2), sambil menunjukkan kelasnya yang berada di lantai 3.

Dengan prestasi-prestasi yang diraihnya ini, ternyata orangtua Rini tak begitu antusias lagi dan menanggapinya biasa saja. “Soalnya dari SD sudah juara terus, jadi mereka cuma bilang pertahankan prestasi yang sudah didapat itu. Tapi kalau rankingnya anjlok saya tetap dimarahi,” ujarnya tertawa sambil menutup mulutnya.

Rini berharap, pihak sekolah tetap memberikan fasilitas yang mendukung kemajuan siswanya, baik dalam memperdalam materi maupun praktik. “Dengan begitu, mutu pendidikan siswa juga bisa semakin meningkat dan mampu bersaing dengan sekolah lain. Dan tentunya, dengan mutu yang tinggi kami akan semakin mudah mendapatkan perkerjaan setelah lulus nanti,” katanya. (saz)

Bahasa dan Sastra Indonesia di Sekolah

Pendidikan Bahasa Indonesia merupakan salah satu aspek penting yang perlu diajarkan kepada para siswa di sekolah. Tak heran apabila mata pelajaran ini kemudian diberikan sejak masih di bangku SD hingga lulus SMA.

Dari situ diharapkan siswa mampu menguasai, memahami dan dapat mengimplementasikan keterampilan berbahasa. Seperti membaca, menyimak, menulis, dan berbicara. Kemudian pada saat SMP dan SMA siswa juga mulai dikenalkan pada dunia kesastraan. Dimana dititikberatkan pada tata bahasa, ilmu bahasa, dan berbagai apresiasi sastra. Logikanya, telah 12 tahun mereka merasakan kegiatan belajar mengajar (KBM) di bangku sekolah. Selama itu pula mata pelajaran Bahasa Indonesia tidak pernah absen menemani mereka.

Tetapi, luar biasanya, kualitas berbahasa Indonesia para siswa yang telah lulus SMA masih saja jauh dari apa yang dicita-citakan sebelumnya. Yaitu untuk dapat berkomunikasi dengan Bahasa Indonesia yang baik dan benar.Hal ini masih terlihat dampaknya pada saat mereka mulai mengenyam pendidikan di perguruan tinggi. Kesalahan-kesalahan dalam berbahasa Indonesia baik secara lisan apalagi tulisan yang klise masih saja terlihat. Seolah-olah fungsi dari pembelajaran Bahasa Indonesia di sekolah tidak terlihat maksimal. Saya penah membaca artikel dosen saya yang dimuat oleh harian Pikiran Rakyat. Dimana dalam artikel tersebut dibeberkan banyak sekali kesalahan-kesalahan berbahasa Indonesia yang dilakukan oleh para mahasiswa saat penyusunan skripsi.

Hal ini tidak relevan, mengingat sebagai mahasiswa yang notabenenya sudah mengenyam pendidikan sejak setingkat SD hingga SMU, masih salah dalam menggunakan Bahasa Indonesia.  Lalu, apakah ada kesalahan dengan pola pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah? Selama ini pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah cenderung konvesional, bersifat hafalan, penuh jejalan teori-teori linguistik yang rumit.

Serta tidak ramah terhadap upaya mengembangkan kemampuan berbahasa siswa. Hal ini khususnya dalam kemampuan membaca dan menulis.

Pola semacam itu hanya membuat siswa merasa jenuh untuk belajar bahasa Indonesia. Pada umumnya para siswa menempatkan mata pelajaran bahasa pada urutan buncit dalam pilihan para siswa. Yaitu setelah pelajaran-pelajaran eksakta dan beberapa ilmu sosial lain. Jarang siswa yang menempatkan pelajaran ini sebagai favorit. Hal ini semakin terlihat dengan rendahnya minat siswa untuk mempelajarinya dibandingkan dengan mata pelajaran lain. Saya menyoroti masalah ini setelah melihat adanya metode pengajaran bahasa yang telah gagal mengembangkan keterampilan dan kreativitas para siswa dalam berbahasa. Hal ini disebabkan karena pengajarannya yang bersifat formal akademis, dan bukan untuk melatih kebiasaan berbahasa para siswa itu sendiri.

Pelajaran Bahasa Indonesia mulai dikenalkan di tingkat sekolah sejak kelas 1 SD. Seperti ulat yang hendak bermetamorfosis menjadi kupu-kupu. Mereka memulai dari nol.

Pada masa tersebut materi pelajaran Bahasa Indonesia hanya mencakup membaca, menulis sambung serta membuat karangan singkat. Baik berupa karangan bebas hingga mengarang dengan ilustrasi gambar. Sampai ke tingkat-tingkat selanjutnya pola yang digunakan juga praktis tidak mengalami perubahan yang signifikan. Pengajaran Bahasa Indonesia yang monoton telah membuat para siswanya mulai merasakan gejala kejenuhan akan belajar Bahasa Indonesia. Hal tersebut diperparah dengan adanya buku paket yang menjadi buku wajib.

Sementara isi dari materinya terlalu luas dan juga cenderung bersifat hafalan yang membosankan. Inilah yang kemudian akan memupuk sifat menganggap remeh pelajaran Bahasa Indonesia karena materi yang diajarkan hanya itu-itu saja. Saya mengambil contoh dari data tes yang dilakukan di beberapa SD di Indonesia tentang gambaran dari hasil pembelajaran Bahasa Indonesia di tingkat SD.

Dengan demikian apresiasi dari pembelajaran Bahasa Indonesia menjadi jelas tampak prakteknya dalam kehidupasn sehari-hari. Bila diberikan bobot yang besar pada penguasaan praktek membaca, menulis, dan apresiasi sastra dapat membuat para siswa mempunyai kemampuan menulis jauh lebih baik Hal ini sangat berguna sekali dalam melatih memanfaatkan kesempatan dan kebebasan mereka untuk mengungkapkan apa saja secara tertulis, tanpa beban dan tanpa perasaan takut salah.

Setelah melihat pada ilustrasi dari pola pengajaran tersebut saya melihat adanya kelemahan – kelemahan dalam pengajaran Bahasa Indonesia di sekolah. KBM belum sepenuhnya menekankan pada kemampuan berbahasa, namun lebih pada penguasaan materi. Hal ini terlihat dari porsi materi yang tercantum dalam buku paket lebih banyak diberikan dan diutamakan oleh para guru bahasa Indonesia. Sedangkan pelatihan berbahasa yang sifatnya lisan ataupun praktek hanya memiliki porsi yang jauh lebih sedikit. Padahal kemampuan berbahasa tidak didasarkan atas penguasaan materi bahasa saja, tetapi juga perlu latihan dalam praktek kehidupan sehari-hari.

Selain itu, pandangan atau persepsi sebagian guru, keberhasilan siswa lebih banyak dilihat dari nilai yang diraih atas tes, ulangan umum bersama (UUB) terlebih lagi pada Ujian Akhir Nasional (UAN). Nilai itu sering dijadikan barometer keberhasilan pengajaran. Perolehan nilai yang baik sering menjadi obsesi guru karena hal itu dipandang dapat meningkatkan prestise sekolah dan guru.

Untuk itu, tidak mengherankan jika dalam KBM masih dijumpai guru memberikan latihan pembahasan soal dalam menghadapi UUB dan UAN. Apalagi dalam UUB dan UAN pada pelajaran bahasa Indonesia selalu berpola pada pilihan ganda. Dimana bagi sebagian besar guru menjadi salah satu orientasi di dalam proses pembelajaran mereka. Akibatnya, materi yang diberikan kepada siswa sekedar membuat mereka dapat menjawab soal-soal tersebut, tetapi tidak punya kemampuan memahami dan mengimplementasikan materi tersebut untuk kepentingan praktis dan kemampuan berbahasa mereka. Pada akhirnya para siswa yang dikejar-kejar oleh target NEM-pun hanya berorientasi untuk lulus dari nilai minimal atau sekadar bisa menjawab soal pilihan ganda saja. Perlu diingat bahwa soal-soal UAN tidak memasukan materi menulis atau mengarang (soal esai).

Peran guru Bahasa Indonesia juga tak lepas dari sorotan, mengingat guru merupakan tokoh sentral dalam pengajaran. Peranan penting guru juga dikemukakan oleh Harras (1994). Berdasarkan hasil penelitian yang dilakukan di beberapa negara berkembang, termasuk Indonesia, dilaporkannya bahwa guru merupakan faktor determinan penyebab rendahnya mutu pendidikan di suatu sekolah. Begitu pula penelitian yang dilakukan International Association for the Evaluation of Education Achievement menunjukkan bahwa adanya pengaruh yang signifikan antara tingkat penguasaan guru terhadap bahan yang diajarkan dengan pencapaian prestasi para siswanya . Sarwiji (1996) dalam penelitiannya tentang kesiapan guru Bahasa Indonesia, menemukan bahwa kemampuan mereka masih kurang. Kekurangan itu, antara lain, pada pemahaman tujuan pengajaran, kemampuan mengembangkan program pengajaran, dan penyusunan serta penyelenggaraan tes hasil belajar. Guru Bahasa Indonesia juga harus memperhatikan prinsip-prinsip pembelajaran bahasa yang langsung berhubungan dengan aspek pembelajaran menulis, kosakata, berbicara, membaca, dan kebahasaan .Rupanya guru juga harus selalu melakukan refleksi agar tujuan bersama dalam berbahasa Indonesia dapat tercapai.

Selain itu, siswa dan guru memerlukan bahan bacaan yang mendukung pengembangan minat baca, menulis dan apreasi sastra. Untuk itu, diperlukan buku-buku bacaan dan majalah sastra (Horison) yang berjalin dengan pengayaan bahan pengajaran Bahasa Indonesia. Kurangnya buku-buku pegangan bagi guru, terutama karya-karya sastra mutakhir (terbaru) dan buku acuan yang representatif merupakan kendala tersendiri bagi para guru. Koleksi buku di perpustakaan yang tidak memadai juga merupakan salah satu hambatan bagi guru dan siswa dalam proses pembelajaran di sekolah perpustakaan sekolah hanya berisi buku paket yang membuat siswa malas mengembangkan minat baca dan wawasan mereka lebih jauh.

Menyadari peran penting pendidikan bahasa Indonesia, pemerintah seharusnya terus berusaha meningkatkan mutu pendidikan tersebut. Apabila pola pendidikan terus stagnan dengan pola-pola lama, maka hasil dari pembelajaran bahasa Indonesia yang didapatkan oleh siswa juga tidak akan bepengaruh banyak. Sejalan dengan tujuan utama pembelajaran Bahasa Indonesia supaya siswa memiliki kemahiran berbahasa diperlukan sebuah pola alternatif baru yang lebih variatif dalam pengajaran bahasa Indonesia di sekolah. Agar proses KBM di kelas yang identik dengan hal-hal yang membosankan dapat berubah menjadi suasana yang lebih semarak dan menjadi lebih hidup. Dengan lebih variatifnya metode dan teknik yang disajikan diharapkan minat siswa untuk mengikuti pelajaran Bahasa Indonesia meningkat dan memperlihatkan antusiasme yang tinggi. Selain itu guru hendaknya melakukan penilaian proses penilaian atas kinerja berbahasa siswa selama KBM berlangsung. Jadi tidak saja berorientasi pada nilai ujian tertulis. Perlu adanya kolaborasi baik antar guru Bahasa Indonesia maupun antara guru Bahasa Indonesia dengan guru bidang studi lainnya. Dengan demikian, tanggung jawab pembinaan kemahiran berbahasa tidak semata-mata menjadi tanggung jawab guru Bahasa Indonesia melainkan juga guru bidang lain. Apabila, sistem pembelajaran Bahasa Indonesia yang setengah-setengah akan terus begini, maka metamorfosis sang ulat hanyalah akan tetap menjadi kepompong. Awet dan tidak berkembang karena pengaruh formalin pola pengajaran yang masih berorientasi pada nilai semata. (*)

Oleh:
M Raudah Jambak
Staf Pengajar di Panca Budi, Budi Utomo dan UNIMED

Laga Panas

INTER MILAN vs BAYERN MUNCHEN

MILAN-Pertandingan yang akan berlangsung di Giuseppe Meazza, dini hari nanti merupakan laga yang paling ditunggu-tunggu, sebab mempertemukan dua finalis Liga Champions musim lalu, Inter Milan kontra Bayern Munchen

Ya, kedua tim ini memang saling jajal pada partai puncak musim lalu. Dua gol Diego Milito mengantarkan Nerrazuri (julukan Inter Milan) tampil sebagai juara Liga Champions.

Dengan kekalahan itu, apakah lantas para pemain Die Rotten (julukan Bayern Munchen) ingin menuntaskan dendamnya dini hari nanti?

“Pertandingan ini bukanlah misi balas dendam. Kami tidak sedang mempertaruhkan trofi Liga Champions, tapi pertaruhan untuk merebut tiket ke babak selanjutnya,” tukas Mario Gomez, striker Bayern Munchen.
Hal senada diungkapkan oleh gelandang Bayern Munchen Thomas Mueller. Pemain 21 tahun itu sudah melupakan pahitnya kekalahan dan kini menatap kemenangan untuk melaju ke perempatfinal.

“Jelas, ini tidak akan jadi partai yang mudah, tapi melihatnya secara obyektif, kami bisa lolos. Mereka bukan tim yang tidak terkalahkan. Artinya, lawan kami adalah diri kami sendiri,” cetus Mueller.

Tak salah jika Muller berkata seperti itu. Pasalnya, saat ini kondisi Die Rotten di kompetisi domestik tidak terlalu bagus. Anak asuh Louis van Gaal itu hanya menempati peringkat ketiga dengan poin 42, atau tertinggal 13 angka dari pemuncak klasemen yang ditempati Borussia Dortmund.

Jadi, sah-sah saja jika kemudian fokus pemain Bayern beralih ke Liga Champions. Arjen Robben dkk memastikan mereka total agar bisa mengamankan gelar Liga Champions yang nyaris mereka dapatkan musim lalu.
Bayern masih akan menggunakan komposisi terbaik mereka, minus Ivica Olic yang masih absen hingga akhir musim. Di lini tengah, masih dipercayakan kepada Arjen Robben dan Frank Ribbery guna mendongkrak ketajaman Mario Gomez di lini depan.

Sedangkan di kubu Inter Milan, Diego Milito masih harus absen. Tempatnya mungkin akan diisi oleh Goran Pandev untuk mendampingi Samuel Eto’o di lini depan. Sedangkan Wesley Sneijder dan Lucio, yang sempat absen di akhir minggu, kemungkinan besar bisa diturunkan.
“Saya masih ingat bagaimana kami mengalahkan mereka pada partai final Liga Champions. Namun pertandingan kali ini akan berbeda. Semuanya terasa semakin sulit karena kami masih berlaga di babak knock out,” bilang Zavier Zanetti, kapten Inter Milan.  “Untuk mencapai target yang dicanangkan, maka kami harus mengerahkan semua kemampuan terbaik,” tambah pemain asal Argentina itu. (jun/bbs)

Milik Stankovic atau Ribbery

DUA gelandang elegan Dejan Stankovic dan Frank Ribbery akan saling jajal pada babak 16 besar Liga Champions di Stadion Giuseppe Meazza dini hari nanti.

Ya, meski memiliki banyak pemain hebat, namun Leonardo, allenatore Inter Milan tak berani memberi kesempatan kepada pemain lain untuk mengatur ritme permainan Nerrazuri.

Mantan play maker timnas Brasil dan AC Milan itu akan menempatkan Dejan Stankovic sebagai playmaker La Benneamata (sebutan lain Inter Milan). Artinya, pemain kelahiran Serbia ini akan menjajal Frank Ribbery yang diplot Louis van Gaal sebagai play maker Die Rotten.

Sesungguhnya, antara Stankovic dan Ribbery memiliki tipikal permainan yang nyaris tak berbeda.
Hanya saja, jika mengacu pada agresifitas permainan di lini tengah, tampaknya Stankoviic lebih baik dari pada Ribbery. Ini bisa dilihat dari banyaknya tendangan mengarah ke gawang yang dilesakkannyaStankovic.

Namun jika berkaca pada efektifitas permainan, jelas Ribbery lebih unggul dari pada Stankovic.
Lihatlah dua gol yang telah dilesakkannya, ketika Stankovic justru hanya mampu mencetak satu gol ke gawang lawan. (jun)

Lucio Ingin Khianati Bayern

NAMA Lucio bersinar saat menjadi kapten tim di Bayern Munchen. Namun pemain yang mengawali kiprahnya di ajang Bundesliga bersama klub Bayer Leverkusen ini justru ingin mengalahkan mantan klubnya, Bayern Munchen yang pada laga dini hari nanti  akan melawat ke Stadion Giuseppe Meazza, markas Inter Milan, klub Lucio bermain sekarang ini.
“Laga menghadapi Bayern selalu penting bagi kami. Kami tidak ingin menempuh risiko apa pun. Saya yakin akan berada di lapangan,” ujar Lucio.

Lucio menghabiskan lima musim dengan Bayern. Ia meninggalkan Allianz Arena tahun 2009, untuk menerima tawaran Inter Milan. Bayern dikabarkan menyesali keputusan manajemen melepas Lucio. Di Inter, Lucio bermain luar biasa.
Mengomentari rumor Inter  mendapatkan pemain muda Ganso, Lucio mengatakan dia  memiliki kualitas yang baik. Namun, gaya bermainnya sama dengan Philippe Coutinho, calon bintang  Inter. (bbs/jpnn)

Arsenal Terkendala Jadwal Padat

LONDON-Tim asal Kota London yang masih berpeluang tampil sebagai jawara English Premier League (EPL) Arsenal, pada dua pekan ke depan akan menghadapi jadwal pertandingan yang sangat padat.
Menghadapi situasi ini, The Gunners diharapkan untuk bisa tetap fokus, meskipun hasil imbang 1-1 kontra Leyton Orient yang didapat Arsenal dalam laga babak kelima Piala FA membuat jadwal mereka akan makin padat dalam 14 hari ke depan.

Pasalnya, selain harus melakoni laga replay lawan klub League One tersebut, pasukan Arsene Wenger juga harus bertarung di final Piala Liga Inggris dan bertandang ke markas Barcelona di leg kedua babak 16 besar Liga Champions. Di sela laga-laga tersebut, mereka masih harus meladeni Stoke City dan Sunderland di ajang Liga Inggris.
Nah, khusus menghadapi Stoke City dini ahri nanti, Arsene Wenger, tactician Arsenal mengaku tak ingin meremehkan tim ini. Apalagi, fakta membuktikan jika The Gunners kerap kesulitan jika menghadapi tim papan bawah, apalagi tim beda kasta.

Lihatlah bagaimana The Gunners hanya mampu bermain imbang 1-1 saat menghadapi Leyton Orient pada babak kelima Piala FA akhir pekan lalu.

“Kami memiliki masalah ketika menghadapi tim dari divisi yang lebih rendah. Kami dipaksa berjuang keras untuk menamatkan perlawanan mereka. Kami menghadapi kendala saat menghadapi Huddersfield, Ledds, dan Ipswich. Kami terus berupaya dan memberikan semaksimal mungkin. Ya memang hasil seperti ini membuat frustrasi, namun pemain saya menunjukkan sikap yang benar,” ujar Wenger, ”Kami tak ingin hasil imbang itu terjadi lagi, sebab itu akan membuat energi dan fikiran kami kian terkuras menatap laga-laga mendatang. Padahal, ke depan semakin padat jadwal yang harus dilakoni,” bilang Wenger. (bbs/jpnn)

Moggi: Duo Milan Dalang Calciopoli

ROMA- Calciopoli belum sepenuhnya hilang dari sepak bola Italia. Setidaknya itu pendapat Luciano Moggi yang menyebut dua klub kota Milan sebagai dalang sesungguhnya kecurangan hingga hari ini. Moggi, yang mantan salah satu tokoh utama Juventus di masa lalu tersebut, menilai para wasit kini mulai sering memberikan bantuan kepada Inter dan AC Milan.

Dirinya mengklaim skandal Calciopoli yang sesungguhnya justru terjadi di musim ini, musim 2010-2011 Serie A ini. Hal itu ia rujukkan kepada dua hasil laga Giornata terakhir. Proses gol Robinho terlihat jelas menggunakan tangan ketika AC Milan menang atas Chievo. Namun tidak ada hukuman apa pun bagi punggawa Rossoneri tersebut dan gol tetap dinyatakan sah. Sementara Inter Milan, berkat gol tunggal Kharja yang berbau off side, karena dibelokkan oleh aksi Ranocchia juga berhasil membuat Nerazzurri mengumpulkan poin penuh di pekan ini.

“Saya telah sudah meramalkan hal seperti ini pada tahun 2006, mereka bilang bagaimana sepak bola Italia akan berubah nantinya dan saya justru berkata sepak bola Italia akan tetap berada di tangan pihak Milan, mereka bakal berbagi kemenangan,” kata Moggi kepada Gold TV.

“Sekarang kedua belah pihak Milan juga sedang nikmat berbagi pembelaan dari wasit dan ini ditunjukkan dari pertandingan pekan terakhir, di mana kedua belah pihak memenangkan permainan mereka dengan gol yang tidak biasa.”

“Jika Juventus saya memenangi laga seperti itu, maka semua akan berucap bahwa, ada skandal, tapi sekarang? Para Media di Italia hanya bisa bisu melihat tentang hal itu.”

“Masalah kasus tahun 2006, penilaian hanya berdasarkan dari sudut pandang publik, tetapi apa yang terjadi adalah ketidakadilan yang teramat total, sesungguhnya hal ini tidak layak ada di negara seperti Italia.”
“Saya akan berjuang sampai akhir hingga keadilan dikembalikan kepada saya, dan bagi semua orang yang hidupnya hancur oleh skandal tahun 2006,” tutup Moggi dengan nada yang berapi-api. (net/jpnn)

Jangan Gugup

Marseille vs Manchester United

MARSEILLE-Tim asal Prancis Olimpique Marseille tak boleh dianggap enteng kemampuannya. Meski tak banyak pemain bintang yang merumput di klub ini, namun loyalitas serta disiplin para pemainnya membuat tim ini layak disegani, bukan saja di ajang Ligue 1, tapi juga di kancah Liga Champions.

Karena hal tersebut, saat bertandang ke Stade Velodrome dini hari nanti, jagoan Inggris Manchester United jangan terlalu berharap dapat mencuri kemenangan, meski tuan rumah bakal kehilangan sejumlah pemain pilar akibat cedera.

Andre Pierre Gignac, Brandao dan Loic Remy sedang mengalami masalah dengan kebugarannya. Namun, untuk dua nama terakhir, pelatih Didier Deschamps masih bisa berharap keduanya bisa dimainkan.
Kendati begitu, pelatih Marseille Didier Deschmaps yakin jika timnya mampu mengalahkan The Red Devils. “Jika saya tidak memiliki keyakinan untuk mengalahkan mereka (Manchester United, Red), bagaimana mungkin saya bisa memotivasi para pemain,” ujar Deschamps.

Menurut Deschamps, jika anak asuh Sir Alex Ferguson mampu mengalahkan timnya, maka orang tak akan terkejut. Namun jika Marseille yang memetik kemenangan, maka Marseille telah melakukan sebuah pekerjaan yang sempurna.
Ditambahkannya, The Red Devils memiliki lini pertahanan yang baik, namun bukan berarti United tidak memiliki kelemahan.

“Saya takkan membeberkan kelemahan mereka. Namun saya punya pengalaman mengalahkan mereka. Selain itu, di ajang Liga Champions saya telah berulang kali membuat kejutan saat masih menangani Monaco dengan mengalahkan Chelsea dan Real Madrid,” bilang Deschamps.

Hal senada juga diung kapkan pemain Mar seille Lucho Gonzales. Bahkan secara tergas Lucho mengatakan bahwa Marseille akan menyingkirkan Unitied dari Liga Champions.
“Kami tidak  takut dengan Manchester United,” bilang Lucho.

Lantas seperti apa persiapan The Red Devils menatap laga dini hari nanti?  Diperoleh kabar jika tim ini  akan kehilangan Park Ji-Sung dan Rio Ferdinand yang mengalami ce dera. “

Terkait peluang timnya nanti Fergie (panggilan akrab Sir Alex Ferguson) mengaku optimis. “Mere ka tim yang sangat terorganisir. Namun, saya melihat beberapa pemain mereka serung gugup jika tampil pada pertandingan penting seperti di babak knock out. Inilah yang akan kami manfaatkan,” bilang Fergie. (jun/bbs)

Honda Unjuk Gigi

SEPANG – Honda Respol menguasai tes MotoGP kedua di Sirkuit Sepang, Malaysia, Kuala Lumpur, Selasa (22/2) petang WIB. Casey Stoner tampil sebagai yang tercepat dengan catatan waktu 2 menit 0,987 detik dengan melahap 53 lap. Sedangkan tercepat kedua diduduki Dani Pedrosa yang melahap 46 lap dengan catatan waktu 2 menit 1,360 detik .
Seperti dikutip Crash, dalam sesi ujicoba kedua di hari pertama di Sepang ini, dua pembalap Honda Stoner dan Pedrosa saling berupaya menjadi yang tercepat. Berada di belakang kedua pembalap tersebut ada sang juara bertahan Jorge Lorenzo. Pembalap Yamaha ini mencetak 2 menit 1,468 detik dengan melalui 50 lap.

Posisi keempat dan kelima diisi oleh Colin Edwards dengan 2 menit 1,654 detik dan Andrea Dovizioso dengan waktu 2 menit 1, 747 detik. Hasil kurang memuaskan diterima pembalap Ducati Valentino Rossi. Mantan pembalap Yamaha tersebut harus puas duduk di urutan sembilan dengan catatan waktu 2 menit 1,999 detik dengan 53 putaran.  Kendati Rossi tampil kurang memuaskan namun Pedrosa tidak menganggap remeh peraih juara tujuh kali MotoGP itu.”Reputasi Rossi tak terbantahkan lagi,” aku Pedrosa.  “Ini merupakan musim pertamanya bersama Ducati dan di Malaysia dia tidak masuk dalam jajaran pembalap tercepat. Tetapi Rossi adalah Rossi, dan Anda takkan pernah bisa mengandalkan apa pun.  Bahkan, ketika dia berada di tempat terakhir pada hari Sabtu (kualifikasi), dia masih tetap memiliki potensi untuk membuat kejutan,” tegasnya.(net/jpnn)