28 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 161

INI Pusat dan Pengwil Sumut Bakal Gelar Seminar Nasional: Disrupsi Digital Masuk ke Ranah Kenotariatan

MEDAN, SUMUTPOS.CO— Dalam era transformasi digital yang kian pesat, profesi notaris pun tidak lagi dapat menghindar dari tuntutan disrupsi teknologi. Menghadapi tantangan dan peluang inilah, Ikatan Notaris Indonesia (INI) Pengurus Pusat bekerja sama dengan Pengurus Wilayah Sumatera Utara menggelar Seminar Nasional bertema: “Disrupsi Digital dalam Konsep Cyber Notary dan Penerapannya Menurut UUJN Berdasarkan Potensi Pasal-Pasal UUJN”, yang dilaksanakan di Grand Mercure Hotel Medan pada 9 Juli 2025.

Kegiatan berskala nasional ini secara khusus menghadirkan pembicara-pembicara strategis baik dari regulator maupun dari kalangan akademisi dan praktisi, di antaranya Direktur Jenderal Administrasi Hukum Umum Kementerian Hukum RI Dr Widodo SH., MH.,(Keynote Speaker).

Sebagai narasumber utama, Direktur Teknologi Informasi Ditjen AHU Kementerian Hukum RI SUGITO, ST,. CCNA, Direktur Perdata Ditjen AHU Kementerian Hukum dan HAM RI Henry Sulaiman, S.H., M.E., Ketua Pengwil Sumut Ikatan Notaris Indonesia Dr. H. Ikhsan Lubis, S.H., Sp.N., M.Kn., Guru Besar Hukum Perdata Fakultas Hukum Universitas Sumatera Utara Prof. Dr. Tan Kamelo, S.H., M.D., FCB Arb, FIIArb, dan Nova Sribulan, SH, SpN, M.Kn menampaikan: Isu Strategis Cyber Notary dan Pembaruan Norma UUJN.

Dalam seminar ini, secara mendalam akan dibahas penguatan kerangka hukum Cyber Notary di Indonesia, khususnya melalui Penguatan norma dalam UU Jabatan Notaris (UUJN) menghadapi era digital.

Implementasi teknologi informasi dan tanda tangan elektronik tersertifikasi dalam proses Verleijden akta notaris. Tata kelola keamanan, keabsahan, dan pertanggungjawaban notaris di ruang digital.

Model sistem E-Verleijden sebagai solusi normatif modern. Transformasi Cyber Notary secara prinsip membawa konsekuensi pada perlindungan kepastian hukum dan etika profesi notaris di tengah arus digitalisasi yang berkembang cepat. Dengan pemanfaatan teknologi hukum modern, konsep kehadiran hukum secara elektronik (legal electronic presence) menjadi bagian integral dari pelayanan publik di bidang kenotariatan.

Ketua Pengwil Sumut INI, Dr. H. Ikhsan Lubis, S.H., Sp.N., M.Kn mengatakan, seminar ini juga diharapkan menjadi forum ilmiah yang sangat penting untuk membangun pemahaman bersama seluruh unsur profesi notaris mengenai kesiapan menghadapi disrupsi digital secara profesional, berbasis regulasi, dan tetap menjunjung tinggi prinsip akta otentik serta kehati-hatian jabatan notaris sebagai officium nobile.

Nova Sri Bulan, SH, SpN, M.Kn selaku Ketua Panitia Pelaksana (OC) menegaskan, kegiatan seminar nasional ini bersamaan dengan Hari Ulang Tahun Ikatan Notaris Indonesia yang ke 119. “Krenanya kegiatan ini diharapkan dapat dimaknai sebagai Momentum Strategis Pembaruan UUJN Dalam Rangka Merespon Disrupsi Era Digital,” katanya.

Dia menambahkan, seminar nasional ini juga membuka kesempatan bagi seluruh notaris, akademisi, mahasiswa hukum, serta kalangan praktisi hukum untuk turut hadir dan terlibat aktif dalam forum diskusi strategis ini.

Menurut Nova, saat ini pendaftaran untuk peserta telah dibuka dan tempat terbatas. Peserta yang mengikuti kegiatan akan mendapatkan wawasan strategis dari regulator dan akademisi senior. Materi hukum aplikatif untuk penguatan profesi. Dan Sertifikat pengembangan kompetensi (SKP Point 6)

Untuk informasi dan pendaftaran, bisa melalui https://ikatannotarisindonesia.id/pendaftaran/semnassumut2025. Atau melalui narahubung Devi Yuliastuti (082162451376); Cut Dian Satriani (082163883844); dan Sugen Hartono
(081361692631).

“Mari bergabung dalam momen penting pembaruan profesi notaris menuju era digital!
Jadilah bagian dari sejarah transformasi hukum kenotariatan di Indonesia,” pungkas Nova. (adz)

Pemko Medan Diminta Gabungkan PUD Pasar dan PUD RPH

Anggota DPRD Kota Medan, Muslim
Anggota DPRD Kota Medan, Muslim

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tiga Badan Usaha Milik Daerah (BUMD) milik Pemerintah Kota Medan kembali menjadi sorotan. PUD Pasar, PUD Rumah Potong Hewan (RPH), dan PUD Pembangunan dinilai tidak memberikan kontribusi berarti terhadap Pendapatan Asli Daerah (PAD).

Atas dasar itu, muncul desakan agar Pemko Medan melakukan penggabungan (merger) terhadap beberapa BUMD tersebut untuk meningkatkan efektivitas kinerja dan efisiensi anggaran.
Anggota DPRD Kota Medan, Muslim, dalam keterangannya Jumat (13/6/2025), menyatakan bahwa kinerja PUD Pasar dan PUD RPH sangat tidak optimal. Ia menyoroti minimnya aktivitas pemotongan hewan di PUD RPH yang seharusnya menjadi sumber PAD strategis.

“Kalau kita lihat di sekeliling Kota Medan, banyak Rumah Potong Hewan (RPH), tapi yang memotong di RPH milik Pemko Medan sangat sedikit. Padahal, potensi PAD dari sektor ini besar. Oleh karena itu, saya usulkan agar PUD Pasar dan PUD RPH digabungkan saja,” kata Muslim.

Menurutnya, dengan penggabungan tersebut, seluruh daging yang dijual di pasar tradisional milik PUD Pasar wajib berasal dari hewan yang dipotong di fasilitas RPH yang dimiliki oleh Pemko Medan. Dengan mekanisme tersebut, alur distribusi daging menjadi lebih terkendali dan pendapatan bisa dimaksimalkan.

Muslim juga menyoroti praktik pemotongan hewan dari luar Kota Medan di RPH milik Pemko Medan. “Ini harus ditinjau ulang. Apakah sistemnya sudah benar atau belum? Berapa banyak yang datang dari luar dan berapa kontribusinya untuk PAD Kota Medan?” ujarnya mempertanyakan.

Tak hanya PUD Pasar dan PUD RPH, Muslim juga mengkritik keras PUD Pembangunan Kota Medan, yang saat ini mengelola sejumlah fasilitas wisata dan kebun binatang. Menurutnya, banyak satwa di bawah pengelolaan PUD Pembangunan yang tidak terurus dengan baik, bahkan mati karena minimnya perawatan dan pemberian pakan.

“Kalau memang tidak bisa dikelola dengan baik, ya sebaiknya digabungkan saja dengan dinas yang bisa menampung anggaran operasionalnya. Ini menyangkut kesejahteraan satwa dan reputasi Kota Medan,” tegasnya.

Lebih lanjut, Muslim menyayangkan bahwa meskipun Pemko Medan telah beberapa kali menyuntikkan dana penyertaan modal kepada PUD Pembangunan dan PUD RPH, namun hasilnya belum tampak signifikan. Ia menduga persoalan utama bukan pada potensi usaha, melainkan pada lemahnya manajemen.

“Apakah ini masalah potensi atau justru manajemennya yang tidak becus? Kalau memang masalah manajemen, maka mulai sekarang Pemko Medan harus menempatkan orang-orang profesional untuk mengelola BUMD ini,” ujarnya.

Desakan ini dinilai sebagai sinyal kuat bagi Pemko Medan untuk mengevaluasi kembali keberadaan dan fungsi dari setiap BUMD yang dimilikinya. Dengan pembenahan manajerial atau penggabungan unit usaha yang tumpang tindih, diharapkan BUMD dapat kembali berfungsi optimal dan menjadi sumber PAD yang signifikan bagi Kota Medan.

Pemko Medan sendiri belum memberikan tanggapan resmi atas usulan ini. Namun, publik menanti langkah konkret dari pemerintah kota dalam menjawab keresahan terhadap kinerja BUMD yang dianggap tidak produktif tersebut. (map/ila)

Presiden Direktur Agincourt Resources Dianugerahi Penghargaan TOP Leader on CSR Commitment 2025

BERSAMA:Director & CFO PT Agincourt Resources Noviandri (tengah) berfoto bersama dengan manajemen Agincourt Resources, dewan juri, dan pembicara saat menerima dua penghargaan TOP CSR Awards 2025 di Jakarta, Rabu, (11/6/2025). (Dok. PTAR)
BERSAMA:Director & CFO PT Agincourt Resources Noviandri (tengah) berfoto bersama dengan manajemen Agincourt Resources, dewan juri, dan pembicara saat menerima dua penghargaan TOP CSR Awards 2025 di Jakarta, Rabu, (11/6/2025). (Dok. PTAR)

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Komitmen kuat terhadap pertumbuhan dan kemajuan masyarakat lingkar tambang mengantarkan Presiden Direktur PT Agincourt Resources Muliady Sutio kepada penghargaan TOP Leader on CSR Commitment di ajang bergengsi TOP CSR Awards 2025. Bersamaan dengan itu, Agincout Resources meraih penghargaan TOP CSR Awards 2025 #Star 5, predikat tertinggi yang diberikan kepada perusahaan dengan rangkaian program CSR yang unggul dan selaras dengan strategi bisnis berkelanjutan.

Penghargaan ini juga menegaskan posisi pengelola Tambang Emas Martabe tersebut sebagai tolak ukur nasional dalam pelaksanaan CSR yang mengadopsi prinsip Creating Shared Value (CSV) dan ISO 26000 Social Responsibility.

Presiden Direktur PT Agincourt Resources, Muliady Sutio, dinilai sebagai pemimpin yang secara aktif dan konsisten mengintegrasikan tanggung jawab sosial ke dalam kebijakan strategis perusahaan. Sebagai pucuk pimpinan PT Agincout Resources (PTAR), ia menempatkan pemberdayaan masyarakat sebagai pilar utama dalam perjalanan Tambang Emas Martabe menuju keberlanjutan. Komitmennya tercermin dalam berbagai inisiatif yang mendorong kemandirian ekonomi, peningkatan kualitas pendidikan, dan pelestarian lingkungan di area lingkar tambang.

“Kami percaya bahwa pertumbuhan perusahaan harus berjalan seiring dengan kemajuan masyarakat di sekitar kami. Melalui pendekatan Living in Harmony, kami berupaya menciptakan sinergi antara kegiatan operasional, kelestarian lingkungan, dan kesejahteraan sosial masyarakat lingkar tambang,” ujar Director & CFO PT Agincourt Resources, Noviandri, mewakili Muliady Sutio usai menerima penghargaan di Jakarta, Rabu (11/6/2025).

Ajang TOP CSR Awards diselenggarakan oleh Majalah Top Business dengan tim penilai mencakup Perkumpulan Profesional Governansi Indonesia (PaGI), Asosiasi CSR Indonesia, Corebest (Lembaga Konsultan & Pelatihan CSR), Lembaga Kajian Nawacita, PAKEM (Yayasan Pengembangan Keuangan Mikro), PT Sinergi Daya Prima/ Konsultan GCG, dan Solusi Kinerja Bisnis.

Senior Manager Community PT Agincourt Resources, Christine Pepah, mengatakan penetapan PTAR sebagai pemenang TOP CSR Awards 2025 #Star 5 tidak lepas dari kekuatan lima program unggulan dari berbagai bidang yang dijalankan secara konsisten.

“Setiap program dirancang untuk menjawab kebutuhan masyarakat, sekaligus mendorong terciptanya ekosistem ekonomi lokal yang inklusif, tangguh, dan berdaya saing,” ujarnya.

Di bidang pendidikan, sejak 2017 hingga kini PTAR telah memberikan Beasiswa Martabe Prestasi kepada 1.651 siswa berprestasi jenjang sekolah dasar hingga perguruan tinggi dari keluarga prasejahtera di Tapanuli Selatan dan Kota Padangsidimpuan dengan total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp12,8 miliar.

Sementara, Pelayanan Kesehatan Terpadu menjangkau ribuan warga dengan menyediakan layanan medis gratis, termasuk kunjungan tiga dokter spesialis, yakni penyakit dalam, anak, dan kandungan ke desa-desa terpencil di Tapanuli Selatan. Sepanjang tahun 2024 saja, pengobatan gratis Dokter Spesialis Masuk Desa telah mengobati 3.258 warga yang mencakup ibu hamil, bayi, balita, lansia, dan warga usia produktif.

“Dalam aspek pengembangan ekonomi masyarakat, kami menerapkan program pemberdayaan UMKM seperti batik Tapanuli Selatan dan kuliner serta membangun pusat promosi dan pemasaran produk UMKM bernama Bagas Silua. Inisiatif ini merupakan bagian dari komitmen kami untuk mendorong tumbuhnya kemandirian ekonomi yang berkelanjutan di area sekitar operasional perusahaan,” ujar Christine.

Di bidang lingkungan hidup, program Lubuk Larangan menjadi bentuk nyata pelestarian keanekaragaman hayati berbasis kearifan lokal. Sementara untuk pertanian, program Petani Aktor Milenial dirancang khusus untuk menyiapkan generasi muda Tapanuli Selatan sebagai penggerak pertanian modern yang produktif dan berkelanjutan.

Pada 2024 PTAR telah menginvestasikan USD 2,7 juta untuk melaksanakan Program Pengembangan dan Pemberdayaan Masyarakat (PPM) yang memberikan manfaat bagi 32.696 individu. (dek)

Gelar Aksi Zero Waste Warriors, PLN UID Sumut Bersihkan Sungai Deli

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka memperingati Hari Lingkungan Hidup Sedunia, PLN Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara menggelar kegiatan bertajuk Zero Waste Warriors di kawasan aliran Sungai Deli, Kecamatan Medan Maimun, Kamis (12/6/2025).

Kegiatan ini merupakan wujud nyata kepedulian terhadap kelestarian lingkungan sekaligus ajakan kepada masyarakat untuk menjaga kebersihan sungai sebagai sumber kehidupan.
Rangkaian kegiatan Zero Waste Warriors meliputi pembersihan sampah di aliran dan bantaran sungai, serta penanaman 50 pohon produktif di sepanjang tepian Sungai Deli. Upaya ini bertujuan mencegah banjir, mengurangi abrasi, serta memperindah kawasan sekaligus menjaga keberlangsungan ekosistem sungai.

Pasca kegiatan pemungutan sampah, seluruh sampah yang terkumpul langsung ditimbang, dan tercatat sebanyak 1 ton 108 kilogram sampah berhasil dikumpulkan dalam aksi bersih-bersih ini. Sampah-sampah tersebut kemudian langsung diserahkan ke Bank sampah SASUDE yang kemudian nantinya akan diolah menjadi ecobrik dan artistik pertunjukan oleh bank sampah tersebut.

Kegiatan ini dihadiri langsung oleh jajaran manajemen PLN UID Sumatera Utara dan berbagai pihak terkait, antara lain, Senior Manager Perencanaan, Senior Manager Keuangan, Komunikasi, dan Umum (KKU) Efi Ziarman, Senior Manager Niaga dan Manajemen Pelanggan Efron Lumban Gaol, Camat Medan Maimun Donny Adriansyah, diwakili oleh Kasi Ketentraman dan Ketertiban Dolly Hasibuan, Ketua Yayasan SASUDE Ulfa Juliyanti, SPd, beserta seluruh volunteer, baik dari pegawai PLN maupun komunitas pecinta alam.

General Manager PLN UID Sumatera Utara Ahmad Syauki, yang diwakilan Senior Manager Perencanaan, Efi Ziarman menyampaikan, kegiatan ini merupakan bagian dari komitmen PLN dalam mewujudkan keberlanjutan lingkungan.

“Gerakan hari ini adalah simbol komitmen kami dalam menjaga bumi. Kami ingin mengedukasi masyarakat untuk lebih peduli terhadap lingkungan, dimulai dari hal sederhana seperti tidak membuang sampah di sungai,” ujarnya.

Ketua Yayasan SASUDE Ulfa Juliyanti, SPd, turut menyampaikan apresiasi. “Kami mengucapkan terima kasih kepada PLN atas kolaborasi yang terjalin. Melalui kegiatan ini, kami berharap dapat mengajak seluruh lapisan masyarakat untuk menjaga lingkungan dan sungai, karena sungai adalah sumber air dan ekosistem kehidupan yang penting bagi masa depan anak cucu kita,” jelasnya.

Kasi Ketentraman dan Ketertiban Kecamatan Medan Maimun Dolly Hasibuan, menyampaikan apresiasi kepada PLN atas aksi nyata tersebut.

“Kami berterima kasih atas kepedulian PLN. Harapan kami, kegiatan seperti ini tidak hanya berhenti dihari ini, tapi dapat diterapkan dalam kehidupan sehari-hari. Kehidupan tidak berhenti hari ini. Kehidupan akan diwariskan. Tak ada air, maka tak ada kehidupan. Tak ada kebersihan, maka takkan ada kehidupan, marilah kita jadikan ini sebagai budaya,” ungkapnya penuh makna.

Melalui gerakan Zero Waste Warriors ini, PLN UID Sumatera Utara menegaskan kembali perannya dalam mendorong budaya hidup bersih dan berkelanjutan, serta mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bersama-sama menjaga bumi demi masa depan yang lebih baik. (ila)

RSUD Pirngadi Medan Kejar Pemenuhan Kriteria KRIS, Target Rampung November 2025

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Rumah Sakit Umum Daerah (RSUD) dr Pirngadi Medan terus berupaya memenuhi Kriteria Kelas Rawat Inap Standar (KRIS) sesuai ketentuan yang ditetapkan oleh BPJS Kesehatan dan Kementerian Kesehatan.

Salah satu upaya utama yang dilakukan adalah menyiapkan kamar rawat inap yang sesuai dengan 12 parameter standar KRIS.

Wakil Direktur Pelayanan Medis RSUD dr Pirngadi, drg Afifuddin, menjelaskan bahwa saat ini pihak rumah sakit telah menyiapkan 103 tempat tidur rawat inap yang tersebar di lantai 5, 6, dan 7, atau sekitar 73 persen dari total kapasitas rawat inap yang dimiliki rumah sakit. Persiapan ini disebut telah melebihi ketentuan minimal 60 persen tempat tidur sesuai KRIS.

“Tempat tidur yang sudah kami siapkan jumlahnya melebihi syarat minimal. Semua kamar ini sedang dalam proses perbaikan agar bisa memenuhi kenyamanan dan kelayakan sesuai dengan standar dari Kemenkes dan BPJS,” ujar Afifuddin, Kamis (12/6/2025).

RSUD dr Pirngadi juga secara bertahap menyiapkan kamar rawat inap dengan kapasitas maksimal tiga tempat tidur, serta kamar-kamar lain dengan satu atau dua tempat tidur untuk meningkatkan kenyamanan pasien.

Selain itu, rumah sakit juga melakukan berbagai perbaikan infrastruktur ruangan, seperti penambahan outlet oksigen di setiap tempat tidur, pengecatan ulang ruangan, dan pengaturan pencahayaan serta ventilasi udara agar sesuai dengan ketentuan.
“Ada 12 parameter yang harus kami penuhi, termasuk di antaranya ketersediaan kamar mandi dalam, pencahayaan alami dan buatan, kelembapan udara, ukuran jarak antar tempat tidur, pintu kamar, dan sebagainya,” papar Afifuddin.
Meski demikian, ia mengakui bahwa proses renovasi dan penyesuaian standar KRIS bukan tanpa kendala. Salah satu tantangan utama adalah kondisi bangunan utama rumah sakit yang sudah lama, sehingga penyesuaiannya dengan standar baru cukup kompleks.

“Bangunan RSUD ini sudah lama, jadi renovasinya harus hati-hati agar tidak mengganggu kenyamanan maupun keselamatan pasien yang masih dirawat di bagian lain rumah sakit,” jelasnya.
Selain itu, proses renovasi juga mengharuskan penyesuaian penempatan pasien, terutama agar pelayanan tetap berjalan optimal selama perbaikan berlangsung.

Target Selesai November 2025
Afifuddin menegaskan bahwa pihak RSUD Pirngadi menargetkan seluruh renovasi dan penyesuaian sesuai KRIS akan rampung pada bulan November 2025. Dengan tercapainya target ini, diharapkan pelayanan kesehatan kepada pasien rawat inap peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) semakin meningkat dan memenuhi standar nasional.

Pemenuhan KRIS merupakan bagian dari kebijakan nasional untuk menjamin layanan rawat inap yang layak, setara, dan bermartabat di seluruh fasilitas kesehatan milik pemerintah. RSUD dr. Pirngadi menjadi salah satu rumah sakit rujukan di Kota Medan yang berkomitmen tinggi dalam merealisasikan kebijakan tersebut demi pelayanan kesehatan yang lebih baik bagi masyarakat. (ila)

Kirim 14 Pekerja Ilegal ke Malaysia, 4 Terdakwa Divonis 2,5 Tahun Penjara

PUTUSAN: Majelis hakim membacakan putusan terhadap empat terdakwa PMI ilegal, secara virtual di PN Medan, Jumat (13/6). GUSMAN/SUMUT POS
PUTUSAN: Majelis hakim membacakan putusan terhadap empat terdakwa PMI ilegal, secara virtual di PN Medan, Jumat (13/6). GUSMAN/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Empat terdakwa pengirima 14 pekerja migran indonesia (PMI) ilegal ke Malaysia, divonis hakim 2,5 tahun penjara. Vonis dibacakan hakim ketua Deny Syahputra di ruang Cakra 6 Pengadilan Negeri (PN) Medan, Jumat (13/6).

Keempat terdakwa diantaranya, Suyatman (38) dan Salim Sirait (47) keduanya warga asal Tanjungbalai serta Hendra Panjaitan (41) dan Irwansyah (32) keduanya warga asal Kabupaten Asahan.

“Menjatuhkan pidana kepada para terdakwa oleh karenanya dengan pidana penjara masing-masing selama 2 tahun 6 bulan denda Rp100 juta subsider 4 bulan kurungan,” tegas Deny.

Hakim meyakini, perbuatan keempat terdakwa terbukti bersalah melanggar Pasal 81 Jo Pasal 69 UU RI No 18 Tahun 2017 tentang Perlindungan Pekerja Migran Indonesia Jo Pasal 55 KUHP.

“Hal memberatkan, perbuatan terdakwa melanggar peraturan Republik Indonesia tentang PMI serta membahayakan PMI. Hal meringankan para terdakwa menyesali perbuatannya,” kata hakim.

Atas putusan itu, terdakwa melalui penasehat hukumnya maupun jaksa penuntut umum dari Kejari Belawan kompak menyatakan menerima putusan.

Vonis hakim diketahui lebih ringan dari tuntutan JPU, yang semula menuntut para terdakwa masing-masing 3,5 tahun denda Rp100 juta subsider 4 bulan kurungan.

Diketahui, para terdakwa disuruh oleh Rezi (DPO) untuk membawa dan memberangkatkan 14 Pekerja Migran Indonesia (PMI) secara Non Procedural dari Batubara ke Malaysia dengan upah sebesar Rp3 juta.

Namun naasnya, saat di Asahan Tanjungbalai Kabupaten Asahan datang Kapal Polisi (KP) LORY 3018 melakukan penghentian dan pengecekan dan ditemukan 14 orang PMI Non Procedural tanpa dilengkapi dengan dokumen yang sah. (man/han)