25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 2

Kombat Sumut Salurkan 100 Ton Beras dan Ribuan Paket Sembako ke Aceh dan Kirim Relawan Pasca-banjir

BERANGKATKAN: Ketua Umum Kombat Iskandar, didampingi Ketua DPW Kombat Sumut Ricky Anthony, ketika berangkatkan puluhan relawan di Markas DPW Kombat Jalan Sunggal Medan, Rabu (17/12).(Triadi Wibowo/Sumut Pos)
BERANGKATKAN: Ketua Umum Kombat Iskandar, didampingi Ketua DPW Kombat Sumut Ricky Anthony, ketika berangkatkan puluhan relawan di Markas DPW Kombat Jalan Sunggal Medan, Rabu (17/12).(Triadi Wibowo/Sumut Pos)

SUMUTPOS.CO – Komando Bela Tanah Air (Kombat) Sumatera Utara (Sumut) berangkatkan puluhan relawan ke lokasi bencana di Provinsi Aceh. Relawan Kombat berangkat dilepas oleh Ketua Umum Kombat Iskandar, didampingi Ketua DPW Kombat Sumut Ricky Anthony dari Markas DPW Kombat Jalan Sunggal Medan, Rabu (17/12) lalu.

Puluhan relawan ini nantinya akan bertugas membantu warga dalam membuat fasilitas umum, seperti dapur umum dan sumur bor. Langkah ini dilakukan Kombat mengingat mendesaknya kebutuhan akan air bersih untuk para korban bencana. Selain itu, puluhan relawan yang berangkat juga membawa berbagai peralatan untuk pembuatan sumur bor termasuk pompa air dan genset hingga tandon air untuk penampungan air bersih nantinya.

Ketua Umum Kombat, Iskandar menyampaikan, relawan ini dikirim untuk membangun sumur bor, mengingat kebutuhan akan air bersih sangat mendesak di sana.

“Kita membekali mereka dengan peralatan pembuatan sumur bor, juga ada genset untuk sumber kelistrikan, untuk menggerakkan pompa air. Semoga ini bisa membantu pengadaan air bersih di lokasi penampungan warga terdampak bencana,” ungkap Iskandar.

Iskandar juga mengatakan, relawan yang dikirim untuk membangun sumur bor ini telah dibekali ketrampilan khusus dengan membawa peralatan lengkap.

“Semoga nantinya para relawan ini diharapkan bisa membantu pengadaan air bersih dan membantu warga di lokasi penampungan yang terdampak bencana,” ujarnya.

Sementara Ketua DPW Kombat Sumut, Ricky Anthony menjelaskan, relawan dan peralatan untuk pembuatan sumur bor di lokasi-lokasi bencana ini, tidak hanya untuk membangun sumur bor, namun relawan nantinya akan dilibatkan untuk membantu warga membersihkan berbagai fasilitas umum yang terdampak bencana.

“Untuk pengiriman relawan dan peralatan hari ini dikirim untuk ke Aceh Tamiang dan Langsa,” sebutnya.

Dia juga menuturkan, pengiriman relawan ini menjadi langkah lanjutan dari pengiriman bantuan sebelumnya. Kombat Sumut sebelumnya telah mengirimkan 100 ton beras dan ribuan paket bahan pangan.

“Nah, kali ini kami membantu apa yang dibutuhkan selanjutnya di sana. Ternyata kebutuhan air bersih. Kami kirim genset karena listrik masih belum pulih seluruhnya. Pengiriman relawan ini menjadi wujud kepedulian Kombat terhadap saudara-saudara kita. Kita bergandeng tangan sesama anak bangsa untuk membantu meringankan beban saudara kita yang terkena musibah,” jelas Ricky.

Aksi kemanusiaan ini dipimpin langsung oleh Iskandar dan Ricky dengan koordinator lapangan Andika Kesuma Sitepu (Ketua Harian DPW Sumut), dibantu Samsir Pohan (Ketua DPD Medan), Jasa Wardani Ginting (Ketua DPD Deli Serdang), dan Muhammad Rio (Ketua DPD Langkat). (tri/saz)

Partai Buruh-FSPMI Sumut kepada Korban Bencana Tapteng-Sibolga Beri Bantuan Empat Ton Bahan Makanan dan Obat

BERIKAN BANTUAN: Ketua Partai Buruh sekaligus Ketua DPW FSPMI Sumut, Willy Agus Utomo, saat memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana di Tapteng dan Sibolga.(Istimewa)
BERIKAN BANTUAN: Ketua Partai Buruh sekaligus Ketua DPW FSPMI Sumut, Willy Agus Utomo, saat memberikan bantuan kepada warga terdampak bencana di Tapteng dan Sibolga.(Istimewa)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Exco Partai Buruh dan Federasi Serikat Pekerja Metal Indonesia Provinsi Sumatera Utara (FSPMI Sumut) memberikan bantuan bahan makanan dan obat-obatan kepada korban banjir bandang dan tanah longsor di Tapanuli Tengah (Tapteng) dan Sibolga. Bantuan tersebut disalurkan dalam waktu dua hari penuh, yakni pada 17-18 Desember 2025.

Menurut Ketua Partai Buruh Sumut, Willy Agus Utomo, pihaknya langsung turun ke lokasi posko bencana alam dan rumah warga yang terdampak di dua wilayah tersebut, yakni Tepteng dan Sibolga, dengan menyerahkan bantuan berupa beras, minyak goreng, mie instan, susu, roti, dan makanan lainnya seberat empat ton lebih, dan bahan obat-obatan.

“Hari ini (kemarin, red) kami masih di Tapteng. Semalam (Rabu) kami sudah bagikan bahan makanan seberat dua ton dan obat-obatan kepada warga Sibolga yang terdampak banjir,” ungkap Willy, yang juga merupakan Ketua FSPMI Sumut, Kamis (18/12).

Donasi ini, lanjut Willy, terkumpul dari sumbangan para buruh yang merupakan anggota FSPMI dan Partai Buruh se-Indonesia. Menurutnya, selama pengumpulan donasi pihaknya berhasil mengumpulkan dana sebesar kurang lebih Rp80 juta, dan telah disalurkkan langsung ke wilayah terdampak bencaja di Sumut, yakni, Langkat, Tapteng, dan Sibolga.

“Hari ini di Tapteng kami sudah memberikan bantuan sembako dan obat-obatan untuk lima kecamatan, yakni Pandan, Tukka, Kolang, Sarudik, dan Tapian Nauli. Kami sudah berikan bantuan dua ton bahan makanan dan obat-obatan,” bebernya.

Dia menjelaskan, pihaknya sangat berbelasungkawa dan prihatin atas terjadinya musibah bencana di daerah Sumut, khususnya di Tapteng yang merupakan terdampak paling parah bencana. Partai Buruh dan FSPMI Seluruh Indonesia juga demikian, dan meminta agar pemerintah pusat dan daerah segera dapat memulihkan keadaan masyarakat, dengan membangun kembali infrastruktur seperti jalan dan jembatan yang terputus. Dan kiranya juga dapat segera membangunkan rumah sebagai tempat tinggal para korban yang telah hilang atau hancur terdampak bencana tersebut.

“Kami harap pemerintah segera mendata dan membangun kembali rumah warga yang rusak atau hancur dan hilang karena bencana ini. Karena mereka hingga saat ini masih tidur di tenda-tenda penampungan yang kondisinya sangat memperihatinkan,” harap Willy.

Lebih lanjut Willy menyampaikan, pihaknya masih akan terus membuka donasi bantuan kemanusiaan untuk korban bencana di Sumut sampai akhir Desember 2025 ini. Hal ini sebagai bentuk kepedulian kaum buruh Indonesia khususnya buru Sumut sebagai solidaritas sesama warga Sumut.

“Jika ada lagi donasi masuk, maka kami akan kembali salurkan bantuan ke saudara kita di Tapteng, Sibolga, dan Langkat. Mungkin bentuknya kebutuhan apa yang belum terpenuhi, itu yang akan disalurkan, tidak melulu hanya sembako,” pungkasnya. (dwi/saz)

World UHC Day: Komitmen Perkuat Akses Kesehatan yang Merata

NARASUMBER: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Praktino, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Muhaimin Iskandar, saat menjadi narasumber.
NARASUMBER: Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Praktino, Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Muhaimin Iskandar, saat menjadi narasumber.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Keberhasilan Indonesia meraih predikat Universal Health Coverage (UHC) tidak hanya ditopang oleh percepatan cakupan kepesertaan, tetapi juga oleh kemampuan negara memastikan setiap orang dapat mengakses layanan kesehatan yang dibutuhkan kapan pun dan di mana pun tanpa hambatan teknis maupun beban biaya.

Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Republik Indonesia Pratikno menyampaikan bahwa jaminan sosial melalui Program JKN merupakan ambisi besar negara untuk menghadirkan kesehatan bagi seluruh rakyat Indonesia secara adil dan merata.

Dengan jumlah kepesertaan yang sudah lebih dari 98%, Pratikno menyebut tantangannya semakin kompleks.
“Inflasi alat kesehatan serta meningkatnya prevalensi penyakit berbiaya katastropik masih menjadi beban terbesar dalam pembiayaan JKN. Karena itu, pentingnya efisiensi dalam penyelenggaraan JKN tanpa menurunkan kualitas layanan di fasilitas kesehatan,” ujar Pratikno.

Menteri Koordinator Bidang Pemberdayaan Masyarakat Republik Indonesia Muhaimin Iskandar, menegaskan bahwa keberhasilan Indonesia dalam mencapai predikat UHC menjadi investasi bangsa yang akan menentukan kualitas sumber daya manusia di masa depan.

Pemerintah menilai kesehatan bukan hanya sebagai kebutuhan dasar, tetapi fondasi untuk menciptakan negara yang kuat dan sejahtera.

Sementara itu, Mantan Ketua Panitia Khusus Rancangan Undang-Undang tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial Ahmad Nizar Shihab, mengatakan makna UHC yang sesungguhnya adalah memastikan layanan kesehatan yang mudah diakses dan tidak membuat seseorang jatuh miskin akibat biaya berobat.

Hal tersebut yang ingin diwujudkan sejak awal penyusunan Undang-Undang terkait Badan Penyelenggara Jaminan Sosial.
“Ketika Undang-Undang BPJS dirancang, para penysusun menginginkan BPJS menjadi salah satu lembaga yang kuat dalam ekosistem kesehatan nasional, namun bukan yang utama. Dengan melibatkan delapan kementerian, semuanya percaya bahwa sistem yang akan dijalankan ini, bisa memiliki masa depan kesehatan yang jauh lebih baik,” kata Nizar.

Nizar mengatakan, dalam UU BPJS yang telah diresmikan, penempatan BPJS Kesehatan sebagai lembaga berada langsung di bawah Presiden, bukan di bawah kementerian, baik itu Kementerian Kesehatan maupun Kementerian Ketenagakerjaan. Menurutnya, keputusan tersebut diambil guna memastikan tata kelola jaminan sosial tetap independen, stabil, dan mampu berkoordinasi lintas kementerian tanpa terikat kepentingan sektoral.

Ia menjelaskan bahwa inti dari sistem jaminan sosial di Indonesia adalah nilai gotong royong yang diterapkan dalam undang-undang. Ia menilai, ketika semangat saling membantu itu diwujudkan dalam aturan yang membuat masyarakat mampu menolong sesama dan negara menanggung iuran bagi warga yang kurang mampu, maka Indonesia sedang membangun peradaban baru di mana tidak ada lagi orang yang harus menderita karena sakit.

“Pencapaian UHC ini sejatinya merupakan pengejawantahan nilai paling mendasar bangsa Indonesia, yaitu gotong royong. Yang mampu membantu yang tidak mampu, negara juga hadir membayar iuran mereka yang paling rentan. Dengan begitu, kita membentuk budaya baru, tidak ada orang Indonesia yang dibiarkan menderita karena sakit,” ujarnya.

Pada momentum World UHC Day, Nizar meyakini bahwa sistem jaminan sosial Indonesia mampu membuka akses kesehatan yang semakin mudah bagi seyvluruh masyarakat.

Ia berharap predikat UHC ini mendorong pemerintah pusat dan daerah untuk terus memperkuat sarana dan prasarana layanan kesehatan. (ila)

99% layanan Telkomsel Pulih Pasca Bencana Banjir dan Longsor di Sumatera Barat

Sumatera Barat, SUMUTPOS.CO – Telkomsel memastikan proses pemulihan layanan telekomunikasi pasca bencana banjir dan longsor di Sumatera Barat berjalan optimal. Berkat sinergi dan dukungan berbagai pihak, saat ini layanan mobile Telkomsel telah pulih hingga 99%, sementara layanan fixed broadband IndiHome juga telah mencapai 99%. Upaya ini mencerminkan komitmen Telkomsel untuk menjaga keberlangsungan konektivitas masyarakat di tengah kondisi darurat.

Upaya pemulihan layanan menghadapi sejumlah tantangan, termasuk di antaranya akses jalan yang masih terputus di beberapa titik serta pemadaman listrik bergilir di beberapa wilayah. Untuk mengatasi hal tersebut, Telkomsel telah menyiagakan 43 unit genset guna memastikan ketersediaan pasokan daya, serta menambah perangkat berbasis satelit di 4 titik yang masih terisolasi agar masyarakat tetap dapat mengakses layanan komunikasi.

GM Region Network Operations Sumbagteng Telkomsel, Agus Sugiarto, menyampaikan “Telkomsel berkomitmen untuk menghadirkan layanan komunikasi yang andal bagi masyarakat, khususnya di wilayah terdampak bencana. Tantangan yang ada kami respon dengan langkah strategis, termasuk penambahan genset dan perangkat satelit, serta koordinasi intensif dengan berbagai pihak. Kami mengapresiasi seluruh pihak yang telah berperan aktif dalam mempercepat pemulihan infrastruktur di wilayah bencana.”

Telkomsel berkomitmen untuk melayani sepenuh hati dan terus mendukung pemulihan layanan komunikasi, menghadirkan solusi inovatif, serta memberikan kontribusi nyata bagi Masyarakat.(rel)

MAI Bantu Pengungsi Korban Banjir Marelan

BANTU: MAI Kota Medan pengungsi korban banjir di Jalan Marelan 1, Pasar IV, Lk. VIII, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan.
BANTU: MAI Kota Medan pengungsi korban banjir di Jalan Marelan 1, Pasar IV, Lk. VIII, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – MACAN Asia Indonesia (MAI) Kota Medan, terus bergerak untuk menjemput beragam keresahan para korban banjir di Kota Medan. Salah satunya, korban banjir di Jalan Marelan 1, Pasar IV, Lk. VIII, Kelurahan Terjun, Kecamatan Medan Marelan.

Di tengah cuaca mendung pada Selasa (16/12/2025) sore, Ketua DPC MAI Kota Medan, Suwarno didampingi Sekretaris, Zullifkar dan sejumlah pengurus, termasuk Ketua Pimpinan Anak Cabang (PAC) MAI Medan Marelan, Dedek Supriyanto dan jajaran, datang secara khusus menemui Hamdan, korban banjir yang telah dua minggu mengungsi ke Masjid At Tarbiyah di Kelurahan Terjun.

Hamdan bersama istrinya, Sepriana Artika serta lima orang anak, terpaksa pindah sementara ke tempat ibadah umat Islam tersebut. Rumah orangtua isterinya yang selama ini ditempati untuk berlindung dari panas dan hujan, tak lagi bisa menampung mereka.
Rusak parah dihantam banjir besar yang menyergap Kota Medan pada 24 hingga 27 November 2025 lalu.

“Lebih kurang dua minggu sudah kami tinggal di masjid ini. Mau kembali, jelas tak bisa. Karena kerusakan parah pada rumah mertua saya itu belum kami perbaiki. Biayanya cukup besar. Apalagi sekarang ini saya tak punya penghasilan tetap, setelah tak lagi bekerja sebagai sekuriti sejak dua bulan terakhir,” ungkap Hamdan.

Resah akan nasib istri dan kelima anaknya ke depan, jelas tergambar di wajah Hamdan. Namun pria 45-an itu tetap berusaha tegar. Keyakinan dan doa yang terus dipanjatkan; bahwa akan datang bantuan di tengah kesulitan yang dialaminya.

“Syukur alhamdulillah, doa saya didengar dan Allah SWT mengirim bapak-bapak dari Macan Asia Indonesia Kota Medan dan Medan Marelan ke tempat ini,” ucapnya.

Suwarno pun ikut mengucap syukur, bahwa kesulitan yang dialami Hamdan bisa cepat mereka tanggapi. Selain karena arahan dan bimbingan Ketua DPD MAI Sumut, RM Khalil Prasetyo, bahwa Macan Asia Indonesia harus selalu hadir di tengah kesulitan masyarakat dan memberikan bantuan serta dukungan moril, juga kehadiran mereka ini tak lain sebagai ridhonya Allah SWT, untuk memberikan empati dengan memahami dan merasakan kesulitan warga pascabencana.

“Kami dari DPC Medan dan PAC Medan Marelan akan berusaha semaksimal mungkin untuk memberikan bantuan terbaik kepada pak Hamdan. Kami juga mengundang bapak Lurah Terjun, agar bersama-sama mencarikan solusi dan jalan keluar dari permasalahan yang ada,” ujar Suwarno.

Dijelaskannya, sebelum menemui Hamdan, mereka lebih dulu berdiskusi dengan sejumlah aparatur pemerintahan di Pemerintah Kota (Pemko) Medan. Diskusi difokuskan kepada bantuan apa saja yang bisa didapatkan warga pascabencana.

“Ternyata, pemerintah kota menyiapkan bantuan bagi para korban bencana yang rumahnya mengalami kerusakan, mulai dari ringan, sedang, berat hingga rehab. Kami berharap, bapak Lurah Terjun bisa menjembatani hal tersebut agar terealisasi,” ungkap Suwarno.

Harapan tersebut langsung direspons Lurah Terjun, Lukmanul Hakim. Ia bahkan meminta Hamdan untuk langsung datang ke Kantor Kelurahan Terjun untuk mengajukan bantuan.

“Kapan bapak ada waktu, datang langsung ke kantor kelurahan. Kita akan bantu pengurusan dokumen-dokumennya,” tegasnya.

Lukmanul Hakim juga memberikan apresiasi atas kecepatan respons dan kepedulian tinggi Macan Asia Indonesia dalam memberikan bantuan kemanusiaan terhadap para korban bencana di beberapa kecamatan Kota Medan.

“Sebelumnya DPC, kali ini PAC-nya pula yang menyerahkan bantuan. Kami berharap, konsistensi Macan Asia Indonesia seperti ini bisa terus berkelanjutan, termasuk menyuarakan upaya normalisasi Sungai Bederah yang kini mengalami pendangkalan ekstrem,” ungkapnya.

Saat surut, permukaan air di Sungai Bederah hanya antara satu sampai dua meter. Namun saat diterjang banjir kiriman dari hulu, tidak hanya permukaan sungai melebar, tetapi juga luapan airnya menerjang pemukiman warga di Kelurahan Terjun sekitarnya.

Kondisi tersebut ikut dibenarkan Syaiful Bahri. Kepala Lingkungan XII, Jalan Marelan 1, Pasar IV, Kelurahan Terjun ini mengungkap bahwa Sungai Bederah telah mengalami sedimentasi parah, setelah 10 sampai 15 tahun tak pernah dikeruk.

“Saat hujan ekstrem kemarin ditambah kiriman banjir rob, wilayah di sini tergenang banjir setinggi dada orang dewasa. Parahnya, genangan banjir menjadi lebih lama surut akibat kondisi alur sungai yang buruk serta saluran drainase yang tidak berfungsi,” paparnya.

Syaiful yang besar dan dilahirkan di wilayah setempat, sangat berharap banjir besar yang kemarin tidak terulang untuk ketiga kalinya.

“Tahun 1956 pernah terjadi banjir hebat, dan kini terjadi lagi. Jadi, kami sangat berharap kepada Pemko Medan bersama Balai Wilayah Sungai (BWS) untuk melakukan normalisasi Sungai Bederah, sehingga banjir seperti dua minggu lalu tidak berulang,” pungkasnya. (map/azw)

Pengurus Daerah Al Jam’iyatul Washliyah Tebingtinggi Resmi Dilantik

PATAKA: Ketua Al Jam’iyatul Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara menyerahkan pataka organisasi kepada Ketua Al Jam’iyatul Washliyah Kota Tebingtinggi, Fahmuddin Siregar.(Azan Purba/Sumut Pos)
PATAKA: Ketua Al Jam’iyatul Washliyah Sumut Dedi Iskandar Batubara menyerahkan pataka organisasi kepada Ketua Al Jam’iyatul Washliyah Kota Tebingtinggi, Fahmuddin Siregar.(Azan Purba/Sumut Pos)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Fahmuddin Siregar resmi dilantik sebagai Ketua Pengurus Daerah (PD) Al Jam’iyatul Washliyah Kota Tebingtinggi, setelah sebelumnya terpilih secara aklamasi dalam Musyawarah Daerah (Musda) XIV yang digelar dua bulan lalu, tepatnya pada 18 Oktober 2025.

Pelantikan PD Al Jam’iyatul Washliyah Kota Tebingtinggi berlangsung di Gedung Sawiyah Nasution, Selasa (16/12), menandai dimulainya masa khidmat kepengurusan baru dalam menjalankan roda organisasi ke depan.

Prosesi pelantikan berlangsung khidmat dan mendapat perhatian luas dari masyarakat. Ratusan papan bunga ucapan selamat tampak berjajar di sepanjang Jalan Sutomo sebagai bentuk dukungan dan apresiasi atas pelantikan pengurus baru Al Jam’iyatul Washliyah Kota Tebingtinggi.

Pelantikan dilakukan langsung oleh Pimpinan Wilayah Al Jam’iyatul Washliyah Provinsi Sumatera Utara, Dedi Iskandar Batubara, didampingi Sekretaris Alim Nur Nasution.

Kegiatan tersebut turut dihadiri Wali Kota Tebingtinggi Iman Irdian Saragih, Ketua DPRD Tebingtinggi Sakti Khadafi Nasution, perwakilan Polres Tebingtinggi, Kejaksaan Negeri Tebingtinggi, pimpinan organisasi kemasyarakatan Islam, organisasi kepemudaan Islam, serta warga Al Jam’iyatul Washliyah.

Dalam sambutannya, Fahmuddin menegaskan komitmen Al Jam’iyatul Washliyah untuk terus bersinergi dengan Pemko Tebingtinggi serta mendukung visi dan misi kepala daerah dalam mewujudkan Tebingtinggi yang maju, religius, dan sejahtera. Dia menekankan nilai-nilai perjuangan dan dakwah Al Washliyah harus senantiasa diaktualisasikan melalui program-program yang adaptif dan relevan dengan kebutuhan masyarakat.

Sementara itu, Pimpinan Wilayah Al Jam’iyatul Washliyah Sumatera Utara, Dedi Iskandar Batubara, dalam arahannya menegaskan pentingnya kesinambungan antara hasil Musda dengan pelaksanaan program kerja di daerah. Menurutnya, Al Jam’iyatul Washliyah memiliki tanggung jawab historis untuk terus berperan sebagai perekat umat sekaligus menjadi mitra strategis pemerintah.

“Dengan kepengurusan yang baru, Al Jam’iyatul Washliyah Tebingtinggi diharapkan semakin memperkuat perannya di tengah masyarakat, khususnya dalam bidang pendidikan, dakwah, serta sosial kemasyarakatan. Serta terus bersinergi dengan pemerintah daerah dan seluruh elemen masyarakat dalam mendukung pembangunan dan pembinaan umat secara berkelanjutan,” pungkasnya. (mag-3/saz)

Kementerian ESDM Salurkan Bantuan untuk Korban Bencana Melalui Pemkab Tapsel dan PTAR

SERAHKAN: Kementerian ESDM menyerahkan bantuan sebanyak 267 tenda dan perlengkapan lain kepada korban banjir bandang dan longsor di Desa Garoga dan sekitarnya. (Dok PTAR)
SERAHKAN: Kementerian ESDM menyerahkan bantuan sebanyak 267 tenda dan perlengkapan lain kepada korban banjir bandang dan longsor di Desa Garoga dan sekitarnya. (Dok PTAR)

BATANGTORU, SUMUTPOS.CO – Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral (ESDM) menyalurkan bantuan bagi korban bencana banjir bandang dan longsor di Desa Garoga dan sekitarnya, Kecamatan Batang Toru, Kabupaten Tapanuli Selatan, Sumatra Utara.

Bantuan Kementerian ESDM ini diserahkan kepada Pemerintah Kabupaten Tapanuli Selatan dan didistribusikan dengan dukungan operasional PT Agincourt Resources (PTAR) sebagai mitra pemerintah di lapangan yang memiliki infrastruktur, sumber daya, dan kesiapan tanggap darurat di wilayah terdampak.

Penyerahan bantuan dilakukan di kantor logistik PTAR di Batang Toru, yang sejak awal bencana berfungsi sebagai pusat koordinasi dan distribusi logistik untuk mendukung pemerintah daerah dan kementerian terkait. Bantuan yang disalurkan berupa 267 unit tenda berbagai ukuran, termasuk tenda keluarga berukuran 4×4 meter, 10 unit mesin jet cleaner, mesin gergaji, matras, dan lampu darurat (emergency lamp) untuk mendukung pemulihan warga terdampak bencana.

Saat penyerahan bantuan, perwakilan Kementerian ESDM menyerahkannya secara simbolis kepada Asisten Administrasi Umum Sekretariat Daerah Tapanuli Selatan, Triyanta Hadil Khoiri Dairiyawan, dan Kepala Desa Garoga, Risman Rambe, didampingi General Manager Operations & Deputy Director Operations Agincourt Resources, Rahmat Lubis.

Triyanta menyampaikan apresiasi kepada Kementerian ESDM atas perhatian dan dukungan nyata bagi warga Tapanuli Selatan serta kepada PTAR yang membantu operasional penyaluran bantuan di lapangan.

“Terima kasih kepada Kementerian ESDM atas kepedulian dan bantuan konkret bagi masyarakat Tapanuli Selatan. Dukungan operasional PTAR sangat membantu pemerintah daerah dalam menyalurkan bantuan dari negara secara lebih cepat dan tepat sasaran, terutama ke wilayah-wilayah yang aksesnya masih terbatas,” ujarnya.

Sementara itu, Rahmat Lubis menegaskan bahwa PTAR mendukung penuh penyaluran bantuan Kementerian ESDM dengan berkoordinasi erat bersama pemerintah daerah.

“Dengan sumber daya, infrastruktur, dan tim tanggap darurat yang kami miliki, PTAR akan menyalurkan bantuan dari Kementerian ESDM ini ke para penyintas di Desa Garoga dan desa-desa sekitar yang terdampak, melalui posko-posko pengungsian yang dikoordinasikan Pemkab Tapanuli Selatan. Kami bekerja mengikuti arahan pemerintah daerah agar distribusi tertib, transparan, dan menjangkau warga yang paling membutuhkan,” katanya.

Sejak bencana terjadi, PTAR bersama Pemkab Tapanuli Selatan, BPBD, TNI-Polri, Tim Siaga Bencana PTAR, Emergency Response Group (ERG) ESDM, serta para relawan telah membuka posko, menyiapkan dapur umum, menyediakan layanan kesehatan, serta mengerahkan alat berat dan helikopter untuk membuka akses dan menyalurkan logistik ke wilayah yang terisolasi.

Rahmat berharap bantuan tambahan dari Kementerian ESDM kian memperkuat dukungan pemerintah daerah dan mitra usaha dalam memulihkan kondisi warga terdampak banjir dan longsor di Batang Toru.

“Bantuan ini bukan hanya menambah kekuatan logistik di lapangan, melainkan juga menunjukkan bahwa pemerintap pusat, pemerintah daerah, dan mitra usaha bergerak searah untuk mempercepat pemulihan masyarakat. Kami di PTAR akan memastikan setiap dukungan yang dipercayakan kepada kami benar-benar sampai kepada warga yang membutuhkan,” ujar Rahmat.

Dukungan Kementerian ESDM ini memperkuat sinergi antara pemerintah pusat, pemerintah daerah, dan pelaku usaha di wilayah terdampak. PTAR berkomitmen untuk terus menjadi mitra tepercaya pemerintah dalam mendukung upaya tanggap darurat dan pemulihan masyarakat, sejalan dengan prinsip operasi yang bertanggung jawab dan berkelanjutan. (dek)

Soroti Kelambatan Penanganan Bencana di Sumut, Penrad Dukung Masinton Minta Alat Berat ke Pusat

TAPANULI TENGAH – Anggota DPD RI asal Sumatra Utara Pdt Penrad Siagian turun langsung meninjau sejumlah lokasi bencana banjir dan longsor di Humbang Hasundutan, Tapanuli Tengah, hingga Kota Sibolga. Kunjungan gelombang kedua ke tiga daerah itu dilakukan untuk melihat langsung kondisi warga terdampak sekaligus menyalurkan bantuan kemanusiaan.

Dalam perjalanan sejak Senin, 15 Desember 2025, ke titik-titik bencana, Penrad menyerahkan lebih dari 10 ton bantuan berupa sembako, pakaian bekas, dan Alkitab kepada warga terdampak. Bantuan diberikan tidak hanya di lokasi pengungsian, tetapi juga kepada masyarakat yang ditemui di sepanjang jalur perjalanan menuju daerah terdampak. “Semoga bantuan ini dapat sedikit mengurangi beban masyarakat yang menjadi korban bencana alam ini,” kata Penrad Siagian dalam keterangannya, Rabu (17/12/2025).

Ia juga menyerap langsung aspirasi warga yang mengeluhkan lambannya penanganan pascabencana. Penrad menyebutkan, dampak bencana yang terjadi sejak akhir November lalu belum tertangani secara optimal.

Memasuki minggu ketiga Desember, proses pemulihan dinilai sangat lambat dan mengganggu aktivitas perkantoran, sekolah, serta perekonomian masyarakat. “Sejumlah sekolah terpaksa menghentikan kegiatan belajar-mengajar karena bangunan sekolah dan rumah warga masih terendam air, lumpur, dan material kayu,” ujarnya.

Di Kabupaten Tapanuli Tengah saat menuju Kecamatan Tukka, lokasi terparah bencana di wilayah itu, Penrad bertemu dengan Bupati Masinton Pasaribu. Dalam pertemuan tersebut, Masinton menyampaikan keterbatasan dalam penanganan pascabencana, khususnya alat-alat berat.

Masinton menyampaikan, alat berat milik Pemkab Tapteng sangat terbatas sehingga terpaksa menyewa dari pihak swasta dengan kemampuan fiskal yang juga terbatas. “Jalanan, rumah, sekolah, dan infrastruktur lainnya masih tergenang banjir, kayu, dan lumpur. Yang disampaikan Bupati Masinton tadi, mereka kekurangan alat-alat berat karena yang tersedia di Pemkab hanya beberapa unit saja. Bahkan, Pemkab sampai menyewa ke beberapa perusahaan yang menyediakan alat-alat berat,” ungkapnya.

Penrad mengungkapkan, Masinton secara langsung meminta bantuan pemerintah pusat untuk mengirimkan alat-alat berat dalam jumlah memadai. “Penanganan bencana ini sangat lambat karena kekurangan alat-alat berat untuk melakukan proses pemulihan perbaikan sarana dan prasarana. Saya secara resmi akan menyampaikan permintaan ini ke Pemerintah Pusat,” sambungnya.

Di Kecamatan Tukka, Penrad menyaksikan langsung aliran Sungai Tukka yang tertutup kayu gelondongan dan lumpur sepanjang lebih dari satu kilometer. Pengerjaan pembersihan hanya mengandalkan dua unit alat berat yang tersedia di lokasi. Kondisi tersebut dinilai tidak sebanding dengan tingkat kerusakan yang ada dan berpotensi memperpanjang penderitaan masyarakat.

“Saya menyaksikan langsung aliran Sungai Tukka ditutup gelondongan kayu, terjadi pendangkalan, dan ditutup oleh lumpur serta longsoran kayu sepanjang kiloan meter di sungai itu. Pengerjaannya hanya menggunakan dua alat berat. Mau sampai kapan ini selesai!” ucapnya.

Penrad menegaskan, keterbatasan alat berat menjadi penyebab utama lambannya penanganan pascabencana. Akibatnya, setiap kali hujan turun, air dan lumpur kembali menggenangi rumah warga dan jalanan karena aliran sungai belum pulih secara normal.

Hingga saat ini, kata dia, sebagian warga masih takut kembali ke rumah karena ketinggian air di dalam rumah mencapai dua meter. Ia menegaskan, kelambatan ini sangat mengganggu proses pemulihan kehidupan sehari-hari, mulai dari sekolah, pasar, hingga perkantoran, dan akan berimbas pada tahap rekonstruksi dan rehabilitasi.

“Kalau ini dibiarkan, kondisi masyarakat tidak akan pernah pulih. Selama itu tidak selesai, setiap kali hujan, air dan lumpur itu berpindah ke jalanan dan kembali menggenangi rumah masyarakat. Artinya terjadi aliran air yang baru,” pungkasnya.

Melihat besarnya kerusakan dan kerugian sosial ekonomi yang dialami masyarakat, Penrad kembali mendesak pemerintah pusat agar segera menetapkan bencana di wilayah Sumatra Utara sebagai bencana nasional. “Saya tetap mendorong ini agar ditetapkan menjadi status bencana nasional sehingga penanganan pascabencana ini, rekonstruksi dan rehabilitasi dapat berjalan baik, holistik, dan berjalan dengan cepat. Sehingga pemulihan kondisi ekonomi dan sosial masyarakat dapat kembali terjadi,” pungkasnya.

Ia menilai, kemampuan fiskal daerah sangat terbatas untuk menanggung beban pemulihan infrastruktur publik, rumah warga, serta pemulihan ekonomi masyarakat. Oleh karena itu, intervensi pemerintah pusat melalui penetapan status bencana nasional dinilai menjadi kunci agar penanganan dilakukan secara holistik, terkoordinasi, dan berkelanjutan.

Penrad menutup kunjungannya dengan menegaskan bahwa pengiriman alat-alat berat dalam jumlah besar harus segera dilakukan. Tanpa langkah tersebut, proses pemulihan akan terus tertunda dan kehidupan sosial ekonomi masyarakat terdampak tidak akan pernah benar-benar pulih. (adz)

Jelang Natal 2025 dan Tahun Baru 2026, PLN Sumatera Utara Siagakan 3.121 Personel

Tim Siaga UP3 Padang Sidempuan siap mengamankan sistem kelistrikan melalui posko siaga PLN UP3 Padang Sidimpuan
Tim Siaga UP3 Padang Sidempuan siap mengamankan sistem kelistrikan melalui posko siaga PLN UP3 Padang Sidimpuan

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pasca bencana banjir dan longsor yang melanda sejumlah wilayah di Sumatera Utara, PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara memastikan kesiapan penuh sistem kelistrikan dalam menyambut perayaan Hari Raya Natal 2025 dan Tahun Baru 2026.

Langkah ini dilakukan guna menjamin masyarakat dapat merayakan momen Nataru dengan aman, nyaman, dan tenang.

General Manager PLN UID Sumatera Utara Mundhakir, menyampaikan bahwa PLN menetapkan masa siaga kelistrikan mulai 15 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026. Selama periode tersebut, PLN menyiagakan 3.121 personel, yang terdiri dari pegawai PLN, tenaga alih daya, serta mitra kerja, untuk menjaga keandalan pasokan listrik di seluruh wilayah Sumatera Utara.

“Memasuki masa siaga Natal dan Tahun Baru, PLN UID Sumatera Utara menyiapkan seluruh personel, peralatan, dan posko siaga. Selama periode 15 Desember 2025 hingga 5 Januari 2026, tidak ada pemeliharaan terencana sehingga kondisi kelistrikan dipastikan tetap andal dan tidak terganggu,” ujar Mundhakir.

Ia menegaskan bahwa penguatan kesiapsiagaan ini menjadi bagian dari komitmen PLN dalam menjaga keandalan sistem kelistrikan, khususnya setelah Sumatera Utara melewati masa bencana alam. Usai proses pemulihan infrastruktur kelistrikan yang dilakukan secara bertahap, PLN kini memfokuskan upaya pada pengamanan sistem dan kesiapan petugas guna menghadapi peningkatan aktivitas masyarakat selama libur panjang.

Sebagai bagian dari langkah antisipatif, PLN mengaktifkan posko-posko siaga 24 jam serta menyiagakan tim teknis dan tim reaksi cepat di berbagai titik strategis di Sumatera Utara.

“Kesiapan ini sangat penting mengingat pada periode Natal dan Tahun Baru terjadi peningkatan signifikan aktivitas dan mobilitas masyarakat, khususnya di Kota Medan dan kawasan destinasi wisata seperti Danau Toba. Karena itu, PLN menyiapkan berbagai tim pendukung, mulai dari tim PDKB, tim posko siaga, tim reaksi cepat, hingga dukungan personel lintas unit,” tambah Mundhakir.

Selain menjaga keandalan pasokan listrik, PLN UID Sumatera Utara juga memastikan kesiapan 7 Stasiun Pengisian Kendaraan Listrik Umum (SPKLU) yang tersebar di sejumlah lokasi strategis. Seluruh personel siaga bekerja secara bergantian selama 24 jam untuk memastikan respons cepat terhadap potensi gangguan dan menjaga kontinuitas pelayanan kepada masyarakat.

“PLN hadir untuk mendukung masyarakat, terlebih di tengah masa pemulihan pascabencana. Kami memohon doa dan dukungan agar seluruh upaya kesiapsiagaan ini berjalan lancar, sehingga masyarakat dapat merayakan Natal dan Tahun Baru dengan aman, nyaman, dan penuh harapan,” pungkas Mundhakir. (ila)