26 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 317

Politik Sopan Santun: Jembatan Harmoni dan Kekuasaan dalam Politik Indonesia

Oleh: Odri Prince Agustinus D Sembiring, Mahasiswa S2 DPP UGM

Di Indonesia, keputusan politik sering kali tidak hanya dibuat di ruang sidang yang formal atau melalui debat terbuka. Sebaliknya, banyak keputusan penting dicapai di ruang-ruang informal seperti kedai kopi, kerja adat, atau diskusi pribadi.

Fenomena ini dikenal sebagai politik sopan santun, pendekatan khas Indonesia yang mengutamakan harmoni, hubungan personal, dan negosiasi yang nonkonfrontasional.

Namun, apakah politik sopan santun sekadar cerminan budaya atau justru menjadi mekanisme untuk melanggengkan kekuasaan elite? Bagaimana pendekatan ini memengaruhi kebijakan, lembaga formal, dan masa depan demokrasi Indonesia?

Artikel ini mengeksplorasi akar budaya, dinamika kekuasaan, serta tantangan dan peluang dari politik sopan santun di era modern, sambil menyentuh konsep Hybrid Political Orders (HPO), yang menggambarkan perpaduan antara mekanisme formal dan informal dalam proses politik.

Politik sopan santun lahir dari nilai-nilai tradisional Indonesia seperti gotong royong (kerja sama) dan musyawarah mufakat (deliberasi untuk mencapai konsensus). Dalam masyarakat tradisional, menjaga harmoni sosial sering kali lebih penting daripada memenangkan argumen atau mendapatkan keuntungan pribadi. Prinsip ini mendorong penyelesaian konflik melalui dialog, di mana semua pihak dapat “menjaga muka”.

Namun, dalam perkembangannya, nilai-nilai ini telah meresap ke dalam dunia politik modern. Daripada debat terbuka, banyak politikus lebih memilih menyelesaikan perbedaan pendapat melalui diskusi pribadi atau pertemuan informal.

Hal ini mencerminkan budaya yang mengutamakan hubungan personal dan stabilitas sosial di atas formalitas. Meskipun demikian, pendekatan ini tidak luput dari kritik. Ketergantungan pada ruang informal sering kali menyebabkan kurangnya transparansi dan meningkatnya eksklusivitas, di mana hanya mereka yang memiliki akses ke elite politik yang dapat terlibat dalam proses pengambilan keputusan.

Kedai kopi telah menjadi simbol penting dalam praktik politik sopan santun di Indonesia. Tempat ini menyediakan suasana santai untuk diskusi, di mana politikus dapat berbicara secara bebas tanpa tekanan protokol formal.

Sebelum paparan keputusan, partai politik sering bertemu di kedai kopi untuk membahas aliansi dan strategi bersama. Dalam perkembangannya, kedai kopi menjadi tempat untuk membangun kepercayaan dan menyelesaikan perbedaan pendapat tanpa tekanan sorotan media.

Banyak kebijakan dirancang pertama kali di kedai kopi sebelum dibawa ke forum formal seperti parlemen. Bermula di tingkat daerah, pejabat sering bertemu dengan tokoh masyarakat untuk membahas kebijakan pembangunan, mulai dari inisiatif ekonomi lokal hingga berbagi tender proyek infrastruktur.

Hal ini mencerminkan bagaimana suasana ruang informal menjadi dasar pembentukan konsensus. Namun, karena keputusan yang diambil di ruang informal ini sering kali tidak terdokumentasi, kesepakatan politik yang terjadi sulit diawasi atau dipertanggungjawabkan. Selain itu, kedai kopi cenderung eksklusif, membatasi akses hanya bagi mereka yang memiliki hubungan dekat dengan elite politik.

Selain kedai kopi, ruang sosial seperti kerja adat juga memainkan peran penting dalam politik sopan santun. Kerja adat adalah tradisi di mana masyarakat berkumpul untuk menyelesaikan urusan bersama, sering kali terkait dengan adat atau komunitas.

Dalam konteks politik, kerja adat menjadi ruang di mana pejabat dan tokoh masyarakat dapat berinteraksi secara langsung dengan konstituen mereka. Musyawarah adat pun sering digunakan untuk menyelesaikan konflik lokal tanpa melibatkan jalur hukum formal. Misalnya, di daerah seperti Bali dan Aceh, pemimpin adat sering menjadi mediator dalam perselisihan tanah atau konflik komunitas.

Dalam forum ini, politikus atau pejabat lokal sering hadir untuk memastikan hubungan mereka dengan komunitas tetap kuat. Pertemuan adat juga menjadi tempat bagi politikus untuk mendapatkan dukungan dan legitimasi.

Selama kampanye, calon legislatif sering menghadiri acara adat untuk menunjukkan kedekatan mereka dengan budaya lokal. Ini mencerminkan bagaimana ruang sosial digunakan untuk memperkuat hubungan personal antara elite politik dan masyarakat. Tidak semua ruang sosial bersifat inklusif.

Dalam pertemuan komunitas yang lebih luas, seperti rapat desa atau diskusi publik, masyarakat biasa sering memiliki kesempatan untuk menyuarakan pendapat mereka. Namun, fakta di lapangan menunjukkan bahwa beberapa komunitas masih sangat dipengaruhi oleh tokoh kuat atau elite lokal.
Namun, ketika berbicara tentang dinamika kekuasaan, politik sopan santun tidak hanya terbatas pada harmoni sosial atau kerja adat.

Fenomena ini juga menjadi bagian dari praktik politik praktis, di mana dominasi modal dan elite politik memainkan peran penting. Pernyataan Bambang Wuryanto, atau Bambang Pacul, menjadi salah satu contoh nyata bagaimana keputusan DPR sering kali bergantung pada modal dan pengaruh elite partai. Fenomena ini menunjukkan bahwa mekanisme pengambilan keputusan saat ini sering kali mencerminkan kepentingan elite, bukan aspirasi rakyat.

Bambang Pacul, seorang politikus senior PDIP, mengindikasikan bahwa keputusan DPR sering kali didorong oleh tekanan modal dan jaringan elite partai. Hal ini mempertegas bagaimana ruang-ruang informal, seperti kedai kopi atau diskusi internal partai, menjadi tempat di mana keputusan besar dibuat tanpa pengawasan publik.

Banyak partai politik di Indonesia saat ini tidak dibangun berdasarkan ideologi atau kaderisasi, tetapi lebih pada kapasitas finansial dan pengaruh tokoh-tokoh tertentu. Dalam konteks ini, politik sopan santun sering kali digunakan sebagai mekanisme untuk melanggengkan kekuasaan elite dan menghindari transparansi.

Ketergantungan pada jalur informal seperti politik sopan santun juga membuka peluang bagi aktor-aktor dengan akses finansial besar untuk mendikte arah kebijakan.

Praktik ini tidak hanya membatasi akses masyarakat luas, tetapi juga mengurangi kepercayaan terhadap institusi formal seperti DPR. Sebagai contoh, negosiasi anggaran atau pembentukan koalisi sering kali dimulai melalui diskusi informal, jauh dari sorotan media dan publik.

Dalam beberapa situasi, sorotan media pun digunakan untuk menunjukkan “ketentraman cuaca politik”. Dari Catwalk di Kertanegara hingga Makan Malam di Omah Semar, harmoni yang ditekankan oleh politik sopan santun sering kali menjadi alat untuk mengaburkan praktik-praktik eksklusif dan elitis.

Politik sopan santun yang terlalu bergantung pada ruang informal seperti kedai kopi atau kerja adat menghadirkan risiko besar terhadap sistem demokrasi. Ketergantungan pada mekanisme ini memungkinkan elite dan aktor politik dengan akses modal besar untuk mendikte proses pengambilan keputusan, mengorbankan transparansi dan akuntabilitas.

Keputusan-keputusan yang diambil di balik layar, jauh dari sorotan publik, melemahkan legitimasi institusi formal seperti DPR, yang seharusnya menjadi perwakilan suara rakyat. Alih-alih menjadi jembatan antara nilai tradisional dan modernitas, politik sopan santun justru berpotensi memperdalam ketimpangan kekuasaan dan menutup ruang partisipasi bagi masyarakat luas.

Jika dibiarkan, praktik ini dapat melanggengkan dominasi elite, meminggirkan aspirasi publik, dan pada akhirnya merusak fondasi demokrasi itu sendiri. Politik sopan santun bukan hanya cerminan harmoni sosial, tetapi juga wajah dari hegemoni kekuasaan yang semakin sulit diakses oleh rakyat.

Kita akhiri diskursus fenomena ini dengan sebuah pertanyaan. Bila dalam upaya untuk menghilangkan praktik politik ini kemudahan yang sebelumnya Anda dan keluarga nikmati akan hilang, apakah Anda bersedia?

DPC PDI Perjuangan Labura Bakti Sosial di Kecamatan NA IX-X

LABURA, SUMUTPOS.CO – DPC PDI Perjuangan, Kabupaten Labuhan batu Utara (Labura) menggelar Bakti Sosial kepada masyarakat Na IX- X. Kegiatan tersebut dipusatkan di kediaman Ketua PAC PDI-P NA IX-X Abdullah Sipahutar, Desa Simpang Marbau, Kecamatan NA IX-X, Senin sore (18/11/2024)

Tampak hadir, Ketua DPC PDI – P Sunaryo, Wakil Ketua pemenangan Pemilu Adi Matondang, pengurus ranting PDI-P dan masyarakat setempat.

Dikatakan Sunaryo, bakti social yang dilaksanakan ini merupakan bentuk kepedulian PDI Perjuangan dan sudah sering dilaksanakan.
“Jangan nilai dari apa yang telah kami berikan, tapi lihatlah ketulusan dari pengurus PDI-P”, kata Sunaryo.

Dihadapan masyarakat, Sunaryo menyebutkan, kegiatan ini juga ada kaitannya dengan Pilkada, tapi dikhususkan untuk pemilihan Gubernur Sumatera Utara.

“Dukunglah Cagubsu yang sudah berpengalaman, bersih dan tegas, yakni bapak Edy Rahmayadi “, sebut ketua DPC PDI- P tersebut.

Kenapa PDI-P merekomendasikan pak Edy Rahmayadi, ya itu tadi, jujur. Hal itu telah terlihat dengan adanya pembangunan jalan provinsi di Labura menuju Tobasa, telah terealisasi selama bapak Edy Rahmayadi menjabat Gubernur Sumut.

Diakhir pidatonya, Sunaryo berharap masyarakat yang hadir jangan lupa Edy – Hasan pasangan Calon Gubernur Sumatera Utara nomor urut 2.

Usai acara ditutup dengan doa, Ketua DPC PDIP Labura Sunaryo membagikan bahan pangan pokok kepada masyarakat berupa beras dan minyak goreng. (ind/han)

Curhat ke Cabup Sofyan Nasution, Warga Berharap Jalan Berkubang dan Rusak Diperbaiki

DISAMBUT: Calon Bupati Deli Serdang nomor urut 1, Sofyan Nasution, SE saat disambut warga Tanjung Gusta Sukadono, Minggu (17/11).

DELISERDANG, SUMUTPOS.CO – Warga Desa Tanjung Gusta Sukadono Kecamatan Sunggal berharap perbaikan jalan, drainase dan sarana prasarana dapat segera terealisasi jika Sofyan Nasution, SE – Junaidi Parapat, SE terpilih menjadi Bupati Deliserdang – Wakil Bupati Deliserdang periode 2024-2029.

Sebab, menurut warga, khususnya di Tanjung Gusta, banyak jalan berlubang menjadi kubangan saat hujan dan seringkali meresahkan.

Hal ini disampaikan sejumlah warga Tanjung Gusta Sukadono, Minggu (17/11/2024) kepada Calon Bupati Deliserdang nomor urut 1, Sofyan Nasution, SE di kediaman tokoh masyarakat, Jalan Lembaga Permasyarakatan
Gang Gereja Kecamatan Sunggal.

“Kalaulah bisa pak, kami bermohon, kalau menang, seringkali anakanak kami kalau pigi sekolah, dengan jalan
(hancur) seperti ini, sepatunya sampai berlumpur-lumpur. Kadang terpeleset pak. Sedih kami Pak. Jadi, kami mohon, perhatikan jalan dan parit kami,” sebut salah satu warga.

Diungkapkannya, anak-anak warga di sana, yang akan pergi sekolah, sering terlambat dan dalam kondisi kotor
karena terkena kubangan air.

Menanggapi hal ini, Calon Bupati Deliserdang nomor urut 1, Sofyan Nasution, SE mengatakan bahwa
persoalan infrastruktur menjadi fokus utama jika sudah terpilih sebagai kepala daerah.
“Kalau infrastruktur, drainase, jalan rusak, lampu jalan, semua kita perbaiki, tidak ada kata maaf lagi,” ujarnya.

Ditambahkannya, dalam enam bulan, masalah infrastruktur menjadi program kerja Sofyan-Junaidi jika sudah terpilih.

“Masalah jalan ini sudah menjadi perhatian kita, dan akan dibaguskan dan diselesaikan. Target kita, dalam enam bulan, infrastruktur fokus utama kami,” ujarnya. (ila)

Dalam Tempo Sepekan, Polda Sumut Amankan Ratusan Tersangka dan Narkoba

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Direktorat Reserse Narkoba Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Ditresnarkoba Polda Sumut) bersama jajaran berhasil mengungkap ratusan kasus tindak pidana narkotika dalam kurun waktu satu minggu, dari 11-18 November 2024.

Operasi masif ini merupakan bagian dari langkah strategis untuk memberantas peredaran narkoba di wilayah Sumut.

Kabid Humas Polda Sumut, Kombes Pol Hadi Wahyudi menyampaikan, bahwa dalam operasi tersebut, aparat Kepolisian berhasil menangkap puluhan tersangka yang terdiri dari pengedar dan pengguna. Barang bukti yang disita meliputi berbagai jenis narkotika, termasuk sabu, ganja, ekstasi, dan obat-obatan terlarang lainnya.

“Dalam sepekan, kami mengamankan barang bukti signifikan, di antaranya sabu-sabu seberat 5,71 kilogram, ganja seberat 5,71 kilogram, tiga pohon ganja, 31 butir ekstasi, 1.408 butir excimer, dan 220 butir tramadol. Selain itu, kami juga menyita uang tunai sebesar Rp 12.410.000, 18 unit HP atau tablet, satu mobil, satu sepeda motor, lima alat isap, serta beberapa timbangan digital,” ujarnya di Medan, Senin (18/11).

Menurutnya, salah satu pengungkapan terbesar dilakukan oleh Kepolisian Resor Kota Besar (Polrestabes) Medan, yang menyita 264 gram sabu dan 447 butir tramadol. Polres Samosir turut berkontribusi dengan mengamankan seorang tersangka beserta barang bukti uang tunai Rp900.000.

Hadi juga menyoroti tantangan yang semakin kompleks dalam memberantas narkoba di Sumut. “Peredaran narkoba kini tidak hanya terkonsentrasi di kota-kota besar seperti Medan, tetapi juga merambah ke wilayah perbatasan dan pedesaan. Ini menjadi perhatian serius kami untuk terus meningkatkan pengawasan di seluruh wilayah hukum Polda Sumut,” kata mantan Kapolres Numfor Biak Polda Papua ini.

Ia juga menekankan pentingnya sinergi Polri dan masyarakat. Menurutnya, keberhasilan ini tidak terlepas dari peran aktif masyarakat yang memberikan informasi terkait aktivitas mencurigakan.

“Kami sangat mengapresiasi dukungan masyarakat yang terus melaporkan aktivitas mencurigakan. Tanpa mereka, upaya ini tidak akan seefektif saat ini,” tambahnya.

Di akhir keterangannya, Hadi mengajak seluruh elemen masyarakat untuk bekerja sama dalam memberantas peredaran narkoba. “Upaya ini adalah tanggung jawab kita bersama demi menyelamatkan generasi muda dari bahaya narkotika,” imbuh Mantan Wadirlantas Polda Kalteng ini.

Keberhasilan operasi ini, sambungnya, diharapkan dapat memberikan efek jera bagi para pelaku dan menekan angka peredaran narkoba di Sumut menciptakan lingkungan yang lebih aman dan sehat.

“Polisi juga berkomitmen untuk terus memperkuat operasi dan pengawasan guna mewujudkan wilayah bebas narkoba di masa depan,” tandasnya. (dwi/han)

Sat Lantas Polres Tebingtinggi Edukasi Tertib Lalin di SMP 10

GOES TO SCHOOL: Jajaran Sat Lantas Polres Tebingtinggi didampingi Bhabinkamtibmas Polsek Rambutan melakukan sosialisasi tertib lalulintas dalam program Police Goes To School.(SOPIAN/SUMUT POS)

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Pelaksana Harian (Plh) Kasat Lantas Polres Tebingtinggi Iptu Tahi Samosir memimpin pelaksanaan program Police Goes to School di SMP Negeri 10, Jalan Gunung Leuser Kecamatan Rambutan Kota Tebingtinggi, Senin (18/11).

Dalam pelaksanaannya, Plh Kasat Lantas Iptu Tahi Samosir didampingi Bhabinkamtibmas Polsek Rambutan Iptu Asman Sihotang, Brigadir Dian Simanjuntak dan Brigadir Dhea Mashita dari Sat Lantas Polres Tebingtinggi.

Program ini bertujuan memberikan motivasi dan edukasi kepada pelajar, sekaligus meningkatkan kesadaran pelajar akan pentingnya keselamatan berlalulintas dan menjauhi perilaku negatif.

“Polres Tebingtinggi mengajak para siswa untuk menghargai guru, rajin belajar dan menjadi generasi yang berprestasi,” paparnya.

Tak hanya itu, Iptu Tahi Samosir juga memberikan arahan terkait keselamatan dalam berlalulintas, seperti penggunaan helm berstandard SNI, melengkapi kenderaan dengan kaca spion, dan surat surat kenderaan, serta menghindari aksi kebut kebutan di jalan raya.

“Bagi adik-adik yang menggunakan sepeda motor harus mematuhi peraturan lalulintas. Jangan gunakan knalpot yang tidak sesuai spesifikasi, karena itu melanggar aturan,” pintanya.

Selain itu, para siswa juga dihimbau untuk tidak terlibat dalam penyalahgunaan narkoba, setelah selesai jam pelajaran, agar langsung pulang ke rumah dan tidak berkeliaran atau berkumpul karena hal tersebut dapat memicu tawuran.

Iptu Tahi Samosir juga memberikan informasi layanan Call Center Polres Tebingtinggi 110 dan Whatsapp 081260664044 jika mengalami dan membutuhkan kehadiran pihak Kepolisian.

“Dengan adanya program ini, diharapkan para siswa dapat lebih disiplin dalam berlalulintas, menjauhi narkoba dan menjadi generasi yang berprestasi serta taat hukum,” tutup Iptu Tahi Samosir.(ian/han)

DPRD Minta Bawaslu Medan Proaktif Awasi Setiap Pelanggaran di Pilkada Serentak 2024

Ketua DPRD Kota Medan Sementara, Wong Chun Sen.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua DPRD Kota Medan Sementara, Wong Chun Sen, meminta Badan Pengawas Pemilu (Bawaslu) Kota Medan agar lebih pro aktif dalam menjalankan fungsi pengawasannya di Pilkada Serentak 2024.

Pasalnya, sampai saat ini kinerja Bawaslu Kota Medan belum tampak hasilnya. Laporan mengenai pengrusakan, penghilangan alat peraga kampanye (APK) hingga dugaan ketidaknetralan ASN Pemko Medan pun tidak jelas bagaimana hasilnya.

“Seperti laporan pengrusakan APK itu, harusnya Bawaslu langsung kordinasi dengan Gakkumdu ataupun penegak hukum lainnya untuk mencari tahu pelakunya. Karena pelapornya kan sudah menyertakan bukti-bukti, harusnya langsung cek ke lapangan,” ujar Wong Chun Sen, Senin (18/11/24).

Dikatakan Wong, Bawaslu Kota Medan harusnya bisa memerintahkan Panwascam untuk memantau di setiap kecamatan dan PKD memantau di seluruh kelurahan di Kota Medan.

“Kita akui jumlah mereka terbatas, namun kan informasi berkembang di masyarakat ada. Media sosial (medsos) juga ada. Harusnya informasi yang diterima itu cepat ditindaklanjuti. Jadi nampak kinerja mereka (Bawaslu Medan),” ketusnya.

Kedepannya, Wong berhadap Bawaslu Kota Medan bisa lebih aktif memantau situasi di lapangan. Sebab, perspektif keberpihakan akan menyasar ke mereka jika setiap pelanggaran yang ada tidak diselesaikan dengan bijak.

“Jemput bola, jangan menunggu laporan saja. Jika ada yang kurang sampaikan hasil laporannya secara transparan ke publik, jadi masyarakat tidak menduga-duga. Begitu juga kalau ada kasus yang sudah diselesaikan, sampaikan ke publik. Dengan begitu masyarakat bisa melihat kinerja Bawaslu Kota Medan. Kalau ini kan kita lihat tidak ada, terkesan adem ayem. Muncul di media juga sangat jarang sekali kita lihat, padahal pelanggaran ada,” katanya.

Terakhir, Wong juga mengimbau kepada masyarakat untuk turut berperan dalam menciptakan Pilkada Damai dan Aman di Kota Medan.

“Silahkan pilih calon pemimpin sesuai hati nurani masing-masing, jangan mau terjebak dalam politik uang. Jika ada melihat pelanggaran segera laporkan ke Bawaslu. Ini tanggungjawab kita bersama, karena kita akan memilih pemimpin untuk lima tahun ke depan,” pungkasnya.
(map)

ERA AstraWorld Sumatera Utara Optimalkan Layanan

JELASKAN: Regional Officer Head Sumbagut PT Astra Internasional Tbk-AstraWorld, Reiza Isyada Gunawan, saat menjelaskan kepada wartawan di Medan, Senin (18/11/2024).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sudah sejak lama AstraWorld hadir di wilayah Sumatera Bagian Utara untuk memberikan layanan prima kepada pelanggan otomotif Astra.

Regional Office Head-Sumbagut PT Astra International Tbk-AstraWorld, Reiza Isyada Gunawan mengatakan, AstraWorld menyediakan berbagai layanan purna jual bagi pelanggan mobil Astra seperti Toyota, Daihatsu, Isuzu, BMW dan Peugeot, agar para pelanggan mobil Astra senantiasa merasakan tenang di jalan saat berkendara bersama Astra.

“Layanan yang bisa langsung dirasakan oleh pelanggan otomotif
roda empat Astra adalah Layanan ERA AstraWorld. Layanan ini juga tersedia 24 jam 7 hari dengan ragam layanan utama,” ujar Reiza dalam temu pers di Medan, Senin (18/11/2024).

Adapun layanan tersebut meliputi:
• Layanan mobil gendong ke bengkel resmi Astra terdekat.
• Layanan jumper aki mobil yang soak.
• Layanan menggantikan dengan ban cadangan milik pelanggan.
• Layanan mengambil kunci mobil yang tertinggal di dalam mobil (locksmith).
• Serta layanan konsultasi teknis bagi pelanggan yang ingin mengetahui
masalah pada mobilnya.

Hal ini, lanjutnya, sebagai wujud komitmen AstraWorld untuk senantiasa memberikan rasa #TenangdiJalan, AstraWorld menghadirkan opsi layanan penambalan ban untuk kendaraan pelanggan mobil Astra yang mengalami kebocoran ban.

Tidak sampai disitu saja, kata Reiza, agar lebih dekat dengan para pelanggan otomotif Astra, rencananya AstraWorld Sumbagut akan memperluas area layanan hingga ke area Kisaran.

“Ini merupakan wujud komitmen AstraWorld untuk memberikan rasa Tenang di Jalan bagi
pengguna mobil Astra dimanapun berada,” tuturnya.

Untuk menggunakan layanan ERA
AstraWorld, pelanggan bisa terhubung melalui chat WhatsApp AstraWorld
Roadside Assistance (ARA) di 0895 38 1500898 atau bisa melalui Call AstraWorld 24 jam di 1500898.

“Perlu diketahui juga bahwa layanan-layanan ini tersedia untuk jenis mobil penumpang dan tersedia di berbagai kota besar yang ada di
Indonesia,” ungkapnya.

Layanan ERA AstraWorld dapat digunakan secara gratis sesuai syarat dan ketentuan yang berlaku serta dapat digunakan selama 5 tahun terhitung dari tanggal pembeliannya.

“Lebih dari 5 tahun, pelanggan bisa memperpanjang masa layanan AstraWorldnya dengan mengikuti program Emergency Assistance Services (ESVI),” pungkas Reiza.

Untuk informasi lengkap mengenai ESVI, pelanggan bisa menghubungi
Call AstraWorld 24 jam di 1500898. (ila)

Kepling Bukan Pendata Penerima Bansos Kementerian, Dinsos Binjai: Pendamping

BANSOS: Masyarakat sebagai penerima bantuan sosial memadati Kantor Dinsos Binjai di Jalan Gatot Subroto, Binjai Barat.(Teddy Akbari/Sumut Pos)

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Dinas Sosial Kota Binjai buka suara mengenai informasi yang beredar terkait kepala lingkungan yang melakukan pendataan untuk penerima bantuan sosial dari kementerian atau pemerintah pusat. Dinsos Binjai menegaskan, kepling bukan melakukan pendataan untuk penerima bansos.

“Kepling sebagai pendamping, karena mereka yang tau kondisi masyarakat di lingkungannya,” ujar Kepala Dinas Sosial Binjai, Eka Sinuraya, Senin (18/11/2024).

Dia menguraikan proses pendataan bagi masyarakat yang ingin menjadi penerima bansos tersebut. Menurutnya, masyarakat harus datang ke kantor kelurahan domisilinya dan melaporkan kepada petugas data terpadu kesejahteraan sosial (DTKS).

Setelah itu, petugas DTKS melakukan verifikasi secara administrasi dan faktual. Ketika verifikasi faktual dilakukan, petugas DTKS didampingi kepala lingkungan setempat.

“Pada setiap kantor kelurahan, ada operator yang menginput, bekerjasama dengan kepala lingkungan. Setelah masuk dalam data terpadu atau DTKS, ada kuisioner yang diisi untuk persyaratan. Nah yang menentukan calon penerima itu berhak atau tidak, dari kementerian melalui operator mereka (di kelurahan), yang sebelumnya dimusyawarahkan di kelurahan atau muskel, yang melibatkan tokoh masyarakat, kepala lingkungan. Yang menentukan layak atau tidak (sebagai penerima), dari kementerian. Sebab, itu merupakan program pusat,” urainya.

“Bukan kepling, salah kaprah. Masyarakat yang menjadi kelompok penerima manfaat, mengambil (bansos) langsung ke kantor pos atau bisa melalui Bank Mandiri, BNI, BRI, mereka dibukakan rekening dan yang mengambil masyarakat,” sambung Kabid Perlindungan dan Jaminan Sosial, Hendra Sitorus.

Ada beberapa persyaratan bagi masyarakat yang ingin menjadi penerima bansos dari kementerian tersebut. Seperti, dalam keluarga itu harus memiliki anak yang masih mengenyam pendidikan di bangku sekolah, ibu hamil, disabilitas hingga lanjut usia.

“Kalau salah satu gak ada komponen itu, ada bantuan lain, namanya bantuan pangan non tunai atau BPNT, Rp200 ribu per bulan,” jelasnya.

Dinsos Binjai mencatat, ada 7.085 keluarga menjadi tercatat sebagai kelompok penerima PKH. Sedangkan untuk BPNT, Dinsos Binjai mencatat, ada 5.564 keluarga yang menjadi penerimanya.

“(Dana) PKH dan BPNT keluarnya berdekatan, di pertengahan bulan, sebelum tanggal 20,” pungkasnya. (ted/han)

Dukung Pemecahan Rekor MURI di Aquabike Jetski World Championship, PLN Hadirkan Listrik Berkualitas

Operator UP2D Sumut sedang melakukan pemantauan jaringan pada layar monitor DCC mobile yang berada di Pangururan.

PANGURURAN, SUMUTPOS.CO – Aquabike Jetski World Championship 2024 di Danau Toba mencatatkan sejarah dengan pemecahan Rekor MURI dalam kategori Tarian Tortor Hata Sopisik Terbanyak. Sebanyak 1.431 siswa dan siswi dari jenjang SD hingga SMA di Kabupaten Samosir berhasil menampilkan tarian khas Batak secara serentak, menciptakan momen yang luar biasa di sepanjang Zona 2 hingga Zona 4, Waterfront Stage Apung, pada Minggu (17/11/2024).

Penampilan memukau ini menjadi bagian dari Opening Ceremony yang juga menghadirkan lagu kebangsaan Indonesia Raya yang dibawakan oleh Indra Sinaga, salah satu putra daerah yang ikut menyemarakkan suasana. Rekor MURI ini tidak hanya menambah kemeriahan acara, tetapi juga menjadi bukti kuat akan keberagaman budaya Indonesia yang semakin dikenal di tingkat internasional.

Sebagai bagian dari komitmen mendukung kelancaran acara, PLN UID Sumatera Utara berperan penting dalam memastikan pasokan listrik berkualitas dan handal.

General Manager PLN UID Sumut, Agus Kuswardoyo, menyampaikan bahwa PLN sangat mendukung berbagai inisiatif yang bertujuan untuk meningkatkan budaya dan pariwisata, khususnya dalam skala internasional.

“Pemecahan Rekor MURI ini adalah bukti nyata bahwa Danau Toba dan Indonesia semakin mendapat pengakuan dunia, tidak hanya dalam olahraga tetapi juga dalam budaya. Kami bangga bisa mendukung acara ini dengan memastikan pasokan listrik yang handal dan berkualitas, sehingga seluruh rangkaian acara, termasuk tarian serentak, dapat berlangsung dengan sukses,” ujar Agus.

PLN telah menyiapkan segala fasilitas kelistrikan yang diperlukan, termasuk genset, UPS, dan sistem kelistrikan yang terhubung dengan berbagai area acara untuk memastikan kelancaran setiap kegiatan. Dengan cuaca yang tidak menentu di sekitar Danau Toba, PLN tetap memantau secara ketat kondisi pasokan listrik agar acara besar ini tidak terganggu.

“Kami berkomitmen untuk selalu hadir dalam mendukung acara besar seperti ini, di mana masyarakat dapat merasakan manfaat langsung dari listrik yang aman dan stabil,” lanjut Agus Kuswardoyo.

Selain itu, Agus juga menambahkan bahwa dukungan PLN terhadap peningkatan pariwisata dan budaya lokal sejalan dengan misi BUMN yang turut berperan dalam mendukung ekonomi kreatif dan pariwisata. “Kami ingin memastikan bahwa sektor pariwisata di Sumatera Utara, khususnya di Danau Toba, terus berkembang, dan acara ini memberikan dampak positif bagi ekonomi lokal,” ujarnya.

Aquabike Jetski World Championship 2024 bukan hanya menjadi ajang olahraga air internasional yang menarik ribuan wisatawan, tetapi juga membawa dampak positif bagi pelestarian budaya dan peningkatan sektor pariwisata lokal. Dengan dukungan kelistrikan yang optimal, PLN terus berkomitmen untuk mendukung kesuksesan acara ini dan mewujudkan potensi besar Danau Toba sebagai destinasi wisata kelas dunia. (ila)