27 C
Medan
Friday, December 26, 2025
Home Blog Page 3187

Air PDAM Kembali Lancar, Warga Asrama Widuri jadi Bahagia

DERAS: Nek Ondo didampingi Kacab PDAM Medan Amplas, Perdinan Ginting melalui Kepala Bagian Jaringan dan PKA, Sofyan, membuka keran air yang terlihat mengucur deras setelah dilakukan perbaikan oleh PDAM Tirtanadi Sumut, belum lama ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ratusan warga yang bermukim di Asrama Widuri Simpang Marindal, Harjosari II, Medan Amplas, saat ini bahagia. Ini dikarenakan air bersih yang dulunya mampet, telah mengalir dengan lancar.

DERAS: Nek Ondo didampingi Kacab PDAM Medan Amplas, Perdinan Ginting melalui Kepala Bagian Jaringan dan PKA, Sofyan, membuka keran air yang terlihat mengucur deras setelah dilakukan perbaikan oleh PDAM Tirtanadi Sumut, belum lama ini.

Demikian dituturkan Nek Ondo, mewakili warga Asrama Widuri, menjawab wartawan saat ditemui di kediamannya, Selasa (27/7). Menurutnya, kini tak perlu lagi menunggu terlalu lama agar bak mandinya terisi penuh. “Sudah lama airnya kecil kali. Ke wastafel aja air tak mengalir, sekarang alhamdulillah, airnya udah lancar dan deras,” katanya didampingi pihak PDAM Tirtanadi Cabang Amplas.

Wanita berusia 75 tahun ini juga mengaku senang, karena aktivitas yang berhubungan dengan air bersih seperti mandi, cuci, kakus atau MCK tak lagi terkendala. Sebab, dibanding keadaan sebelumnya, warga sangat kesulitan memeroleh air bersih. Tapi kini sudah dipermudah dengan cara hanya membuka keran.”Yang pasti senanglah, kini segalanya sangat mudah. Alhamdulillah sudah bagus ini. Semoga seterusnya bagus, lancar airnya, gak jorok, gak mati-mati lagi,” ungkapnya yang telah tinggal di pemukiman itu sejak 1971.

Kepala Cabang PDAM Medan Amplas, Perdinan Ginting melalui Kepala Bagian Jaringan dan PKA, Sofyan mengatakan, selama ini air bersih PDAM yang mengalir di Asrama Widuri didistribusikan dari pipa distribusi 4 inci sehingga kurang memadai dengan jumlah penduduknya.

“Jadi kemarin kami berinisiatif menapping (pencabangan pipa) langsung dari pipa 800 dengan tekanan 2 bar lebih. Jadi langsung kita tapingkan langsung dengan pipa 800 di depan Jalan Gereja, alhamdulillah berhasil, sehingga kita lihat tekanan air cukup bagus, kami ukur menggunakan pressure manometer sekitar 1,2 untuk saat ini,” terangnya.

Proses tapping dari pipa 800 tersebut dilakukan, setelah mendapat laporan dari warga. “Usai mendapat laporan dari warga, kita berkoordinasi dengan bapak kepala cabang, dan langsung melakukan survey lapangan serta melihat kondisi untuk mengetahui dari mana kita menambah debit air. Dari situlah kita ketahui untuk mendapatkan air melui tapping pipa 800,” ungkapnya.

Usai mendapatkan debit air dari pipa 800 tersebut, pihaknya juga memeroleh izin dari pihak zona satu. “Kemudian kita mendapat izin prinsip dari Pak Dirut PDAM Kabir Bedi. Artinya, Pak Dirut Kabir Bedi juga mengizinkan agar debit ke rumah warga yang ada di sini ditambah, sehingga bisa melayani masyarakat,” tuturnya.

Adapun jumlah pelanggan PDAM wilayah 02 Cabang Medan Amplas mencapai 427 NPA. “Asrama ini cukup besar. Insyaallah setelah dilakukan penappingan pipa ini tidak terjadi lagi air kecil, macet dan sebagainya. Kita terus berupaya memberikan pelayanan kepada masyarakat,” harapnya.

Pihaknya komitmen terus memberikan pelayanan terbaik buat masyarakat khususnya pelanggan PDAM Tirtanadi. Hal ini sesuai dengan cita-cita Dirut Kabir Bedi, agar badan usaha yang ia pimpin menjadi lebih profesional dalam memberikan pelayanan maksimal ke masyarakat. (prn/ila)

Terkait Tawuran di Belawan, DPRD Minta Wali Kota Beri Solusi Permanen

Sudari ST, Anggota DPRD Medan.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – DPRD Kota Medan meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan untuk segera mengambil langkah serius dan memberi solusi permanen dalam penyelesaian seringnya terjadi tawuran para remaja di Kecamatan Medan Belawan. Sebab jika persoalan tersebut tidak cepat diselesaikan, dikhawatirkan dapat menjadi persoalan baru di Kota Medan.

Sudari ST, Anggota DPRD Medan.

“Kami mohon agar ada solusi permanen dari Pemko Medan dengan membentuk tim penyelesaian atas sering terjadinya tawuran anak-anak dan remaja di Belawan,” ucap Anggota DPRD Medan dari Dapil Medan Utara, Sudari ST, Selasa (27/7).

Dikatakan Wakil Ketua Komisi II DPRD Medan itu, persoalan tawuran di Belawan diharapkan segera difasilitasi karena sudah terlalu sering terjadi dan berulang-ulang. Salah satu caranya, adalah dengan menggandeng tokoh-tokoh berpengaruh di kawasan Belawann

“Kami meminta kepada Wali Kota Medan Bobby Afif Nasution agar dapat menggandeng tokoh agama dan tokoh masyarakat serta bekerjasama dengan pihak Kepolisian untuk mencari solusi permanen,” ujarnya.

Karena dengan kejadian tersebut, sambung Sudari, para orang tua disana merasa sangat khawatir dan merasa tidak nyaman saat beraktifitas. Karena hal itu, masyarakat merasa sangat dirugikan, apalagi dalam situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Sebelumnya, perisitiwa tawuran antar warga di Kecamatan Medan Belawan akhirnya ditanggapi Wali Kota Medan, Bobby Nasution. Pasalnya tawuran tersebut bukan lah hal baru, bahkan tawuran tersebut kerap terjadi setiap tahunnya.

Atas kejadian itu, Bobby Nasution pun berharap agar peristiwa serupa tidak lagi terjadi di masa akan datang, baik di kawasan Belawan maupun Kota Medan pada umumnya. Untuk menyelesaikan masalah tersebut, Bobby pun berjanji berupaya untuk mencari akar permasalahannya.

“Ini akar permasalahannya apa, siapa yang melakukannya. Ini harus betul-betul bisa kita telaah. Apakah benar karena narkoba, apakah benar masalah pendidikan. Itu yang harus diselesaikan, kalau memang itu permasalahannya. Jangan permasalahannya bukan itu, kita selesaikannya permasalahan yang itu,” kata Bobby, Senin (26/7).

Dikatakan Bobby, Pemko Medan akan tetap mencari solusi atas peristiwa kerusuhan di Belawan dengan menelusuri sumber permasalahannya. Sebab, pihaknya tidak ingin gegabah dalam menyelesaikan persoalan dengan cara seremoni belaka. “Kalau narkoba, diberantas narkobanya. Kalau pendidikan, kita beri stimulus-stimulus bagaimana pendidikan di Medan bagian Utara ini harus benar-benar bisa merubah sikap dan pola,” ujarnya.

Menurut Bobby, salah satu penyebab terjadinya tawuran di Belawan adalah karena minimnya ruang berekspresi. Oleh karena itu, Pemko Medan akan memberikan ruang kreasi bagi seluruh masyarakat Kota Medan. “Agar mereka bisa menyalurkan bakatnya ke hal positif sehingga terhindar dari masalah tawuran antar warga,” pungkasnya.

Seperti diketahui, tawuran terakhir terjadi pada Selasa (27/7) malam hingga Rabu, (28/7) dinihari di Kelurahan Pekan Labuhan dan Kelurahan Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan. Tindakan tawuran, berujung pada penjarahan dan pengerusakan rumah penduduk.

Kejadian kerusuhan tawuran sudah sering terjadi, namun yang terjadi pada Rabu (28/7) dinihari tersebut merupakan kejadian yang paling parah. Tawuran dimulai pukul 23.00 WIB, hingga subuh pukul 4.00 Wib. Saat itu, suasana di dua Kelurahan tersebut sangat mencekam.

Dari data yang diperoleh, ada 6 Kios hancur dan 1 rumah ibadah Gereja Pentakosta di lingkungan 13 Belawan Bahari, Kecamatan Medan Belawan ikut di bom molotov oleh para pelaku tawuran.(map/ila)

PLN UIW Sumut Imbau Tertib Bayar Listrik, 352.897 Pelanggan Belum Bayar Listrik

BERSAMA: Petugas PLN unit kerja PLN UIW Sumut, foto bersama pelanggan PLN, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PLN Unit Induk Wilayah (UIW) Sumatera Utara terus melakukan imbauan tentang tertib melakukan pembayaran rekening listrik tepat waktu.

BERSAMA: Petugas PLN unit kerja PLN UIW Sumut, foto bersama pelanggan PLN, kemarin.

Baik yang dilakukan secara langsung oleh petugas pembaca meter maupun melalui media massa dan media sosial agar pelanggan dapat melakukan pembayaran rekening listrik sebelum tanggal 20 setiap bulannya. Sebab, tercatat, 352.897 pelanggan di unit kerja PLN UIW Sumut belum bayar listrik.

Senior Manager Niaga & Manajemen Pelanggan PLN UIW Sumut, Chairuddin mengatakan, bagi pelanggan PLN yang belum melakukan pelunasan tagihan listrik (menunggak) di seluruh wilayah kerja PLN Unit Induk Wilayah Sumut, diimbau agar segera melakukan pembayaran rekening listrik sehingga terhindar dari sanksi pemutusan aliran listrik. 

Dikatakan Chairuddin, sampai dengan tanggal 27 Juli 2021 terdapat 352.897 pelanggan yang belum melakukan pembayaran tagihan rekening listrik yang tersebar pada 10 Unit Pelaksana Pelayanan Pelanggan (UP3) di Provinsi Sumut. “Diimbau kepada pelanggan yang telat membayar rekening listrik yang disebabkan lupa karena sibuk bekerja dan pelanggan dengan pola membayar rekening yang salah (tidak mengikuti aturan) agar mengikuti Program Migrasi ke Listrik Layanan Prabayar atau Listrik Pintar. Dengan menggunakan listrik Prabayar pelanggan dapat membeli Token listrik dengan pilihan nominal mulai dari Rp20.000, sampai Rp5.000.000,- (disesuaikan dengan daya terpasang),” jelasnya.

Disampaikannya, adapun listrik Prabayar memiliki beberapa keunggulan, di antaranya adalah, pemakaian listrik dapat dikendalikan, tidak ada sanksi pemutusan dan denda keterlambatan, tidak dikenakan biaya beban dan biaya E-min, pembelian token listrik dapat disesuaikan dengan kemampuan pelanggan, tidak ada batas masa aktif atas token listrik yang dibeli serta pelanggan dapat lebih menjaga privasi.

“Diharapkan kepada pelanggan yang belum melakukan pembayaran rekening listrik agar segera melakukan pembayaran melalui Loket pembayaran Rekening Listrik, Bank, Kantor Pos, Mini Market Retail atau dapat juga melalui Aplikasi PLN Mobile ataupun E-commerce lainnya  sehingga terhindar dari sanksi pemutusan aliran listrik,” imbau Chairuddin. (ila)

Perlombaan Durian Unggul Sukses Digelar, Durian Indonesia Punya Potensi Bersaing di Pasar Ekspor

LOMBA DURIAN: Anggota DPRD Sumatera Utara yang juga Ketua BPEK PDI Perjuangan Sumut, Sugianto Makmur, menginisiasi Perlombaan Durian Unggul Lokal yang sukses digelar di Kota Binjai pada Sabtu (24/7) lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perlombaan durian unggul lokal yang diinisiasi Badan Pemberdayaan Ekonomi Kerakyatan (BPEK) PDIP Sumatera Utara, sukses digelar di Kota Binjai pada Sabtu (24/7) lalu. Latar belakang kegiatan ini lantaran keprihatinan atas musnahnya plasma nutfah (DNA) durian unggul lokal.

LOMBA DURIAN: Anggota DPRD Sumatera Utara yang juga Ketua BPEK PDI Perjuangan Sumut, Sugianto Makmur, menginisiasi Perlombaan Durian Unggul Lokal yang sukses digelar di Kota Binjai pada Sabtu (24/7) lalu.

“Masyarakat tidak menyadari durian memiliki nilai ekonomi yang jauh melampaui nilai kayu atau pun sekadar buahnya. Bila pohon-pohon ini diperbanyak, buahnya dibranding, bisa menjadi sumber ekonomi miliaran rupiah,” kata Kepala BPEK PDIP Sumut, Sugianto Makmur kepada wartawan di Medan, Senin (26/7). Selain Sugianto Makmur, perlombaan ini turut didukung Sekretaris BPEK, Indah Dameria Lumban Tobing dan pengurus lain, Juphiter Ginting Franche Sitanggang.

Dalam situasi pandemi, lanjut Sugianto, perlombaan dilakukan dengan menerapkan protokol kesehatan yang ketat. Hal ini juga mempersulit datangnya durian-durian unggul ke lokasi lomba di Binjai. Namun dengan pertimbangan musim durian di Bahorok yang akan lewat, maka acara tetap diadakan.

Anggota Komisi B DPRD Sumut ini berharap, pengelolaan holtikultura di Indonesia terkhusus Sumut, bisa dengan konsep yang sederhana dan lebih membumi sehingga masyarakat tertarik bertani. Salah satunya, lanjut dia, Pemprov Sumut harus bisa mewujudkan Binjai sebagai kota penangkar tanaman buah. Para penangkar dilatih dan diawasi agar bibit tanaman benar-benar berkualitas.

“Kita belum lagi masuk ke tanaman obat, bunga, sayur dan jamur-jamuran yang masing-masing masih penuh potensi untuk dikembangkan. Indonesia sungguh kaya dan kekayaan itu jangan kita biarkan musnah,” kata wakil rakyat Dapil Binjai-Langkat itu.

Pasar ekspor durian dunia sangat prospek. Thailand mengekspor durian dan produk turunannya, senilai Rp31 triliun pada 2020, padahal lahan tanam durian di negara itu hanya 160.000 hektare. Sedanglan ekspor durian Indonesia, kata Sugianto, sepertinya belum menembus Rp10 miliar per tahun.

Hadir Kepala Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Binjai, Agustawan Karnajaya, Ketua PDIP Sumut Djarot Saiful Hidayat diwakili Bendahara, Meriahta Sitepu, Kasie Holtikultur Dinas Pertanian dan Tanaman Pangan Sumut, Lusi. Adapun juri adalah Sunardi, seorang kolektor durian lokal dan juga pemilik Mulia Tani Farm.

Para pemenang lomba yakni Suhendra dari Desa Bukit Sari, Padang Tualang yang meraih juara 1 dan 3. Suhendra menerima total hadiah Rp7 juta. Juara 2 diraih Syahrial dari Desa Timbang Lawan, Kecamatan Bahorok. Ia menerima hadiah Rp3 juta. Kemudian 4 juara harapan masing-masing menerima Rp1 juta dan 4 juara hiburan masing-masing menerima Rp500 ribu. Total varian durian yang mengikuti lomba sebanyak 30 jenis. (prn/ila)

Polsek Medan Baru Laksanakan Vaksinasi Massal Tahap 2

Bersama: Polsek Medan Baru bersama tim dan panitia Vaksinasi Massal Tahap Kedua, di Parkiran Lantai 5 Depan Masjid Plaza Medan Fair, kemarin.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kepolisian Sektor (Polsek) Medan Baru melaksanakan Vaksinasi Massal Tahap kedua kepada masyarakat, di Parkiran Lantai 5 Depan Masjid Plaza Medan Fair, pada Sabtu (24/7) kemarin.

Bersama: Polsek Medan Baru bersama tim dan panitia Vaksinasi Massal Tahap Kedua, di Parkiran Lantai 5 Depan Masjid Plaza Medan Fair, kemarin.

Hal itu dibenarkan Plt Kapolsek Medan Baru AKP Ully Lubis yang memimpin langsung kegiatan tersebut, didampingi Kasium Polsek Medan Baru Leli Nasution, Kasihumas Polsek Medan Baru Aiptu Berlin Sianturi, Personel Polwan Polsek Medan Baru, Personil PHL Polsek Medan Baru, Minggu (25/7) sore.

Ully menyebutkan, bahwa vaksinasi tersebut merupakan lanjutan dari vaksinasi sebelumnya yang dilaksanakan pada 26 Juni 2021 lalu.Vaksinasi Massal tahap kedua dihadiri Camat Medan Petisah M Agha Novrian, Dokter Indra, Petugas Kecamatan Medan Petisah, serta Karyawan Plaza Medan Fair, selaku panitia Vaksinasi Tahap Kedua dan 49 tenaga medis dari Vaksinator.

“Vaksinasi tahap kedua ini, kita lakukan dengan jumlah yang sama pada vaksinasi tahap satu sebanyak seribu orang,” kata Ully.

Menurutnya, kegiatan vaksinasi massal ini sebagai bentuk menyukseskan program Pemerintah yang bertujuan untuk membangun dan menumbuhkan Ekonomi di Indonesia khususnya di kota Medan.

Dijelaskannya, proses penyuntikan vaksin tahap kedua masih seperti sebelumnya, dengan melalui beberapa tahapan, yaitu penerima vaksin harus mendaftar dan melakukan beberapa tahapan seperti pengecekan suhu, mencuci tangan dan pemeriksaan tensi serta dilakukan skrining oleh dokter yang telah ditunjuk.”Jika sudah dinyatakan siap dan setuju, maka peserta langsung dilakukan penyuntikan vaksin oleh petugas medis,” ujarnya.

Bagi masyarakat yang sudah melaksanakan vaksin, lanjutnya, dapat observasi/ beristirahat di tempat yang sudah kami sediakan selama 30 menit sebelum melanjutkan aktivitasnya, dan selanjutnya peserta melakukan pendaftaran akhir yang dilakukan oleh personel Polwan Polsek Medan Baru.”Vaksinasi massal tahap kedua itu berjalan lancar. Bahkan masyarakat antusias dalam mengikuti vaksinasi tersebut,” pungkasnya. (mag-1/ila)

PLN Siap Melistriki Desa Terisolir di Kabupaten Labusel

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) terus berupaya mengalirkan listrik desa-desa terpencil yang berada di Sumatera Utara. Salah satunya adalah Desa Torganda yang merupakan desa terpencil yang berada di dalam kawasan konservasi Taman Wisata Alam Holiday Resort dimana saat ini masih terisolir seluas ±2,95 Hektar.

“Terdapat 2 (dua) Dusun yang berada di Desa Torganda Kecamatan Torgamba, yaitu Dusun Sumber Sari I dan Dusun Sumber Sari II saat ini masih terisolir di Kabupaten Labuhan Batu Selatan,” ungkap Kepala Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara, Ir. Hotmauli Sianturi.

Dikatakannya, hal ini ditandai dengan dilakukannya penandatangan Perjanjian Kerjasama antara PLN Unit Induk Wilayah Sumatera Utara dengan Balai Besar Konservasi Sumber Daya Alam Sumatera Utara dalam pembangunan jaringan listrik pada 2 (dua) dusun terisolir tersebut.

Sementara itu, Senior Manager Perencanaan, Reny Wahyu Setiaswan mengatakan, PLN akan membangun Jaringan Listrik Hantaran Udara Tegangan Menengah (HUTM) sepanjang 4.918 kms dan Hantaran Udara Tegangan Rendah (HUTR) sepanjang 3.138 kms agar dapat menerangi rumah – rumah masyarakat yang ada disana sebanyak 445 Kepala Keluarga.

“PLN berkomitmen untuk melistriki seluruh desa-desa terisolir dan yang belum berlistrik di Sumatera Utara. Meskipun dalam kondisi pandemi Covid-19 dan Penerapan Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM),” ujarnya. (ila)

Devi Oktari Pimpin Pengadilan Agama Kota Tebingtinggi

LANTIK : Ketua Pengadilan Agama Tebingtinggi yang baru, Dr Hj Devi Oktari dilantik Ketua PA Sumut.SOPIAN/SUMUT POS.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Dr Hj Devi Oktari pimpin Pengadilan Agama (PA) agama Kota Tebingtinggi menggantikan Ketua PA yang lama, Ibrahim Lubis yang berpindah tugas ke Pengadilan Agama Kalianda Kelas 1B.

LANTIK : Ketua Pengadilan Agama Tebingtinggi yang baru, Dr Hj Devi Oktari dilantik Ketua PA Sumut.SOPIAN/SUMUT POS.

Wali Kota Tebingtinggi Umar Zunaidi Hasibuan menghadiri pengambilan sumpah jabatan dan pelantikan Devi Oktari, di ruang Aula Pengadilan Agama Tebingtinggi Jalan Imam Bonjol, Senin(26/7) sore.

Prosesi diawali dengan pembacaan Surat Keputusan dari Mahkamah Agung, kemudian pengambilan sumpah dan penandatanganan berita acara pengambilan dan fakta integritas.

Selanjutnya Ketua Pengadilan Tinggi Agama (PTA) Sumut, Abdul Hamid Pulungan melantik Ketua PA Tebingtinggi. Dalam amanatnya, Abdul Hamid mengatakan kepada pemimpin yang baru dilantik agar bisa menyesuaikan dengan semua pegawai di PA Tebingtinggi, bangun semangat kekompakan dan seluruh pekerja seperti saudara.

“Pada intinya tingkatkan kerjasama yang baik di PA Tebingtinggi dan melayani masyarakat dengan penuh hati,” bilangnya.

Sedangkan Ketua PA Tebingtinggi yang baru, Devi Oktari menyatakan akan terus menjalankan program program dari Ketua PA yang lama, pertama dalam melaksanakan tugas akan bersinergi dengan semua para pegawai yang ada di PA bahwa tenpatnya bekerja adalah sebagai rumahnya.

“Tetap membangun komitmen dengan semua lapisan pegawai dan masyarakat dalam mendukung program program kedepan PA Kota Tebingtinggi terutama dalam memberikan layanan dimulia dengan seyum kepada masyarakat,” bilangnya. (ian/han)

Pjs Kades Tornagodang Didakwa Korupsi Dana Desa

SIDANG: Dua terdakwa korupsi Dana Desa (DD) menjalani sidang dakwaan secara virtual, Selasa (27/7). agusman/sumut pos.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mantan Pejabat Sementara (Pjs) Kepala Desa Tornagodang, Jamotan Silaen bersama Kepala UD Marudut Nunut Rahmat Samosir didakwa korupsi Dana Desa (DD) yang merugikan negara ratusan juta rupiah, di hadapan majelis hakim Pengadilan Tipikor Medan, Selasa (27/7).

SIDANG: Dua terdakwa korupsi Dana Desa (DD) menjalani sidang dakwaan secara virtual, Selasa (27/7). agusman/sumut pos.

Jaksa Penuntut Umum (JPU) Wita Nata Sirait, menguraikan dalam dakwaannya berawal saat Rudi Pardosi selaku Bendahara Desa Tornagodang TA 2017 pada Februari 2017 Jamotan Silaen selaku Pjs Kepala Desa Tornagodang saat itu mengatakan ada temannya yang meminta menjadi suplayar ke Desa Tornagodang.

Saat itu, Jamotan Silaen mengatakan kalau temannya ingin menjadi suplayer dan jika pekerjaan selesai, kemungkinan akan diberikan ‘Roti tahun baru’ kepada perangkat desa. Lalu sekira bulam Maret 2017 Jamotan mengajak Rudi Pardosi ke rumah Terdakwa Rahmat yang berada di Parsoburan dan diperkenalkan.

Saat itu, Rudi menanyakan nama serta berkas perusahaan Rahmat Samosir. Lantas Rahmat menjawab semuanya sudah lengkap dengan nama UD. Marudut Nunut.

“Terdakwa Rahmat mengambil dokumen berupa Akta Perusahaan UD Marudut Nunut, NPWP, SIUP (Surat Izin Usaha Perdagangan), dan IG (Izin Gangguan) dan menyerahkannya kepada Saksi untuk diperiksa,” kata Jaksa di hadapan Majelis Hakim yang diketuai Mohammad Yusafrihadi Girsang.

Setelah memeriksa berkas, Jamotan mengatakan setelah selesai pekerjaan selesai, harus ada memberikan bingkisan natal kepada mereka sebagai ucapan terima kasih. Hal tersebut pun disanggupi oleh Rahmat. Namun, belakang diketahui bahwa persyaratan UD Milik Rahmat Samosir dan Tokonya tidak ada, namun katanya ia bisa bekerjasama dengan panglong yang ada di Parsoburan.

“Selanjutnya pada hari Senin 22 Mei 2017 Jamotan berkata ‘tahun ini si Samosir dulu yang kita buat sebagai suplayer, Jadi TPK sudah bisalah survei harga untuk membuat RAB,” urainya.

Selanjutnya, para terdaka pun mengatur siasat agar menang menjadi suplayer. Kemudian pada 6 Juli 2017 terbitlah Peraturan Kepala Desa Nomor 1 Tahun 2017 tanggal 6 Juli 2017 tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Desa Tornagodang TA 2017.

“Selanjutnya sekira akhir bulan Juli 2017 Jamotan mengundang Rahmat ke kantor dan memperkenalkan Rahmat selaku pemilik UD Marudut Nunut sebagai penyedia barang/suplayer untuk pekerjaan fisik Desa Tornagodang TA 2017. Kemudian terdakwa Rahmat menjanjikan memberikan Bingkisan Natal kepada masing-masing Perangkat Desa,” jelasnya.

Selanjutnya, Rahmat bersama dengan Hotben Panjaitan (Ketua TPK) melakukan perhitungan. Berdasarkan hitungan RAB dan dengan mencocokkan bon faktur milik terdakwa Rahmat dengan Bon faktur penerimaan, barang milik Hotben, sehingga diperoleh besaran pelunasan sebesar Rp121.600.000.

“Setelah selesai melakukan perhitungan, Rudi mengatakan, bahwa hasil perhitungan tersebut terlalu besar karena jumlah pembayaran kepada terdakwa Rahmat sudah mencapai Rp476.600.000,” sebutnya.

Padahal saksi Rudi belum membayarkan belanja modal, untuk Pembangunan penyediaan Sarana air minum Desa dengan pagu anggaran sebesar Rp35.001.750 sehingga Rudi tidak mau membayarkan uang pelunasan tersebut.

“Akan tetapi Jamotan menyuruh Rudi untuk membayarkannya, sehingga Rudi membuat keputusan, dengan meminta terdakwa Rahmat untuk menandatangani Surat Pernyataan Pembayaran yang ditulis sendiri oleh Rudi,” ucap Jaksa.

Setelah surat pernyataan ditanda tangani maka Rudi, menyerahkan uang kepada Hotben, yang selanjutnya diserahkan kepada terdakwa Rahmat sebesar Rp121.600.00.

“Setelah uang tersebut diterima oleh terdakwa Rahmat, maka terdakwa menyerahkan uang sebesar Rp12 juta kepada Jamotan sebagai uang terimakasih untuk dibagi-bagikan kepada perangkat Desa Tornagodang,” katanya lagi.

Namun, belakangan ditemukan Laporan Hasil Audit Tentang Perhitungan Kerugian Keuangan Negara (PKKN) atas dugaan Tindak Pidana Korupsi Dalam Pengelolaan Alokasi Dana Desa dan Dana Desa Pada Desa Tornagodang Kecamatan Habinsaran TA 2017.

Ditemukan sejumlah kejanggalan pengerjaan yakni Kekurangan Volume, penurunan Mutu Beton dan Kelebihan bayar upah pekerja pada Pekerjaan Rabat Beton di 5 lokasi sebesar Rp26.292.573,62.

Kekurangan volume Pekerjaan Tembok Penahan Tanah sebesar Rp8.496.200,59, Kekurangan Volume pekerjaan Perkerasan Jalan di 2 lokasi sebesar Rp59.669.458,85, Kelebihan bayar belanja Barang/Jasa (Peralatan Tukang) dan Sewa Alat Molen Rp17.790.224,06, Penyalahgunaan wewenang dengan tidak menyalurkan pos belanja sesuai peruntukannya Rp12.054.585, Kemahalan Harga Belanja Bahan Rp20.780.812,50. sehingga total keseluruhannya yakni Rp145.083.854,62.

“Perbuatan Terdakwa sebagaimana diatur dan diancam pidana dalam Pasal 2 ayat (1) Jo Pasal 18 Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi, sebagaimana telah diubah dengan UU No. 20 Tahun 2001 tentang Perubahan atas Undang-Undang Nomor 31 Tahun 1999 tentang Pemberantasan Tindak Pidana Korupsi,” pungkas Jaksa. (man)

Polres Tebingtinggi Monitoring Penyaluran Beras Bantuan PPKM

PANTAU: Polres Tebingtinggi pantau menyaluran beras bantuan PPKM di Dolok Merawan dan Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi.SOPIAN/SUMUT POS.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO – Polres Tebingtinggi melalui Personel Satuan Sabhara, Polsek Dolok Merawan dan jajaran TNI Koramil 13 Kota Tebingtinggi 0204 Deli Serdang laksanakan kegiatan monitoring dan pengawalan penyaluran beras bantuan PPKM Tahun 2021, Selasa (27/7).

PANTAU: Polres Tebingtinggi pantau menyaluran beras bantuan PPKM di Dolok Merawan dan Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi.SOPIAN/SUMUT POS.

Kapolsek Dolok Merawan, AKP Asmon Bufitra beserta Camat Dolok Merawan dan Kanit Binmas Polsek Dolok Merawan memonitoring pelaksanaan pembagian beras bantuan PPKM untuk Kecamatan Dolok Merawan berjumlah 831 orang.

Petugas membagi waktu pengambilan bantuan yang ditempatkan di Pekan Pajak Dolok Merawan Dusun I Desa Dolok Merawan Kabupaten Serdang Bedagai dimana tiap desa telah ditentukan waktunya. Tiap warga mendapat 2 karung beras yang tiap karungnya berisi 5 kilogram.

Terpisah dihari yang sama, personel Sat Sabhara Polres Tebingtinggi juga melaksanakan kegiatan pengawalan Bantuan Sosial Penyaluran Program Bantuan Beras PPKM 2021 Sumatera Utara, melalui PT Pos Indonesia. Kegiatan ini dipimpin Kasat Sabhara AKP Mukson. Bantuan disalurkan di wilayah Kecamatan Bajenis Kota Tebingtinggi.

Petugas melakukan pengawalan barang berupa beras sampai ke kantor kelurahan yang ada di wilayah Kecamatan Bajenis Tebingtinggi dengan aman dan baik.

Kapolsek Dolok Merawan bersama Kasat Sabhara Polres Tebingtinggi menyampaikan himbauan kepada petugas kelurahan untuk mematuhi Protokol Kesehatan, dan mengingatkan dalam pendistribusian agar tidak terjadi kerumunan warga.

“Dalam Kegiatan ini tetap diimbau untuk mematuhi Prokes demi memutus Penyebaran Covid-19. Diharapkan bantuan ini dapat meringankan beban Warga Masyarakat yang terdampak oleh PPKM,” ujar Kapolsek Dolok Merawan. (ian/han)

Karena Pandemi, MTQ Langkat Dipindah ke Stabat

LANGKAT, SUMUTPOS.CO – Pelaksanaan Musabaqah Tilawatil Quran (MTQ) ke-54 2021 Kabupaten Langkat, akan digelar secara terbatas dan sederhana di Kecamatan Stabat pada 20-24 September mendatang. Sebelumnya, lokasi pelaksanaan ditunjuk di Kecamatan Pematang Jaya, namun dipindahkan ke Kecamatan Stabat. Hal ini dilakukan karena pandemi Covid-19 yang masih terjadi di Kabupaten Langkat.

“MTQ tahun ini akan dilaksanakan secara terbatas,” ungkap Kabag Kesra Pemkab Langkat, Syahrizal, di Stabat, Selasa (27/7).

Keterbatasan ini disebabkan masih adanya pandemi Covid-19. Jadi tujuannya, agar tidak menjadi penyebab penyebaran Covid-19, maka pelaksanaannya juga menggunakan protokol kesehatan (prokes) secara ketat.

“Apapun cabang MTQ yang dilaksanakan, serta di manapun acara diadakan, panitia menyediakan alat kesehatan, demi kenyamanan bersama dan memutus mata rantai Covid-19,” jelas Syahrizal lagi.

Sedang tempat pelaksanaan MTQ, lanjut Syahrizal, awalnya diagendakan di Kecamatan Pematang Jaya, namun dialihkan di Kecamatan Stabat, sebab masih berlangsungnya pandemi.

“Lokasinya di aula perkantoran Pemkab Langkat dan gedung sekolah yang berada di sekitaran komplek perkantoran Pemkab Langkat,” bebernya.

Dia juga berharap, nantinya pelaksanaan MTQ berjalan lancar, meski diselenggarakan di tengah situasi pandemi.

“Mari jaga aman, jaga iman, dan jaga imun,” tutur Syahrizal.

Rencana penetapan lokasi kegiatan, di antaranya Dinas PUPR untuk cabang tilawah dewasa dan remaja. Dinas Perindag untuk tilawah anak-anak dan tarrtil. Kemenag Langkat untuk cabang syarhil quran.

Dinas Pertanian dan Ketahanan Pangan untuk cabang hafiz 20 juz dan 30 juz. Bappeda untuk cabang tilawah satu juz. Dan Kesbangpol untuk cabang tilawah 5 juz. Lalu Disdukcapil untuk cabang hafiz 10 juz. Serta SMP Negeri 5 Stabat untuk cabang khattil quran. (ant/saz)