30 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 34

Inspektorat Binjai Benahi Pelayanan Publik OPD, Dapat Laporan Lurah Tidak di Tempat saat Jam Dinas

Istimewa DAMPINGI: Inspektorat Binjai saat mendampingi Ombudsman di Dinas Pendidikan Kota Binjai.
Istimewa DAMPINGI: Inspektorat Binjai saat mendampingi Ombudsman di Dinas Pendidikan Kota Binjai.

BINJAI, SUMUTPOS.CO – Inspektorat Kota Binjai yang dipimpin kepala baru, Heny Sitepu, langsung tancap gas membenahi pelayanan publik pada sejumlah perkantoran yang memberikan layanan kepada masyarakat.

Mantan Kepala Dinas Penanaman Modal dan Pelayanan Terpadu Satu Pintu Binjai ini, baru menjabat sekitar tiga pekan. Dia pun sudah berkeliling ke sejumlah kantor organisasi perangkat daerah (OPD) dengan memberi penekanan terhadap pelayanan publik.

“Kemarin bersama Ombudsman sudah ke beberapa dinas yang menjadi objek penilaian,” ungkap Heny, Senin (17/11).
Beberapa dinas dimaksud, seperti rumah sakit umum daerah, dinas pendidikan, dan dinas sosial.

“Dengan dinas-dinas ini, kami berkoordinasi untuk membenahi pelayanan publik. Fungsi Inspektorat itu adalah pengawasan, pembinaan, dan audit,” jelas Heny.

Dengan baru menjabat beberapa pekan, Heny sudah menjalankan pengawasannya terhadap sejumlah OPD yang ada di Kota Binjai. Tak ketinggalan, pengawasan melekat juga sudah dilakukan terhadap anggotanya.

Bahkan ke depannya, dia bakal mengawasi sejumlah OPD yang menjadi sorotan dan merealisasikan anggaran yang bersentuhan langsung dengan masyarakat. Seperti dinas pendidikan serta dinas pekerjaan umum dan tata ruang. Pengawasan ini dilakukan dalam rangka meminimalisir penyalahgunaan wewenang dan jabatan serta kerugian negara yang terjadi.

“OPD yang merealisasikan anggaran dengan bersentuhan langsung kepada masyarakat, akan kami awasi dan dampingi,” tutur Heny lagi.
Namun begitu, lanjut Heny, poin utama yakni melakukan pembinaan terhadap OPD yang memberikan pelayanan publik. Sebab dia sering mendapat laporan, kantor kelurahan hanya buka setengah hari. Sementara jam kerja itu berakhir hingga sore.

“Pelayanan publik yang menyentuh masyarakat seperti kantor lurah itu harus dibenahi. Saya mendapat laporan dari masyarakat, lurah tidak di kantor saat jam kerja,” bebernya.

Ketika mendapat temuan seperti itu, Inspektorat Binjai lebih dulu akan melakukan pembinaan.

“Jika pembinaan yang terus menerus dilakukan tidak membuahkan hasil, Inspektorat Binjai akan menindaklanjuti dengan memberi rekomendasi kepada pimpinan,” pungkas Heny. (ted/saz)

Pemkab Karo Dorong Remaja Jadi Agen Perubahan

SELAMAT: Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, saat memberi ucapan selamat kepada pemenang.(Istimewa)
SELAMAT: Wakil Bupati Karo Komando Tarigan, saat memberi ucapan selamat kepada pemenang.(Istimewa)

KARO, SUMUTPOS.CO – Wakil Bupati Karo Komando Tarigan mewakili Bupati Karo Antonius Ginting, menghadiri sekaligus membacakan sambutan bupati pada kegiatan Grand Final Apresiasi Pemilihan Duta Generasi Berencana (Genre) Kabupaten Karo 2025 di Aula Kantor Bupati Karo, baru-baru ini.

Dalam sambutan yang dibacakan Komando, disampaikan, Program Genre menjadi sarana penting untuk membina remaja agar mampu melewati masa transisi dengan baik, menghindari Triad Kesehatan Reproduksi (seks bebas, pernikahan dini, dan penyalahgunaan narkoba), serta menjadi generasi yang berkualitas.

Pemkab Karo juga menekankan peran Duta Genre dalam edukasi pencegahan stunting melalui pemahaman tentang 1.000 Hari Pertama Kehidupan (HPK).

Komando pun menyampaikan apresiasi kepada seluruh finalis, dan berpesan agar para pemenang dapat menjadi teladan, pengedukasi sebayanya, serta corong pemerintah dalam menyosialisasikan Program Bangga Kencana. Dia juga menyerahkan secara langsung penghargaan kepada para pemenang.

Pemkab Karo juga memberikan apresiasi kepada seluruh sponsor, mitra, guru, orang tua finalis, serta Forum Genre yang telah mendukung kegiatan ini. Pemkab Karo berharap ajang ini dapat melahirkan generasi muda yang hebat, sehat, berprestasi, dan mampu merencanakan masa depan dengan baik. (deo/saz)

Menara Masjid IKLAB Diresmikan, Simbol Sejarah dan Syiar Islam Warga Labuhanbatu di Medan

Ketua Umum IKLAB Raya Rivai Nasution bersama Ketua Dewan Penasehat IKLAB Raya Prof Dr Ir Hj Sabrina MSi usai menandatangani prasasti peresmian menara Masjid IKLAB di Jalan Jamin Ginting Medan, Minggu (16/11/2025). Foto: Istimewa
Ketua Umum IKLAB Raya Rivai Nasution bersama Ketua Dewan Penasehat IKLAB Raya Prof Dr Ir Hj Sabrina MSi usai menandatangani prasasti peresmian menara Masjid IKLAB di Jalan Jamin Ginting Medan, Minggu (16/11/2025). Foto: Istimewa

MEDAN, SumutPos.co- Suasana haru dan bangga menyelimuti acara peresmian Menara Masjid IKLAB di Jalan Jamin Ginting Medan, Minggu (16/11/2025). Menara yang kini berdiri megah ini bukan sekadar struktur bangunan, tetapi simbol sejarah panjang perjuangan para tokoh Ikatan Keluarga Labuhanbatu (IKLAB) Raya yang telah puluhan tahun menjadi pemersatu warga Labuhanbatu di Kota Medan dan sekitarnya.

Masjid IKLAB sendiri merupakan warisan berharga yang dibangun dari perjuangan tokoh-tokoh Labuhanbatu, di antaranya almarhum (Alm) H Abdul Wahab Dalimunthe, Alm Syahminan Pasaribu, Alm Dr Effendi S Harahap SPA, Alm Iwan Rifai Alam, Alm Ali Murthi Harahap, Alm H Amansyah Nasution. Ridwan Siregar ,Rivai Nasution , Daudsyah Munthe, dr Fatni Sulani, dan Mohd Fitriyus yang saat ini masih tetap berkiprah di IKLAB, dan tokoh-tokoh perantau lainnya yang mendorong terwujudnya rumah ibadah yang kini menjadi pusat kegiatan keagamaan, sosial, dan silaturahmi masyarakat Labuhanbatu.

Yang tak kalah penting, lahan Masjid IKLAB merupakan tanah wakaf yang diberikan seorang putra Labuhanbatu Selatan dari Sungai Kanan Alm H Syahnan Tinggi Hasibuan melalui keluarga besar pewakifnya. Warga IKLAB menyampaikan penghargaan yang mendalam atas wakaf tersebut, yang hingga kini terus memberikan manfaat luas bagi umat.

Dalam sambutannya, Subhan Saleh Hasibuan, merupakan putra almarhum yang juga salah satu tokoh IKLAB menjelaskan, masjid ini sejak awal diniatkan sebagai tempat persinggahan bagi musafir yang bepergian menuju Berastagi atau kawasan Medan Tuntungan. Ia berharap, dengan rampungnya pembangunan menara, semangat syiar Islam semakin berkobar. “Semoga menara ini menambah semangat kita untuk memakmurkan masjid, memperkuat syiar Islam, dan menjadikannya tempat singgah yang penuh keberkahan,” ujarnya.

Sementara itu, Prof Dr Ir Hj Sabrina MSi selaku Ketua Dewan Penasehat IKLAB Raya menegaskan, keberadaan Masjid IKLAB adalah kebanggaan tersendiri bagi warga Labuhanbatu di perantauan. “Keberadaan masjid IKLAB ini harus menambah kecintaan kita kepada organisasi IKLAB Raya. Ini satu-satunya organisasi kedaerahan yang memiliki masjid indah dan strategis di Kota Medan. Kalau kita lewat dan sudah masuk waktu salat, cocok kali singgah ke masjid ini,” ujar Sabrina.

Senada dengan itu, Drs H Rivai Nasution MM selaku Ketua Umum IKLAB Raya dan salah satu tokoh senior IKLAB yang cukup lama berkiprah membesarkan organisasi ini, menguraikan perjuangan panjang para pendahulu dalam mewujudkan masjid ini. “Masjid ini penuh sejarah. Ini bukti kesungguhan tokoh-tokoh dan orang tua kita dulu dalam membesarkan organisasi,” ucapnya.

Menurut Rivai, Alm Syahnan T Hasibuan yang pada saat itu sebagai Ketua IKLAB sekaligus Ketua Panitia Pembangunan Masjid IKLAB, sementara Rivai Nasution sebagai wakil sekretaris panitia pembangunan pada pembangunan masjid tersebut.

Acara peresmian menara diawali dengan pembacaan doa untuk pewakif lahan masjid, Alm H Syahnan T Hasibuan dan Hj Ani Suryani, sebagai bentuk penghormatan atas jasa mereka. Suasana religius semakin terasa dengan lantunan shalawat dari Tim Shalawat Muslimat IKLAB, serta tausiyah inspiratif dari KH Sutan Syahrir Dalimunthe, yang menekankan pentingnya menjaga amanah wakaf dan memakmurkan rumah Allah.

Puncak peresmian ditandai dengan penandatanganan prasasti dan doa bersama yang menandai babak baru bagi Masjid IKLAB sebagai pusat syiar Islam dan kebersamaan warga Labuhanbatu di Medan.
Dengan berdirinya Menara Masjid IKLAB, warga berharap masjid ini terus menjadi ikon persatuan, tempat memperkuat ukhuwah, serta wadah pembinaan generasi penerus agar tetap menjaga nilai-nilai Islam dan identitas Labuhanbatu di perantauan.

Acara ini berlangsung meriah, khidmat, dan penuh makna, menegaskan bahwa Masjid IKLAB bukan sekadar bangunan, tetapi monumen sejarah perjuangan, kebersamaan, dan harapan bagi masa depan. (rel/adz)

KONI Medan Minta Pabersi Terus Berkembang

Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal SE bersama pengurus Pabersi Medan. (Dok KONI Medan)
Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal SE bersama pengurus Pabersi Medan. (Dok KONI Medan)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KONI Kota Medan meminta agar kepengurusan Pengkot Persatuan Angkat Berat Seluruh Indonesia (Pabersi) terus berkembang. Pembinaan diharapkan tidak terganggu meski terjadi pergantian ketua.

“Kami dari KONI Kota Medan mendorong Pabersi terus melakukan pembinaan terhadap atlet angkat berat di Kota Medan,” ujar Ketua Umum KONI Kota Medan, Aswindy Fachrizal SE saat menerima audensi Pemegang Mandat Ketua Pabersi Kota Medan Eka Irawan dan jajaran pengurus lainnya di Sekretariat KONI Medan, Jalan Kemiri II, Kelurahan Sudirejo II, Kecamatan Medan Kota, Senin (17/11/2025).

“Sebagai pemimpin baru yang yang telah diberi mandat diharapkan dapat menjalankan roda organisasi ini dengan sebaik-baiknya sesuai amanah yang diberikan,” pesan Aswindy.

Aswindy berharap di tangan kepengurusan yang baru ini nanti, Pabersi bisa terus berkembang, lebih dikenal masyarakat dan mampu melahirkan atlet-atlet angkat berat yang mampuni dan berprestasi.

Sedangkan Pemegang Mandat Ketua Pabersi Medan Eka Irawan mengatakan, audensi tersebut bertujuan untuk bersilaturahmi sekaligus diskusi ringan guna membicarakan kelangsungan Pabersi Kota Medan ke depan.

“Karena sifatnya masih berupa mandat, belum resmi, jadi kita tidak berani terlalu juah membicarakan program-program Pabersi, kecuali nanti setelah musyawarah kota (Muskot) luar biasa baru kita bisa bicara leluasa,” sebut Eka.

Eka menambahkan, sesuai petunjuk Pengprov Pabersi Sumatera Utara, kemungkinan Muskot Luar Biasa Pabersi Medan segera digelar. Sebelumnya, Ketua Pabersi Medan Joniar Nenggolan mengundurkan diri dengan alasan kesibukan. (dek)

M Nuh: Fenomena Father Less Harus Disikapi dengan Arif dan Bijaksana

BANGIL, SumutPos.co- Fenomena kekosongan peran ayah atau yang lagi trend dengan istilah father less, semakin memprihatinkan. Berdasarkan data Badan Pusat Statistik Nasional per Maret 2024, sebanyak 15,9 juta anak di Indonesia mengalami father less.

Kondisi ini mengundang rasa prihatin Anggota DPD RI KH Muhammad Nuh MSP. Karenanya, Muhammad Nuh mengajak semua pihak menyikapi father less secara arif dan bijaksana karena banyak faktor yang mempengaruhinya.

“Fenomena kekosongan pengasuhan anak ini menjadi perhatian kita semua,” kata Nuh ketika menjadi pembicara pada seminar parenting yang digelar di Aula A Hassan Pesantren Persatuan Islam Bangil, Jawa Timur, Minggu (16/11/2025). Selain Nuh, seminar parenting ini juga menghadirkan Hj Dariantini MA, yang juga alumni Pesantren Persis, Bangil.

Anggota DPD RI asal Sumatera Utara ini mejabarkan kepada peserta seminar, bahwa fenomena father less bisa dieliminir lewat aktualisasi mendidik dengan cinta. “Pertama, hadirnya orangtua (ayah dan ibu) dalam pendidikan anak. Kedua, menerima keberadaan anak tanpa syarat. Lalu yang ketiga, empati dan komunikasi yang hangat, keteladanan dari orangtua. Tetapkan batasan dengan kasih sayang dan yang terakhir berdoa tiada henti untuk kebaikan anak,” beber Nuh.

Pada seminar yang berlangsung secara interaktif tersebut, ada seorang peserta yang bertanya, bagaimana jika dalam kenyataannya terjadi father less. Seorang ayah tidak terlibat dalam pendidikan anaknya. Ia hanya sibuk dengan urusan mencari nafkah. Semua urusan anak diserahkan pada ibu.

Ketua Persis Sumatera Utara ini mengatakan, tetap harus diupayakan adanya komunikasi antara ayah dan ibu terkait pendidikan anak mereka. Jangan sampai hanya diserahkan pada pihak sekolah atau pesantren. “Bila dalam kenyataannya, ayah waktunya sangat terbatas, ibu dapat mengambil peran, tanpa harus menegatifkan sang ayah. Di samping upaya manusiawi dilakukan, juga tidak melupakan doa,” ujar Nuh.

Pada kesempatan itu, Nuh juga menyampaikan kisah Nabi Ibrahim as. Istrinya Siti Hajar dan putranya Ismail tinggal di Makkah, sementara Ibrahim sibuk dengan tugas dakwahnya di Palestina. Ibrahim hanya sesekali datang dan berinteraksi dengan anaknya, Ismail.

“Tapi ternyata yang diperlukan, hubungan anak dengan ayah bukan hanya diukur dengan kuantitas (banyaknya waktu), tapi yang tidak kalah pentingnya adalah kualitas interaksi itu dalam menanamkan nilai-nilai yang mendasar,” bebernya.

Hal itu tergambar dalam dialog Ibrahim dan Ismail as dalam Al Qur’an; Maka ketika anak itu sampai (pada umur) sanggup berusaha bersamanya, (Ibrahim) berkata “Wahai anakku! Sesungguhnya aku bermimpi bahwa aku menyembelihmu. Maka bagaimanakah pendapatmu?”. Dia (Ismail) menjawab, “Wahai ayahku! lakukanlah apa yang diperintahkan (Allah) kepadamu; Insyaa Allah engkau akan mendapatiku termasuk orang yang sabar”. (rel/adz)

Yokohama Pulse Day Fun Run 2025 Resmi Dibuka: APHRS Kobarkan Gerakan Global Kesadaran Aritmia

FUN RUN: Peserta fun run saat mengikuti kegiatan Yokohama Pulse Day Fun Run 2025.
FUN RUN: Peserta fun run saat mengikuti kegiatan Yokohama Pulse Day Fun Run 2025.

YOKOHAMA, SUMUTPOS.CO – Semangat hidup sehat dan kepedulian terhadap kesehatan jantung menggema di Rinko Park South Exit Plaza pagi ini, ketika Yokohama Pulse Day Fun Run 2025 resmi dilepas sebagai rangkaian pembuka Road to Pulse Day 2026.

Acara yang diadakan oleh Asia Pacific Heart Rhythm Society (APHRS) ini menandai dimulainya kampanye global untuk meningkatkan kesadaran terhadap aritmia atau gangguan irama jantung, sekaligus mengajak masyarakat menjaga jantung melalui gaya hidup aktif.

Kegiatan fun run yang menjadi bagian dari APHRS Annual Scientific Sessions (12–15 November 2025) dipilih karena mampu merangkul partisipasi masyarakat secara luas. Sebanyak 120 peserta dari berbagai negara—anggota APHRS, JHRS, serta delegasi dari EHRA, HRS, dan LAHRS—turut berlari dan mengikuti rangkaian edukasi kesehatan irama jantung.

Dr dr Dicky Armein Hanafy, SpJP(K), FIHA, FAsCC, Head of Pulse Day Task Force sekaligus Chairperson of Public Affairs Committee APHRS, menjelaskan bahwa acara ini menjadi momentum penting menuju peringatan Pulse Day 2026.

“Fun run ini sekaligus menjadi soft launching Pulse Day 2026. Kami ingin menegaskan bahwa aktivitas fisik, pemeriksaan denyut nadi, dan pencegahan penyakit jantung harus berjalan bersama. Melalui kegiatan ini, kami mengajak masyarakat untuk hidup aktif dan menyadari pentingnya deteksi dini aritmia,” ujarnya.

Peserta menikmati rute lari pagi, mengunjungi booth edukasi, dan mengenakan atribut bertema Pulse Day sebagai simbol dukungan terhadap gerakan kesehatan global tersebut. Fun run ini juga menunjukkan kolaborasi erat antara APHRS dan Japanese Heart Rhythm Society (JHRS).

Pulse Day yang diperingati setiap 1 Maret (1/3) mengingatkan bahwa satu dari tiga orang berisiko mengalami aritmia signifikan sepanjang hidupnya. Tahun ini, kampanye akan menyoroti Atrial Fibrillation (AF) — jenis aritmia paling umum dengan dampak besar terhadap kesehatan publik.

Dr Dicky memaparkan bahwa AF meningkatkan risiko stroke hingga lima kali lipat dan gagal jantung tiga kali lipat, namun banyak kasus masih belum terdeteksi, terutama di wilayah dengan keterbatasan fasilitas kesehatan.

“Memeriksa denyut nadi secara manual adalah langkah sederhana, gratis, dan sangat efektif untuk mendeteksi dini AF. Kebiasaan kecil ini dapat menyelamatkan nyawa,” tegasnya.

Meningkatnya beban penyakit aritmia di Asia-Pasifik juga diperparah oleh kesenjangan akses layanan kesehatan. Berdasarkan APHRS White Book 2023, tindakan penyelamatan seperti kateter ablasi dan implantable cardioverter-defibrillator (ICD) masih jauh tertinggal di banyak negara berkembang. APHRS menilai perlu ada strategi bersama, kebijakan berkelanjutan, dan peningkatan sumber daya manusia terlatih untuk mengurangi kesenjangan tersebut.

Kemajuan teknologi turut mendorong peluang deteksi dini aritmia. Pemakaian wearable dan aplikasi kesehatan semakin marak dan membantu masyarakat mengenali kelainan irama jantung lebih awal. Meski demikian, APHRS menegaskan bahwa pemeriksaan profesional tetap menjadi standar utama.

“Wearable bisa membantu, tetapi memeriksa denyut nadi dengan jari tetap langkah paling mudah, cepat, dan akurat untuk deteksi awal,” kata dr Dicky.

Melalui kegiatan Road to Pulse Day 2026, APHRS menggencarkan edukasi kepada masyarakat lewat video instruksional, panduan ahli, serta berbagai aktivitas komunitas. Tujuannya: menjadikan kebiasaan memeriksa denyut nadi sebagai tindakan universal yang dapat dilakukan siapa saja, kapan saja.

“Yokohama Fun Run 2025 adalah awal simbolis dari gerakan ini. Kami ingin merayakan kesehatan jantung, kebugaran, dan kebersamaan. Dengan langkah kecil yang konsisten, kita bisa menciptakan masa depan yang lebih sehat bagi semua,” pungkas dr Dicky. (ila)

Peneliti Polmed dan Wilmar Bisnis Indonesia Gelar Rakor Bahas Kerja Sama dan Draft Kesepakatan Bersama dengan Pemprovsu

MEDAN, SumutPos.co- Menindaklanjuti inisiatif konsorsium peneliti Sumatera Utara yang digagas Politeknik Negeri Medan (Polmed) dan Politeknik Wilmar Indonesia, digelar rapat koordinasi dengan Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) di Ruang Rapat Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah Setdaprov Sumatera Utara, Lantai 4 Kantor Gubernur, Jumat (14/11/2025) pekan lalu.

Rapat ini membahas rencana kerja sama dan draft kesepakatan bersama antara Pemerintah Provinsi Sumatera Utara dengan Polmed dan Wilmar Bisnis Indonesia dalam rangka memperkuat kolaborasi riset keberlanjutan untuk jangka panjang.

Agenda rapat dimaksudkan untuk menyelaraskan rencana kerja sama, menelaah substansi draft kesepakatan bersama, serta memetakan peran para pihak dalam penguatan ekosistem penelitian di Sumatera Utara.

Rapat yang dipimpin Kepala Bagian Kerja Sama Biro Pemerintahan Dan Otonomi Daerah Setdaprovsu Ilona Anggeriani,S.STP.,MAP berjalan konstruktif dengan fokus pada penyempurnaan substansi draft kesepakatan bersama, termasuk ruang lingkup kerja sama, dukungan penelitian, serta mekanisme implementasi program riset keberlanjutan.

Pemerintah Provinsi Sumatera Utara memberikan arahan agar kedua perguruan tinggi segera menyiapkan Draft MoA yang akan ditujukan kepada masing-masing OPD terkait sebagai tindak lanjut teknis pelaksanaan kerja sama.

Selain itu, Pemprov Sumut meminta laporan realisasi kegiatan dan capaian program penelitian yang telah dilaksanakan sebagai bentuk akuntabilitas dan landasan perencanaan tahap berikutnya.

Pertemuan ini diharapkan menjadi fondasi penguatan sinergi antara pemerintah daerah, perguruan tinggi, dan sektor industri dalam memajukan riset terapan, inovasi, dan pembangunan berkelanjutan di Sumatera Utara.

Rapat yang dimulai pukul 09.00 WIB ini dihadiri jajaran pimpinan dan perwakilan organisasi perangkat daerah (OPD) Provinsi Sumatera Utara, yakni Asisten Pemerintahan dan Otonomi Daerah, Asisten Perekonomian dan Pembangunan, Kepala Badan Keuangan dan Aset Daerah, Kepala Badan Perencanaan Pembangunan, Penelitian dan Pengembangan.

Kemudian Kepala Dinas Perkebunan dan Peternakan, dan Kepala Dinas Perindustrian, Perdagangan, Energi dan Sumber Daya Mineral, Kepala Dinas Lingkungan Hidup dan Kehutanan, Kepala Dinas Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah, Kepala Biro Pemerintahan dan Otonomi Daerah, dan Kepala Biro Hukum Setdaprov.

Selain itu hadir perwakilan dari dunia pendidikan dan industri, yaitu perwakilan Kerja Sama Politeknik Wilmar Bisnis Indonesia, dan perwakilan Kerja Sama Politeknik Negeri Medan.

Pertemuan juga dihadiri Ketua Konsorsium Sumatera Utara, Dr. Surya Darma, serta tim peneliti dari Politeknik Negeri Medan dan Politeknik Wilmar Indonesia yang tengah melaksanakan penelitian Program Minat Saintek dengan sumber dana LPDP Tahun 2024 dan 2025.

Anggota tim peneliti dari Polmed yang hadir terdiri dari Arfanda Anugrah Siregar, Marlya Fatira, Ismael, Eli Safrida, Dina Arfianti Siregar, Putri Syuhada, Ulfa Hasnita, Annalisa Sonaria Hasibuan, dan dari Politeknik Wilmar Indonesia Amelira Haris Nasution. (rel/adz)