28 C
Medan
Monday, December 22, 2025
Home Blog Page 35

Tifatul Sembiring: NKRI Itu Anugerah, Wajib Kita Rawat dan Jaga Bersama…

MEDAN, SumutPos.co- Anggota DPR RI dari Fraksi PKS Ir H Tifatul Sembiring kembali menyapa konstituennya melalui Sosialisasi 4 Pilar MPR RI di Aula Masjid Ghaudiyah, Jalan Zainul Arifin, Kampung Madras, Medan, Jumat (31/10/2025),

Dalam pemaparannya, Tifatul mengatakan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) adalah anugerah dari Allah SWT kepada bangsa ini. “Kita berbeda agama, suku, ras dan juga wkebudayaan, tapi masih bisa bersatu dalam sebuah negara yang bernama Indonesia. Ini anugerah yang luar biasa,” kata Ketua Fraksi PKS MPR RI ini seperti dikutip Sumut Pos dari siaran persnya, Senin (17/11/2025).

Menurut Tifatul, perbedaan yang ada justru menjadi semangat untuk saling menghormati dan menghargai antar anak bangsa. “Cobaan disintegrasi memang datang silih berganti tapi Alhamdulillah kita bisa lalui dengan baik” ujar kader senior PKS ini

Menteri Kominfo era Presiden Susilo Bambang Yudhoyono (SBY) ini juga mengajak para peserta sosialisasi untuk selalu merawat dan menjaga NKRI. Karena, dengan menjaga NKRI kita secara langsung telah menghargai jasa para pahlawan yang berjuang merebut Negeri ini dari para penjajah. “Maka dari itu, kita wajib menjaga NKRI sekarang, nanti dan selamanya,” ujar mantan Presiden PKS ini.

Peserta Sosialisasi 4 Pilar MPR RI yang berasal dari para ustad, tokoh masyarakat dan ibu-ibu perwiridan, mengaku sangat senang bisa bersilaturahmi langsung dengan wakil rakyatnya di pusat. Mereka berharap, acara seperti ini mesti sering-sering dilakukan agar mereka dapat menyampaikan masalah yang terjadi d lingkungan mereka.

Sebelumnya Tifatul juga menjabarkan tentang poin-poin penting yang terkandung di dalam 4 Pilar MPR RI, yaitu Pancasila sebagai dasar Negara, UUD NRI Tahun 1945 sebagai Konstitusi dan ketetapan MPR, NKRI sebagai bentuk Negara dan Bhineka Tunggal Ika sebagai Semboyan Negara pungkasnya. (rel/adz)

KONI Medan Dukung Muaythai Berprestasi

PENGURUS: Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal bersama pengurus dan peserta Muskot MI Kota Medan. (Dok KONI Medan)
PENGURUS: Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal bersama pengurus dan peserta Muskot MI Kota Medan. (Dok KONI Medan)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KONI Kota Medan mendukung muaythai meraih prestadi. Bukan hanya tingkat provinsi, tapi juga nasional maupun internasional.

Dukungan tersebut diungkapkan Ketua Umum KONI Kota Medan Aswindy Fachrizal SE saat menghadiri Musyawarah Kota (Muskot) Muaythai Indonesia Medan yang digelar di Muay Fun, Jalan Cemara, Medan Estate, Kecamatan Percut Sei Tuan, Deliserdang, Minggu (16/11).

“Kami dari KONI Kota Medan pasti mendukung penuh cabang olahraga Muaythai. Jika ke depannya aktif, saya yakin Muaythai bisa menyumbangkan medali, baik di PON maupun SEA Games. Kuncinya adalah latihan keras, aktif ikut event, dan disiplin,” ujar Aswindy.

Pada Muskot tersebut, Bartineus Purba resmi terpilih secara aklamasi sebagai Ketua Umum Pengkot Muaythai Indonesia (MI) Kota Medan untuk periode 2025–2029. Usai terpilih, Bartineus Purba, menegaskan komitmennya untuk membangkitkan kembali geliat Muaythai di Kota Medan. Dia menyoroti bahwa dalam beberapa tahun terakhir aktivitas kompetisi sempat vakum.

“Sebagai Ketua Muaythai Kota Medan, saya berkomitmen menghidupkan kembali event-event Muaythai yang sempat vakum. Muaythai Medan harus aktif dan dinamis, menjadi wadah kompetisi sehat bagi seluruh atlet,” kata Bartineus.

Dia akan mendorong pelaksanaan turnamen secara rutin, mulai tingkat pelajar, junior, hingga senior, sehingga setiap atlet memiliki ruang berkembang. “Selain event, pembinaan atlet akan diperkuat secara menyeluruh. Latihan, kompetisi, hingga pengembangan prestasi harus lebih terstruktur dan berkelanjutan,” ujarnya.

Bartineus optimistis bahwa dengan dukungan pelatih, pengurus, klub, dan komunitas Muaythai di Kota Medan, kejayaan olahraga ini dapat kembali diraih.

“Dengan kebersamaan, saya percaya kita bisa mengembalikan kejayaan Muaythai Medan dan melahirkan atlet-atlet unggulan yang mampu berprestasi di tingkat nasional maupun internasional,” tegasnya.

Sedangkan Ketua Pengprov MI Sumatera Utara, Antony Rajagukguk, menyampaikan harapannya kepada ketua terpilih agar mampu membawa perkembangan signifikan bagi Muaythai di Kota Medan.

“Saya berharap Ketua Muaythai Kota Medan yang baru dapat mengembangkan olahraga ini di tingkat kotamadya. Jika ada tempat latihan yang memadai, sampaikan kepada saya. Agar nanti saya koordinasikan ke Camat dan Lurah untuk juga bisa mendukung, termasuk terkait perizinan yang diperlukan,” ujar Antony. (dek)

HUT Dewi Kwan Im, Vihara Buddha Salurkan 600 Paket Sembako

BAKSOS:Pengurus Vihara Buddha diketuai Chandra Afifuddin (tengah) foto bersama anggota dalam acara baksos di Jalan HM Said, Medan, Minggu (16/11/2025) siang.
BAKSOS:Pengurus Vihara Buddha diketuai Chandra Afifuddin (tengah) foto bersama anggota dalam acara baksos di Jalan HM Said, Medan, Minggu (16/11/2025) siang.

MEDAN,SUMUTPOS.CO-Pengurus Vihara Buddha kembali menunjukkan kepedulian terhadap masyarakat kurang mampu dengan menggelar kegiatan bakti sosial (baksos) di pelataran vihara yang berlokasi di Jalan HM Said, Medan, Minggu (16/11/2025) siang.

Kegiatan sosial ini menjadi pelaksanaan ketiga kalinya dalam setahun, menandai konsistensi pengurus vihara dalam berbagi dan membantu warga sekitar yang membutuhkan.

Baksos kali ini dipimpin langsung oleh Ketua Vihara Candi Buddha, Chandra Afifuddin, yang menyebut kegiatan tersebut digelar sebagai wujud peringatan Hari Ulang Tahun (HUT) Dewi Kwan Im.

Menurutnya, peringatan HUT Dewi Kwan Im selalu identik dengan nilai welas asih dan kepedulian, sehingga pembagian sembako dipandang sebagai bentuk nyata implementasi ajaran tersebut.

Turut hadir memeriahkan acara tersebut sejumlah tokoh dan pengurus vihara, di antaranya Lim Puih Siong (Asiong), Bun Han, Acui, Nini, Elli, Erlina Wijaya, Atung, Chin Chin, Kok Seng, Muini Tan, dan Aphe.

Mereka bersama-sama turut mengawasi jalannya penyaluran bantuan dan memastikan seluruh rangkaian kegiatan berlangsung tertib serta tepat sasaran.

Dalam kegiatan ini, sebanyak 600 masyarakat kurang mampu di Kota Medan mendapatkan paket sembako yang telah dipersiapkan oleh panitia baksos.

Adapun Sembako yang disalurkan berupa beras, mi instan, dan gula yang diharapkan dapat membantu memenuhi kebutuhan harian para penerima manfaat.

Sebelumnya, panitia telah menyebarkan kupon kepada calon penerima manfaat. Pada hari pelaksanaan, warga yang datang cukup menunjukkan kupon tersebut untuk menerima paket bantuan.

Ketua Vihara Buddha, Chandra Afifuddin, menjelaskan bahwa sistem kupon dipilih demi menjaga ketertiban serta memastikan bantuan tersalurkan kepada warga yang berhak.

Ia juga menyampaikan terima kasih kepada seluruh donatur yang telah menunjukkan kepeduliannya dengan memberikan dukungan, baik berupa materi maupun tenaga, hingga kegiatan sosial ini dapat terlaksana dengan lancar.

Chandra berharap kegiatan seperti ini dapat terus berlanjut dan menjadi inspirasi bagi berbagai pihak untuk bersama-sama membangun kepedulian terhadap sesama, terutama masyarakat yang tengah menghadapi kesulitan ekonomi. (azw)

Rayakan Ulang Tahun ke-35, Adira Finance Perkuat Inklusi Keuangan, Transformasi Digital, dan Dampak Sosial

MEDAN, SumutPos.co – PT Adira Dinamika Multi Finance Tbk (Adira Finance) merayakan ulang tahun ke-35 dengan menegaskan arah transformasi perusahaan menuju masa depan yang lebih adaptif, terintegrasi, dan relevan. Mengusung tema “Langkah Baru Bersama Sahabat”, perusahaan memperkuat tiga pilar strategis: inklusi keuangan yang bertanggung jawab, transformasi digital yang berkelanjutan, serta dampak sosial yang terukur sebagai fondasi utama membangun nilai jangka panjang bagi pelanggan, mitra, dan masyarakat.

Sejak berdiri pada 1990, Adira Finance telah melayani lebih dari dua juta pelanggan aktif melalui jaringan lebih dari 400 titik layanan yang terintegrasi dengan kanal digital, termasuk aplikasi adiraku. Di usia ke-35, Adira memasuki babak transformasi baru yang menekankan pembiayaan prudent, layanan digital yang semakin seamless, serta program pemberdayaan masyarakat yang selaras dengan ekosistem MUFG Group, yang menaungi Bank Danamon dan Zurich Indonesia.

Direktur Utama Adira Finance, Dewa Made Susila mengatakan, ulang tahun ke-35 bukan hanya perayaan perjalanan panjang, tetapi momentum untuk menetapkan langkah baru perusahaan. “Kami memperkuat digitalisasi layanan, menghadirkan pembiayaan yang bertanggung jawab, dan memastikan keberadaan kami memberi dampak positif bagi masyarakat. Transformasi ini kami lakukan bersama para sahabat—pelanggan, mitra, dan seluruh Gardira,” kata Dewa Made.

Memperluas Inklusi Keuangan melalui Hasanah
Merespons kebutuhan masyarakat yang semakin beragam, Adira Finance memperkuat akses pembiayaan yang inklusif dan mudah dijangkau melalui berbagai inisiatif strategis. Salah satu langkah penting pada tahun ini adalah peluncuran Program Hasanah oleh Unit Usaha Syariah Adira Finance.

Program ini menawarkan pembiayaan Haji Plus tanpa jaminan dengan tenor hingga 60 bulan, sehingga memungkinkan lebih banyak masyarakat merencanakan ibadah secara terstruktur dan sesuai prinsip syariah.

Head of Syariah Adira Finance, Yusron, menegaskan, program Hasanah dirancang untuk memberi kemudahan sekaligus ketenangan bagi masyarakat. “Ini merupakan bagian dari komitmen kami menghadirkan pembiayaan syariah yang inklusif, bertanggung jawab, dan memberikan manfaat nyata,” katanya.

Upaya memperluas akses ini, lanjut Yusron, turut diperkuat melalui edukasi keuangan syariah dan kehadiran layanan di titik-titik komunitas, salah satunya melalui Pameran Inklusi Keuangan Syariah di Festival Pasar Rakyat (FPR) 2025. “Dalam platform ini, Adira Finance menghadirkan beragam solusi pembiayaan syariah, antara lain pembiayaan motor, pembiayaan umrah, hingga SolusiDana Amanah,” jelasnya..

Transformasi Digital
Menjawab perubahan perilaku pelanggan serta kebutuhan layanan yang semakin cepat dan aman, Adira Finance terus memperkuat investasi pada digitalisasi. Aplikasi adiraku dilengkapi dengan beragam fitur layanan, mulai dari pengajuan pembiayaan, pengecekan kontrak, pembayaran cicilan, hingga program loyalitas seperti Umrah untuk Sahabat dan Harcilnas, yang dirancang untuk memberikan pengalaman yang lebih personal bagi pelanggan.

Sebagai bagian dari penguatan ekosistem digital, Adira Finance juga melakukan penyegaran menyeluruh pada website adira.co.id. Pelanggan semakin mudah mengakses informasi produk, simulasi pembiayaan, dan mengajukan pembiayaan secara digital. Langkah ini menjadi komitmen Adira Finance untuk terus kompetitif dan relevan.

Dampak Sosial: Menguatkan Komunitas dan Menyentuh Kehidupan
Sebagai wujud semangat “Langkah Baru Bersama Sahabat”, Adira Finance berkolaborasi dengan Dinas Sosial Kota Medan untuk menyalurkan bantuan berupa kursi roda, alat bantu dengar, dan kaki palsu bagi masyarakat dengan kebutuhan khusus. Inisiatif ini membantu penerima manfaat untuk tetap produktif dan berdaya, serta mencerminkan komitmen perusahaan dalam memperkuat dampak sosial yang inklusif.

Selain itu, perusahaan juga memberikan apresiasi bagi lebih dari 25 ribu karyawan Adira Finance (Gardira) melalui pemberian helm edisi khusus HUT ke-35. Helm ini melambangkan semangat kebersamaan, keselamatan, dan komitmen untuk terus bergerak maju. Tidak hanya sebagai bentuk penghargaan, helm ini menjadi simbol perjalanan baru Adira Finance bersama seluruh Gardira yang menjadi fondasi kekuatan perusahaan.

Salebration 35 Tahun: Apresiasi bagi Pelanggan
Dalam rangka merayakan ulang tahun, Adira Finance juga menghadirkan rangkaian promo nasional bertajuk Salebration, yakni promo spesial untuk pembiayaan mobil baru/bekas, motor baru/bekas dan solusi dana (pinjaman dana multiguna dengan Jaminan BPKB mobil atau motor) dengan memberikan berbagai keuntungan.

Untuk kredit mobil baru, bunga mulai 1,35%, tenor hingga 3 tahun. Mobil Bekas, bunga 0%, tenor hingga 6 bulan.

Sedangkan untuk kredit motor baru (W Moto & CF Moto): margin 0%. Untuk motor baru umum, gratis asuransi TPL selama 1 tahun. Dan untuk motor bekas, angsuran mulai Rp20.000/hari.

Sedangkan program Solusi Dana, angsuran pokok dimulai dua bulan kemudian. Pembiayaan Umrah, dapatkan voucher Rp2 juta untuk pengajuan selama periode promo.

Adira Community (wadah kolaboratif yang menghubungkan individu, pelanggan, serta komunitas di seluruh Indonesia dengan menjadi referral partner). Insentif hingga Rp1,5 juta. Informasi lengkap mengenai promo tersedia melalui adira.id/e/salebration .

Puncak Selebrasi: Festival Pasar Rakyat Medan 2025
Puncak perayaan HUT ke-35 digelar melalui Festival Pasar Rakyat (FPR) di Pusat Pasar Medan, bekerja sama dengan Danamon Syariah dan Zurich Syariah. Program ini mendukung terwujudnya pasar rakyat yang SEJAHTERA (Sehat, Hijau, Bersih, Terawat) melalui revitalisasi fasilitas, pemberdayaan pedagang, hingga edukasi literasi keuangan.

Beberapa kegiatan utama FPR antara lain, perbaikan fasilitas umum dan penghijauan area pasar, sertifikasi halal bagi 35 pedagang, pelatihan literasi keuangan dan digitalisasi. Kemudian pemeriksaan kesehatan gratis dan donor darah, program safety riding dan Generasi Anak Sayang Pasar, Fun Walk “Langkah Bersama Sahabat” sejauh 2,5 km, kompetisi digital Berkah dan Video Storytelling #SahabatPasarRakyat.

Kegiatan bersih-bersih pasar menjadi salah satu momen kolaboratif terbesar, melibatkan ribuan peserta dari ASN, komunitas, pedagang, hingga karyawan Adira Finance. Inisiatif ini menegaskan peran Adira Finance dalam mendukung pasar rakyat sebagai pusat ekonomi lokal yang berkelanjutan dan inklusif.

Komitmen Menuju Masa Depan
Menutup rangkaian perayaan, Dewa Made Susila kembali menegaskan arah perusahaan. Menurutnya, ulang tahun ke-35 menjadi momentum bagi Adira Finance untuk mengonsolidasikan berbagai inisiatif strategis. “Kami ingin memastikan setiap langkah membawa nilai keberlanjutan dan relevansi. Ke depan, kami berkomitmen memperluas dampak positif ini agar Adira Finance tetap menjadi mitra solusi finansial terpercaya yang adaptif bagi seluruh ekosistem,” pungkasnya. (adz)

Perkuat Sinergi Umat dan Energi, GM PLN UID Sumut Kunjungi Majelis Ulama Indonesia Sumut

General Manager PLN UID Sumatera Utara, Mundhakir saat menyampaikan Buku LUTD karyanya, sebagai wujud hadirnya PLN untuk masyarakat Prasejahtera.
General Manager PLN UID Sumatera Utara, Mundhakir saat menyampaikan Buku LUTD karyanya, sebagai wujud hadirnya PLN untuk masyarakat Prasejahtera.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – PT PLN (Persero) Unit Induk Distribusi (UID) Sumatera Utara terus memperkuat hubungan kelembagaan dengan para pemuka agama sebagai bagian dari komitmen membangun komunikasi inklusif, kolaborasi sosial, serta keberlanjutan pelayanan energi bagi masyarakat. Komitmen ini diwujudkan melalui kunjungan General Manager PLN UID Sumatera Utara, Mundhakir, ke Kantor Majelis Ulama Indonesia (MUI) Provinsi Sumatera Utara (13/11/2025).

Kunjungan tersebut disambut langsung oleh Ketua MUI Sumut, Dr. H. Maratua Simanjuntak, bersama jajaran pengurus.

Pertemuan yang berlangsung hangat ini membahas berbagai isu strategis terkait pelayanan kelistrikan, edukasi publik, serta peluang sinergi untuk pemberdayaan ekonomi umat dan masyarakat di Sumatera Utara.

Pada kesempatan tersebut, General Manager PLN UID Sumatera Utara Mundhakir menyampaikan apresiasi atas peran MUI sebagai mitra moral dan intelektual bagi masyarakat, sekaligus meminta doa restu agar insan PLN diberi kelancaran dalam menjalankan tugas melistriki negeri.

“Kami memohon keridhoan dan doa dari para ulama agar seluruh insan PLN diberikan kelancaran, keselamatan, dan keberkahan dalam menjalankan tugas mulia melistriki Indonesia, khususnya di Sumatera Utara,” ujar Mundhakir.

GM PLN itu turut menyampaikan bahwa tantangan pelayanan kelistrikan di Sumatera Utara terus berkembang seiring meningkatnya kebutuhan energi dan program transisi energi bersih yang dijalankan PLN.

Harapannya, kolaborasi strategis dengan MUI Sumut dan Lembaga lainnya dapat berjalan baik, khususnya melalui program-program pemberdayaan masyarakat yang dikelola Yayasan Baitul Maal (YBM) PLN.

Kolaborasi tersebut mencakup: Pelatihan keahlian dan vokasi bagi masyarakat serta kelompok rentan, pendampingan pengembangan usaha mandiri maupun usaha kelompok, pengembangan ekonomi berbasis komunitas umat serta penguatan UMKM melalui pelatihan, bantuan usaha, dan akses pasar.

“Kami percaya, pembangunan ekonomi umat tidak cukup hanya dengan infrastruktur. Kolaborasi antara energi, pendidikan, dan pemberdayaan masyarakat menjadi fondasi agar masyarakat dapat tumbuh mandiri dan berdaya,” lanjut Mundhakir.

Ketua MUI Provinsi Sumatera Utara Dr H Maratua Simanjuntak, menyampaikan apresiasi atas langkah proaktif PLN UID Sumut dalam membangun hubungan kelembagaan demi kemaslahatan umat.

“Kami mengapresiasi langkah PLN dalam membangun sinergi dengan MUI. Semoga ikhtiar ini menjadi langkah baik yang berkelanjutan dan membawa manfaat bagi masyarakat luas,” ungkapnya.

Dr Maratua juga menegaskan kesiapan MUI Sumut untuk bekerja sama dalam program edukasi keselamatan ketenagalistrikan, penggunaan listrik yang aman di rumah ibadah, serta pemberdayaan ekonomi umat berbasis pelatihan dan pembinaan.

Kunjungan ini menjadi wujud implementasi nilai AKHLAK, khususnya nilai Harmonis dan Kolaboratif, yang menempatkan kolaborasi sebagai dasar pelayanan publik yang profesional dan berkelanjutan. PLN UID Sumut berharap silaturahmi ini dapat menjadi pijakan untuk memperkuat kolaborasi dalam bidang edukasi, sosial kemasyarakatan, dan pengembangan ekonomi umat ke depan. (ila)

Cuaca Ekstrem Bikin Tumbang, Petani Aceh Jaya Ini Selamat Berkat JKN

ACEH – Perubahan cuaca yang tidak menentu menjadi tantangan tersendiri bagi para petani di Aceh. Salah satunya dialami oleh Zainal Abidin (56), seorang petani asal Aceh Jaya yang harus menjalani perawatan medis akibat demam dan tekanan darah rendah setelah seharian bekerja di ladang.

Beruntung, Zainal telah terdaftar sebagai peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) segmen Penerima Bantuan Iuran Jaminan Kesehatan (PBI-JK), sehingga ia dapat memperoleh layanan kesehatan tanpa kendala biaya.

“Sering kali pas mau sakit kemarin malah agak pusing kepala saya tiba-tiba. Cuaca panas, lalu mendung dan hujan, badan jadi gak siap. Jadi pas berubah-ubah gitu, langsung terasa lemas,” ujar Zainal, Jumat (7/11/2025).

Sebagai petani yang sehari-hari bekerja di bawah terik matahari maupun guyuran hujan, Zainal sudah terbiasa menghadapi cuaca ekstrem. Namun kali ini, tubuhnya tidak mampu menahan perubahan suhu yang tiba-tiba.

Ia mengalami demam tinggi dan pusing hebat, hingga akhirnya memutuskan untuk berobat ke puskesmas terdekat. Setelah diperiksa, dokter menyatakan tekanan darahnya menurun drastis.

“Saya sering pusing, tapi baru tahu kalau itu karena tekanan darah saya turun. Kata dokter, saya harus istirahat dan jaga makan. Kalau terus dipaksakan kerja di bawah panas dan hujan, bisa bahaya,” jelasnya.

Setelah menjalani perawatan semalam di puskesmas, kondisinya berangsur membaik. Zainal merasa bersyukur karena tidak perlu mengeluarkan biaya sedikit pun untuk pengobatan. Cukup membawa KTP atau Kartu Keluarga, ia langsung mendapatkan pelayanan kesehatan dengan cepat dan mudah.

“Sekarang sudah lumayan, sudah bisa duduk dan makan. Waktu datang cukup bawa KTP, langsung dilayani. Gak ribet dan gak ada biaya. Kalau gak ada JKN, mungkin saya harus mikir dulu soal biaya,” katanya.

Selain merasa terbantu secara finansial, Zainal juga mengapresiasi keramahan dan profesionalisme tenaga medis di puskesmas. Ia mengaku dilayani dengan baik tanpa dibedakan dari pasien lain.

“Dokternya baik, perawatnya juga perhatian. Mereka sering cek kondisi saya, bahkan ajari cara menjaga tekanan darah. Saya merasa tenang dan nyaman dirawat di sini,” ungkapnya.

Pengalaman sakit ini menjadi pelajaran berharga bagi Zainal. Ia kini lebih sadar pentingnya menjaga kesehatan dan memastikan kepesertaan JKN tetap aktif. Ia juga mengajak para petani dan masyarakat di pedesaan untuk tidak menunda mendaftar sebagai peserta JKN.

“Kita gak tahu kapan sakit datang. Lebih baik siap dari sekarang. Kalau sudah terdaftar, gak perlu khawatir kalau butuh berobat. Saya sudah merasakannya sendiri. Semoga program JKN ini terus berlanjut dan makin baik pelayanannya,” pungkas Zainal.

Program Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus menjadi penopang utama masyarakat kecil, termasuk para petani seperti Zainal, dalam menghadapi risiko kesehatan di tengah kondisi alam yang semakin tidak menentu. Dengan prinsip gotong royong, JKN menjadi bukti nyata bahwa kesehatan adalah hak semua warga negara, bukan hanya mereka yang mampu. (rel/ila)

Menjadi Guru yang Kreatif dan Adaptif pada Pembelajaran di Era Digital

Oleh: Faisal, S.Pd., M.Pd

Guru yang merupakan pendidik memiliki tugas utama mendidik, mengajar, membimbing, mengarahkan, melatih, menilai, hingga mengevaluasi peserta didik. Di samping itu guru secara moral memiliki tanggung jawab untuk mendidik dan membimbing siswa agar menjadi pribadi yang cerdas, berkarakter, berakhlak mulia yang menjadi tujuan akhir. Maka tidak salah guru ujung tombak serta memegang peranan penting dalam membentuk generasi bangsa untuk menjadi negara yang memilik masyarakat yang sumber daya manusia maju.

Maka hari ini, menjadi guru yang kreatif dan adaptif harus dilakukan oleh semua guru yang ada negeri ini, agar kegiatan pembelajaran bervariasi dan sesuai dengan karakter siswa masa kini mengikuti perkembangan zaman dan peradaban. Dalam melaksanakan kegiatan pembelajaran, guru diera serba digitalisasi dan serba canggih sehingga guru dipinta perlu melakukan metode dan cara mengajar yang efektif, efisien dan terus mengembangkan diri agar dapat memberikan pembelajaran yang berkualitas dan dapat mengembangkan diri dengan mengikuti pelatihan, menggali perkembangan setiap informasi terkait cara mendidik tanpa harus melukai fisik dan hati.

Inovasi dalam pembelajaran harus dilakukan dan guru harus meramu metode pembelajaran yang berbeda, menemukan resep terbaru cara mengajar yang menyesuaikan kemampuan data tangkap siswa, bakat dan minat siswa, karakter siswa, latar belakang kehidupan pribadi siswa dan yang tidak boleh ditanggalkan adalah menyesuaikan perkembangan zaman dan dapat menyesuaikan akan perkembangan teknologi yang terus semakin berkembang.

Mengadopsi model pembelajaran yang inovatif, seperti: kegiatan musyawarah guru mata pelajaran (MGMP) secara berkala antar sekolah dengan mendiskusikan dengan fokus tema tertentu dan pembahasan soal ujian atau pengajaran sebaya, yang tentu dapat membantu dalam menciptakan pengalaman pembelajaran yang berbeda.

Menjadi Guru Yang Adaptif

Pembelajaran: Pembelajaran adaptif yang menyesuaikan materi yang ingin disajikan tentu harus membuat siswa senang. Di samping itu, guru yang adaptif harus selalu memantau kemajuan siswa dan menyesuaikan pembelajaran sesuai kebutuhan mereka. Hal yang ini menjadi penting karena apabila guru dapat memahami kebutuhan siswa, tentu akan mudah menentukan pembelajaran yang sesuai untuk mereka.

Hadirnya teknologi menjadi vitamin juga ikut serta membantu dalam proses belajar dan mengajar, dan semua akan sepakat, semua bentuk teknologi dan kegunaannya tidak bisa kita hindari terutama bagi guru, seperti kecerdasan buatan (AI) digunakan untuk menciptakan interaksi yang depersonalisasi dengan dibalut hati, sebab teknologi kecerdasan buatan (AI) hanya unggul dalam analisis data dan logika, tetapi tidak memiliki pengalaman subjektif tentang emosi. (AI) dapat menstimulasikan empati berdasarkan pola data, namun tidak benar-benar merasakan sukacita, kesedihan, atau kasih sayang dan rasa kemanusiaan.

Menjadi Guru yang Kreatif

Dengan meningkatnya penggunaan dan perkembangan teknologi, guru perlu memanfaatkan hal tersebut dalam kegiatan belajar mengajar. Memanfaatkan teknologi adalah salah satu cara utama agar guru bisa menjadi lebih kreatif. Penggunaan perangkat lunak, aplikasi, dan sumber daya online dalam pembelajaran dapat membuat proses belajar lebih menarik dan interaktif.

Dengan memanfaatkan teknologi, guru dapat menggunakan platform pendidikan yang menyediakan video pembelajaran seperti Fit Akademi, ruang guru, platform pendidikan lainnya. Selain itu, guru juga dapat melakukan pengambilan nilai dengan menggunakan Google Formulir, Fit Akademi untuk mengukur sejauh mana pemahaman siswa terkait materi pembelajaran yang sudah dipelajari. Hal ini memudahkan guru dalam pengambilan nilai karena data dapat terintegrasi dengan mudah.

Kemudian guru harus bisa menyiapkan ruang dan mendorong pemikiran kritis dan kreatif siswa. Guru harus menciptakan lingkungan pembelajaran yang mendorong siswa untuk berpikir kritis, berani mengajukan pertanyaan serta pendapat, dan berkreasi sesuai dengan imajinasi dan kreativitas siswa. Hal ini dilakukan agar siswa tidak hanya pandai dengan kemampuan akademik namun juga kemampuan non akademik yang akan berguna dalam kehidupan sehari-hari. Kemampuan yang diajarkan bisa mencakup kemampuan berpikir kritis, komunikasi, kolaborasi, dan pemecahan masalah itu akan mereka butuhkah dalam kehidupan sehari disekolah maupun diluar sekolah.

Guru dan Siswa Wajib Literasi

Untuk menjadi sebuah negara yang maju dan berkembang sesuai peradaban, negara wajib memiliki masyarakat yang sumber daya manusia (SDM) yang maju, untuk mencapai terciptanya itu kunci utama yang wajib dilakukan sebuah kebijakan dan komitmen yang kuat, pemerintah harus meningkatkan minat baca dan menulis di pelajar dan masyarakat yang disebut literasi.

Literasi adalah kemampuan individu untuk mengolah dan memahami informasi serta pengetahuan untuk kecakapan hidup, yang tidak hanya mencakup kemampuan membaca dan menulis, tetapi juga numerasi (berhitung), sains dan digital adalah kemampuan untuk menggunakan teknologi informasi dan komunikasi (TIK) secara efektif dan bertanggung jawab. Ini mencakup pengetahuan dan keterampilan dalam mengakses, menilai, membuat, dan mengkomunikasikan informasi menggunakan media digital seperti internet dan perangkat komunikasi. Literasi digital juga mencakup kemampuan berpikir kritis, etika digital, dan keamanan dalam ruang siber.

Media Literasi Disekolah

Media berita sekolah, yang bermacam bentuk, baik itu berita online yang dibuat sekolah melalui website, email yang nantinya dijadikan media koran online, majalah dinding (mading) atau tabloid sekolah, berfungsi sebagai sarana merefleksikan gaya literasi siswa serta guru untuk komunikasi dan pembelajaran di lingkungan sekolah. Sedangkan Mading biasanya berisi informasi seputar sekolah dan karya siswa, sedangkan tabloid sekolah bisa lebih luas dengan format mirip koran. Keduanya bertujuan untuk melatih literasi, kreativitas, dan memberikan ruang bagi siswa untuk menyalurkan ide serta meningkatkan minat baca dan tulis.

Di samping media literasi, maka boleh juga dilakukan Kepala sekolah dan guru, syarat untuk dapat naik kelas siswa bukan mendapatkan nilai ujian mid semester dan ujian semester akhir hendaknya diiringi syarat tambahan yaitu setiap siswa harus mengirimkan dan implementasi literasi, baik karya tulis, media online, mading, dan tabloid mingguan. Sehingga siswa terpacu untuk menggemari membaca dan menulis, yang awalnya merasa berat lama-kelamaan akan menjadi terbiasa dan tertancaplah di hati dan pikiran siswa budaya literasi. Maka itu menjadi berita gembira buat pemerintah kalau pencapaian minat baca dan menulis di kalangan pelajar dan masyarakat meningkat tajam.

Penulis adalah Guru SMA Negeri 1 Hamparan Perak, Kabupaten Deliserdang.

Pendamping Santri Apresiasi Puskesmas Indra Jaya: Layani Santri di Luar Faskes Terdaftar Tanpa Diskriminasi

ACEH – Komitmen fasilitas kesehatan dalam memberikan pelayanan terbaik kepada peserta Jaminan Kesehatan Nasional (JKN) terus dibuktikan di berbagai daerah.

Salah satunya oleh Puskesmas Indra Jaya, Kecamatan Lamno, Kabupaten Aceh Jaya, yang menunjukkan dedikasi tinggi dalam memberikan layanan kesehatan bagi para santri, meski mereka terdaftar di fasilitas kesehatan tingkat pertama (FKTP) lain.

Syahruddin (25), pendamping santri di Pesantren Bahrul Ulum Diniyah Islamiyah (BUDI) Mesja Lamno, menyampaikan apresiasinya terhadap pelayanan yang diberikan pihak puskesmas.

Menurutnya, tenaga kesehatan di Puskesmas Indra Jaya selalu memberikan pelayanan tanpa diskriminasi, bahkan kepada peserta yang bukan terdaftar di wilayahnya.

“Kami bersyukur pihak puskesmas selalu menerima santri kami dengan baik, meskipun mereka tidak terdaftar di sini. Ini sangat membantu karena jumlah santri di dayah kami cukup banyak,” ujar Syahruddin saat ditemui di puskesmas, Jumat (7/11).

Pesantren BUDI Mesja Lamno merupakan salah satu pesantren besar di Aceh Jaya, dengan jumlah santri mencapai sekitar seribu orang. Banyak di antara mereka berasal dari luar daerah dan membawa kepesertaan JKN dari tempat asal masing-masing.

Namun, pihak Puskesmas Indra Jaya tetap memberikan pelayanan kesehatan sesuai komitmen Janji Layanan JKN yaitu mudah, cepat, setara, dan bebas diskriminasi.

Menurut Syahruddin, keberadaan program JKN sangat meringankan beban pesantren, terutama dalam menjamin kesehatan para santri. Dengan adanya program ini, pihak pesantren tidak perlu khawatir soal biaya pengobatan ketika ada santri yang jatuh sakit.

“Alhamdulillah, kalau ada santri yang sakit, kami tidak perlu bingung. Puskesmas selalu siap memberikan pelayanan, dan semua ditanggung lewat program JKN,” ujarnya.

Selain itu, Syahruddin juga mengapresiasi inovasi digital BPJS Kesehatan melalui Aplikasi Mobile JKN, yang memudahkan proses administrasi seperti pindah fasilitas kesehatan.

“Ternyata sangat terbantu dengan adanya Mobile JKN. Pindah faskes jadi lebih mudah, cukup dari aplikasi saja. Kalau nanti ada santri yang butuh pelayanan rutin, saya akan bantu ubah faskes mereka lewat aplikasi itu,” ujarnya.

Sebagai provinsi yang telah mencapai Universal Health Coverage (UHC), Aceh menjadi salah satu daerah di Indonesia yang warganya dapat menikmati layanan kesehatan secara gratis melalui Jaminan Kesehatan Aceh (JKA). Syahruddin berharap dukungan pemerintah daerah terhadap program ini terus berlanjut.

“Banyak santri di sini kepesertaannya dari JKA Aceh. Semoga program ini terus berlanjut, karena sangat membantu sekali bagi para santri yang jauh dari keluarga,” harapnya.

Dengan komitmen pelayanan tanpa batas wilayah dan dukungan program JKN yang inklusif, kehadiran Puskesmas Indra Jaya menjadi bukti nyata bahwa akses kesehatan yang merata bukan sekadar janji, tetapi kenyataan yang dirasakan langsung oleh masyarakat, termasuk para santri di pelosok Aceh. (re/ila)