25 C
Medan
Saturday, December 20, 2025
Home Blog Page 4774

Medan Masih Diguyur Hujan

BANJIR Sejumlah pengendara melintasi ruas jalan Kota Medan yang tergenang banjir, baru-baru ini. Kota Medan memasuki musim penghujan, dan intensitas hujan tinggi bakal terjadi pada akhir Oktober hingga awal November mendatang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) wilayah 1 Medan memperkirakan hujan dengan intensitas sedang hingga lebat mengguyur sebagian wilayah Sumatera Utara (Sumut).

Update peringatan dini cuaca di Sumut, Kamis (7/11) pukul 14.40 WIB, masih berpotensi terjadi hujan dengan intensitas sedang-lebat yang dapat disertai kilat/petir dan angin kencang pada pukul 15.20 WIB di Langkat.

Kondisi serupa juga berpotensi terjadi di Kota Medan, Karo, Deli Serdang, Simalungun, Pematang Siantar, Samosir, Sergai, Tobasa, Labuhan Batu, Labuhan Batu Utara (Labura), Tapanuli Utara (Taput) dan Asahan.

Keadaan tersebut dapat meluas ke daerah Binjai, Dairi, Pakpak Bharat, Humbahas, Tebing Tinggi, Batu Bara, Labuhan Batu Selatan (Labusel), Tapanuli Tengah (Tapteng), Sibolga, Tanjung Balai, Tapanuli Selatan (Tapsel) dan sekitarnya. Kondisi ini diperkirakan masih akan berlangsung hingga pukul 18.20 WIB.

BMKG sebelumnya juga memprediksi cuaca 33 kota besar di Indonesia pada, Kamis (7/11/2019), kemarin. Berdasarkan prakiraan BMKG yang terjadi Kamis kemarin, wilayah Medan akan diguyur hujan seharian. Pada siang hari, akan terjadi hujan ringan dengan suhu 29 derajat celsius dan kelembapan 65 derajat. Pada malam hari, akan terjadi hujan sedang dengan suhu 25 derajat celsius dan kelembapan 85 derajat.

Lalu, saat dini hari, hujan ringan dengan suhu 24 derajat celsius dan kelembapan 95 derajat akan mengguyur wilayah tersebut. Secara rinci, pada Kamis (7/11), di Kota Medan siang hari hujan ringan, malam hari hujan sedang, dini hari hujan ringan dengan suhu udara 23-29 derajat celcius dan kelembapan Udara: 65-95%. (bbs/ila)

Muscab SPS Cabang Sumut, Farianda Putra Sinik Kembali Pimpin SPS Sumut

FOTO BERSAMA : Peserta Muscab SPS Sumut tahun 2019 foto bersama usai acara. istimewa/sumut pos
FOTO BERSAMA : Peserta Muscab SPS Sumut tahun 2019 foto bersama usai acara. istimewa/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Farianda Putra Sinik, SE, secara aklamasi kembali terpilih menjadi Ketua Serikat Perusahaan Pers (SPS) Cabang Sumatera Utara Periode 2020-2024, pada Muscab SPS Sumut Tahun 2019, yang digelar Kamis (7/11) di Garuda Plaza Hotel.

Muscab SPS Cabang Sumut diikuti peserta sebanyak 31 pemilik/pimpinan perusahaan media anggota SPS yang ada di Sumut.

Usai membacakan laporan pertanggungjawaban, pemilik sekaligus Pemimpin Redaksi Harian Medan Pos ini didaulat menjadi calon tunggal Ketua SPS Sumut secara demokratis.

Dari pertimbangan para peserta, mayoritas peserta Muscab mendukung kepemimpinan Farianda Putra Sinik kerena selama dipimpinnya, SPS Sumut berturut-turut mendapat penghargaan menjadi SPS terbaik dari seluruh SPS yang ada di Indonesia. SPS Sumut juga rutin menggelar berbagai kegiatan baik itu workshop, sosialisasi dan sebagainya yang ditujukan untuk peningkatan kualitas penerbitan media anggota SPS Sumut.

Dalam sambutannya, Ketua SPS Cabang Sumut terpilih, Fariandamengucapkan terima kasih atas kepercayaan seluruh anggota SPS yang kembali mempercayakan dirinya memimpin SPS Sumut. ‘’Kepercayaan ini merupakan amanah yang harus dijalankan sebaik baiknya,’’ujarnya.

Farianda menyampaikan, segala program kerja yang sudah dilaksanakan pada kepemimpinan dia sebelumnya, tak terlepas dari kerjasama antar pengurus pada periode sebelumnya. Dan ke depan, Farianda tetap mengharapkan dukungan dario pengurus baru dan juga anggota SPS Sumut lainnya agar bisa membawa SPS Sumut lebih berkarya lagi.

Gubsu Edy Rahmayadi dalam sambutannya mengatakan, sebagai salah satu pilar demokrasi, pers berperan penting dalam keberlangsungan dan tatanan bernegara, antara lain dengan menyajikan informasi yang benar. Apalagi, di era keterbukaan informasi saat ini, masyarakat sering dibingungkan dengan informasi yang simpang siur melalui media sosial. “Pers harus mampu menjadi corong penyampaian informasi yang mengutamakan kebenaran sesuai fakta dengan memperhatikan etika,” kata Gubsu.

Dikatakan Edy, Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut tidak bisa mewujudkan Sumut bermartabat sendirian. Banyak pembangunan yang akan dilakukan beberapa tahun ke depan, yang membutuhkan dukungan dan peran seluruh lapisan masyarakat, khususnya pers. “Pasti saya tak bisa bekerja sendiri, saya sangat butuh dukungan pers,” kata Edy.

Sementara Ketua Panitia Muscab, Rianto Aghly menyampaikan terima kasih kepada semua peserta yang hadir. Tak lupa Rianto juga menyampaikan terima kasih kepada mitra yang telah mendukung terlaksananya seminar dan muscab SPS Sumut 2019 ini.

Muscab diawali dengan seminar Tantangan Media Cetak di Era Digital : Meningkatkan Kualitas Surat Kabar yang Bermartabat. Seminar yang dibuka Gubernur Sumatera Utara H Edy Rahmayadi ini menghadirkan narasumber Sekjen SPS Pusat Asmono Wikan yang membahas Perkembangan Media Cetak Nasional Dalam Kacamata SPS.

Kemudian Ketua SPS Sumut dan narasumber dari kalangan akademisi Dosen Fisip USU Drs Hendra Harahap, Msi Phd yang membawakan materi Tantangan Media Cetak dalam Menghadapi Era Digitalisasi dengan moderator Drs M Syahrir. (rel/sih)

Tolak Keberatan PT ABM & PT KAPC, PN Medan Kuatkan Putusan KPPU

KETERANGAN: Kanwil I KPPU, Ramli Simanjuntak saat memberikan keterangan pers di Medan. BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
KETERANGAN: Kanwil I KPPU, Ramli Simanjuntak saat memberikan keterangan pers di Medan. 
BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
KETERANGAN: Kanwil I KPPU, Ramli Simanjuntak saat memberikan keterangan pers di Medan. BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Pengadilan Negeri (PN) Medan menguatkan putusan Komisi Pengawas Persaingan Usaha (KPPU) terhadap PT. Anugerah Bahari Mandiri dan PT. Karya Agung Pratama Cipta, terkait Persengkongkolan Tender Pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 dalam Paket Pembangunan Jalan Balige by pass pada satker pelaksanaan jalan nasional wilayah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2017. Putusan dibacakan oleh majelis hakim di PN Medan, Selasa (5/11) kemarin.

Kepala Kanwil I KPPU Ramli Simanjuntak kepada wartawan Kamis (7/11) mengatakan, pada tanggal 20 Agustus 2019, Majelis Komisi KPPU yang terdiri dari M Afif Hasbullah sebagai Ketua Majelis Komisi, serta Ukay Karyadi dan Kodrat Wibowo sebagai Anggota Majelis telah membacakan putusan terkait Persengkongkolan Tender Pelanggaran Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999 dalam Paket Pembangunan Jalan Balige by pass pada satker pelaksanaan jalan nasional wilayah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2017.

Majelis memutuskan PT Anugrah Bahari Sejahtera Mandiri sebagai Terlapor III dan Kelompok Kerja (Pokja) Pengadaan Barang/Jasa Satker Pelaksanaan Jalan Nasional Wilayah I Provinsi Sumatera Utara Tahun Anggaran 2017 sebagai Terlapor IV terbukti melanggar Pasal 22 Undang-undang Nomor 5 Tahun 1999, dalam Paket Pembangunan Jalan Balige by pass pada satker pelaksanaan jalan nasional wilayah Provinsi Sumatera Utara tahun anggaran 2017, dengan memutuskan terlapor PT Karya Agung Pratama untuk membayar denda sebesar Rp1,8 miliar.

Melarang terlapor PT Swakarsa Tunggal Mandiri untuk mengikuti tender pada bidang jasa konstruksi jalan dan jembatan yang sumber pembiayaannya dari APBN dan/atau APBD selama satu tahun di seluruh wilayah Indonesia sejak putusan ini memiliki kekuatan hukum tetap.

Setelah melewati fase persidangan oleh Majelis Komisi memutuskan terlapor PT Karya Agung Pratama untuk membayar denda sebesar Rp1,8 miliar dan melarang terlapor PT Swakarsa Tunggal Mandiri untuk mengikuti tender pada bidang jasa konstruksi jalan dan jembatan yang sumber pembiayaannya dari APBN dan/atau APBD selama satu tahun di seluruh wilayah Indonesia sejak putusan ini memiliki kekuatan hukum tetap.

Atas Putusan KPPU tersebut, PT. Anugerah Bahari Mandiri dan PT Karya Agung Pratama Cipta PT Anugerah Bahari Mandiri mengajukan upaya hukum keberatan ke Pengadilan Negeri Medan, dan pada hari Selasa tanggal 5 November 2019. PN Medan telah membacakan putusan perkara, yang dalam putusannya Majelis Hakim PN Medan memutuskan menolak permohonan keberatan dari pemohon dan menguatkan putusan KPPU.

Ramli Simanjuntak menjelaskan, bahwa saat ini KPPU menunggu salinan Putusan dari Pengadilan Negeri Medan dan para Terlapor mempunyai hak untuk melakukan upaya hukum kasasi bilamana keberatan terhadap hasil Putusan PN Medan dimaksud.

Apresiasi yang tinggi KPPU sampaikan kepada PN Medan atas putusannya yang menguatkan Putusan KPPU dengan mempertimbangkan fakta, bukti dalam putusan KPPU. “Ini pula menjadi dorongan berharga bagi KPPU untuk terus membangun terciptanya persaingan usaha yang sehat demi kesejahteraan rakyat,” kata Ramli. (gus/ila)

TC, Terlapor Dugaan Pencemaran Nama Baik, Kuasa Hukum Bantah Kliennya Lari ke Tiongkok

KETERANGAN: Penasehat Hukum Taufik Siregar didampingi Edy, Hitler Nainggolan (kiri) dan Rahmadi Tanadi (kanan) saat memberikan keterangan. istimewa/sumut pos
KETERANGAN: Penasehat Hukum Taufik Siregar didampingi Edy, Hitler Nainggolan (kiri) dan Rahmadi Tanadi (kanan) saat memberikan keterangan.
istimewa/sumut pos
KETERANGAN: Penasehat Hukum Taufik Siregar didampingi Edy, Hitler Nainggolan (kiri) dan Rahmadi Tanadi (kanan) saat memberikan keterangan. istimewa/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Penasehat Hukum DR Taufik Siregar SH MHum menegaskan, kliennya atas nama Tansri Chandra (TC) tidak pernah berniat melarikan diri ke luar negeri, yaitu Republik Rakyat Tiongkok (RRT) seperti yang diberitakan sejumlah media cetak dan elektronik beberapa pekan terakhir.

“Itu pemberitaan yang berlebihan dan tidak benar adanya. Benar klien saya ada berkunjung ke RRT pada September 2019 lalu. Tidak untuk melarikan diri, tapi diundang oleh Duta Besar RI yang ada di Beijing,” tegas Taufik kepada wartawan di Medan, Kamis (07/11/2019) membantah tudingan tersebut.

Munculnya tudingan yang sempat diekspos oleh sejumlah media cetak dan elektronik tersebut, kata Taufik, berkaitan kliennya yang menjadi terlapor atas dugaan pencemaran nama baik di media sosial yang dilaporkan oleh Tony Harsono (TH) beberapa waktu lalu ke pihak kepolisian.

“Kemudian muncul juga bahasa ditangkap yang juga dimuat di media cetak dan elektronik. Klien kita tidak pernah ditangkap, malah kita selalu bersikap koperatif dengan berkoordinasi dengan pihak kepolisian dan kejaksaan,” tegas Taufik.

Dalam kesempatan tersebut Taufik juga menambahkan, munculnya bahasa merampok di media sosial yang dikirimnya di WA Group Marga Tan pada April 2019 lalu yang menjadikannya sebagai terlapor, bukan tanpa alasan. Hal tersebut diungkapkan kliennya sebagai bentuk kekecewaan terhadap TH yang hingga saat ini belum mengembalikan uang kliennya sebesar Rp300 juta yang dipinjam TH.

“Untuk itu, kita sudah melaporkan TH dan koleganya ke bagian Kriminal Umum Kepolisian Daerah Sumatera Utara (Poldasu) atas dugaan pemberian keterangan palsu atas sebuah akta. Dan laporan itu sudah diproses dari penyelidikan hingga ke penyidikan,” tegas Taufik. (ila)

383 Ribu Warga Sumut Pengangguran, Didominasi Tamatan Sekolah Menengah Kejuruan

JOB FAIR: Sejumlah pencari kerja mengikuti bursa kerja (job fair) di UPU Job Fair 2019. Bursa kerja ini diikuti 30 perusahaan sebagai langkah untuk mengurangi angka pengangguran di Sumut. Bagus/SUMUT POS
JOB FAIR: Sejumlah pencari kerja mengikuti bursa kerja (job fair) di UPU Job Fair 2019. Bursa kerja ini diikuti 30 perusahaan sebagai langkah untuk mengurangi angka pengangguran di Sumut. Bagus/SUMUT POS

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jumlah warga di Sumatera Utara (Sumut) yang belum mendapatkan pekerjaan alias mengganggur tercatat 383 ribu jiwa. Jumlah tersebut terhitung di Agustus 2019. Namun, Badan Pusat Statistik (BPS) mengklaim kalau jumlah penggangguran tersebut menurun. Sebab, pada Febuari 2019 lalu, total pengangguran mencapai 414 ribu jiwa.

“Jumlah angkatan kerja pada Agustus 2019 sebanyak 7,06 juta orang, turun 60 ribu orang dibanding Agustus 2018. Sejalan dengan itu Tingkat Partisipasi Angkatan Kerja (TPAK) juga turun 1,63 poin,” ungkap Kepala Bidang Statistik Sosial BPS Sumut, Mukhamad Mukhanif kepada wartawan di Medan, Kamis (7/11).

Mukhamad menjelaskan, dari total ratusan ribu jiwa menganggur di Sumut, ternyata didominasi oleh tamatan Sekolah Menengah Kejuruan (SMK). Tapi hal itu juga mengalami penurunan atau berkurang 13.000 orang dibandingkan Agustus 2018 yang mencapai 396.000 orang.

“Berkurangnya jumlah pengangguran di Sumut karena terjadi penurunan jumlah penduduk bekerja sebanyak 47.000 orang menjadi 7,06 juta di Agustus 2019,” tutur Mukhamad.

Mukhamad mengatakan, tingkat pengangguran tamatan SMK pada Agustus merupakan yang tertinggi yakni 8,5%. Kemudian SMA sebesar 7,54%. Itu artinya, ada penawaran tenaga kerja yang berlebih terutama pada tingkat SMK dan SMA.

“Sedangkan mereka yang berpendidikan rendah cenderung mau menerima pekerjaan apa saja, dapat dilihat dari tingkat pengangguran SD ke bawah, paling kecil diantara semua tingkat pendidikan yakni sebesar 2,52%,” paparnya.

Dari hasil data diperoleh BPS Sumut, lanjutnya, dengan melihat tempat tinggal, di mana pengangguran di perkotaan cenderung lebih tinggi dibanding di pedesaan. Pada Agustus 2019, pengangguran di perkotaan sebesar 6,89% dan di pedesaan sebesar 3,70%.

Adapun menurut tingkat pendidikannya mayoritas tenaga kerja berpendidikan mulai dari Sekolah Dasar (SD) ke bawah dengan 28,56% atau 1.908 orang. “Kemudian, Sekolah Menengah Pertama (SMP) ada 20,15% atau 1,35 juta orang, Sekolah Menengah Atas (SMA) ada 23,89 persen atau 1,60 juta orang. Untuk tingkat Universitas ada 10,07 % atau 673 ribu orang,” kata Mukhamad.

Berdasarkan lapangan pekerjaan utama pada Agustus 2019, kata Mukhamad, penduduk paling banyak bekerja pada sektor pertanian (35,54 persen), disusul sektor perdagangan besar dan eceran, reparasi dan perawatan mobil dan sepeda motor (17,68 persen) dan sektor industri pengolahan (9,91 persen).

“Sebagian besar dari penduduk bekerja yakni 55,16 persen (3,68 juta orang) bekerja pada kegiatan informal. Selama setahun terakhir, dari Agustus 2018 pekerja informal turun hingga 1,56 poin,” pungkasnya. (gus/ila)

Baru Saja Lulus SNI, Talang Pasar Sikambing Bocor

TAMPUNG HUJAN: Pedagang Pasar Seikambing menampung curahan air hujan menggunakan ember akibat talang bocor. markus/sumut pos
TAMPUNG HUJAN: Pedagang Pasar Seikambing menampung curahan air hujan menggunakan ember akibat talang bocor.
Markus/sumut pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Baru-baru ini pasar tradisional Sei Sikambing di Jalan Gatot Subroto Medan baru saja meraih sertifikat Standar Nasional Indonesia (SNI) 8152:2015 dari PT Global Inspeksi Sertifikasi (GIS). Sayangnya, beberapa hari mendapat SNI talang air di bagian dalam bangunan kedapatan bocor saat hujan pada Kamis (7/11). Mirisnya lagi, kebocoran itu sudah terjadi sejak tiga bulan lalu.

Pantauan wartawan Koran ini di pasar tradisional milik Pemko Medan yang telah direvitalisasi pada akhir tahun 2016 tersebut, talang air yang bocor ada dibeberapa titik, yakni di Blok A yang banyak diisi pedagang emas dan pakaian serta ke posisi pedagang jualan buah dan sayur. Sehingga, membuat banjir. Akibatnya, pihak pedagang terpaksa menampung air hujan dengan ember.

Salah seorang pedagang, R Hasibuan mengatakan, talang bangunan yang bocor itu sudah terjadi hampir tiga bulan dan sudah pernah disampaikan kepada pengelola Pasar Sei Sekambing. Namun tidak pernah digubris, mulai dari kebocoran kecil sampai sekarang menjadi lebih lebar dan menjadikan koridor pasar banjir. “Pengelola Pasar Sei Sikambing ini tidak peduli, talang yang bocor dibiarkan sampai kadang membuat barang dagangan ikut basah,” ujarnya kesal.

Senada dikatakan pembeli yang merasa kecewa dengan PD Pasar karena jalan kolidor di pasar tersebut banjir sehingga membuat tidak nyaman. “Pajak ini kan baru dibagusi, tapi sudah banjir aja. Nampak sekali pembangunannya asal-asalan. Kalau mengusir pedagang di pinggir jalan cepat kali mereka, tapi memperbaiki yang rusak malah lambat kali,” katanya.

Anggota DPRD Medan dari Fraksi Gerindra, Dame Duma Sari Hutagalung mengatakan, pihak direksi harus segera memperbaiki talang air yang bocor karena sudah meresahkan pedagang yang sudah banyak membayar iuran dari uang kebersihan, keamanan dan cukai.

“Direksi PD Pasar harus segera turun ke lapangan agar talang air segera diperbaiki. Karena memperbaiki talang itu tidak sampai menghabiskan banyak uang. Kan sayang aja sudah dapat predikat SNI tapi infrastruktur bangunannya ternyata tidak bagus,” kata Duma kepada Wartawan, Kamis (7/11).

Saat dikonfirmasi, Dirut PD Pasar Kota Medan, Rudi Sinuraya, mengatakan pihaknya berjanji akan segera memperperbaiki talang air yang bocor tersebut. “Sudah kami hitung kok berapa anggarannya, dalam minggu ini segera kami perbaiki. Kami hanya dapat laporan kalau yang bocor bangunan lama saja bukan pada bangunan baru yang di depan,” jawabnya. (map/ila)

Syahbandar Belawan Serahkan Sertifikat Diklat BST

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan bekerjasama dengan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta menggelar penyerahan sertifikat pendidikan dan latihan (Diklat) Basic Safety Training (BST). Acara berlangsung di aula Terminal Penumpang Bandar Deli, Jalan Pelabuhan Lama, Kelurahan Belawan I, Kecamatan Medan Belawan, Kamis (7/11).

Dalam kegiatan Penyerahan Sertifikat Diklat Pemberdayaan Masyarakat Program BST (Basic Safety Training) dan SKK (Surat Keterangan Kecakapan) 60 Mil Angkatan XXI di Terminal Penumpang Bandar Deli ini, sebelumnya telah berlangsung dari tanggal 21 sampai dengan 30 Agustus 2019 yang lalu.

Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan Sugeng Wibowo melalui Kepala Bidang (Kabid) II Keselamatan Berlayar, Capten Teddy Mayandi dalam sambutannya menyampaikan, kegiatan penyerahan sertifikat diklat pemberdayaan masyarakat ini merupakan rangkaian kegiatan terakhir bagi para peserta diklat yang telah lulus, di mana para peserta diklat berhak memperoleh sertifikat BST (Basic Safety Training) dan SKK (Surat Keterangan Kecakapan) 60 Mil. Teddy juga mengatakan bahwa hendaknya sertifikat yang telah diperoleh tersebut dapat digunakan sebagai bekal untuk membangun masa depan yang lebih baik, terlebih dapat membuka lapangan kerja sendiri atau menyerap lapangan kerja baru bagi lingkungan sekitarnya, serta dapat menerapkan ilmu dan keterampilannya.

“Saya atas nama Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan juga mengharapkan bahwa pelatihan ini tidak hanya dapat meningkatkan jumlah Sumber Daya Manusia di bidang transportasi laut yang memiliki kompetensi, namun juga dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat akan pentingnya pemenuhan aspek keselamatan di bidang pelayaran,” ujar Teddy Mayandi.

Menurutnya, hal ini sebagai salah satu bentuk komitmen Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan selaku Instansi yang memiliki tugas pokok dan fungsi melakukan pengawasan dan penegakan hukum di bidang keselamatan dan keamanan pelayaran, untuk terus melakukan sosialisasi dan menumbuhkan kesadaran masyarakat terhadap pentingnya pemenuhan aspek keselamatan dan keamanan pelayaran.

“Saya mewakili Kepala Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan mengucapkan apresiasi yang setinggi-tingginya kepada seluruh tim dari STIP Jakarta yang tidak dapat kami sebutkan satu per satu atas bantuan dan kerja samanya. Sehingga, proses kegiatan diklat pemberdayaan masyarakat mulai dari awal pelaksanaan kegiatan diklat sampai dengan proses pembagian sertifikat yang akan dilaksanakan pada hari ini (kemarin,Red) berlangsung dengan lancar dan sukses,” kata Teddy.

Ia juga berharap kerjasama ini dapat terus terjalin dan dapat meningkat baik secara kualitas maupun kuantitas pelaksanaannya.

“Saya mewakili Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan dan Sekolah Tinggi Ilmu Pelayaran Jakarta juga menyampaikan permohonan maaf apabila selama penyelenggaraan diklat terdapat pelayanan yang kurang baik. Dan kepada seluruh peserta diklat yang akan memperoleh sertifikat pada hari ini, saya sampaikan ucapan selamat, semoga sukses dimanapun kalian berada,” ucap Kabid II Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan.

Teddy menjelaskan, seperti yang telah disampaikan dalam pidato pelantikan Presiden RI Joko Widodo, bahwa tugas Pemerintah saat ini tidak hanya menjamin suatu kegiatan sent (telah terkirim) namun juga harus memastikan delivered (telah diterima), serta yang utama bukan prosesnya namun adalah hasilnya. “Analogi ini dapat diartikan agar Diklat Pemberdayaan Masyarakat yang telah dilaksanakan ini selain tepat guna dan tepat sasaran, tetapi dapat juga langsung dirasakan manfaat atau hasilnya melalui penerbitan dan pemberian sertifikat,” urainya. Pada kesempatan tersebut, Kabid II Keselamatan Berlayar Capten Teddy Mayandi membuka kegiatan sekaligus melakukan Penyerahan Sertifikat Diklat Pemberdayaan Masyarakat Program BST dan SKK 60 Mil kepada para peserta.

Kegiatan ini dihadiri oleh Kabid II Keselamatan Berlayar Kantor Kesyahbandaran Utama Belawan Capten Teddy Mayandi bersama pejabat utama dan Staf, perwakilan dan Tim STIP Jakarta, Lantamal I Belawan, Ditpolair Polda Sumut, Otoritas Pelabuhan Belawan, Dinas Perhubungan Provinsi Sumatera Utara, perwakilan General Manager PT. Pelindo I (Persero) Cabang Belawan, dan undangan lainnya. (fac/ila)

Dokter Spesialis Kini Tak Ditugaskan ke Pelosok

BERSAMA ANAK-ANAK DESA: dr Widy Astuti Nur Husain, sebagai salah satu Dokter Teladan Tingkat Nasional 2018 lalu. Ia bertugas di salah satu pelosok desa di Indonesia. sembahyang dipimpin Saikong Asiong menandai peresmian Balai Persemayaman TDS Angsapura di Tanjung Morawa, Selasa (5/11).
BERSAMA ANAK-ANAK DESA:  dr Widy Astuti Nur Husain,  sebagai salah satu Dokter Teladan Tingkat Nasional 2018 lalu. Ia bertugas di salah satu pelosok desa di Indonesia.
BERSAMA ANAK-ANAK DESA: dr Widy Astuti Nur Husain, sebagai salah satu Dokter Teladan Tingkat Nasional 2018 lalu. Ia bertugas di salah satu pelosok desa di Indonesia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Mahkamah Agung (MA) telah mencoret kebijakan Presiden Joko Widodo (Jokowi) menyebar para dokter spesialis hingga ke penjuru nusantara. Karenanya, saat ini tidak lagi mewajibkan bagi dokter spesialis untuk berdinas hingga ke pelosok Papua, tetapi hanya sukarela.

Ketua Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Cabang Medan, dr Wijaya Juwarna SpTHT-KL mengatakan, menjadi dokter merupakan pilihan yang sadar dari seorang calon dokter. Hal ini karena kewenangan untuk melakukan pelayanan kedokteran berdasarkan kompetensi yang telah ditetapkan oleh kolegium menjadi tugas utamanya kepada masyarakat.

“Lantaran dimulai dari pilihan sadar, maka kewajiban melakukan pelayanan kedokteran baik dari wilayah kota sampai daerah terpencil haruslah didasarkan pada pilihan yang sadar juga. Atau pun juga kesukarelaan tanpa ada paksaan oleh pihak manapun,” ujarnya kepada wartawan, kemarin.

Pun begitu, Wijaya mengakui di sisi lain memang harus disadari pula bahwasanya terjadi kelangkaan Sumber Daya Manusia (SDM) dokter, terutama untuk di daerah terpencil. Makanya, paling tidak ada beberapa cara yang dapat dilakukan oleh pemerintah dalam mengatasi kelangkaan SDM dokter ini.

“Pertama adalah dengan melakukan program jangka pendek berupa Pegawai Tidak Tetap (PTT) ataupun sejenisnya. Para dokter yang mendaftar sukarela ditugaskan di daerah untuk jangka waktu tertentu,” sebutnya.

Kedua, sambung Wijaya, untuk jangka panjang, dapat dilakukan melalui pemerintah daerah dengan mengirim calon dokter yang berkualitas ke Fakultas Kedokteran (FK) yang ditunjuk pemerintah. Dengan begitu, ada kewajiban untuk mengabdi di daerah asalnya.

“Ketiga, dengan membuka program Calon Aparatur Sipil Negara (CASN) khusus dokter dengan kepastian jaminan. Misalnya, jaminan insentif, tempat tinggal, kendaraan, sekolah anak dan keamanan,” tutur Wijaya.

Keempat, tambahnya, pemerintah menunjuk IDI sebagai regulator pendamping. Sehingga, nantinya ada tenaga dokter yang siap dirotasi untuk bertugas di daerah tertentu.

Diketahui, Keputusan MA mencoret kebijakan Presiden Jokowi seiring dengan diketoknya putusan Judicial Review Nomor 62 P/HUM/2018. MA menganulir Perpres Nomor 4 Tahun 2017 tentang Wajib Kerja Dokter Spesialis, alasannya wajib kerja merupakan bagian dari kerja paksa dan dilarang oleh UU Nomor 39 tahun 1999 tentang HAM dan UU Nomor 19 Tahun 1999 tentang Konvensi ILO mengenai Penghapusan Kerja Paksa.

Atas putusan MA itu, Presiden Jokowi kemudian mengeluarkan Perpres Nomor 31 Tahun 2009 tentang Pendayagunaan Dokter Spesialis. (ris/ila)

Daihatsu Astec Open 2019 International Series, Diikuti 6.589 Peserta dari Seluruh Dunia

PERS: Susi Susanti saat memberikan sambutan pada temu pers Daihatsu Astec Open 2019 International Series.
PERS: Susi Susanti saat memberikan sambutan pada temu pers Daihatsu Astec Open 2019 International Series.
PERS: Susi Susanti saat memberikan sambutan pada temu pers Daihatsu Astec Open 2019 International Series.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO -Sesuai dengan tagline “Daihatsu Sahabatku”, Daihatsu ingin menjadi sahabat bagi masyarakat Indonesia dengan menggelar program atraktif dan kekinian, yang salah satunya dengan menggelar Turnamen Bulutangkis, baik lokal maupun global. Daihatsu memilih bulutangkis karena merupakan salah satu cabang olahraga terfavorit di Indonesia, serta terbukti mampu mengharumkan nama bangsa dan negara Indonesia ke tingkat dunia.

Melanjutkan kesuksesan sebelumnya, Daihatsu bekerja sama dengan Alan & Susy Technology (ASTEC) menyelenggarakan turnamen bulutangkis bertajuk DAIHATSU ASTEC Open sejak 2016. Turnamen bulutangkis yang telah diadakan untuk ke-empat kalinya ini, terasa istimewa karena peningkatan level turnamen dari sebelumnya. Hal ini sebagai apresiasi atas peningkatan dan tingginya animo peserta turnamen bulutangkis ini di setiap daerah.

Turnamen yang berlangsung pada Maret – November di 7 kota besar di Indonesia, yang telah sambangi Medan, Balikpapan, Bandung, Yogyakarta, Makassar, dan Surabaya, akhirnya hadir untuk memperebutkan gelar juara di Final di Jakarta pada 4 – 9 November 2019 di GOR Tanjung Priok dengan level bertaraf internasional, yakni BAC (Badminton Asia Confederation) dan terdaftar dalam agenda Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI).

Tak hanya itu, melalui turnamen ini para atlit dapat memperbesar peluang untuk masuk seleksi Pelatnas (Pemusatan Latihan Nasional) dan meningkatkan poin resmi yang terdaftar dan diakui oleh federasi bulu tangkis tingkat dunia, yaitu BWF (Badminton World Federation).

Jumlah peserta hingga final di 7 kota, tercatat sebanyak 6.589 total peserta yang ambil bagian. Tak hanya pemain lokal, turnamen ini juga diikuti oleh atlit mancanegara, yaitu Amerika Serikat, Jerman, India, Irak, Jepang, Thailand, Singapura, Malaysia, Filipina, dan Brunei Darussalam. Jumlah ini sangat menggembirakan dan membuktikan kualitas turnamen untuk memperebutkan gelar juara pada turnamen final di Jakarta.

Turnamen Daihatsu ASTEC Open 2019 dibagi menjadi beberapa kategori pemenang berdasarkan umur, dimulai dari U-13, U-15, U-17, U-19, Dewasa dan Veteran. Selain menggelar pertandingan, turnamen ini juga mengadakan Coaching Clinic yang langsung melibatkan Alan dan Susy sebagai pembicara.

Acara konferensi pers final Daihatsu Astec Open di Jakarta kali ini agak berbeda, dimana Sahabat media, klub Daihatsu, dan beberapa pelanggan Daihatsu diajak Nonton Bareng film Susi Susanti – Love All sebagai gambaran perjuangan Susi Susanti meraih gelar juara dunia, dan menjadi legenda bulutangkis Indonesia.

“Kami bersyukur turnamen Daihatsu ASTEC Open 2019 International Series telah mencapai babak final di Jakarta, ditambah acara nonton bareng film Susi Susanti. Kami berharap, melalui turnamen dan inspirasi nobar film Susi Susanti ini dapat membangkitkan semangat dan motivasi kita bersama untuk kejayaan bulutangkis Indonesia di masa depan”, ujar Marketing Director PT Astra Daihatsu Motor (ADM). (rel/ram)

World Zakat 2019, Rumah Zakat Beberkan Empat Inovasi

PENGHARGAAN: Chief Of Thechnology and Program officer Rumah Zakat, Heri Hermawan menerima penghargaan dalam World Zakat Forum 2019.
PENGHARGAAN: Chief Of Thechnology and Program officer Rumah Zakat, Heri Hermawan menerima penghargaan dalam World Zakat Forum 2019.
PENGHARGAAN: Chief Of Thechnology and Program officer Rumah Zakat, Heri Hermawan menerima penghargaan dalam World Zakat Forum 2019.

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Rumah Zakat menyampaikan inovasi digital yang telah dibangun dalam World Zakat Forum 2019 yang diselenggarakan pada Selasa (5/11) hingga Kamis (7/11). Dalam acara tersebut Chief Of Thechnology and Program officer Rumah Zakat, Heri Hermawan menyampaikan bahwa Rumah Zakat telah mengembangkan empat inovasi digital untuk memudahkan masyarakat dalam berbagi.

Empat inovasi digital tersebut diantaranya Web Donasi Online yang memberikan kemudahan berdonasi kepada masyarakat tanpa harus konfirmasi. Kedua Sharinghappiness.org yang merupakan platform penggalangan dana yang bisa menjangkau lebih banyak orang yang membutuhkan.

Kemudian tiga Infak ID yang merupakan platform kemudahan berinfak dengan mengunakan teknologi terbaru, terakhir Lelang Bintang yang merupakan platform lelang barang milik publik figure untuk tujuan sosial.

Dalam paparannya Heri juga menyampaikan upaya Rumah Zakat untuk menjadi World Digital Philanthropy. Ia juga menyampaikan alasan mengapa teknologi digital perlu diperhatikan oleh filantropi.

“Pertama sudah banyak orang yang melek digital, pengguna internet kian meningkat. Kedua potensi zakat di Indonesia bisa ditingkatkan dengan menggunakan teknologi digital saat ini,” ujar Heri.

Tahun ini World Zakat Forum mengangkat tema ‘Optimizing Global Zakat Role Trough Digital Technology’. Konferensi internasional yang dilaksanakan di Crown Plaza Hotel, Bandung, Jawa Barat ini dihadiri oleh 30 negara. (rel/ram)