25 C
Medan
Friday, December 19, 2025
Home Blog Page 4938

Perseru Badak Lampung Jamu Persela, Laskar Joko Tingkir Tanpa Alex Dos Santos

JAWA POS ABSEN: Striker Persela Lamongan Alex Dos Santos tidak bisa dimainkan saat melawan Perseru Badak Lampung.
JAWA POS ABSEN: Striker Persela Lamongan Alex Dos Santos tidak bisa dimainkan saat melawan Perseru Badak Lampung.

BEKASI, SUMUTPOS.CO – Kekuatan Persela Lamongan tereduksi saat menantang Perseru Badak Lampung FC. Laskar Joko Tingkir tak bisa memainkan penyerang andalannya, Alex Dos Santos Goncalves, dalam laga di Stadion Patriot Candrabhaga, Bekasi, Rabu (11/9). Top scorer sementara Liga 1 tersebut, absen karena menjalani hukuman larangan bertanding.

Tanpa Alex, tentu daya gedor Persela menurun. Sebab, selama putaran pertama, striker asal Brasil itu, menjadi mesin utama Persela dalam membobol gawang lawan. Sejauh ini, Alex sudah mengemas 15 gol. Jumlah tersebut lebih dari separo total gol tim asal Kota Soto itu. Persela membukukan 25 gol di putaran pertama.

Di sisi lain, M Ridwan yang menjadi pelapis Alex, kualitasnya masih jauh di bawah penyerang 29 tahun tersebut.

“Ini tentu tantangan berat. Saat latihan di Bekasi, kami akan coba tentukan siapa yang akan mengisi posisi Alex,” ungkap Pelatih Persela Nil Maizar.

Pelatih asal Payakumbuh, Sumatera Barat tersebut, menyebutkan, akan berupaya menemukan taktik yang tepat dalam latihan terakhir, Selasa (10/9). Apakah tetap memainkan stiker murni atau menggeser seorang gelandangnya ke posisi striker. Jika pilihan kedua yang digunakan, opsinya ada 2 pemain. Menempatkan Rafael Oliveira atau Hambali Tolib. “Apa pun pilihannya nanti, kami berharap taktikal yang kami mainkan bisa menghasilkan poin untuk Persela,” ujar Nil.

Selain dipusingkan dengan absennya Alex, Persela krisis di sektor pertahanan, saat bersua Badak Lampung. Situasi itu menyusul hukuman larangan bermain kepada kiper utama Persela Dwi Kuswanto. Sebenarnya di posisi tersebut masih ada Dian Agus Prasetyo yang kualitasnya setara.

Masalahnya, pos di bawah mistar itu hanya menyisakan satu penjaga gawang. Kiper ketiga Persela Reza Agus Febrian, yang mengalami cedera ligamen. Kiper 19 tahun tersebut, masih butuh waktu sekitar 2 bulan untuk pemulihan. Untuk menambal posisi itu, Persela memanggil kiper Persela U-20 Muhammad Rio Agata. “Mudah-mudahan di hari pertandingan nanti tidak ada problem dengan Dian Agus, sehingga dia bisa main penuh,” harap Nil.

Senin (9/9) Rio sudah merapat ke Bekasi bersama rombongan Persela. Jika proses pendaftarannya beres Selasa (10/9), Demerson Bruno Costa akan menyusul ke Bekasi. (jpc/saz)

Jelang Laga Kontra PSCS Cilacap, Jafri Sastra Angkat Moral Pemain

sutan siregar/sumut pos LATIHAN: Para penggawa PSMS Medan saat mengikuti sesi latihan di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, baru-baru ini.
LATIHAN: Para penggawa PSMS Medan saat mengikuti sesi latihan di Stadion Mini Kebun Bunga Medan, baru-baru ini.

Pelatih PSMS Medan, Jafri Sastra mengaku, bakal bekerja keras mewujudkan keinginan semua pihak, agar Ayam Kinantan di akhir musim bisa lolos ke babak 8 besar. Dan tujuan utama promosi ke Liga 1 musim depan, juga bakal coba diwujudkan dengan memenangi sisa laga di paruh kedua Liga 2 2019 Wilayah Barat.

Untuk merealisasikannya, Jafri pun sudah menggeber para penggawa PSMS dengan sejumlah latihan. Namun, dengan target wajib menang di sisa laga, dia mengaku tak terbebani. Jafri mengatakan, target ini dijadikannya sebagai motivasi kepada pemain agar lebih bersemangat meraih kemenangan demi kemenangan.

Hal serupa diterapkannya jelang menghadapi PSCS Cilacap di Stadion Teladan Medan, Kamis (12/9) mendatang. Berlaga di kandang, kemenangan sudah wajib jadi hasil akhir, untuk mengangkat posisi PSMS di klasemen sementara.

“Saya rasa tidak hanya supporter saja, tapi pemain, pelatih, dan manajemen sangat menginginkan PSMS menang. Kami akan bekerja keras untuk menang di sini. Namun tetap dikembalikan kepada Tuhan. Tapi, kalau kerja keras pasti hasilnya akan lebih baik,” ungkap Jafri, usai memimpin sesi latihan di Stadion Teladan Medan, Selasa (10/9).

Sejak menukangi PSMS 2 hari terakhir, Jafri mengaku, tak menemui kendala melakukan persiapan. Kondisi pemainnya sedang dalam baik dan memiliki kemauan untuk meraih kemenangan di kandang. Dia tinggal menunggu kemauan para pemain untuk kerja keras. “Saya coba tingkatkan gairah anak-anak agar semangat menjalani laga nanti. Tidak ada kendala, semua berjalam lancar. Tinggal sehari lagi persiapan terakhir official training di sini. Mudah-mudahan motivasi anak-anak makin meningkat jelang pertandingan,” harapnya.

Selain itu, dia mengatakan, masih banyak hal yang perlu dibenahi dari skuad Ayam Kinantan. Terutama di lini pertahanan, yang memiliki jumlah kebobolan cukup banyak. “Sebenarnya banyak yang mau saya perbaiki di tim ini. Tapi waktunya cukup singkat. Pelan-pelan akan saya perbaiki. Lini pertahanan dulu, karena itu yang menjadi masalah di tim ini. Kemudian baru fokus finishing, agar seimbang ciptakan gol dan meminimalisir kebobolan,” jelas Jafri.

Menghadapi PSCS, PSMS dipastikan tidak akan diperkuat 3 pemainnya, yakni Rendi Saputra, Afiful Huda, dan Aidun Sastra Utami. Ketiganya absen karena akumulasi kartu kuning, yang mereka terima saat PSMS kalah 2-1 atas tuan rumah Perserang Serang.

Jafri pun mengatakan, telah mengetahui ketiga pemain tersebut absen, saat dia melakoni debut sebagai juru taktik Ayam Kinantan. Dan tim pelatih pun kini mencoba menyiapkan pengganti. “Sudah tahu ada pemain absen dari Coach Edi Syahputra (asisten pelatih). Dan Coach Edi juga sudah kasih masukan. Makanya pada sesi latihan, kami sudah mulai setting siapa pengganti yang paling siap,” katanya.

Sementara Asisten Pelatih PSMS, Edi Syahputra mengatakan, meski PSMS tak diperkuat 3 pemain tersebut, namun Ayam Kinantan sudah kembali diperkuat 2 pemain lainnya, Elina Soka dan Syaiful Ramadhan, yang di laga sebelumnya absen.

Selain itu, lanjut Edi, PSMS juga sudah kembali bisa diperkuat pemain muda andalan mereka, Natanael Siringoringo, yang sempat menjalani seleksi Timnas Indonesia U-23 di Jogjakarta. “Beruntung Syaiful dan Elina sudah bisa main lawan Cilacap nanti. Selain itu, Natanael juga sudah akan bergabung,” pungkasnya. (bbs/saz)

Dukung Kelistrikan Sail Nias 2019, PLN Habiskan Dana Rp36 Miliar

BERSAMA: Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto dan rekan berfoto bersama dengan Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, di ruang VIP Bandara Binaka, Kota Gunungsitoli, Selasa (10/9). Pertemuan ini terkait dukungan PLN dalam Sail Nias 2019 mendatang.
BERSAMA: Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto dan rekan berfoto bersama dengan Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, di ruang VIP Bandara Binaka, Kota Gunungsitoli, Selasa (10/9). Pertemuan ini terkait dukungan PLN dalam Sail Nias 2019 mendatang.

NIAS, SUMUTPOS.CO – PT Perusahaan Listrik Negara (PLN) menggelontorkan dana hingga Rp36 miliar untuk mendukung kelistrikan pada pelaksanaan Sail Nias 2019, yang digelar 3-16 Agustus 2019. Kegiatan Sail Nias 2019 rencananya akan secara resmi dibuka oleh Presiden Joko Widodo pada 14 September 2019 mendatang.

Direktur Bisnis Regional Sumatera PT PLN (Persero), Wiluyo Kusdwiharto mengatakan, jika dana senilai Rp36 miliar itu bukanlah dana yang sedikit untuk mensukseskan satu acara. Anggaran itu digunakan untuk membiayai mobilisasi dan operasional seluruh sumber daya pengamanan kelistrikan yang sudah dikerjakan mulai 30 Agustus 209 sampai dengan 16 September 2019.

“Totalnya Rp36 miliar. Ini jumlah yang luar biasa besar untuk meningkatkan keandalan listrik Sail Nias,” ujar Wiluyo saat memaparkan kesiapan kelistrikan Sail Nias kepada Bupati Nias Selatan Hilarius Duha, didampingi antara lain GM PLN UIW Sumut, Feby Joko Priharto, GM PLN UIK SBU, Bambang Iswanto, GM PLN UIP Sumbagut, Octavianus Padudung, GM PLN UIP KITSUM, Weddy B Sudirman, dan GM PLN P3BS, Nur Wahyu Dhinianto di ruang VIP Bandara Binaka, Kota Gunungsitoli, Selasa (10/9). (rel/ila/ram)

Bukalapak PHK Karyawan

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Salah satu Unicorn Indonesia, Bukalapak melakukan efisiensi perusahaan yakni dengan perampingan jumlah pegawai. Padahal, dengan status Unicorn, Bukalapak punya valuasi atau nilai perusahaan US$ 1 miliar atau Rp 14 triliun (kurs Rp 14.000/US$).

Dengan valuasi perusahaan sebesar itu, kok Bukalapak bisa sampai PHK karyawannya? Ketua umum Asosiasi E-Commerce Indonesia (idEA) terpilih, Ignatius Untung mengatakan, hal itu sebenarnya merupakan konsekuensi normal dari semakin ketatnya persaingan di Industri e-commerce meskipun secara industri tren pertumbuhannya masih positif. “Industrinya masih berkembang terus walaupun persaingannya makin ketat,” jelas dia.

Meski ada PHK di Bukalapak, bukan berarti unicorn lain di Indonesia bakal ikut tumbang.

“Karena ini bukan masalah industri, jadi nggak bisa dipukul rata,” tandas dia.

Di Indonesia ada sedikitnya 4 unicorn yang digadang-gadang jadi magnet investasi masuk ke tanah air. Bukalapak jadi salah satunya. Unicorn lainnya adalah Go-Jek, Traveloka, dan Tokopedia.

Bukalapak sendiri sudah mengonfirmasi perusahaannya melakukan pemutusan hubungan kerja (PHK) pada sejumlah karyawannya. Hal ini dilakukan Bukalapak sebagai upaya restrukturisasi atau pembenahan di internal perusahaan.

“Di skala perusahaan yang sudah tumbuh sebesar ini, tentunya kami perlu menata diri dan mulai beroperasi layaknya perusahaan yang sudah dewasa, atau bisa kami sebut sebagai a grown up company. Terutama untuk menjamin visi kami untuk terus tumbuh sebagai sustainable e-commerce dalam jangka panjang,” kata manajemen Bukalapak, Selasa (10/9).

Pemutusan hubungan kerja (PHK) yang dilakukan Bukalapak pada sejumlah karyawannya tampaknya direspons negatif oleh para pemilik saham PT Elang Mahkota Teknologi Tbk. Saham berkode ticker EMTK tersebut hari ini tercatat ‘rontok’ hingga Rp 900 (12,5%) ke level Rp 6.300.

Mengutip data RTI, Selasa (10/9/2019), saham EMTK hari ini tercatat ditransaksikan sebanyak 53 kali dengan nilai Rp 257,4 miliar. Saham EMTK hari ini dibuka di level Rp 7.000 dan sempat jatuh hingga ke level Rp 6.050 pada siang tadi.

Untuk diketahui, Bukalapak merupakan salah satu cucu perusahaan yang dimiliki EMTK melalui anak usahanya, PT Kreatif Media Karya (KMK). KMK merupakan pemegang saham utama Bukalapak dengan porsi kepemilikan saham sebesar 35,17%. EMTK sendiri memegang hampir seluruh porsi kepemilikan saham KMK atau sebesar 99,99%.

Emtek diketahui masuk ke Bukalapak melalui pendanaan seri B. Pemilik stasiun televisi SCTV ini masuk Bukalapak sebagai Lead Investor lewat KMK Online pada Februari 2015 yang juga bersamaan dengan 500 startup.

Bukalapak merupakan perusahaan e-commerce yang menyandang status unicorn. Hari ini tersiar kabar di beberapa media yang menyebutkan startup ini melakukan PHK sebagai salah satu langkah restrukturisasi. (jpc/dtc/ram)

PT PGAS Solution Kini Menjadi Agen Resmi Pelumas Industri (loco) PT Pertamina Lubricants

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – PT PGAS Solution merupakan anak perusahaan dari PT Perusahaan Gas Negara Tbk yang bergerak dibidang Operasi dan Pemeliharaan, Konstruksi, dan Enjinering. Kini PGAS Solution tidak hanya siap mendukung dan bersinergi dalam PGN Group saja, namun juga dalam Pertamina Group, sejak PGN ditunjuk menjadi subholding gas di Pertamina.

Hal ini diwujudkan dalam kontrak yang ditandangani dalam kegiatan Synergy Expo 2019 yang diselenggarakan oleh PT Pertamina (Persero) pada 4 – 5 September 2019, di Kantor Pusat PT Pertamina (Persero).

PT PGAS Solution dan PT Pertamina Lubricants melaksanakan penandatanganan Perjanjian Distributor Pelumas – Industri (LOCO) pada Rabu, 4 September 2019 di Kantor Pusat PT Pertamina (Persero), Jakarta. Dalam perjanjian kerjasama ini, PT PGAS Solution sebagai agen distributor yang melakukan pemasaran Pelumas – Industri LOCO yang diproduksi oleh PT Pertamina Lubricants.

Proses penandatanganan dilakukan oleh Andria Nusa selaku Direktur Sales & Marketing PT Pertamina Lubricants dan Chaedar selaku Direktur Utama PGAS Solution. Dengan adanya perjanjian ini, diharapkan selain mengembangkan bisnis kedua perusahaan, juga bisa menjadi kebanggaan bangsa Indonesia yang lebih mandiri dan mengangkat produk lokal brand Indonesia.

“Kontrak ini adalah awal yang baik untuk menjalin kerjasama dengan Pertamina Group, dan dapat semaksimal mungkin berkontribusi untuk penjualan Pertamina Lubricants dan semoga hubungan yg baik ini dapat terus terjalin serta meningkatkan sinergi Pertamina Group.” ungkap Rachmat Hutama, Sekretaris Perusahaan PGN.

Harapannya, dengan menjadi mitra Pertamina Lubricants, PGAS Solution dapat optimal dalam memasarkan dan mendistribusikan secara langsung produk pelumas dari Pertamina Lubricants. “Penandatanganan ini merupakan kerjasama jangka Panjang yang baik antara PGAS Solution dengan Pertamina Lubricants, sekaligus praktik nyata sinergi di dalam Pertamina Group, dan harapannya PGAS Solution dapat memperluas segmen dan market produk – produk yang dihasilkan oleh Pertamina Lubricants”, jelas Chaedar, Direktur Utama PT Pgas Solution.

“PGAS Solution telah hadir di 17 kota di Indonesia seiring dengan perluasan jaringan pipa gas milik PGN, juga merupakan hal yang baik untuk Pertamina Lubricants yang telah mempercayai PGAS Solution menjadi salah satu distributornya, karena dapat memperluas segmen dan market yang telah eksis sebelumnya,” imbuh Chaedar.

Kedepannya, apa yang dikerjakan PT PGAS Solution semoga dapat memberi solusi baik untuk PGN Group, Pertamina Group, maupun masyarakat dan bangsa Indonesia, dan akan tumbuh kerjasama – kerjasama sinergi yang lainnya karena hal ini selaras dengan visi PT PGAS Solution yaitu menjadi mitra yang dapat diandalkan.

PGN saat ini terus menegaskan perannya sebagai subholding gas bumi di Tanah Air. PGN yang juga merupakan pionir pemanfaatan gas bumi nasional, terus melakukan insiatif dan terobosan untuk memperluas pemanfaatan gas bumi ke berbagai segmen melalui pembangunan berbagai infrastruktur gas bumi dalam rangka menjalan peran agent of development untuk peningkatan pemanfaatan dan memenuhi kebutuhan domestik gas bumi

PGN dengan inovasinya telah mengembangkan layanan PGN 360 Degree Integrated Solution untuk mengoptimalkan layanan pelanggan. Melalui layanan ini PGN memberikan layanan penggunaan gas bumi dari hulu hingga hilir. Seperti, menyediakan gas bumi dalam bentuk Compressed Natural Gas (CNG), jaringan pipa gas bumi dan LNG yang tersebar di berbagai kota.

Ditinggal Dalam Mobil di Parkiran Kantor Gubsu, Honor Pegawai Lenyap Rp1,6 Miliar

Ilustrasi.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Uang kas Pemerintah Provinsi Sumatera Utara (Pemprovsu) senilai Rp1.672.985.500, raib dari dalam mobil yang diparkir di pelataran depan Kantor Gubernur Sumut, Senin (9/9) sore. Uang tersebut baru saja diambil dari Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol, untuk membayar honor kegiatan Tim Anggaran Pemerintah Daerah (TAPD) Sumut.

Pelaksana Tugas (Plt) Kepala Badan Pengelolaan Keuangan dan Aset Daerah (BPKAD) Setdaprovsu, Raja Indra Saleh, mengakui kejadian itu dalam konferensi pers di kantornya, Selasa (10/9) sore. “Iya, uang tersebut merupakan honor kegiatan TAPD selama penyusunan PAPBD Sumut 2019 dan RAPBD Sumut 2020. Jumlahnya Rp.1.672.985.500,” katanya, didampingi Kasubbag Anggaran pada BPKAD Setdaprovsu, Fuad Perkasa dan Kabag Humas pada Biro Humas dan Keprotokolan Setdaprovsu, Muhammad Ikhsan.

Raja Indra tidak merinci jumlah pegawai yang terlibat dalam TAPD yang akan menerima honor tersebut. “Untuk berapa person, coba kita lihat berapa orang. Itu berdasarkan SK gubernur yang mendapat honor ini. Nanti kita lihat berapa jumlahnya. Ada semua sudah jelas, berapa honornya siapa orangnya di OPD mana dia, semua jelas,” ujarnya.

TAPD sendiri terdiri dari sejumlah unsur pimpinan organisasi perangkat daerah (OPD). Termasuk sekretaris daerah sebagai ketua tim, dan kepala BPKAD sebagai sekretaris. Sekaitan jumlah person yang tergabung di TAPD ini, Indra yang disinggung soal itu kembali mengaku tak mengingat persis.

Selanjutnya terkait kebijakan mengambil uang secara tunai, Fuad Perkasa menjelaskan, hal itu didasarkan pada peraturan gubernur tentang transaksi nontunai. Menurutnya, bendahara dibenarkan menyerahkan transfer kepada orang yang dikuasakan untuk mencairkan uang, dalam hal ini diamanahkan kepada Muhammad Aldi yang kini sudah membuat laporan di kepolisian.

“Dari Bank Sumut ke bendahara itu nontunai, kemudian dari bendahara kepada si person tadi M Aldi juga transfer. Nah, M Aldi setelah menerima transfer mencairkannya untuk selanjutnya didistribusikan ke tim TAPD,” pungkasnya.

Pihaknya berharap, pihak kepolisian mampu menangkap pelaku pencurian uang berikut hasil curian tersebut. Kesempatan itu, Pemprovsu juga menepis isu liar seperti pemberitaan media massa, bahwa uang yang hilang itu diperuntukkan sebagai ‘uang ketok’ PAPBD 2019 dan RAPBD Sumut 2020.

“Musibah ini juga sudah kami laporkan kepada pimpinan,” imbuh Indra.

Sekaitan kronologi kejadian, M Ikhsan menerangkan, peristiwa naas itu berawal pada Senin sekitar pukul 13.43 WIB. Selanjutnya pukul 14.00 WIB, Pembantu PPTK Muhammad Aldi Budianto bersama tenaga honorer BPKAD Indrawan Ginting sampai di Bank Sumut Cabang Utama, Jalan Imam Bonjol, Medan. Sekitar pukul 14.47 WIB dilakukan penarikan uang tunai sebesar Rp1.672.985.500.

Pukul 15.40 WIB, Aldi dan Indrawan sampai di Kantor Gubsu. Setelah sempat berputar sekali, keduanya yang mengendarai Toyota Avanza BK-1875-ZC parkir di pelataran parkir kantor Gubsu. Keduanya langsung masuk ke gedung kantor untuk salat dan absen pulang sekitar pukul 17.00 WIB. Namun, saat Indrawan Ginting hendak pulang melihat uang sudah tidak ada lagi di mobil.

Aldi langsung menghubungi Propam Polrestabes, lalu Propam tersebut menyarankan untuk membuat laporan secara resmi. Mereka diperiksa dan di BAP oleh pihak kepolisian. “Dan pada Maghrib menghubungi atasannya dan bertemu sekitar pukul 24.00 WIB di TKP bersama dengan pihak kepolisian,” katanya.

Gubernur Sumut Edy Rahmayadi, yang dikonfirmasi ihwal kejadian ini, memerintahkan bawahan untuk mencari tau kebenaran, apakah uang tersebut benar hilang. “Aku belum tau itu,” katanya menjawab wartawan ketika meninjau sungai di Kota Medan, kemarin.

Menurutnya jika memang benar uang tersebut hilang, pastinya ada kelalaian di petugas Pemprov Sumut. “Seharusnya uang milik rakyat tersebut tidak boleh sampai hilang,” tegas dia.

Mantan Pangkostrad ini juga belum bisa memberikan komentar lebih jauh mengenai peristiwa tersebut. “Saya belum tau dan saya belum bisa berkomentar soal kehilangan itu,” pungkasnya.

Anggota DPRD: Pemprov Konyol

Hilangnya uang kas Pemprov Sumut senilai Rp1,6 miliar ini cukup mengejutkan berbagai pihak. Termasuk anggota DPRD Sumut, Sutrisno Pangaribuan. Sejumlah pertanyaan mengikuti kabar kehilangan itu.

Menurut Sutrisno, sesuatu yang aneh jika Pemprovsu masih menyimpan uang cash di kantor sebesar Rp1,6 miliar. Patut dipertanyakan sumber uang tersebut dan akan digunakan untuk pembayaran apa? Sebab saat ini tata cara pembayaran semua transaksi saat ini telah menerapkan sistem transfer. Bukan lagi dengan uang cash atau tunai.

“Pemprov Sumut konyol,” tegas Sutrisno yang merupakan Wakil Ketua Fraksi PDI Perjuangan.

Disebutnya, peristiwa hilangnya uang Pemprov Sumut bukan kejadian biasa.

Hilang dari mobil yang tengah di parkirkan di area kantor gubernur. Seharusnya dengan uang sebanyak itu ada pengawalan oleh Satpol PP guna mengamankan.

Mengingat paristiwa kehilangan uang terjadi pada hari Senin (9/9), persis bersamaan dengan penyelenggaraan rapat paripurna penetapan P-APBD 2019 dan APBD 2020 oleh DPRD Sumut, dia menyindir kemungkinan, karena gubernur dan jajarannya berkonsentrasi penuh mengikuti sehingga situasi kantor tidak terkontrol. “Kalau kantor gubernur yang dijaga ketat oleh Satpol PP dengan CCTV yang terpasang di setiap sudut pun bisa bobol, itu cukup mengejutkan,” tutur Sutrisno.

Namun dia tidak bisa memastikan, apakah ada kaitannya antara uang yang hilang dengan penetapan P-APBD 2019. “Semua hal bisa terjadi, semua hal bisa berkaitan. Kita akan menyaksikan episode berikut terkait keberadaan uang yang dinyatakan “hilang” tersebut,” terangnya.

Sutrisno menyarankan Pemprov Sumut melakukan cross cek dari bank mana yang diambil dan pukul berapa dilakukan pengambilan. Rute perjalanan mobil dicek melalui google maps.

Polisi Periksa 3 ASN

Berdasarkan keterangan M Aldi Budianto dan Indrawan Ginting saat membuat laporan ke Mapolrestabes Medan, peristiwa raibnya uang milik negara itu terjadi Senin (9/9) sore. Ketika itu Aldi dan Indrawan mengambil uang dari Bank Sumut, Jalan Imam Bonjol, Medan.

Mereka membawa uang itu dari Bank Sumut dengan meletakkan di bagian belakang mobil. Setibanya di halaman parkir Kantor Gubsu, keduanya meninggalkan mobil untuk Salat Ashar.

Sehabis salat, keduanya terkejut ketika kunci remote mobil tidak berfungsi saat membuka pintu. Saat dicek, ternyata lubang kunci mobil telah rusak dan dicek pintu mobil bisa terbuka tanpa remote. “Kami sebelum masuk ke kantor, salat dulu ke masjid. Waktu kami balik ke mobil, rupanya pintu mobil sudah rusak. Kami cek uang di bagian belakang telah hilang,” cerita keduanya di kantor polisi.

Peristiwa itu langsung menghebohkan sejumlah pegawai dan pejabat di Kantor Pemprovsu. Lantas, kejadian itu dilaporkan ke Mapolrestabes Medan. Petugas langsung turun melakukan olah TKP dan mengamankan mobil dibawa ke Mapolresta Medan.

Kasat Reskrim Polresta Medan, AKBP Putu Yudha Prawira mengaku akan mengecek laporan tersebut. “Bentar saya cek dulu ya,” katanya singkat melalui pesan Whatsapp.

Tak berapa lama, Putu Yudha membenarkan kasus itu telah dilaporkan. Pihaknya masih menyelidiki kasus tersebut. “Laporan sudah diterima dan masih diselidiki,” katanya.

Dia mengakui, penyidik Satuan Reskrim bakal memeriksa beberapa orang yang mengetahui hilangnya uang rakyat Sumut tersebut di dalam mobil. “Sabar pasti terungkap kasus tersebut dengan cepat, “ paparnya.

Begitupun, tiga orang ASN Pemprovsu telah diperiksa tadi pagi. “Mereka datang tepat waktu dan pemeriksaan berjalan lancar, “ ucap salah satu petugas yang tidak mau disebutkan namanya kepada wartawan Polrestabes Medan.

Mengenai siapa orangnya yang diperiksa, dia tidak hapal nama pejabat yang diperiksa tersebut. Yang jelas sudah ada yang datang dengan pakaian pegawai Pemprovsu. (prn/fac)

Fenomena Equinox di Medan 14 September, Siap-siap Nikmati Hari Tanpa Bayangan

TANPA BAYANGAN Sejumlah orang mendirikan telur di bawah terik matahari, saat terjadi fenomena equinox atau hari tanpa bayangan yang terjadi pada 2018 lalu. Di Medan, hari tanpa bayangan ini diprediksi bakal terjadi pada 14 September mendatang.
TANPA BAYANGAN Sejumlah orang mendirikan telur di bawah terik matahari, saat terjadi fenomena equinox atau hari tanpa bayangan yang terjadi pada 2018 lalu. Di Medan, hari tanpa bayangan ini diprediksi bakal terjadi pada 14 September mendatang.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fenomena equinox atau dikenal dengan hari tanpa bayangan akan melanda hampir seluruh wilayah Indonesia, termasuk Kota Medan. Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BMKG) Medan menyebutkan, fenomena itu akan terjadi di Kota Medan, tepatnya pada 14 September 2019 mendatang.

“Fenomena ini dimulai sejak 8 September di Sabang, Aceh, hingga 20 Oktober 2019 di Seba, NTT. Untuk Kota Medan dan sekitarnya, kami prediksi akan terjadi pada Sabtu tanggal 14 September, tepatnya berkisar pukul 12.21 WIB,” ucap kepala Bidang Data dan Informasi BMKG Medan, Erida kepada Sumut Pos, Selasa (10/9).

Erida menjelaskan, hal ini disebabkan adanya rotasi bumi, maka terjadi pergeseran Matahari dari garis Khatulistiwa menuju ke Selatan. “Jadi sebenarnya bukan tidak ada bayangan, tapi karena adanya pergeseran matahari yang tepat berada di atas kita, maka bayangan pun tepat berada di bawah benda, hingga bayangannya tidak terlihat karenanya,” ujarnya.

Dilanjutkannya, hari tanpa bayangan muncul karena bidang ekuator bumi atau bidang rotasi bumi tidak tepat berimpit dengan bidang ekliptika atau bidang revolusi bumi. “Dan sebenarnya ini merupakan hal yang biasa atau fenomena alam yang biasa terjadi dari tahun ke tahun. Sama seperti gerhana, pergeseran lah yang menyebabkan semua itu, baik rotasi bulan yang mengelilingi Bumi maupun rotasi Bumi mengelilingi Matahari,” jelasnya.

Untuk dampaknya sendiri terhadap cuaca pada kota-kota yang terkena fenomena ini, Erida menjelaskan fenomena ini tidak berpengaruh terhadap cuaca disekitarnya. “Tidak ada pengaruhnya, cuaca sehari-hari tidak bisa diprediksi dari fenomena seperti ini, itu dua hal yang berbeda,” tandasnya.

Rupanya tak hanya wilayah Indonesia yang menikmati hari tanpa bayangan. Sejumlah negara lain juga merasakan hal yang sama.

Seperti diungkapkan oleh Lembaga Penerbangan dan Antariksa Nasional (LAPAN) bahwa hari tanpa bayangan ini bisa terjadi di semua tempat yang kira-kira berjarak 2.500 kilometer dari khatulistiwa. “Daerah-daerah itu dikenal sebagai daerah tropis. Ada di Asia Selatan, Asia Tenggara, Afrika, Amerika Tengah, dan Amerika Selatan,” ujar Peneliti Pusat Sains Antariksa LAPAN Rhorom Priyatikanto.

Danau Toba Masuk UNESCO Global Geopark, Gubsu Siapkan Program Toba Green

istimewa DANAU TOBA: Panorama keindahan alam Danau Toba di Balige. Masuknya Geopark Kaldera Toba membuat wisata Danau Toba bakal mendunia.
DANAU TOBA: Panorama keindahan alam Danau Toba di Balige. Masuknya Geopark Kaldera Toba membuat wisata Danau Toba bakal mendunia.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara, Edy Rahmayadi rupanya sudah punya rencana menyambut masuknya Kaldera Geopark Toba (GKT) menjadi anggota UNESCO Global Geopark (UGG). Selain akan segera mengajak para bupati se-kawasan Danau Toba untuk duduk bersama melakukan koordinasi, dia juga siap menggalakkan program Toba Green.

“Geopark ini harus kita sikapi. Yang jelasnya (tentang) keasrian wilayah itu. Ini yang harus kita kejar bersama-sama. Baik pemerintah pusat, pemerintah provinsi, dan pemerintah daerah harus bersama-sama,” katanya menjawab Sumut Pos di DPRD Sumut, Senin (9/9) malam.

Menurut Gubsu, ketika nantinya GKT benar-benar resmi terdaftar dalam UGG, maka Danau Toba sudah milik atau kepunyaan masyarakat dunia. Di samping itu, UGG sebagai lembaga resmi yang mengurusi mengenai label warisan dunia punya wewenang untuk melakukan intervensi. “Jadi nantinya internasional (UGG) itu berhak menegur, berhak mengintervensi sampai ke budget yang dia mau lakukan,” katanya.

Mantan Pangkostrad dan Pangdam I/BB ini mengamini, guna mewujudkan keasrian kawasan GKT diperlukan koordinasi yang baik terutama antarseluruh pemda se kawasan Danau Toba. Karenanya, dia akan segera melakukan upaya dimaksud dalam waktu dekat. “Saya akan kumpulkan (para kepala daerah se kawasan), untuk mengembangkan Toba Green seperti yang pernah saya lakukan. Dimana akan membenahi ke wilayah-wilayah yang rusak alamnya di situ akan kita kembalikan. Sehingga kesegarbugaran Danau Toba itu akan pulih,” pungkasnya.

Anggota DPRD Sumut, Richard Sidabutar mengatakan, rencana Gubsu membuat program Toba Green tersebut sangat bagus. Namun yang terpenting, dia menekankan masing-masing instansi dan pemerintah daerah mesti melakukan segala sesuatunya mengikuti masterplan GKT. “Dalam pengajuan GKT ke UGG itukan terdapat 16 geosite. Nah, ini bagaimana pengembangannya ke depan? Baik anggarannya, manajemennya seperti apa,” katanya.

GKT itu di samping warisan geologisnya, sambung dia, ada juga keanekaragaman hayati dan pariwisata Danau Toba. Hal ini menurutnya harus menjadi konsern Gubsu, sebab Badan Pengelola Geopark Kaldera Toba (BP GKT) dibawah naungan Pemprovsu.

“Sebagai contoh seperti di Samosir, ada informasi dari Pemkab Samosir bahwa di situ ada lahan seluas sekitar 22 hektare. Namun yang berdiri di sanakan baru pusat informasi. Terus ada juga rencana pengembangan Taman Bunga di situ. Serta juga semacam coffee shop dan napak tilas sejarah budaya Batak dahulu,” katanya.

Saat pihaknya berkunjung ke lokasi tersebut, didapati informasi bahwa tenaga atau pekerja di sana mengeluh honor mereka tidak dibayarkan dalam setahun. Hal-hal seperti ini, menurutnya sangat krusial dan ke depan jangan sampai terjadi lagi. “Sementara nada dan irama kita sekarang mau bicara soal wisata internasional Danau Toba.

Berikutnya saya kira soal masalah komitmen dan keseriusan janji pemprov kepada Pemkab Tapanuli Utara, Kabupaten Humbahas, Dairi dan empat kabupaten lainnya. Sebab di tujuh kawasan inilah geosite tersebut berada dan memang perlu difokuskan di situ,” pungkasnya.

Hidayati Diulosi

Sementara Senin (9/9) lalu, komunitas warga kawasan Danau Toba menyematkan ulos (mangulosi) kepada mantan Kepala Dinas Pariwisata Sumut, Hidayati di gedung Dinas Kependudukan dan Catatan Sipil Sumatera Utara, Senin (9/9). Acara mengulosi yang dilakukan secara dadakan ini dipimpin Effendy Naibaho dan Nelly Sihite.

Menurut keduanya, penyematan ulos kepada Hidayati yang kini menjabat Kepala Dinas Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Sumut itu karena dianggap punya andil menggolkan Geopark Kaldera Toba (GKT) diterima bergabung ke dalam Geopark Global UNESCO (UNESCO Global Geopark).

Seperti diketahui, pada pertemuan di Rinjani, Lombok, beberapa waktu lalu UNESCO menyatakan GKT telah memenuhi seluruh persyaratan masuk ke dalam UGG. Penetapannya akan dilakukan April tahun depan. Sebelumnya selama beberapa kali BP-GKT yang dipimpin Hidayati harus melakukan perbaikan agar GKT bisa lolos masuk anggota UGG. “Ulos ini merupakan bentuk penghargaan warga di sekitar Danau Toba kepada Ibu Hidayati yang berhasil menjadikan GKT diakui UNESCO,” ujar Effendy.

Sebelum dianugerahi ulos, Hidayati secara singkat memaparkan usahanya melakukan berbagai perbaikan agar GKT disetujui masuk ke dalam UGG. Termasuk melakukan serangkaian pertemuan dengan tim assessor. Hingga saat ini Hidayati merupakan General Manager BP GKT. Belum ada SK baru dari Gubsu soal pergantian GM BP-GKT meskipun seharusnya posisi itu secara ex-officio dijabat Kadis Pariwisata Sumut yang kini dijabat Ria Telaumbanua. Gubernur Edy Rahmayadi sendiri juga sudah menegaskan, dengan digantinya Hidayati dari jabatan Kadis Pariwisata, maka otomatis GM BP-GKT juga diganti. (prn/mbc)

Dipasangkan untuk Maju di Pilkada Medan 2020, Duet Ihwan-Dahnil Dapat Dukungan

istimewa BERSAMA KETUM: Ihwan Ritonga bersama Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu.
BERSAMA KETUM: Ihwan Ritonga bersama Ketua Umum DPP Partai Gerindra Prabowo Subianto, beberapa waktu lalu.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Usulan mengawinkan dua kader muda Gerindra, Ihwan Ritonga dan Dahnil Anzar Simanjuntak di Pilkada Kota Medan 2020, mendapat respon positif dari DPD Partai Gerindra Sumut dan DPC Partai Gerindra Kota Medan. Namun begitu, semua keputusan adan

di tangan DPP, apakah akan memasangkan keduanya, atau hanya akan memilih salah satu untuk dipasangkan dengan tokoh lain.

“Pada prinsipnya, kami pasti mendukung. Ihwan dan Dahnil itukan sama-sama kader kita. Mereka berdua juga bagus,” kata Wakil Ketua Gerindra Sumut, Muhammad Subandi menjawab Sumut Pos, Selasa (10/9).

Namun mengenai persoalan siapa yang layak diusung di antara keduanya, atau malah keduanya yang diduetkan mengingat Gerindra memungkinkan mengusung calon sendiri, Subandi belum mau berkomentar banyak. Lagi-lagi dia menyampaikan, sampai kini rekomendasi DPP belum keluar terkait nama calon yang akan diusung itu. “Jangan, jangan dulu. Belum keluar surat dari DPP siapa yang direkom. Tanya sama ketua langsung saja,” katanya.

Anggota DPRD Sumut terpilih ini juga menambahkan, jika sudah ada rekomendasi DPP terkait nama kader partai mereka yang akan diusung, maka pihaknya siap mengawal dan mendukung penuh kebijakan tersebut. “Ya, kami tentu siap mengawal dan mendukung bilamana itu sudah menjadi instruksi dan kebijakan partai,” pungkasnya.

Terpisah, Ketua DPC Gerindra Kota Medan, Bobby O Zulkarnain juga mengatakan, mereka selalu menampung dan menghargai setiap usulan yang masuk, termasuk usulan disandingkannya kedua tokoh tersebut sebagai pasangan Calon Wali Kota dan Wakil Wali Kota Medan pada Pilkada Medan 2020 dari Partai Gerindra.

Begitu pun tanggapannya terkait usulan itu. Bobby menuturkan, tidak pernah ada kata tertutup untuk setiap peluang yang ada. “Namanya peluang, ya bisa saja terjadi. Peluang selalu terbuka. Ihwan dipasangkan dengan Dahnil atau dipasangkan dengan siapapun, peluang selalu terbuka. Politik itukan dinamis dan apapun tentu masih bisa terjadi,” ucap Bobby kepada Sumut Pos, Selasa (10/9).

Disebutkannya, DPC Gerindra Medan tentu sangat mendukung usulan itu bila pihak DPP menyetujuinya. Menurutnya, sah-sah saja bila keduanya dipasangkan untuk Pilkada Medan 2020. Keduanya dinilai punya kelebihan masing-masing dalam membangun Kota Medan dan merupakan salah satu kombinasi yang baik. “Ihwan Ritonga itu tokoh kuat di Kota Medan, beliau sudah sangat dikenal oleh masyarakat Kota Medan, sudah teruji dan terbukti banyaknya rakyat yang kembali memilih Ihwan pada Pemilu 2019 untuk kembali duduk di DPRD Medan. Bagi kami, ‘menjual’ Ihwan Ritonga di Kota Medan pada Pilkada Medan 2020 bukanlah hal yang sulit,” ujar Bobby.

Di sisi lain, kata Bobby, Ihwan juga dinilai sudah sangat memahami kondisi dan persoalan yang dihadapi oleh Kota Medan, pengalamannya sebagai Wakil Ketua DPRD Medan selama 5 tahun juga dinilai membuat Ihwan paham betul solusi untuk berbagai masalah itu. “Kalau di partai, saya pikir Ihwan tak usah diragukan lagi, loyalitasnya dalam membesarkan Partai Gerindra hingga partai ini bisa dua kali berturut-turut menjadi partai pimpinan di DPRD Medan sudah jelas terbukti,” katanya.

Di sisi lain, Bobby mengakui bahwa Dahnil juga memiliki kelebihan yang mungkin tidak dimiliki oleh Ihwan Ritonga. Bobby mengakui, mantan Ketua PP Pemuda Muhammadiyah itu punya kedekatan yang baik dengan pimpinan di pusat.

“Kalau sudah bicara tentang pusat, tentu pembangunan Kota Medan tidak akan terlepas dari peran pusat dan Dahnil punya akses yang baik dengan tokoh-tokoh dipusat. Jadi kalaupun keduanya mau dipasangkan, itu bida saja jadi kombinasi yang tepat, yang satu sangat memahami kondisi Kota Medan dan yang satu lagi punya akses yang baik dengan pusat,” jelasnya.

Namun begitu, kata Bobby, semua keputusan ada di tangan DPP, apakah akan memasangkan keduanya, atau hanya akan memilih salah satu diantaranya atau juga bisa memilih tokoh lainnya.

Menanggapi hal itu, kepada Sumut Pos, Ihwan mengatakan bahwa dirinya tidak pernah mempermasalahkan dengan siapapun nantinya dirinya akan dipasangkan oleh partai apabila ia diberi amanah oleh DPP untuk maju pada Pilkada Medan 2020. “Saya siap bila dipasangkan dengan siapapun oleh partai. Saya tidak mau bicara soal satu nama, baik itu Dahnil atau siapapun.

Baik Dahnil atau siapapun itu, bila partai memberikan perintah dan amanah kepada saya untuk maju di Pilkada tahun depan, tentu saya siap. Mungkin partai punya pilihan dan pertimbangan sendiri siapa yang akan dipasangkan dengan saya apabila saya diberi amanah untuk maju oleh DPP,” tegasnya.

Sekali lagi, Ihwan menuturkan, siapapun nantinya yang dipilih DPP Gerindra untuk maju di Pilkada tahun depan, baik itu dirinya sendiri, Dahnil atau siapapun kader Gerindra lainnya, ia yakin bahwa Prabowo dan pengurus di DPP dapat menilai secara Objektif. “Siapapun yang dipilih, saya yakin DPP menilai secara Objektif. DPP pasti akan memilih kadernya yang punya potensi untuk maju dan menang di Pilkada Medan tahun depan,” tandasnya. (prn/map)

Bobby Bersiap Maju di Pilkada Medan, Menantu Jokowi Sambangi DPW NasDem Sumut

istimewa SALAM KOMANDO: Bobby Nasution salam komando dengan Ketua DPW Partai NasDem Sumut, Iskandar usai silaturahmi, Selasa (10/9).
SALAM KOMANDO: Bobby Nasution salam komando dengan Ketua DPW Partai NasDem Sumut, Iskandar usai silaturahmi, Selasa (10/9).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Menantu Presiden Joko Widodo, Bobby Afif Nasution mendatangi kantor DPW Partai NasDem Sumut di Jalan Mongonsidi, Selasa (10/9).

Bobby mengaku kedatangannya ke NasDem memberitahukan bahwa dirinya bersiap maju Pilkada Medan, berbekal restu dari Jokowi.

Bobby menyebut, mertuanya tidak pernah mengarahkan anak-anaknya untuk berpolitik atau berbisnis. Menurut Bobby, maju tidaknya ia pada Pilkada Medan, tergantung keputusannya sendiri. “Setuju nggak setuju, itu tergantung saya. Bapak (Jokowi) selalu sampaikan, tergantung anak-anaknya. Bapak tidak pernah menetapkan mau politik,mau bisnis, bapak nggak pernah, tergantung anaknya mau menentukan apa,” ujar Bobby.

Kedatangan suami Kahiyang Ayu itu disambut langsung Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar serta Ketua DPD NasDem Medan, Afif Abdillah. Turut mendampingi Bobby, Anggota DPRD Sumut Fraksi Golkar, Doli Sinomba Siregar yang juga paman Bobby.

Disebutkannya, selama ini komunikasi politik di Nasdem tingkat provinsi dan Kota Medan sudah berjalan dengan baik. “Bersilaturahmi (bertatap muka) secara langsung baru ini. Tidak ada pembicaraan khusus, kita bicara politik sedikit aja, tukar pikiran di Nasdem ini,” ungkapnya.

Bobby juga menganggap, sejumlah partai politik adalah bagian dari keluarganya. Secara spesifik, diakuinya ada 5 partai yang memiliki kedekatan dengannya secara pribadi. “Di Sumut keluarga semua. Contoh, di Nasdem ada kakak saya, di Golkar ada tulang saya, di Hanura ada tulang saya, dulu di Gerindra ada adik kandung dari almarhum ayah saya, di PDIP ada ayah mertua, pak Jokowi,” ujar Bobby.

Dalam pertemuan dengan pengurus Nasdem, diakuinya ada berbicara mengenai politik, meskipun sedikit. “Kita bicara politik sedikit aja, tukar pikiran di Nasdem ini. Kakak saya keluarga besar atau bagian dari Nasdem, kakak saya itu kader Nasdem, anggota DPRD tingkat provinsi,” ungkapnya.

Pembicaraan politik itu, diakuinya membahas mengenai Pilkada Medan, tugas pokok dan fungsi (Tupoksi) sebagai Wali Kota Medan. “Saya pribadi, saya anggap mampu, teman-teman anggap mampu, kita komunikasi lebih jauh. Kalau mengusung itu kita lihat diri sendiri, itu yang dipelajari, ini (silaturahmi) media saya belajar, apa saja yang kita perlukan, apa yang kita lakukan untuk membangun Medan ebih baik,” jelasnya.

Dalam kesempatan itu, Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar menilai, menantu Presiden Jokowi itu sebagai sosok potensial. NasDem, kata dia, sudah sejak lama memonitor nama-nama yang berpotensi untuk bisa diusung pada Pilkada Medan 2020.

Hasilnya muncul empat nama, dua dari internal partai sepeti Bakhtiar Ahmad Sibarani (Ketua DPD NasDem Tapteng), Afif Abdillah (Ketua DPD NasDem Medan) dan dua dari eksternal yakni petahana Dzulmi Eldin dan Bobby Nasution. “Tentu saja sebenarnya NasDem sudah memonitor yang NasDem yakin dan percaya, ada tokoh pemuda yang punya potensi untuk membangun kota Medan dan kriteria itu ada pada Bobby Nasution,” ujar Iskandar usai menerima kedatangan Bobby. (bbs/adz)