27 C
Medan
Sunday, December 21, 2025
Home Blog Page 520

Institut Jantung Negara Jalin Kerja Sama dengan IHC, Upaya Tingkatkan Kesehatan Jantung

KERJA SAMA: IJN dan Pertamina Bina Medika Jalin Kerja Sama.(istimewa/SUMUT POS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Institut Jantung Negara (IJN) Malaysia bekerjasama dengan PT. Pertamina Bina Medika IHC, anak perusahaan PT Pertamina (Persero) untuk merevolusi pelatihan kesehatan, serta memajukan ilmu kedokteran.

Kemitraan tersebut ditandai melalui Memorandum of Understanding (MoU), sebagai upaya untuk meningkatkan hasil perawatan kesehatan jantung secara global dan mendorong inovasi dalam sektor ini.

IJN merupakan rumah sakit yang terunggul di Kuala Lumpur. Selama lebih dari 30 tahun, IJN telah membina reputasi cemerlang sebagai salah satu institusi perubatan terkemuka di Malaysia bagi penjagaan kardiovaskular dan toraks.

Dikenal bukan saja di peringkat tempatan tetapi juga serantau, IJN sinonim dengan kecemerlangan dan inovasi dalam penjagaan kesehatan jantung. Dedikasinya untuk terus berada di barisan depan dalam kemajuan perobatan telah mengukuhkan kedudukannya sebagai peneraju dalam bidang ini.

Sementara itu, PT Pertamina Bina Medika IHC yang berbasis di Jakarta, Indonesia merupakan operator rumah sakit milik negara yang terkenal, mengelola 36 rumah sakit, serta berafiliasi dengan 39 rumah sakit lainnya dan 172 klinik kesehatan di seluruh Indonesia.

Acara penandatanganan MOU ini, dihadiri oleh para pemimpin kunci dan pemangku kepentingan dari kedua-dua institusi. Peristiwa bersejarah ini menandakan pertemuan dua pembangkit tenaga listrik di bidang medis, berkomitmen untuk memanfaatkan keahlian dan sumber daya gabungan mereka untuk melatih bakat medis khusus dan meningkatkan perawatan pasien.

Ketua Pegawai Eksekutif IJN, Datuk Dr Aizai Azan Abdul Rahim mengatakan, kolaborasi ini dibangun di atas visi bersama untuk memperkuat pemberian layanan kesehatan sambil memberi manfaat bagi pasien di kedua dua negara.

“Komitmen IJN terhadap inovasi tidak hanya berfokus pada keunggulan klinis saja, tetapi juga melibatkan aspek-aspek seperti penelitian dan pendidikan. Selain itu, melalui inisiatif penyelidikan berterusan, IJN kekal di barisan depan inovasi perubatan, menyumbang pengetahuan berharga kepada bidang perubatan kardiovaskular,” kata Dr Aizai, dalam keterangannya, Selasa (4/6).

Selain itu, Ia mengatakan pihaknya sebagai hospital pengajaran, IJN memainkan peranan penting dalam melatih generasi profesional kesihatan yang akan datang.

“Memastikan warisan kecemerlangan dalam penjagaan jantung untuk tahun-tahun akan datang,” tutur Datuk Dr Aizai.

Ruang lingkup kolaborasi yang diuraikan dalam MOU selama tiga tahun sangat luas dan mencakup berbagai inisiatif yang bertujuan untuk mendorong pendidikan, branding, perluasan pengetahuan, layanan e-health, dan konsultasi perawatan kesehatan.

Di antara inisiatif pendidikan yang diuraikan termasuk pelatihan persekutuan dan lampiran untuk ahli jantung, ahli anestesi, ahli bedah jantung; program pertukaran dan pengembangan untuk perawat dan profesional kesehatan sekutu; dan rencana program pendidikan kedokteran berkelanjutan bersama.

Kedua belah pihak juga berusaha untuk berpartisipasi aktif dalam simposium dan konferensi yang diselenggarakan di bawah kolaborasi.

Dalam konteks yang lebih luas, kolaborasi ini juga berkontribusi pada upaya kesehatan global, khususnya melalui berbagi data dan pengetahuan kardiologi untuk memperdalam penelitian dan pengembangan medis.

Saat IJN memulai kolaborasi ini, pusat spesialis jantung tetap berkomitmen untuk mendorong perubahan positif dan meningkatkan hasil perawatan kesehatan bagi pasien secara global.(gus/han)

Pastikan Harga Beras Masih Stabil, Kadis KP3 Medan : Tidak Berdampak Terhadap Harga Kebutuhan Pokok Lainnya

Kadis KP3 Kota Medan, Gelora Kurnia Putra Ginting.

MEDAN, SUMUTPOS.CO-Pemerintah Kota (Pemko) Medan melalui Dinas Ketahanan Pangan, Pertanian dan Perikanan (KP3), mengatakan bahwa kebijakan Pemerintah Pusat yang secara resmi telah menaikkan Harga Eceran Tertinggi (HET) untuk beras jenis premium dan jenis medium secara nasional, termasuk di Kota Medan, tidak berdampak terhadap kenaikan harga beras di Kota Medan.

Kadis KP3 Kota Medan, Gelora Kurnia Putra Ginting, mengatakan hingga saat ini harga beras di Kota Medan masih terpantau stabil.

“Kenaikan HET beras tidak terlalu berdampak terhadap kenaikan harga beras di Kota Medan,” ucap Gelora Ginting kepada Sumut Pos, Selasa (4/6/2024).

Dijelaskan Gelora, hal itu bisa terjadi di Kota Medan karena kenaikan harga beras di pasaran memang telah terjadi sebelum adanya penetapan HET tersebut.

“Sehingga, penetapan HET yang baru tidak lagi berdampak pada kenaikan harga beras di Kota Medan,” ujarnya.

Dicontohkan Gelora, saat HET beras medium di angka Rp11.500/kg, harga rata-rata beras eceran di pasaran justru berada di atas HET. Namun saat adanya kenaikan HET beras medium menjadi Rp13.100/kg, harga rata-rata beras eceran kelas medium tetap stabil dan tidak melewati HET yang baru.

“Artinya HET tidak berpengaruh terhadap kenaikan beras. Begitu juga dengan beras jenis premium, masih di sekitar harga Rp15.000/kg dan tidak melewati HET yang baru. Padahal, HET beras premium yang baru di angka Rp15.400,” katanya.

Selain itu, sambung Gelora, ditetapkannya HET beras jenis premium dan medium juga bertujuan positif, yakni untuk melindungi para petani.

“Adapun tujuan (kenaikan HET beras) kemarin yang dimaksud, yakni untuk mengantisipasi dan melindungi petani agar pada saat panen raya, harga-harga hasil panen tidak anjlok. Jadi tujuannya justru untuk melindungi petani,” ungkapnya.

Lantas, bagaimana pengaruh kenaikan HET beras dengan kenaikan harga bahan pokok lainnya? Gelora mengatakan bahwa kenaikan HET beras juga tidak berdampak kepada harga komoditas lainnya. Pasalnya, kestabilan masing-masing harga komoditas bahan pokok tergantung dari ketersediaan pasokan.

“Kenaikan HET beras belum mempengaruhi untuk komoditas lain. Karena apapun ceritanya, ini tergantung pasokan dan permintaan juga. Kalau ketersediaannya terus ada dan mampu memenuhi permintaan, pasti harganya akan terus stabil. Apapun itu komoditasnya,” terangnya.

Oleh sebab itu, lanjut Gelora, untuk menjaga kestabilan harga bahan pokok tersebut, Pemko Medan akan terus berusaha untuk menjaga ketersediaan stok bahan pangan agar tetap mampu memenuhi kebutuhan masyarakat Kota Medan.

“Jadi untuk menjaga kesetabilan harga bahan pokok, baik beras dan harga komoditi lainnya, kita dari Pemko Medan terus berupaya untuk menjaga ketersediaan dan pasokannya agar mampu memenuhi kebutuhan masyarakat,” pungkasnya.
(map/han)

Penanaman Modal Hanya Dapat Tercapai Bila Faktor Penunjang Diperbaiki, Hendri Duin: Investor Butuh Kepastian Hukum

Sekretaris Komisi III DPRD Medan, Hendri Duin Sembiring.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Sekretaris Komisi III DPRD Medan, Hendri Duin Sembiring, menegaskan bahwa tujuan penyelenggaraan penanaman modal hanya dapat tercapai bila faktor penunjang yang menghambat iklim penanaman modal dapat diatasi. Adapun salah satu perbaikan faktor penunjang tersebut, yakni melalui perbaikan koordinasi antar instansi pemerintah pusat dan daerah.

“Investor butuh kepastian hukum di bidang penanaman modal, penciptaan birokrasi yang efisien, biaya ekonomi yang berdaya saing tinggi, serta iklim usaha yang kondusif di hidang ketenagakerjaan dan keamanan
berusaha,” ucap Hendri Duin kepada Sumut Pos, Selasa (4/6/2024).

Dikatakan Duin, dengan perbaikan di berbagai faktor penunjang tersebut, diharapkan realisasi penanaman modal akan mengalami perbaikan secara signifikan.

Selain itu, pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal harus dilaksanakan secara transparan, akuntabel, efektif, dan efisien. Sehingga, tidak menimbulkan konflik kepentingan dan tidak berorientasi kepada kepentingan umum.

“Selain indikator nilai investasi yang dapat direalisasikan dalam jangka waktu tertentu, faktor pembentukan modal tetap bruto( (PMTB) juga harus tetap menjadi perhatian pemerintah kota Medan kedepan,” ujarnya.

Kemudian, kata Duin, Pemko Medan juga diminta supaya memprioritaskan pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal kepada bidang usaha mikro kecil dan menengah (UMKM), koperasi, usaha adat karya dengan memperhatikan secara seksama produk lokal supaya mampu bersaing di pasar nasional maupun pasar regional.

“Kita juga meminta Pemko Medan supaya segera diterbitkan peraturan kepala daerah (Perkada) sebagai turunan dari peraturan daerah tentang pemberian insentif dan kemudahan penanaman modal ini, sehingga koordinasi antar OPD di lingkungan Pemko Medan dapat lebih cepat fan mudah dalam menindaklanjuti setiap program-program yang akan dan sedang dilaksanakan,” pungkasnya.
(map/han)

Polres Pelabuhan Belawan Tangkap 2 Pengedar Narkoba

BELAWAN, SUMUYPOS.CO- Satuan Narkoba Polres Pelabuhan Belawan berhasil menangkap dua tersangka pengedar narkoba di Pasar IV Barat, Marelan, Kamis, (30/5/2024). Kedua tersangka yang berhasil ditangkap adalah Abdullah (40) dan Suheri (46).

Dalam penggrebekan tersebut, petugas menyita barang bukti berupa satu plastik klip besar berisi shabu, tiga unit ponsel, dan uang tunai sebesar Rp.140.000 hasil dari penjualan narkoba.

Kasat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan AKP Ismail Pane, SH., dalam keterangannya, Selasa (4/5/2024) menyatakan bahwa penangkapan terhadap keduanya dilakukan berdasarkan informasi dari warga terkait aktivitas jual beli narkoba yang meresahkan di lokasi tersebut.

“Kami mendapat informasi dari warga terkait maraknya peredaran narkoba di Pasar IV Barat, Marelan. Langsung kami lakukan penyelidikan dan berhasil mengamankan kedua tersangka pada Kamis sekitar pukul 01.00 WIB,” ungkap AKP Ismail Pane, SH.

Penangkapan ini merupakan bagian dari upaya Polres Pelabuhan Belawan dalam memberantas peredaran narkoba di wilayah hukumnya. “Kami akan terus melakukan tindakan tegas terhadap para pelaku kejahatan narkoba untuk menciptakan lingkungan yang aman dan bersih dari narkoba,” tambahnya.

Saat ini, Abdullah dan Suheri telah diamankan untuk menjalani proses penyidikan lebih lanjut guna mengungkap jaringan dan aktifitas mereka dalam peredaran narkoba. Polres Pelabuhan Belawan mengimbau kepada masyarakat untuk terus berperan aktif dalam memberikan informasi mengenai aktivitas mencurigakan terkait narkoba di sekitar mereka.

Dengan keberhasilan ini, Sat Narkoba Polres Pelabuhan Belawan berharap dapat memberikan efek jera bagi para pelaku dan meningkatkan kesadaran masyarakat akan bahaya narkoba. Polres Pelabuhan Belawan akan terus berkomitmen dalam memerangi peredaran narkoba demi terciptanya keamanan dan ketertiban di wilayah hukum Polres Pelabuhan Belawan.(mag-1/han)

Soroti Kisruh Tapera, DPRD Sumut Minta Pemerintah Jangan Tambah Beban Rakyat

Ketua DPRD Sumut, Soetarto.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Ketua DPRD Sumut, Soetarto, turut menyoroti kisruh pemotongan upah untuk Tabungan Perumahan Rakyat (Tapera) bagi setiap pekerja, baik formal maupun informal di tanah air. Menurut Sekretaris DPD PDIP Sumut itu, pemungutan iuran Tapera yang diwajibkan untuk para pekerja tersebut harus melihat realitas di masyarakat.

“Kita tahu Tapera ini dibuat agar semua rakyat memiliki rumah, tetapi kita juga harus melihat kemampuan dari sektor pekerja. Jangan tambah beban rakyat. Jangan tambah beban buruh, petani, pekerja informal dan para marhaen,” ucap Soetarto, Selasa (4/6/2024).

Dalam kondisi yang ada saat ini, kata Soetarto, pekerja seperti buruh swasta yang tergolong kontrak memiliki kecenderungan PHK yang sangat tinggi.

“Juga dengan pekerja informal, pekerja mandiri seperti ojek online. Saya mengerti benar, di tengah penghasilan tidak menentu harus membiayai kehidupan sehari-hari, bersaing mendapatkan orderan dan risiko tinggi, tapi justru haris dibebani iuran Tapera,” ujarnya.

Soetarto mengatakan, pemerintah tidak boleh melakukan ‘pukul rata’ antara pekerja formal yang berstatus ASN, TNI dan Polri dengan masyarakat biasa.

“Bagi PNS, TNI, dan Polri, keberlanjutan dana Tapera mungkin bisa berjangka panjang karena tidak ada PHK. Tetapi untuk buruh swasta dan masyarakat umum, terutama buruh kontrak dan outsourcing, potensi terjadinya PHK sangat tinggi dengan pendapatan cenderung konstan,” katanya.

Dijelaskannya, sesuai rilis BPS 2024, jumlah penduduk bekerja di Provinsi Sumatera Utara mencapai 7,59 juta orang pada Februari 2024. Dari jumlah tersebut, sebanyak 38,27 persen merupakan buruh atau karyawan.

“Sebanyak 42,42 persen adalah pekerja informal. Dari jumlah yang sama sebesar 29 persen, menjadikan pertanian jadi sektor utama mata pencahariannya,” jelasnya.

Ia menegaskan, pemerintah harusnya mengkaji lagi program Kredit Perumahan Rakyat (KPR) subsidi bagi masyarakat berpenghasilan rendah.

“Untuk rumah, penyalurannya, biaya administrasinya, aksesnya dipermudah untuk masyarakat kecil. Ada restrukturisasi kredit bagi wong cilik. Kenyataan di lapangan rumah KPR subsidi banyak dilelang karena gagal bayar,” tegasnya.

Soetarto menjelaskan, persoalan Tapera mendapat penolakan dari berbagai elemen pegawai/ pekerja.

“Secara ekonomi justru bisa menjadi beban baru bagi pekerja, sudah terlalu banyak potongan gaji dari para pegawai /pekerja. Sebaiknya Pemerintah meninjau ulang pemberlakuan Tapera,” tambahnya.

Soetarto pun berharap, pemerintah tidak sembrono dalam menetapkan iuran wajib tapera.

“Kita tegaskan agar pemerintah harus berpihak kepada rakyat kecil, pekerja informal, dan para marhaen seperti yang pernah diungkapkan Bung Karno. Indonesia dibangun bukan untuk segelintir orang saja, negara ini didirikan semua untuk semua, keadilan bagi semua,” jelasnya.

Seperti diketahui, Tapera merupakan penyimpanan yang dilakukan peserta secara periodik dalam jangka waktu tertentu yang hanya dapat dimanfaatkan untuk pembiayaan perumahan dan atau dikembalikan setelah kepesertaan berakhir.

UU No.4 Tahun 2016 tentang tabungan perumahan rakyat, setiap pekerja dan pekerja mandiri yang bekerja paling sedikit sebesar upah minimum wajib menjadi peserta tapera. Selanjutnya, pemerintah membuat peraturan turunan berupa Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 25 Tahun 2020 tentang Penyelenggaraan Tapera.

Aturan itu direvisi menjadi PP Nomor 21 Tahun 2024 yang diteken Presiden Jokowi pada 20 Mei 2024 lalu. Iuran Tapera ini viral dan mendapat protes karena diwajibkan juga untuk pekerja swasta dan mandiri. Padahal, sebelumnya hanya dibebankan kepada aparatur sipil negara (ASN) Besaran simpanan Tapera adalah 3 persen dari gaji atau upah peserta pekerja.

Rinciannya dijelaskan di pasal 15 ayat 2, di mana jumlah tersebut ditanggung bersama sebesar 0,5 persen oleh pemberi kerja dan 2,5 persen dari pekerja tersebut.
(map)

Polsek Tebingtinggi Awasi Penyaluran BLT dari Dana Desa

AWASI: Anggota Bhabinkamtibmas Polsek Tebingtinggi bersama personil TNI melakukan pengawasan pencairan BLT dana desa di Desa Sei Periok.

TEBINGTINGGI, SUMUTPOS.CO- Kapolsek Tebingtinggi melalui anggota Bhabinkamtibmas Polsek Tebingtinggi Polres Tebingtinggi Bripka Deny Arifianto melaksanakan pengawalan dan pengamanan dalam proses penyerahan Bantuan Langsung Tunai (BLT) sumber Dana Desa dari pemerintah di Kantor Desa Sei Priok Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Serdang Bedagai (Sergai ) agar jangan terjadi kecurangan, Senin (3/6/2024).

Kegiatan pendampingan tahap pertama ini untuk memastikan kelancaran distribusi dan tidak adanya kecurangan bantuan kepada masyarakat yang membutuhkan.

“Hal ini dilakukan untuk menjaga ketertiban dan mencegah terjadinya gangguan yang dapat menghambat proses penyaluran BLT kepada penerima manfaat,” papar Bripka Deny.

Bripka Deny menjelaskan juga bahwa kehadiran petugas kepolisian di lokasi bukan hanya sebagai pengamanan, tetapi juga sebagai bentuk dukungan untuk memastikan transparansi dan akuntabilitas dalam penyaluran bantuan tersebut.

Kepala Desa Sei Periok Kecamatan Tebingtinggi, Dompar Situmorang menjelaskan bahwa jumlah warga yang menerima bantuan BLT dari dua dusun, yaitu Dusun I dan Dusun II ada sebanyak 20 orang keluarga penerima manfaat (KPM).

Menurutnya, bantuan BLT ini bersumber dari Dana Desa Sei Periok Kecamatan Tebingtinggi Kabupaten Sergai. Diharapkan dengan bantuan ini warga penerima bisa memanfaatkan bantuan tersebut untuk memenuhi kebutuhan pokok warga penerima.

“Masing-masing warga penerima manfaat menerima uang sebesar Rp 900.000,” jelasnya. (ian/han)

Ketua STOK Bina Guna jadi Pengurus FRI, Konsolidasi untuk Peningkatan Kualitas Pendidikan

FORUM REKTOR: Ketua STOK Bina Guna Dr dr Hj Liliana Puspa Sari MKes (3 kiri) bersama pengurus Forum Rektor Indonesia.ISTIMEWA.

KETUA Sekolah Tinggi Olahraga dan Kesehatan (STOK) Bina Guna Dr dr Hj Liliana Puspa Sari MKes dilantik sebagai Anggota Pokja Olahraga dan Seni pada Forum Rektor Indonesia (FRI) periode 2024-2025. Pelantikan digelar di Balai Senat Gedung Pusat Universitas Gadjah Mada Yogyakarta, Sabtu (1/6).

Dirjen Pendidikan Tinggi Kemendikbudristek Prof Dr rer nat Abdul Haris MSc yang hadir pada pelantikan FRI berharap seluruh pimpinan perguruan tinggi negeri dan swasta dapat berkonsolidasi untuk meningkatkan dan pemerataan mutu pendidikan tinggi di tanah air.

Anggota Pokja Olahraga dan Seni lainnya adalah Prof Dr Ada Manan Suherman MSc (Universitas Singaperbangsa Karawang), Dr I Dewa Ketut Wicaksana MHum (ISBI Tanah Papua), Prof Dr Wildan MPd (ISBI Aceh), Prof Dr H Ambo Asse MAg (Universitas Muhammadiyah Makkasar) dan Dr Indra Adi Budiman (Universitas Majalengka). Sedangkan ketua dan wakil ketua Pokja adalah Prof Dr Sumaryanto MKes (Universitas Negeri Yogyakarta) dan Dr Retno Dwimarwati MHum (ISBI Bandung).

”Alhamdulillah. Masih diberi kepercayaan. Mohon doanya agar dapat menjalankan amanah. Sangat bahagia dan berbangga hati ketika ada nama kampus kecil kita STOK Bina Guna,” katanya.

Kepengurusan FRI terdiri dewan kehormatan dan dewan pertimbangan. Kemudian badan pengurus harian dengan Prof Dr Nurhasan MKes dari Universitas Negeri Semarang (ketua umum), Dr Martadi MSn dari Universitas Negeri Surabaya (sekretaris eksekutif) dan Dr Bachtiar Saiful Bahri MPd dari Universitas Negeri Surabaya (bendahara).

Kepengurusan FRI dilengkapi komisi pendidikan, penelitian dan pengabdian, komisi pengembangan ekonomi dan kawasan khusus serta komisi pengembangan masyarakat, sosial politik dan lingkungan

Sedangkan kelompok kerja mencakup Pokja pembelajaran, digitalisasi dan MBKM, Pokja penguatan ideologi dan karakter bangsa, Pokja internasionalisasi dan kerja sama internasional, Pokja hubungan antar-lembaga, kolaborasi riset dan inovasi, Pokja olahraga dan seni serta Pokja iampus disabilitas.

Kemudian Pokja ekonomi, keuangan dan moneter, Pokja industri kreatif, pariwisata dan ekonomi digital, Pokja ekonomi kelautan dan kemaritiman dan Pokja pengembangan kawasan.

Selanjutnya Pokja kesejahteraan sosial dan kependudukan, Pokja politik, hukum, HAM dan Hankam, Pokja kesehatan dan farmasi, Pokja kebudayaan dan peradaban serta Pokja lingkungan hidup. (dmp)

Yudisium dan Angkat Sumpah 48 Lulusan Fakultas Pendidikan Vokasi USM Indonesia

VOKASI: Yudisium dan angkat sumpah 48 lulusan Fakultas Pendidikan Vokasi USM Indonesia.DEDDI MULIA PURBA/SUMUT POS.

SEBANYAK 48 lulusan program reguler dan Rekognisi Pembelajaran Lampau (RPL) Fakultas Pendidikan Vokasi Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia mengikuti kegiatan yudisium dan angkat sumpah.

Kegiatan ini dilaksanakan di Hall Ing Washington Purba Kampus USM Indonesia, pekan lalu. Acara dihadiri Rektor USM Indonesia Dr Ivan Elisabeth Purba MKes diwakili Ns Janno Sinaga MKep SpKMB (wakil rektor I) dan Dekan Fakultas Pendidikan Vokasi USM Indonesia Elsarika Damanik MKes PhD.

Turut hadir Dewan Pengurus Wilayah Regional Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI) Sumut Mahsur Al Hazkiyani S Kep Ns dan Asosiasi Pendidikan Vokasi Keperawatan Indonesia (Aipviki) Sumut Dr Masdalifah SKep Ns SKM MKes.

Kemudian Dewan Pengurus Wilayah Ikatan Bidan Indonesia (IBI) Sumut Mey Elisa Safitri SKeb Bdn SKM MKes, Dewan Pengurus Wilayah Patelki Sumut Hj Roselyna Tampubolon AMd Ak dan Dewan Pengurus Cabang IKATEMI Medan Meriston Jannes P Purba AMTE ST.

Wakil Rektor I USM Indonesia Ns Janno Sinaga MKep SpKMB mengapresiasi keberhasilan para lulusan menyelesaikan masa pendidikan di perguruan tinggi tersebut. Ia berharap kesuksesan akan terus berlanjut pada saat memasuki dunia kerja.

Dibagian lain, Ns Janno Sinaga MKep SpKMB meminta para lulusan dapat terus mengembangkan ilmu dan keterampilan yang diperoleh sehingga dapat memberikan pengabdian terbaik ditengah-tengah masyarakat. Disamping itu, ia berharap para lulusan dapat meningkatkan jenjang pendidikan ke strata lebih tinggi. (dmp)

Pengabdian Kepada Masyarakat Prodi Farmasi dan S1 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia

PENGABDIAN: Dosen Institut Kesehatan Helvetia bersama kepala desa beserta masyarakat Desa Mangga, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.ISTIMEWA.

DOSEN dan mahasiswa Farmasi dan Kebidanan Fakultas Farmasi dan Kesehatan Institut Kesehatan Helvetia Medan menggelar kegiatan pengabdian kepada masyarakat di Desa Mangga, Kecamatan Stabat, Kabupaten Langkat.

Pengabdian bertema: Pemanfaatan Tumbuhan sebagai Obat Tradisional, Kesehatan Reproduksi dan Kehamilan dilaksanakan oleh tim dosen beranggotakan apt Siti Fatimah Hanum, apt Adek Chan, apt Hanafis Sastrawinata dan apt Lilik Septiana.

Kemudian Bd Jitasari Tarigan, Bd Fina Kusuma, Hana Dhini Julia Pohan, apt Vivi Eulis Diana, apt Hafizhatul Abadi, apt Muhammad Andry, apt Leny, apt Sry Ulina Karo-karo, apt Ella Fransisca, apt Putri Tri Hartini, apt Nabila, apt Darwin Syamsul, apt Indra Ginting, apt Khairani Fitri dan apt Luthvia.

Di Indonesia penggunaan obat tradisional dipercaya secara turun-temurun untuk mengobati berbagai macam penyakit. Obat tradisional merupakan ramuan bahan yang diperoleh dari tumbuhan, hewani, mineral dan sari yang dicampur serta diracik.

Obat tradisional juga disebut dengan obat herbal. Sebab bahan yang digunakan berasal dari bahan alami
Tanaman obat tradisional juga sering disebut apotek hidup karena memanfaatkan sebagian tanah agar dapat ditanami tanaman obat.

Umumnya kita tahu, banyak obat tradisional yang sering dimanfaatkan untuk mengobati berbagai penyakit. Tanaman obat tradisional umumnya tidak membuat kita khawatir tentang efek samping. Sebab bersifat alami sehingga efek samping yang timbul lebih rendah bahkan tidak ada jika dibandingkan dengan obat kimia.

Sementara itu ibu hamil dan wanita usia subur, biasanya mengalami kondisi tubuh yang berubah. Kondisi yang tidak nyaman mulai dari mual dan muntah, edema hingga nyeri persendian kadang bisa dialami oleh mereka.

Meski bisa ditanggulangi dengan berbagai obat, tapi hal itu belum tentu pilihan terbaik. Satu cara yang bisa dilakukan oleh ibu hamil dan wanita usia subur adalah mengonsumsi bahan herbal yang aman untuk ibu hamil.

Kepala Desa Mangga Umar Dedi berharap kegiatan mengenal tanaman yang dapat dijadikan obat-obatan herbal, dan pengetahuan tentang kesehatan reproduksi dan kehamilan tersebut dapat dimanfaatkan dengan baik.

Masyarakat diharapkan lebih paham fungsi dari beberapa jenis tanaman yang dapat dijadikan obat-obatan herbal dan dapat membudidayakannya.

Institut Kesehatan Helvetia mendukung pengabdian ini dengan memberikan fasilitas sarana dan prasarana yang dibutuhkan. Terima kasih juga disampaikan kepada kepala Desa Mangga yang memberi izin pelaksanaan PKM tersebut. (dmp)