29 C
Medan
Monday, December 29, 2025
Home Blog Page 612

AMPI Sumut Ajak Kader dan Masyarakat Kawal Pemilu Damai

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Jelang hari pencoblosan, DPD AMPI Sumut deklarasikan Pemilu Damai.

Ajakan mengawal pemilu damai dideklarasikan ratusan kader AMPI di Sekretariat DPD AMPI Sumut, Jalan Palang Merah Medan, Rabu (7/2/2024).

Sekretaris DPD AMPI Sumut, Gabriel RH Nainggolan mengatakan, bahwa AMPI Sumut berkomitmen untuk mengawal pemilu berjalan lancar dan damai.

“Kita AMPI Sumut mengajak semua elemen masyarakat, organisasi kepemudaan dan organisasi kemasyarakatan untuk mengawal pemilu berjalan tertib dan damai,” ujarnya.

Kepada kader AMPI, dia juga mengimbau agar turut serta membantu aparat penegak hukum menjaga keamanan dan ketertiban selama pemilu berlangsung.

“Kader AMPI yang ada di seluruh Sumatera Utara (Sumut) harus turut membantu aparat hukum dalam menjaga ketertiban dan keamanan selama pemilu,” katanya.

Dia juga berpesan kepada seluruh konstestan pemilu untuk memberi contoh dan mengedukasi masyarakat dalam menjaga dan mengawal pemilu agar berjalan damai.

“Edukasi untuk masyarakat diperlukan agar lebih memahami esensi pemilu agar berjalan dengan tertib dan damai,” tutupnya. (rel/tri)

Manfaatkan Digitalisasi Keuangan, Desa Kelawi Lamsel Sabet Penghargaan Desa BRILiaN Hijau 2023

SUMUTPOS.CO – Desa Kelawi terletak di Kecamatan Bakauheni, Kabupaten Lampung Selatan, Lampung, menyimpan keindahan alam dan ragam potens unik. Desa yang dinobatkan sebagai salah satu desa wisata terbaik di Indonesia itu memiliki sejumlah aset wisata bahari. Salah satunya yang paling terkenal adalah Pantai Minang Rua.

Seluruh pantai di Desa Kelawi dikelola dengan baik di bawah pengawasan Badan Usaha Milik Desa (BUMDes) Kelawi Mandiri bersama Kelompok Sadar Wisata (Pokdarwis). Saking terawatnya, pantai-pantai di desa ini kerap menjadi tempat persinggahan penyu saat bermigrasi untuk bertelur.

Pada musim tersebut, anggota Pokdarwis pun siaga berjaga malam untuk menyelamatkan telur penyu serta merawatnya hingga menetas. Bicara potensi wisata, Desa Kelawi tidak hanya punya pantai. Desa ini juga memiliki Green Canyon, Taman Bawah Laut, Air Terjun Jamara, Air Terjun Khaja Saka, Batu Alif, dan Goa Lalay. Bagi penggemar wisata ekstrem, desa juga menyediakan jumping spot yang dapat memacu adrenalin.

Tidak hanya itu, Desa Kelawi pun memiliki daya tarik agrowisata. Desa ini terkenal akan varietas alpukat dan pisang yang bernama Pipit Kelawi yang telah memiliki hak paten dan sertifikasi.

Untuk mengembangkan agrowisata alpukat, Desa Kelawi menginisiasi program “1 KK, 2 Pohon Alpukat”. Lewat program ini, setiap keluarga diminta untuk menanam dua bibit alpukat. Guna membantu pembibitan, desa pun sudah menyediakan green house sendiri.

Sekretaris Pokdarwis Desa Kelawi Rian Naikal menuturkan, peminat komoditas ini terbilang sangat tinggi sehingga Desa Kelawi kerap kekurangan pasokan. Oleh karena itu, Desa Kelawi sedang berupaya mengembangkan budi daya alpukat pipit secara masif. Dengan semua keberagaman potensi yang dimiliki, Desa Kelawi punya sebutan sebagai “Sejuta Atraksi dalam Satu Destinasi.”

Sayangnya, popularitas Desa Kelawi sebagai desa wisata memunculkan masalah, yaitu sampah. Masih ada wisatawan yang membuang sampah sembarangan. Belum lagi dengan sampah-sampah organik, seperti daun, ranting, dan batang kayu.

Untuk mengatasi masalah itu, Desa Kelawi mendirikan Bank Sampah Guwai. Inovasi yang juga dikelola oleh BUMDes Kelawi Mandiri ini melibatkan anggota Pokdarwis dan warga sekitar sebagai nasabahnya.

Rian mengatakan bahwa, hingga kini, Bank Sampah Guwai memiliki 50 nasabah. Mekanisme kerjanya, mereka menyetorkan sampah ke bank sampah, kemudian ditimbang, dan dihargai berdasarkan jenisnya.

“Rata-rata sampah yang kami terima adalah sampah yang bisa didaur ulang, seperti botol plastik dan kaleng. Nah, untuk per kilonya, kami hargai di kisaran Rp 300–Rp 400. Uang tersebut akan disetor ke rekening BRI nasabah,” tutur Rian.

Selain mendirikan bank sampah, lanjut Rian, Desa Wisata Kelawi melakukan daur ulang untuk limbah-limbah laut yang terbawa oleh gelombang saat pasang atau angin barat. Contohnya, kayu dan plastik.

“Limbah tersebut kami pilah dan himpun, lalu dibawa ke perajin UMKM untuk dijadikan suvenir, seperti tatakan gelas, gantungan kunci, dan alat minum,” ujarnya.

Bersama Kantah Toba PLN UIPSBU berhasil Selamatkan Aset Negara Seluas 53.089 m2

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Lewat kerjasama dengan Kementerian ATR/BPN, PT PLN (Persero) terus menghimpun berbagai aset di bawah pengelolaannya.

Kali ini, melalui Kantor Pertanahan (Kantah) Toba, PLN UIP SBU melalui UPP SBU 3, kembali menerima Sertipikat HGB PLN GI 275 kV Simangkuk dalam prosesi yang berlangsung di Kantor PLN UPP SBU 3, Jalan RA Kartini No. 23 Medan, Senin, 5 Februari 2024.

Hadir dimomen itu Manager UPP SBU 3 Andhika Putra Kusuma, AMN Perizinan dan Umum Enri Siahaan, TL Perizinan & Pertanahan Alexander J. Sihite, TL Administrasi & Umum Rianto, Senior Officer Pengadaan Tanah & ROW Edu Tambunan serta staff UPP SBU 3.

Sedangkan dari Kantah Toba, hadir Kepala Kantor Marulam Siahaan, S.SiT, MM, Kasie Survei dan Pemetaan Aswan Pangihutan Tarigan, S.ST, MH, Kasie Penetapan Hak dan Pendaftaran Abdul Rahman, SH, Kasie Penataan dan Pemberdayaan Iskandar Juliantus Tarigan, SP, Analis Survey, Pengukuran, dan Pemetaan Bestian Alexander Simanjuntak, S.Tr dan Analis Hukum Pertanahan Martin Luther Tampubolon, SH.

Terkait hal ini, GM PLN UIP SBU Hening Kyat Pamungkas menjelaskan bahwa penyerahan sertipikat HGB ini dalam rangka pengamanan aset PT PLN (Persero).

“Maka dengan terbitnya sertipikat HGB/Desa Tangga Batu I menjadi sah dan menjadi jaminan kepastian hukum bahwa aset tersebut milik PT PLN (Persero) dan
Sebagai pencapaian target kinerja PT PLN (Persero) UIP Sumbagut dalam rangka pencapaian sertifikasi legal aset tanah semester 1 tahun 2024,” ucapnya. (ila)

PLN Kembali Terima 9 Sertifikat Aset Tapak Tower Dari Kantah Bireun

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Kolaborasi antara Kementerian ATR/BPN dengan PT PLN (Persero) dalam mendukung pengamanan aset negara terus menunjukkan hasil signifikasi.

Terlebih, salah satu program utama PT PLN (Persero) adalah mengoptimalkan proses pelaksanaan sertipikasi aset tapak tower SUTT dan SUTET 275 kV Arun – Sigli.

Dan untuk kesekian kalinya, pada Senin (5/2/2024), hal tersebut mampu direalisasikan oleh PLN UIP SBU melalui UPP SBU 1 dengan terbitnya 9 sertipikat aset tapak tower yang berada di Kabupaten Bireun, Provinsi Aceh di awal tahun 2024.

Berlangsung di Lantai III, Kantor PLN UIP SBU, Jalan Dr Cipto No 12, Medan Polonia tersebut, prosesi serah terima sertipikat tersebut langsung dihadiri Kepala Kantor Pertanahan (Kakantah) Kabupaten Bireun Muhammad Zainun Zahri, A. Ptnh, MH beserta jajaran dan Manager UPP SBU 1 Bondan Pakso Dandu dan jajarannya.

Dalam kesempatan itu, Kakantah Kabupaten Bireun Muhammad Zainun Zahri, A. Ptnh, MH mengatakan, penyerahan 9 sertifikat aset tapak tower ini merupakan bentuk komitmen kerjasama yang telah disepakati antara Kementerian ATR/BPN dengan PLN.

“Kami tetap berupaya semaksimal mungkin mendukung PLN dalam melakukan pengamanan aset Negara yang ada di wilayah kerja Kantah Bireun,” terangnya.

Terpisah, GM PLN UIP SBU Hening Kyat Pamungkas mengucapkan terima kasih kepada Kantah Bireun yang telah berupaya maksimal dalam mendukung kinerja PLN.

“Dengan koordinasi yang baik antara PLN dan BPN diharapkan seluruh wacana kegiatan untuk dapat mensertipikatkan seluruh aset PLN dapat segera terlaksana. (ila)

Beri Layanan Perawat ke Rumah, Perawathomecare Sebut Suntik Vitamin C Paling Diminati

JAKARTA, SUMUTPOS.CO– Dalam era dinamis kesehatan masyarakat, kebutuhan akan layanan perawat ke rumah semakin berkembang di Indonesia. Usaha yang menawarkan kemudahan dalam mendapatkan perawatan kesehatan yang nyaman di rumah telah menjadi solusi yang sangat dicari bagi mereka yang membutuhkan perawatan intensif dan profesional.

Berdiri sejak November 2023, Perawathomecare hadir sebagai jawaban atas kebutuhan masyarakat untuk mendapatkan pelayanan yang lebih personal dan nyaman. CEO Perawathomecare, Pralampita Kori Mufidah mengatakan, mereka hadir di Indonesia dengan menyediakan berbagai layanan keperawatan dan siap melakukan kunjungan ke rumah para pasien yang membutuhkan, dan tentunya beragam sesuai dengan kebutuhan.

Menurutnya, Perawathomecare sudah melayani lebih dari ratusan pasien dalam 3 bulan terakhir. “Walaupun umur bisnis kami terbilang masih muda, tetapi kami sangat berterima kasih kepada masyarakat Indonesia yang sudah menggunakan layanan homecare yang kami tawarkan,” katanya.

CMO Perawathomecare, Hafidzah Laila Meidita mengatakan, salah satu layanan yang paling digemari konsumen kami adalah layanan suntik vitamin, seperti suntik Super Move Booster, dimana rata-rata pengguna layanan ini adalah profesional muda yang mempunyai jadwal super padat dan membutuhkan proteksi tambahan untuk menjaga stamina mereka. Layanan ini tentunya sangat efisien untuk keterbatasan waktu yang mereka miliki”, ujar Hafidzah.

Tidak hanya itu, Perawathomecare juga menawarkan layanan lain yang tak kalah menarik seperti layanan perawat medis yang terbagi menjadi dua, yaitu Perawat Medis Visit menghadirkan mitra perawat bersertifikasi yang dapat membantu ke rumah secara harian dengan kualifikasi untuk memberikan bantuan medis seperti pemasangan NGT, pemasangan infus, perawatan luka, pemasangan kateter, hingga suntik injeksi.

Kemudian ada layanan Perawat Medis Inap untuk pasien yang membutuhkan perawatan lebih intensif yang memungkinkan para perawat untuk tinggal di rumah pasien dalam jangka waktu tertentu, dengan layanan lebih mendalam, seperti pemasangan infus, lepas-pasang chemoport, perawatan trakeostomi dan masih banyak lainnya. “Untuk layanan perawat non-medis, Perawathomecare juga menghadirkan layanan Caregiver, dimana perawat bertugas untuk membantu pasien melakukan aktivitas sehari – hari seperti makan, mandi, olahraga ringan, dan menemani pasien,” jelasnya.

Junjung Inklusi dan Kesetaraan Gender di Lingkungan Kerja
Dipimpin oleh tiga perempuan inspiratif, Pralampita, Saffanah, dan Hafidzah, Perawathomecare dengan bangga berusaha memajukan inklusivitas dan kesetaraan gender di setiap aspek lingkungan kerja. “Uniknya, sebagai perusahaan yang didirikan sepenuhnya oleh perempuan, kami menganggap kesetaraan gender bukan hanya sebagai tujuan, melainkan identitas yang melekat dalam setiap aspek bisnis kami. Dalam hitungan 3 bulan berdiri, jumlah mitra perawat yang tergabung sudah mencapai lebih dari 100 orang, dimana hampir 80% nya merupakan perawat perempuan,” ujar COO Perawathomecare, Saffanah Ridha Anfasya.

Saffanah menambahkan, memasuki 2024, mereka terus berfokus pada langkah-langkah strategis untuk memperkuat fondasi bisnis kami, seperti rencana memperluas jangkauan bisnis kami untuk bisa ekspansi ke kota-kota besar Indonesia, dimana pada bulan Januari kemarin kami juga sudah mulai merambah ke kota Bandung. “Selain itu, kami juga akan berfokus pada pengembangan produk layanan kami yang tentunya, tidak hanya berkualitas, harga/paket layanan yang terjangkau, tetapi juga dapat menjawab kebutuhan layanan home care masyarakat Indonesia,” bebernya.

“Tidak hanya itu, kami juga berkomitmen untuk terus membuka lapangan pekerjaan untuk bidang perawat, dimana kami baru saja bekerja sama dengan beberapa SMK (Sekolah Menengah Kejuruan) Kesehatan di wilayah Jabodetabek sehingga setiap lulusan dan alumni bisa langsung bergabung menjadi caregiver di Perawathomecare. Kami juga sangat membuka tangan baik perusahaan maupun organisasi lainnya untuk berkolaborasi memajukan industri kesehatan, yang berfokus pada layanan home care di Indonesia,” pungkas Pralampita. (adz)

Penerapan Sistem Manajemen K3, PalmCo Regional 1 Kebun Merbau Selatan Capai Poin 96,39%

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dalam rangka memperingati Bulan Keselamatan dan Kesehatan Kerja (K3) secara nasional, PalmCo Regional 1 Kebun Merbau Selatan secara rutin setiap tahun melaksanakan upacara bendera di halaman Kantor Kebun Merbau Selatan, Labuhanbatu, di mana pada tahun ini dilaksanakan pada Senin (5/2/2024).

Inspektur upacara dipimpin Manajer Kebun Merbau Selatan Kismoyogi, SP, MSi. Sambutan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia yang dibacakannya mengambil tema budayakan K3, sehat dan selamat dalam bekerja terjaga keberlangsungan usaha.

Upacara Bulan K3 itu dihadiri seluruh karyawan pimpinan ataupun pelaksana yang meliputi bidang administrasi kantor kebun, pengamanan dan petugas agama di seluruh kebun.

Kismoyogi menyampaikan, keberhasilan program K3 telah mampu menekan kerugian dan meningkatkan kualitas hidup serta naiknya indeks pembangunan manusia yang sangat membantu menunjang pembangunan nasional.

Hal ini dalam rangka untuk mencapai pembangunan yang berkelanjutan serta peningkatan daya saing nasional di era global. Hal ini dibuktikan dengan capaian Kebun Merbau Selatan di poin 96,39% pada sertifikat penghargaan untuk kategori tingkat lanjutan (166 kriteria) yang diberikan Menteri Ketenagakerjaan Republik Indonesia pada 9 Juni 2023 lalu.

“Sedangkan penghargaan itu Asisten Personalia Kebun M, Fauzi Saragih, di kantor operasional Medan pada Agustus 2023 lalu,” ujar Kismoyogi.

Dikatakan Kismoyogi, Kebun Merbau Selatan telah melakukan banyak sekali upaya untuk menerapkan K3 di lingkungan kerja. Di antaranya, meningkatkan koordinasi, sinergi dan kolaborasi serta berkomitmen dan sepakat antara manajemen dan serikat pekerja dalam penerapan SMK3 di tempat kerja.

Kemudian, melengkapi slogan dan rambu-rambu K3 di tempat kerja dalam menjamin keamanan di tempat kerja, melaksanakan pemantauan rutin secara internal sesuai standar SOP terkait penerapan K3.

Selain itu, tetap selalu melaporkan kegiatan P2K3 seperti melaporkan hasil rapat P2K3 per triwulan, melaporkan kegiatan pemeriksaan kesehatan kolinesterase, melakukan pemeriksaan rutin terkait SMK3. Di antaranya, pemeriksaan kesehatan lingkungan kerja, pemeriksaan kesehatan kolinesterase karyawan tetap dan pekerja yang disediakan 2|AKHLAK – Amanah, Kompeten, Harmonis, Loyal, Adaptif, Kolaboratif Public Relations – Press Release pihak ketiga/vendor setiap enam bulan, dan pemeriksaan medical checkup kepada karyawan.

Tak hanya itu, serta melakukan pengembangan keterampilan dan kemampuan dengan ketersediaan SDM yang berkompeten dalam bidang K3 sesuai kebutuhan perusahaan.

“Semoga peringatan Bulan K3 Nasional tahun 2024 kali ini, lebih bermakna, lebih bersinergi dan bersama-sama mengedepankan K3 sebagai prioritas kerja guna terciptanya tempat kerja yang aman, efisien dan produktif,” harap Kismoyogi. (ila)

Ratusan Warga Riaria Gelar Unjuk Rasa, Pemkab dan DPRD Humbahas Dituntut Kembalikan Tanah Adat

UNJUK RASA: Ratusan warga Desa Riaria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbahas, menggelar aksi unjuk rasa di Kantor Bupati dan DPRD Humbahas, secara terpisah, Selasa (6/2).

SUMUTPOS.CO – Sebanyak 67 persen masyarakat Kabupaten Dairi, merupakan penerima bantuan pemerintah, baik dari pusat, provinsi, maupun kabupaten. Adapun bantuan pemerintah yang diterima, yakni bantuan pada bidang kesehatan, pendidikan, dan pangan.

Ratusan warga Desa Riaria, Kecamatan Pollung, Kabupaten Humbanghasundutan (Humbahas), menuntut Pemkab dan DPRD Humbahas mengembalikan tanah adat mereka, sesuai SK Nomor: 138/KPTS/1979, tentang Pengakuan Tanah Adat Penduduk Siriaria atas Areal Sigende, Parandaliman, Parhutaan, Adian Padang, dan Sipiuan. Tuntutan ini, disampaikan melalui aksi unjuk rasa di Kantor Bupati dan DPRD Humbahas, secara terpisah, Selasa (6/2).

Dari amatan wartawan, aksi yang mendapat penjagaan ketat dari pihak kepolisian tersebut, dimulai pada pukul 10.15 WIB di depan Kantor Bupati Humbahas. Adapun warga yang mengikuti aksi ini, terdiri dari lansia, serta para pemuda yang datang membawa belasan poster berukuran kecil.

Sebagian poster bertuliskan, ‘Kembalikan tanah adat kami berdasarkan SK No: 138/ KPTS/ 1979’, ‘Hentikan segala aktivitas di wilayah adat kami yang sedang bermasalah’. Ada juga ‘KLHK segera melepaskan wilayah kami dari kawasan perhutanan negara’, ‘Meminta yang berwenang untuk segera memproses pengaduan kami terkait pengrusakan di Sigende pada 2022 dan penebangan pohon’.

Kordinator aksi, Tua Siregar, dalam orasinya menyampaikan, ratusan hektare lahan di Desa Riaria sejatinya merupakan milik warga setempat, berdasarkan warisan dari leluhur mereka. Hal itu juga dikuatkan melalui SK Nomor: 138/KPTS/1979, tentang Pengakuan Tanah Adat Penduduk Siriaria Atas Areal Sigende, Parandaliman, Parhutaan, Adian Padang, dan Sipiuan.

Namun belakangan ini, lanjut Tua, pemerintah merampas kembali sebagian lahan tersebut, dan dinyatakan sebagai lokasi proyek pengembangan lahan food estate.

“Padahal kami berjuang selama sembilan tahun dari program reboisasi 1971. Pada 1979, tanah itu telah dikembalikan kepada kami. Kenapa sekarang pemerintah malah mengklaim itu tanah negara?” ungkap Tua.

Menurut Tua, kehadiran program food estate adalah menjadi titik awal pengetahuan masyarakat, wilayah tanah adat mereka sudah kembali dirampas negara, untuk dijadikan kawasan hutan. Sebagian wilayah masuk ke areal food estate, sementara sebagian lagi malah masuk menjadi wilayah administratif Desa Parsingguran 1.

“Sejak saat itu, berbagai konflik terkait tanah adat kembali muncul, dan mengganggu ketenteraman di wilayah adat kami,” tuturnya.

Lebih lanjut dia mengatakan, sebelumnya lembaga adat Riaria sudah melakukan berbagai upaya agar pemerintah menyelesaikan persoalan tersebut. Dengan upaya menyurati Kementerian Lingkungan Hidup dan Kehutanan (KLHK), Kantor Staf Kepresidenan (KSP), Dinas Kehutanan Sumut, dan Bupati Humbahas. Namun, Tua menilai, pemerintah sepertinya tidak ada melakukan upaya dalam usaha menyelesaikan konflik tanah adat tersebut.

Sementara itu, Asisten 1 Pemerintahan dan Kesejahteraan Rakyat Pemkab Humbahas, Jaulim Simanullang, yang menerima aksi massa itu, menyampaikan, Pemkab Humbahas akan menyurati dengan mengundang masyarakat untuk duduk bersama demi mencari solusi dari permasalahan tersebut. “Kami akan menyurati mereka (masyarakat Desa Riaria), akan kami undang nantinya, agar duduk bersama untuk mencari solusi dari permasalahan ini,” jelasnya.

Di sisi lain, Ketua DPRD Humbahas Ramses Lumbangaol, didampingi Wakil Ketua Marolop Manik, dan anggota Poltak Purba, menjelaskan, sekaitan tanah adat itu, pihaknya sudah mengetahui, tanah adat tersebut sudah diserahkan kepada masyarakat Desa Riaria pada 1979.

“Kami akan menindaklanjuti SKPT pengambilan kayu pinus tersebut, dari mana keluarnya, dan siapa yang mengeluarkan,” ujarnya.

Dia juga mengatakan, DPRD Humbahas segera memanggil bupati, dinas kehutanan, dan dinas terkait lainnya setelah Pemilu 2024.

“Tiga hari setelah Pemilu, kami akan mengadakan rapat untuk membahas permasalahan ini. Percayakan kepada kami sebagai DPRD Humbahas, untuk menyelesaikan masalah ini,” harap Ramses. (des/saz)

Relawan Projo DIJ Cabut Laporan Polisi kepada Butet

DICABUT: Butet Kartaredjasa saat diwawancarai, beberapa waktu lalu.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Butet Kartaredjasa berterima kasih atas pencabutan laporan terhadap dirinya ke Polda DI Jogjakarta (DIJ). Dia berharap langkah tersebut bisa membuat Jogjakarta kian asyik dan kondusif.

“Dengan dicabutnya laporan ke polisi atas pembacaan pantun saya akan meringankan beban kepolisian Jogja yang selama ini sangat friendly dengan teman-teman seniman Jogja,” kata aktor dan penulis senior itu dalam pernyataan yang disampaikan lewat video yang juga diterima Jawa Pos tadi malam (6/2).

Pentolan Teater Gandrik tersebut dilaporkan ke polisi terkait dugaan penghinaan atau ujaran kebencian kepada Presiden Joko Widodo (Jokowi). Tepatnya saat dia tampil membacakan pantun dalam kampanye pasangan calon presiden dan wakil presiden Ganjar Pranowo-Mahfud MD bertajuk “Hajatan Rakyat” di Wates, Kulon Progo (28/1). Pelaporan dilakukan kelompok Relawan Projo DIJ, Sedulur Jokowi, dan Relawan Arus Bawah Jokowi. Mereka mendatangi Polda DIJ dua hari setelah Hajatan Rakyat.

Namun, kemarin Koordinator Relawan Projo DIJ Aris Widhihartanto mendatangi Mapolda DIJ sendirian untuk mencabut laporan. Dia mengatakan, ada dua pertimbangan yang mendorong keputusan itu diambil. “Pertimbangan pertama karena permintaan dari Presiden Joko Widodo langsung yang ditujukan kepada Ketua Umum Relawan Projo Budi Arie Setiadi agar Koordinator Relawan Projo DIJ mencabut laporannya,” kata dia sebagaimana dilansir Jawa Pos Radar Jogja.

Permintaan itu, lanjut Aris, dimaksudkan agar tidak menimbulkan kegaduhan politik yang lebih besar. “Pertimbangan kedua karena kami melihat ada perkembangan baik perilaku politik Mas Butet pasca pelaporan,” tuturnya.

Butet berharap pelaporan ke polisi terhadap jurnalis Aiman Witjaksono dan pegiat media sosial Pelti Hutabarat juga dicabut. Aiman dilaporkan Fikri Fahrudin, perwakilan Aliansi Elemen Masyarakat Sipil untuk Demokrasi, atas pernyataannya tentang adanya perintah komandan di kepolisian untuk memenangkan pasangan capres-cawapres Prabowo Subianto-Gibran Rakabuming Raka.

Sedangkan Pelti malah sudah ditangkap Dittipedsiber Polri pada 19 Januari lalu di Jakarta karena diduga mengunggah berita bohong. Menurut Karopenmas Divisi Humas Polri Brigjen Trunoyudo Wisnu Andiko, penangkapan itu didasari dua laporan ke polisi. Yang pertama diajukan Amru Riandi Siregar ke Polda Sumatera Utara dan yang kedua diajukan Muhammad Wildan ke Bareskrim Mabes Polri. (jgp/ila)

“Monggo Pak Jokowi, Pak Menkominfo (Budi Arie Setiadi, juga ketua umum Projo, Red), para relawan cabut ramai-ramai laporan itu supaya kondusif. Supaya rakyat pencinta demokrasi dan konstitusi bisa menjaga Indonesia secara damai,” tutur Butet. (rul/c9/ttg/jpg/ila)

Konflik Timur Tengah Meluas, Kemenlu Pantau Kondisi WNI, WNI di Lebanon Selatan Sempat Direlokasi ke Shelter KBRI

PERANG: Suasana perang di Gaza.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Kondisi di Timur Tengah semakin chaos. Eskalasi kekerasan kian meningkat usai agresi militer Israel di Gaza. Kementerian Luar Negeri (Kemenlu) RI pun kini terus siaga memantau kondisi para WNI di daerah-daerah konflik tersebut.

Direktur Perlindungan Warga Negara Indonesia (WNI) Kemenlu Judha Nugraha menuturkan, pihaknya terus melakukan monitoring kondisi di Timur Tengah sebagai langkah antisipasi apabila terjadi peningkatan eskalasi yang membahayakan WNI. Terlebih, jumlah WNI yang berada di wilayah rawan konflik cukup besar.

Judha merinci, sebanyak 222 orang WNI berada di Lebanon. Kemudian, 2 orang di Gaza dan 4.866 orang berada di Yaman. “Bermacam upaya telah kita lakukan. Komunikasi dengan para WNI hingga update rencana kontinjensi untuk antisipasi jika diperlukan evakuasi terus kita lakukan,” ujarnya, kemarin (6/2).

Untuk wilayah Lebanon Selatan, lanjut dia, KBRI Beirut telah menetapkan wilayah ini kini berstatus Siaga 1. Seperti diketahui, wilayah ini kian memanas setelah dijadikan lokasi pertempuran antara Hizbullah dan Israel. Sementara, wilayah Beirut dan sekitarnya berstatus siaga 2.

Proses evakuasi pun sempat dilakukan pada 49 WNI yang tinggal di Lebanon Selatan beberapa waktu lalu. Mereka direlokasi ke shelter yang ada di KBRI Beirut. “Tapi, ketika situasi membaik, mereka kembali ke Lebanon Selatan sesuai keinginan. Situasinya memang naik turun di sana,” jelasnya.

Selanjutnya, untuk wilayah Yaman dari 4.866 WNI, Judha menyampaikan, bahwa 47 orang diantaranya tinggal di wilayah-wilayah rawan yang dikuasai oleh Houthi, yang menjadi sasaran juga serangan dari negara yang lain, utamanya yang ada di Sana’a, dan di Hudaida. Menurutnya, setelah dilakukan komunikasi dan pemantauan, mereka dipastikan dalam kondisi baik.

Selain itu, ia turut menyinggung kondisi dua WNI yang masih berada di Gaza Selatan. Hingga saat ini, dia menegaskan, bahwa Kemenlu masih terus memantau kondisi dan pergerakan kedua WNI tersebut.

Seperti diketahui, kedua relawan MER-C tersebut memilih untuk tetap tinggal Gaza ketika proses evakuasi 10 WNI dilakukan secara bertahap mulai 7 Oktober 2023 lalu. “Mereka dalam kondisi baik dan terus kami monitor,” tuturnya.

Meski begitu, diakuinya, kondisi di sana kian memprihatinkan. Logistik semakin terbatas. Di saat yang bersamaan, suhu musim dingin juga sangat-sangat rendah sekitar 5 derajat Celcius. Kedua WNI tersebut pun sempat sakit demam, namun saat ini sudah dalam masa pemulihan. “Kita terus lakukan monitoring untuk memastikan mereka tetap dalam kondisi yang baik,” pungkasnya. (mia/jpg/ila)

Tuntutan Apdesi Dikabulkan Pemerintah-DPR, Masa Jabatan Kades 8 Tahun dan 2 Periode

muhamad ali/jawa pos DENO: Aksi kepala desa dan perangkat desa. Pemerintah dan DPR RI sepakat merevisi UU Desa, yakni menetapkan masa jabatan Kades 8 tahun an 2 priode.

SUMUTPOS.CO – Tuntutan terkait masa jabatan kepala desa (kades) akhirnya menemui titik terang, kemarin (6/2). Pemerintah dan DPR RI sepakat merevisi UU Desa dengan mengubah poin krusial terkait masa jabatan. Yakni dari sebelumnya enam tahun dengan batas maksimal 3 periode menjadi delapan tahun batas maksimal 2 periode.

Majelis Pertimbangan Organisasi (MPO) Asosiasi Pemerintah Desa Seluruh Indonesia (Apdesi) Agung Heri Susanto mengatakan, keputusan itu merupakan kesepakatan antara pemerintah dan DPR yang dikawal oleh perwakilan komunitas kades, aparatur desa dan pegiat desa sejak Senin (5/2).

“Ada beberapa yang tidak sepakat, tapi kemudian dilakukan pembahasan sampai (Senin) malam, dan akhirnya dicapai kesepakatan,” kata Agung saat dikonfirmasi Jawa Pos (Grup Sumut Pos), kemarin.

Dari pihak pemerintah, rapat pembahasan itu diwakili Mendagri, Menteri Keuangan, Menteri Desa, Pembangunan Daerah Tertinggal dan Transmigrasi serta Menpan RB.

Agung menjelaskan, dalam rapat tersebut DPR sebagai pembuat inisiatif mengusulkan agar jabatan kades 9 tahun dengan batas maksimal dua periode. Sementara pemerintah mengusulkan 8 tahun dua periode. Setelah melewati proses pembahasan yang cukup panjang, usulan pemerintah yang akhirnya menjadi keputusan akhir dan disepakati kedua belah pihak.

Menurut Agung, sebelumnya para pegiat desa mengajukan agar masa jabatan kades maksimal 18 tahun untuk tiga periode. Bahkan, para pegiat desa juga sempat mengajukan agar jabatan kades menjadi 9 tahun dengan batas maksimal tiga periode. “Kalau ini dikembalikan 8 tahun, lebih efektif daripada enam tahun,” ujarnya.

Mengenai isu politisasi masa jabatan kades untuk kepentingan pemilu, Agung mengakui apa yang disepakati pemerintah dan DPR menjadi barometer untuk melihat sejauh mana keberpihakan para elit terhadap nasib desa. Namun, hal tersebut tidak lantas membuat para pegiat desa secara vulgar mendukung paslon tertentu. “Itu (dukung paslon) tidak mungkin dilakukan,” terangnya.

Sementara itu, Ketua DPR Puan Maharani menegaskan RUU Desa sudah mulai dibahas. Hanya, dia menyebut pembahasan lebih lanjut bakal dilaksanakan pada masa sidang berikutnya lantaran DPR telah memasuki masa reses hari ini.

Dia pun mengingatkan para anggota DPR mensosialisasikan proses pembahasan itu ke masyarakat selama masa reses bergulir. (tyo/jpg/ila)