30 C
Medan
Wednesday, December 31, 2025
Home Blog Page 631

Edy Rahmayadi akan All Out untuk Amin

Ketua TPD Amin Sumut, Edy Rahmayadi.(BAGUS SYAHPUTRA/SUMUT POS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Tim Pemenangan Daerah (TPD) Amin Sumut, sudah siap strategi atau langkah-langkah dalam meraih kemenangan Anies Rasyid Baswedan dan Muhaimin Iskandar di Pilpres Tahun 2024. Meski akan kembali bertarung di putaran kedua nantinya.

“Ini tahap awal menuju (kemenangan) si Anies, sampai itu terjadi sampai berikutnya. Putaran kedua terjadi, kita atur lagi, all out kita untuk Amin,” ucap Ketua TPD Amin Sumut, Edy Rahmayadi dalam rapat finalisasi Kampanye Akbar Anies Baswedan, di Kantor DPW NasDem Sumut, Selasa (30/1/2024) petang.

Edy mengajak partai koalisi di Sumut, yakni NasDem, PKS dan PKB serta relawan, untuk bekerja sama dengan maksimal, untuk menjemput kemenangan Amin pada 14 Febuari 2024, nantinya.

“Putaran kedua tidak ada alasan lagi, dengan begini putaran satu selesai, Alhamdulillah. Semua kita pakai perhitungan,” jelas Gubernur Sumut periode 2018-2023 itu.

Dalam analisisnya, Edy menyebutkan bahwa pusat memperoleh suara berada di Pulau Jawa, seperti Jawa Barat, Jawa Timur dan Jawa Tengah. Karena, jumlah penduduknya yang sangat besar dibandingkan jumlah penduduk di Sumut.

Untuk diketahui, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di Sumut, 10.853.940 pemilih, tersebar di 33 Kabupaten/Kota. Edy mengatakan jangan dilupakan Sumut, yang mampu mendongkrak suara secara nasional di Pilpres tahun ini.

“Tapi lupa orang ada di Sumatera Utara. Punya kita, yang kita rebut 10,8 juta jiwa. Target 70 persen, jadi 7 juta kita dapatkan. Sanggup?, sanggup?,” kata Edy disambut teriakan sanggup.

Mantan Pangdam I Bukit Barisan itu, mengingatkan seluruh elemen tergabung pada TPD Amin Sumut, untuk bekerja optimal menuju hari pencoblosan, yang tinggal dua pekan mendatang.

“Ayo terus kita berjuang, waktu tinggal 15 hari lagi. Kita lihat loyalitas di tanggal 1 Februari 2024, (kampanye akbar) nanti,” jelas Edy.

Lanjut, Edy mengungkapkan dalam perjuangan meraih kemenangan untuk perubahan di tanah air ini. Diperlukan soliditas dan loyalitas kerja dari seluruh kekuatan partai politik pengusung. Sebab tanpa loyalitas dan soliditas maka pasangan empat kekuatan parpol yang dimiliki Amin tidak akan mampu bekerja maksimal.

“Kita punya 4 kekuatan ada Nasdem, PKS, PKB dan UMMAT. Ini tidak mudah, kita harus benar-benar menerapkan prinsip loyalitas, espirt de corps dan kerjasama memenangkan AMIN,” ucap eks Ketua Umum PSSI itu.

Edy menambahkan upaya pemenangan harus dilakukan dengan soliditas yang tinggi. Ego masing-masing partai politik menurutnya harus ditinggalkan dan mengedepankan pemenangan AMIN untuk menang pada Pilpres 2024.

“Saya diamanahkan jadi tim kemenangan AMIN di Sumut. Saya juga tidak serta merta memberikan instruksi-instrusi ini itu tidak. Saya akan berikan instruksi terbaik dimana kita harus loyal Nasdem, PKS, PKB dan Ummat. Loyal lahir batin,” pungkas Edy Rahmayadi.

#Kampanya Akbar akan Dihadiri 200 Ribu Orang

Dalam kampanye akbar akan berlangsung di Lapang Reformasi, Tembung, Kecamatan Percut Sei Tuan, Kabupaten Deliserdang, Kamis (1/2) hari ini. Ketua Umum Partai NasDem, Surya Paloh akan mendampingi Capres nomor urut 01, Anies Baswedan dalam kampanye akbar tersebut.

Tim Pemenangan Daerah (TPD) Amin Sumut, bersama DPW NasDem Sumut, DPW PKS Sumut, DPW PKB Sumut, bersama relawan menggelar rapat persiapan kampanye akbar tersebut, di Kantor DPW NasDem Sumut.

Ketua DPW NasDem Sumut, Iskandar ST mengungkapkan dalam rapat finalisasi ini, tercatat dan diperkirakan massa akan hadir sekitar 200 ribu lebih orang. Nantinya, massa akan tersebar dari Bandara Kualanamu, di Kabupaten Deliserdang menyebutkan kedatangan Anies hingga di venue utama kampanye akbar.

“Terkonfirmasi massa yang akan menyambut pak Anies mencapai 200 ribu lebih. Mereka akan memadati rute yang akan dilalui pak Anies mulai dari Bandara KNIA hingga ke Lapangan Reformasi tempat kampanye akbar digelar,” sebut Iskandar dalam jumpa pers di Kantor DPW NasDem Sumut.

Dalam jumpa pers ini, dihadiri Wakil Ketua TPD AMIN Sumut, Mayjen.TNI (Purn) Darlan Harahap, mewakili Ketua TKD Letjen TNI (Purn) Edy Rahmayadi, Wakil Ketua TPD AMIN Rico Waas, Ketua Bappilu Partai NasDem Sumut H. Salman Ginting dan Rahmansyah Sibarani, H. Ajai Ismail, SE, Rony Reynaldo Situmorang.

Lanjut, Iskandar mengungkapkan kehadiran mantan Gubernur Jakarta itu, membawa arah perubahan dan kemenangan 70 persen di Sumut dan optimis Anies dan Cak Imin menang satu putaran di Pilpres tahun 2024 ini.

“Kehadiran pak Anies akan didampingi Ketua Umum NasDem, bapak Surya Paloh, akan membawa dampak luar biasa bagi elektabilitasnya di Sumut. Kami partai dan koalisi terus berjuang optimis menang 70 persen di Sumatera Utara,” sebut Iskandar, yang juga menjabat sebagai Penasehat TKN AMIN.

Sementara itu, Mayjen TNI (Purn) Darlan Harahap meminta kepada masyarakat sekitar Lapangan Reformasi ini, ada kegiatan kampanye akbar tersebut. Yang mengakibatkan kemacetan di sekitar lokasi kampanye. Pihak mereka juga sudah berkordinasi dan rapat bersama pihak kepolisian.

Darlan mengatakan pihaknya sangat berharap seluruh masyarakat baik simpatisan dan relawan agar tetap menjaga ketertiban dalam kampanye akbar ini.

“Tentu dengan massa yang mencapai 200 ribuan bisa menimbulkan kemacetan. Kami meminta maaf kepada masyarakat,” tandas Darlan.(gus/ram)

Ciptakan Ruang Politik Stabil dan Damai, Cara Ampuh Prabowo-Gibran Gaet Suara Pemilih

Ketua TKD Prabowo-Gibran Sumatera Utara (Sumut), Ade Jona Prasetyo. Istimewa/Sumut Pos

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Ketua Tim Kampanye Daerah (TKD) Prabowo-Gibran Sumatera Utara (Sumut), Ade Jona Prasetyo mengungkapkan, pihaknya kerap menciptakan ruang politik yang stabil dan damai dalam setiap kampanye. Cara ini menjadi komitmen seluruh tim kampanye Prabowo-Gibran di seluruh Indonesia.

Menurut pria yang akrab disapa Jona, cara tersebut sangat tepat dalam menggaet suara pemilih tanpa menciptakan kegaduhan. Terbukti, elektabilitas Prabowo-Gibran terus teratas dari kandidat lain.

“Apa yang dilakukan saat ini sangat relevan dengan keinginan masyarakat. Elektabilitas Pak Prabowo dan Mas Gibran terus meroket,” ungkap pria yang maju dalam Pileg untuk DPR RI Dapil Sumut 1 nomor urut 2 dari Gerindra ini, Rabu (31/1/2024).

Dijelaskannya, gaya kampanye yang dilakukan Prabowo-Gibran tidak menimbulkan kegaduhan meskipun berbeda pilihan. Strategi ini merupakan komitmen bersama sesuai keinginan Prabowo dan Gibran. “Politik damai tanpa menyerang pribadi, membawa agama dan anti hoaks,” tegasnya.

Ia menilai, terus meningkatnya elektabilitas pasangan capres-cawapres nomor urut 2 berdasarkan jumlah relawan terus bertambah menjelang hari pemilihan. Artinya cara-cara inilah yang diterima masyarakat.

“Walaupun ada pihak pihak yang mencibir cara kampanye seperti ini, kami tetap laksanakan. Sebab, tidak ada yang dirugikan. Sesuai kata Mas Gibran, kita senyumin aja,” tandasnya. (dwi/ram)

Revitalisasi Stadion Teladan Medan, Tahap Pembongkaran Tribun Bagian Barat

Kadispora Kota Medan, Damikrot Harahap.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Pemko Medan melalui Dinas Pemuda dan Olahraga (Dispora) memastikan proyek revitalisasi Stadion Teladan, Kota Medan terus berlanjut. Saat ini, Stadion kebanggaan warga Kota Medan tersebut sudah memasuki tahap pembongkaran tribun penonton bagian barat.

Kadispora Kota Medan, Damikrot Harahap, mengatakan pihaknya baru saja melakukan peninjauan tahap revitalisasi stadion Teladan bersama Kepala Balai Prasarana Permukiman Wilayah Sumatra Utara Kementerian PUPR, Deva Kurniawan Rahmadi pada Senin (29/1/2024) lalu.

Ia menjelaskan, proyek pengerjaan dalam tahap pembongkaran tribun penonton di bagian barat. Sementara untuk pembangunan fisik sama sekali belum dilakukan.

“Pembongkaran menyisakan tribun penonton di sisi barat, kalau pembangunan belum dimulai. Masih tahap penghancuran,” ucap Damikrot Harahap, Rabu (31/1/2024).

Dikatakan mantan Kadis Perdagangan Kota Medan itu, revitalisasi Stadion Teladan hanya akan difokuskan ke sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk sepakbola.

“Revitalisasinya seperti layaknya Stadion Teladan sebelumnya. Jadi hanya fokus untuk sepakbola saja,” ujarnya.

Oleh sebab itu, Damikrot berharap kepada masyarakat Kota Medan agar dapat menjaga dan memanfaatkan Stadion Teladan dengan sebaik-baiknya, jika nantinya telah selesai di revitalisasi. Sehingga kedepannya, Stadion Teladan dapat melahirkan atlet-atlet berprestasi yang dapat membanggakan Kota Medan.

“Mari kita manfaatkan dan kita jaga Stadion Teladan Kota Medan dengan baik. Stadion (Teladan) itu kan kebanggaan Kota Medan, semoga kedepannya bisa melahirkan anak-anak berprestasi di bidang olahraga dari Kota Medan,” pungkasnya.

Seperti diketahui sebelumnya, Renovasi Stadion Teladan yang tengah dikerjakan akan mengubah stadion yang menjadi home base tim PSMS Medan menjadi jauh lebih baik dengan kualifikasi stadion berstandar FIFA.

Menurut sejarah, Stadion Teladan selesai dibangun pada tahun 1953 dengan kapasitas 20 ribu orang. Berdasarkan rencana, renovasi Stadion Teladan yang sedang berjalan akan menambah kapasitas penonton dan perbaikan infrastruktur dasar lainnya. Diproyeksikan, pembangunan stadion Teladan akan selesai pada Oktober 2024.
(map/ram)

Medan Zoo Akan Dibangun Mulai Februari 2024, Komisi III Minta Siapkan Tempat Penampungan Satwa

Anggota Komisi III DPRD Kota Medan, Bukhari.

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Anggota Komisi III DPRD Kota Medan, Bukhari, meminta Pemerintah Kota (Pemko) Medan agar lebih serius dalam membenahi Kebun Binatang Medan atau Medan Zoo usai terjadinya kematian empat ekor harimau dalam tiga bulan terakhir.

“Kami meminta kepada Pemko Medan untuk lebih serius memperhatikan Medan Zoo yang sekarang ini kondisinya semakin memprihatinkan,” ucap Bukhari di Medan, Rabu (31/1/2024).

Bukhari mengaku malu, sebab sebagai warga Kota Medan dengan salah satu kota terbesar di Indonesia yang memiliki APBD sebesar Rp8,02 triliun lebih di tahun ini, Pemko Medan melalui salah satu BUMD nya, yakni PUD Pembangunan belum mampu mengelola Medan Zoo.

“Saat ini satwa yang tersisa sekitar 115 ekor di lahan seluas 10 hektare dari total 30 hektare, tapi kita lihat PUD Pembangunan Kota Medan memang belum mampu untuk mengelolanya,” ujarnya.

Dijelaskan Bukhari, tercatat ada empat ekor harimau mati di Medan Zoo, masing-masing dua ekor harimau sumatra bernama Erha pada 3 November 2023 dan Nurhaliza pada 31 Desember 2023.

Kemudian dua ekor harimau benggala atas nama Avatar pada 3 Desember 2023, dan Wesa berusia sekitar 19 tahun pada 22 Januari 2024.

“APBD cukup besar, tapi kita tidak mampu mengelola Medan Zoo sebagai salah satu objek wisata di Kota Medan yang seharusnya bisa menjadi kebanggaan kita,” katanya.

Untuk itu, politisi PKS ini mengimbau Pemko Medan agar lebih serius lagi menangani masalah ini, dan pihaknya mewanti-wanti jangan sampai Kebun Binatang Medan ditutup permanen.

“Kota sebesar ini tak punya kebun binatang, saya pikir Pemko Medan harus melibatkan berbagai stakeholder dalam mencari solusi. Kami Komisi III siap membantu mencarikan solusi atas permasalahan tersebut,” tuturnya.

Terkait rencana penutupan sementara di Bulan Februari 2024 karena Medan Zoo akan dibangun, Bukhari mengatakan bahwa hal itu cukup positif. Namun, Pemko Medan melalui PUD Pembangunan harus dapat memikirkan beberapa aspek lainnya, termasuk kemana hewan-hewan tersebut akan ditampung dan dirawat selama proses pembangunan berlangsung.

“Ini sangat penting, karena ini bukan hanya soal pengembangan Medan Zoo, tapi juga soal nasib satwa-satwa yang ada disana,” pungkasnya.

Sebelumnya diberitakan, Wali Kota Medan Bobby Nasution menyebutkan pembangunan Medan Zoo akan dimulai Februari 2024. Sejumlah investor disebut sudah mulai rampung untuk berinvestasi di unit usaha milik PUD Pembangunan Medan itu.

“Medan Zoo akan kita tutup untuk renovasi, selama renovasi hewannya ditarok di mana, siapa yang ngurus, nah ini nanti akan kita jelaskan. Bulan Februari (akan mulai renovasi),” kata Bobby Nasution di Medan, Senin (29/1/2024) lalu.

Bobby mengaku tidak mau melakukan penyelesaian masalah Medan Zoo sepenggal-sepenggal. Dia ingin menuntaskan masalah Medan Zoo secara komprehensif.

Menantu Presiden Joko Widodo (Jokowi) itu memastikan Pemkot Medan tidak akan menyuntikkan APBD ke Medan Zoo. Mereka lebih mendorong investor swasta, termasuk Raffi Ahmad.

“Penyertaan modal Pemko sejauh ini tidak, murni swasta, ini sudah mulai final siapa-siapa investornya, target kita di 2024 ini harus benar-benar terlaksana karena mulai dari tahun kemarin Aa Raffi dan tahun ini juga Aa Raffi tetap masih di dalam, cuma nanti ada beberapa perusahaan lagi yang masuk untuk investasi sama-sama,” tutupnya.
(map/ram)

Mahasiswa Lancang Kuning Pekanbaru Berbagi Cerita Ikut PMM di UNPAR

BANDUNG, SUMUTPOS.CO – Program Pertukaran Mahasiswa Merdeka (PMM) yang diselenggarakan oleh Universitas Katolik Parahyangan (UNPAR) telah menjadi jembatan penghubung antara pengetahuan dan pengalaman bagi banyak mahasiswa. Di antara mereka, Rosalinda Peronika br. Nainggolan, mahasiswa Ilmu Hukum dari Universitas Lancang Kuning, angkatan 2020, berbagi kisah inspiratifnya selama mengikuti program ini melalui wawancara daring pada Jumat (26/01/2024).

Rosalinda menuturkan bahwa partisipasinya dalam PMM UNPAR telah memberinya banyak pencapaian berharga.

“Pencapaian terbesar saya selama PMM di UNPAR adalah dapat menikmati kuliah di kampus unggulan, memperluas relasi hingga ke seluruh nusantara, dan mengenal lebih dalam tentang toleransi. Tidak hanya itu, saya juga dapat menikmati keindahan dan kesejukan kota Bandung,” ungkapnya dengan antusias.

Kendati menghadapi tantangan akademik, terutama dalam mengikuti mata kuliah yang tidak sepenuhnya linier dengan program studinya, Rosalinda beradaptasi dengan baik.

“Belajar di program studi yang berbeda tentu menambah wawasan saya. Meski terkadang sulit, beruntung dosen lintas jurusan di sini sangat memahami kondisi kami sebagai mahasiswa pertukaran,” jelasnya.

Ia dan rekan mahasiswa, Edward Sinurat, mendapatkan pengakuan sebagai dua mahasiswa terbaik versi UNPAR dalam PMM tahun ini. Menurut Rosalinda, kunci suksesnya terletak pada konsistensi dan disiplin dalam setiap tugas.

“Faktor seperti laporan mingguan tanpa dispensasi, ketepatan dalam mengumpulkan tugas, kehadiran penuh, serta disiplin waktu menjadi penilaian penting bagi dosen dan liaison officer (LO),” imbuh Rosalinda.

Lebih dari sekadar prestasi akademik, PMM dan pengalaman di UNPAR telah memberikan dampak signifikan terhadap perkembangan pribadi Rosalinda, terutama dalam aspek kebijaksanaan dan kemanusiaan.

“PMM mengajarkan saya untuk semakin menghargai dan bertoleransi terhadap perbedaan yang memperkaya Indonesia. UNPAR membuka mata saya bahwa masih banyak yang harus dipelajari dan ilmu itu tidak ada habisnya,” paparnya.

Di luar kelas, kegiatan seperti kunjungan ke tempat-tempat bersejarah di Bandung menjadi bagian tak terpisahkan dari pengalamannya. Rosalinda menerangkan, “Modul Nusantara, yang dikonversi menjadi 4 SKS, memungkinkan kami mengunjungi tempat-tempat bersejarah dan unik, seperti Gedung Sate, Museum Geologi, Taman Hutan Raya, serta mengenal keanekaragaman budaya di Kampung Adat Cirendeu. Pengalaman ini semakin memperkaya cara pandang saya terhadap dunia.”

“Program ini membuka wawasan saya terhadap berbagai budaya di Indonesia dan membentuk karakter yang lebih baik. Sertifikat standar nasional yang diperoleh dari program ini juga akan menjadi nilai tambah dalam karier saya,” lanjutnya.

Menutup wawancara, Rosalinda berbagi pesan kepada mahasiswa lain yang ingin mengikuti PMM atau program pertukaran serupa. “Jangan takut mencoba hal baru. Kesempatan tidak datang dua kali. Jadilah pemberani untuk belajar hal-hal baru, karena belajar itu tidak ada batasnya. Teruslah semangat!” pesan Rosalinda dengan penuh semangat.

Rosalinda juga menyampaikan ucapan terima kasihnya kepada UNPAR, teman-teman PMM, dan Tim PMM. “Terima kasih atas fasilitas dan kesempatan berharga yang diberikan. Satu semester dalam program ini telah menjadi pengalaman yang luar biasa, penuh dengan pembelajaran, pertukaran pikiran, dan persahabatan,” tutupnya dengan rasa syukur dan apresiasi.

Pengalaman Rosalinda dalam PMM UNPAR tidak hanya mencerminkan prestasi akademik, tetapi juga pertumbuhan pribadi dan pengertian mendalam tentang keberagaman budaya. Ceritanya adalah bukti bahwa peluang belajar tidak hanya terbatas di dalam kelas, tetapi juga dalam interaksi, pengalaman, dan perjalanan yang tak terlupakan. (rel/sih)

Antusiasme Liburan Meningkat dan Seleksi Hotel di Era Baru Wisata, The Reiz Suites Artotel Curated Jadi Pilihan Favorit Keluarga!

MEDAN, SUMUTPOS.CO — Meskipun masih kurang lebih seminggu menuju libur imlek, antusiasme para wisatawan terasa kuat dengan peningkatan signifikan dalam pemesanan kamar di The Reiz Suites Medan. Fenomena ini mencerminkan keinginan kuat masyarakat untuk merencanakan liburan mereka lebih awal, menandakan pemulihan yang semakin mantap dalam industri perhotelan.

Merunut dari tahun lalu saat menjelang libur tahun baru sudah mulai tinggi tingkat pemesanan kamar maka pihak The Reiz Suites juga sudah mengantisipasi di tahun ini untuk lebih awal memberikan penawaran harga kamar untuk edisi libur imlek yang berdekatan dengan tanggal merah isra mi’raj dan pemilu yang telah di launching pada hari ini.

Melihat hal tersebut, The Reiz Suites menghadirkan penawaran kamar “The Wood Dragon” dimana tamu bisa menikmati kamar tipe two bedroom hanya dengan harga 1.200.000 rupiah dan juga mendapatkan ekstra benefit yaitu free breakfast untuk 2 pax dan 15% discount laundry.

Memiliki letak yang sangat strategis di tengah-tengah kota menjadi salah satu faktor pemilihan lokasi untuk stay bagi para tamu karena akses yang mudah kemana saja serta pilihan transportasi umum yang cukup variatif. Selain letak yang cukup strategis The Reiz Suites juga memiliki fasilitas umum yang family friendly yaitu kolam renang ya cukup besar dengan pilihan kolam anak dan kolam dewasa, kidsground di area outdoor serta terdapat cafe 24 jam yang berada disamping lobby The Reiz Suites.

Anton Subiyakto, General Manager The Reiz Suites, ARTOTEL Curated – Medan mengatakan “Dengan tingginya permintaan yang kami lihat menjelang liburan, The Reiz Suites merasa sangat terhormat dan bersiap sepenuh hati untuk menyambut para tamu kami. Keinginan mereka untuk berbagi momen liburan bersama kami adalah dorongan yang memotivasi kami untuk memberikan pengalaman yang tak terlupakan. Kami berkomitmen untuk memberikan layanan terbaik dalam menghadapi gelombang kebahagiaan liburan ini. ”

Untuk informasi lebih lanjut dan pemesanan dapat menghubungi The Reiz Suites, ARTOTEL Curated – Medan di Whatsapp Official 061-50300603.(rel)

Singgung PP 38/2023, Dedi Iskandar Soroti Jalan Sekitar Perkebunan di Sumut Rusak

Anggota DPD RI, Dedi Iskandar Batubara.(ist/SUMUT POS)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Anggota DPD RI asal Sumatera Utara, Dedi Iskandar Batubara menyoroti kondisi jalan umum yang berada di sekitaran kawasan perkebunan, kelapa sawit khususnya, banyak mengalami kerusakan cukup parah dan menghambat mobilitas masyarakat sekitar.

Atas hal itu, Dedi Iskandar Batubara meminta pemerintah memperhatikan hal itu, dengan memaksimalkan anggaran sesuai Peraturan Pemerintah (PP) Nomor 38/2023 tentang Dana Bagi Hasil (DBH) Perkebunan Sawit.

“Beberapa kali melintasi jalan yang berada di sekitar kawasan perkebunan, baik milik Negara maupun swasta, kita mendapati bahwa kondisinya mengalami rusak parah,” ucap Dedi, kepada wartawan, Rabu (31/1).

Dedi Iskandar mengungkapkan setelah melihat kondisi jalan di beberapa tempat, terutama yang berada atau terhubung dengan kawasan perkebunan kelapa sawit.

Ia menyebutkan Sumut masuk dalam 10 besar provinsi dengan luas lahan terbesar di Indonesia, setelah Riau (3,49 juta Ha), Kalteng (2,03 Juta Ha) dan disusul Sumut (2,01 Juta Ha) berdasarkan data laporan Statistik Perkebunan Unggulan Nasional 2021-2023, Kementerian Pertanian (Kementan).

“ Padahal jalan itu menghubungkan satu desa dengan desa lain, atau antar kecamatan hingga antar kabupaten di Sumatera Utara. Terakhir kali pekan lalu, ada di Kecamatan Silau kahean, Kabupaten Simalungun, yang terhubung dengan Kabupaten Serdang bedagai,” jelas Dedi Iskandar.

Dedi Iskandar juga menyinggung tentang keberadaan PP 38/2023 tentang DBH Perkebunan Sawit, dimana dari aturan tersebut, 20 persennya diberikan kepada Pemerintah Provinsi, kemudian 60% kepada Pemerintah Kabupaten dan 20% untuk Pemerintah Kabupaten/Kota yang berbatasan langsung dengan daerah penghasil sawit. Dengan Pagu DBH Sawit ditetapkan paling rendah sebesar 4% dari penerimaan negara, yang ditetapkan Dalam Peraturan Presiden mengenai rincian APBN.

“Sebenarnya PP ini terbilang baru, diundangkan dan berlaku efektif 24 Juli 2023. Tentu harus dilaksanakan secara maksimal. Soal kemudian akan ada evaluasi, apakah ini efektif atau tidak itu belakangan. Tetapi memang yang menjadi masalah sebenarnya, jumlah besaran yang diberikan oleh pemerintah dalam bentuk transfer ke daerah (TKD) oleh pemerintah pusat,” jelas Ketua Panitia Perancang Undang-Undang (PPUU) DPD RI ini.

Sebagaimana berdasarkan PP tersebut lanjut Ketua PW Al-Washliyah Sumut ini, di provinsi ini terdapat lahan perkebunan kelapa sawit yang luas, sehingga bisa mendapatkan DBH yang lebih besar untuk bisa menyelesaikan infrastruktur jalan, sebagai indikator penentuan besaran rincian alokasi. Termasuk juga produktivitas lahan serta yang ditetapkan oleh menteri.

“Saya juga melihat bahwa perlu ada komitmen antara PTPN dan pemerintah daerah termasuk provinsi, untuk sama-sama memikirkan. Karena yang menggunakan jalan itukan bukan hanya pihak perkebunan, tetapi masyarakat yang tinggal di wilayah seputar perkebunan yang menggunakan jalan itu sebagai akses mobilitas mereka memabwa hasil bumi/pertanian dari kampungnya,” jelas Calon DPD RI dapil Sumut nomor urut 7 pada Pemilu 2024 ini.

Selain itu, Dedi Iskandar Batubara mengungkapkan fakta bahwa banyak kendaraan yang melewati batas muatan atau tonase, melintasi jalan di sekitaran perkebunan. Akibatnya jalan yang sudah diaspal, menjadi rusak akibat beban berlebih atau tidak berimbang dengan kekuatan jalan.

“Karenanya saya fikir, perlu dikoordinasikan secara komprehensif, antara pihak perkebunan dengan pemerintah daerah agar akses jalan yang digunakan oleh orang banyak, termasuk perusahaan perkebunan, itu dalam kondisi yang laik. Kan lucu, misalnya jalur yang harusnya bisa kita tempuh dengan waktu singkat, menjadi lama karena jalannya rusak parah,” terang Dedi.

Ia pun mengibaratkan kerusakan jalan yang mengganggu mobilitas masyarakat, seperti pepatah ‘Tikus Mati di Lumbung Padi’, dimana hasil perkebunan sawit oleh para pemiliknya, baik swasta maupun milik negara, mendapatkan keuntungan besar. Sementara rakyat yang hidup di sekitar perkebunan itu, justru jalan yang menjadi akses utama bagi mereka, kondisinya tidak baik.(gus)

Edy dan Bobby, Berpeluang Maju Pilgubsu 2024

Rafriandi Nasution

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Gubernur Sumatera Utara (Gubsu), Edy Rahmayadi periode 2018-2023 dan Wali Kota Medan, Muhammad Bobby Afif Nasution dinilai memilik kans besar akan bertarung di Pemilihan Gubernur Sumut (Pilgubsu) pada Pilkada Serentak Tahun 2024.

Bobby Nasution disebut-sebut ada tiga partai politik (parpol) menyatakan siap mendukungnya maju di Pilgubsu, yakni Golkar, Gerindra, dan PAN. Ketiga partai tersebut, adalah partai pengusung Capres-cawapres nomor urut 02, Prabowo Subianto dan Gibran Rakabuming di Pilpres 2024.

Sedangkan, Edy Rahmayadi merupakan Ketua TPD Amin Sumut berpeluang besar akan didukung NasDem, PKS, dan PKB. Namun, baru PKS yang memberikan sinyal akan mendukung kembali mantan Pangkostrad itu, untuk memimpin periode kedua di Sumut ini.

“Kans pak Edy dan Bobby sangat besar maju di Pilgubsu yang akan didukung masing-masing parpol pengusung paslon capres dan cawapres 01 dan 02,” ucap Pengamat Politik asal Universitas Islam Sumatera Utara (UISU), Rafriandi Nasution kepada Sumut Pos, Jumat (26/1).

Rafriandi membeberkan analisis politiknya, bila mana Anies Rasyid Baswedan menang dan terpilih jadi Presiden RI, tidak tutup kemungkinan Edy Rahmayadi ditarik ke Pemerintah Pusat sebagai menteri di Kabinet Anies dan juga bisa didukung maju di Pilgubsu.

Sedangkan, Bobby Nasution. Menurut Rafriandi akan didukung sebatas Cagubsu. Karena, partai pungusung Prabowo-Gibran, cukup banyak sehingga porsi menteri sangat kecil. Ditambah lagi Bobby minim pengalaman di Pemerintahan.

Rafriandi mengungkapkan perjalan politik Edy dan Bobby di Sumut tergantung dengan kondisi politik di pusat. (gus/azw)

Kontroversi Kebijakan Sejumlah Kampus untuk Penggunaan Pinjol, Pemerintah Godok Skema Student Loan

DEMO: Mahasiswa ITB saat menggelar demo soal pinjaman online Danacita untuk mahasiswa.

SUMUTPOS.CO – Kontroversi kebijakan sejumlah kampus untuk penggunaan pinjaman online (pinjol) yang disodorkan kepada mahasiswa untuk membayar uang kuliah tunggal (UKT) turut membuat pemerintah mencari jalan keluar.

Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati menjelaskan, pemerintah tengah menggodok skema student loan atau pinjaman mahasiswa untuk berkuliah.

Ani menjelaskan, dewan pengawas Lembaga Pengelola Dana Pendidikan (LPDP) meminta LPDP untuk kemungkinan mengembangkan skema student loan.

’’Saat ini terkait dengan adanya mahasiswa yang membutuhkan bantuan pinjaman, kita sekarang sebetulnya sedang membahas dalam dewan pengawas LPDP meminta LPDP untuk mengembangkan kemungkinan men-develop yang disebut student loan. Tapi kita juga waspada, di negara maju seperti AS itu sudah dilakukan dan menimbulkan masalah jangka panjang,’’ ujarnya pada konferensi pers Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK) di Jakarta, kemarin (30/1). Plus minus kebijakan student loan akan terus dicermati. Sehingga berbagai kemungkinan yang terjadi bisa diantisipasi.

Menkeu menyebut hal itu juga termasuk dari sisi kemampuan bayar agar tidak memberatkan mahasiswa. Namun, pada saat yang sama, pemerintah juga tidak ingin kebijakan itu justru memicu terjadinya moral hazard.

’’LPDP nanti akan merumuskan bagaimana keterjangkauan pinjaman itu sehingga tidak memberatkan student tapi tetap mencegah terjadinya moral hazard dan tetep memberikan afirmasi terutama pada kelompok tidak mampu,’’ tutur mantan direktur pelaksana Bank Dunia itu.

Seperti diketahui, student loan adalah dana yang dipinjamkan untuk para mahasiswa yang ingin melanjutkan ke jenjang pendidikan tinggi namun kekurangan dana.

Skema pembayarannya dilakukan dengan sistem cicilan. Tenor yang ada pun bermacam-macam, bahkan beberapa ada yang harus melunaskan cicilan sebelum mereka lulus kuliah.

Ani menggarisbawahi, skema student loan yang tengah digodok diharapkan bisa membantu para pelajar. Sebab, sumber daya manusia yang unggul adalah salah satu syarat bagi RI untuk bisa menjadi negara maju.

Dia menjelaskan, LPDP pun mengelola dana yang makin besar. Untuk tahun ini, anggaran yang dikelola LPDP sekitar Rp150 triliun. Hal itu terbagi dalam beberapa alokasi, mulai dari Dana Abadi Pendidikan, Dana Abadi Perguruan Tinggi, Dana Abadi Pesantren, dan lainnya.

Meski begitu, Menkeu menekankan bahwa LPDP bukanlah satu-satunya lembaga yang bertugas mengembangkan bidang pendidikan. Anggaran pendidikan yang setiap tahunnya minimal 20 persen dari belanja APBN pun telah digelontorkan kepada berbagai kementerian/lembaga dan pemerintah daerah.

’’LPDP adalah komplemennya. Jadi jangan kemudian memikirkan satu-satunya untuk mengadili semua isu hanya LPDP, nggak. Kita punya anggaran di Kementerian Agama, Kemendikbud, BRIN, Transfer ke Daerah, untuk biaya operasi sekolah, untuk PAUD, untuk pendanaan pendidikan, untuk honor para guru, perbaikan kesejahteraan, perbaikan sekolah, itu semuanya ada dalam berbagai Kementerian dan Lembaga. Jadi jangan sampai hanya melihat dari satu sisi (LPDP) saja,’’ katanya.

Majelis Ulama Indonesia (MUI) angkat suara soal mahasiswa yang terjerat pinjol untuk biaya kuliah. Ketua MUI bidang fatwa Asrorun Ni’am Sholeh mengatakan seluruh elemen perlu merespon adanya skema pinjol untuk biaya kuliah.

Dia menyadari biaya kuliah itu mahal. Apalagi untuk kuliah yang berkualitas. “Maka tugas negara untuk menjamin akses pendidikan bermutu, dengan biaya terjangkau,” katanya usai mengikuti Konbes NU di Jogjakarta kemarin (30/1).

Asrorun mengatakan di satu sisi ada anak-anak muda yang mendambakan perkuliahan bermutu. Tapi di sisi lain, mereka kesulitan pembiayaan. Sehingga terjebak jadi nasabah pembiayaan. Baik itu pinjol maupun pinjaman offline atau konvensional.

Dia mengatakan mahasiswa jangan sampai jadi korban pinjaman atau pembiayaan yang menghisap. Kemudian juga skema pendanaan yang tidak sesuai regulasi serta syari’ah agama. Asrorun mengatakan MUI mengusulkan beberapa skema pembiayaan untuk membantu mahasiswa tersebut. Sehingga tidak terjerat pinjol atau sejenisnya. “MUI mendorong optimalisasi lembaga filantropi Islam. Seperti zakat, infak, dan sedekah,” katanya.

Dana tersebut disalurkan ke mahasiswa yang mengalami kendala ekonomi biaya biaya kuliah. Asrorun mengatakan dana tersebut bisa berupa bantuan langsung. Atau juga bisa berupa pinjaman tanpa bunga.

Cara berikutnya adalah dengan manfaat dana abadi atau wakaf. Hasil pengelolaan dana tersebut, bisa dijadikan dana bergulir. Khususnya kepada mahasiwa yang memiliki kemampuan akademik bagus tetapi terkendala pembiayaan. Dana bergulir manfaat pengelolaan wakaf itu bisa diberikan ke mahasiswa lain yang membutuhkan.

“Dengan skema seperti itu, bisa memudahkan mahasiswa dan tidak sampai putus kuliah,” katanya.

Saat ini sejumlah kampus papan atas memiliki dana abadi atau Endowment Fund. Hasil pengelolaan dana abadi itu, sebaiknya digunakan untuk menyelamatkan mahasiswa dari jeratan pinjol dengan bunga mencekik.ITB Bahkan di ITB sendiri, yang ramai soal pinjol, memiliki endowment fund bernama dana Lestari ITB.

Melansir website resmi Danacita, perusahan finctech lending tersebut bersama platform Bukas dari Filipina merupakan bagian dari ErudiFi. Sebuah perusahaan teknologi dengan misi membangun masa depan generasi muda Asia Tenggara. Yakni dengan menghadirkan pendanaan pendidikan terjangkau bagi para pelajar dan tenaga profesional.

Mereka menilai, angka partisipasi kasar di Indonesia untuk pendidikan tinggi hanya 35 persen. Merupakan salah satu yang terendah di dunia, bahkan di regional. Di sisi lain, pilihan pendanaan khusus untuk pendidikan masih sangat terbatas di Indonesia.

Nah, Danacita hadir sebagai platform pembiayaan untuk memberikan bantuan membayar biaya kuliah itu. Danacita berdiri pada 2018. Dipimpin Alfonsus Dwiyanto Wibowo sebagai direktur utama. Sebelum bergabung dengan Danacita, Alfonsus yang merupakan alumni dari Universitas Katolik Soegijapranata menjajaki karir di industri manufaktur selama hampir sembulan tahun. Adapula, Menteri Perdagangan periode 2011-2014 Gita Wirjawan sebagai penasihat perusahaan.

Sebagai perusahaan layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi (LPBBTI), Danacita mengantongi izin dan diawasi oleh Otoritas Jasa Keuangan (OJK) berdasarkan Keputusan Anggota Komisioner OJK Nomor KEP-68/D.05/2021 per 2 Agustus 2021. Pada 10 Agustus 2023, mereka menandatangani memorandum of understanding dengan Institut Teknologi Bandung (ITB). Kesepakatan itu bertujuan untuk memberikan fleksibilitas bagi mahasiswa yang belum dapat membayar langsung biaya kuliah atau UKT.

Dalam pernyataannya yang diterima Jawa Pos (Grup Sumut Pos) kemarin (30/1), Alfonsus enggan Danacita disebut sebagai pinjol. Sebab, istilah tersebut berkonotasi negatif. Sering dikaitkan dengan praktik layanan pendanaan yang tidak legal dan tidak beretika.

“Danacita adalah penyedia layanan pendanaan bersama berbasis teknologi informasi (LPBBTI) yang senantiasa berkomitmen untuk melakukan praktik layanan pendanaan yang bertanggung jawab,” tegasnya.

Pihaknya menerapkan prinsip kehati-hatian dalam memberikan pendanaan. Menyesuaikan dengan kemampuan dari penerima dana, dalam hal ini pelajar maupun wali. Sehingga mengedepankan kesejahteraan keuangan dari pelajar dalam jangka panjang.

Danacita juga mengacu kepada pedoman perilaku yang dikeluarkan oleh Asosiasi Fintech Pendanaan Bersama Indonesia (AFPI). Misalnya, transparansi produk dan metode penawaran layanan dengan mencantumkan seluruh biaya yang timbul dari setiap pengajuan biaya pendidikan. Termasuk biaya yang timbul di depan seperti biaya persetujuan.

Ada pula biaya bulanan atau disebut juga sebagai bunga atau biaya layanan, biaya keterlambatan, dan lainnya. Semua itu dapat diakses dan dilihat secara transparan oleh pelajar saat pengajuan. Dengan demikian, dapat memberdayakan pelajar untuk menerima pendanaan secara bertanggung jawab. Juga meminimalisasi risiko penipuan ataupun praktik tidak etis.

“Pada dasarnya, semangat dari layanan pendanaan pendidikan yang Danacita berikan adalah untuk tidak memberikan masalah baru kepada pelajar dan/atau wali. Danacita memastikan bahwa pendanaan diberikan sesuai dengan kemampuan dari penerima dana (pelajar) dan/atau wali, tidak melampaui kapabilitas pembayaran pelajar maupun wali, sehingga tidak akan menyulitkan saat melakukan pembayaran kembali,” beber Alfonsus.

Proses analisa dan verifikasi yang mendalam selalu dilakukan. Sebagai penilaian kesanggupan pelajar atau wali untuk melunasi pendanaan yang diberikan selalu dikedepankan. Untuk itu, pelajar atau penerima dana yang masih berusia kurang dari 21 tahun atau belum memiliki penghasilan yang cukup, wajib melakukan pengajuan di Danacita bersama orang tua atau wali.

Alfonsus memastikan bahwa 100 persen pendanaan disalurkan langsung kepada rekening institusi kampus. Bukan ke rekening perorangan dari pelajar atau wali. Agar menjamin dana yang disalurkan digunakan hanya untuk pembayaran kebutuhan pendidikan.

Danacita berkomitmen untuk mematuhi seluruh peraturan perundang-undangan yang berlaku. Termasuk di dalamnya SEOJK Nomor 19/SEOJK.06/2023 yang mencakup batas maksimum seluruh manfaat ekonomi dalam memfasilitasi pendanaan. Baik berupa bunga atau margin serta biaya administrasi platform untuk setiap pendanaan produktif sebesar 0,1 persen per hari dari nilai pendanaan yang tercantum pada perjanjian. (jpg/ila)

Alfonsus menjelaskan, terdapat dua komponen biaya yang disampaikan secara transparan kepada seluruh pelajar yang mengajukan. Yaitu biaya persetujuan dan biaya platform. Biaya persetujuan hanya dikenakan sekali saat pengajuan sebesar 3 persen dari nominal pendanaan yang disetujui.

Sedangkan biaya platform dikenakan secara bulanan berkisar antara 1,6 persen hingga 1,75 persen per bulan bergantung pada jangka waktu pembayaran yang dipilih.  “Keseluruhan biaya yang diterapkan oleh Danacita adalah berkisar 0,07 persen per hari, di mana masih di bawah batas maksimum yang telah ditetapkan oleh OJK sebesar 0,1 persen per hari,” ujarnya. (jpg/ila)

Eddy Lolos dari Jerat Tersangka KPK

PUTUSAN: Hakim PN Jakarta Selatan, Estiono memutuskan Eddy tidak sah sebagai tersangka.SALMAN TOYIBI/JAWA POS.

JAKARTA, SUMUTPOS.CO – Penetapan tersangka Eks Wamenkumham Edward Omar Sharif Hiariej oleh KPK dinyatakan tidak sah oleh Pengadilan Negeri (PN) Jakarta Selatan. Itu usai PN Jakarta Selatan membacakan putusan praperadilan yang diajukan oleh Eddy kemarin.

“Menimbang, bahwa oleh karena penetapan tersangka terhadap Pemohon tidak memenuhi minimum 2 alat bukti yang sah sebagaimana ketentuan pasal Pasal 184 ayat (1) Kitab Undang Undang Hukum Acara Pidana, maka Hakim sampai kepada kesimpulan tindakan Termohon yang telah menetapkan Pemohon sebagai Tersangka tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum,” ucap Hakim Tunggal PN Jakarta Selatan, Estiono kemarin sore.

Dalam pertimbangannya, Estiono berpandangan bahwa status sebagai tersangka hanya dapat ditetapkan penyidik kepada seseorang setelah hasil penyidikan yang dilaksanakan memperoleh bukti permulaan yang cukup, yakni paling sedikit dua jenis alat bukti.

Estiono menjelaskan, menurut ketentuan Pasal 184 ayat (1) Undang-Undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (KUHAP) menyatakan bahwa yang termasuk alat bukti yang sah adalah keterangan saksi, keterangan ahli, surat, petunjuk, dan keterangan terdakwa.

Estiono menilai, bukti berbagai putusan yang diajukan termohon, tidak dapat menjadi rujukan dalam praperadilan a quo. Sebab, kata dia, setiap perkara memiliki karakter yang berbeda dan tidak ada kewajiban bagi hakim untuk mengikuti putusan terdahulu.

Selain itu, Estiono mengatakan, bukti T.44 dan T.47 dengan judul berita acara Pemeriksaan saksi atas nama Thomas Azali tanggal 30 November 2023, berita acara Pemeriksaan saksi atas nama Helmut Hermawan tanggal 14 Desember 2023, ternyata pelaksanaannya setelah penetapan tersangka Eddy.

Estiono juga tidak menanggapi lebih lanjut terkait prinsip kolektif kolegial yang turut dipersoalkan oleh pemohon dalam praperadilan ini. “Dalam pokok perkara menyatakan penetapan tersangka oleh termohon terhadap pemohon tidak sah dan tidak mempunyai kekuatan hukum mengikat. Menghukum termohon membayar biaya perkara,” katanya.

Sebelumnya, Eddy Hiariej bersama dua orang dekatnya yaitu Yogi Arie Rukmana dan Yosi Andika Mulyadi ditetapkan KPK sebagai tersangka dalam kasus dugaan suap Rp8 miliar. Mereka disebut menerima suap dari Direktur Utama PT Citra Lampia Mandiri (CLM) Helmut Hermawan.

KPK menjerat Eddy dengan Pasal 12 huruf a atau Pasal 12 huruf b atau Pasal 11 Undang Undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi. Sebagaimana telah diubah dengan Undang Undang nomor 20 tahun 2001 tentang perubahan atas Undang Undang nomor 31 tahun 1999 tentang pemberantasan tindak pidana korupsi Jo Pasal 55 ayat 1 ke 1 KUHP Jo Pasal 64 ayat (1) KUHP.

Eddy pun menggugat KPK ke PN Jakarta Selatan karena mempermasalahkan status tersangka yang disematkan KPK terhadap dirinya. Sementara itu, Helmut telah ditahan KPK dan mengajukan praperadilan. Namun, Helmut menarik permohonan praperadilan.

Eddy dkk meminta hakim PN Jaksel menyatakan berbagai proses penegakan hukum yang dilakukan KPK adalah tidak sah, sehingga penetapan status tersangkanya juga turut tidak sah.

Sebelum keputusan dipraperadilan ini dibacakan, publik sebenarnya sudah khawatir dengan sikap KPK yang tak kunjung menahan Eddy. Padahal, Eddy sudah ditetapkan sebagai tersangka sejak 9 November lalu. KPK bahkan sudah menahan Helmut sebagai pemberi suap.

Lolosnya Eddy dari jerat tersangka ditanggapi Ketua Sementara KPK Nawawi Pomolango kemarin. Dia tak ingin berkomentar banyak. “Kami akan pelajari dulu putusan hakim praperadilannya,” paparnya. Biro Hukum KPK bakal segera memaparkan terkait putusan hakim tersebut. (elo/jpg/bbs/adz)