26.7 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Bandara Kualanamu Diseminarkan

Dihadiri Menko Ekonomi, Pakar Perencanaan dan Arsitek

MEDAN-Kualanamu bukan hanya berfungsi sebagai bandara internasional, namun dianggap sebagai penggerak dan pemicu percepatan pembangunan di wilayah sekitarnya. Harapan itu akan disampaikan Departemen Arsitektur dan Program Magister Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (FT USU) dalam seminar dan lokakarya (workshop) dengan tema, “Kualanamu Airport and Regional Development, Creating Urban Architecture for a Better Life” yang berlangsung selama dua hari di Tiara Convention Center, Medan, 16-17 November 2011 mendatang.

“Seminar dan lokakarya itu kerja sama dengan Pemko Medan, sekaligus memperingati 20 tahun Departemen Arsitektur dan 10 tahun Program Magister Arsitektur FT USU,” terang Ketua Panitia Pelaksana Ir Nurlisa Ginting MSc didampingi Ketua Program Magister Arsitektur FT USU, Dr Ir Dwira N Aulia MSc, dan Ketua Departemen Arsitektur FT USU, Ir N Vinky Rahman MT, saat menjelaskan pengaruh kehadiran Bandara Kualanamu kepada wartawan koran ini di USU kemarin.

Menurut Nurlisa dengan adanya pembangunan Bandara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang akan berdampak signifikan bagi pembangunan wilayah Sumatera Utara (Sumut). Hanya saja untuk menciptakan semua itu dibutuhkan koordinasi kelembagaan, peran pusat kota, dan diversifikasi mata pencarian masyarakat perlu diperhatian, seperti Pemprovsu, Pemkab Deli Serdang, dan Pemko Medan.

“Pengaruh-pengaruh itu, harus melibatkan kelembagaan, peran pusat kota menyangkut akses ke bandara, dan diversifikasi mata pencarian masyarakat di sekitar bandara dari usaha pertanian ke non pertanian,” paparnya.
Seminar ini juga, lanjut Nurlisa, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bagaimana pembangunan Bandara Kualanamu berdampak secara ekonomi, sosial, spasial, dan lingkungan. Kemudian, meningkatkan pengetahuan mengidentifikasi peluang dan keterbatasan dalam pembangunan bandara secara regional untuk meningkatkan kesejahteraan.

“Selain itu, kegiatan ini bisa meningkatkan dialog antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota di tingkat institusi untuk meningkatkan ekonomi makro, kebijakan sektoral, dan inisiatif lokal,” ujarnya.
Dalam seminar nantinya sebagai pembicara dihadiri Menko Perekonomian Hatta Radjasa, pakar perencanaan Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Tommy Firman, arsitek lulusan Massachussets Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat, Kevin Mark Low.

“Dalam seminar akan ada presentasi makalah dari berbagai institusi dalam dan luar negeri dalam berbagai sub topik, seperti arsitektur, perancangan dan perencanaan kota, lingkungan, ekonomi, dan lainnya,” bebernya.
Sementara pada hari kedua atau tepatnya 17 November, akan membahas kasus Bandara Kualanamu dan dampaknya bagi pengembangan kawasan Metropolitan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo (Mebidangro).

Dengan isu yang diangkat antara lain perencanaan kawasan pusat Kota Medan, kawasan sekitar bandara, dan transportasi menuju Kualanamu. “Seminar dan lokakarya ini diharapkan menghasilkan pemikiran, gagasan, dan rencana komprehensif bagi pembangunan wilayah pasca beroperasinya Bandara Kualanamu,” terang Nurlisa.
Nurlisa Ginting juga menyebutkan, selain seminar dan lokakarya, juga digelar berbagai kegiatan untuk memperingati diesnatalis ke dua program pendidikan ini. Kegiatan itu ialah pameran karya arsitektur, klinik dan konsultasi arsitektur gratis, donor darah, lomba mewarnai dan melukis untuk pelajar SD-SMA, dan bincang-bincang “Dunia Aristektur untuk Kualitas Hidup”.

“Untuk informasi dan pendaftaran dapat menghbungi Sekretariat Panitia Departemen Arsitektur USU, Kampus Padang Bulan atau mengakses http://mta.uzu.ac.id,” demikian ungkap Nurlisa Ginting diakhir pertemuan. (uma).

Dihadiri Menko Ekonomi, Pakar Perencanaan dan Arsitek

MEDAN-Kualanamu bukan hanya berfungsi sebagai bandara internasional, namun dianggap sebagai penggerak dan pemicu percepatan pembangunan di wilayah sekitarnya. Harapan itu akan disampaikan Departemen Arsitektur dan Program Magister Arsitektur Fakultas Teknik Universitas Sumatera Utara (FT USU) dalam seminar dan lokakarya (workshop) dengan tema, “Kualanamu Airport and Regional Development, Creating Urban Architecture for a Better Life” yang berlangsung selama dua hari di Tiara Convention Center, Medan, 16-17 November 2011 mendatang.

“Seminar dan lokakarya itu kerja sama dengan Pemko Medan, sekaligus memperingati 20 tahun Departemen Arsitektur dan 10 tahun Program Magister Arsitektur FT USU,” terang Ketua Panitia Pelaksana Ir Nurlisa Ginting MSc didampingi Ketua Program Magister Arsitektur FT USU, Dr Ir Dwira N Aulia MSc, dan Ketua Departemen Arsitektur FT USU, Ir N Vinky Rahman MT, saat menjelaskan pengaruh kehadiran Bandara Kualanamu kepada wartawan koran ini di USU kemarin.

Menurut Nurlisa dengan adanya pembangunan Bandara Kualanamu di Kabupaten Deli Serdang akan berdampak signifikan bagi pembangunan wilayah Sumatera Utara (Sumut). Hanya saja untuk menciptakan semua itu dibutuhkan koordinasi kelembagaan, peran pusat kota, dan diversifikasi mata pencarian masyarakat perlu diperhatian, seperti Pemprovsu, Pemkab Deli Serdang, dan Pemko Medan.

“Pengaruh-pengaruh itu, harus melibatkan kelembagaan, peran pusat kota menyangkut akses ke bandara, dan diversifikasi mata pencarian masyarakat di sekitar bandara dari usaha pertanian ke non pertanian,” paparnya.
Seminar ini juga, lanjut Nurlisa, bertujuan untuk meningkatkan pemahaman bagaimana pembangunan Bandara Kualanamu berdampak secara ekonomi, sosial, spasial, dan lingkungan. Kemudian, meningkatkan pengetahuan mengidentifikasi peluang dan keterbatasan dalam pembangunan bandara secara regional untuk meningkatkan kesejahteraan.

“Selain itu, kegiatan ini bisa meningkatkan dialog antara pemerintah pusat, provinsi, dan kabupaten/kota di tingkat institusi untuk meningkatkan ekonomi makro, kebijakan sektoral, dan inisiatif lokal,” ujarnya.
Dalam seminar nantinya sebagai pembicara dihadiri Menko Perekonomian Hatta Radjasa, pakar perencanaan Institut Teknologi Bandung (ITB) Prof Tommy Firman, arsitek lulusan Massachussets Institute of Technology (MIT) Amerika Serikat, Kevin Mark Low.

“Dalam seminar akan ada presentasi makalah dari berbagai institusi dalam dan luar negeri dalam berbagai sub topik, seperti arsitektur, perancangan dan perencanaan kota, lingkungan, ekonomi, dan lainnya,” bebernya.
Sementara pada hari kedua atau tepatnya 17 November, akan membahas kasus Bandara Kualanamu dan dampaknya bagi pengembangan kawasan Metropolitan Medan, Binjai, Deli Serdang, dan Karo (Mebidangro).

Dengan isu yang diangkat antara lain perencanaan kawasan pusat Kota Medan, kawasan sekitar bandara, dan transportasi menuju Kualanamu. “Seminar dan lokakarya ini diharapkan menghasilkan pemikiran, gagasan, dan rencana komprehensif bagi pembangunan wilayah pasca beroperasinya Bandara Kualanamu,” terang Nurlisa.
Nurlisa Ginting juga menyebutkan, selain seminar dan lokakarya, juga digelar berbagai kegiatan untuk memperingati diesnatalis ke dua program pendidikan ini. Kegiatan itu ialah pameran karya arsitektur, klinik dan konsultasi arsitektur gratis, donor darah, lomba mewarnai dan melukis untuk pelajar SD-SMA, dan bincang-bincang “Dunia Aristektur untuk Kualitas Hidup”.

“Untuk informasi dan pendaftaran dapat menghbungi Sekretariat Panitia Departemen Arsitektur USU, Kampus Padang Bulan atau mengakses http://mta.uzu.ac.id,” demikian ungkap Nurlisa Ginting diakhir pertemuan. (uma).

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/