30 C
Medan
Thursday, June 27, 2024

Juarai Try Out Kota Medan

Bahrul Ilmi Nasution, siswa kelas IX C SMP Negeri 3 Medan ini baru saja menjuarai Try Out se-Kota Medan pada Februari 2011 lalu. Tak tanggung-tanggung kegiatan yang diselenggarakan Bimbingan Belajar Basic ini diikuti sedikitnya 500-an siswa SMP negeri maupun swasta se-Kota Medan.

Si bungsu dari 3 bersaudara pasangan Marwan Nasution dan Saridewi ini mengaku lebih menyukai pelajaran IPA dari 3 pelajaran lain yang akan diujikan pada Ujian Nasional (UN) nanti. “Saya kuat dihafalan, jadi saya lebih senang belajr IPA ketimbang Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika,” ujarnya, Selasa (1/3).

Remaja kelahiran Medan 2 Januari 1997 ini mengaku jika penjabaran rumus seperti yang sering terdapat di mata pelajaran Matematika, Ia tak begitu menikmatinya.

Dengan prestasi yang diraihnya waktu itu, kedua orangtuanya menasehatinya untuk tetap mempertahankan prestasi. “Karena lebih sulit mempertahankan daripada mengejar, lebih banyak godaannya. Mereka menyuruh saya untuk terus meningkatkan prestasi,” jelas Bahrul.

Selain belajar di sekolah, Bahrul juga menghabiskan waktunya untuk bimbingan belajar secara intensif dalam mempersiapkan diri untuk UN mendatang. “Bimbingan tiga kali seminggu, ditambah belajar di rumah sekitar dua hingga tiga jam lagi setelah Salat Maghrib,” tutunya.

Bahrul juga memiliki hobi internetan, bukan hanya untuk mencari informasi pendidikan, tapi juga untuk refreshing seperti bermain game online. (saz)

Bahrul Ilmi Nasution, siswa kelas IX C SMP Negeri 3 Medan ini baru saja menjuarai Try Out se-Kota Medan pada Februari 2011 lalu. Tak tanggung-tanggung kegiatan yang diselenggarakan Bimbingan Belajar Basic ini diikuti sedikitnya 500-an siswa SMP negeri maupun swasta se-Kota Medan.

Si bungsu dari 3 bersaudara pasangan Marwan Nasution dan Saridewi ini mengaku lebih menyukai pelajaran IPA dari 3 pelajaran lain yang akan diujikan pada Ujian Nasional (UN) nanti. “Saya kuat dihafalan, jadi saya lebih senang belajr IPA ketimbang Bahasa Indonesia, Bahasa Inggris dan Matematika,” ujarnya, Selasa (1/3).

Remaja kelahiran Medan 2 Januari 1997 ini mengaku jika penjabaran rumus seperti yang sering terdapat di mata pelajaran Matematika, Ia tak begitu menikmatinya.

Dengan prestasi yang diraihnya waktu itu, kedua orangtuanya menasehatinya untuk tetap mempertahankan prestasi. “Karena lebih sulit mempertahankan daripada mengejar, lebih banyak godaannya. Mereka menyuruh saya untuk terus meningkatkan prestasi,” jelas Bahrul.

Selain belajar di sekolah, Bahrul juga menghabiskan waktunya untuk bimbingan belajar secara intensif dalam mempersiapkan diri untuk UN mendatang. “Bimbingan tiga kali seminggu, ditambah belajar di rumah sekitar dua hingga tiga jam lagi setelah Salat Maghrib,” tutunya.

Bahrul juga memiliki hobi internetan, bukan hanya untuk mencari informasi pendidikan, tapi juga untuk refreshing seperti bermain game online. (saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/