24.4 C
Medan
Saturday, October 5, 2024

Dosen Institut Kesehatan Helvetia Sosialisasikan Etika Menggunakan Medsos kepada Siswa SMA Alwashliyah 22 Tembung

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sosial media (Medsos) merupakan sarana komunikasi yang sangat populer di kalangan remaja, termasuk siswa di SMA Alwashliyah 22 Tembung.

Penggunaan media sosial yang bijak dapat membawa dampak positif, namun tanpa kesadaran beretika, bisa menimbulkan dampak negatif. Untuk itu, penting bagi siswa memahami etika dalam menggunakan media sosial agar dapat berinteraksi secara sehat dan bertanggungjawab.

“Sosialisasi ini sebenarnya sudah kami dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2024 lalu, diikuti oleh siswa-siswi kelas XII SMA Alwashliyah 22 Tembung, dan Alhamdulillah dapat dikatakan sukses,” kata Ketua kegiatan sosialisasi yang merupakan dosen Linguistik, Ani Deswita Chaniago, S.Pd, M.Hum, Sabtu (5/10/24).

Kegiatan sosialisasi ini juga diikuti oleh dosen-dosen Institut Kesehatan Helvetia, Linda Hernike, M.Kes dan Tuti Hertati Purba, M.Kes.

“Kegiatan ini diketahui dan diberi izin oleh Kepala Sekolah SMA swasta Al – Washliyah 22 Tembung, Faisal Hamzah, M.Pd. Pengabdian kepada masyarakat ini dimulai dengan pemaparan materi oleh narasumber mengenai pentingnya etika dalam penggunaan media sosial. Siswa diajak untuk memahami bahwa media sosial adalah alat yang dapat membangun atau merusak reputasi seseorang, bergantung pada bagaimana menggunakannya” jelas Ani.

Ani menambahkan, siswa juga diajak untuk memahami dampak dari penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab, seperti penyebaran berita palsu, perundungan (bullying) daring, serta dampak negatif bagi reputasi pribadi dan sosial.

Sebagai bagian dari materi, narasumber juga memberikan contoh nyata tentang kasus-kasus yang terjadi di dunia maya akibat kurangnya etika berkomunikasi.

Selain itu, lanjut Ani, siswa juga diberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar beretika dalam berkomunikasi di media sosial, seperti: Menghargai perbedaan – Tidak menyebarkan ujaran kebencian dan menghormati pendapat orang lain. Berpikir sebelum berbicara – Mengecek kebenaran informasi sebelum membagikan atau mengomentarinya. Menghindari konten negatif – Tidak membagikan atau berpartisipasi dalam konten yang mengandung kekerasan, pornografi, atau diskriminasi. Dan, Jaga privasi – Menghindari membagikan informasi pribadi secara berlebihan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Sosialisasi ini juga diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana siswa diberikan kesempatan untuk berbagi pandangan dan bertanya seputar masalah yang dihadapi dalam menggunakan media sosial.

“Dari sosialisasi ini, siswa menunjukkan antusiasme dan partisipasi yang tinggi. Para siswa sekolan SMA swasta Al-Washliyah 22 Tembung mulai menyadari pentingnya etika dalam berkomunikasi dan menggunakan media sosial secara bijak. Sebagian besar siswa mengungkapkan keinginan untuk lebih berhati-hati dalam berbagi informasi dan lebih selektif dalam memilih konten yang mereka konsumsi dan bagikan. Selain itu, ada peningkatan kesadaran tentang pentingnya menjaga privasi serta menghindari perilaku negatif seperti bullying dan hoaks” terang Ani.

Menurut Ani, sosialisasi mengenai etika penggunaan media sosial ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh siswa SMA swasta Al- Washliyah 22 Tembung. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang etika dalam berkomunikasi di dunia maya, diharapkan para siswa dapat menjadi pengguna media sosial yang lebih bijak dan bertanggung jawab.

“Harapan Kedepan kegiatan sosialisasi ini dapat dilanjutkan secara berkala, dengan menghadirkan lebih banyak pelatihan dan diskusi mengenai pemanfaatan media sosial yang positif. Melalui pendidikan yang berkelanjutan, para siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan peduli terhadap dampak sosial dari aktivitas mereka di dunia maya. Semoga para siswa mampu memanfaatkan media sosial sebagai sarana belajar dan berkomunikasi yang produktif dan penuh tanggung jawab” pungkasnya lagi.(mag-2).

MEDAN, SUMUTPOS.CO- Sosial media (Medsos) merupakan sarana komunikasi yang sangat populer di kalangan remaja, termasuk siswa di SMA Alwashliyah 22 Tembung.

Penggunaan media sosial yang bijak dapat membawa dampak positif, namun tanpa kesadaran beretika, bisa menimbulkan dampak negatif. Untuk itu, penting bagi siswa memahami etika dalam menggunakan media sosial agar dapat berinteraksi secara sehat dan bertanggungjawab.

“Sosialisasi ini sebenarnya sudah kami dilaksanakan pada tanggal 31 Januari 2024 lalu, diikuti oleh siswa-siswi kelas XII SMA Alwashliyah 22 Tembung, dan Alhamdulillah dapat dikatakan sukses,” kata Ketua kegiatan sosialisasi yang merupakan dosen Linguistik, Ani Deswita Chaniago, S.Pd, M.Hum, Sabtu (5/10/24).

Kegiatan sosialisasi ini juga diikuti oleh dosen-dosen Institut Kesehatan Helvetia, Linda Hernike, M.Kes dan Tuti Hertati Purba, M.Kes.

“Kegiatan ini diketahui dan diberi izin oleh Kepala Sekolah SMA swasta Al – Washliyah 22 Tembung, Faisal Hamzah, M.Pd. Pengabdian kepada masyarakat ini dimulai dengan pemaparan materi oleh narasumber mengenai pentingnya etika dalam penggunaan media sosial. Siswa diajak untuk memahami bahwa media sosial adalah alat yang dapat membangun atau merusak reputasi seseorang, bergantung pada bagaimana menggunakannya” jelas Ani.

Ani menambahkan, siswa juga diajak untuk memahami dampak dari penggunaan media sosial yang tidak bertanggung jawab, seperti penyebaran berita palsu, perundungan (bullying) daring, serta dampak negatif bagi reputasi pribadi dan sosial.

Sebagai bagian dari materi, narasumber juga memberikan contoh nyata tentang kasus-kasus yang terjadi di dunia maya akibat kurangnya etika berkomunikasi.

Selain itu, lanjut Ani, siswa juga diberikan pemahaman tentang prinsip-prinsip dasar beretika dalam berkomunikasi di media sosial, seperti: Menghargai perbedaan – Tidak menyebarkan ujaran kebencian dan menghormati pendapat orang lain. Berpikir sebelum berbicara – Mengecek kebenaran informasi sebelum membagikan atau mengomentarinya. Menghindari konten negatif – Tidak membagikan atau berpartisipasi dalam konten yang mengandung kekerasan, pornografi, atau diskriminasi. Dan, Jaga privasi – Menghindari membagikan informasi pribadi secara berlebihan yang dapat membahayakan diri sendiri maupun orang lain.

Sosialisasi ini juga diakhiri dengan sesi diskusi interaktif, di mana siswa diberikan kesempatan untuk berbagi pandangan dan bertanya seputar masalah yang dihadapi dalam menggunakan media sosial.

“Dari sosialisasi ini, siswa menunjukkan antusiasme dan partisipasi yang tinggi. Para siswa sekolan SMA swasta Al-Washliyah 22 Tembung mulai menyadari pentingnya etika dalam berkomunikasi dan menggunakan media sosial secara bijak. Sebagian besar siswa mengungkapkan keinginan untuk lebih berhati-hati dalam berbagi informasi dan lebih selektif dalam memilih konten yang mereka konsumsi dan bagikan. Selain itu, ada peningkatan kesadaran tentang pentingnya menjaga privasi serta menghindari perilaku negatif seperti bullying dan hoaks” terang Ani.

Menurut Ani, sosialisasi mengenai etika penggunaan media sosial ini diharapkan dapat memberikan dampak positif bagi seluruh siswa SMA swasta Al- Washliyah 22 Tembung. Dengan pemahaman yang lebih baik tentang etika dalam berkomunikasi di dunia maya, diharapkan para siswa dapat menjadi pengguna media sosial yang lebih bijak dan bertanggung jawab.

“Harapan Kedepan kegiatan sosialisasi ini dapat dilanjutkan secara berkala, dengan menghadirkan lebih banyak pelatihan dan diskusi mengenai pemanfaatan media sosial yang positif. Melalui pendidikan yang berkelanjutan, para siswa dapat tumbuh menjadi generasi yang cerdas, kreatif, dan peduli terhadap dampak sosial dari aktivitas mereka di dunia maya. Semoga para siswa mampu memanfaatkan media sosial sebagai sarana belajar dan berkomunikasi yang produktif dan penuh tanggung jawab” pungkasnya lagi.(mag-2).

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/