25.6 C
Medan
Tuesday, May 14, 2024

Belajar Puisi Secara Otodidak

Bagi Rizki Amalia, menulis puisi bukanlah hal yang mudah. Namun, jika puisi tersebut dibutuhkan secara mendadak, siswa kelas IX G SMP Negeri 28 Medan ini akan dengan cepat membuatnya, dan hasilnya tak perlu diragukan.

Amel, panggilan akrabnya, adalah remaja kelahiran Medan 15 Februari 1997. Amel memiliki bakat menulis puisi secara dadakan. Karena pada tahun 2009 lalu, saat Ia masih duduk di kelas VIII Ia sempat mengikuti even O2SN Kota Medan dan langsung menjadi juara 2 lomba cipta puisi di tingkat SMP. “Waktu itu saya didaftarkan teman, dan saya tidak tahu kalau saya didaftarkan. Jadi, mau tak mau saya harus menciptakan puisi yang pada waktu itu bertema ‘Sumut.’ Jadi saya menulis puisi tentang keindahan Danau Toba,” katanya, Selasa (5/4).

Menurut anak tunggal pasangan Agus Suprianto dan Endang Sugiartati ini Ia mempelajari tulis puisi secara otodidak. “Gak ada yang ngajarin, keluar begitu aja inspirasi-inspirasi yang ada di kepala,” ujarnya.

Atas prestasi yang tiba-tiba tersebut, kedua orangtua Amel juga terkejut. “Namun, seperti biasa, mereka tak pernah terlalu menunjukkan kebahagiaan mereka. Karena mereka takut saya jadi besar kepala atau sombong. Mereka berpesan kepada saya untuk lebih meningkatkan prestasi saya,” ungkap Amel.

Ternyata selain jago tulis puisi secara otodidak, Amel juga memiliki kelebihan di bidang hitung-menghitung. Karena Ia juga sempat meraih juara sempoa pada saat Ia masih duduk di bangku SD. Amel mengkau, pada kelas 2, 3 dan 4 Ia sudah ikut ls sempoa di satu bimbningan sempoa di Kota Medan. Alhasil, kelas 2 Ia meraih juara kedua, kelas 3 meraih juara pertama dan kelas 4 Amel juara ketiga tingkat Kota Medan. “Hingga saat ini dasar-dasar menghitung cara sempoa sudah saya kuasai, walau tak lagi ikut les sempoa,” tuturnya.(saz)

Bagi Rizki Amalia, menulis puisi bukanlah hal yang mudah. Namun, jika puisi tersebut dibutuhkan secara mendadak, siswa kelas IX G SMP Negeri 28 Medan ini akan dengan cepat membuatnya, dan hasilnya tak perlu diragukan.

Amel, panggilan akrabnya, adalah remaja kelahiran Medan 15 Februari 1997. Amel memiliki bakat menulis puisi secara dadakan. Karena pada tahun 2009 lalu, saat Ia masih duduk di kelas VIII Ia sempat mengikuti even O2SN Kota Medan dan langsung menjadi juara 2 lomba cipta puisi di tingkat SMP. “Waktu itu saya didaftarkan teman, dan saya tidak tahu kalau saya didaftarkan. Jadi, mau tak mau saya harus menciptakan puisi yang pada waktu itu bertema ‘Sumut.’ Jadi saya menulis puisi tentang keindahan Danau Toba,” katanya, Selasa (5/4).

Menurut anak tunggal pasangan Agus Suprianto dan Endang Sugiartati ini Ia mempelajari tulis puisi secara otodidak. “Gak ada yang ngajarin, keluar begitu aja inspirasi-inspirasi yang ada di kepala,” ujarnya.

Atas prestasi yang tiba-tiba tersebut, kedua orangtua Amel juga terkejut. “Namun, seperti biasa, mereka tak pernah terlalu menunjukkan kebahagiaan mereka. Karena mereka takut saya jadi besar kepala atau sombong. Mereka berpesan kepada saya untuk lebih meningkatkan prestasi saya,” ungkap Amel.

Ternyata selain jago tulis puisi secara otodidak, Amel juga memiliki kelebihan di bidang hitung-menghitung. Karena Ia juga sempat meraih juara sempoa pada saat Ia masih duduk di bangku SD. Amel mengkau, pada kelas 2, 3 dan 4 Ia sudah ikut ls sempoa di satu bimbningan sempoa di Kota Medan. Alhasil, kelas 2 Ia meraih juara kedua, kelas 3 meraih juara pertama dan kelas 4 Amel juara ketiga tingkat Kota Medan. “Hingga saat ini dasar-dasar menghitung cara sempoa sudah saya kuasai, walau tak lagi ikut les sempoa,” tuturnya.(saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/