MEDAN, SUMUTPOS.CO – Agaknya mustahil sebuah peradaban dapat dibangun tanpa perpaduan tiga unsur penting dalam diri seorang pemimpin, yakni religiusitas, integritas dan intelektualitas. Ketiganya tidak berjenjang, namun harus menjadi unsur pembentuk personalitas seorang calon pemimpin peradaban.
Unsur itu terlihat dalam sosok Prof Dr Amroeni Drajat MAg, adalah salah satu guru besar sekaligus tokoh pemikir UINSU Medan saat ini yang namanya dikenal lewat peran andilnya memajukan kampus. Religiusitas, Integritas dan Intelektualitas nya sudah tidak diragukan lagi.
Hal ini pun dapat dibuktikan melalui orang-orang yang menjalin hubungan dan kerja sama dengannya mulai dari mahasiswa, para staf dan dosen yang mengenal beliau dengan baik pasti membenarkan tentang ketiga unsur karakter tersebut selama dibawah kepemimpinanya. Selain itu, pendiri salah satu pesantren ini juga dikenal dengan kepribadian sangat baik,syang mengedepankan etika dan keramahan.
Kiprah Prof Dr Amroeni Drajat MAg dalam dunia pendidikan dan jasanya terhadap lingkungan akademisi kampus maupun masyarakat membuatnya dikenal sebagai tokoh yang teladan, menginspirasi, hingga sangat patut dijadikan role model.
Sekarang Amroeni telah menyelesaikan banyak karya-karya cerdas untuk dinikmati pemikirannya, dijadikan panduan kedisiplinan ilmu. Perjalanan panjang seorang Amroeni membuatnya dikenal sebagai salah satu tokoh inspiratif di kalangan masyarakat termasuk UIN Sumatera Utara Medan.
Dalam catatan prestasinya Prof Dr Amroeni Drajat MAg diketahui pernah menerima penghargaan sebagai Dosen Terbaik I Fakultas Ushuuddin, pernah menjabat di Senat Fakultas Ushuluddin, Senat IAINSU, Ketua Program Studi Pemikiran Islam, hingga menjadi Wakil Dekan I Fakultas Ushuluddin.
Amroeni muda dikenal sangat gigih dalam meraih cita-citnya, dengan keterbatasan ekonomi Amroini berjuang membiayai kuliahnya sendiri dengan menggeluti berbagai pekerjaan termasuk mengajar yang diawalinya pada di Pesantren Darul Arafah selama setahun. Selain itu Amroini juga berhasil mendapatkan beasiswa karena prestasi akademiknya.
Saat bergelut di dunia pendidikan Amroeni dikenal sebagai pemuda berliterasi, yang suka menuliskan aktivitas-aktivitas harian, mencatat isi ceramah dan pelajaran dari kiyai, hingga mencatatkan pengeluaran dan pemasukan belanja yang diberikan orang tuanya.
Budaya literasi itu ia tanamkan dalam dirinya hingga menjadikannya sebagai pemuda pemikir, cerdas berintelektual, dan menyelesaikan banyak karya.
Cikal bakal menjadi pemikir bahkan kian tampak ketika Amroeni melanjutkan program S2-nya di IAIN Syarif Hidayatullah, Jakarta (sekarang UIN), dengan mengambil Jurusan Kajian Islam. Tak berhenti di situ, ia kemudian melanjutkan S3-nya di kampus yang sama, dengan jurusan yang sama pula. Selama program S3 Amroeni diketahui telah menyelesaikan sembilan buku beserta buku terjemahannya.
Jejak karir itu menunjukkan amat besarnya kepercayaan UIN Sumatera Utara Medan pada beliau di masanya, besarnya harapan UINSU akan pikiran-pikiran intelektualnya. Sekarang dalam posisinya sebagai Calon Rektor UIN Sumatera Utara Medan Periode 2020-2024, Prof Dr Amroeni Drajat MAg diminta terus memberikan edukasi positif bagi masyarakat dan kampus, menuangkan ide-ide cerdas ke bentuk literasi ilmiah maupun teknis lapangan, sehingga berguna bagi pemajuan dunia pendidikan.
Amroeni Drajat sendiri tidak ingin menyia-nyiakan kesempatannya merodai kampus UINSU Medan menjadi kampus intelektual berkonsep akhlakul karimah. Lingkungan UINSU Medan pada masa mendatang sebagaimana dicantumkan dalam misinya harus mengembangkan sistem keilmuan yang integratif, menguatkan tata kelola dan pelayanan, meningkatkan kerja sama skala nasional maupun internasional, menghasilkan alumni-alumni yang bermanfaat, dan misi lainnya yang dikemas dalam visi “Insan Berakhlakul Karimah”. (gus)