25.6 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

Sampah dari Medan Zoo Bisa Diolah jadi Pupuk Majemuk

DOSEN dari Universitas Sumatera Utara (USU)dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kebun Binatang Medan (KBM) baru-baru ini.

Tim pengabdian USU dan UMSU tersebut terdiri dari Prof Dr Ilmi MSc (ketua) dengan anggota Dr Ami Dilham MSi dan Yasmin Anggia Sari SSi MT dan Suherman ST MT serta didampingi beberapa mahasiswa.

Pada kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat melakukan pelatihan pengolahan sampah menjadi kompos di area KBM atau Medan Zoo tersebut. Tim pengabdian melatih pembuatan kompos kepada anggota Koperasi Produsen Syariah Amanah Ulama MUI Sumut yang sudah bekerja sama dengan pengelola KBM.

Dalam kegiatan ini diterapkan teknologi yanisis dalam proses pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan menyemprotkan cairan (OneGEST) digunakan dalam pengolahan sampah organik menjadi kompos.

Penerapan teknologi ini bertujuan mempercepat waktu pengomposan dari empat minggu menjadi dua minggu. Lebih lanjut OneGEST (OG) berfungsi sebagai dekomposer dan peningkat gizi tanaman utama yang sangat efisien untuk membuat kompos.

Dalam kegiatan ini juga diterapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) seperti mesin pencacah dan mesin pengayak digunakan untuk mempercepat dan6 meningkatkan produktivitas pengolahan kompos.

Prof Dr Ilmi MSc selaku ketua tim menyampaikan bahwa teknologi ini sangat berguna mempercepat proses pengolahan sampah menjadi kompos. ”Nantinya para petani bisa menggunakan kompos yang telah dicampur dengan kotoran hewan (Kohe) dan tanah humus dengan perbandingan tertentu yang biasa disebut pupuk majemuk,” katanya.

Ia menyebut olahan ini digunakan untuk memupuk tanaman sehingga dapat mengurangi ketergantungan petani dalam menggunakan pupuk kimia. (dmp)

DOSEN dari Universitas Sumatera Utara (USU)dan Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) melaksanakan kegiatan pengabdian masyarakat di Kebun Binatang Medan (KBM) baru-baru ini.

Tim pengabdian USU dan UMSU tersebut terdiri dari Prof Dr Ilmi MSc (ketua) dengan anggota Dr Ami Dilham MSi dan Yasmin Anggia Sari SSi MT dan Suherman ST MT serta didampingi beberapa mahasiswa.

Pada kegiatan ini, tim pengabdian masyarakat melakukan pelatihan pengolahan sampah menjadi kompos di area KBM atau Medan Zoo tersebut. Tim pengabdian melatih pembuatan kompos kepada anggota Koperasi Produsen Syariah Amanah Ulama MUI Sumut yang sudah bekerja sama dengan pengelola KBM.

Dalam kegiatan ini diterapkan teknologi yanisis dalam proses pengolahan sampah organik menjadi kompos dengan menyemprotkan cairan (OneGEST) digunakan dalam pengolahan sampah organik menjadi kompos.

Penerapan teknologi ini bertujuan mempercepat waktu pengomposan dari empat minggu menjadi dua minggu. Lebih lanjut OneGEST (OG) berfungsi sebagai dekomposer dan peningkat gizi tanaman utama yang sangat efisien untuk membuat kompos.

Dalam kegiatan ini juga diterapkan Teknologi Tepat Guna (TTG) seperti mesin pencacah dan mesin pengayak digunakan untuk mempercepat dan6 meningkatkan produktivitas pengolahan kompos.

Prof Dr Ilmi MSc selaku ketua tim menyampaikan bahwa teknologi ini sangat berguna mempercepat proses pengolahan sampah menjadi kompos. ”Nantinya para petani bisa menggunakan kompos yang telah dicampur dengan kotoran hewan (Kohe) dan tanah humus dengan perbandingan tertentu yang biasa disebut pupuk majemuk,” katanya.

Ia menyebut olahan ini digunakan untuk memupuk tanaman sehingga dapat mengurangi ketergantungan petani dalam menggunakan pupuk kimia. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/