29 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Persiapkan Kampus Baru yang Lebih Besar

Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia memang baru didirikan awal tahun 2013 sesuai dengan SK Mendikbud Nomor 10/E/O/2013. Jauh sebelumnya, perguruan tinggi yang beralamat di Jalan Kapten Muslim Nomor 79 Kompleks RSU Sari Mutiara Medan ini telah berkiprah selama 30 tahun.
DALAM usia tiga dasa warsa, USM Indonesia kini tak hanya mengasuh program pendidikan kesehatan saja. Kini USM Indonesia mengasuh Fakultas Hukum dengan program studi Ilmu Hukum (S1) dan Fakultas Ekonomi dengan prodi Akutansi (S1) dan Manajemen (S2).

Ada juga Fakultas Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan dengan prodi Ilmu Komunikasi (S1) dan Ilmu Perpustakaan (S1). Disamping itu, Fakultas Psikologi dengan prodi Psikologi (S1) dan Fakultas Ilmu Komputer dengan prodi Sistem Informatika (S1) serta Fakultas MIPA dengan prodi Farmasi (S1), Kimia (S1) dan Analisa Farmasi & Makanan (D-3).

Dr Dra Ivan Elisabeth Purba MKes sebagai rektor pertama USM Indonesia juga membentuk Fakultas Ilmu Kesehatan dengan tujuh prodi yakni Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1), Ilmu Keperawatan (S1), Ners (Profesi), Keperawatan (D3), Kebidanan (D3), Analisis Kesehatan (D3) dan Teknik Elektro Medik (D3).

Selain program pendidikan diploma-3 dan strata-1, USM Indonesia yang didirikan Yayasan Sari Mutiara juga memiliki program pendidikan pascasarjana yakni Ilmu Kesehatan Masyarakat (S2). Pengembangan pendidikan di USM Indonesia akan terus bertambah seiring dengan visi dan misi perguruan tinggi tersebut.

Pembina Yayasan Sari Mutiara yang juga Anggota DPD RI Parlindungan Purba SH MM menyebut, Yayasan Sari Mutiara adalah sebuah yayasan yang awalnya bernama Yayasan Sitanggang Purba, bergerak dalam bidang pelayanan rumah sakit dan pendidikan.

Diawali kiprah kedua orangtuanya, Bidan Sauria Sitanggang didampingi Drs Washington Purba, mereka menggeluti keseharian kehidupan dengan melayani pasien di rumah. Ia menyebut, Yayasan Sari Mutiara juga merealisasikan gagasan baru dalam dunia pendidikan dengan mengajukan pendirian Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Sari Mutiara Medan kepada Departemen Kesehatan RI. Parlindungan mengemukakan kampus USM Indonesia terus  dikembangkan menjadi kampus yang representatif dengan membangun gedung baru dan juga merenovasi gedung lama dengan menambah ruang kelas dan ruang laboratorium serta ruangan yang dibutuhkan lainnya.

Dari sisi tenaga pendidik yayasan, lanjut dia, memberikan dukungan beasiswa bagi 40 orang dosen yang mengikuti studi lanjut ke S2 dan program S3 baik di Medan, Pulau Jawa dan luar negeri (Thailand). ‘’Sebagian diantaranya sudah ada yang telah menyelesaikan studinya dengan prestasi membanggakan.,’’ katanya.

Dalam jangka waktu yang panjang,  ungkapParlindungan, Yayasan Sari Mutiara juga akan menambah lahan kampus USM Indonesia yang lebih besar baik disekitar kampus saat ini maupun merelokasi kampus ketempat yang lebih strategis dan lebih luas.

Pengalaman mengabdi selama ini merupakan bekal dan menjadi motivator untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang lebih baik. Lewat USM diharapkan akan dihasilkan alumni yang bercirikan nilai-nilai khas pendiri USM Indonesia Bidan Sauria Sitanggang, yakni berdisiplin tinggi, bersikap tulus dan sungguh-sungguh, bekerja keras dan pantang menyerah, rendah hati serta hemat dan sederhana.

Rektor USM Indonesia menambahkan USM Indonesia merupakan lembaga pendidikan tinggi di Sumut yang memiliki visi menjadi institusi pendidikan unggul yang menghasilkan lulusan dengan kompetensi sesuai kebutuhan masyarakat dan mampu menjalankan kegiatan sesuai dengan standar etika profesi,’’ kata Rektor USM Indonesia Dr Dra Ivan Elisabeth Purba MKes.

Ia mengungkapkan lahirnya USM Indonesia di awal tahun 2013. USM Indonesia sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mutiara Indonesia berperan selama tiga dasawarsa untuk memajukan pendidikan di Sumut.
Ia berharap lulusan USM Indonesia dapat terus menjadi tenaga kesehatan andal.‘’Tenaga kesehatan  salah satu profesi yang sangat signifikan bagi peningkatan Indeks Pembangunan suatu negara.  Berbagai tuntutan masyarakat merupakan motivasi bagi seluruh tenaga kesehatan untuk tetap berbenah diri, katanya.  (dmp)

Universitas Sari Mutiara (USM) Indonesia memang baru didirikan awal tahun 2013 sesuai dengan SK Mendikbud Nomor 10/E/O/2013. Jauh sebelumnya, perguruan tinggi yang beralamat di Jalan Kapten Muslim Nomor 79 Kompleks RSU Sari Mutiara Medan ini telah berkiprah selama 30 tahun.
DALAM usia tiga dasa warsa, USM Indonesia kini tak hanya mengasuh program pendidikan kesehatan saja. Kini USM Indonesia mengasuh Fakultas Hukum dengan program studi Ilmu Hukum (S1) dan Fakultas Ekonomi dengan prodi Akutansi (S1) dan Manajemen (S2).

Ada juga Fakultas Ilmu Komunikasi dan Perpustakaan dengan prodi Ilmu Komunikasi (S1) dan Ilmu Perpustakaan (S1). Disamping itu, Fakultas Psikologi dengan prodi Psikologi (S1) dan Fakultas Ilmu Komputer dengan prodi Sistem Informatika (S1) serta Fakultas MIPA dengan prodi Farmasi (S1), Kimia (S1) dan Analisa Farmasi & Makanan (D-3).

Dr Dra Ivan Elisabeth Purba MKes sebagai rektor pertama USM Indonesia juga membentuk Fakultas Ilmu Kesehatan dengan tujuh prodi yakni Ilmu Kesehatan Masyarakat (S1), Ilmu Keperawatan (S1), Ners (Profesi), Keperawatan (D3), Kebidanan (D3), Analisis Kesehatan (D3) dan Teknik Elektro Medik (D3).

Selain program pendidikan diploma-3 dan strata-1, USM Indonesia yang didirikan Yayasan Sari Mutiara juga memiliki program pendidikan pascasarjana yakni Ilmu Kesehatan Masyarakat (S2). Pengembangan pendidikan di USM Indonesia akan terus bertambah seiring dengan visi dan misi perguruan tinggi tersebut.

Pembina Yayasan Sari Mutiara yang juga Anggota DPD RI Parlindungan Purba SH MM menyebut, Yayasan Sari Mutiara adalah sebuah yayasan yang awalnya bernama Yayasan Sitanggang Purba, bergerak dalam bidang pelayanan rumah sakit dan pendidikan.

Diawali kiprah kedua orangtuanya, Bidan Sauria Sitanggang didampingi Drs Washington Purba, mereka menggeluti keseharian kehidupan dengan melayani pasien di rumah. Ia menyebut, Yayasan Sari Mutiara juga merealisasikan gagasan baru dalam dunia pendidikan dengan mengajukan pendirian Sekolah Perawat Kesehatan (SPK) Sari Mutiara Medan kepada Departemen Kesehatan RI. Parlindungan mengemukakan kampus USM Indonesia terus  dikembangkan menjadi kampus yang representatif dengan membangun gedung baru dan juga merenovasi gedung lama dengan menambah ruang kelas dan ruang laboratorium serta ruangan yang dibutuhkan lainnya.

Dari sisi tenaga pendidik yayasan, lanjut dia, memberikan dukungan beasiswa bagi 40 orang dosen yang mengikuti studi lanjut ke S2 dan program S3 baik di Medan, Pulau Jawa dan luar negeri (Thailand). ‘’Sebagian diantaranya sudah ada yang telah menyelesaikan studinya dengan prestasi membanggakan.,’’ katanya.

Dalam jangka waktu yang panjang,  ungkapParlindungan, Yayasan Sari Mutiara juga akan menambah lahan kampus USM Indonesia yang lebih besar baik disekitar kampus saat ini maupun merelokasi kampus ketempat yang lebih strategis dan lebih luas.

Pengalaman mengabdi selama ini merupakan bekal dan menjadi motivator untuk menyelenggarakan proses pendidikan yang lebih baik. Lewat USM diharapkan akan dihasilkan alumni yang bercirikan nilai-nilai khas pendiri USM Indonesia Bidan Sauria Sitanggang, yakni berdisiplin tinggi, bersikap tulus dan sungguh-sungguh, bekerja keras dan pantang menyerah, rendah hati serta hemat dan sederhana.

Rektor USM Indonesia menambahkan USM Indonesia merupakan lembaga pendidikan tinggi di Sumut yang memiliki visi menjadi institusi pendidikan unggul yang menghasilkan lulusan dengan kompetensi sesuai kebutuhan masyarakat dan mampu menjalankan kegiatan sesuai dengan standar etika profesi,’’ kata Rektor USM Indonesia Dr Dra Ivan Elisabeth Purba MKes.

Ia mengungkapkan lahirnya USM Indonesia di awal tahun 2013. USM Indonesia sebelumnya adalah Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) Mutiara Indonesia berperan selama tiga dasawarsa untuk memajukan pendidikan di Sumut.
Ia berharap lulusan USM Indonesia dapat terus menjadi tenaga kesehatan andal.‘’Tenaga kesehatan  salah satu profesi yang sangat signifikan bagi peningkatan Indeks Pembangunan suatu negara.  Berbagai tuntutan masyarakat merupakan motivasi bagi seluruh tenaga kesehatan untuk tetap berbenah diri, katanya.  (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/