31.7 C
Medan
Sunday, June 2, 2024

Ini Penantian 36 Tahun, Jokowi Hadiri Dies Natalis ke-66 USU

BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
WAWANCARA: Presiden Joko Widodo saat berada di USU, Senin (8/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perguruan Tinggi harus memampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang hadal dan meningkatkan kewirausahaan sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Hal ini, memberikan nilai khusus bagi mahasiswa untuk dapat bersaing dengan kehidupan lebih baik.

Hal itu, diungkapkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan kata sambutan pada Acara Dies Natalis Universitas Sumatera Utara (USU) ke-66 di Auditorium USU di Medan, Senin (8/10) pagi.

“Dalam situasi apapun pergiruan tinggi akan menempati peran sentra untuk menciptakan SDM yang andal untuk menghdapi tantangan zaman,” kata Jokowi di hadapan ribuan tamu yang hadir di acara tersebut.

Jokowi mengungkapkan saat ini, Indonesia dihadapi bersama dengan perkembangan zaman yang harus diikuti serta dengan SDM mempunih dan berkualitas. Untuk itu, merupakan Perguruan Tinggi menciptakan SDM tersebut.

“Kecepatan merupakan kata kunci untuk memenangan pertandingan. Yang cepatlah yang pasti akan mengalahkan yang lambat. Saya selalu menagajak untuk membangun ekosistem untuk membangun langkah yang cepat. Kemudian, Pangkas regulasi yang memperlambat,” ungkap Jokowi.

Bila tidak, Joko mengatakan pastinya Indonesia akan terus ketinggalan dari negara-negara lainnya. Pemerintah terus mendorong Perguruan Tinggi untuk menciptkan SDM yang handal dan berjiwa kewirausahaan.

“Satu teknologi yang kita pelajari, muncul teknologi yang lain. Perkembamgan ini merupakan tantangan bagi perguruan tinggi. Dulu kalau saya penen, makan sate saya harus pergi ke warung. Tapi, sekarang saya pakai aplikasi itu, nyampe,” jelas Jokowi.

Ia pun, berpesan kepada USU untuk menciptakan program studi dengan sesuai perkembangan zaman. Dengan itu, mahasiswa dan para alumninya dapat bersaing di tengah masyarakat dengan situasi perkembangan zaman saat ini dan dikemudian hari.

“Hati-hati Pak rektor, sekarang fakultas yang itu-itu saja. Sekarang harus ada fakultas yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Revolusi industri, juga membawa tantangan moralitas bagi masyarakat Indonesia,” tutur Jokowi.

Jokowi juga mengkritisi soal media massa saat ini. Ia meminta kepada media massa untuk bersama-sama membangunan Indonesia lebih baik kedepannya.”Munculnya media tanpa redaksi saat ini. Setiap orang bisa jadi wartawan saat ini. Banyak yang bingung sekarang mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang ujaran kebaikan dan mana yang ujaran kebencian. Dan suara sering dikacaukan dengan kegaduhan,” jelas Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi mengungkapkan masyarakat Indonesia bahu-membahu membantu para korban Gempa Bumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal itu, sebagai wujud rasa kepedulian masyarakat atas dialami korban bencana alam itu.

“Saat ini kita berkumpul di sini, saudara-saudara kita di NTB dan Sulawesi Tengah sedang berusaha bangkit akibat Gempa dan Tsunami. Saya tahu USU telah mengirimkan tim medis dan bantuan lainnya,” ucap mantan Gubernur DKI itu.

Jokowi mengatakan Pemerintah Indonesia bersama masyarakat di Tanah Air bersama-sama dan bergandengan tangan untuk membangun Lombok, NTB. Kemudian, Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggola, Sulteng kembali seperti semula.

Lanjutnya, Jokowi mengungkapkan pihaknya juga tengah ngembalikan perekonomian secara normal. Pascagempa Bumi dan Tsunami terjadi di NTB dan Sulteng.

“Saya berharap USU bersama pemerintah sangenap komponen bangsa ingin membuat masyarakat di Sulteng dan NTB menjadi lebih kuat,” tutur Mantan Wali Kota Solo itu.

Akhir kata, Jokowi mengucapkan selamat ulang tahun ke-66 untuk USU. Ia berharap USU maju terus dan menciptakan mahasiswa yang handel dan berjiwa kewirausahaan.”Saya berkali kalau ke Medan, tidak pernah masuk ke USU. Karena ga pernah diundang. Hari ini saya kesini karena saya diundang,” tandasnya.

Sementara itu, Rektor USU, Prof Runtung Sitepu mengungkapkan selama USU berdiri dengan menginjak usia 66 tahun. Baru tahun ini, Dies Natalis dihadiri oleh Presiden RI yang sekarang dijabat Joko Widodo. Dengan itu, Dies Natalis 2018 ini, menurut Runtung paling istimewah.

“Untuk kali, Dies Natalis paling istimewah. Dari acara Dies Natalis baru ini dihadiri oleh Presiden. 36 tahun belum pernah di kunjung Presiden,” ucap Runtung kepada wartawan di USU, usai acara.

Runtung mengakui kehadiran orang nomor satu di Tanah air ini, memberikan semangat dan energi baru bagi pihaknya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan arahan dan harapan Jokowi dalam pidatonya tersebut.

“Ke depannya, akan mengembangkan program-program studi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam menyongsong era revolusi 4.0 harus kita siapkan. Kami akan fokus mendirikan program-program studi,” pungkasnya.

Kehadiran Jokowi di USU sambut meriah dan teriak ratusan mahasiswa yang sudah menunggu diluar auditorium USU. Tampak seorang mahasiswi memberanikan diri untuk menerobos pasukan pengamanan presiden untuk sekedar foto selfi dengan Jokowi.

Jokowi yang melihat ratusan mahasiswa yang sudah berkumpul langsung menghampiri masyarakat dan sempat berbincang, sebelum meninggalkan kampus USU.

Sementara itu, di Pintu 1 USU sempat terjadi unjukrasa mengkritisi kepemimpinan Jokowi. Namun, aksi puluhan mahasiswa itu, langsung dibubarkan oleh pihak kepolisian. (gus/azw)

BAGUS SYAHPUTRA/Sumut Pos
WAWANCARA: Presiden Joko Widodo saat berada di USU, Senin (8/10).

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perguruan Tinggi harus memampu menciptakan Sumber Daya Manusia (SDM) yang hadal dan meningkatkan kewirausahaan sesuai dengan perkembangan zaman saat ini. Hal ini, memberikan nilai khusus bagi mahasiswa untuk dapat bersaing dengan kehidupan lebih baik.

Hal itu, diungkapkan Presiden Republik Indonesia, Joko Widodo (Jokowi) saat memberikan kata sambutan pada Acara Dies Natalis Universitas Sumatera Utara (USU) ke-66 di Auditorium USU di Medan, Senin (8/10) pagi.

“Dalam situasi apapun pergiruan tinggi akan menempati peran sentra untuk menciptakan SDM yang andal untuk menghdapi tantangan zaman,” kata Jokowi di hadapan ribuan tamu yang hadir di acara tersebut.

Jokowi mengungkapkan saat ini, Indonesia dihadapi bersama dengan perkembangan zaman yang harus diikuti serta dengan SDM mempunih dan berkualitas. Untuk itu, merupakan Perguruan Tinggi menciptakan SDM tersebut.

“Kecepatan merupakan kata kunci untuk memenangan pertandingan. Yang cepatlah yang pasti akan mengalahkan yang lambat. Saya selalu menagajak untuk membangun ekosistem untuk membangun langkah yang cepat. Kemudian, Pangkas regulasi yang memperlambat,” ungkap Jokowi.

Bila tidak, Joko mengatakan pastinya Indonesia akan terus ketinggalan dari negara-negara lainnya. Pemerintah terus mendorong Perguruan Tinggi untuk menciptkan SDM yang handal dan berjiwa kewirausahaan.

“Satu teknologi yang kita pelajari, muncul teknologi yang lain. Perkembamgan ini merupakan tantangan bagi perguruan tinggi. Dulu kalau saya penen, makan sate saya harus pergi ke warung. Tapi, sekarang saya pakai aplikasi itu, nyampe,” jelas Jokowi.

Ia pun, berpesan kepada USU untuk menciptakan program studi dengan sesuai perkembangan zaman. Dengan itu, mahasiswa dan para alumninya dapat bersaing di tengah masyarakat dengan situasi perkembangan zaman saat ini dan dikemudian hari.

“Hati-hati Pak rektor, sekarang fakultas yang itu-itu saja. Sekarang harus ada fakultas yang disesuaikan dengan perkembangan zaman. Revolusi industri, juga membawa tantangan moralitas bagi masyarakat Indonesia,” tutur Jokowi.

Jokowi juga mengkritisi soal media massa saat ini. Ia meminta kepada media massa untuk bersama-sama membangunan Indonesia lebih baik kedepannya.”Munculnya media tanpa redaksi saat ini. Setiap orang bisa jadi wartawan saat ini. Banyak yang bingung sekarang mana yang benar dan mana yang salah. Mana yang ujaran kebaikan dan mana yang ujaran kebencian. Dan suara sering dikacaukan dengan kegaduhan,” jelas Jokowi.

Di sisi lain, Jokowi mengungkapkan masyarakat Indonesia bahu-membahu membantu para korban Gempa Bumi dan Tsunami di Sulawesi Tengah (Sulteng) dan Nusa Tenggara Barat (NTB). Hal itu, sebagai wujud rasa kepedulian masyarakat atas dialami korban bencana alam itu.

“Saat ini kita berkumpul di sini, saudara-saudara kita di NTB dan Sulawesi Tengah sedang berusaha bangkit akibat Gempa dan Tsunami. Saya tahu USU telah mengirimkan tim medis dan bantuan lainnya,” ucap mantan Gubernur DKI itu.

Jokowi mengatakan Pemerintah Indonesia bersama masyarakat di Tanah Air bersama-sama dan bergandengan tangan untuk membangun Lombok, NTB. Kemudian, Kota Palu, Kabupaten Sigi dan Kabupaten Donggola, Sulteng kembali seperti semula.

Lanjutnya, Jokowi mengungkapkan pihaknya juga tengah ngembalikan perekonomian secara normal. Pascagempa Bumi dan Tsunami terjadi di NTB dan Sulteng.

“Saya berharap USU bersama pemerintah sangenap komponen bangsa ingin membuat masyarakat di Sulteng dan NTB menjadi lebih kuat,” tutur Mantan Wali Kota Solo itu.

Akhir kata, Jokowi mengucapkan selamat ulang tahun ke-66 untuk USU. Ia berharap USU maju terus dan menciptakan mahasiswa yang handel dan berjiwa kewirausahaan.”Saya berkali kalau ke Medan, tidak pernah masuk ke USU. Karena ga pernah diundang. Hari ini saya kesini karena saya diundang,” tandasnya.

Sementara itu, Rektor USU, Prof Runtung Sitepu mengungkapkan selama USU berdiri dengan menginjak usia 66 tahun. Baru tahun ini, Dies Natalis dihadiri oleh Presiden RI yang sekarang dijabat Joko Widodo. Dengan itu, Dies Natalis 2018 ini, menurut Runtung paling istimewah.

“Untuk kali, Dies Natalis paling istimewah. Dari acara Dies Natalis baru ini dihadiri oleh Presiden. 36 tahun belum pernah di kunjung Presiden,” ucap Runtung kepada wartawan di USU, usai acara.

Runtung mengakui kehadiran orang nomor satu di Tanah air ini, memberikan semangat dan energi baru bagi pihaknya, untuk meningkatkan kualitas pendidikan sesuai dengan arahan dan harapan Jokowi dalam pidatonya tersebut.

“Ke depannya, akan mengembangkan program-program studi yang sangat dibutuhkan oleh masyarakat. Dalam menyongsong era revolusi 4.0 harus kita siapkan. Kami akan fokus mendirikan program-program studi,” pungkasnya.

Kehadiran Jokowi di USU sambut meriah dan teriak ratusan mahasiswa yang sudah menunggu diluar auditorium USU. Tampak seorang mahasiswi memberanikan diri untuk menerobos pasukan pengamanan presiden untuk sekedar foto selfi dengan Jokowi.

Jokowi yang melihat ratusan mahasiswa yang sudah berkumpul langsung menghampiri masyarakat dan sempat berbincang, sebelum meninggalkan kampus USU.

Sementara itu, di Pintu 1 USU sempat terjadi unjukrasa mengkritisi kepemimpinan Jokowi. Namun, aksi puluhan mahasiswa itu, langsung dibubarkan oleh pihak kepolisian. (gus/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/