MEDAN, SUMUTPOS.CO – UPAYA pencegahan anemia pada remaja di Pesantren Ma’had Muhammad Saman, Desa Talaga Sari, Kecamatan Sunggal, Kabupaten Deliserdang jadi perhatian dosen Institut Kesehatan Helvetia (IKH).
Pencegahan anemia pada remaja dilakukan melalui pendidikan kesehatan berupa penyuluhan dan pembagian tablet tambah darah.
Dosen Diploma 4 Kebidanan, Fakultas Farmasi dan Kesehatan, IKH Mey Elisa Safitri MKes selaku ketua pelaksanaan mengatakan bahwa PKM dilaksanakan pada 2 Juni 2021. ”Tema PKM adalah pencegahan anemia pada remaja dengan pemberian tablet tambah darah,”
PengabdIan kepada masyarakat Prodi D4 Kebidanan Institut Kesehatan Helvetia Medan juga diikuti anggota tim terdiri Elvi Era Liesmayani SSiT MKeb, Cici Rahayu dan Dea Evisha. Selain itu turut dibantu kepala sekolah, pengurus asrama dan seluruh santri di Pesantren Ma’had Muhammad Saman.
Mey Elisa Safitri,M.Kes menjelaskan bahwa pengabdian kepada masyarakat ini merupakan salah satu Tridharma Perguruan Tinggi dengan memberikan pendidikan kesehatan pada remaja putri dengan tujuan yakni meningkatkan pengetahuan dan pemahaman remaja dalam pencegahan anemia, serta menurunkan angka anemia pada remaja dan meningkatkan cakupan pemberian tablet tambah darah.
Koordinator acara yang juga Kepala Sekolah Pesantren Ma’had Muhammad Saman, Nur’ani SPd menyebutkan bahwa pihaknya sangat mendukung dan senang dengan adanya penyuluhan pencegahan anemia pada remaja putri dan pemberian tablet tambah darah.
Hal tersebut dikarenakan siswa belum tahu apa itu anemia dan komplikasi yang dapat terjadi pada penderita yang kekurangan sel darah merah.
Selain itu, menurut kepala sekolah, penyuluhan ini juga menjadi masukan untuk materi tambahan dalam pembelajaran di pesantren khususnya tentang pencegahan anemia.
Peserta pengabdian juga sangat antusias dan bersemangat mengikuti kegiatan penyuluhan dan pembagian tablet tambah darah ini. Selain menambah pengetahuan tentang pencegahan anemia, remaja putri juga mendapatkan tablet tambah darah sebanyak 20 tablet (2 papan) sehingga dapat mengurangi jumlah remaja yang menderita anemia.
Kegiatan ini juga memberikan informasi lebih banyak tentang bahaya anemia dan komplikasi yang dapat timbul karena kekurangan sel darah merah.
Para santri pun menjadi lebih paham tentang hal-hal yang harus dilakukan dalam mencegah anemia, seperti mengkonsumsi tablet tambah darah, mengkonsumsi makanan bergizi dan cara pengolahannya yang benar.
Kegiatan ini juga membuat para santri lebih termotivasi untuk menerapkan hidup sehat, khususnya dalam pencegahan anemia tersebut. (dmp)