26.7 C
Medan
Wednesday, May 22, 2024

Dosen Polmed Bantu Tingkatkan Disiplin Guru SMK

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) membantu meningkatkan disiplin guru SMK, khususnya guru di SMK TIK Darussalam Medan. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Adapun dosen yang melakukan kegiatan pengabdian, Junus Sinuraya ST MKom, Wiwin Sry AB MSc, Azanuddin MKom dan Marliana Sari ST MMSI. Para dosen juga turut dibantu oleh sejumlah mahasiswa.

Ketua tim pengabdian, Junus Sinuraya menjelaskan berdasarkan hasil survei yang dilakukan tim di sekolah tersebut, diketahui pihak sekolah tidak berdaya mengatasi soal kehadiran guru dan ada pula yang telah meminta izin. “Sekolah belum pernah memberikan sanksi yang mendasar untuk menertibkan guru, hanya diberi imbauan dan pembinaan biasa. Karena itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk mendorong seorang guru berbuat disiplin (hadir),” terang Junus, Senin (23/10/2023).

Junus menyebutkan, guna menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pihak sekolah, salah satu upaya untuk berbuat disiplin merekam kehadiran guru dengan menerapkan teknologi digital yaitu berupa finger print atau tanda sidik jari. Finger print merupakan salah satu cara penerapan teknologi digital untuk mendisiplinkan guru.

Sebab jika tidak membubuhkan sidik jari, maka diyakini guru tidak melakukan suatu pembuktian kehadiran yang berakibat menjadi suatu ketidakhadiran atau absensi. Absensi berarti tidak melakukan tanda tangan atau dibilang tidak masuk kerja.

“Dengan menerapkan teknologi finger print, maka mudah untuk mengetahui jejak kehadiran guru setiap hari. Dengan cara ini jika guru hadir akan menempelkan induk jari kiri untuk bukti kehadiran pada jam berapa guru hadir, dan pada jam pulang. Selanjutnya, setelah satu bulan dapat dilaporkan ke atasan atau ke pihak yayasan sekolah,” ungkap Junus.

Menurut dia, teknologi finger print untuk guru yang akan digunakan SMK TIK Darussalam Medan nantinya dapat meminimalisir indispliner yang biasa terjadi. Selain meminimalisir kecurangan atau budaya titip absen, mesin absen modern ini juga menghitung waktu dengan tepat.

“Mesin absen digital tersebut dapat mengurangi pemborosan kertas dan tinta seperti halnya absen manual. Selain itu, manajemen sekolah juga tidak akan bingung dalam penghitungan absen untuk nilai ataupun gaji guru, semuanya bisa dilihat dari data pada mesin absen,” sebut Junus.

Karena itu, penerapan finger print perlu dikembangkan di sekolah tersebut untuk meningkatkan disiplin guru dan memberikan motivasi ekstern supaya lebih profesional. “Diharapkan dengan diberlakukan finger print ini akan memberikan kontribusi kepada meningkatnya pembelajaran di SMK TIK Darussalam Medan,” sambung Junus.

Lebih lanjut Junus mengatakan, guru menjadi faktor penting dalam dunia pendidikan karena guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan. Untuk itu, seorang guru haruslah sangat disiplin dalam menjalankan kewajibannya, terutama dalam proses kehadiran. Apabila seorang guru tidak disiplin dalam menjalankan tugasnya maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan secara maksimal.

“Peningkatan mutu pendidikan tidak sekadar ditentukan oleh profesionalisme guru saja, tetapi juga dibutuhkan etos kerja atau disiplin guru. Disiplin kuat yang dimiliki guru merupakan salah satu hal penting. Guru yang datang tepat waktu dan tidak meninggalkan kelas sebelum pelajaran berakhir adalah salah satu contoh yang dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar,” paparnya.

Junus menambahkan, guna menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan pendidikan di era sekarang ini, maka diperlukan guru-guru yang penuh kesetiaan dan ketaatan pada peraturan yang berlaku dan sadar akan tanggung jawabnya. Dengan kata lain, kedisiplinan para guru sangat diperlukan dalam meningkatkan tujuan.

“Menegakkan disiplin guru di sekolah merupakan hal yang sangat penting. Keberhasilan pendidikan di sekolah, guru memegang peranan penting karena guru merupakan panutan bagi murid-muridnya. Bahkan guru tidak hanya panutan bagi murid-muridnya, tetapi juga merupakan contoh teladan bagi masyarakat lainnya. Dengan demikian, jelaslah bahwa jika guru di suatu sekolah disiplin maka personil lainnya terutama murid-muridnya akan disiplin juga,” pungkasnya. (rel/azw)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Dosen Politeknik Negeri Medan (Polmed) membantu meningkatkan disiplin guru SMK, khususnya guru di SMK TIK Darussalam Medan. Upaya ini dilakukan sebagai bentuk pengabdian kepada masyarakat.

Adapun dosen yang melakukan kegiatan pengabdian, Junus Sinuraya ST MKom, Wiwin Sry AB MSc, Azanuddin MKom dan Marliana Sari ST MMSI. Para dosen juga turut dibantu oleh sejumlah mahasiswa.

Ketua tim pengabdian, Junus Sinuraya menjelaskan berdasarkan hasil survei yang dilakukan tim di sekolah tersebut, diketahui pihak sekolah tidak berdaya mengatasi soal kehadiran guru dan ada pula yang telah meminta izin. “Sekolah belum pernah memberikan sanksi yang mendasar untuk menertibkan guru, hanya diberi imbauan dan pembinaan biasa. Karena itu, perlu dilakukan suatu upaya untuk mendorong seorang guru berbuat disiplin (hadir),” terang Junus, Senin (23/10/2023).

Junus menyebutkan, guna menyelesaikan permasalahan yang dihadapi pihak sekolah, salah satu upaya untuk berbuat disiplin merekam kehadiran guru dengan menerapkan teknologi digital yaitu berupa finger print atau tanda sidik jari. Finger print merupakan salah satu cara penerapan teknologi digital untuk mendisiplinkan guru.

Sebab jika tidak membubuhkan sidik jari, maka diyakini guru tidak melakukan suatu pembuktian kehadiran yang berakibat menjadi suatu ketidakhadiran atau absensi. Absensi berarti tidak melakukan tanda tangan atau dibilang tidak masuk kerja.

“Dengan menerapkan teknologi finger print, maka mudah untuk mengetahui jejak kehadiran guru setiap hari. Dengan cara ini jika guru hadir akan menempelkan induk jari kiri untuk bukti kehadiran pada jam berapa guru hadir, dan pada jam pulang. Selanjutnya, setelah satu bulan dapat dilaporkan ke atasan atau ke pihak yayasan sekolah,” ungkap Junus.

Menurut dia, teknologi finger print untuk guru yang akan digunakan SMK TIK Darussalam Medan nantinya dapat meminimalisir indispliner yang biasa terjadi. Selain meminimalisir kecurangan atau budaya titip absen, mesin absen modern ini juga menghitung waktu dengan tepat.

“Mesin absen digital tersebut dapat mengurangi pemborosan kertas dan tinta seperti halnya absen manual. Selain itu, manajemen sekolah juga tidak akan bingung dalam penghitungan absen untuk nilai ataupun gaji guru, semuanya bisa dilihat dari data pada mesin absen,” sebut Junus.

Karena itu, penerapan finger print perlu dikembangkan di sekolah tersebut untuk meningkatkan disiplin guru dan memberikan motivasi ekstern supaya lebih profesional. “Diharapkan dengan diberlakukan finger print ini akan memberikan kontribusi kepada meningkatnya pembelajaran di SMK TIK Darussalam Medan,” sambung Junus.

Lebih lanjut Junus mengatakan, guru menjadi faktor penting dalam dunia pendidikan karena guru yang akan melaksanakan proses pembelajaran, menilai hasil pembelajaran, melakukan pembimbingan dan pelatihan. Untuk itu, seorang guru haruslah sangat disiplin dalam menjalankan kewajibannya, terutama dalam proses kehadiran. Apabila seorang guru tidak disiplin dalam menjalankan tugasnya maka proses belajar mengajar tidak akan berjalan secara maksimal.

“Peningkatan mutu pendidikan tidak sekadar ditentukan oleh profesionalisme guru saja, tetapi juga dibutuhkan etos kerja atau disiplin guru. Disiplin kuat yang dimiliki guru merupakan salah satu hal penting. Guru yang datang tepat waktu dan tidak meninggalkan kelas sebelum pelajaran berakhir adalah salah satu contoh yang dapat membangkitkan motivasi siswa dalam belajar,” paparnya.

Junus menambahkan, guna menjamin terpeliharanya tata tertib dan kelancaran pelaksanaan tugas dalam mencapai tujuan pendidikan di era sekarang ini, maka diperlukan guru-guru yang penuh kesetiaan dan ketaatan pada peraturan yang berlaku dan sadar akan tanggung jawabnya. Dengan kata lain, kedisiplinan para guru sangat diperlukan dalam meningkatkan tujuan.

“Menegakkan disiplin guru di sekolah merupakan hal yang sangat penting. Keberhasilan pendidikan di sekolah, guru memegang peranan penting karena guru merupakan panutan bagi murid-muridnya. Bahkan guru tidak hanya panutan bagi murid-muridnya, tetapi juga merupakan contoh teladan bagi masyarakat lainnya. Dengan demikian, jelaslah bahwa jika guru di suatu sekolah disiplin maka personil lainnya terutama murid-muridnya akan disiplin juga,” pungkasnya. (rel/azw)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/