MEDAN, SUMUTPOS.CO – Perkembangan teknologi dan informasi telah mendorong perubahan dalam cara setiap orang dalam memiliki kualitas hidup dan kesehatan yang lebih baik. Perubahan dalam menyajikan, menyimpan dan mengemas bahan makanan yang aman dan sehat telah menjadi salah satu perhatian calon konsumen terhadap suatu produk. Produk-produk makanan yang dahulu dikemas dalam kemasan plastic yang tidak diperuntukan untuk bahan makanan telah disadari beberapa kalagan seperti kalangan medis dan pendidikan memiliki resiko dan efek samping negative terhadap kesehatan untuk jangka panjang.
Lingkungan hidup juga mengahadapi bahaya yang tidak kalah pentingnya sekarang ini. Akumulasi limbah plastic tidak hanya mengancam kehidupan di daratan yang disebabkan sangat susahnya terurai sampah berbahan plastic ini, tetapi juga mengacam kelestarian lingkungan mahluk hidup di dalam laut yang memungkinkan mikro plastik dapat terserap dalam rantai makanan biota laut sehingga berpotensi menumpuk pada konsumen puncak yang tidak lain adalah manusia sendiri di daratan, sehingga kelimpahan sampah palstik ini telah menjadi epidemik global. Kerusakan lingkungan yang semakin parah ini mendorong banyak pihak di seluruh dunia untuk mengurangi sebesar-besarnya penggunaan kemasan berbahan plastik.
Salah satu kelompok masyarakat yang bergantung pada kemasan plastik adalah pelaku usaha kecil dan menengah (UKM) yang bergerak dalam jasa penyedia makanan. Akademisi dan pelaku UKM punya peluang yang besar untuk bekerjasama dalam menghasilkan kegiatan ekonomi berbasis pelestarian lingkungan hidup dengan mengurangi penggunaan bahan plastik.
Queen burger and snack adalah salah satu UKM di Kota Medan yang bergerak dibidang penyediaan makanan. Pelaku UKM seperti penjual makanan sangat bergantung dengan ketersediaan bahan kemasan yang murah mudah serta praktis dan tampilan kemasan yang menarik perhatian konsumen. Bahan kemasan plastik masih menjadi pilihan utama pelaku UKM dan tampilan kemasan yang apa adanya akibat keterbatasan keterampilan dalam mendesign. Kendala-kendala inilah yang masih dihadapi oleh Queen burger.
Dalam rangka program pengabdian ke masyarakat, tim pengabdian masyarakat dari Universitas Sumatera Utara (USU) yang terdiri dari Doni Aldo Samuel Siahaan, S.Si, M.Si dan Dr Kaniwa Berliana S.Si, M.Si memberi pelatihan pembuatan kemasan berbahan non plastic kepada UMKM Queen burger milik Imelda Mahdalena Aritonang Amd selama tiga hari 7-10 Agustus 2021 lalu.
Doni Aldo Samuel Siahaan, S.Si, M.Si mengatakan, tim pelaksana pada tahap awal melakukan pelatihan mitra yakni pemilik usaha dan pekerja yang ada di dalamnya tentang pembuatan kemasan berbahan non plastik, dengan model pertama yang berbahan baku kertas pembungkus nasi. Tim pelaksana menunjukan tahap-tahap pembuatan dengan teknik lipatan kertas yang mudah diikuti oleh peserta pelatihan.
Dr Kanwina Berliana S.Si, M.Si menambahkan, tim pelaksanan pengabdian selalu mengingatkan pentingnya menjaga protocol kesehatans selama program ini dilaksanakan. Peserta pelatihan pembuatan kemasan non plastic tampak dengan mudah mengusai langkah-langkah melipat kertas untuk menghasilkan 2 model kemasan makanan yang berbahan dasar kertas, ekonomis, dan aman untuk makanan bagi konsumen dan langsung bisa dihasilkan banyak kemasan yang siap untuk diproses gambar dan logonya.
Tim pengabdian di hari III melaksanakan program pelatihan dengan memberi dasar-dasar pengetahuan tentang desin kepada peserta latih. Materi yang disampaikan adalah seputar defenisi design, bentuk-bentuk dan jenis design, penggunaan design, dan menejemen design grafis. Seluruh peserta latih dengan antusias dan bersemangat mengikuti pembekalan design ini, dari sesi pemaparan materi hingga sesi tanya jawab.
Kegiatan pengabdian ini bukan hanya membantu secara fisik kepada pelaku usaha kecil menengah, tetapi juga membantu memberi pengetahuan design, skill pengembangan kreatifitas dan keterampilan digital yang sangat dibutuhkan dalam pengembangan usaha di era milenial ini. Pemilik UMKM Queen burger dan peserta laith sangat bersemangat mengikuti 3 hari program pengabdian kepada masyrakat ini, dari awal survey dan diskusi tahap-tahap kerja hingga akhir kegiatan yang ditandai dengan penyerahan bantuan alat –alat pembuatan kemasan makanan non plastik ini. (rel)