TIM Pengabdi Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua menggelar Pemberdayaan Kemitraan Masyarakat (PKM) Desa Pematang Cengal, Kecamatan Tanjungpura, Kabupaten Langkat.
Pematang Cengal mempunyai luas wilayah 179,61 km2 dan berbatasan langsung dengan Sungai Palung Nipah. Masyarakat pada umumnya bermata pencaharian sebagai nelayan. Hanya sebagian kecil yang berprofesi sebagai petani atau karyawan.
Nelayan yang ada di Desa Pematang Cengal kebanyakan menangkap kerang. Desa ini dikenal sebagai pangkalan penangkap kerang. Tangkapan kerang yang diambil oleh para nelayan kebanyakan dijual ke pengepul kerang untuk kemudian dijual ke pasar tradisional dengan harga yang relatif murah.
Mariana (pengepul kerang) mengungkapkan bahwa hasil tangkapan kerang dari para nelayan diolah oleh lima ibu-ibu anggota Mariana. Kerang direbus dan dikupas untuk dijual ke pasar tradisional.
Usaha untuk meningkatkan nilai ekonomi kerang di Desa Pematang Cengal belum banyak dilakukan. Padahal produksinya cukup tinggi. Masyarakat setempat belum mampu mengembangkan pengolahan kerang menjadi suatu sediaan yang bernilai lebih tinggi dan juga memiliki kandungan gizi yang baik.
Sisa kerang yang tidak laku terjual hanya dapat diberikan kepada hewan ternak, khsusunya unggas. Nelayan juga terkadang hanya memanfaatkan kerang untuk dikonsumsi sendiri.
Tim pengabdi dari Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua dipimpin Dr apt Sofia Rahmi SFarm MSi melakukan sosialisasi PKM di Desa Pematang Cengal dengan cara mengembangkan pengolahan kerang menjadi suatu sediaan biskuit creakers dengan bahan dasar kerang.
Creakers ini mimiliki nilai gizi tinggi dan harga jual meningkat dibandingkan hanya menjual kerang rebusan saja. Dengan diolah menjadi biskuit dapat menambah pemasukan bagi masyarakat desa.
Kegiatan PKM ini dibantu oleh beberapa mahasiswa program Sarjana (S1) dari Fakultas Farmasi Institut Kesehatan Deli Husada Deli Tua yang dikaitkan dengan program Merdeka Belajar Kampus Merdeka (MBKM) sesuai dengan mata kuliah farmasi sosial dan teknologi formulasi.
”Pemanfaatan hasil laut berupa kerang yang memiliki nilai gizi tinggi diolah menjadi biskuit creakers. Hal ini juga mengembangkan ilmu kefarmasian, khususnya terapi bagi penderita asam lambung,” kata Dr apt Sofia Rahmi SFarm MSi kepada Sumut Pos di Medan, Rabu (18/9).
Ia berharap penderita asam lambung yang tidak bisa merasakan rasa lapar dapat dibantu dengan mengkonsumsi biskuit dengan rasa yang tidak manis tersebut. (dmp)