26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Menghadapi Merdeka Belajar, Pemko Pematang Siantar Tanoto Foundation Bentuk Tim Pendidikan

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Pertemuan pemangku kepentingan pendidikan Kota Pematang Siantar bersama Tanoto Foundation Sumatera Utara (Sumut) bertujuan membentuk media koordinasi dalam melanjutkan kerja sama dalam mewujudkan implementasi pendidikan.

TANOTO Foundation sebagai partner pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar dan membangun rasa kepemilikan program menjadi pondasi dasar keberlanjutan program. Hal ini seperti yang diungkapkan Yusri Nasution, selaku Koordinator Provinsi Sumatera Utara, di Aula Bappeda Kota Pematang Siantar, Kamis (11/8).

“Dukungan keberlanjutan Program PINTAR oleh pemerintah daerah mitra sangatlah diperlukan untuk penguatan kelembagaan dalam perencanaan, pemantauan, penyebarluasan Program PINTAR serta perencanaan kebijakan pendidikan daerah yang berkelanjutan,” kata Yusri.

“Pertemuan ini membahas kegiatan program pendidikan yang sudah dilakuan Tanoto Foundation di Kota Pematang Siantar dan capaian serta hambatan yang dialami selama semester pertama di tahun 2022. Dalam pembahasan disampaikan juga indikator-indikator terkait keberhasilan Program PINTAR di Kota Pematang Siantar, serta menindaklanjuti rencana kegiatan tingkat provinsi yang sudah dilakukan sebelumnya,” imbuhnya.

Sementara itu dukungan Program Tanoto Foundation untuk Implemetasi Program Merdeka Belajar melalui Platform Merdeka Mengajar, disampaikan oleh Koordinator WilayahKota Pematang Siantar Bobby Widanto.

“Merdeka Belajar merupakan program strategi transformasi pendidikan yang bertujuan untuk mengatasi krisis pembelajaran, Tanoto Foundation mengambil peran membantu pemerintah untuk mengatasi persoalan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan mengurangi kesenjangan pembelajaran, penting untuk menghadirkan kurikulum yang lebih sederhana dan mendalam,” ungkapnya.

Rosmayana Marpaung SPd MM, Selaku Sekretaris Dinas Pendidikan menanggapi hasil Raport Mutu Pendidikan Kota Pematang Siantar mengaku bahwa keseluruhan pencapaian masih belum sesuai harapan.

“Kita bersama seluruh sekolah harus bekerja lebih keras lagi untuk dapat meningkatkan performa kerja dalam meningkatkan rapor pendidikan yang di
keluarkan oleh kementerian Pendidikan, dimana untuk kemampuan literasi di Kota Pematang Siantar sebagian besar siswa telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca namun perlu upaya mendorong lebih banyak siswa menjadi mahir,” ungkapnya.

“Sedangkan untuk kemampuan numerasi masih di bawah kompetensi minimum, kurang dari 50%, siswa telah mencapai batas kompetensi minimum, sedangkan untuk nilai karakter siswa itu masuk dalam kategori berkembang, di mana siswa sudah terbiasa menerapkan nilai-nilai karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta berkebinekaan global dalam kehidupan sehari hari”, jelasnya.

Pertemuan ini juga diisi dengan diskusi terkait pembentukan tim koordinasi pendidikan di Kota Pematang Siantar yang terdiri dari unsur Bappeda, Sekretariat Daerah dan Dinas Pendidikan serta Tanoto Foundation yang difasilitasi oleh Heru Iswahyudi selaku spesialis hubungan pemerintah, berdasarkan kebutuhan program yang berkelanjutan.

Hardiyanto Harapan Saragih Turnip ST MSi selaku Kabid Sosbud BAPPEDA Kota Pematang Siantar berharap kerja sama dan pembentukan tim koordinasi pendidikan ini dapat segera terwujud.

“Kerja sama dengan Tanoto tetap terjalin berkesinambungan, terutama terkait sektor pendidikan, karena kami melihat dampak Program Tanoto Foundation di lapangan jelas sekali perbedaannya, dan untuk tim kerja sama daerah kami akan dukung segera Penerbitan SK.

Sekali lagi terima kasih untuk Tanoto Foundation semoga kerja sama ini terus berkelanjutan,” pungkasnya. (rel/sih)

SIANTAR, SUMUTPOS.CO – Pertemuan pemangku kepentingan pendidikan Kota Pematang Siantar bersama Tanoto Foundation Sumatera Utara (Sumut) bertujuan membentuk media koordinasi dalam melanjutkan kerja sama dalam mewujudkan implementasi pendidikan.

TANOTO Foundation sebagai partner pemerintah daerah dalam meningkatkan mutu pendidikan dasar dan membangun rasa kepemilikan program menjadi pondasi dasar keberlanjutan program. Hal ini seperti yang diungkapkan Yusri Nasution, selaku Koordinator Provinsi Sumatera Utara, di Aula Bappeda Kota Pematang Siantar, Kamis (11/8).

“Dukungan keberlanjutan Program PINTAR oleh pemerintah daerah mitra sangatlah diperlukan untuk penguatan kelembagaan dalam perencanaan, pemantauan, penyebarluasan Program PINTAR serta perencanaan kebijakan pendidikan daerah yang berkelanjutan,” kata Yusri.

“Pertemuan ini membahas kegiatan program pendidikan yang sudah dilakuan Tanoto Foundation di Kota Pematang Siantar dan capaian serta hambatan yang dialami selama semester pertama di tahun 2022. Dalam pembahasan disampaikan juga indikator-indikator terkait keberhasilan Program PINTAR di Kota Pematang Siantar, serta menindaklanjuti rencana kegiatan tingkat provinsi yang sudah dilakukan sebelumnya,” imbuhnya.

Sementara itu dukungan Program Tanoto Foundation untuk Implemetasi Program Merdeka Belajar melalui Platform Merdeka Mengajar, disampaikan oleh Koordinator WilayahKota Pematang Siantar Bobby Widanto.

“Merdeka Belajar merupakan program strategi transformasi pendidikan yang bertujuan untuk mengatasi krisis pembelajaran, Tanoto Foundation mengambil peran membantu pemerintah untuk mengatasi persoalan hilangnya pembelajaran (learning loss) dan mengurangi kesenjangan pembelajaran, penting untuk menghadirkan kurikulum yang lebih sederhana dan mendalam,” ungkapnya.

Rosmayana Marpaung SPd MM, Selaku Sekretaris Dinas Pendidikan menanggapi hasil Raport Mutu Pendidikan Kota Pematang Siantar mengaku bahwa keseluruhan pencapaian masih belum sesuai harapan.

“Kita bersama seluruh sekolah harus bekerja lebih keras lagi untuk dapat meningkatkan performa kerja dalam meningkatkan rapor pendidikan yang di
keluarkan oleh kementerian Pendidikan, dimana untuk kemampuan literasi di Kota Pematang Siantar sebagian besar siswa telah mencapai batas kompetensi minimum untuk literasi membaca namun perlu upaya mendorong lebih banyak siswa menjadi mahir,” ungkapnya.

“Sedangkan untuk kemampuan numerasi masih di bawah kompetensi minimum, kurang dari 50%, siswa telah mencapai batas kompetensi minimum, sedangkan untuk nilai karakter siswa itu masuk dalam kategori berkembang, di mana siswa sudah terbiasa menerapkan nilai-nilai karakter pelajar pancasila yang berakhlak mulia, bergotong royong, mandiri, kreatif dan bernalar kritis serta berkebinekaan global dalam kehidupan sehari hari”, jelasnya.

Pertemuan ini juga diisi dengan diskusi terkait pembentukan tim koordinasi pendidikan di Kota Pematang Siantar yang terdiri dari unsur Bappeda, Sekretariat Daerah dan Dinas Pendidikan serta Tanoto Foundation yang difasilitasi oleh Heru Iswahyudi selaku spesialis hubungan pemerintah, berdasarkan kebutuhan program yang berkelanjutan.

Hardiyanto Harapan Saragih Turnip ST MSi selaku Kabid Sosbud BAPPEDA Kota Pematang Siantar berharap kerja sama dan pembentukan tim koordinasi pendidikan ini dapat segera terwujud.

“Kerja sama dengan Tanoto tetap terjalin berkesinambungan, terutama terkait sektor pendidikan, karena kami melihat dampak Program Tanoto Foundation di lapangan jelas sekali perbedaannya, dan untuk tim kerja sama daerah kami akan dukung segera Penerbitan SK.

Sekali lagi terima kasih untuk Tanoto Foundation semoga kerja sama ini terus berkelanjutan,” pungkasnya. (rel/sih)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/