30 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Pertama di Sumut, FKG USU Miliki Cad/Cam untuk Desain dan Pembuatan Gigi Tiruan hanya 24 Jam

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara (USU) memperkenalkan alat medis dengan teknologi canggih masa kini, yakni Computer-Aided Design (CAD) dan Computer-Aided Manufacturing (CAM), di Auditorium FKG USU, Selasa (20/6/2023).

Open house untuk acara ini dihadiri langsung oleh Rektor USU, Prof Dr Muryanto Amin, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, Dekan FKG USU, Dr. drg. Essie Octeria, Sp. KGA dan Kepala Laboratorium Dental FKG USU, Prof Haslinda Z Tamin.

Rektor USU, Prof Dr Muryanto Amin menjelaskan bahwa acara ini, memperkenalkan secara luas alat canggih yang dimiliki FKG USU. Karena, alat ini merupakan investasi antara sarana pendukung akademik dan memiliki aspek ekonomi bagi USU sendiri.

“Kegiatan ini, memberikan pengetahuan tentang alat-alat medis di Kedokteran Gigi USU. Didalamnya, ada unsur ekonomi dan pembelajaran,” ucapnya.

Prof Muryanto mengatakan bahwa pihaknya mengundang para stakeholder yang profesi sebagai Dokter Gigi, untuk melaporkan FKG USU memiliki alat-alat canggih ini, sehingga meningkatkan pelayanan perawatan gigi dan mulut kepada masyarakat luas.

“Alat ini pertama di USU, mungkin di Sumatera Utara. Kalau orang berhari-hari mencetak gigi, ini beberapa jam sudah bisa, sudah bisa digunakan. Ini masih proses pembelajaran, dengan ini para dokter gigi, bisa cetak gigi disini dengan dibayarkan melalui rekening USU,” sebut Prof Murry.

Dekan FKG USU, Dr. drg. Essie Octeria, Sp. KGA mengatakan Cad/Cam ini, sebagai promosi bagi FKG USU, Rumah Sakit (RS) Gigi dan Mulut USU, Laboratorium Dental FKG USU dengan fasilitas medis yang canggih.

“Kita sudah memiliki teknologi canggih, dimana kita bisa buat gigi tiruan, hanya 1 x 24 jam. Kalau konvensional bisa butuh waktu sampai satu minggu,” ucap Essie.

Dengan memiliki canggih ini, Essie mengungkapkan pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan dalam wacana penerapan Dental and Medical Tourism di Kota Medan. Sehingga untuk perawatan gigi dalam pelayanan medis, masyarakat tidak perlu ke luar negeri.

“Satu sisi lain, bisa membantu dental tourism, dimana mereka mungkin dengan waktu terbatas. Dengan lokasi jauh, satu hari Gigi tiru ini sudah selesai,” kata Essie.

Kepala Laboratorium Dental FKG USU, Prof Haslinda Z Tamin menjelaskan secara institusi perguruan tinggi, Cad/Cam ini merupakan perdana di Sumut.

“Kalau Kita bicara Cad/Cam ini, ada yang di lab, ada yang di klinik. Kalau Cad/Cam di Klinik, mungkin bisa dipunyai oleh Dokter Gigi. Tapi, produksi di laboratorium untuk di Sumatera Utara di Institusi pendidikan, baru yang di USU,” jelas Prof Haslinda.

Prof Haslinda mengungkapkan Cad/Cam ini, dua layanan yakni untuk akademik dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, untuk membuat gigi tiruan. Untuk pembuatan gigi tiruan, pihaknya sudah bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit di Sumut.

“Kemudian, prosedur laboratorium dikirim kemari via online, kita buat dalam 24 jam selesai. Sehingga pelayanan kepada masyarakat, bisa dilakukan maksimal kepada masyarakat,” jelas Haslinda.

Haslinda mengungkapkan untuk kebutuhan gigi tiruan cukup tinggi, karena FKG USU satu-satunya Laboratorium profesional di perguruan tinggi di Sumut, hanya ada di USU ini.

“Kita menghimpun para alumni, ketika melayani masyarakat tambal cabut gigi bisa dilakukan di klinik. Tapi, proses pembuatan gigi tiruan harus dibuat di Lab. Bekerjasama dengan kita, ini menunjang proses lebih cepat dan tepat dengan alat Cad/Cam. Selama ini, kita manual,” ucap Prof Haslinda.

Begitu juga, Prof Haslinda mengungkapkan pihaknya juga menyiapkan SDM berkualitas untuk mengoperasikan Cad/Cam dengan baik dan tepat serta profesional. Sehingga, seluruh fasilitas juga dipenuhi.

Disinggung soal biaya menggunakan fasilitas Cad/Cam. Prof Haslinda mengatakan dibandingkan harga konvensional pembuatan gigi tiruan, Cad/Cam harganya bisa 2 sampai 3 kali lipat, biayanya cukup besar.

“Karena alatnya juga, tapi tergantung dengan kebutuhan dari pasien. Kita kembalikan ke pasien, kalau dibandingkan di luar negeri, jauh lebih murah,” tandas Prof Haslinda.

Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara FKG USU dengan RS Murni Teguh, RS TK II Putri Hijau Medan dan RSUD Drs H Amri Tambunan, Kabupaten Deli Serdang.

Penandatanganan kerja sama antara FKG USU juga dilakukan Ikatan Prostodonsia Indonesia Cabang Medan, Ikatan Periodonsia Indonesia Komisariat Daerah Medan. Ikatan Konservasi Gigi Indonesia Cabang Sumatera Utara.

Kemudian, Ikatan Ortodontis Indonesia Pengwil Sumatera Utara, Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia Pengwil Sumbagut dan Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia Pengda Sumatera Utara.(gus/ram)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – Fakultas Kedokteran Gigi (FKG) Universitas Sumatera Utara (USU) memperkenalkan alat medis dengan teknologi canggih masa kini, yakni Computer-Aided Design (CAD) dan Computer-Aided Manufacturing (CAM), di Auditorium FKG USU, Selasa (20/6/2023).

Open house untuk acara ini dihadiri langsung oleh Rektor USU, Prof Dr Muryanto Amin, Kepala Dinas Kesehatan (Kadinkes) Sumut, Alwi Mujahit Hasibuan, Dekan FKG USU, Dr. drg. Essie Octeria, Sp. KGA dan Kepala Laboratorium Dental FKG USU, Prof Haslinda Z Tamin.

Rektor USU, Prof Dr Muryanto Amin menjelaskan bahwa acara ini, memperkenalkan secara luas alat canggih yang dimiliki FKG USU. Karena, alat ini merupakan investasi antara sarana pendukung akademik dan memiliki aspek ekonomi bagi USU sendiri.

“Kegiatan ini, memberikan pengetahuan tentang alat-alat medis di Kedokteran Gigi USU. Didalamnya, ada unsur ekonomi dan pembelajaran,” ucapnya.

Prof Muryanto mengatakan bahwa pihaknya mengundang para stakeholder yang profesi sebagai Dokter Gigi, untuk melaporkan FKG USU memiliki alat-alat canggih ini, sehingga meningkatkan pelayanan perawatan gigi dan mulut kepada masyarakat luas.

“Alat ini pertama di USU, mungkin di Sumatera Utara. Kalau orang berhari-hari mencetak gigi, ini beberapa jam sudah bisa, sudah bisa digunakan. Ini masih proses pembelajaran, dengan ini para dokter gigi, bisa cetak gigi disini dengan dibayarkan melalui rekening USU,” sebut Prof Murry.

Dekan FKG USU, Dr. drg. Essie Octeria, Sp. KGA mengatakan Cad/Cam ini, sebagai promosi bagi FKG USU, Rumah Sakit (RS) Gigi dan Mulut USU, Laboratorium Dental FKG USU dengan fasilitas medis yang canggih.

“Kita sudah memiliki teknologi canggih, dimana kita bisa buat gigi tiruan, hanya 1 x 24 jam. Kalau konvensional bisa butuh waktu sampai satu minggu,” ucap Essie.

Dengan memiliki canggih ini, Essie mengungkapkan pihaknya siap berkolaborasi dengan Pemerintah Provinsi (Pemprov) Sumut dan Pemerintah Kota (Pemkot) Medan dalam wacana penerapan Dental and Medical Tourism di Kota Medan. Sehingga untuk perawatan gigi dalam pelayanan medis, masyarakat tidak perlu ke luar negeri.

“Satu sisi lain, bisa membantu dental tourism, dimana mereka mungkin dengan waktu terbatas. Dengan lokasi jauh, satu hari Gigi tiru ini sudah selesai,” kata Essie.

Kepala Laboratorium Dental FKG USU, Prof Haslinda Z Tamin menjelaskan secara institusi perguruan tinggi, Cad/Cam ini merupakan perdana di Sumut.

“Kalau Kita bicara Cad/Cam ini, ada yang di lab, ada yang di klinik. Kalau Cad/Cam di Klinik, mungkin bisa dipunyai oleh Dokter Gigi. Tapi, produksi di laboratorium untuk di Sumatera Utara di Institusi pendidikan, baru yang di USU,” jelas Prof Haslinda.

Prof Haslinda mengungkapkan Cad/Cam ini, dua layanan yakni untuk akademik dan pelayanan kesehatan bagi masyarakat, untuk membuat gigi tiruan. Untuk pembuatan gigi tiruan, pihaknya sudah bekerja sama dengan sejumlah rumah sakit di Sumut.

“Kemudian, prosedur laboratorium dikirim kemari via online, kita buat dalam 24 jam selesai. Sehingga pelayanan kepada masyarakat, bisa dilakukan maksimal kepada masyarakat,” jelas Haslinda.

Haslinda mengungkapkan untuk kebutuhan gigi tiruan cukup tinggi, karena FKG USU satu-satunya Laboratorium profesional di perguruan tinggi di Sumut, hanya ada di USU ini.

“Kita menghimpun para alumni, ketika melayani masyarakat tambal cabut gigi bisa dilakukan di klinik. Tapi, proses pembuatan gigi tiruan harus dibuat di Lab. Bekerjasama dengan kita, ini menunjang proses lebih cepat dan tepat dengan alat Cad/Cam. Selama ini, kita manual,” ucap Prof Haslinda.

Begitu juga, Prof Haslinda mengungkapkan pihaknya juga menyiapkan SDM berkualitas untuk mengoperasikan Cad/Cam dengan baik dan tepat serta profesional. Sehingga, seluruh fasilitas juga dipenuhi.

Disinggung soal biaya menggunakan fasilitas Cad/Cam. Prof Haslinda mengatakan dibandingkan harga konvensional pembuatan gigi tiruan, Cad/Cam harganya bisa 2 sampai 3 kali lipat, biayanya cukup besar.

“Karena alatnya juga, tapi tergantung dengan kebutuhan dari pasien. Kita kembalikan ke pasien, kalau dibandingkan di luar negeri, jauh lebih murah,” tandas Prof Haslinda.

Dalam kegiatan tersebut, juga dilakukan penandatanganan kerja sama antara FKG USU dengan RS Murni Teguh, RS TK II Putri Hijau Medan dan RSUD Drs H Amri Tambunan, Kabupaten Deli Serdang.

Penandatanganan kerja sama antara FKG USU juga dilakukan Ikatan Prostodonsia Indonesia Cabang Medan, Ikatan Periodonsia Indonesia Komisariat Daerah Medan. Ikatan Konservasi Gigi Indonesia Cabang Sumatera Utara.

Kemudian, Ikatan Ortodontis Indonesia Pengwil Sumatera Utara, Persatuan Ahli Bedah Mulut Indonesia Pengwil Sumbagut dan Ikatan Dokter Gigi Anak Indonesia Pengda Sumatera Utara.(gus/ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/