31 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Institut Kesehatan Helvetia Gelar Pengabdian Kepada Masyarakat di Kecamatan Batang Kuis

Penyuluhan Pembuatan Simplisia Dari Beberapa Tanaman Obat Tradisional

Tanaman obat tradisional merupakan salah satu pengobatan alternatif yang telah lama dilakukan secara turun temurun.

Apt Khairani Fitri SSi MKes bersama team Penyuluhan Pembuatan Simplisia dari Beberapa Tanaman Obat Tradisional di Desa Bakaran Batu baru-baru ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KEBERHASILAN pemanfaatan tanaman obat tradisional ini sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dari setiap jenis tanaman yang berkhasiat.
Pemanfaatan tanaman obat tradisional tidak hanya sebagai bumbu masakan, tetapi jika ditekuni dengan sepenuh hati akan memberikan nilai kepuasan, bahkan sebagai penopang kehidupan.

Penyuluhan pembuatan Simplisia dari beberapa tanaman obat tradisional ini dilakukan tim dosen dari Institut Kesehatan Helvetia (IKH) Medan Program Studi Sarjana Farmasi. Tim diketuai oleh Apt Khairani Fitri SSi MKes dengan anggota Tetty Noverita Khairani SSi MSi, Apt Drs. Jacub Tarigan MKes, Benny Martua Fransisco, dan Kristin Tiurma Sianturi.

Pengabdian ini mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat Bakaran Batu.
Banyak bagian tumbuhan bisa digunakan sebagai obat. Diantaranya adalah bagian buah, batang, daun dan akar atau umbi.

Pengetahuan masyarakat di Desa Bakaran Batu mengenai pemanfaatan obat tradisional untuk pengobatan bisa dikatakan baik. Tetapi pengolahan dari bagian tanaman yang bisa dijadikan obat yang salah satunya dijadikan simplisia belumlah mereka ketahui.

Apt Khairani Fitri SSi MKes mengatakan bahwa simplisia adalah bahan alamiah yang dipakai sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga atau yang baru mengalami proses setengah jadi seperti pengeringan.

Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat di Desa Bakaran Batu, Kecamatan Batang Kuis dengan memberikan contoh dari beberapa jenis tanaman yang bisa digunakan untuk pengobatan yang diambil dari bagian tanaman berupa daun, akar, rimpang dan batang.

Selanjutnya bagian tanaman tersebut dijadikan Simplisia yang tidak mengurangi khasiat dari tanaman tersebut sebagai obat.

Apt Khairani Fitri SSi MKes mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut. ”Semoga informasi yang telah disampaikan dapat bermanfaat,” sebutnya.(*)

Penyuluhan Pembuatan Simplisia Dari Beberapa Tanaman Obat Tradisional

Tanaman obat tradisional merupakan salah satu pengobatan alternatif yang telah lama dilakukan secara turun temurun.

Apt Khairani Fitri SSi MKes bersama team Penyuluhan Pembuatan Simplisia dari Beberapa Tanaman Obat Tradisional di Desa Bakaran Batu baru-baru ini.

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KEBERHASILAN pemanfaatan tanaman obat tradisional ini sangat dipengaruhi oleh pengetahuan masyarakat mengenai manfaat dari setiap jenis tanaman yang berkhasiat.
Pemanfaatan tanaman obat tradisional tidak hanya sebagai bumbu masakan, tetapi jika ditekuni dengan sepenuh hati akan memberikan nilai kepuasan, bahkan sebagai penopang kehidupan.

Penyuluhan pembuatan Simplisia dari beberapa tanaman obat tradisional ini dilakukan tim dosen dari Institut Kesehatan Helvetia (IKH) Medan Program Studi Sarjana Farmasi. Tim diketuai oleh Apt Khairani Fitri SSi MKes dengan anggota Tetty Noverita Khairani SSi MSi, Apt Drs. Jacub Tarigan MKes, Benny Martua Fransisco, dan Kristin Tiurma Sianturi.

Pengabdian ini mendapat sambutan yang hangat dari masyarakat Bakaran Batu.
Banyak bagian tumbuhan bisa digunakan sebagai obat. Diantaranya adalah bagian buah, batang, daun dan akar atau umbi.

Pengetahuan masyarakat di Desa Bakaran Batu mengenai pemanfaatan obat tradisional untuk pengobatan bisa dikatakan baik. Tetapi pengolahan dari bagian tanaman yang bisa dijadikan obat yang salah satunya dijadikan simplisia belumlah mereka ketahui.

Apt Khairani Fitri SSi MKes mengatakan bahwa simplisia adalah bahan alamiah yang dipakai sebagai obat yang belum mengalami pengolahan apapun juga atau yang baru mengalami proses setengah jadi seperti pengeringan.

Tujuan dari program pengabdian masyarakat ini adalah untuk memberi penyuluhan kepada masyarakat di Desa Bakaran Batu, Kecamatan Batang Kuis dengan memberikan contoh dari beberapa jenis tanaman yang bisa digunakan untuk pengobatan yang diambil dari bagian tanaman berupa daun, akar, rimpang dan batang.

Selanjutnya bagian tanaman tersebut dijadikan Simplisia yang tidak mengurangi khasiat dari tanaman tersebut sebagai obat.

Apt Khairani Fitri SSi MKes mengucapkan terima kasih kepada semua pihak yang membantu terlaksananya kegiatan pengabdian kepada masyarakat tersebut. ”Semoga informasi yang telah disampaikan dapat bermanfaat,” sebutnya.(*)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/