25.1 C
Medan
Tuesday, June 18, 2024

360 Siswa SMA Negeri 7 Ikuti Ujian Akhir Sekolah

MEDAN- Sesuai jadwal, hari ini (21/3) SMA Negeri 7 Medan mengikuti ujian akhir sekolah (UAS) selama seminggu ke depan. Hasil UAS ini tak seperti tahun-tahun sebelumnya, karena akan memberikan bobot pada penambahan nilai bagi kelulusan siswa.

“Ujian ini sangat berpengaruh dan menentukan kelulusan mereka. Bobot UAS 40 persen dan UN 60 persen. Jadi UAS tahun ini juga harus serius mereka ikuti,” ujar Kepala SMA Negeri 7 Medan M Daud, Sabtu (20/3).
Lebih lanjut Daud menjelaskan, jika siswanya serius mengikuti UAS, maka itu akan membantu dalam mempermudah kelulusannya pada tahun ini. Jumlah siswa kelas III yang akan mengikutu UN 360-an orang.

“Tentunya ini akan sangat membantu mereka, selama ini kekhawatiran siswa menjelang lulus-lulusan adalah UN yang menjadi satu-satunya penilaian untuk lulus. Dan kini mereka mengaku bisa lebih lega,” katanya.

Namun, menurutnya, dengan sistem baru ini, siswa malah harus lebih giat dan serius belajar. “Karena jika mereka merasa lega dengan dipengaruhinya kelulusan dengan nilai UAS, kesannya mereka akan lebih santai belajar kan? Nah, ini persepsi yang harus dihilangkan. Karena percuma mereka mengendurkan aktivitas belajar mereka, toh jika mereka tidak bisa mendapat nilai maksimal pada UAS ini, mereka akan lebih berat lagi nanti saat menghadapi UN,” tegas Daud.

Sementara itu, bentuk dukungan sekolah dalam memberikan yang terbaik bagi para siswanya yakni, memfasilitasi siswa dengan layanan internet. Tak hanya di laboratorium komputer, tapi juga di ruang tunggu sekolah. “Jadi mereka bisa membahas soal-soal UAS juga UN tahun lalu untuk menambah pengetahan dan pengalaman mereka,” terang Daud.

Menurut Daud, pihaknya menerapkan layanan ini juga demi memfasilitasi siswa dalam penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah tersebut. “Tak lain ini dibuat untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan siswa,” katanya.

Sekolah yang mendidik sekitar 1.110 orang siswa ini juga memiliki 76 guru yang telah sarjana, 7 orang diantaranya sudah S-2 dan 4 orang sedang menyelesaikan S-2. “Diharapkan dengan SDM yang kami miliki saat ini dapat mendukung program pemerintah dalam percepatan peningkatan mutu pendidikan di daerah, khususnya di Kota Medan,” ujar Daud.

SMA Negeri 7 Medan memiliki visi untuk menciptakan siswa yang mampu menguasai IPTEK, mengutamakan moral, menghargai keindahan dan memperkaya praktik. Serta menumbuhkan upaya dan sikap kompetitif dalam meraih prestasi. “Untuk itu kami memiliki misi agar siswa meningkatkan disiplin dan menumbuhkan moral budi pekerti untuk menjauhkan siswa dari sikap tercela,” jelas Daud.

Pihaknya juga berusaha meningkatkan rasa percaya diri siswa, dengan menguasai materi pelajaran. Dengan begitu, siswa akan merasa bangga pada almamaternya.

“Dalam hal ini kami juga akan membangkitkan sikap ingin maju dan rasa bersaing dengan sehat pada diri siswa. Ini dapat dioptimalkan dari daya nalar siswa sebagai upaya meraih prestasi yang tinggi,” papar Daud.(saz)

MEDAN- Sesuai jadwal, hari ini (21/3) SMA Negeri 7 Medan mengikuti ujian akhir sekolah (UAS) selama seminggu ke depan. Hasil UAS ini tak seperti tahun-tahun sebelumnya, karena akan memberikan bobot pada penambahan nilai bagi kelulusan siswa.

“Ujian ini sangat berpengaruh dan menentukan kelulusan mereka. Bobot UAS 40 persen dan UN 60 persen. Jadi UAS tahun ini juga harus serius mereka ikuti,” ujar Kepala SMA Negeri 7 Medan M Daud, Sabtu (20/3).
Lebih lanjut Daud menjelaskan, jika siswanya serius mengikuti UAS, maka itu akan membantu dalam mempermudah kelulusannya pada tahun ini. Jumlah siswa kelas III yang akan mengikutu UN 360-an orang.

“Tentunya ini akan sangat membantu mereka, selama ini kekhawatiran siswa menjelang lulus-lulusan adalah UN yang menjadi satu-satunya penilaian untuk lulus. Dan kini mereka mengaku bisa lebih lega,” katanya.

Namun, menurutnya, dengan sistem baru ini, siswa malah harus lebih giat dan serius belajar. “Karena jika mereka merasa lega dengan dipengaruhinya kelulusan dengan nilai UAS, kesannya mereka akan lebih santai belajar kan? Nah, ini persepsi yang harus dihilangkan. Karena percuma mereka mengendurkan aktivitas belajar mereka, toh jika mereka tidak bisa mendapat nilai maksimal pada UAS ini, mereka akan lebih berat lagi nanti saat menghadapi UN,” tegas Daud.

Sementara itu, bentuk dukungan sekolah dalam memberikan yang terbaik bagi para siswanya yakni, memfasilitasi siswa dengan layanan internet. Tak hanya di laboratorium komputer, tapi juga di ruang tunggu sekolah. “Jadi mereka bisa membahas soal-soal UAS juga UN tahun lalu untuk menambah pengetahan dan pengalaman mereka,” terang Daud.

Menurut Daud, pihaknya menerapkan layanan ini juga demi memfasilitasi siswa dalam penerapan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK) di sekolah tersebut. “Tak lain ini dibuat untuk kepentingan peningkatan mutu pendidikan siswa,” katanya.

Sekolah yang mendidik sekitar 1.110 orang siswa ini juga memiliki 76 guru yang telah sarjana, 7 orang diantaranya sudah S-2 dan 4 orang sedang menyelesaikan S-2. “Diharapkan dengan SDM yang kami miliki saat ini dapat mendukung program pemerintah dalam percepatan peningkatan mutu pendidikan di daerah, khususnya di Kota Medan,” ujar Daud.

SMA Negeri 7 Medan memiliki visi untuk menciptakan siswa yang mampu menguasai IPTEK, mengutamakan moral, menghargai keindahan dan memperkaya praktik. Serta menumbuhkan upaya dan sikap kompetitif dalam meraih prestasi. “Untuk itu kami memiliki misi agar siswa meningkatkan disiplin dan menumbuhkan moral budi pekerti untuk menjauhkan siswa dari sikap tercela,” jelas Daud.

Pihaknya juga berusaha meningkatkan rasa percaya diri siswa, dengan menguasai materi pelajaran. Dengan begitu, siswa akan merasa bangga pada almamaternya.

“Dalam hal ini kami juga akan membangkitkan sikap ingin maju dan rasa bersaing dengan sehat pada diri siswa. Ini dapat dioptimalkan dari daya nalar siswa sebagai upaya meraih prestasi yang tinggi,” papar Daud.(saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/