26 C
Medan
Friday, November 22, 2024
spot_img

Rektor UIN Sumatera Utara: Alumni Pesantren Memiliki Kelebihan Berbahasa Asing dan Kemandirian

REKTOR Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Prof Dr Nurhayati MAg menegaskan bahwa pondok pesantren atau pendidikan pesantrian mempunyai kekuatan dan keberadaan yang luar biasa di Republik Indonesia.

Demikian sambutan rektor pada peringatan Hari Santri Nasional 2023 di aula Gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus I UIN Sumatera Utara Jalan IAIN Medan, Jumat (20/10).

Pembukaan rangkaian kegiatan menyambut peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober ini dihadiri wakil rektor, dekan dan wakil dekan, direktur pascasarjana, kepala lembaga dan unit di lingkungan kampus, pimpinan pondok pesantren, mahasiswa hingga segenap sivitas kampus dan pimpinan Kanwil Kemenag Sumut.

Prof Dr Nurhayati MAg menyampaikan bahwa pembukaan Hari Santri Nasional ini dirangkai dengan seminar nasional terkait peran pesantren bertemakan ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’. Rektor juga menjelaskan peran santri yang begitu sentral pada pendirian, mempertahankan hingga pembangunan negeri dari dulu hingga sekarang.

Hal itu juga mendapat dukungan dari pemerintah ditandai dengan Presiden Joko Widodo dalam Keputusan Presiden Nomor 22/2015 menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Tanggal itu merupakan suatu keistimewaan dari kalangan santri karena dicetuskan resolusi jihad mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang disampaikan KH Hasyim Asy’ari.

Lalu pada tahun 2019, pemerintah menerbitkan UU RI Nomor: 18/2019 tentang Pesantren dan disusul kado spesial terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82/2021 tentang pendanaan penyelenggaraan pesantren.

”Hal itu mengartikan, pondok pesantren memiliki kekuatan yang luar biasa di Republik Indonesia dengan peran dan kontribusi dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia sejak zaman perjuangan kemerdekaan, mempertahankan hingga melanjutkan dan mengisi kemerdekaan,” urai rektor.

Dari sejumlah aturan tersebut, akhirnya diturunkan dalam kebijakan Kementerian Agama (Kemenag) dengan program berbentuk inkubasi pondok pesantren di Indonesia dan sejauh ini ada 1.500 pesantren yang mendapatkan program ini.

Pada rangkaian hari santri yang dilaksanakan UIN Sumatera Utara, 16 ponpes yang menerima program tersebut mengikuti giat Expo Kemandirian Pesantren dalam bentuk pameran selama rangkaian kegiatan tersebut.

Prof Dr Nurhayati MAg yang juga alumni pesantren atau dayah di Kota Langsa Aceh ini menyampaikan bahwa kehidupan dan pendidikan pesantren banyak meninggalkan kesan, kebahagiaan dan nilai kebaikan. Sehingga kelembagaan kehidupan pesantren mempunyai pendekatan pendidikan yang khas dalam pembentukan karakter, kepemimpinan hingga kemandirian.

Alumni pesantren, jelasnya, biasa memiliki kelebihan diantaranya kemampuan berbahasa asing dan kemandirian yang lebih baik sehingga mudah beradaptasi dengan kehidupan selepas pesantrian.

Terkait tujuh program prioritas dari Kemenag, satu diantaranya ialah kemandirian pesantren yang dinilai penting dan terkait pendanaan dan penyelenggaraan dibantu pemerintah.

Ia menambahkan Ponpes tidak hanya melahirkan para lulusan yang berintegrasi dengan tingkat intelektual yang tinggi perlu didukung dengan kemampuan finansial dan keuangan yang baik dan mandiri. Hal itu sebagai kekuatan dalam hal ekonomi pesantren untuk menjalankan fungsi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat dari pesantren. Jika tidak kuat dari sisi ekonomi, maka ketiga fungsi ini tidak bisa dijalankan secara optimal.

Maka dinilai, program inkubasi bisnis pesantren yang diadakan kementerian tepat dalam mendukung dan mengembangkan pendidikan di pondok pesantren dalam mengisi pembangunan peradaban di Indonesia. Melalui kegiatan ini pula, lanjut rektor, Expo Kemandirian Pesantren dinilai tepat untuk dijadikan ruang dan sarana promosi dan pengembangan bisnis serta UMKM dengan berbagai produk yang dimiliki ponpes.

Rektor mengajak para hadirin dan undangan untuk melihat dan mendukung produk UMKM yang dihasilkan pondok pesantren. Dalam rangkaian kegiatan ini ada 16 stan bazar yang memamerkan produk-produk menarik karya hasil dari para santri.

Ketua Panitia Hari Santri Nasional 2023 UIN Sumatera Utara Dr Zulham MHum menyampaikan bahwa pada pembukaan hari santri dirangkai dengan seminar nasional terkait peran pesantren dengan nara sumber Sariman Al Faruq, Muhammad Yunus Daulay dan Dr Harun Lubis.

Selain seminar nasional dan pameran produk UMKM 16 pesantren, Dr Zulham melaporkan, rangkaian kegiatan lainnya ialah pembacaan Salawat Nariyah sebanyak dua juta salawat pada Sabtu (21/10) malam setelah Salat Isya di Gelanggang Mahasiswa UIN Sumatera Utara digelar luring dan virtual dengan estimasi pembacaan salawat satu miliar untuk hari santri.

Puncak acara peringatan hari santri adalah apel besar Hari Santri Nasional 2023 digelar Minggu (22/10) pukul 07.00 di tempat yang sama diikuti ratusan peserta. Apel direncanakan akan dipimpin Presiden RI di Jakarta dan disiarkan di seluruh Indonesia, termasuk di UIN Sumatera Utara. (dmp)

REKTOR Universitas Islam Negeri (UIN) Sumatera Utara Prof Dr Nurhayati MAg menegaskan bahwa pondok pesantren atau pendidikan pesantrian mempunyai kekuatan dan keberadaan yang luar biasa di Republik Indonesia.

Demikian sambutan rektor pada peringatan Hari Santri Nasional 2023 di aula Gedung Gelanggang Mahasiswa Kampus I UIN Sumatera Utara Jalan IAIN Medan, Jumat (20/10).

Pembukaan rangkaian kegiatan menyambut peringatan Hari Santri Nasional pada 22 Oktober ini dihadiri wakil rektor, dekan dan wakil dekan, direktur pascasarjana, kepala lembaga dan unit di lingkungan kampus, pimpinan pondok pesantren, mahasiswa hingga segenap sivitas kampus dan pimpinan Kanwil Kemenag Sumut.

Prof Dr Nurhayati MAg menyampaikan bahwa pembukaan Hari Santri Nasional ini dirangkai dengan seminar nasional terkait peran pesantren bertemakan ‘Jihad Santri Jayakan Negeri’. Rektor juga menjelaskan peran santri yang begitu sentral pada pendirian, mempertahankan hingga pembangunan negeri dari dulu hingga sekarang.

Hal itu juga mendapat dukungan dari pemerintah ditandai dengan Presiden Joko Widodo dalam Keputusan Presiden Nomor 22/2015 menetapkan 22 Oktober sebagai Hari Santri Nasional. Tanggal itu merupakan suatu keistimewaan dari kalangan santri karena dicetuskan resolusi jihad mempertahankan kemerdekaan Republik Indonesia yang disampaikan KH Hasyim Asy’ari.

Lalu pada tahun 2019, pemerintah menerbitkan UU RI Nomor: 18/2019 tentang Pesantren dan disusul kado spesial terbitnya Peraturan Presiden (Perpres) Nomor 82/2021 tentang pendanaan penyelenggaraan pesantren.

”Hal itu mengartikan, pondok pesantren memiliki kekuatan yang luar biasa di Republik Indonesia dengan peran dan kontribusi dalam sejarah perjalanan bangsa Indonesia sejak zaman perjuangan kemerdekaan, mempertahankan hingga melanjutkan dan mengisi kemerdekaan,” urai rektor.

Dari sejumlah aturan tersebut, akhirnya diturunkan dalam kebijakan Kementerian Agama (Kemenag) dengan program berbentuk inkubasi pondok pesantren di Indonesia dan sejauh ini ada 1.500 pesantren yang mendapatkan program ini.

Pada rangkaian hari santri yang dilaksanakan UIN Sumatera Utara, 16 ponpes yang menerima program tersebut mengikuti giat Expo Kemandirian Pesantren dalam bentuk pameran selama rangkaian kegiatan tersebut.

Prof Dr Nurhayati MAg yang juga alumni pesantren atau dayah di Kota Langsa Aceh ini menyampaikan bahwa kehidupan dan pendidikan pesantren banyak meninggalkan kesan, kebahagiaan dan nilai kebaikan. Sehingga kelembagaan kehidupan pesantren mempunyai pendekatan pendidikan yang khas dalam pembentukan karakter, kepemimpinan hingga kemandirian.

Alumni pesantren, jelasnya, biasa memiliki kelebihan diantaranya kemampuan berbahasa asing dan kemandirian yang lebih baik sehingga mudah beradaptasi dengan kehidupan selepas pesantrian.

Terkait tujuh program prioritas dari Kemenag, satu diantaranya ialah kemandirian pesantren yang dinilai penting dan terkait pendanaan dan penyelenggaraan dibantu pemerintah.

Ia menambahkan Ponpes tidak hanya melahirkan para lulusan yang berintegrasi dengan tingkat intelektual yang tinggi perlu didukung dengan kemampuan finansial dan keuangan yang baik dan mandiri. Hal itu sebagai kekuatan dalam hal ekonomi pesantren untuk menjalankan fungsi pendidikan, dakwah dan pemberdayaan masyarakat dari pesantren. Jika tidak kuat dari sisi ekonomi, maka ketiga fungsi ini tidak bisa dijalankan secara optimal.

Maka dinilai, program inkubasi bisnis pesantren yang diadakan kementerian tepat dalam mendukung dan mengembangkan pendidikan di pondok pesantren dalam mengisi pembangunan peradaban di Indonesia. Melalui kegiatan ini pula, lanjut rektor, Expo Kemandirian Pesantren dinilai tepat untuk dijadikan ruang dan sarana promosi dan pengembangan bisnis serta UMKM dengan berbagai produk yang dimiliki ponpes.

Rektor mengajak para hadirin dan undangan untuk melihat dan mendukung produk UMKM yang dihasilkan pondok pesantren. Dalam rangkaian kegiatan ini ada 16 stan bazar yang memamerkan produk-produk menarik karya hasil dari para santri.

Ketua Panitia Hari Santri Nasional 2023 UIN Sumatera Utara Dr Zulham MHum menyampaikan bahwa pada pembukaan hari santri dirangkai dengan seminar nasional terkait peran pesantren dengan nara sumber Sariman Al Faruq, Muhammad Yunus Daulay dan Dr Harun Lubis.

Selain seminar nasional dan pameran produk UMKM 16 pesantren, Dr Zulham melaporkan, rangkaian kegiatan lainnya ialah pembacaan Salawat Nariyah sebanyak dua juta salawat pada Sabtu (21/10) malam setelah Salat Isya di Gelanggang Mahasiswa UIN Sumatera Utara digelar luring dan virtual dengan estimasi pembacaan salawat satu miliar untuk hari santri.

Puncak acara peringatan hari santri adalah apel besar Hari Santri Nasional 2023 digelar Minggu (22/10) pukul 07.00 di tempat yang sama diikuti ratusan peserta. Apel direncanakan akan dipimpin Presiden RI di Jakarta dan disiarkan di seluruh Indonesia, termasuk di UIN Sumatera Utara. (dmp)

Artikel Terkait

spot_imgspot_imgspot_img

Terpopuler

Artikel Terbaru

/