26.7 C
Medan
Monday, June 17, 2024

Mahir Komputer dan Bahasa Inggris

SMK Negeri 6 Medan

MEDAN- Dunia usaha dan industri (DUDI) membutuhkan tenaga kerja yang terampil di bidangnya. Sebagai tambahan biasanya dalam perekrutan tenaga kerja, DUDI mengutamakan pekerja yang mampu mengaplikasi komputer sesuai bidang dan juga mahir berbahasa Inggris.

SMK Negeri 6 Medan Jalan Jambi No 23 D Medan juga telah lama menerapkan berbagai pengetahuan kepada para siswanya, baik dari segi teori hingga praktik. Di sekolah yang memiliki 3 program studi yakni Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Pemasaran ini, masing-masing program studi harus menerapkan penggunaan aplikasi komputer, wajib menguasai Bahasa Inggris dan melakukan magang di berbagai perusahaan mitra sekolah.
Kepala SMK Negeri 6 Medan, Robinson Butar-butar didampingi Wakil Bidang Sarana dan Prasarana TP Silaban dan Wakil Bidang Kesiswaan Aziz Bongga mengatakan, pihaknya menerapkan program yang memberikan kesiapan bagi para alumni sekolah tersebut.

“Di program studi Akuntansi misalnya, kami menerapkan aplikasi komputer khusus untuk Akuntansi yang disebut ‘Mayob.’ Dengan aplikasi ini, siswa tak lagi melakukan perhitungan atau aktivitas Akuntansi secara manual, tapi dengan komputer,” jelasnya, Selasa (22/3).

Lebih lanjut Robinson mengatakan, untuk program studi lainnya seperti Administrasi Perkantoran, siswa wajib menguasai Bahasa Inggris. Karena menurutnya, aplikasi-aplikasi komputer khusus perkantoran penuh menggunakan Bahasa Inggris. “Jadi jika mereka tak menguasai bahasanya, bagaimana mereka mau bekerja? Tentunya, dengan mewajibkan mereka berbaha asing ini, memberikan nilai lebih kepada mereka. Mampu berdialog Bahasa Inggris dan mampu mengoperasikan komputer dengan baik sesuai program studi dan jobdesk-nya,” tutu Robinson.

Sementara untuk program studi Pemasaran, sambung Robinson, para siswa diwajibkan melakukan praktik pemasaran yang didukung berbagai perusahaan mitra sekolah tersebut. “Namun, bukan berarti program studi lain tak melakukan praktik lapangan atau permagangan. Begitu pula sebaliknya, jadi semua program studi menggunakan aplikasi komputer dalam kegiatan belajar mengajarnya. Wajib berbahasa Inggris dan semuanya juga melakukan permagangan,” katanya seraya menambahkan saat ini, SMK Negeri 6 Medan telah memiliki 40 perusahaan mitra.
Ia juga menceritakan, sempat pada 2006-2008 lalu, begitu siswa SMK Negeri 6 Medan lulus, mereka langsung direkrut bekerja di Carrefour yang bertempat di Plaza Medan Fair Medan. Dan itu merupakan kerjasama langsung dari sekolah dengan pihak Carrefour. “Sebelumnya juga kami sempat bekerjasama dengan perusahaan di Malaysia yang dihubungkan langsung oleh sebuah konsultan. Dan pada tahun itu, sebanyak 30 alumni langsung di rekrut bekerja di sana,” jelas Robinson.

Untuk mendukung semua itu, pihak SMK Negeri 6 Medan juga telah memfasilitasi proses pembelajaran dengan menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). “Saat ini 40 persen guru kita telah menggunakan laptop,” katanya.(saz)

SMK Negeri 6 Medan

MEDAN- Dunia usaha dan industri (DUDI) membutuhkan tenaga kerja yang terampil di bidangnya. Sebagai tambahan biasanya dalam perekrutan tenaga kerja, DUDI mengutamakan pekerja yang mampu mengaplikasi komputer sesuai bidang dan juga mahir berbahasa Inggris.

SMK Negeri 6 Medan Jalan Jambi No 23 D Medan juga telah lama menerapkan berbagai pengetahuan kepada para siswanya, baik dari segi teori hingga praktik. Di sekolah yang memiliki 3 program studi yakni Akuntansi, Administrasi Perkantoran dan Pemasaran ini, masing-masing program studi harus menerapkan penggunaan aplikasi komputer, wajib menguasai Bahasa Inggris dan melakukan magang di berbagai perusahaan mitra sekolah.
Kepala SMK Negeri 6 Medan, Robinson Butar-butar didampingi Wakil Bidang Sarana dan Prasarana TP Silaban dan Wakil Bidang Kesiswaan Aziz Bongga mengatakan, pihaknya menerapkan program yang memberikan kesiapan bagi para alumni sekolah tersebut.

“Di program studi Akuntansi misalnya, kami menerapkan aplikasi komputer khusus untuk Akuntansi yang disebut ‘Mayob.’ Dengan aplikasi ini, siswa tak lagi melakukan perhitungan atau aktivitas Akuntansi secara manual, tapi dengan komputer,” jelasnya, Selasa (22/3).

Lebih lanjut Robinson mengatakan, untuk program studi lainnya seperti Administrasi Perkantoran, siswa wajib menguasai Bahasa Inggris. Karena menurutnya, aplikasi-aplikasi komputer khusus perkantoran penuh menggunakan Bahasa Inggris. “Jadi jika mereka tak menguasai bahasanya, bagaimana mereka mau bekerja? Tentunya, dengan mewajibkan mereka berbaha asing ini, memberikan nilai lebih kepada mereka. Mampu berdialog Bahasa Inggris dan mampu mengoperasikan komputer dengan baik sesuai program studi dan jobdesk-nya,” tutu Robinson.

Sementara untuk program studi Pemasaran, sambung Robinson, para siswa diwajibkan melakukan praktik pemasaran yang didukung berbagai perusahaan mitra sekolah tersebut. “Namun, bukan berarti program studi lain tak melakukan praktik lapangan atau permagangan. Begitu pula sebaliknya, jadi semua program studi menggunakan aplikasi komputer dalam kegiatan belajar mengajarnya. Wajib berbahasa Inggris dan semuanya juga melakukan permagangan,” katanya seraya menambahkan saat ini, SMK Negeri 6 Medan telah memiliki 40 perusahaan mitra.
Ia juga menceritakan, sempat pada 2006-2008 lalu, begitu siswa SMK Negeri 6 Medan lulus, mereka langsung direkrut bekerja di Carrefour yang bertempat di Plaza Medan Fair Medan. Dan itu merupakan kerjasama langsung dari sekolah dengan pihak Carrefour. “Sebelumnya juga kami sempat bekerjasama dengan perusahaan di Malaysia yang dihubungkan langsung oleh sebuah konsultan. Dan pada tahun itu, sebanyak 30 alumni langsung di rekrut bekerja di sana,” jelas Robinson.

Untuk mendukung semua itu, pihak SMK Negeri 6 Medan juga telah memfasilitasi proses pembelajaran dengan menerapkan Teknologi Informasi dan Komunikasi (TIK). “Saat ini 40 persen guru kita telah menggunakan laptop,” katanya.(saz)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/