31 C
Medan
Friday, June 28, 2024

Institut Kesehatan Helvetia Unggul

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KETUA Senat Institut Kesehatan Helvetia (IKH) dan Pembina Yayasan Helvetia Dr dr Hj Razia Begum Suroyo MSc MKes mengukuhkan Dr H Ismail Efendy MSi sebagai Rektor IKH untuk masa bakti kedua yakni Tahun 2020-2024.

Ismail Efendy adalah rektor pertama IKH pasca berubah bentuk dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) menjadi institut kesehatan pada tahun 2016.

Pengukuhan Rektor IKH oleh Dr dr Hj Razia Begum Suroyo MSc MKes dilakukan secara daring pada 18 September dan disaksikan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Sumut Prof Dian Armanto MPd MA MSc PhD serta sivitas akademika IKH.

Ketua Senat IKH dan Pembina Yayasan Helvetia Dr dr Hj Razia Begum Suroyo MSc MKes mengatakan bahwa pada masa bakti pertamanya, Ismail Efendy, telah melaksanakan tugas dengan baik sehingga kembali terpilih menjadi rektor. Pada masa bakti kedua, tugas rektor akan semakin berat. Sebab dalam visi dan misi, IKH harus menjadi salah satu perguruan tinggi kesehatan yang unggul di Indonesia.

Untuk itu, lanjut ketua senat, sivitas akademika IKH harus meningkatkan kualitas termasuk menambah jumlah mahasiswa, manajemen pengelolaan kampus, semakin banyak alumni diserap lapangan pekerjaan dan peningkatan kualifikasi dosen bergelar S3.

Pembina Yayasan Helvetia juga meminta peningkatan reputasi IKH seperti rangking perguruan tinggi secara nasional dan internasional. ”Tantangan semakin berat. Karenanya kita harus bekerja maksimal,” tegasnya.

Kepala L2Dikti Sumut Prof Dian Armanto MPd MA MSc PhD menyebutkan bahwa IKH saat ini meraih rangking 4 terbaik dari seluruh institut di Sumut. Sedangkan dari 220 perguruan tinggi swasta di Sumut, IKH menempati rangking 36. ”Ini rangking yang bagus. Kedepan harus dapat menjadi nomor 1,” harapnya.

Dian Armanto menegaskan bahwa L2Dikti Sumut siap mendukung peningkatan akreditasi, reputasi dan tata kelola perguruan tinggi. IKH. Selain menjalin kerja sama dengan RSU juga dapat bekerja sama dengan produsen makanan dan minuman.

Rektor IKH Dr H Ismail Efendy MSi Gelar Datuk Mupakara Wangsa yang juga Sekretaris Dewan Pertimbangan Al-Washliyah dan Penasehat Gerakan Masyarakat Menuju Kesejahteraan Batubara (Gemkara) ini berterima kasih atas dukungan semua pihak untuk peningkatan kualitas IKH. ”IKH adalah institut kesehatan pertama di Sumut sejak tahun 2016. Saat ini memiliki 12 program studi dengan empat ribu mahasiswa/mahasiswi,” jelas rektor.

Diakui rektor, persoalan kesehatan saat ini sangat riskan dengan adanya pandemi Covid-19 dimana tenaga kesehatan harus mampu memberi pencerahan kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Sejumlah tokoh memberi ucapan selamat. Diantaranya Anggota DPR RI Prof Dr Djohar Arifin Husin, Ketua PB Al-Jam’ iyatul Washliyah Dr H Yusnar Yusuf Rangkuti MS, Sultan Serdang Tuanku Achmad Tala’a Syariful Alamsyah dan Ketua Himpunan Keluarga Besar Masyarakat Kabupaten Batubara (Hikabara) Elfi Haris SH MH.

Kemudian Guru Besar Unimed Prof Khairil Ansari MPd, Guru Besar USU Prof Subhilhar, Rektor UMSU Dr Agussani MAP, Rektor Univa Medan Dr H Halfian Lubis SH MAg, Direktur Politeknik Kemenkes Medan Dra Ida Nurhayati MKes, Ketua STIKP Dr Sakhyan Asmara MSP dan Kepala Puskesmas Teluk Karang Tebingtinggi dr Vera Agustina. (dmp)

MEDAN, SUMUTPOS.CO – KETUA Senat Institut Kesehatan Helvetia (IKH) dan Pembina Yayasan Helvetia Dr dr Hj Razia Begum Suroyo MSc MKes mengukuhkan Dr H Ismail Efendy MSi sebagai Rektor IKH untuk masa bakti kedua yakni Tahun 2020-2024.

Ismail Efendy adalah rektor pertama IKH pasca berubah bentuk dari Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan (STIKes) menjadi institut kesehatan pada tahun 2016.

Pengukuhan Rektor IKH oleh Dr dr Hj Razia Begum Suroyo MSc MKes dilakukan secara daring pada 18 September dan disaksikan Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (L2Dikti) Sumut Prof Dian Armanto MPd MA MSc PhD serta sivitas akademika IKH.

Ketua Senat IKH dan Pembina Yayasan Helvetia Dr dr Hj Razia Begum Suroyo MSc MKes mengatakan bahwa pada masa bakti pertamanya, Ismail Efendy, telah melaksanakan tugas dengan baik sehingga kembali terpilih menjadi rektor. Pada masa bakti kedua, tugas rektor akan semakin berat. Sebab dalam visi dan misi, IKH harus menjadi salah satu perguruan tinggi kesehatan yang unggul di Indonesia.

Untuk itu, lanjut ketua senat, sivitas akademika IKH harus meningkatkan kualitas termasuk menambah jumlah mahasiswa, manajemen pengelolaan kampus, semakin banyak alumni diserap lapangan pekerjaan dan peningkatan kualifikasi dosen bergelar S3.

Pembina Yayasan Helvetia juga meminta peningkatan reputasi IKH seperti rangking perguruan tinggi secara nasional dan internasional. ”Tantangan semakin berat. Karenanya kita harus bekerja maksimal,” tegasnya.

Kepala L2Dikti Sumut Prof Dian Armanto MPd MA MSc PhD menyebutkan bahwa IKH saat ini meraih rangking 4 terbaik dari seluruh institut di Sumut. Sedangkan dari 220 perguruan tinggi swasta di Sumut, IKH menempati rangking 36. ”Ini rangking yang bagus. Kedepan harus dapat menjadi nomor 1,” harapnya.

Dian Armanto menegaskan bahwa L2Dikti Sumut siap mendukung peningkatan akreditasi, reputasi dan tata kelola perguruan tinggi. IKH. Selain menjalin kerja sama dengan RSU juga dapat bekerja sama dengan produsen makanan dan minuman.

Rektor IKH Dr H Ismail Efendy MSi Gelar Datuk Mupakara Wangsa yang juga Sekretaris Dewan Pertimbangan Al-Washliyah dan Penasehat Gerakan Masyarakat Menuju Kesejahteraan Batubara (Gemkara) ini berterima kasih atas dukungan semua pihak untuk peningkatan kualitas IKH. ”IKH adalah institut kesehatan pertama di Sumut sejak tahun 2016. Saat ini memiliki 12 program studi dengan empat ribu mahasiswa/mahasiswi,” jelas rektor.

Diakui rektor, persoalan kesehatan saat ini sangat riskan dengan adanya pandemi Covid-19 dimana tenaga kesehatan harus mampu memberi pencerahan kepada masyarakat untuk menerapkan pola hidup bersih dan sehat.

Sejumlah tokoh memberi ucapan selamat. Diantaranya Anggota DPR RI Prof Dr Djohar Arifin Husin, Ketua PB Al-Jam’ iyatul Washliyah Dr H Yusnar Yusuf Rangkuti MS, Sultan Serdang Tuanku Achmad Tala’a Syariful Alamsyah dan Ketua Himpunan Keluarga Besar Masyarakat Kabupaten Batubara (Hikabara) Elfi Haris SH MH.

Kemudian Guru Besar Unimed Prof Khairil Ansari MPd, Guru Besar USU Prof Subhilhar, Rektor UMSU Dr Agussani MAP, Rektor Univa Medan Dr H Halfian Lubis SH MAg, Direktur Politeknik Kemenkes Medan Dra Ida Nurhayati MKes, Ketua STIKP Dr Sakhyan Asmara MSP dan Kepala Puskesmas Teluk Karang Tebingtinggi dr Vera Agustina. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/