28 C
Medan
Wednesday, June 26, 2024

Ciptakan Tenaga Siap Pakai

Sekolah Penerbangan Aerospace Building

MEDAN-Seiring semakin tingginya pertumbuhan transportasi  udara di  Indonesia, pastinya permintaan terhadap Sumber Daya Alam (SDM) yang andal juga semakin tinggi. Menyikapi tingginya kebutuhan itu, Sekolah Penerbangan Aerospace mencoba mencarikan solusi dengan memberikan pendidikan dan pelatihan pelatihan terhadap para peserta didiknya.

Adapun program yang ditawarkan di sekolah Aerospace merupakan program pilihan yang saat ini dibutuhkan oleh beberapa perusahan penerbangan lokal dan nasional yang terbilang minim SDM andal dan siap pakai. Berdiri sejak dua tahun silam, Aerospace semakin teruji dalam penyediaan peserta didiknya untuk menjadi tenaga-tenaga terdidik, terlatih dan terampil.

Terbukti sejak berdirinya pada tahun 2009 lalu  itu, Aerospace telah mendidik sedikitnya 200 jumlah peserta didik dengan berbagai program pendidikan yang disediakan.

Dari angka tersebut bahkan 80 persen diantaranya telah terserap di beberapa perusahan penerbangan baik swasta maupun penerbangan milik negara. “Sementara sisanya atau sekitar 20 persen lagi saat ini masih dalam proses training,” ungkap Harry Adinat, ST, selaku Direktur marketing/R&D Aerospace Building saat ditemui di ruang kerjanya.

Harry juga mengakui tingginya minat para remaja untuk mengikuti pendidikan dan latihan singkat di Aerospace yang hanya memakan waktu berkisar enam bulan tersebut tak lain dikarenakan kesempatan kerja yang dimiliki cukup besar.

Bahkan untuk menyiasati tingginya peminat, sekolah nongelar itu harus membatasi jumlah peserta didiknya agar bisa mengikuti proses pendidikan dan pelatihan yang dilakukan Aerospace. “Setiap tahunnya kita hanya memaksimalkan jumlah peserta hanya 150 orang dari  sepuluh program pelatihan yang kita tawarkan. Dan ini kita buat sesuai dengan kebutuhan maskapai penerbangan yang telah melakukan kerja sama dengan Aerospace,” terang Harry.

Masih menurut Harry, Aerospace selain bermitra langsung dengan perusahaan penerbangan milik pemerintah yakni Merpati, juga mengikat kerja sama dengan 16 maskapai penerbangan yang ada di  Indonesia. Sementara untuk proses pendidikannya sendiri, bagi peserta didik yang bersekolah di Aerospace harus mengikuti tahapan proses pendidikan dan pelatihan secara teori selama tiga bulan dan praktik selama tiga bulan.

Setelah itu setiap peserta didik akan menjadi tanggung jawab bagi Aerospace dalam penempatan kerja sesuai bidang dan perusahaan yang nantinya akan menggunakan jasa tamatan para peserta didik.

“Untuk para peserta didik yang telah mengikuti seluruh proses pendidikan dan pelatihan yang diberikan instruktur sebagai staf pengajar tidak kita biarkan dalam mengupayakan pekerjaan sesuai bidang program yang telah dijalaninya. Melainkan menjadi tugas Aerospace dalam mengupayakan penempatan  kerja di perusahaan penerbangan sesuai dengan bidang program yang telah dijalaninya,” ucap Harry.

Kini sebagai komitmennya menciptakan SDM andal di bidang penerbangan, sekolah yang terletak di kawasan Jalan Brigjend Katamso No-30 A-B itu berencana menambah agency di beberapa daerah seperti Banda Aceh, Batam, Balikpapan dan Riau.(uma)

Sekolah Penerbangan Aerospace Building

MEDAN-Seiring semakin tingginya pertumbuhan transportasi  udara di  Indonesia, pastinya permintaan terhadap Sumber Daya Alam (SDM) yang andal juga semakin tinggi. Menyikapi tingginya kebutuhan itu, Sekolah Penerbangan Aerospace mencoba mencarikan solusi dengan memberikan pendidikan dan pelatihan pelatihan terhadap para peserta didiknya.

Adapun program yang ditawarkan di sekolah Aerospace merupakan program pilihan yang saat ini dibutuhkan oleh beberapa perusahan penerbangan lokal dan nasional yang terbilang minim SDM andal dan siap pakai. Berdiri sejak dua tahun silam, Aerospace semakin teruji dalam penyediaan peserta didiknya untuk menjadi tenaga-tenaga terdidik, terlatih dan terampil.

Terbukti sejak berdirinya pada tahun 2009 lalu  itu, Aerospace telah mendidik sedikitnya 200 jumlah peserta didik dengan berbagai program pendidikan yang disediakan.

Dari angka tersebut bahkan 80 persen diantaranya telah terserap di beberapa perusahan penerbangan baik swasta maupun penerbangan milik negara. “Sementara sisanya atau sekitar 20 persen lagi saat ini masih dalam proses training,” ungkap Harry Adinat, ST, selaku Direktur marketing/R&D Aerospace Building saat ditemui di ruang kerjanya.

Harry juga mengakui tingginya minat para remaja untuk mengikuti pendidikan dan latihan singkat di Aerospace yang hanya memakan waktu berkisar enam bulan tersebut tak lain dikarenakan kesempatan kerja yang dimiliki cukup besar.

Bahkan untuk menyiasati tingginya peminat, sekolah nongelar itu harus membatasi jumlah peserta didiknya agar bisa mengikuti proses pendidikan dan pelatihan yang dilakukan Aerospace. “Setiap tahunnya kita hanya memaksimalkan jumlah peserta hanya 150 orang dari  sepuluh program pelatihan yang kita tawarkan. Dan ini kita buat sesuai dengan kebutuhan maskapai penerbangan yang telah melakukan kerja sama dengan Aerospace,” terang Harry.

Masih menurut Harry, Aerospace selain bermitra langsung dengan perusahaan penerbangan milik pemerintah yakni Merpati, juga mengikat kerja sama dengan 16 maskapai penerbangan yang ada di  Indonesia. Sementara untuk proses pendidikannya sendiri, bagi peserta didik yang bersekolah di Aerospace harus mengikuti tahapan proses pendidikan dan pelatihan secara teori selama tiga bulan dan praktik selama tiga bulan.

Setelah itu setiap peserta didik akan menjadi tanggung jawab bagi Aerospace dalam penempatan kerja sesuai bidang dan perusahaan yang nantinya akan menggunakan jasa tamatan para peserta didik.

“Untuk para peserta didik yang telah mengikuti seluruh proses pendidikan dan pelatihan yang diberikan instruktur sebagai staf pengajar tidak kita biarkan dalam mengupayakan pekerjaan sesuai bidang program yang telah dijalaninya. Melainkan menjadi tugas Aerospace dalam mengupayakan penempatan  kerja di perusahaan penerbangan sesuai dengan bidang program yang telah dijalaninya,” ucap Harry.

Kini sebagai komitmennya menciptakan SDM andal di bidang penerbangan, sekolah yang terletak di kawasan Jalan Brigjend Katamso No-30 A-B itu berencana menambah agency di beberapa daerah seperti Banda Aceh, Batam, Balikpapan dan Riau.(uma)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/