24 C
Medan
Sunday, June 30, 2024

Tim PKM Unimed Latih Pajak UMKM Produk dan Dampingi Penggunaan Mesin Giling Rempah Param dan Tawar Karo

TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Medan (LPPM Unimed) menggelar kegiatan pada 25 Juni 2024 pukul 10.00-12.30 yang diikuti 20 peserta.

Tim yang diketuai Rini Herliani SE MSi Ak (dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unimed) melakukan PKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mitra yakni Minyak Karo Rajawali handmade milik Riahta Sembiring di Medanselayang.

Kegiatan ini dihadiri sesama penggiat UMKM di bidang makanan yaitu Anita Sitohang, Sianipar (kepala lingkungan) dan peserta kegiatan yang antusias menghadiri serah terima alat mesin giling Teknologi Tepat Guna (TTG) rempah-rempah pembuatan minyak dan tawar Karo.

Mitra PKM berterima kasih atas bantuan berupa alat mesin giling rempah yang diberikan oleh Unimed sehingga dapat membantu efektivitas dan produktivitas usaha pembuatan minyak, param dan tawar Karo. Usaha ini sudah berjalan selama 10 tahun. Anita Sitohang juga berterima kasih atas pendampingan perpajakan dan keuangan sederhana yang dilatih dan didampingi Tim Pengabdian Unimed.

PKM Unimed dimulai dari pemaparan materi, salam pembuka dari ketua tim pengabdi sekaligus serah terima mesin TTG secara official yang juga dihadiri perwakilan reviewer dari LPPM Unimed.

Roza Thohiri (nara sumber) memaparkan tentang perpajakan. Termasuk bagaimana plafon dan mekanisme tata cara pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) usaha UMKM.

Ia juga menjelaskan tentang segmen dan plafon bayar pajak. Pajak masih nihil, karena usaha Riahta Sembiring dalam setahun masih beromzet kurang dari Rp.500 juta. Penjelasan lebih lengkap juga dipaparkan dosen pajak sekaligus anggota tim pengabdi yaitu Sondang Aida Silalahi dan Haryani Pratiwi Sitompul.

Selain itu, tim desain dari Weny Nurwendari yang dibantu oleh Choms Gary Ganda Tua Sibarani, dalam mendesain label tawar Karo yang selama ini masih menumpang merk dengan minyak Karo.

Diakhir kegiatan, tim pengabdi memberikan inovasi dengan pemberian nama baru dan pendaftaran NPWP di produk tawar Karo dengan nama Tawar Prima. ”Semoga seluruh konsumen yang meminum tawar ini dapat selalu prima,” kata Rini Herliani SE MSi Ak.

PKM dibantu tim mahasiswa lapangan. Tiga mahasiswa dari Fakultas Ekonomi Unimed. Dua mahasiswa dari Hasianna Nopina Situmorang (Fakultas Teknik Unimed).

Kegiatan PKM ditutupi dengan doa agar kiranya mesin TTG yang diberikan dapat berguna dan menunjang produktivitas usaha Riahta Sembiring. (dmp)

TIM Pengabdian Kepada Masyarakat (PKM) dari Lembaga Penelitian dan Pengabdian kepada Masyarakat Universitas Negeri Medan (LPPM Unimed) menggelar kegiatan pada 25 Juni 2024 pukul 10.00-12.30 yang diikuti 20 peserta.

Tim yang diketuai Rini Herliani SE MSi Ak (dosen Program Studi Pendidikan Akuntansi Fakultas Ekonomi Unimed) melakukan PKM Usaha Mikro Kecil dan Menengah (UMKM) mitra yakni Minyak Karo Rajawali handmade milik Riahta Sembiring di Medanselayang.

Kegiatan ini dihadiri sesama penggiat UMKM di bidang makanan yaitu Anita Sitohang, Sianipar (kepala lingkungan) dan peserta kegiatan yang antusias menghadiri serah terima alat mesin giling Teknologi Tepat Guna (TTG) rempah-rempah pembuatan minyak dan tawar Karo.

Mitra PKM berterima kasih atas bantuan berupa alat mesin giling rempah yang diberikan oleh Unimed sehingga dapat membantu efektivitas dan produktivitas usaha pembuatan minyak, param dan tawar Karo. Usaha ini sudah berjalan selama 10 tahun. Anita Sitohang juga berterima kasih atas pendampingan perpajakan dan keuangan sederhana yang dilatih dan didampingi Tim Pengabdian Unimed.

PKM Unimed dimulai dari pemaparan materi, salam pembuka dari ketua tim pengabdi sekaligus serah terima mesin TTG secara official yang juga dihadiri perwakilan reviewer dari LPPM Unimed.

Roza Thohiri (nara sumber) memaparkan tentang perpajakan. Termasuk bagaimana plafon dan mekanisme tata cara pendaftaran Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP) usaha UMKM.

Ia juga menjelaskan tentang segmen dan plafon bayar pajak. Pajak masih nihil, karena usaha Riahta Sembiring dalam setahun masih beromzet kurang dari Rp.500 juta. Penjelasan lebih lengkap juga dipaparkan dosen pajak sekaligus anggota tim pengabdi yaitu Sondang Aida Silalahi dan Haryani Pratiwi Sitompul.

Selain itu, tim desain dari Weny Nurwendari yang dibantu oleh Choms Gary Ganda Tua Sibarani, dalam mendesain label tawar Karo yang selama ini masih menumpang merk dengan minyak Karo.

Diakhir kegiatan, tim pengabdi memberikan inovasi dengan pemberian nama baru dan pendaftaran NPWP di produk tawar Karo dengan nama Tawar Prima. ”Semoga seluruh konsumen yang meminum tawar ini dapat selalu prima,” kata Rini Herliani SE MSi Ak.

PKM dibantu tim mahasiswa lapangan. Tiga mahasiswa dari Fakultas Ekonomi Unimed. Dua mahasiswa dari Hasianna Nopina Situmorang (Fakultas Teknik Unimed).

Kegiatan PKM ditutupi dengan doa agar kiranya mesin TTG yang diberikan dapat berguna dan menunjang produktivitas usaha Riahta Sembiring. (dmp)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/