MEDAN, SUMUTPOS.CO –Universitas Muhammadiyah Sumatera Utara (UMSU) mewakili Sumut untuk mengikuti ajang Pekan Ilmiah Mahasiswa Nasional (Pimnas) 2018 yang digelar di Universitas Negeri Yogyakarta (UNY), Rabu (28/8) hingga Minggu (2/9).
Kepala Lembaga Layanan Pendidikan Tinggi (LL Dikti) Wilayah Sumut, Prof Dian Armanto mengatakan UMSU menjadi satu-satunya perguruan tinggi swasta (PTS) di Sumut yang lolos ke Pinmas. “Kami mengapresiasi prestasi mahasiswa UMSU yang berhasil menyabet dana Dikti dengan mengusung tiga judul untuk maju ke Pimnas 2018,” ucap Dian, Jum’at (24/8) kemarin.
Dian menilai lolosnya UMSU ke Pinmas itu, tak lepas dari kontribusi dari Para Pimpinan UMSU dengan membarikan pelayanan dengan baik dan diberi kesempatan berkarya. Dengan itu, ia memberikan apresiasi yang besar terhadap UMSU karena mampu mengurusi peningkatan mutu PT.
“Layanan kepada mahasiswa itu bukan hanya akademis saja tapi juga diberi kesempatan dan membudayakan karya ilmiah yang bisa dilakukan di luar perkuliahan atau ektrakurikuler,” jelas Dian.
Dengan lolosnya tiga judul PKM mahasiswa UMSU ke tingkat Pimnas, Dian Armanto berharap nantinya akan memperoleh raihan terbaik, sehingga memberi efek yang baik juga untuk peningkatan mutu UMSU tersebut.
Sementara itu, Rektor UMSU Dr Agussani MAP menyebutkan perolehan tiket menuju Pimnas itu setelah berjaya di ajang Pekan Kreativitas Mahasiswa (PKM) 2018 Dikti. Ia mengaku gembira atas perolehan itu, sebab UMSU merupakan PTS yang mendapat peringkat pertama di Sumut di ajang PKM.
Rektor mengungkapkan, untuk PTM (perguruan tinggi Muhamamdiyah) se Indonesia, UMSU berada di posisi kedua, setelah UMY.
Menurutnya capaian ini tentu merupakan keberhasilan yang patut disyukuri dan dibangggakan. Ke depan keberhasilan ini adalah bagian yang akan menjadikan pemeringkatan daripada perguruan tinggi di Sumut.
“Kita sudah buat PKM ini menjadi garda terdepan di bidang kemahasiswaan UMSU. Kita berharap tahun depan pencapaian di tingkat Pimnas bisa di tingkatkan. Karenanya harus ada program-program secara berkesinambungan. Sebab UMSU bukan sekedar ikut-ikutan dalam berkompetisi, tapi harus terukur,” kata Agussani
Menurut Agussani, program ini sedang dilakukan dalam roadmap di bidang kemahasiswaan, terutama di bawah koordinasi Warek 3 dengan menumbuhkan semua unit-unit kegiatan kemahasiswaan yang bernuansa kreativitas ilmiah.
Menurut rektor, UMSU juga harus melahirkan reviewer-reviewer yang bisa menjadi juri di tingkat lokal maupun internasional. Bahkan saat ini sudah memiliki reviewer yang sudah lolos tingkat nasional.
Disebutkan Agussani, UMSU juga harus mampu menciptakan inovasi-inovasi baru dan kreativitas mahasiswa bisa dikompetisikan yang hasil dari kreativitas dan inovasi itu harus dipatenkan.
“Inilah yang menjadi program kita ke depan sehingga nantinya akan terus berkesinambungan. Dengan demikian program kreativitas itu bisa menjadi wirausaha, entrepreneur dan akan banyak yang kita dapatkan,” imbuhnya.
Sedangkan, Wakil Rektor III, Dr Rudianto, MSi menyebutkan, 3 judul yang lolos ke Pimnas 2018 itu adalah ‘Inovasi Baru Pengganti Pestisida Kimia Sebagai Alternatif Pencegah Hama Thrips Pada Tanaman Cabai (Capsium Annum)’.
Tim yang mengusung judul tersebut diketuai Eqi Astanza (mahasiswa S1 Agribisnis) beranggotakan Agus Salim (S1 Ilmu Administrasi Negara) dan Muhammad Prayudha (S1 Agroteknologi). Sedangkan Yudha Andriansyah Putra berperan sebagai dosen pendamping.
Kemudian proposal dengan judul ‘Komik Legenda Asli Sumatera Utara Goes To International” diketuai Rizki Ajura Ayu Ningtia (S1 Pendidikan Bahasa Inggris) dengan dosen pendamping Fatimah Sari Siregar.
Tim ini beranggotakan Nabilah Khalisa boru Simamora, Meily Winie Manik, dan Dinda Dewi yang semuanya merupakan mahasiswa S1 Pendidikan Bahasa Inggris.
Proposal ketiga, ‘Potensi Molekul Epidermal Growth Factor Receptor (EGFR) Sebagai Prediktor Stadium Klinis dan Prognosis Karsinoma Sel Skuamosa di Kota Medan.’ Ini merupakan karya mahasiswa S1 Kedokteran UMSU. “Tim ini diketuai Ariq Muflih Halim Hasibuan, beranggotakan Tisya Amanah Pramesti dan Atika Dwiyanti serta Humairah Medina Liza Lubis sebagai dosen pendamping,” kata Rudianto.(gus/azw)