25.2 C
Medan
Saturday, June 22, 2024

Program Rumah Rp5-10 Juta Sudah Dilakukan

Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa menegaskan program rumah dengan anggaran Rp5-Rp10 juta sudah dilakukan oleh pemerintah. Program itu masuk dalam program rumah swadaya atau sejenis bedah rumah.
“Pembangunan rumah Rp5-Rp10 juta sudah berjalan, Rp5 juta untuk peningkatan kualitas, jadi kalau mereka nggak punya lantai nggak punya dinding itu kita bantu. Pemerintah  konsisten bantu untuk perumahan rakyat miskin,” kata Suharso di kantornya, Jalan Raden Patah, Jakarta, Senin (28/2)

Ia memberi contoh, misalnya pembangunan rumah seharga Rp10 juta, selama ini sudah berjalan melalui mekanisme Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) pemukiman.
Hal itu mencakup meningkatkan kualitas, stimulasi pembangunan baru yang bersifat swadaya, bantuan fasilitas Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) dan bantuan sertifikasi.

Dikatakannya, hampir di seluruh Indonesia sudah melakukan program ini, namun jumlahnya masih terbatas.
Misalnya pada tahun 2011 ini Kemenpera hanya memiliki 12.500 paket termasuk diantaranya untuk sertifikasi sebanyak 7500, dimana Jakarta tak masuk dalam perhitungan.
“Sekali lagi ya, Rp5-10 juta itu sifatnya swadaya dan sudah dilakukan oleh pemerintah. Jadi pemerintah sudah melakukannya,” katanya.

Sementara mengenai rencana pe    mbangunan rumah seharga Rp20-25 juta akan masuk dalam skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk kategori masyarakat berpenghasilan tetap Rp2,5-4 juta.
Pemerintah sedang mengupayakan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tanpa uang muka (DP/down payment) untuk masyarakat yang berpenghasilan kurang dari Rp2,5 juta per bulan.
Angsuran per bulannya diperkirakan sekitar Rp250 ribu selama 15 tahun, yang rencananya akan dilakukan tahun ini secara bertahap.  (net/jpnn)

Menteri Perumahan Rakyat (Menpera) Suharso Monoarfa menegaskan program rumah dengan anggaran Rp5-Rp10 juta sudah dilakukan oleh pemerintah. Program itu masuk dalam program rumah swadaya atau sejenis bedah rumah.
“Pembangunan rumah Rp5-Rp10 juta sudah berjalan, Rp5 juta untuk peningkatan kualitas, jadi kalau mereka nggak punya lantai nggak punya dinding itu kita bantu. Pemerintah  konsisten bantu untuk perumahan rakyat miskin,” kata Suharso di kantornya, Jalan Raden Patah, Jakarta, Senin (28/2)

Ia memberi contoh, misalnya pembangunan rumah seharga Rp10 juta, selama ini sudah berjalan melalui mekanisme Program Nasional Pemberdayaan Masyarakat (PNPM) pemukiman.
Hal itu mencakup meningkatkan kualitas, stimulasi pembangunan baru yang bersifat swadaya, bantuan fasilitas Prasarana, Sarana dan Utilitas (PSU) dan bantuan sertifikasi.

Dikatakannya, hampir di seluruh Indonesia sudah melakukan program ini, namun jumlahnya masih terbatas.
Misalnya pada tahun 2011 ini Kemenpera hanya memiliki 12.500 paket termasuk diantaranya untuk sertifikasi sebanyak 7500, dimana Jakarta tak masuk dalam perhitungan.
“Sekali lagi ya, Rp5-10 juta itu sifatnya swadaya dan sudah dilakukan oleh pemerintah. Jadi pemerintah sudah melakukannya,” katanya.

Sementara mengenai rencana pe    mbangunan rumah seharga Rp20-25 juta akan masuk dalam skema fasilitas likuiditas pembiayaan perumahan (FLPP) untuk kategori masyarakat berpenghasilan tetap Rp2,5-4 juta.
Pemerintah sedang mengupayakan program Kredit Pemilikan Rumah (KPR) tanpa uang muka (DP/down payment) untuk masyarakat yang berpenghasilan kurang dari Rp2,5 juta per bulan.
Angsuran per bulannya diperkirakan sekitar Rp250 ribu selama 15 tahun, yang rencananya akan dilakukan tahun ini secara bertahap.  (net/jpnn)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/