JAKARTA- Kementerian Perumahan Rakyat menargetkan akan membangun 115 rumah susun sewa (rusunawa) pada tahun 2013 di seluruh Indonesia.
“Target ini dioptimalkan karena saat ini permintaan pembangunan rusunawa untuk Masyarakat Berpenghasilan Rendah (MBR) sebesar 300 unit terutama di kota-kota besar di Indonesia,” kata Asisten Deputi penyediaan Rumah Susun dan Tapak, Deputi Perumahan Formal, Kemenpera, Lukman Hakim, dalam acara Kenaikan Patokan Rumah Subsidi, Antara Jaminan Pasokan & Daya Beli MBR di Jakarta, Selasa (27/11).
Lukman menekankan pemerintah sedang melakukan penghitungan pembangunan rusunawa di Tanah Air. Penghitungan sangat diperlukan agar dapat mengalokasikan dana yang cukup, sehingga MBR memiliki kehidupan yang sejahtera.
Ia menambahkan bulan ini ada dua pengembang sedang mambangun rusunawa di daerah Kabupaten Bogor, sedangkan untuk daerah Jakarta, pengembang belum ada yang minta rekomendasi ke Kemenpera.
Pada Kesempatan yang sama, Ketua Umum DPP Asosiasi Pengembang Perumahan dan Permukiman Seluruh Indonesia (Apersi), Eddy Ganefo, berharap Kemenpera mengawasi pengguna rusunawa hanya untuk MBR. Hal ini bertujuan agar rusunawa tidak disewakan kepada konsumen yang berpenghasilan Rp5 juta ke atas.
Sementara, Pengamat Perumahan Syahran Lubis, mengusulkan Menteri Perumahan Rakyat memanfaatkan lahan milik Badan Usaha Milik Negara yang tidak digunakan untuk membangun rusunawa. Hal ini diyakini akan membawa dampak positif pada MBR. (jpnn/bbs)