27 C
Medan
Monday, July 1, 2024

Sumut, Lokasi Strategis Investasi Properti

Tahun 2013 ini, penjualanan rumah diprediksi akan lebih baik bila dibandingkan tahun 2012. Meningkatnya penjualanan ini dikarenakan regulasi dari pemerintah yang semakin membaik.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sumut, Tomi Wistan mengatakan penjualan rumah ini dikarenakan masyarakat yang tahun kemarin menunda pembelian, memutuskan untuk membeli rumah di tahun ini. Apalagi, saat ini, jumlah penduduk dengan kelas menengah sudah naik di Sumut. “Tahun ini, berbagai peraturan sudah stabil, sehingga masyarakat sudah merasa aman saat membeli,” ujarnya.

Dijelaskannya, stabilnya kondisi saat ini akan memberikan kemudahan bagi konsumen dan pengembang. Karena, pengembang tidak perlu lagi menunggu saat yang tepat untuk membangun.

Selain peraturan yang sudah mulai stabil, hal lain yang menjadi alasan tahun ini akan lebih baik adalah pihak perbankan yang sudah mulai membantu dalam pembiayaan, walaupun belum terlalu maksimal. “Saya misalnya, saat ini sudah banyak yang mengeluarkan KPR dengan bunga kompetitif. Tetapi, bank masih berkisaran 15 tahun untuk memberikan jangka waktu peminjaman,” lanjutnya.

Hal lain yang membuat tahun ini akan lebih baik penjualanan rumah adalah faktor geografis Sumut yang sangat dekat dengan Aceh dan Riau. Seperti diketahui pembangunan rumah di 2 daerah tersebut belum pesat seperti di Sumut. Sehingga untuk investasi, mereka lebih memilih untuk membeli rumah di Medan atau Sumut. “Jadi, bagi para pengembang jangan takut. Prediksi tahun ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan tahun lalu,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Asosisasi Perumahan dan Permukinan (Apersi) Sumut, Irwan Ray menyatakan untuk tahun ini, rumah tipe 36 atau yang menyandang FLPP akan tetap lebih baik penjualanannya. Walaupun begitu, dirinya juga memprediksi rumah dengan tipe medium atau yang harganya sekitar Rp200 juta hingga Rp400 juta juga akan semakin dilirik. “Pertumbuhan ekonomi masyarakat yang terus berkembang. Jadi, jangan heran, bila perumahan tipe medium ini akan terus dilirik,” tambahnya.

Hal itu juga dapat dilihat melalui jalan-jalan di perkotaan yang saat ini banyak terlihat bangunan besar. “Semakin banyak pembangunan. Itu menyatakan permintaan yang tinggi pula,” lanjutnya. (ram)

Tahun 2013 ini, penjualanan rumah diprediksi akan lebih baik bila dibandingkan tahun 2012. Meningkatnya penjualanan ini dikarenakan regulasi dari pemerintah yang semakin membaik.

Ketua Real Estate Indonesia (REI) Sumut, Tomi Wistan mengatakan penjualan rumah ini dikarenakan masyarakat yang tahun kemarin menunda pembelian, memutuskan untuk membeli rumah di tahun ini. Apalagi, saat ini, jumlah penduduk dengan kelas menengah sudah naik di Sumut. “Tahun ini, berbagai peraturan sudah stabil, sehingga masyarakat sudah merasa aman saat membeli,” ujarnya.

Dijelaskannya, stabilnya kondisi saat ini akan memberikan kemudahan bagi konsumen dan pengembang. Karena, pengembang tidak perlu lagi menunggu saat yang tepat untuk membangun.

Selain peraturan yang sudah mulai stabil, hal lain yang menjadi alasan tahun ini akan lebih baik adalah pihak perbankan yang sudah mulai membantu dalam pembiayaan, walaupun belum terlalu maksimal. “Saya misalnya, saat ini sudah banyak yang mengeluarkan KPR dengan bunga kompetitif. Tetapi, bank masih berkisaran 15 tahun untuk memberikan jangka waktu peminjaman,” lanjutnya.

Hal lain yang membuat tahun ini akan lebih baik penjualanan rumah adalah faktor geografis Sumut yang sangat dekat dengan Aceh dan Riau. Seperti diketahui pembangunan rumah di 2 daerah tersebut belum pesat seperti di Sumut. Sehingga untuk investasi, mereka lebih memilih untuk membeli rumah di Medan atau Sumut. “Jadi, bagi para pengembang jangan takut. Prediksi tahun ini akan lebih baik bila dibandingkan dengan tahun lalu,” tambahnya.
Sementara itu, Sekretaris Asosisasi Perumahan dan Permukinan (Apersi) Sumut, Irwan Ray menyatakan untuk tahun ini, rumah tipe 36 atau yang menyandang FLPP akan tetap lebih baik penjualanannya. Walaupun begitu, dirinya juga memprediksi rumah dengan tipe medium atau yang harganya sekitar Rp200 juta hingga Rp400 juta juga akan semakin dilirik. “Pertumbuhan ekonomi masyarakat yang terus berkembang. Jadi, jangan heran, bila perumahan tipe medium ini akan terus dilirik,” tambahnya.

Hal itu juga dapat dilihat melalui jalan-jalan di perkotaan yang saat ini banyak terlihat bangunan besar. “Semakin banyak pembangunan. Itu menyatakan permintaan yang tinggi pula,” lanjutnya. (ram)

Artikel Terkait

Terpopuler

Artikel Terbaru

/